Anda di halaman 1dari 24

”PENANGANAN AWAL BAGI ANAK BERKEBUTUHAN

KHUSUS DI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI”


Pertumbuhan dan Perkembangan

PERKEMBANGAN adalah bertambahnya struktur dan


PERTUMBUHAN adalah bertambahnya fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam
ukuran dan jumlah sel serta jaringan kemampuan gerak kasar, halus, bicara dan bahasa
interselular, berarti bertambahnya serta sosialisasi dan kemandirian. Pertumbuhan
terjadi secara simultan (bersamaan) dengan
ukuran fisik dan struktur tubuh perkembangan. Perkembangan merupakan hasil
sebagian atau keseluruhan, sehingga interaksi kematangan susunan saraf pusat dengan
dapat diukur dengan satuan panjang organ yang dipengaruhi, misalnya perkembangan
sistem neuromuskuler, kemampuan bicara, emosi
dan berat.
dan sosialisasi.
Perkembangan menimbulkan perubahan
Pertumbuhan dan perkembangan pada tahap
awal menentukan perkembangan

Ciri-ciri & selanjutnya.


Pertumbuhan dan perkembangan

Prinsip Tumbuh mempunyai kecepatan yang berbeda.


Perkembangan berkolerasi dengan
Kembang pertumbuhan.
Perkembangan mempunyai pola yang tetap.
Perkembangan merupakan hasil proses
kematangan dan belajar.
Pola perkembangan dapat diramalkan.
Tugas tumbuh kembang anak

Berdiri sendiri tanpa berpegangan


Membungkung memungut mainan keumudian
berdiri kembali
Umur 12-18 bulan Berjalan mundur 5 langkah
Memanggil ayah dengan kata ”papa”. Memanggil
(1-1.5 tahun) ibu dengan kata ”mama”
Menumpuk 2 kubus
Memasukkan kubus di kotak
Menunjuk apa yang diingkan tanpa
menangis/merengek, anak bisa mengeluarkan suara
yang menyenangkan atau menarik ibu
Memperlihatkan rasa cemburu/bersaing
Tugas tumbuh kembang anak

Berdiri sendiri tanpa berpegangan selama 30 detik


Berjalan tanpa terhuyung-huyung
Bertepuk tangan, melambai-lambai
Umur 18-24 bulan Menumpuk 4 buah kubus
Memungut benda kecil dengan ibu jari dan jari
(1.5-2 tahun) telunjuk
Menggelindingkan bola kearah sasaran
Menyebut 3-6 kata yang mempunyai arti
Membantu/menirukan pekerjaan rumah tangga
Memegang cangkir sendiri, belajar makan-minum
sendiri
Tugas tumbuh kembang anak

Jalan naik tangga sendiri


Dapat bermain dengan sendal kecil
Mencoret-coret pensil pada kertas

Umur 24-36 bulan Bicara dengan baik menggunakan 2 kata


Dapat menunjukkan 1 atau lebih bagian tubuhnya
(2-3 tahun) ketika diminta
Melihat gambar dan dapat menyebutkan dengan
benar nama 2 benda atau lebih
Membantu memungut mainannya sendiri atau
membantu mengangkat piring jika diminta
Makan nasi sendiri tanpa banyak tumpah
Melepas pakaiannya sendiri
Tugas tumbuh kembang anak

