Dosen Pembimbing:
Di susun oleh:
NIM. 402021004
a. Pengertian
Menurut kamus Kedokteran Dorland, kata kecemasan atau disebut dengan anxiety
yang timbul sebagai antisipasi bahaya yang tidak nyata atau khayalan, tampaknya disebabkan
oleh konflik intrapsikis yang tidak disadari secara langsung (Dorland, 2010).
Ansietas adalah suatu perasaan takut akan terjadinya sesuatu yang disebabkan oleh
antisipasi bahaya dan merupakan sinyal yang membantu individu untuk bersiap mengambil
tindakan menghadapi ancaman. Pengaruh tuntutan, persaingan, serta bencana yang terjadi
dalam kehidupan dapat membawa dampak terhadap kesehatan fisik dan psikologi. Salah satu
Menurut Zaviera (2016), diantaranya yaitu kecemasan obyektif (Realistics) ialah jenis
kecemasan yang berorientasi pada aspek bahaya – bahaya dari luar seperti misalnya melihat
atau mendengar sesuatu yang dapat berakibat buruk. Kecemasan neurosis adalah suatu bentuk
jenis kecemasan yang apabila insting pada panca indera tidak dapat dikendalikan dan
menyebabkan seseorang berbuat sesuatu yang dapat dikenakan sanksi hukum. Kecemasan
moral adalah jenis kecemasan yang timbul dari perasaan sanubari terhadap perasaan berdosa
c. Gejala Kecemasan
Menurut Sutejo (2018), tanda dan gejala pasien dengan ansietas adalah cemas, khawatir,
firasat buruk, takut akan pikirannya sendiri serta mudah tersinggung, pasien merasa tegang,
tidak tenang, gelisah dan mudah terkejut, pasien mengatakan takut bila sendiri atau pada
keramaian dan banyak orang, mengalami gangguan pola tidur dan disertai mimpi yang
menegangkan.
d. Tingkat kecemasan
kecemasan ringan (Mild anxiety), kecemasan sedang (Moderate anxiety) dan kecemasan berat
dalam kehidupan sehari-hari yang menyebabkan seseorang lebih waspada serta meningkatkan
ruang persepsinya. Tingkat kecemasan sedang menjadikan seseorang untuk terfokus pada hal
yang dirasakan penting dengan mengesampingkan aspek hal yang lain, sehingga seseorang
masuk dalam kondisi perhatian yang selektif tetapi tetap dapat melakukan suatu hal tertentu
dengan lebih terarah. Tingkatan kecemasan berat dapat menyebabkan seseorang cenderung
untuk memusatkan pada sesuatu yang lebih terperinci, spesifik serta tidak dapat berpikir tentang
perihal lain serta akan memerlukan banyak pengarahan agar dapat memusatkan perhatian pada
pada remaja dan orang dewasa, sebab tidak dipengaruhi oleh keterbatasan vokabulari (kata –
kata), pemahaman dan perkembangan. Kuesioner yang sering digunakan untuk melakukan
penilaian kecemasan adalah CDAS dan MDAS (Modified Dental Anxiety Scale’s) (Riksavianti,
2014).
Observasi
1. Identifikasi saat tingkat ansietas berubah
2. Identifikasi kemampuan mengambil keputusan
3. Monitor tanda-tanda ansietas
Terapeutik
1. Ciptakan suasana terapeutik untuk menumbuhkan kepercayaan
2. Temani pasien untuk mengurangi kecemasan
3. Pahami situasi yang membuat ansietas
4. Dengarkan dengan penuh perhatian
5. Gunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan
6. Tempatkan barang pribadi yang memberikan kenyamanan
7. Motivasi mengidentifikasi situasi yang memicu kecemasan
8. Diskusikan perencanaan realistis tentang peristiwa yang akan datang
Edukasi
1. Jelaskan prosedur, termasuk sensasi yang mungkin dialami
2. Informasikan secara factual mengenai diagnosis, pengobatan dan prognosis
3. Anjurkan keluarga untuk tetap bersama pasien
4. Anjurkan melakukan kegiatan yang tidak kompetitif
5. Anjurkan mengungkapkan perasaan dan persepsi
6. Latih kegiatan pengalihan untuk mengurangi ketegangan
7. Latih penggunaan mekanisme pertahanan diri yang tepat
8. Latih Teknik relaksasi
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian obat antiansietas
Kehilangan adalah suatu keadaan individu yang berpisah dengan sesuatu yang sebelumnya ada,
kemudian menjadi tidak ada, baik terjadi sebagian atau keseluruhan (Lambert dan,1985,h.35).
