NASIONALISME DI INDONESIA
Disusun Oleh :
KEPERAWATAN (A)
T.A 2019-2020
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkat limpahan rahmat dan
arunia-Nya kelompok ini dapat menyelesaikan penulisan makalah ini yang bertema “Makalah
Ideologi Nasionalisme dan Nasionalisme di Indonesia “ Makalah ini memuat tentang sejarah
terbentuknya paham Nasionalisme, arti Nasionalisme baik dalam arti sempit maupun dalam arti
luas, nasionalisme di Indonesia.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Kewarganegaraan. Serta dengan
adanya makalah ini. Diharapkan mahasiswa mampu untuk mengetahui wawasan tentang
Nasionalisme.
Kami berterima kasih kepada dosen yang telah memberikan tugas ini kepada kami.dan
pihak pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini. Penulis menyadari bahwa
makalah ini jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, kritik dan saran sangat kita harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.
Penulis
2
Daftar Isi
Kata Pengantar……………………………………………………………………………………
Daftar Isi…………………………………………………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang……………………………………………………………………………...
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………………………..
1.3 Tujuan Penulisan……………………………………………………………………………
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Nasionalisme……………………………………………………………………..
2.2 Pengertian Nasionalisme………………………………………………………………….
2.3 Beberapa Bentuk Nasionalisme……………………………………………………………
2.4 Nasionalisme Indonesia……………………………………………………………………
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan………………………………………………………………………..……….
3.2 Saran……………………………………………………………………………….………
Daftar Pustaka………………………………………………………………………………………
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Paham Nasionalisme berkembang dari Eropa dan sejak abad ke-19 menyebar ke berbagai
negara di Dunia. Termasuk Indonesia. Secara Etiologis Nasionalisme berasal dari bahasa
Inggris, yaitu Nation yang artinya Bangsa. Di eropa paham Nasionalisme dipicu oleh
berbagai peristiwa, seperti terjadinya revolusi Prancis, revolusi industri di Inggris, dan
revolusi Amerika Serikat. Beberapa tokoh seperti Hans Kohn, Lothrop Stoddard, dan Otto
Bouer memberikan definisi tentang Nasionalisme.
Paham Nasionalisme yang berkembang di Eropa tersebut pada perkembangannya
memberikan pengaruh terhadap tumbuh kembangnya Nasionalisme di kawasan Asia-Afrika,
khususnya Indonesia. Paham Nasionalisme di Kawasan Asia-Afrika secara objektif di dorong
oleh berbagai faktor, diantaranya persamaan keturunan, bahasa, budaya, kesatuan politik,
adat- istiadat, tradisi, agama, dan lain – lain.
Konsep Nasionalisme semakin berkembang dan menjadi wacana yang banyak mendapat
perhatian, diperdebatkan dan danut oleh berbagai negara di dunia setelah berlangsungnya
Perang Dunia 1. Negara – negara yang pertama menganut paham nasionalisme adalah
Inggris, Prancis, Jerman dan Amerika Serikat. Masing-masing negara tersebut menyadari
akan pentingnya semangat kebangsaan dengar didasarkan pada:
Keinginan untuk dapat bersatu dengan semangat kesetiakawanan yang tinggi;
Adanya persamaan nasib;
Perasaan bersatu antara manusia dengan tempat tinggalnya. Perkembangan Nasionalisme
Eropa berlangsung ketika terjadi pergantian tatanan kehidupan masyarakat, yaitu dari
masyarakat feodal menuju masyarakat industri. Perubahan dan perganitan tesebut diawali
dengan terjadinya revolusi industri di Inggris.
Sekarang ini Indonesia tengah menghadapi berbagai masalah- masalah seperti,
kemiskinan, pengangguran, terorisme, dan lainnya sebagainya. Menimbulkan suatu
ataupun banyak permasalahan. Salah satunya adalah rendahnya rasa Nasionalisme
Bangsa Indonesia. Memang tidak dapat dipungkiri, karena masyarakat lebih memilih
untuk kelangsungan hidupnya daripada pemikiran hal-hal seperti itu diangganya penting.
