Anda di halaman 1dari 52

호호

ETOS KERJA &


PENINGKATAN KOMPETENSI SDM
DILIHAT DARI SISI VALUES DAN LOCAL WISDOM
* *
• Hasil survey Litbang Media Indonesia di 6 kota
besar : Yogya, Surabaya, Makasar, Medan,
Jakarta, Badung, dgn 480 responden (16-03-07)

• Bangga sebagai bangsa Ind 90 %


• Gambaran orang Indonesia:
- Tangguh 30%
- Lemah krn tdk mampu keluar dari krisis 64%
• Dalam berfikir cenderung:
- Rasional 36 % ;
- Tdk rasional 58%
- Pemalas 63% ;
- Rajin 31 %
- Korup 83 %
*
- Jujur 12 %
Sehimpunan perilaku positif yang lahir sebagai buah keyakinan
fundamental dan komitmen total dalam sebuah organisasi.

1. Keyakinan yg berfungsi sebagai panduan tingkah laku bagi


seseorang, sekelompok orang atau sebuah institusi.
2. Etos Kerja merupakan perilaku khas suatu komunitas atau
organisasi, mencangkup motivasi yang menggerakkan,
karakteristik utama, spirit dasar, pikiran dasar, kode etik,
kode moral, kode prilaku,sikap-sikap, aspirasiaspirasi,
keyakinan-keyakinan, prinsip-prinsip, standar-standar.
3. Sehimpunan perilaku positif yang lahir sebagai buah
keyakinan fundamental dan komitmen total pada
sehimpunan paradigma kerja yang integral.
*
Etos Kerja merupakan perilaku khas suatu komunitas atau
organisasi, mencakup:
 motivasi yang menggerakkan,
 karakteristik utama,
 spirit dasar,
 pikiran dasar,
 kode etik,
 kode moral,
 kode perilaku,
 sikap-sikap,
 aspirasi-aspirasi,
 keyakinan- keyakinan,
 prinsip-prinsip,
 standar-standar, dsb
*
Budaya kerja ialah cara kerja yg berdasarkan suatu
sistem nilai yang dipegang oleh setiap karyawan dalam
organisasi. Cara kerja itu dipraktekkan seperti itu krn
sudah menjadi kebiasaan atau tradisi organisasi tersebut.

Nilai ialah sesuatu yang dipegang oleh organisasi. Nilai diterima


oleh seluruh anggota organisasi. Jika apa yang dipegang itu adalah
baik, maka nilai itu dianggap baik atau positif. Jika tidak, nilai
dianggap tidak baik atau negatif dan akan ditolak.

Jumlah kesemua nilai yang dipraktekkan/dihayati dalam kerja itu


dikatakan sebagai budaya kerja. Jikalau nilai yang diamalkan baik,
maka budaya kerja itu akan menghasilkan kerja yang sangat baik.
*
1. Kerja adalah Rahmat
bekerja tulus penuh syukur.

2. Kerja adalah Amanah


bekerja benar penuh tanggung jawab

3. Kerja adalah Panggilan


bekerja tuntas penuh integritas.

4. Kerja adalah Aktualisasi


bekerja keras penuh semangat.
*
5. Kerja adalah Ibadah
bekerja serius penuh kecintaan.

6. Kerja adalah Seni


bekerja cerdas penuh kreativitas.

7. Kerja adalah Kehormatan


bekerja tekun penuh keunggulan.