Berdiri 1 kaki 2 detik


Melompat kedua kaki diangkat
Mengayuh sepeda roda tiga
Umur 36-48 bulan Menggambar garis lurus
Menumpuk 8 buah kubus
(3-4 tahun) Mengenal 2-4 warna
Menyebut nama, umur, tempat
Mengerti arti kata di atas, dibawah, di depan
Mendengarkan cerita
Mencuci dan mengeringkan tangan sendiri
Mengenakan celana panjang, kemeja (baju)
Berdiri 1 kaki 6 detik
Melompat-lompat 1 kaki
Menari
Menggambar tanda silang
Menggambar lingkaran
Menggambar orang dengan 3 bagian tubuh
Mengancing baju atau pakaian boneka
Menyebut nama lengkap tanpa di bantu
Umur 48-60 bulan Senang menyebut kata-kata baru
Senang bertanya tetang sesuatu
(4-5 tahun) Menjawab pertanyaan dengan kata-kata yang benar
Bicara mudah dimengerti
Bisa membandingkan/membedakan sesuatu dari
ukuran dan bentuknya
Menyebut angka, menghitung jari
Menyebut nama-nama hari
Berpakaian sendiri tanpa di bantu
Bereaksi tenang dan tidak rewel ketika ditinggal ibu
Berjalan lurus
Berdiri dengan 1 kaki selama 11 detik
Menggambar dengan 6 bagian, menggambar orang
lengkap
Menangkap bola kecil dengan kedua tangan
Menggambar segi empat
Mengerti arti lawan kata
Umur 60-72 bulan Mengerti pembicaraan yang menggunakan 7 kata
atau lebih
(5-6 tahun) Menjawab pertanyaan tentang benda terbuat dari
apa dan kegunaannya
Mengenal angka, bisa menghitung angka 5-10
Mengenal warna-warni
Mengungkapkan simpati
Mengikuti aturan permainan
Berpakaian sendiri tanpa dibantu
Deteksi dini 1. Rutin berkala (deteksi per 3 bulan di bawah
usia 2 tahun & per 6 bulan saat usia di atas 2
Tumbuh tahun hingga 6 tahun).
2. Dapat dilakukan oleh tenaga pendidik PAUD
Kembang terlatih dan/ atau yang telah terorientasi
terkait prinsip dan penggunaan instrumen
DDTK.
3. DDTK dilakukan guna memastikan tugas
perkembangan anak dicapai atau telah
sesuai dengan kelompok usianya.
4. DDTK dilakukan guna terselenggaranya
pemeriksaan lebih oleh tenaga kesehatan jika
hasil skrining menunjukkan kecurigaan
adanya masalah tumbuh kembang pada
anak.
(INSTRUMEN/PERANGKAT DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG)

KPSP = Kuesioner Pra Skrining Perkembangan


TTD = Tes Daya Dengar
TDL = Tes Daya Lihat
KMPE = Kuesioner Masalah Perilaku Emosional
M-CHAT = Modified Checklist for Autism in Toddlers
GPPH = Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas
Anak
Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional Pasal 5 Ayat 2, 3 dan
4 mendefinisikan anak berkebutuhan
Berkebutuhan khusus sebagai :
Khusus
Anak Berkebutuhan Khusus sebagai anak 1. Anak yang memiliki kelainan
dengan karakteristik khusus yang fisik, emosional, mental,
berbeda dengan anak pada umumnya intelektual, dan/atau sosial,
tanpa selalu menunjukkan pada ketidak 2. Anak yang memiliki potensi
mampuan mental, emosi, atau fisik.
kecerdasan dan bakat
(Heward)
istimewa, dan
3. Anak di daerah terpencil atau
terbelakang serta masyarakat
adat yang terpencil.
Faktor-faktor GIZI. Nutrisi ibu hamil terutama dalam trisemester akhir
kehamilan akan mempengaruhi pertumbuhan janin.
Yang Mempengaruhi MEKANIS. Posisi fetus yang abnormal bisa menyebabkan kelainan

Tumbuh Kembang kongetinal seperti club foot.


TOKSIN/ZAT KIMIA. Beberapa obat-obatan seperti Amlnopterin,

Anak Thalldomid (obar kanker) dapat menyebabkan kelainan


kongenital (bawaan sejak lahir) seperti palatoskisis (sumbing).
ENDOKRIN. Diabetes melitus dapat menyebabkan makrosomia
(bayi lahir gede potensi obes), kardiomegali (jantung besar),
hiperplasia adrenal (kelenjar adrenal terlalu aktif menjadikan
pertumbuhan terlalu cepat).
RADIASI. Paparan radium dan sinar Rontgen dapat
mengakibatkan kelainan pada janin seperti mikrosefali, spina
bifida, retardasi mental dan deformitas (perubahan struktur,
bentuk, posisi) anggota gerak, kelainan kongenital mata,
kelainan jantung.
INFEKSI. TORCH (toksoplasma, rubella, situmegalo virus, herps
simpleks) dapat menyebabkan janin katarak, bisu tuli,
mikrosefali, retardasi mental, kelainan jantung kongenital.
KELAINAN IMUNOLOGI.
ANOKSIA EMBRIO (Gangguan fungsi plasenta)
pertumbuhan jadi terganggu.

