Anda di halaman 1dari 79

Eyet Hidayat, SPd.,SKp.,MKep.,Sp.Kep.J.

Pengertian Ansietas
 Ketakutan/kekuatiran pada sesuatu yang tdk
jelas dan berhubungan dengan perasaan
tidak menentu dan tak berdaya
(helplessness).
 suatu perasaan tidak santai yang samar-
samar karena ketidaknyamanan atau rasa
takut yang disertai suatu respons
 Individu mempersepsikan pribadinya
terancam.
 Manusia mulai merasakan sejak bayi
Karakteristik Ansietas

 Mpk emosi dan bersifat subyektif.


 Sumber tdk jelas (takut ~ sumber
jelas).
 Bisa ditularkan
 Terjadi akibat adanya ancaman pada
harga diri, identitas diri.
 Perlu adanya keseimbangan antara
keberanian dan kecemasan
ADAPTIF MALADAPTIF

Antisipasi Ringan Sedang Berat panik


(Peplau dlm SS’87)
CEMAS / ANSIETAS RINGAN

• Berhub dg ketegangan ringan dl kehidupan se-hari2


• Orang menjadi waspada dan persepsi meluas, seluas
lingkungan yg memberikan stimulus.
• Pengindraan tajam, energi tinggi, perhatian thdp
lingk meningkat.
• Memotivasi ind utk belajar, produktif,
• meningkatkan kreatifitas menyelesaikan masalah.
Gejala pada cemas ringan

FISIOLOGIS :
Peningkatan Nadi da tekanan darah. Peningkatan kecepatan
dan kedalaman pernapasan, sesekali nafas pendek gejala
ringan pada lambung,bibir bergetar, Kedutan n ketengan
ringan otot muka/wajah.
PERILAKU:
Terjadi tremor halus pada tangan, susah duduk tenang,
banyak bicara, suara kadang tinggi & volume keras.

AFEKTIF :
Perasaan khawatir, malu, takut

KOGNITIF :
Perepsi meluas, Kewaspadaan tinggi, Lebih perhatian pada
masalah.
6
CEMAS SEDANG

Indiv. lebih waspada & lebih tegang, lapangan persepsi lebih


menyempit  indiv tdk. dapat mempersepsikan semua
rangsang lingkungan sehingga fokus pada lingkungan
berkurang, tetapi pada diri sendiri lebih meningkat. Indiv
memusatkan pada faktor atau peristiwa penting bagi dirinya.
Pada tahap ini seseorang kurang sadar pada hal yg detail
atau mendalam.

Gejala pada Cemas Sedang

Affektif :
Takut dg apa yg terjadi, masih mampu kontrol
emosi,perasaan
tidak adequat, tidak efektif, merasa tidak aman. 7
FISIOLOGIS :
Sering napas pendek, Denyut jantung dan TD meningkat,
mulut kering, anoreksia, diare atau konstipasi, badan ber-
getar, ekspresi wajah ketakutan, gelisah, respon mengejutkan
yg berlebihan, tdk mampu relaks, susah tidur.

PERILAKU :
Gerakan tdk rileks dengan gejala meremas-2 tangan,
Posisi badan sering berubah, kecepatan bicara meningkat,
percakapan tidak jelas, Volume suara lebih keras,susah tidur

KOGNITIF :
Lapangan persepsi lebih sempit, evaluasi diri menurun, berfikir
tidak adekuat, menurunnya konsentrasi, mudah lupa, sukar
untuk membuat keputusan.
8
CEMAS BERAT

Pada cemas berat, lapangan persepsi sangat sempit sehingga


tak mampu memikirkan yg lebih luas, tak mampu membuat
kaitan dan tak mampu menyelesaikan masalah.

FISOLOGIS
Napas pendek, tek darah naik, berkeringat, sakit kepala,
pusing, penglihatan kabur, tubuh gemetar, ekspresi wajah
tegang.

PERILAKU
kemampuan terbatas, tremor, aktifitas tdk bertujuan, banyak
Bicara, cepat atau bicara terus dan sukar dimengerti, suara
makin meningkat & sulit tidur.
10
AFFEKTIF
Takut untuk mendapatkan pengalaman yg tidak nyaman,
merasa tdk nyaman dan menghadapi kematian, merasa
kaget, merasa terjebak, merasa terancam dan merasa nyeri.

