Anda di halaman 1dari 26

ASKEP JIWA

SEHAT

PADA

TODDLER

DAN

PRESCHOOL
Sukma Ayu Candra K,

M.Kep.,Sp.Kep.J
BAHAN
Tugas

Perkembangan

KAJIAN Anak Usia

Toddler dan Pre

Asuhan

Keperawatan

School
JIwa Sehat

Perkembangan

mulain

Motorik, Kognitif,

Pengkajian

Bahasa, Emosi,

sampai

Spiritual,

Kepribadian
Evaluasi
dan Sosial
ANAK USIA TODDLER (18-36 bulan)
autonomy vs shame and doubt
Kesehatan jiwa kanak kanak dijelaskan pada teori Erikson

(1902, Cherry, 2020) sebagai perkembangan psikososial

kanak-kanak untuk mencapai tugas perkembangan

otonomi/mandiri dan belajar mengambil keputusan sendiri.


Promosi kesehatan jiwa kanak-kanak dilakukan dengan cara

meningkatkan hubungan positif antara orangtua dan

kanak-kanak dalam mencapai tugas perkembangan

otonomi/mandiri, karena telah banyak bukti bahwa awal

kehidupan memberi dampak pada kesehatan jiwa

sepanjang hidup.
TUGAS PERKEMBANGAN
Melakukan pemenuhan diri dengan mandiri
Mengamati dan meniru gerakan orang lain
Mengungkapkan atau menyampaikan keinginannya
Senang ketikaadalah melakukan sesuatu dengan usaha sendiri
Mempunyai kepribadian mengasihi teman saat bermain bersama
Mengetahui peraturan yang berlaku baik di rumah atau lingkungan

sekitar
Melaksanakan kegiatan ibadah dengan meniru orangtua ketika

beribadah
Anak mampu mengambil keputusan sederhana
Aspek Perkembangan Kanak Kanak
Motorik kasar berhubungan dengan ketrampilan kanak-kanak melakukan

pergerakan dan sikap tubuh yang melibatkan otot-otot besar di lengan,

kaki dan dada

Ketrampilan melakukan transisi ke posisi yang berbeda (mis. duduk,

merangkak, berbaring tengkurap), berjalan dengan lancar dan berbelok di

tikungan, berjalan dengan kontrol (masih memiliki gaya berjalan lebar),

naik/turun dari kursi tanpa bantuan, berdiri sendiri dari posisi duduk dilantai,

berjalan naik turun tangga (dengan bantuan), berjalan sambil memegang

mainan, mengubah arah sambil berjalan, mengambil mainan dari lantai

tanpa terjatuh, dan menggulirkan bola (MedlinePlus, 2020).


Aspek Perkembangan Kanak Kanak
Motorik halus adalah aspek yang berhubungan dengan ketrampilan

kanak-kanak melakukan gerakan yang melibatkan otot-otot kecil, tetapi

memerlukan koordinasi yang cermat (Kemenkes, 2014; MedlinePlus, 2020).