Faktor-faktor
PSIKOLOGIS IBU. Kehamilan yang tidak
diinginkan, perlakuan salah/kekerasan mental
Yang Mempengaruhi pada ibu hamil dan lain-lain.
Tumbuh Kembang FAKTOR PERSALINAN/KOMPLIKASI PERSALINAN
Anak (trauma kepala, rendahnya kadar oksigen
dalam tubuh)
STIMULASI
POLA ASUH/LINGKUNGAN PENGASUHAN
(GANGGUAN TUMBUH-KEMBANG ANAK YANG SERING DITEMUKAN)

Gangguan bicara dan bahasa


Gagap
Artikulasi kurang jelas
Bicara cadel
Bicara volume kecil
Kesulitan mengunyah
Kesulitan menelan
Kesulitan menggerakkan lidah maupun otot-otot wajah
Kurang ocehan ketika bayi
Kesulitan menghisap atau meniup saat usia 3 tahun
Kesulitan mengucapkan huruf konsonan (b-c-d-f-g-h-j-k-l-
m-n-p-q-r-s-t-v-w-x-y-z) yang berada di awal dan akhir kata
Cerebral
Otot kaku dan refleks berlebihan (kelenturan)
Terlalu kaku atau terlalu terkulai

Palsy
Otot kaku dengan refleks normal
Kurangnya keseimbangan dan koordinasi otot
(ataksia)
Tremor atau gerakan tak sadar yang tersentak-sentak
Lambat dan gerakan menggeliat
Kesulitan dengan keterampilan motorik halus,
mengancingkan baju atau megambil peralatan
Kesulitan berbicara
Kesulitan mengisap, mengunyah, makan
Air liur berlebihan dan gangguan menelan
Terlambat duduk dan merangkak (lambat mencapai
tonggak keterampilan motorik)
Kesulitan belajar
Retardasi mental
Telapak tangan yang hanya memiliki satu lipatan dan

Down tangan lebar


Mata miring ke atas dan keluar

Syndrome
Hidung dan Mulut kecil
Bagian hidung kecil dan tulang hidung rata
Tangan lebar dengan ukuran jari yang pendek
Bertubuh pendek
Mempunyai kepala kecil
Lidah menonjol keluar
Bagian belakang kepala datar
Bentuk telinga kecil atau tidak normal
Leher pendek
Kulit di belakang leher kendur
Gangguan
Autisme
1. Hambatan dalam keterampilan 2. Karakteristik lainnya (keterampilan
komunikasi dan interkasi sosial (tidak bahasa tertunda, keterampilan gerak
memperhatikan dan memiliki minat tertunda, perilaku hiperaktif-impulsif-
pada anak lain untuk bermain bersama, lalai, keterampilan kognitif atau belajar
tidak pernah bermain peran atau yang tertunda, epilepsi atau gangguan
berpura-pura, tidak ada ekspresi wajah kejang, masalah sembelit, suasana hati
seperti senang-sedih-marah-terkejut, atau reaksi emosi yang tidak biasa,
tidak mampu menjaga dan menghindari kurangnya rasa takut atau rasa takut
kontak mata, tidak menoleh saat nama berlebihan)
di panggil, tidak banyak menggunakan
gerakan, tidak berbagi minat pada orla,
tidak menunjukkan sesuatu yang
menarik)
Retardasi
Lamban dalam mempelajari sesuatu hal yang sederhana
(berpakaian, membersihkan diri, makan)