Kehilangan merupakan pengalaman yang pernah dialami oleh setiap individu dalam rentang
kehidupannya. Sejak lahir individu sudah mengalami kehilangan dan cenderung akan
mengalaminya kembali walaupun dalam bentuk yang berbeda.Kehilangan merupakan suatu
kondisi dimana seseorang mengalami suatu kekurangan atau tidak ada dari sesuatu yang dulunya
pernah ada atau pernah dimiliki.
4. Tipe kehilangan
Kehilangan dibagi menjadi 2 tipe yaitu:
1. Aktual atau nyata
Mudah dikenal atau diidentifikasi oleh orang lain,misalnya amputasi kematian orang yang sangat
berarti/di cintai.
2. Persepsi
Hanya dialami oleh seseorang dan sulit untuk dapat dibuktikan, misalnya; seseorang yang
berhenti bekerja / PHK, menyebabkan perasaan kemandirian dan kebebasannya menjadi
menurun.
5. Jenis-jenis Kehilangan
Terdapat 5 katagori kehilangan, yaitu:
1. Kehilangan seseorang seseorang yang dicintai
Kehilangan seseorang yang dicintai dan sangat bermakna atau orang yang berarti adalah
salah satu yang paling membuat stress dan mengganggu dari tipe-tioe kehilangan, yang mana
harus ditanggung oleh seseorang.
Kematian juga membawa dampak kehilangan bagi orang yang dicintai. Karena keintiman,
intensitas dan ketergantungan dari ikatan atau jalinan yang ada, kematian pasangan suami/istri
atau anak biasanya membawa dampak emosional yang luar biasa dan tidak dapat ditutupi.
2. Kehilangan yang ada pada diri sendiri (loss of self)
Bentuk lain dari kehilangan adalah kehilangan diri atau anggapan tentang mental
seseorang. Anggapan ini meliputi perasaan terhadap keatraktifan, diri sendiri, kemampuan fisik
dan mental, peran dalam kehidupan, dan dampaknya. Kehilangan dari aspek diri mungkin
sementara atau menetap, sebagian atau komplit. Beberapa aspek lain yang dapat hilang dari
seseorang misalnya kehilangan pendengaran, ingatan, usia muda, fungsi tubuh.
3. Kehilangan objek eksternal
Kehilangan objek eksternal misalnya kehilangan milik sendiri atau bersama-sama,
perhiasan, uang atau pekerjaan. Kedalaman berduka yang dirasakan seseorang terhadap benda
yang hilang tergantung pada arti dan kegunaan benda tersebut.
4. Kehilangan lingkungan yang sangat dikenal
Kehilangan diartikan dengan terpisahnya dari lingkungan yang sangat dikenal
termasuk dari kehidupan latar belakang keluarga dalam waktu satu periode atau bergantian
secara permanen. Misalnya pindah kekota lain, maka akan memiliki tetangga yang baru dan
proses penyesuaian baru.
5. Kehilangan kehidupan/ meninggal
Seseorang dapat mengalami mati baik secara perasaan, pikiran dan respon pada
kegiatan dan orang disekitarnya, sampai pada kematian yang sesungguhnya. Sebagian orang
berespon berbeda tentang kematian.
Stuart and Sundeen. 1998. Buku Saku Keperawatan Jiwa, ed.3. Jakarta: ECG.