KOGNITIF
Lapangan persepsi sangat menyempit, pikiran berfokus pada
saat ini, sangat sulit membuat keputusan, tdk mampu
menyelasaikan masalah

11
PANIK
Pada tahap ini suasanan makin makau karena sudah tidak
ada kontrol lagi, lapangan persepsi menyimpang, berfikir
tidak teratur dan tidak tepat sehingga menyebabkan krisis,
aktifitas fisik meningkat, hilang pikiran-2 Rasional.

FISOLOGIS
Napas pendek, rasa tercekik atau tersumbat, hipotensi
pusing, rasa tertekan / nyeri dada, palpitasi, nausea, agitasi,
koordinasi motorik kurang, gerakan tubuh involuntir, tubuh
gemetar, ekspresi wajah tegang.

PERILAKU
kemampuan terbatas, tremor, aktifitas tdk bertujuan, banyak
bicara atau bicara terus dan sukar dimengerti, suara makin
meningkat dan kadang-kadang berteriak, perilaku diluar
kesadaran & sulit tidur.
AFFEKTIF
Takut untuk mendapatkan pengalaman yg tidak nyaman,
merasa tdk nyaman dan menghadapi kematian, merasa
kaget, merasa terjebak, merasa terancam dan merasa nyeri.

KOGNITIF
Lapangan persepsi sangat terbatas, pikiran berfokus pada
saat ini, bingung, pikiran blocking, sangat sulit membuat
keputusan.

11
ASKEP KLIEN KECEMASAN

Pengkajian
 Faktor Predisposisi
 Faktor Presipitasi
 Mekanisme Koping
 Perilaku
Faktor Predisposisi
1. Teori Psikoanalisa: ansietas mpk konflik
elemen kepribadian id dan super ego
(dorongan insting dan hati nurani). Ansietas
mengingatkan ego akan adanya bahaya yg
perlu diatasi.
2. Teori interpersonal: ansietas terjadi krn
ketakutan penolakan dlm hub interpersonal.
Dihubungkan dg trauma masa pertumbuhan
(kehilangan, perpisahan) yg menyebabkan
ketdkberdayaan). Idv yg harga diri rendah
mudah mengalami ansietas.
Faktor Predisposisi
 Teori perilaku; ansitas timbul sbg akibat
frustrasi yg disebabkan oleh sesuatu yg
mengganggu pencapaian tujuan. Mrpk
dorongan yg dipelajari utk menghindari rasa
sakit/nyeri. Ansietas meningkat jika ada
konflik (konflik ~ ansietas ~ helplessness)
 Kondisi keluarga: ansietas dpt timbul secara
nyata dlm keluarga. Ada overlaps gg ansietas
dan depresi.
Faktor Predisposisi
 Keadaan biologis: dpt dipengaruhi dan
mempengaruhi ansietas. Ansietas
terjadi akibat GABA >>. Ansietas dpt
memperburuk penyakit (hipertensi,
jantung, peptic ulcers). Kelelahan
mengakibatkan indv mudah terangsang
dan merasa ansietas.
Faktor Presipitasi
 Ancaman integritas fisik: ketidakmampuan
fisiologis dan menurunnya kemampuan
melaksanakan ADL.
 Ancaman thd sistem “diri”; mengancam
identitas, harga diri, integrasi sosial. Mis: phk,
kesulitan peran baru.
 Gabungan: penyebab timbulnya ansietas
gabungan dr genetik, perkembangan, stresor
fisik, stresor psikososial.
Perilaku
 Ansietas dpt diekspresikan lgs melalui
perubahan fisiologis dan perilaku scr tdk lgs
melalui timbulnya gejala/mekanisme koping
utk mempertahankan diri dari ansietas.
 Respon fisiologis dpt terjadi pd sistem
kardiovaskuler, pernafasan, meuromuskuler,
GI, perkemihan, dan kulit
 Perilaku: motorik, afektif, kognitif
Efek fisiologis ansietas
 Kardiovaskuler: palpitasi, berdebar-debar,
TD, pinsan, TD, N .
 Pernafasan: P, nafas pendek, dada sesak,
nafas dangkal, rasa tercekik, terengah-engah.
 Neuromuskuler:  refeks, terkejut, mata
berkedip-kedip, insomnia, tremor, kaku-kaku,
gelisah, wajah tegang, kelemahan umum,
gerakan lambat, kaki goyah.
Efek fisiologis ansietas
 Gastrointestinal: hilang nafsu makan,
menolak makan, abdomen tdk nyaman,
nyeri abdomen, mual, perih, diare.
 Sistem perkemihan: tekanan utk b.a.k.,
sering b.a.k.
 Kulit: wajah kemerahan, keringat lokal,
gatal-gatal, rasa panas dingin, wajah
pucat, berkeringat seluruh tubuh.
Respon Perilaku
 Motorik: gelisah, ketegangan fisik, tremor,
sering kaget, bicara cepat, kurang koordinasi,
cenderung celaka, menarik diri, menghindar,
menahan diri, hiperventilasi.
 Kognitif: gg perhatian, tak bisa konsentrasi,
pelupa, salah tafsir, pikiran blocking,
menurunnya lahan persepsi, bingung,
kesadaran diri berlebihan, waspada
berlebihan, hilangnya obyektivitas, takut
hilang kontrol, takut luka/mati.
Respon Perilaku
 Afektif: tdk sabar, tegang, nervous,
takut berlebihan, teror, gugup, sangat
gelisah.
Mekanisme Koping
1. Task Oriented (orientasi pd tugas)
 Dipirkan utk memecahkan masalah, konflik,
memenuhi kebutuhan.
 Realistis memenuhi tuntutan situasi stres
 Disadari dan berorientasi pd tindakan
 Berupa reaksi: melawan (mengatasi rintangan
utk memuaskan kebutuhan), menarik diri
(menghilangkan sumber ancaman fisik atau
psikologis), kompromi (mengubah cara, tujuan
utk memuaskan kebutuhan)
Mekanisme Koping
2. Ego oriented:
 Task oriented tdk selalu berhasil
 Melindungi “self”
 Berguna pd ansietas ringan ~ sedang
 Melindungi dr perasaan inadequacy dan
buruk
 Berupa penggunaan mekanisme
pertahanan diri (defens mechanism)
Defens Mechanism
 Kompensasi  Proyeksi
 Denial  Rasionalisasi
 Displacement  Reaksi formasi
 Disosiasi  Regresi
 Identifikasi
 Intelektualisasi
 Introyeksi
 Isolasi
EGO ORIENTED REACTION
MEKANISME PERTAHANAN EGO :
Kompensasi
Memperbaiki penurunan citra diri, dg cara menonjolkan
keistimewaan aspek lain yg ia banggakan.
CONTOH : Pengusaha yg fisiknya kecil, dia mencoba
untuk mengatasinya dg bertindak agresif dlm usahanya.

Denial
Menyangkal kenyataan yg tidak disukai dg menolak/tdk
mengakui kenyataan  mekanisme paling primitif
CONTOH : Ny.SR diberitahu hasil biopsi payudara
adanya keganasan,Dia menyangkal bahwa tak ada
/tidak pernah dilakukan biopsi.
DISPLACEMENT
Pemindahan emosi kepada objek yg netral atau kurang
membahayakan
CONTOH : Joni dimarahi Ibunya, karena kesal dia
bermain perang-perangan pada bonekanya

DISOSIASI
Pemisahan tiap kelompok dari proses perilaku/proses
jiwa dg identitas dirinya

CONTOH :
Seorang laki-laki dibawa ke ruang IGD oleh Polisi. Ia
tak mampu menjelaskan siapa dia dan dimana ia
tinggal/bekerja.
IDENTIFIKASI
Suatu proses dimana s’orang menyerupai orang yg ia
kagumi dg mengambil pemikiran/selera orang tsb.
CONTOH: Moh. Alex merubah model rambutnya
menyerupai dosen KDM yang ia kagumi

INTELEKTUALISASI
P’beri alasan yg kuat atau masuk akal yg digunakan
untuk menghindari pengalaman yg mengganggu
perasaannya.

CONTOH : S’orang yg merasa cemas naik eskalator di


TOSERBA ia menjelaskan sedang hemat uang, shg tdk
pergi ke tempat tersebut
INTROYEKSI
Tipe identifikasi yg kuat dimana s’orang memasukkan
kualitas atau nilai dari orang/kelompok lain ke
struktur egonya. Merup mekanisme paling dini pada
anak & penting dlm membina hati nurani
CONTOH : Jordy umur 8 th (meniru ibunya)
mengatakan kpd adiknya yg berumur 3 th, agar
jangan mencorat-coret buku, lihat saja gambarnya yg
bagus-bagus.

ISOLASI
Memisahkan komponen emosional dari sebuah
pemikiran, yang mungkin hanya sementara/lama
CONTOH : Mahasiswa Kedokteran praktek bedah
mayat, tanpa merasa terganggu oleh pikiran akan
kematian
PROYEKSI
Memindahkan pikiran/dorongan atau impuls emosional
atau keinginan yg dapat diterima orang lain.

CONTOH : Sie Ani menyangkal bahwa ia senang pada


Anu dengan menuduh bahwa sie Anu yg mencoba
merayunya.

RASIONALISASI
Memberikan alasan crs logis shg dapat diterima oleh
lingkungan atau orang lain sebagai pengganti impuls
perasaan tingkah laku yg tidak diterima.

CONTOH : Jhoni gagal pada ujian dan mengeluh bahwa


dosennya tidak pandai mengatur atau mengajar dg
jelas.
REAKSI FORMASI
Perkembangan sikap & pola Tingkah Laku yg
berlawanan dg dorongan yg dirasakan dan diinginkan
oleh seseorang.

CONTOH : Seorang wanita yg telah menikah merasa


tertarik pada salah satu teman suami , tapi ia
memperlakukan teman suami tsb dg kasar.

REGRESI
Kemunduran yg disebabkan oleh tekanan karakteristik
tingkah laku pada tingkat perkembangan sebelumnya.

CONTOH : Anak yg sebenarnya sudah tidak ngompol,


kembali Ngompol, Klien banyak mengeluh tentang
peny.nya dan merengek minta diturutin permintaannya
POHON MASALAH

Harga Diri Rendah

Gangguan Citra Tubuh

Ansietas (Core problem)


Koping Individu Tak Efektif

Kurang Pengetahuan Perubahan fisik/


Operasi/Stressor Fisik
Diagnosis Keperawatan
Menurut NANDA:
 Ansietas
 Koping individu tidak efektif
 Takut
Contoh dx lengkap:
 Ansietas berat b.d. konflik seksual ditandai dg
mencuci tangan berulang-ulang, pikiran kotor dan
adanya kuman yg sering timbul.
 Ansietas sedang b.d. prestasi sekolah yg buruk
dimanifestasikan dg denial dan rasionalisasi yg
berlebihan.
 Koping individu tdk efektif b.d. kematian anak,
dimanifestasikan dg ketdkmampuan mengingat
kembali peristiwa kecelakaan.
Tujuan

 Menurunkan
tingkat
kecemasan
klien.
 Mendukung dan

melindungi
klien
Tindakan Keperawatan pd
Ansietas Berat - Panik
Tujuan: memberi dukungan, melindungi,
dan menurunkan tingkat ansietas pada
tkt sedang atau ringan.
 Bina hubungan saling percaya dan terbuka :

