Anda di halaman 1dari 27

BERDUKA (Grieving)

DALAM KEPERAWATAN

Sri Budiani Skep Ns MHKes


BERDUKA

DEFINISI

• Berduka adalah respon emosi yang diekspresikan terhadap


kehilangan yang dimanifestasikan adanya perasaan sedih,
gelisah, cemas, sesak nafas, susah tidur, dan lain-lain

• Berduka itu adalah respon atau reaksi emosional yang


berhubungan dengan kehilangan
TIPE BERDUKA (Nanda)

1. Berduka Diantisipasi

• Suatu status yang merupakan pengalaman individu dalam


merespon kehilangan yang aktual ataupun yang
dirasakanseseorang, hubungan/kedekatan, objek atau
ketidakmampuan fungsional sebelumterjadinya kehilangan

 Tipe ini masih dalam batas normal


TIPE BERDUKA

2. BERDUKA DISFUNGSIONAL

• Adalah Status yang merupakan pengalaman individu yang


responnya dibesar-besarkan saat individu kehilangan secara
aktual maupun potensial, hubungan, objek dan ketidak
mampuan fungsional

 Tipe ini kadang-kadang menjurus ke tipikal abnormal, atau


kesalahan/kekacauan
PENYEBAB BERDUKA

O Kematian keluarga atau orang yang berarti


O Antisipasi kematian keluarga atau orang yang berarti
O Kehilangan (objek, pekerjaan, status,bagian tubuh,
hubungan sosial)
O Antisipasi Kehilangan (objek, pekerjaan, status,bagian
tubuh, hubungan sosial)
TANDA DAN GEJALA BERDUKA

Gejala dan tanda mayor


Subjektif Merasa bersedih
Merasa bersalah atau menyalahkan orang
lain
Tidak menerima kehilangan
Merasa tidak ada harapan
Objektif Menengis
Pola tidur berubah
Tidak mampu berkonsentrasi
TANDA DAN GEJALA BERDUKA

Gejala dan tanda minor


Subjektif Mimpi buruk atau pola mimpi berubah
Merasa tidak berguna
fobia
Objektif Marah
Tampak panik
Fungsi imunitas terganggu
TEORI PROSES BERDUKA
I. Proses berduka mempunyai beberapa fase (Engel 1964)

 Fase I • Seseorang menolak kenyataan atau


Shock dan tidak kehilangan dan mungkin menarik diri,
percaya duduk malas, atau pergi tanpa tujuan.
Reaksi secara fisik termasuk pingsan,
diaporesis, mual, diare, detak jantung
cepat, tidak bisa istirahat, insomnia dan
kelelahan
 Fase II • Seseoarang mulai merasakan kehilangan
Berkembangnya secara nyata/akut dan mungkin mengalami
kesadaran putus asa. Kemarahan, perasaan bersalah,
frustasi, depresi, dan kekosongan jiwa tiba-
tiba terjadi
 Fase III • Berusaha mencoba untuk sepakat/damai
Restitusi dengan perasaan yang hampa/kosong, karena
kehilangan masih tetap tidak dapat
menerima perhatian yang baru dari
seseorang yang bertujuan untuk
mengalihkan kehilangan seseorang
 Fase IV • Menekan seluruh perasaan yang negatif dan
bermusuhan terhadap almarhum. Bisa
merasa bersalah dan sangat menyesal
tentang kurang perhatiannya di masa lalu
terhadap almarhum
 Fase V • Kehilangan yang tak dapat dihindari harus
mulai diketahui/disadari. Sehingga pada fase
ini diharapkan seseorang sudah dapat
menerima kondisinya. Kesadaran baru telah
berkembang
II. berorientasi pada perilaku dan menyangkut 5
tahap (Kubler-Ross 1969)

 Penyangkalan (Denial) • Individu bertindak seperti seolah


tidak terjadi apa-apa dan dapat
menolak untuk mempercayai
bahwa telah terjadi kehilangan
 Kemarahan (Anger) • Individu mempertahankan
kehilangan dan mungkin
“bertindak lebih” pada setiap
orang dan segala sesuatu yang
berhubungan dengan lingkungan.
Pada fase ini orang akan lebih
sensitif sehingga mudah sekali
tersinggung dan marah
 Penawaran • Individu berupaya untuk membuat perjanjian
(Bargaining) dengan cara yang halus atau jelas untuk mencegah
kehilangan. Pada tahap ini, klien sering kali
mencari pendapat orang lain

 Depresi • Terjadi ketika kehilangan disadari dan timbul


(Depression) dampak nyata dari makna kehilangan tersebut.
Tahap depresi ini memberi kesempatan untuk
berupaya melewati kehilangan dan mulai
memecahkan masalah

 Penerimaan Reaksi fisiologi menurun dan interaksi sosial


(Acceptance) berlanjut. Kubler-Ross mendefinisikan sikap
penerimaan ada bila seseorang mampu menghadapi
kenyataan dari pada hanya menyerah pada
pengunduran diri atau berputus asa
Tabel 1. Perbandingan Empat Teori Proses Berduka
PERBANDINGAN EMPAT TEORI PROSES BERDUKA
ENGEL (1964) KUBLER-ROSS MARTOCCHIO RANDO(1991)
(1969) (1985)
Shock dan tidak Menyangkal Shock and disbelief (Kaget Penghindaran
percaya & tdk percaya)
Berkembangnya Marah Yearning and protest
kesadaran (kerinduan dan protes)
Restitusi Tawar-menawar Anguish,disorganization Konfrontasi
anddespair (penderitaan yg
menambah keputusasaan)
Idealization Depresi Identification inbereavement
(mengidentifikasi duka cita)
Reorganization / Penerimaan Reorganization and restitution Akomodas
the out come
ASUHAN KEPERAWATAN

PENGKAJIAN
Faktor Genetik : Riwayat Depresi dalam keluarga
O Kesehatan Fisik

O Kesehatan mental

O Pengalaman kehilangan di masa lalu

O Struktur kepribadian

O Stresor perasaan kehilangan


DIAGNOSIS KEPERAWATAN

O Berduka berhubungan dengan kehilangan aktual atau kehilangan


yang dirasakan
O Berduka antisipatif berhubungan dengan perpisahan atau
kehilangan
O Berduka disfungsional berhubungan dengan kehilangan
orang/benda yang dicintai atau memiliki arti besar
O Isolasi sosial : menarik diri berhubungan dengan harga diri
rendah / kronis
O Gangguan konsep diri : harga diri rendah kronis berhubungan
dengan koping individu (respon kehilangan pasangan)
O Defisit perawatan diri berhubungan dengan intoleransi aktivitas
PERENCANAAN DAN TINDAKAN KEPERAWATAN

 Membina dan meningkatkan hubungan saling percaya


dengan cara:
O Mendengarkan pasien bicara
O Memberi dorongan agar pasien mau mengungkapkan
perasaannya
O Menjawab pertanyaan pasien secara langsung, menunjukkan
sikap menerima dan empati
O Berikan motivasi klien untuk menyadari aspek positif dan
negatif dari dirinya
 Mengenali faktor-faktor yang mungkin
menghambat dengan cara:

O Bersama pasien mendiskusikan hubungan pasien


dengan orang atau objek yang pergi atau hilang

O Menggali pola hubungan pasien dengan orang yang


berarti
 Mengurangi atau menghilangkan faktor
penghambat dengan cara:
O Bersama pasien mengingat kembali cara mengatasi
perasaan berduka di masa lalu

O Memperkuat dukungan serta kekuatan yang dimiliki


pasien dan keluarga

O Mengenali dan menghargai sosial budaya, agama serta


kepercayaan yang dianut oleh pasien dan keluarga
dalam mengatasi perasaan kehilangan
 Memberi dukungan terhadap repsons kehilangan
pasien dengan cara:
O Menjelaskan kepada pasien atau keluarga bahwa sikap
mengingkari, marah, tawar menawar, depresi dan
menerima adalah wajar dalam menghadapi kehilangan

O Memberi gambaran tentang tata cara mengungkapkan


perasaan yang bisa diterima

O Menguatkan dukungan keluarga atau orang yang berarti


 Meningkatkan rasa kebersamaan antar anggota
keluarga dengan cara:
O Menguatkan dukungan keluarga atau orang yang berarti

O Mendorong pasien untuk menggali perasaannya


bersama anggota keluarga lainnya

O Menjelaskan manfaat hubungan dengan orang lain

O Mendorong keluarga untuk mengevaluasi perasaan dan


sling mendukung satu sama lain
 Menentukan Tahap Keberadaan Pasien dengan
cara:

O Mengamati perilaku pasien

O Menggali pikiran dan perasaan pasien yang selalu


timbul dalam dirinya
INTERVENSI KHUSUS PER TAHAP RESPON KEHILANGAN

1. Tahap Pengingkaran

O Memberi kesempatan pada pasien untuk mengungkapkan


perasaannya

O Menunjukkan sikap menerima dengan ikhlas dan mendorong


pasien untuk berbagi rasa

O Memberi jawaban yang jujur terhadap pertanyaan pasien


tentang sakit, pengobatan dan kematian
2. Tahap Marah
 Mengizinkan dan mendorong pasien mengungkapkan
rasa marah secara verbal tanpa melawan kemarahan
tersebut, dengan cara:

O Menjelaskan kepada keluarga bahwa kemarahan pasien


sebenarnya tidak ditujukan kepada mereka

O Membiarkan pasien menangis

O Mendorong pasien untuk membicarakan kemarahannya


3. Tahap Tawar Menawar
 Membantu pasien menungkapkan rasa bersalah dan
takut dengan cara:

O Mendengarkan ungkapan dengan penuh perhatian

O Mendorong pasien untuk membicarakan rasa takut atau


rasa bersalahnya

O Membahas bersama pasien mengenai penyebab rasa


bersalah atau rasa takutnya
4. Tahap Depresi
 Membantu pasien mengidentifikasi rasa bersalah dan takut
dengan perasaannya
O Mengamati perilaku pasien dan bersama dengannya
membahas perasaannya
O Mencegah tindakan bunuh diri atau merusak diri

 Membantu pasien mengurangi rasa bersalah


O Menghargai perasaan pasien
O Membantu pasien menemukan dukungan yang positif
O Memberi kesempatan untuk menangis dan mengungkapkan
perasaannya
O Bersama pasien membahas pikiran negatif yang selalu timbul
5. Tahap Penerimaan

 Membantu pasien menerima kehilangan yang tidak


bisa dielakkan dengan cara:
O Membantu keluarga mengunjungi pasien secara teratur
O Membantu keluarga berbagi rasa
O Membahas rencana setelah masa berkabung terlewati
O Memberi informasi akurat tentang kebutuhan pasien
dan keluarga
EVALUASI

O Kemampuan untuk menghadapi atau memaknai arti


kehilangan

O Reaksi terhadap kehilangan

O Perubahan perilaku yang menerima arti kehilangan

Anda mungkin juga menyukai