Anda di halaman 1dari 18

ASKEP DENGAN KECEEMASAN DAN

KEHILANGAN

DISUSUN OLEH :
M U H FA J R I N P U T R A
LUNETO_1901025
W I L F R I D S W. B E L A WA _ 2 0 0 1 0 9 4
B R YA N T R A N T U N G _ 1 9 0 1 0 1 7
R O S I L A WAT I T A N _ 1 9 0 1 0 0 8
KECEMASAN
Ansietas merupakan gejala yang umum tetapi non-spesifik yang sering
merupakan satu fungsi emosi. Sedangkan depresi merupakan satu masa
terganggunya fungsi manusia yang berkaitan dengan alam perasaan yang sedih dan
gejalanya termasuk perubahan pola tidur dan nafsu makan, psikomotor, konsentrasi,
kelelahan, rasa putus asa dan tak berdaya, serta gagasan bunuh diri. Menurut Stuart
dan Laraia (2005) Kecemasan memiliki nilai yang positif. aspek positif dari individu
berkembang dengan adanya konfrontasi, gerak maju perkembangan dan
pengalaman mengatasi kecemasan. Tetapi pada keadaan lanjut perasaan cemas
dapat mengganggu kehidupan seseorang.
ETIOLOGI

Ansietas terjadi ketika seseorang mengalami


kesulitan menghadapi situasi, masalah dan tujuan
hidup (Videbeck, 2008). Setiap individu menghadapi
stres dengan cara yang berbeda-beda, seseorang dapat
tumbuh dalam suatu situasi yang dapat menimbulkan
stres berat pada orang lain.
FAKTOR-FAKTOR YG MEMPENGARUHI ANSIETAS

PREDISPOSISI P R E S I P I TA S I

Psikoanalisis
Interpersonal 1. Integitas fisik:
 internal: sistem imun, regulasi suhu
Perilaku tubuh.
Kajian keluarga  Eksternal: infeksi virus, bakteri,
polusi lingkungan dll.
Kajian biologis
2. Ancaman trhdp harga diri.
 Internal: sulit berhubungan
interpersonal di tmpt krja dan
penyesuaian trhdp peran baru.
 Ekstrernal: mslh percintaan,
perubahan status pekerjaan, sosial
budaya, dll.
TINGKATAN ANSIETAS
Ansietas ringan
Menyebabkan individu menjadi lebih waspada dan Ansietas ini dapat
memotivasi belajar dan menghasilakn pertumbuhan serta kreativitas.

Ansietas sedang
Memungkinkan individu untuk berfokus pada hal yang penting dan
mengesampingkan hal yang lain.

Ansietas berat
berfokus ada sesuatu yang rinci dan spesifik sehingga tidak
memikirkan hal yang lain

Tingkat panik dari ansietas


Berhubungan dengan terperangah, ketakutan dan teror.
MANIFESTASI KLINIK

Ansietas ringan
 Berhubungan dengan ketegangan akan peristiwa kehidupan sehari-hari.
 Lapang persepsi meluas/melebar dan individu berhati-hati serta waspada.
 Individu terdorong untuk belajar yang akan menghasilkan pertumbuhan dan
kreatifitas.

Respon Ansietas Ringan


 Fisiologis: Kadang nafas pendek, nadi dan TD naik, gejala ringan pada
lambung, muka berkerut dan bibir bergetar.
 Kognitif: Lapang persepsi meluas/melebar, mampu menerima rangsangan
yang kompleks, konsentrasi pada masalah, menyelesaikan masalah secara
efektif.
 Perilaku dan emosi: Tidak dapat duduk tenang, tremor halus pada tangan,
suara kadang meninggi.
Ansietas sedang
 Fisiologis: Sering nafas pendek, nadi dan TD naik, mulut kering, anoreksia,
diare/konstipasi, gelisah
 Kognitif: Lapang persepsi menyempit, Rangsang luar tidak mampu diterima,
Berfokus pada apa yang menjadi perhatiannya, Perilaku dan Emosi, Gerakan
tersentak-sentak (meremas tangan), Bicara banyak & lebih cepat, Susah
tidur, Perasaan tidak aman.

Ansietas berat
 Fisiologis: Nafas pendek, nadi dan TD naik, berkeringat dan sakit
kepala, penglihatan kabur, ketegangan.
 Kognitif: Lapang persepsi sangat sempit, tidak mampu menyelesaikan
masalah.
 Perilaku dan emosi: Perasaan ancaman tinggi, Verbalisasi cepat,
Blocking
Ansietas panik
 Fisiologis: Nafas pendek, rasa tercekik dan palpitasi, sakit dada, pucat, hipotensi, koordinasi
motorik rendah.
 Kognitif: Lapang pandang persepsi sangat sempit, Tidak dapat berpikir logis.
 Perilaku dan emosi: Agitasi mengamuk dan marah, Ketakutan dan berteriak-teriak, blocking,
Kehilangan diri kendali/ kontrol diri, Persepsi kaca.