merangkai 3-4 manik-manik besar, membangun menara dengan

menggunakan 3-5 balok kecil, meniru urutan balok berwarna menjadi

menara, membuka halaman buku, menggunting kertas, memegang pensil

atau krayon, menggunakan satu tangan untuk melakukan kegiatan, meniru

garis melingkar, vertikal dan horizontal, makan sendiri, mengambil benda kecil

dengan ibu jari dan jari yang lain (Higuera & Gill, 2018).
Aspek Perkembangan Kanak Kanak
Perkembangan kognitif merupakan bagaimana kanak-kanak berpikir
berbagai hal; mengetahui dan mengingat sehingga pengetahuan
bertambah; mengeksplorasi yaitu keingintahuan akan lingkungan;
memilih dan memutuskan yang akan dilakukan (HelthyFamilies, 2013).
Perkembangan kognitif penting agar kanak-kanak dapat memahami
dunia disekitarnya.
Pengetahuan yaitu warna benda-benda disekitar, mencocokkan dan mengurutkan
bentuk/gambar/warna, sehingga paham bahwa benda-benda memiliki bentuk, ukuran
dan warna yang berbeda, menyusun benda ke atas dan ke samping, memasang
puzzle.
Kanak-kanak akan meniru perilaku orang disekitarnya seperti gestur tubuh, cara
berjalan, bahkan perkataan sehingga orang tua harus membiasakan kata-kata yang
baik, seperti terima kasih, minta tolong, minta maaf, permisi. Kanak-kanak dapat
mengikuti perintah secara verbal seperti “ambil sepatu itu”, “minum susunya”.
Aspek Perkembangan Kanak Kanak
Perkembangan bahasa merupakan bagaimana kanak-kanak berpikir
berbagai hal; mengetahui dan mengingat sehingga pengetahuan
bertambah; mengeksplorasi yaitu keingintahuan akan lingkungan;
memilih dan memutuskan yang akan dilakukan (HelthyFamilies, 2013).
Perkembangan kognitif penting agar kanak-kanak dapat memahami
dunia disekitarnya.
Perkembangan bahasa pada kanak-kanak yaitu mengungkapkan keinginannya melalui
ungkapan sederhana, menanggapi percakapan dengan orang lain, mengucapkan
kalimat dengan 2-3 kata, menanyakan dan menjawab pertanyaan sederhana “apa”,
“siapa”, “dimana”, memahami konsep posisi: menyala, mati; di dalam, di luar; naik,
turun; di bawah, di atas; buka, tutup; di depan, di belakang, mengajukan pertanyaan
“mengapa”, “kapan” dan “bagaimana”, menyebutkan nama dirinya, menceritakan
kejadian sehari-hari secara sederhana, mengikuti perintah sederhana, menunjuk objek
saat nama objek disebutkan (Diknas, 2007; MedlinePlus, 2020; Shelov & Altmann, 1991).

Aspek Perkembangan Kanak Kanak


Perkembangan emosi kanak kanak memiliki ciri-ciri seperti rasa sayang
terhadap orang-orang dirasa dekat dengannya, menunjukkan kepedulian
terhadap teman yang menangis, senang bermain dengan teman yang
lain, mengungkapkan apa yang dirasakannya dengan ekspresif, dan
kanak-kanak mungkin memiliki rasa amarah (tantrum) (Diknas, 2007,
Kemenkes, 2014; Nahar et al., 2020).
Orang tua selalu memberi contoh dan melatih kanak-kanak kemudian memberikan
semangat serta motivasi untuk melakukannya sendiri. Saat anak berhasil
melakukannya, orang tua memberikan pujian pada anak, jika belum berhasil orang tua
tetap memberikan motivasi untuk mencoba kembali.
Aspek Perkembangan Kanak Kanak
Perkembangan kepribadian kanak-kanak ditandai dengan berkurangnya
temper tantrum, anak dapat berinteraksi dengan teman sebaya dengan
mengurangi rasa egosentris seperti mau berbagi mainan, membangun
pertemanan dengan teman sebaya, dan dapat belajar untuk berbagi
(Crumbley, Ledoux, & Johnston, 2020;Potts & Mandleco, 2010).
Memberi arahan pada kanak-kanak saat bermain dengan temannya,
mereka dapat belajar berbagi, menerima kalah - menang dalam bermain,
belajar bersahabat dan sayang pada teman.
Aspek Perkembangan Kanak Kanak
Perkembangan Moral memiliki konsep tentang benar dan salah, baik dan
buruk, mempelajari perilaku dan bahasa yang sesuai dengan
normamasyarakat, menunjukkan rasa sayang dan cinta kasih terhadap
sesama, menyayangi binatang, memelihara tanaman, suka menolong
teman, meniru perilaku yang baik dan sopan seperti mengucapkan salam,
terima kasih, minta tolong secara sederhana, mau menjawab sapaan
dengan ramah, menggunakan tangan kanan ketika menerima dan
memberi sesuatu (Crumbley, Ledoux, & Johnston, 2020; Diknas, 2007).

Aspek Perkembangan Kanak Kanak


Perkembangan spiritual kanak-kanak dapat merespons perilaku ritual
keagamaan secara sederhana seperti menyebut nama Tuhan, mengikuti
bacaan doa/berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan,
menyanyikan lagu keagamaan, mengucapkan salam keagamaan
(Diknas, 2007).

