Anda di halaman 1dari 30

KONSEP KEHILANGAN

DAN BERDUKA Dessi Kusmawati N, S.kep.,Ners


KONSEP KEHILANGAN
Kehilangan adalah situasi actual atau potensial ketika suatu
(orang atau objek) yang dihargai telah berubah, tidak lagi
ada atau menghilang baik sebagian atau keseluruhan
SUMBER KEHILANGAN
1. Aspek Diri. Misal Hilangnnya sebagian anggota tubuh, fungsi fisik
dan psikologis maupun gangguan tumbuh kembang.
2. Objek Eksternal. Misalnya kehilangan hewan kesayangan dan
harta benda
3. Lingkungan yang dikenal. Misalnya pindah rumah, dirawat di
rumah sakit atau pindah pekerjaan
4. Orang yang dicintai. Misalnya kepergian suami/istri, anak,
anggota keluarga
Jenis- Jenis Kehilangan

1. Fisik atau actual. Bersifat nyata dan dapat dikenali


oleh orang lain
2. Psikologis. Bersifat abstrak, orang lain tidak dapat
merasakan
3. Antisipasi.. Jenis ini sebenarnya dapat diantisipasi
tetapi kebanyakan orang menunjukan perilaku yang sama
seperti orang yang kehilangan. Contoh ketika orang yang
dicintai menderita sakit terminal
Dampak Kehilangan
1.Masa Kanak-kanak.
Mengancam kemampuan
perkembangannya menjadi
regresi dan merasa takut
2.Masa Remaja. Dapat
mengalami disintegrasi dalam
keluarga
3.Dewasa Tua. Adanya
kematianpasangan hidup
membuat semangat hidupnya
menurun.
SIFAT KEHILANGAN
1. Tiba-tiba (Tidak Dapat Diramalkan)
Menyebabkan pemulihan berduka yang lambat

2. Berangsur-angsur (dapat diramalkan)


karena penyakit yang berkepanjangan,
menyebabkan yang ditinggalkan mengalami
keletihan emosional
TIPE KEHILANGAN
1. Actual Loss. Kehilangan dapat diidentifikasi oleh
orang lain

2. Perceived Loss (Psikologis). Perasaan individual

3. Anticipatory Loss. Perasaan kehilangn terjadi


sebelum kehilangan terjadi
RENTANG RESPON
KEHILANGAN
BARGAININ
DENIAL ANGER G

DEPRESSI ACCEPTAN
ON CE
FASE MENYANGKAL

Reaksi: Terkejut, tidak percaya, merasa terpukul,


menyangkal pernyataan kehilangan.

Reaksi Fisik: Keletihan, Kelemahan, Wajah Pucat, Mual,


Diare, Sesak Nafas, Takikardia, menangis dan gelisah
Individu mulai sadar
FASE MARAH dengan kenyataan
kehilangan dan
menimpakan kesalahan
pada orang lain kadang
disertai perilaku agresif

Reaksi Fisik: Wajah merah,


nadi cepat, gelisah, susah
tidur dan tangan mengepal
FASE TAWAR-MENAWAR
Seseorang akan
bertanya
“Kenapa”
FASE DEPRESI
Menunjukan sikap
menarik diri, tidak
mau bicara atau putus
asa. Biasanya
menolak makan,
susah tidur, libido
menurun
Seorang menerima kenyatan yang terjadi. Biasanya
akan berkata “ apa yang dapat saya lakukan agar
saya cepat sembuh”, “yah.. Akhirnya saya harus
operasi

FASE PENERIMAAN
FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI REAKSI
KEHILANGAN

Perkembangan Keluarga Faktor Sosial

Pengaruh Penyebab
Agama
Kultural Kematian
KONSEP
BERDUKA
Berduka (grieving) adalah respon total
terhadap pengalaman emosional akibat
kehilangan