Patofisiologi
 Bayi/anak2 : perpisahan, lingkungan atau org yg tdk dikenal.
 Remaja : berhubungan dgn komsep diri sekunder, akibat perkembangan seksual dan hubungan
prtemanan.
 Dewasa : berhubungan dgn komsep diri sekunder, akibat kehamilan, perubahan karir, dl
 Lansia : berhubungan dgn komsep diri sekunder, akibat penurunan sensori, motorik, keungan,
dan perubahan masa pensiun
UPAYA PENANGANAN
ANSIETAS

Gaya hidup sehat


Terapi farmakologi
Terapi somatik
Psikoterapi
Terapi psikoreligius
KEHILANGAN

Kehilangan merupakan suatu keadaan individu yang berpisah dengan sesuatu yang
sebelumnya ada, kemudian menjadi tak ada, baik terjadi sebagian atau keseluruhan
(lambert, 1985) Kehilangan adalah suatu kondisi dimana seseorang mengalami suatu
kekurangan atau tidak ada dari sesuatu yang dulunya pernah ada atau pernah dimiliki.
FAKTOR YG MEMPENGARUHI REAKSI KEHILANGAN

Perkembangan anak2
Perkembangan org dewasa
Keluarga
Faktor sosial dan ekonomi
Pengaruh budaya
Agama
TIPE KEHILANGAN

Aktual atau nyata:

Mudah dikenal atau diidentifikasikan oleh orang lain, misalnya amputasi,


kematian orang yang sangat berarti.

Persepsi:

Hanya dialami oleh seseorang dan sulit untuk dapat dibuktikan, misalnya;
seseorang yang berhenti bekerja/PHK, menyebabkan perasaan kemandirian dan
kebebasannya mendadi menurun.
JENIS2 KEHILANGAN

Kehilangan seorang yg dicintai


Kehilangan yg ada pda diri sndiri
Kehilangan objek eksternal
Kehilangan lingkungan yg dikenal
Kehilangan kehidupan/nyawa
FASE-FASE KEHILANGAN

Fase I (shock dan tidak percaya)


Seseorang menolak kenyataan atau kehilangan dan mungkin menarik diri, duduk malas, atau pergi tanpa
tujuan

Fase II (berkembangya kesadaran)


Seseorang mulai merasakan kehilangan secara nyata dan mungkin mengalami putus asa.

Fase III (restitusi)


Berusaha mencoba untuk sepakat/damai dengan perasaan yang hampa/kosong, karena kehilangan

Fase IV
Menekan seluruh perasaan yang negatif dan bermusuhan terhadap sesuatu yang meninggalkannya

Fase V
Pada fase ini diharapkan seseorang sudah dapat menerima kondisinya.
TAHAP BERDUKA
Fase pengingkaran (denial)
Perasaan tidak percaya, syok, biasanya ditandai dengan menangis, gelisah,
lemah, letih, dan .

Fase marah (anger)


Perasaan marah dapat diproyeksikan pada orang atau benda yang ditandai
dengan muka merah, suara keras, dll

Fase tawar menawar


Individu mampu mengungkapkan rasa marah akan kehilangan, ia akan
mengekspresikan rasa bersalah, takut dan rasa berdosa.

Fase depresi
Individu menunjukan sikap menarik diri, tidak mau bicara, putus asa.
Perilaku yang muncul seperti menolak makan, susah tidur, dan dorongan
libido menurun.
Fase penerimaan

Fase ini berkaitan dengan reorganisasi perasaan kehilangan, pikiran yang berpusat
pada objek kehilangan mulai berkurang.
KESIMPULAN

Ansietas merupakan satu keadaan yang ditandai oleh


rasa khawatir disertai dengan gejala somatik yang
menandakan suatu kegiatan berlebihan dari Susunan Saraf
Autonomic (SSA). Ansietas merupakan gejala yang umum
tetapi non-spesifik yang sering merupakan satu fungsi emosi.
Kehilangan adalah suatu kondisi terputus atau terpisah atau
memulai sesuatu tanpa hal yang berarti sejak kejadian
tersebut. Kehilangan merupakan suatu keadaan individu
yang berpisah dengan sesuatu yang sebelumnya ada,
kemudian menjadi tak ada, baik terjadi sebagian atau
keseluruhan (lambert, 1985) Kehilangan adalah suatu kondisi
dimana seseorang mengalami suatu kekurangan atau tidak
ada dari sesuatu yang dulunya pernah ada atau pernah
dimiliki.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai