Anda di halaman 1dari 3

DEFINISI OPERASIONAL DATA

a. Identifikasi Variabel

Variabel yang akan dioperasionalkan adalah

1. Variabel bebas (X1) : Kecerdasan Emosional


2. Variabel bebas (X2) : Kecerdasan Spiritual
3. Variabel bebas (X3) : Etos Kerja
4. Variabel terikat (Y) : Kinerja Karyawan

b. Definisi Operasional

Definisi operasional kecerdasan emosional sebagaimana yang dikemukakan oleh Philip Carter
(2010:1) bahwa orang yang memiliki soft competency sering disebut memiliki kecerdasan emosional
atau Emotional Intelligence yang sering diukur sebagai Emosional Intelligent Quetient (EQ), adalah
kemampuan menyadari emosi diri sendiri dan emosi orang lain.

Menurut Philip Carter ada dua dimensi utama EQ adalah

1. Memahami diri anda, tujuan, cita-cita, respon dan perilaku anda.


2. Memahami orang lain dan perasaaan mereka.

Definisi operasional kecerdasan spiritual Vendy (2010, 131) kecerdasan spiritual adalah
kecerdasan yang merefleksikan antara unsur jasmani dan rohani. Sedangkan Zohar dan Marshall
(2002:31) dalam Laely (2010, 8) Kecerdasan spiritual adalah kecerdasan untuk menghadapi persoalan
makna atau value, yaitu kecerdasan untuk menempatkan perilaku dan hidup kita dalam konteks
makna yang lebih luas dan kaya, kecerdasan untuk menilai bahwa tindakan atau jalan hidup seseorang
lebih bermakna dibandingkan yang lain. Dapat dikatakan didalam kecerdasan spiritual inilah terdapat
fitrah manusia sebenarnya.

Definisi operasional etos kerja Sinamo (2011) menyatakan bahwa etos kerja adalah
seperangkat perilaku kerja positif yang berakar pada kerjasama yang kental, keyakinan yang
fundamental, disertai komitmen yang total pada paradigma kerja yang integral. Istilah
paradigma di sini berarti konsep utama tentang kerja itu sendiri yang mencakup
idealisme yang mendasari, prinsip-prinsip yang mengatur, nilai-nilai yang menggerakkan,
sikap-sikap yang dilahirkan, standar-standar yang hendak dicapai, termasuk karakter utama,
pikiran dasar, kode etik, kode moral, dan kode perilaku bagi para pemeluknya.
Sedangkan menurut Mathis & Jackson (2006) etos kerja adalah totalitas kepribadian dirinya
serta cara mengekspresikan, memandang, meyakini, dan memberikan makna pada sesuatu,
yang mendorong dirinya untuk bertindak dan meraih amal yang optimal. Karyawan yang
memiliki etos kerja yang baik akan berusaha menunjukkan suatu sikap, watak serta
keyakinan dalam melaksanakan suatu pekerjaan dengan bertindak dan bekerja secara optimal.
Indikator etos kerja yang profesional menurut Sinamo (2011) antara lain :
1. Kerja adalah rahmat : harus bekerja tulus penuh syukur.
2. Kerja adalah amanah : harus bekerja penuh dengan integritas.
3. Kerja adalah panggilan : harus bekerja tuntas penuh dengan tanggung
jawab.
4. Kerja adalah aktualisasi : harus bekerja penuh semangat.
5. Kerja adalah ibadah : harus bekerja serius dengan penuh pengabdian
6. Kerja adaah seni : harus bekerja kreatif penuh suka cita.
7. Kerja adalah kehormatan : harus
bekerja unggul penuh dengan ketekunan.
8. Kerja adalah pelayanan : harus bekerja sempurna penuh kerendahan hati.

Definisi operasional kinerja Menurut Malthis dan Jackson (2006: 78) kinerja (performance) pada

dasarnya adalah apa yang dilakukan atau yang tidak dilakukan oleh karyawan. Kinerja karyawan yang
umum untuk kebanyakan pekerjaan meliputi indikator sebagai berikut:

1. Kualitas dari hasil

2. Kuantitas dari hasil

3. Kehadiran

4. Kemampuan bekerja sama.

Variabel Dimensi Indikator


Kecerdasan Emosional (X1) Memahami Diri Sendiri 1. Kekuatan karakter
2. Sikap
3. Ketegasan
4. Optimis
5. Keberanian
6. Kesabaran
7. Percaya diri
Memahami Orang Lain 1. Kecerdasan sosial
2. Terencana
3. Mengahadapi tekanan
4. Kepemimpinan
5. Terbuka
Kecerdasan Spiritual (X2) Mutlak Jujur
Keterbukaan
Pengetahuan diri
Fokus pada kontribusi
Spiritual non dogmatis
Etos Kerja

Kinerja Karyawan Kualitas dari hasil

Kuantitas dari hasil


Kemampuan bekerja sama
Kehadiran

Anda mungkin juga menyukai