Padahal rasa Nasionalisme itu sangat penting sekali bagi bangsa Indonesia untuk dapat
4
menjadi bangsa yang maju, bangsa yang mdern, bangsa yang aman, damai, adil, dan
sejahtera.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah dari Ideologi Nasionalisme ?
2. Apa pengertian dari Nasionalisme ?
3. Apa saja bentuk dari Nasionalisme ?
4. Bagaimana keadaaan Nasionalisme di Indonesia saat ini ?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui sejarah dan perkembangan ideologi Nasionalisme
2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Nasionalisme
3. Untuk mengetahui berbagai bentuk Nasionalisme
4. Untuk mengetahui keadaaan Nasionalisme di masyarakat Indonesia saat ini.
5
BAB II
PEMBAHASAN
Teori-teori menyebutkan bahwa Nasionalisme dan nilainya berasal dari Eropa. Sebelum
abad ke-17, pada saat itu belum ada negara nasional pun di Eropa. Negara-bangsa (nation-
states) baru lahir pada abad ke-18 dan awal abd ke-19. Negara bangsa adalah negara-negara
yang lahir karena semangat Nasionalisme.
Nasionalisme yang muncul di Eropa berbeda dengan Nasionalisme yang muncul di Asia
sebab Nasionalisme di Asia muncul sebagai reaksi terhadap Kolonialisme dan Imperialisme
bangsa Eropa. Mereka menumbuhkan Nasionalisme untuk melawan penjajah. Sementara itu
Nasionalisme di Indonesia terasa pengaruhnya saat perang untuk memperoleh dan
mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
a. Inggris
Di Inggris, Semangat kebangsaan mereka dihidupkan kembali oleh bangsa Inggris
sendiri dan di ilhami oleh semangat kebangsaan Yahudi ( Ibrani ) yang berkembang
di Palestina pada abad ke-1 SM. Nasionalisme Inggris yang tinggi dapat terlihat pada
beberapa semboyannya, seperti Right or Wrong is My Country, English Rules the
Waves, dan The’s White Man’s Burden. Melalui semboyan – semboyan tersebut
6
Inggris Berusaha untuk menjadi Bangsa yang kuat dan memiliki Imperium yang kuat
di Dunia.
b. Perancis
perkembangan Nasionalisme Eropa seteah Inggris terjadi di Perancis. Nasionalisme
Perancis banyak di ilhami oleh revolusi Amerika 1776 dan piagam Bill of Right,
inggris. Semangat Nasionalisme Perancis di wujudkan dalam bentuk revolusi
Perancis yang terjadi pada tahun 1789. Semangat Nasionalisme dalam revolusi ini
bertujuan untuk menolak absolutisme Raja Perancis yang banyak melakukan tindak
sewenang-wenang dalam menjalankan kekuasaannya.
c. Jerman
Di Jerman semangat Nasionalisme dikobarkan di bawah kepemimpinan Raja
Friederich II, Otto Von Bismarck, dan Hitler. Berbagai propaganda yang
dikumandangkan saat itu digunakan untuk menciptakan semangat Nasionalisme di
Jerman. Terutama dengan membentuk sikap warga Jerman yang merasa unggul jika
dibandingkan Bangsa lain. Hal ini salah satunya tampak pada politik Lebensrum
Jerman pada masa Hitler.
d. AmerikaSerikat
Amerika sebagai salah satu koloni Inggris mengobarkan semangat Nasionalismenya
berdasarkan semangat kemerdekaan, kebebasan, dan toleransi yang tertuang daam
Declaration of Independence ( Pernyataan Kemerdekaan ) tanggal 4 juli 1776.
e. Jepang
Jepang sebagai satu-satunya Negara di Asia mencoba untuk menerapkan paham
Nasionalisme dengan menggunakan semboyan Hakko Iciu.
7
Ada beberapa tokoh atau ahli mengemukakan tentang pengertian Nasionalisme:
Dari definisi-definisi itu nampak bahwa Negara dan bangsa adalah sekelompok
Manusia yang memiliki cita-cita bersama yang mengikat warga negara menjadi kesatuan,
memiliki sejarah hidup bersama sehingga tercipta rasa senasib sepenanggungan, memiliki
adat, budaya, dan kebiasaan yang sama sebagai akibat pengalaman hidup bersama,
menempati suatu wilayah tertentu yang merupakan kesatuan wilayah, dan terorganisir dalam
suatu pemerintah yang berdaulat sehingga mereka terikat dalam suatu masyarakat hukum.