Aspek Perkembangan Kanak Kanak


Perkembangan sosial kanak-kanak adalah bagaimana cara berinteraksi
dengan teman sebaya, orang dewasa dan masyarakat luas agar dapat
menyesuaikan diri dengan baik (Mayar, 2013).
Perkembangan sosial pada kanak-kanak ditandai dengan senang
bermain dengan teman, mengeksplorasi objek di sekelilingnya tetapi
dengan orang tua di dekatnya, bergantian dalam permainan, memahami
konsep “milikku” dan “miliknya”, bermain peran sederhana, seperti
memberi makan boneka, melekat pada orang tua dalam situasi baru,
mulai membantu pekerjaan rumah sederhana, dan mulai dapat berpisah
dengan orang tua (Shelov & Altmann, 1991).

PERKEMBANGAN
INITIATIVE vs

ANAK USIA PRA

SEKOLAH GUILTY
ANAK USIA PRE SCHOOL (3-6 tahun)

usia pra sekolah adalah waktu yang menyenangkan,


karena pada usia bayi mengembangkan kepercayaan

orangtua,
pada kanak-kanak mulai membangun kemandirian,
saat usia ini anak prasekolah menggunakan kepercayaan

dan kemandiriannya secara aktif mengeksplorasi berbagai

bentuk permainan baru dan lingkungan baru


(Halliburton & Gbale, 2005).
TUGAS PERKEMBANGAN
Mencoba keterampilan baru : belajar keseimbangan dan koordinasi
Mempunyai daya inisiatif/gagasan/ide tinggi, kreatif dan berkhayal
Mengenal minimal 4 warna
Merangkai kata menjadi kalimat
Berani mengungkapkan pendapat dan cerita
Memahami gender/ jenis kelamin
Mengetahui benar/salah dan menaati aturan
Melakukan pekerjaan sederhana di rumah
Mudah berpisah dengan orang tua
Bersosialisasi dalam kelompok
Aspek Perkembangan Pre School
Motorik kasar
Pada anak pra sekolah, kemampuan motorik kasar pada tungkai kaki:
meliputi berlari, melompat dengan dua kaki, melompat tali, berjalan
mengikuti garis lurus, menyepak bola, mengayuh sepeda roda tiga.
Kemampuan kedua tangan meliputi: mengangkat kedua tangan,
melempar bola, menangkap bola, melempar benda-benda kecil ke tempat
sasaran.
Aspek Perkembangan Pre School
Motorik halus
Ketrampilan motorik halus pada usia anak pada usia 3 - 4 tahun yaitu

memegang sebuah objek, mengkoordinasikan tangan untuk menyikat gigi dan

menyisir rambut, menggambar bentuk lingkaran, garis lurus maupun persegi

(Higuera & Gill, 2018). Juga, anak trampil meniru desain 6 balok, melengkapi 4-6

puzzle yang saling terkait, menggunting mengikuti garis pada gambar,

memasukkan benda kecil (kacang tanah, kelereng) ke dalam botol, membuka

wadah/kotak makanan, berpakaian, memasukkan kancing baju yang besar, pakai

kaus kaki, dan pakai sepatu tanpa tali (Sense, 2020). Ketrampilan menggunakan

tangan merupakan ketrampilan motorik halus.


Ketrampilan motorik halus pada anak usia 4-6 tahun adalah memakai dan

melepas baju secara mandiri, makan pakai sendok dan garpu, meniru desain 9

balok, melengkapi 8-12 puzzle, menulis angka 1-10, menulis nama, mewarnai pada

garis gambar, mencoba menggambar sendiri, membuka tas kunci zip.


Aspek Perkembangan Pre School
Perkembangan kognitif
Stimulasi kognitif dapat dilakukan untuk pengetahuan yaitu huruf, angka,
benda yang terkait dengan warna, bentuk dan tekstur dan waktu.
Orangtua dapat melengkapi kamar atau tempat bermain anak dengan
poster huruf dan angka; kertas, kain, mainan yang mempunyai bentuk,
ukuran, warna dan tekstur yang berbeda, dan jam dinding yang berbunyi
yang disertai jadual aktifitas. Kemampuan anak untuk mengingat,
bercerita dan eksplorasi (banyak bertanya) dapat dilakukan oleh
orangtua diakan waktu bersama anak dengan mengajukan pertanyaan:
"Ceritakan pengalaman yang menyenangkan hari ini”, “Apa yang kamu
lakukan?”, “Dengan siapa kamu bermain?", Apa yang menyenangkan hari
ini?”. Dan juga, menjawab berbagai pertanyaan dari anak.
.
Aspek Perkembangan Pre School
Perkembangan bahasa dapat dilakukan terkait dengan jumlah kata,
kata dalam kalimat, bertanya, cerita, posisi, bentuk dan komprehensif
yang disesuaikan dengan usia 3-4 tahun, 4-5 tahun dan 5-6 tahun.
Orangtua dapat menyediakan alat bantu sederhana yang tersedia di
rumah, misalnya angka, tanggal, bulan, warna, dll yang terkait.
Aspek Perkembangan Pre School
Perkembangan emosi
Perkembangan pada aspek ini meliputi kemampuan anak untuk mencintai;
merasa nyaman, berani, gembira, bangga, takut, malu dan marah; serta
bentuk-bentuk emosi lainnya (Santrock, 2007).
Pada aspek ini, anak sangat dipengaruhi oleh interaksi dengan orangtua dan
orang-orang di sekitarnya. Emosi yang berkembang akan sesuai dengan
impuls emosi yang diterimanya, misalnya, jika anak mendapatkan curahan
kasih sayang, mereka akan belajar untuk menyayangi, memanggil dengan
suara yang lembut dan memanggil dengan nama kesayangan, memberi
contoh untuk mengucapkan terima kasih dan meminta maaf jika melakukan
kesalahan.
Aspek Perkembangan Pre School
Perkembangan kepribadian kebiasaan, sikap, keyakinan, keadaan
emosional, perasaan, motif yang bersifat psikologis, tetapi mempunyai
dasar neural dan glandular, maupun keadaan fisik secara keseluruhan
(Woodworth & Marquis, dalam Somantri, 2007). Konsep diri sangat
berhubungan erat dengan perkembangan kepribadian, anak prasekolah
mengenal citra tubuhnya dan keinginannya yaitu ideal dirinya, identitas,
harga diri dan perannya (Stuart, Keliat & Pasaribu, 2016), yang akan
membentuk sikap, keyakinan dan nilai tentang dirinya sendiri.

Aspek Perkembangan Pre School


Perkembangan Moral seorang anak erat hubungannya dengan cara
berpikir seorang anak (Kohlberg, 1958, 1976, 1986, dalam Santrock, 2007),
artinya, bagaimana seorang anak memiliki kemampuan untuk melihat,
mengamati, memperkirakan, berpikir, menduga, mempertimbangkan dan
menilai akan mempengaruhi perkembangan moral dalam diri anak.
Semakin baik kemampuan berpikir seorang anak, maka semakin besar
kemungkinan anak memiliki perkembangan moral yang baik.

Aspek Perkembangan Kanak Kanak


Perkembangan spiritual
Belajar kegiatan agama dan kepercayaan: Orangtua membimbing
melakukan kegiatan ibadah seperti berdoa/sembahyang, pujian/nyanyian
keagamaan, bacaan ayat suci, mengaji, sekolah minggu. Anak akan
meniru kegiatan keagamaan yang dilakukan oleh orangtua.
Pengenalan akan ciptaan Tuhan di dunia: Orangtua menjelaskan berbagai
ciptaan Tuhan yaitu manusia, tumbuh-tumbuhan, binatang dan alam
semesta, dan lain-lain. Anak pra sekolah dapat dibawa ke kebun binatang,
ke gunung, ke pantai dan diajak untuk mengenal berbagai ciptaan Tuhan.
Aspek Perkembangan Kanak Kanak
Perkembangan sosial
Bermain bersama anak yang lain: senang bermain dengan anak yang lain, mau
bergantian/giliran, bersahabat, bekerjasama, berbagi, meniru perilaku anak yang
lain, mau mendengarkan menerima pendapat yang lain. Anak belajar
menyelesaikan konflik saat bermain
Bermain imajinasi/pura-pura: anak bersama dengan temannya bermain pura -
pura seperti drama: berbelanja: ada yang jualan, ada yang beli, ada uang-uangan;
praktik dokter: ada yang jadi dokter, pasien, orangtua pasien.
Kegiatan dalam keluarga: Bercakap-cakap, Bermain, Beribadah, Berkreasi, Makan
bersama (5B). Orangtua dapat menanyakan, “coba ceritakan pengalaman yang
menyenangkan hari ini”. Pertanyaan ini akan menstimulasi kemampuan
mengungkapkan pengalaman, lalu diakhiri dengan pujian. Biasakan bercakap-
cakap saat makan malam dan menjelang tidur, beri kesempatan anak bertanya.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai