Pengertian Ansietas
Ketakutan/kekuatiran pada sesuatu yang tdk
jelas dan berhubungan dengan perasaan
tidak menentu dan tak berdaya
(helplessness).
suatu perasaan tidak santai yang samar-
samar karena ketidaknyamanan atau rasa
takut yang disertai suatu respons
Individu mempersepsikan pribadinya
terancam.
Manusia mulai merasakan sejak bayi
Karakteristik Ansietas
FISIOLOGIS :
Peningkatan Nadi da tekanan darah. Peningkatan kecepatan
dan kedalaman pernapasan, sesekali nafas pendek gejala
ringan pada lambung,bibir bergetar, Kedutan n ketengan
ringan otot muka/wajah.
PERILAKU:
Terjadi tremor halus pada tangan, susah duduk tenang,
banyak bicara, suara kadang tinggi & volume keras.
AFEKTIF :
Perasaan khawatir, malu, takut
KOGNITIF :
Perepsi meluas, Kewaspadaan tinggi, Lebih perhatian pada
masalah.
6
CEMAS SEDANG
Affektif :
Takut dg apa yg terjadi, masih mampu kontrol
emosi,perasaan
tidak adequat, tidak efektif, merasa tidak aman. 7
FISIOLOGIS :
Sering napas pendek, Denyut jantung dan TD meningkat,
mulut kering, anoreksia, diare atau konstipasi, badan ber-
getar, ekspresi wajah ketakutan, gelisah, respon mengejutkan
yg berlebihan, tdk mampu relaks, susah tidur.
PERILAKU :
Gerakan tdk rileks dengan gejala meremas-2 tangan,
Posisi badan sering berubah, kecepatan bicara meningkat,
percakapan tidak jelas, Volume suara lebih keras,susah tidur
KOGNITIF :
Lapangan persepsi lebih sempit, evaluasi diri menurun, berfikir
tidak adekuat, menurunnya konsentrasi, mudah lupa, sukar
untuk membuat keputusan.
8
CEMAS BERAT
FISOLOGIS
Napas pendek, tek darah naik, berkeringat, sakit kepala,
pusing, penglihatan kabur, tubuh gemetar, ekspresi wajah
tegang.
PERILAKU
kemampuan terbatas, tremor, aktifitas tdk bertujuan, banyak
Bicara, cepat atau bicara terus dan sukar dimengerti, suara
makin meningkat & sulit tidur.
10
AFFEKTIF
Takut untuk mendapatkan pengalaman yg tidak nyaman,
merasa tdk nyaman dan menghadapi kematian, merasa
kaget, merasa terjebak, merasa terancam dan merasa nyeri.
KOGNITIF
Lapangan persepsi sangat menyempit, pikiran berfokus pada
saat ini, sangat sulit membuat keputusan, tdk mampu
menyelasaikan masalah
11
PANIK
Pada tahap ini suasanan makin makau karena sudah tidak
ada kontrol lagi, lapangan persepsi menyimpang, berfikir
tidak teratur dan tidak tepat sehingga menyebabkan krisis,
aktifitas fisik meningkat, hilang pikiran-2 Rasional.
FISOLOGIS
Napas pendek, rasa tercekik atau tersumbat, hipotensi
pusing, rasa tertekan / nyeri dada, palpitasi, nausea, agitasi,
koordinasi motorik kurang, gerakan tubuh involuntir, tubuh
gemetar, ekspresi wajah tegang.
PERILAKU
kemampuan terbatas, tremor, aktifitas tdk bertujuan, banyak
bicara atau bicara terus dan sukar dimengerti, suara makin
meningkat dan kadang-kadang berteriak, perilaku diluar
kesadaran & sulit tidur.
AFFEKTIF
Takut untuk mendapatkan pengalaman yg tidak nyaman,
merasa tdk nyaman dan menghadapi kematian, merasa
kaget, merasa terjebak, merasa terancam dan merasa nyeri.
KOGNITIF
Lapangan persepsi sangat terbatas, pikiran berfokus pada
saat ini, bingung, pikiran blocking, sangat sulit membuat
keputusan.
11
ASKEP KLIEN KECEMASAN
Pengkajian
Faktor Predisposisi
Faktor Presipitasi
Mekanisme Koping
Perilaku
Faktor Predisposisi
1. Teori Psikoanalisa: ansietas mpk konflik
elemen kepribadian id dan super ego
(dorongan insting dan hati nurani). Ansietas
mengingatkan ego akan adanya bahaya yg
perlu diatasi.
2. Teori interpersonal: ansietas terjadi krn
ketakutan penolakan dlm hub interpersonal.
Dihubungkan dg trauma masa pertumbuhan
(kehilangan, perpisahan) yg menyebabkan
ketdkberdayaan). Idv yg harga diri rendah
mudah mengalami ansietas.
Faktor Predisposisi
Teori perilaku; ansitas timbul sbg akibat
frustrasi yg disebabkan oleh sesuatu yg
mengganggu pencapaian tujuan. Mrpk
dorongan yg dipelajari utk menghindari rasa
sakit/nyeri. Ansietas meningkat jika ada
konflik (konflik ~ ansietas ~ helplessness)
Kondisi keluarga: ansietas dpt timbul secara
nyata dlm keluarga. Ada overlaps gg ansietas
dan depresi.
Faktor Predisposisi
Keadaan biologis: dpt dipengaruhi dan
mempengaruhi ansietas. Ansietas
terjadi akibat GABA >>. Ansietas dpt
memperburuk penyakit (hipertensi,
jantung, peptic ulcers). Kelelahan
mengakibatkan indv mudah terangsang
dan merasa ansietas.
Faktor Presipitasi
Ancaman integritas fisik: ketidakmampuan
fisiologis dan menurunnya kemampuan
melaksanakan ADL.
Ancaman thd sistem “diri”; mengancam
identitas, harga diri, integrasi sosial. Mis: phk,
kesulitan peran baru.
Gabungan: penyebab timbulnya ansietas
gabungan dr genetik, perkembangan, stresor
fisik, stresor psikososial.
Perilaku
Ansietas dpt diekspresikan lgs melalui
perubahan fisiologis dan perilaku scr tdk lgs
melalui timbulnya gejala/mekanisme koping
utk mempertahankan diri dari ansietas.
Respon fisiologis dpt terjadi pd sistem
kardiovaskuler, pernafasan, meuromuskuler,
GI, perkemihan, dan kulit
Perilaku: motorik, afektif, kognitif
Efek fisiologis ansietas
Kardiovaskuler: palpitasi, berdebar-debar,
TD, pinsan, TD, N .
Pernafasan: P, nafas pendek, dada sesak,
nafas dangkal, rasa tercekik, terengah-engah.
Neuromuskuler: refeks, terkejut, mata
berkedip-kedip, insomnia, tremor, kaku-kaku,
gelisah, wajah tegang, kelemahan umum,
gerakan lambat, kaki goyah.
Efek fisiologis ansietas
Gastrointestinal: hilang nafsu makan,
menolak makan, abdomen tdk nyaman,
nyeri abdomen, mual, perih, diare.
Sistem perkemihan: tekanan utk b.a.k.,
sering b.a.k.
Kulit: wajah kemerahan, keringat lokal,
gatal-gatal, rasa panas dingin, wajah
pucat, berkeringat seluruh tubuh.
Respon Perilaku
Motorik: gelisah, ketegangan fisik, tremor,
sering kaget, bicara cepat, kurang koordinasi,
cenderung celaka, menarik diri, menghindar,
menahan diri, hiperventilasi.
Kognitif: gg perhatian, tak bisa konsentrasi,
pelupa, salah tafsir, pikiran blocking,
menurunnya lahan persepsi, bingung,
kesadaran diri berlebihan, waspada
berlebihan, hilangnya obyektivitas, takut
hilang kontrol, takut luka/mati.
Respon Perilaku
Afektif: tdk sabar, tegang, nervous,
takut berlebihan, teror, gugup, sangat
gelisah.