Dimanimestasikan dalm bentuk


perilaku, perasaan dan pikiran.
Keputusasaan, kesepian,
ketidakberdayaan, kesedihan, rasa
RESPON
SELAMA FASE
BERDUKA
1.Perilaku bersedih, respon
subjektif menimbulkan
beberapa masalh
kesehatan
2.Berkabung. Periode
penerimaan terhadap
peristiwa kehilangan
dipengaruhi factor social,
budaya dan kebiasaan
UNTUK
MENCAPAI
FUNGSI YANG
LEBIH
EFEKTIF
DENGAN
MENGINTEGR
ASIKAN
KEHILANGAN
KEDALAM
Harper (1987), empat tugas berduka yang
memudahkan penyesuaian yang sehat terhadap
kehilangan
TEAR
T- Untuk menerima realitas dari kehilangan
E- Mengalami kepedihan akibat kehilangan
A- Menyesuaikan lingkungan
R- Memberdayakan kembali energy emosional
kedalam hubungan baru
RESPON BERUDKA
1. Berduka Adaptif. Proses
berkabung, koping, interaksi,
pperncanaan dan pengenalan
psikososial
2. Berduka terselubung. Ketika
seseorang mengalami kehilangan
yang dapat atau tidak dapat dikenali,
rasa berkabung yang luas atau
didukungg secara sosial
TEORI PROSES BERDUKA
Fase I ( Syok dan tidak percaya)

Fase II (berkembangnya/membangun kesadaran

Fase III ( Restitusi)

Fase IV (Idealization)
Teori
Fase V (Reorganization/the
Engel outcomes)
Respon perilaku yang muncul,
menolak kenyataan, menarik diri,
kaget

Reaksi fisik, pingsan,


diaphoresis, mual, diare, nadi
cepat, insomnia, kelelahan
Mulai merasakan kehilangan
secara nyata/akut,
mengalami putus asa.
Kemasaran diarahkan pada
orang lain, perasaan bersalah,
frustasi, depresi, kekosongan
jiwa
Respon perilaku yang muncul, mencoba
sepakat/damai dengan perasaan. Dapat menerima
hubungan yang lebih mantap dengan individu
pendukung, memikirkan dan membicarakan
kenanngan tentang objek yang telah hilang
)

Respon perilaku yang muncul, menekan seluruh


perasaan yang negative terhadap orang yang telah
tiada, merasa bersalah dan sangat menyesal dengan
sikap kasar yang pernah ditujukan pada orang yang
telah meninggal, kenangan akan objek yang hilang
tidak terlalu membangkitkan kesedihan
Kehilangan yang tak dapat
dihindari harus mulai
diketahui/disadari. Sehingga
pada fase ini diharapkan
seseorang sudah dapat
menerima kondisinya.
TEORI KUBLER-ROSS (1969)
Berorientasi pada perilaku dan menyangkut 5 tahap,
yaitu:
1. Penyangkalan ( Denial)
2. Kemarahan (Anger)
3. Penawaran (Bargaining)
4. Depresi (Depression)
5. Penerimaan ( Acceptance)
TEORI MARTOCCHIO
Menggambarkan 5 fase kesedihan, shock and
disbelief, yearning and protest, anguish,
disorganization and despair, identification in
bereavement, reorganization and restitution
Reaksi terus menerus reda dalam 6-12 bulan berduka
sampai 3-5 tahun
TEORI RANDO (1993)
1. Penghindaran. Terjadi syok, menyangkal,
tgidak percaya
2. Konfrontasi, luapan emosi yang sangat
tinggi
3. Akomodasi. Secara bertahap terjadi
penurunan kedukaan
RESPON INDIVIDU TERHADAP PROSES KEHILANGAN
DAN BERDUKA

FISIOLOGIS EMOSIONAL KOGNITIF


1. Tekadan darah, nadi dan 1. Takut 1. Tidak dapat konsentrasi
frekuensi nafas meningkat 2. Tidak berdaya 2. Kurang kesadaran tentang
2. Diaforesis 3. Tegang sekitar
3. Insomnia 4. Kehilangan control 3. Blok pikiran
4. Letih, lemah 5. Gugup 4. Terlalu perhatian
5. Pucat 6. Kurang percaya diri 5. Kemampuan belajar
6. Sakit dada, punggung dan 7. Tidak dapat rileks menurun
leher 8. Ansipasi mengalami 6. Orintasi lebih tertuju pada
7. Pusing dan mau pingsan kegagalan masa lalu
8. Parastesia 7. Konfusi
9. Anoreksia 8. Mudah lupa
10. Gelisah 9. Ruminasi
11. Mulut kering
12. Gemetar
13. Berdebar-debar
14. Sering BAK

Anda mungkin juga menyukai