dengarkan keluhan, dukung utk


menceritakan perasaan, jawab pertanyaan
scr lags, menerima tanpa pamrih, hargai
pribadi klien.
Tindakan Keperawatan pd
Ansietas Berat - Panik
 Sadari dan kontrol perasaan diri
perawat: bersikap terbuka sesuai
perasaan, terima perasaan positif
maupun negatif termasuk
perkembangan ansietas, menggali
penyebab ansietas, pahami perasaan
diri secara terapeutik.
Tindakan Keperawatan pd
Ansietas Berat - Panik
 Yakinkan klien ttg manfaat mekanisme koping
yg bersifat melindungi dan tdk memfokuskan
diri pd perilaku maladaptif: terima dan
dukung klien; tdk menentang klien; nyatakan
perawat bisa memahami rasa sakit tetapi tdk
memfokuskan pada rasa tersebut; beri
umpan balik thd perilaku, stresor, dampak
stresor dan sumber koping; dukung ide keh
fisik berhub dg kesehatan mental; batasi
perilaku maladaptif dg cara suportif.
Tindakan Keperawatan pd
Ansietas Berat - Panik
 Identifikasi dan mencoba menurunkan situasi
yg menimbulkan ansietas: sikap tenang;
lingkungan tenang; batasi kontak dg klien
lain; identifikasi dan modifikasi hal yg
menimbulkan cemas; terapi fisik: mandi air
hangat, pijat
 Anjurkan melakukan aktivitas di luar yg
menarik; share aktivitas yg sering dilakukan;
latihan fisik; buat rencana harian; libatkan
keluarga dan support system.
Tindakan Keperawatan pd
Ansietas Berat - Panik
 Tingkatkan kesehatan fisik: beri obat-
obatan yg meningkatkan rasa nyaman;
observasi efek samping obat dan beri
pendidikan kesehatan yang sesuai.
Tindakan Keperawatan pd
Ansietas Sedang
1. Bina hubungan saling percaya:
 Dengar dengan hangat dan responsif
 Beri waktu kepada klien untuk berespon
 Beri dukungan utk ekspresi diri.
2. Perawat menyadari dan mengenal
ansietasnya sendiri:
 Kenali perasaan diri
 Kenali sikap dan perilaku perawat yg berdampak
negatif pd klien
 Bersama klien menggali perilaku dan respon shg
dapt belajar dan berkembang
Tindakan Keperawatan pd
Ansietas Sedang
3. Bantu klien mengenal ansietasnya:
 Bantu klien mengekspresikan perasaan.
 Bantu klien menghubungkan perilaku dg perasaan klien.
 Memvalidasi kesimpulan dan asumsi.
 Pertanyaan terbuka.
4. Memperluas kesadaran berkembangnya
ansietas:
 Bantu klien menhubungkan situasi dan interaksi yg
menimbulkan ansietas.
 Bantu klien meninjau kembali penilaian klien thd stresor
yg dirasa mengancam dan menimbulkan konflik.
 Mengaitkan pengalaman saat ini dg pengalaman masa lalu
Tindakan Keperawatan pd
Ansietas Sedang
5. Bantu klien mempelajari koping yg baru
 Menggali pengalaman klien menghadapi ansietas
sebelumnya.
 Tunjukkan akibat negatif koping yg saat ini.
 Dorong klien untuk mencoba koping adaptif yg lalu
 Memusatkan tanggung jawab perubahan pada
klien
 Terima peran aktif klien. Mengaitkan hubungan
sebab-akibat keadaan ansietasnya.
 Bantu klien menyusun kembali tujuan
memodifikasi perilaku
 Anjurkan penggunaan koping yg baru
Tindakan Keperawatan pd
Ansietas Sedang

Didik klien untuk memakai ansietas ringan untuk


pertumbuhan diri.
Dorong aktivitas fisik untuk menyalurkan energi

Mengerahkan dukungan sosial ~ koping adaptif

diterapkan oleh klien.


Tindakan Keperawatan pd
Ansietas Sedang
6. Bantu klien mengatasi respon
kecemasannya dengan melakukan
relaksasi / hipnosis diri
 Afirmasi (penegasan / penguatan)
positif
 Guidance imagery mis : Hipnosis lima
jari
 Relaksasi progresif
SP1 Pasien: Asesmen ansietas
dan latihan relaksasi:
 Bina hubungan saling percaya
 Mengucapkan salam terapeutik, memperkenalkan diri,
panggil pasien sesuai nama panggilan yang disukai
 Menjelaskan tujuan interaksi: melatih pengendalian
ansietas agar proses penyembuhan lebih cepat
 Membuat kontrak (inform consent) dua kali
pertemuan latihan pengendalian ansietas
 Bantu pasien mengenal ansietas:

 Bantu pasien untuk mengidentifikasi dan

menguraikan perasaannya.
SP1 Pasien: Asesmen ansietas
dan latihan relaksasi (lanjutan)
 Bantu pasien mengenal penyebab
ansietas
 Bantu klien menyadari perilaku akibat

ansietas
 Latih teknik relaksasi:

 Tarik napas dalam


 Distraksi (pengalihan)
Strategi pelaksanaan I ansietas
A. Proses Keeperawatan
1. Kondisi klien
  
2. Diagnose keperawatan
Ansieatas
 
3. Tujuan :
a. Pasien mampu membina hubungan saling percaya.
b. Pasien mampu mengenal ansietas.
c. Pasien mampu mengatasi ansietas melalui teknik
relaksasi.
d. Pasien mampu memperagakan dan menggunakan
teknik relaksasi untuk mengatasi ansietas.
Selanjutnya …….
4. Tindakan Keperawatan
a.Bina hubungan saling percaya

1)Mengucapkan salam terapeutik, memperkenalkan diri, panggil


pasien sesuai nama panggilan yang disukai.
2)Menjelaskan tujuan interaksi : melatih pengendalian ansietas agar

proses penyembuhan lebih cepat.


b. Membuat kontrak (inform consent)
c. Bantu pasien mengenal ansietas
1)Bantu pasien untuk mengidentifikasi dan menguraikan

perasaannya.
2)Bantu klien mengenal penyebab ansietas.