Mekanisme Koping
1. Task Oriented (orientasi pd tugas)
Dipirkan utk memecahkan masalah, konflik,
memenuhi kebutuhan.
Realistis memenuhi tuntutan situasi stres
Disadari dan berorientasi pd tindakan
Berupa reaksi: melawan (mengatasi rintangan
utk memuaskan kebutuhan), menarik diri
(menghilangkan sumber ancaman fisik atau
psikologis), kompromi (mengubah cara, tujuan
utk memuaskan kebutuhan)
Mekanisme Koping
2. Ego oriented:
Task oriented tdk selalu berhasil
Melindungi “self”
Berguna pd ansietas ringan ~ sedang
Melindungi dr perasaan inadequacy dan
buruk
Berupa penggunaan mekanisme
pertahanan diri (defens mechanism)
Defens Mechanism
Kompensasi Proyeksi
Denial Rasionalisasi
Displacement Reaksi formasi
Disosiasi Regresi
Identifikasi
Intelektualisasi
Introyeksi
Isolasi
EGO ORIENTED REACTION
MEKANISME PERTAHANAN EGO :
Kompensasi
Memperbaiki penurunan citra diri, dg cara menonjolkan
keistimewaan aspek lain yg ia banggakan.
CONTOH : Pengusaha yg fisiknya kecil, dia mencoba
untuk mengatasinya dg bertindak agresif dlm usahanya.
Denial
Menyangkal kenyataan yg tidak disukai dg menolak/tdk
mengakui kenyataan mekanisme paling primitif
CONTOH : Ny.SR diberitahu hasil biopsi payudara
adanya keganasan,Dia menyangkal bahwa tak ada
/tidak pernah dilakukan biopsi.
DISPLACEMENT
Pemindahan emosi kepada objek yg netral atau kurang
membahayakan
CONTOH : Joni dimarahi Ibunya, karena kesal dia
bermain perang-perangan pada bonekanya
DISOSIASI
Pemisahan tiap kelompok dari proses perilaku/proses
jiwa dg identitas dirinya
CONTOH :
Seorang laki-laki dibawa ke ruang IGD oleh Polisi. Ia
tak mampu menjelaskan siapa dia dan dimana ia
tinggal/bekerja.
IDENTIFIKASI
Suatu proses dimana s’orang menyerupai orang yg ia
kagumi dg mengambil pemikiran/selera orang tsb.
CONTOH: Moh. Alex merubah model rambutnya
menyerupai dosen KDM yang ia kagumi
INTELEKTUALISASI
P’beri alasan yg kuat atau masuk akal yg digunakan
untuk menghindari pengalaman yg mengganggu
perasaannya.
ISOLASI
Memisahkan komponen emosional dari sebuah
pemikiran, yang mungkin hanya sementara/lama
CONTOH : Mahasiswa Kedokteran praktek bedah
mayat, tanpa merasa terganggu oleh pikiran akan
kematian
PROYEKSI
Memindahkan pikiran/dorongan atau impuls emosional
atau keinginan yg dapat diterima orang lain.
RASIONALISASI
Memberikan alasan crs logis shg dapat diterima oleh
lingkungan atau orang lain sebagai pengganti impuls
perasaan tingkah laku yg tidak diterima.
REGRESI
Kemunduran yg disebabkan oleh tekanan karakteristik
tingkah laku pada tingkat perkembangan sebelumnya.
Menurunkan
tingkat
kecemasan
klien.
Mendukung dan
melindungi
klien
Tindakan Keperawatan pd
Ansietas Berat - Panik
Tujuan: memberi dukungan, melindungi,
dan menurunkan tingkat ansietas pada
tkt sedang atau ringan.
Bina hubungan saling percaya dan terbuka :
menguraikan perasaannya.
SP1 Pasien: Asesmen ansietas
dan latihan relaksasi (lanjutan)
Bantu pasien mengenal penyebab
ansietas
Bantu klien menyadari perilaku akibat
ansietas
Latih teknik relaksasi:
perasaannya.
2)Bantu klien mengenal penyebab ansietas.
2)Distraksi
Cirebon
April 28, 2020 78