8. Kerja adalah Pelayanan


bekerja paripurna penuh kerendahan hati.
*
 Aktif.  Lapang Dada.
 Membagi.
 Ceria.
 Menghargai.
 Dinamis.
 Menghibur.
 Disiplin.  Optimis.
 Efektif.  Peka.
 Efisien.  Rajin.
 Energik.  Ramah.
 Fokus.  Sabar.
 Gesit.  Semangat.
 Ikhlas.  Tanggung Jawab.
 Tekun.
 Interaktif.
 Teliti.
 Jeli.  Tepat Waktu.
 Jujur.  Teratur.
 Kerja Keras.  Terkendali.
 Kerja Tim.  Toleran.
 Konsisten.  Total.
 Kreatif  Ulet.
*
Etos Kerja Seorang Karyawan
1. Outgoing personality 16. Good credibility:
2. Great presentation skills: 17. Pegawai minded
3. Good communication skills: 18. Wide knowledge
4. Works first! : 19. Open minded
5. Active socially: 20. Efficient worker
6. Independent worker: 21. Good team work
7. Quick thinking: 22. Potential worker
8. Careful thinker: 23. Entrepreneurship minded:
9. Good thinker for dificult jobs 24. Key person
10. Good leadership: 25. Good vision
11. Good judgement 26. Good listener
12. Good sense of humour 27. Problem solver
13. Career minded 28. Good emotional intelligence
14. Loyal 29. High intelligence quotient
15. Great value of company 30. Good management

*
1.Menekankan kesetiaan pada negara.

2. Objek kesetiaan dialih pada perusahaan.

3. Tindakan pribadi dinilai merusak rukun komunitas.


Misalnya minum bersama diwajibkan untuk
mendorong rukun komunitas.

4. Ajaran Shinto juga digunakan untuk memperkuat


etika komunitas ini.

*
5. Sistem ketenagakerjaan sepanjang hidup, yakni
perusahaan biasanya tidak putus hubungan kerja.

6. Sistem kenaikan gaji sejajar umur, yakni


perusahaan menaikan gaji pekerjanya tergantung
umur mereka.

7. Serikat pekerja diarahkan untuk tingkatkan etos


kerja

*
1. Bekerja untuk kesenangan
Bagi orang Jepang kerja itu seperti permainan yang bermain
bersama dengan kawan yang akrab. Biasanya di Jepang kerja
dilakukan oleh satu tim. Dia ingin berhasil dalam permainan ini,
dan ingin menaikkan kemampuan diri sendiri. Dan bagi dia kawan-
kawan yang saling mempercayai sangat penting. Karena
permainan terlalu menarik, dia kadang-kadang lupa pulang ke
rumah. Fenomena ini disebut "work holic"

2. Mendewakan langganan
"Okyaku sama ha kamisama desu." (Langganan adalah Tuhan.)

3. Bisnis adalah perang.


"Hara ga hette ha ikusa ha dekinu." (Kalau lapar tidak bisa
bertempur.) *
1. bertindak rasional,
2. berdisiplin tinggi,
3. bekerja keras,
4. berorientasi pada kekayaan material,
5. menabung dan berinvestasi, serta
6. hemat, bersahaja dan tidak mengumbar
kesenangan.

*
Mochtar Lubis : Manusia Indonesia

• munafik;
• tidak bertanggung jawab;
• feodal;
• percaya pada takhyul; dan
• lemah watak

• budaya loyo
• budaya instan

*
disiplin,
kooperatif,
loyal,
terampil rasional (sampai batas tertentu),
kerja keras,

Etos kehidupan, seperti:


Bhinneka Tunggal Ika;
Ing Ngarso Sung Tulodo,Ing Madyo Mbangung Karso, Tut
Wuri Handayani;
Menang Tan Ngasorake;
Niteni, Niroake, Nambahake *
Neurolog Donald B. Calne, melalui karyanya “Within Reason”
atau Batas Nalar, mempertanyakan

Sejauhmana peranan nalar dalam membentuk perilaku etika


manusia?.

Etos kerja merupakan bagian penting dari keberhasilan manusia,


baik dalam komunitas kerja yang terbatas, maupun dalam
lingkungan sosial yang lebih luas. Keberhasilan ini bukan hanya
dikarenakan adanya pengetahuan dan kemampuan menggunakan
nalar, tetapi juga kemampuan mengarahkan pengetahuan dan
aktivitas penalaran menuju pada kebaikan, baik kebaikan individu
maupun kelompok. Ini yang menjadi ciri penting dalam etos
Bushido. *
II. Apakah kompetensi itu ?
Robert A. Roe (2001) :

Kompetensi didefinisikan sebagai kemampuan


untuk cukup melakukan tugas, tugas atau
peran. Kompetensi mengintegrasikan
pengetahuan, keterampilan, nilai-nilai
pribadi dan sikap. Kompetensi membangun
pengetahuan dan keterampilan dan diperoleh
melalui pengalaman kerja dan pembelajaran.
* *
Association K.U. Leuven;
Kompetensi : peingintegrasian dari pengetahuan,
keterampilan, dan sikap yang memungkinkan utk
melaksanakan satu cara efektif.

Mendiknas RI; Kompetensi ;


Seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggung jawab
yang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk
dianggap mampu oleh masyarakat dalam
melaksanakan tugas-tugas di bidang pekerjaan
tertentu”.

* *
Konsep Kompetensi
Spirit Tindakan Hasil

Dimensi Perilaku Prestasi Kerja


Individu

• Bakat • Ketrampilan • Karya


• Motivasi • Kegiatan
• Karakter
• Sikap, nilai
• Pengetahuan

Lingkungan

*
Konsep Kompetensi
Karya
P
Perilaku
Tampak Ketrampilan S
Pengetahuan
B M
Sikap K K P
Tersembunyi Karakter N
Motivasi
Bakat
Lingkungan
© JS

Model Gunung Es dan Lingkaran Terpusat Kompetensi *


Jenis Kompetensi
 Soft Competency
Faktor tersembunyi lebih berpengaruh
Belum banyak disadari arti pentingnya
Pengukuran dan pengembangan tidak mudah

 Hard Competency
Faktor Pendidikan, Pelatihan & Pengalaman
Biasanya untuk yang superior tidak terlepas dari soft
competency (meningkatkan, menyempurnakan) (lihat Model
Spencer 1993)
Pengukuran dengan sertifikasi

*
Kompetensi (Spencer & Spencer)

Bisa dibagi dalam level jabatan dan kompetensi dasar.


1. level staf, menggali: analytical thinking, integrity,
teamwork, customer orientation dan komitmen.
2. Level atas: senior staff atau supervisor, ditambahkan
strategic thinking, management (develop others) dan
leadership.
Lebih dirinci dgn directiveness, desicion making.

* *
BAGAIMANA MEMBENTUK KHARAKTER DASAR?
1. LAKUKAN ANALISIS DIRI

 Analisis diri lebih menganalisis pada kemampuan diri dalam


usaha menggerakan sumberdaya yg dimiliki pada diri sendiri.

 Analisis diri dapat menggambarkan siapa anda sesungguhnya,


kharakter apa yang anda miliki & bgmn anda merubahnya

 Anda perlu membuat pemetaan pada diri anda sendiri, jika


berhasil, kunci kesuksesan ada di tangan anda

 Syarat pertama yg hrs dipegang = kejujuran

*
Nilai
Self Confidence
dan Analisis Diri

* *
BAGAIMANA SUATU NILAI DIMILIKI INDIVIDU

 Nilai harus dipilih secara bebas dari bbrp alternatif


 Dipilih setelah dipertimbangkan
 Dihargai dan Dihayati
 Disetujui oleh Klp Anda/Masyarakat
 Ada Tindakan (action)
 Merupakan bagian dari sebuah pola
yang diulangi dalam setiap tindakan

*
3. UNGKAPLAH AGAR NILAI PADA
DIRI ANDA MUNCUL

Apa itu Nilai?

 ‘Nilai’ ialah salah satu alat yg kita gunakan


untuk membantu mengambil keputusan

 ‘Nilai’ merupakan sebuah peta pilihan hidup seseorang

 Salah satu dari ‘nilai’ yang anda anut/pegang


untuk mengambil keputusan ialah ...

*
Moral dibentuk oleh sekumpulan Nilai (sistem nilai) dan kita
semua menghargai seorang yang MORALIS.

Seorang Moralizer ialah orang yg percaya bahwa Nilai


mereka adalah tepat untuk anda !

MASALAHNYA :
APAKAH YG ANDA LAKUKAN SELAMA INI (AKTIVITAS
ANDA) MEMILIKI ‘NILAI’ TERHADAP MASYARAKAT ?