3)Bantu klien menyadari periaku akibat ansietas.

d. Latihan teknik relaksasi


1)Latihan Nafas Dalam

2)Distraksi

e. Motivaasi pasien melakukan teknik relaksasi setiap kali ansietas


muncul
1. Fase Orientasi
Selamat pagi bu, perkenalkan nama saya……….,
nama panggilan ……, saya perawat yang dinas
diruang ini hari ini saya dinas shift pagi. Nama
ibu siapa?, senang dipanggil apa?, bagaimana
perasaan ibu hari ini?, apa yang membuat ibu
datang kesini?, apa yang sedang ibu pikirkan?.
Baiklah bu, bagaimana kalau kita kita bercakap-
cakap tentang kekhawatiran yang ibu alami,
tujuannya adalah agar ibu merasa tenang dan
mampu mengendalikan kekhawatiran ibu
nantinya. Berapa lama kita diskusi?, tempatnya
disini saja ya bu!
Selanjutnya ……
2. Fase Kerja
Tadi ibu ktakan, ibu merasa khawatir. Coba ibu
ceritakan lebih lanjut tentang perasaan ibu!, apa
yang ibu khawatirkan ?, apa yang terjadi sehigga
ibu merasa khawatir ?, apa yang ibu rasakan jika
ibu memikirkan hal tersebut?, apakah ibu merasa
sesak, berkeringat ?, apakah hal tersebut
membuat tidur ibu terganggu?, apa yang ibu
lakukan saat pikiran itu muncul?, apakah ibu
menjadi lebih tenang?
Baiklah bu, saya akan mengajarkan dua cara
mengatasi kecemasan ibu, yaitu dengan Tarik
napas dalam dan teknik pengalihan situasi. Tarik
napas dalam bisa membuat ibu rileks dan tenang.
Selanjutnya …..
Caranya adalah sebagai berikut : pertama-tama
ibu silahkan duduk atau tiduran dengan posisi
yang ibu anggap paling nyaman. Setelah itu
dalam hitungan 5 ibu tarik napas dari hidung
sampai udara mengisi penuh rongga dada ibu.
Ibu tahan sampai hitungan ke 5 setelah itu
dalam hitungan 5 pula ibu keluarkan udara
dalam rongga dada ibu melalui mulut secara
perlahan. Sekarang ibu perhatikan saya
memperagakannya (perawat memperagakan).
Nah sekarang silahkan ibu yang melakukannya.
Bagus sekali, ibu mampu melakukannya.
Selanjutnya …..
Cara kedua bu, adalah dengan pengalihan
situasi, caranya dg ibu melakukan kegiatan lain
seperti baca buku, nonton TV, bercakap-cakap
dengan keluarga. Jika ibu tidak melakukan
apapun, pikiran ibu akan terfokus pada
kekhawatiran ibu.
3. Fase Terminasi

Bagaimana perasaan ibu setelah diskusi?, dapatkah ibu


ulangi lagi cara Tarik napas dalam ?, bagus sekali. Lalu
kegiatan apa yang ibu pilih untuk mengalihkan
kekhawatiran ibu?, oh,,,,,,, ibu akan mencoba
mengobrol, baca buku dan nonton TV, bagus sekali bu.
Baiklah bu, bagaimana jika ibu latihan napas dalam
setiap 2 jam dan selalu melakukan kegitan pengalihan
situasi agar tiadak ada waktu yang tersisa untuk ibu
memikirkan kekhawatiran ibu?, baik bu jam 10 saya
akan kembali untuk mengajarkan tekni 5 jari untuk
mengatasi ketakutan ibu, tempatnya disini saja ya bu.
Selamat pagi
SP2 Pasien: Evaluasi ansietas, manfaat
teknik relaksasi dan latihan hipnotis diri
sendiri (latihan 5 jari) dan kegiatan spiritual
Strategi Pelaksanaan II Ansietas
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
 
 2. Diagnose Keperawatan
ansietas
 
3. Tujuan :
a. Klien mampu memanfaatkan teknik relaksasi yang telah
diajarkan
b. Klien mampu memperagakan dan menggunakan latihan
hipnotis diri sendiri
(latihan 5 jari) dan kegiatan spiritual.
 
4. Rencana Tindakan
a. Pertahankan rasa percaya klien.
1). Mengucapkan salam dan memberi motivasi.
2). Assessment ulang ansietas dan kemampuan teknik relaksasi.
b. Membuat kontrak ulang : latihan pengendalian ansietas.
c. Latihan hipnotis diri sendiri (5 jari) dan kegiatan spiritual.
B. Strategi Komunikasi
1. Fase orientasi
Selamat siang bu bagaimana perasaanya
saat ini?, apakah ibu sudah melakukan
teknik napas dalamnya?, membaca
,mengobrol, mengaji sudah dilakukan?,
bagaiman hasilnya?. Baiklah bu sesuai
dengan janji saya, sekarang saya akan
mengajarkan ibu teknik 5 jari. Cara ini juga
dapat dilakukan untuk mengatasi rasa
cemas ibu. Berapa lama kita diskusi?
2. Fase Kerja
Baiklah bu, seperti namanya , kita
latihan menggunakan 5 jari ibu.
Ada 4 ingatan yang menyenangkan
yang ibu bayagkan. saat ibu
menyatukan ibu jari dengan
telunjuk, bayangakan saat-saat ibu
bersama anak-anak ibu, suami,
dan keluarga.
Selanjutnya …..

besar. Sekarang ibu jari dengan jari tengah,


bayangkan ibu mendapat pujian atas prestasi
yang ibu raih. Sekarang satukan ibu jari dengan
jari manis, bayangkan saat ibu melakukan
aktivitas yang paling ibu sukai. Sekarang
satukan ibu jari dengan jari kelingking,
bayangkan ibu berada ditempat yang ibu sukai,,,
bayangkan situasi sekelilingnya yang
menyegarkan, indahnya pemandangan sekitar…
sekarang buka mata ibu!, bagaimana perasaan
ibu?
Selanjutnya …..
Bu selain tiga kegiatan yang sudah
kita diskusikan, ada juga kegiatan
yang bisa membuat ibu tenang, yaitu
ibu tetap melakukan aktivitas shalat
dan berdoá. Saat ibu berdoá meminta
kekuatan kepada Allah SWT semoga
ibu bisa mengatasi perasaan khawatir
ibu dan diberi ketenangan.
3. Fase Terminasi
Bagaimana perasaan ibu setelah
diskusi?, coba ibu sebutkan 2
cara yang bisa ibu lakukan untuk
mengatasi rasa kahawatir!.
Selanjutnya ……