Mental Kesulitan mengingat


Kesulitan berkomunikasi dengan orang lain
Perilaku tantrum
Kesulitan diskusi, menyelesaikan masalah, atau pola pikir
yang kurang logis
Perilaku tidak matang atau tidak sesuai dengan usia
kronologisnya
Respon komunikasi tidak sesuai (lambat-tidak sesuai
harapan lawan bicara)
Kesulitan belajar dan adaptasi terhadap kemampuan
yang dianggap normal oleh masyarakat umum
Kapasitas intelegensi (IQ < 70)
GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN DAN HIPERAKTIVITAS (ATTENTION DEFICIT-HYPERACTIVITY DISORDER)

Kesulitan untuk memperhatikan dan tetap teratur


Memiliki kegelisahan yang berlebihan
Mempunyai masalah dengan pengendalian diri atau perilaku
impulsif
Kurangnya perhatian, tindakan hiperaktif-impulsif, atau gabungan
keduanya
Sulit fokus pada aktivitas dan menjadi mudah terganggu
Rentang perhatian rendah saat bermain atau mengerjakan tugas
sekolah
Anak menjadi gelisah dan kesulitan duduk diam
Selalu membutuhkan gerakan atau sering berlarian
Berbicara berlebihan dan menyela orang lain
Gangguan Belajar
Kesulitan memahami dan membedakan sisi kanan dan kiri
Sering menggunakan huruf, kata, atau angka secara terbalik-balik,
meskipun telah kelas 1 atau 2 SD
Kesulitan mengenali pola atau menyortir benda berdasarkan ukuran atau
bentuk
Kesulitan memahami dan mengikuti instruksi
Kesulitan mengingat apa yang baru saja dikatakan atau apa yang baru
saja dibaca
Kurang koordinasi saat beraktivitas sehari-hari
Kesulitan melakukan tugas dengan tangan, seperti menulis, memotong,
atau menggambar
Kesulitan memahami konsep waktu
Jenis-jenis Kesulitan Belajar Spesifik

1.Disleksia (kesulitan membaca)


Kesulitan mengenali kata-kata, mengeja, yang berhubungan dengan huruf dan suara.

2. Diskalkulia (kesulitan dengan matematika)


Kesulitan pemahaman konsep aritmatika dasarm seperti pecahan, garis bilangan,
dan bilangan positif dan negatif.

3. Disgrafia (kesulitan menulis)


Tulisan tangan buruk, kesulitan menggunakan tata bahasa-tanda baca-dan ejaan
yang benar dalam bentuk tulisan, kesulitan memegang alat tulis, grogi ketika harus
menggunakan alat tulis, tidak suka pada kegiatan menggambar dan menulis.

4. Dispraksia (kesulitan kemampuan koordinasi motorik)


Kesulitan menggunakan alat makan, tidak bisa naik sepeda roda tiga atau bermain
bola, tidak menyukai puzzle dan mainan menyusun lainnya, sering menabrak benda
atau orang, terlambat menggunakan tangan yang dominan, kesulitan menggunakan
alat tulis, kesulitan mengikuti perintah yang memerlukan koordinasi mata-tangan
GANGGUAN PROSES SENSORI Reaksi berlebih terhadap suara keras, cahaya
(SENSORY PROCESSING DISORDER) terang, pakaian tidak nyaman
Kurang terampil memberikan respon motorik
Pakaian terlalu gatal
Lampu nampak terlalu terang
Suara tertentu terlalu keras
Merupakan gangguan sensorik yang Sentuhan lembut terasa keras
menyebabkan anak bereaksi berlebihan, atau Tekstur makanan tertentu membuat anak dapat
bahkan tidak memberikan reaksi apapun muntah
terhadap rangsangan. Kondisi yang Takut bermain ayunan dan naik ketinggian
memengaruhi cara otak anak untuk Bereaksi terhadap gerakan yang tiba-tiba
memproses informasi sensorik. SPD dapat Memiliki masalah perilaku (adhd/asd)
mempengaruhi hanya satu atau seluruh panca Nampak kurang sensitif terhadap rangsangan
indra (melihat, mencium, mendengar, dan menjadikan anak lebih aktif (butuh
merasakan, menyentuh). rangsangan lebih untuk bisa merasakan
sesuatu)

Anda mungkin juga menyukai