8
Nasionalisme Etnis.
nasional etnis adalah nasionalisme dimana negara memperoleh kebenaran politik dari
budaya asal atau etnis sebuah masyarakat
Nasionalisme Romantik (nasionalisme organik, nasionalisme identitas).
Nasional Romantik merupakan lanjutan dari Nasionalisme etnis dimana negara
memperoleh kebenaran politik yang menjadi “organik “ hasil dari bangsa atau ras,
menurut semangat Romantisme. Nasionalisme Romantik adalah bergantung kepada
perwujudan budaya etnis yang menepati idealisme romantik, kisah tradisi yang telah
direka untuk knsep nasionalisme romantik.
Nasionalisme Budaya
Nasionalisme Budaya merupakan Nasionalisme dimana negara negara memperoleh
kebenaran politik dari budaya bersama dan bukannya “sifat keturunan” seperti warna
kulit, ras dan sebagainya.
Nasionalisme Kenegaraan
ialah variasi Nasionalisme kewarganegaraan selalu digabungkan dengan Nasionallisme
Etnis. Perasaan Nasionalitik akan kuat sehingga diberi lebih keutamaan mengatasi hak
universal dan kebebasan.
Nasionalisme Agama
ialah nasionalisme dimana negara memperoleh legitimasi politik dari persamaan Agama.
Walaupun begitu, lazimnya Nasionalisme etnis adalah dicampuradukkan dengan
nasionalisme keagamaan.
2.4 Nasionalisme Indonesia
Bangsa Indonesia adalah bangsa yang kaya akan budaya, suku, ras dan agama. Hal
tersebut sangat berkaitan dengan jiwa Nasionalisme bangsa Indonesia, tinggi ataupun
rendahnya rasa Nasionalisme Indonesia ditimbulkan oleh banyak faktor yang
mempengaruhi. Faktor yang berpengaruh terhadap tinggi atau rendahnya rasa Nasionalisme
tersebut antara lain pengaruh budaya-budaya Barat yang dengan sangat mudahnya masuk
dan mempengaruhi Budaya Indonesia yang jati dirinya adalah Budaya Timur. Adapula
faktor ekonomi yang mempengaruhi rasa Nasionalisme bangsa Indonesia. Terlepas dari
faktor-faktor tersebut sebenarnya dalam sejarah Bangsa menyebutkan bahwa rasa
Nasionalisme pada jaman penjajahan lebih tinggi dari pada saat ini, memang tidak bisa
9
dipungkiri hal tersebut membuat bangsa Indnesia dapat terlepas dari penjajahan Belanda
yang tentu saja dulu dapat dibilang di pelopori oleh para Pahlawan Reformasi Indonesia.
Prinsip Nasionalisme Pancasila yang sudah dianut negara indonesia adalah pandangan
atau paham kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan
pada nilai-nilai Pancasila. Prinsip Nasionalisme Bangsa Indonesia dilandasi nilai – nilai
Pancasila yang diarahkan agar bangsa Indonesia senantiasa:
1. Menempatkan persatuan-kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara
di atas kepentingan pribadi atau kepentingan golongan.
2. Menunjukkan sikap rela berkorban demi kepentingan Bangsa dan Negara.
3. Bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air indonesia tidak rendah diri.
4. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban antara sesama manusia
dan sesama bangsa.
5. Menumbuhkan sikap saling mencintai sesama manusia.
6. Mengembangkan sikap tenggang rasa
7. Tidak semena – mena terhadap orang lain
8. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
9. Senantiasa menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.
10. Berani membela kebenaran dan keadilan.
11. Merasa bahwa bangsa Indonesia merupakan bagian dari seluruh umat manusia.
12. Menganggap pentingnya sikap saling menghormati dan bekerja sama dengan lain.
10
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
11
DAFTAR PUSTAKA
12