Setelah ini ibu bisa tetap melakukan


latihan 5 jari ini, berapa kali dalam sehari
akan ibu latih?, bagaimana kalau 3 kali?,
jam berpa saja ibu ingin latihan?.
Bagaimana kalau besok pagi kita diskusi
lagi untuk melihat bagaimana hasil dari
latihan ibu?, bagaimana kalau jam 09 ?,
tempatnya disini!.
Baik bu saya pamit.. selamat siang
DEFINISI
 Imaginary guidance merupakan suatu
teknik pengalihan pikiran yang berguna
untuk mengurangi ansietas.
 Salah satu bentuk Imaginary guidance
adalah hipnosis lima jari (hipnosis diri)
Definisi Hipnotis
 adalah teknik yang digunakan untuk
bermain dengan alam bawah sadar
manusia. Setelah seseorang memasuki
alam bawah sadarnya, kita bisa
menanamkan sugesti tertentu dalam
pikiran mereka, dan membuat mereka
melakukan hal-hal yang kita
perintahkan.
HIPNOSIS LIMA JARI
Merupakan suatu teknik pengalihan
pikiran klien dengan menggunakan lima
jari dan menanamkan sugesti tertentu
dalam pikiran mereka yang membuat
mereka melakukan hal-hal yang kita
perintahkan dan mencapai tingkat
relaksasi yang optimal.
PERSIAPAN
1. Persiapan pasien:
Informasikan terlebih dahulu mengenai
imaginary guidance meliputi definisi,
manfaat dan cara melakukannya.
2. Persiapan alat:
Tape, musik atau kaset instrumentalia
yang dapat membantu menimbulkan
imajinasi, kursi.
Cara kerja
 Jelaskan apa yang akan dilakukan, tujuan,
langkah-langkahnya.
 Duduk tegak /tidur, tangan dan kaki tidak
disilangkan, badan lurus.Kalau mau duduk
bersila dengan badan tegak dan tangan
diletakkan di atas paha.
 Tarik nafas dalam 2X pejamkan mata,
rileks dan kosongkan pikiran.
 Letakan ibu jari pd jari telunjuk, bayangkan
kondisi pada saat sehat : bernafas dg lega,
berjalan bebas, makan enak, tdk ada rasa
sakit dll.
 Letakan ibu jari pd jari tengah, bayangkan
pada saat berkumpul dengan orang2 yang
dicintai, bayangkan apa yang dilakukan saat
itu, mis : bersenda gurau, tertawa bahagia
dll
 Letakan ibu jari pada jari manis, bayangkan
situasi pada saat mendapat pujian,
penghargaan, ucapan terima kasih dll.
• Letakan ibu jari pada jari kelingking,
bayangkan tempat terindah yang pernah
kunjungi. Misalnya, di Pantai :
 Bayangkan kita sekarang berjalan di pesisir
pantai dengan menyentuh pasir putih
dipantai, rasakan dinginnya pasir dan
hembusan angin yang sepoi-sepoi. Kemudian
dengarkan deburan ombak pantai,
dengarkan suara kicauan burung diudara.
 Lihat indahnya matahari terbenam. Nikmati
indahnya suasana pantai, lepaskan semua
beban pikiran kita.
 Buka mata, tarik nafas dalam 2X dan
rasakan suasana baru pada diri kita.
Pengertian Progressive
Muscle Relaxation (PMR)
• Merupakan terapi yang diberikan kepada
klien dg menegangkan otot-otot tertentu
kemudian menjadi relaks.
• Progressive Muscle Relaxation adalah
salah satu tehnik relaksasi yang
mengkombinasikan latihan nafas dalam
dan serangkaian seri kontraksi dan
relaksasi otot tertentu (Kustanti & Widodo,
2008).
Pengertian Progressive
Muscle Relaxation (PMR)
• Menurut Bulechek, Butcher dan
Dochterman (2008) Progressive Muscle
Relaxation merupakan serangkaian
kegiatan latihan relaksasi dengan
mengencangkan dan melemaskan
sekelompok otot tertentu secara
bertahap yang aka n menghadirkan
sensasi yang berbeda.
Manfaat Progressive Muscle
Relaxation
1. Mengurangi kecemasan klien
2. Mengurangi insomnia
3. Menurunkan tingkat stress
4. Menurunkan denyut jantung dan
tekanan darah
5. Menurunkan ketegangan otot
6. Meningkatnya kontrol diri (misalnya
pada perilaku kekerasan)
Indikasi
1. Cemas
2. Gangguan tidur (Insomnia)
3. hiperaktivitas
4. Perilaku kekerasan
5. Depresi
6. Nyeri leher dan punggung
7. Tekanan darah tinggi
8. Fobia ringan
9. Gagap
Kontraindikasi
• Psikosis aktif atau ketidakmampuan
mengenal realita
• Penyakit lanjutan seperti kanker dan
AIDS
• Cidera akut atau ketidaknyamanan
musculoskeletal
• Penyakit jantung berat atau akut
Tehnik pelaksanaan

Strategi pelaksanaan Progressive Muscle


Relaxation dibagi menjadi 4 (empat) sesi
modifikasi dari Progressive Muscle
Relaxation yang disusun oleh Supriatin
(2010), yaitu:
•Sesi satu: pelaksanaan tehnik relaksasi,

meliputi: dahi, mata, rahang, mulut, leher


belakang dan leher depan, masing-masing
gerakan dilakukan sebanyak 2 kali.
• Sesi dua: pelaksanaan tehnik relaksasi,
meliputi: tangan, tangan bagian belakang,
lengan dan bahu, masing-masing gerakan
dilakukan sebanyak 2 kali.
• Sesi tiga: pelaksanaan tehnik relaksasi,
meliputi: punggung, dada, perut, tungkai
dan kaki, masing-masing gerakan
dilakukan sebanyak 2 kali.
• Sesi empat: evaluasi kemampuan klien
melakukan latihan relaksasi progresif
DISAMPAIKAN DALAM
MATA KULIAH KEPERAWATAN
JIWA
Copy Right

Eyet Hidayat Oleh

EYET HIDAYAT, SPd, SKp. MKep, Sp.Kep.J.


CIREBON
Poltekkes Kemenkes
Program Studi©Keperawatan
2016 Cirebon

Dept Keperawatan Jiwa


Jl. Pemuda N0. 38

Cirebon
April 28, 2020 78

Anda mungkin juga menyukai