*
Self Confidence
(keyakinan diri)

 Dengan demikian dpat disimpulkan :


Keberhasilan aktivitas kita tdk sepenuhnya ditentukan oleh
‘planning’ yg baik saja, atau partisipasi semua pihak, tapi
semua itu sesungguhnya lahir dr ‘self confidence’ anda

Self Confidence dibentuk oleh nilai2 yg dianggap benar.

 Karena itu cari dan bentuklah self confidence anda mulai


saat ini !!!

*
ANALISIS DIRI
Dapat menggambarkan karakter anda.
Sesungguhnya bila anda jujur dan anda
berusaha memperbaiki diri anda, maka kunci
sukses akan mendekati diri anda.

Analisis diri berkaitan erat dengan strategi


layanan yang anda lakukan seperti :
Jenis Layanan,
 Lokasi layanan dilakukan
 Kemampuan yang dimiliki,
 Kualitas-kuantitas SDM, dsb.

*
ANALISIS DIRI
Dipengaruhi oleh :
 Analisis DIRI (dg evaluasi diri, perbaikan jiwa, personal
dicipline- Atitude-behavior, charackter change, character
building dsb)

Dari Analisis Diri anda membentuk Nilai-Nilai individu. Anda


merasakan sesuatu hal yang penting dari nilai-nilai yang harus
diperjuangkan.
lalu anda butuh orang yang sependapat dengan anda, anda
membentuk kelompok

Jadi Nilai-nilai individu sangat mempengaruhi terbentuknya nilai-


nilai kelompok.
*
19
2. Dimana Peran
Manajemen SDM ?

*
A. Memberikan Pemahaman ttg
Kemampuan Diri Seseorang

B. Meningkatkan kemampuan diri melalui


konsep Motivasi kerja

C. Memberikan pemahaman ttg pelayanan


publik & Penanganan Komplain yg baik

*
KEARIFAN LOKAL/
Local Wisdom

Prof. Dr. Azhari Aziz

* *
1. Apa Local Wisdom ?
wisdom = kearifan = kebijaksanaan.
local = setempat,

local wisdom (kearifan setempat)


dapat dipahami sebagai gagasan-gagasan
setempat (local) yang bersifat bijaksana, penuh
kearifan, bernilai baik, yang tertanam dan diikuti
oleh anggota masyarakatnya.
* *
Arti secara Etomologi:
Sebagai usaha manusia dg menggunakan akal
budinya (kognitif) utk bertindak & bersikap
terhadap sesuatu, objek, atau peristiwa yg
terjadi dlm ruang ttt.

Kemampuan seseorang dalam menggunakan


akal pikirannya dalam bertindak atau bersikap
sebagai hasil penilaian terhadap sesuatu, objek,
atau peristiwa yang terjadi.
* *
Local secara spesifik menunjuk pada ruang interaksi
terbatas dgn sistem nilai yg terbatas pula. Sebagai ruang
interaksi yg sdh didesain sedemikian rupa yg di dalamnya
melibatkan pola2 hubungan antara manusia dg manusia atau
manusia dgn lingkungan fisiknya. Pola interaksi yang sudah
terdesain tersebut dis. settting.

Setting : sebuah ruang interaksi tempat seseorg dpt menyusun


hubungan2 face to face dlm lingkungannya.

Sebuah setting kehidupan yg sdh terbentuk secara langsung


akan memproduksi nilai2. Nilai2 tsb yg akan menjadi
* landasan hub atau menjadi acuan tingkah-laku mereka. *
2. Local Wisdom dapat menjadi
tradisi lokal yang baik

Akhir dari sedimentasi kearifan lokal ini


akan mewujud menjadi tradisi atau
agama.

(Teezzi, Marchettini, dan Rosini dlm Ridwan 2007 : 3)

* *
Proses Sedimentasi
 Proses sedimentasi ini membutuhkan waktu yang sangat
panjang, dari satu generasi ke generasi berikut.

 Kemunculan kearifan lokal dalam masyarakat


merupakan hasil dari proses trial and error dari
berbagai macam pengetahuan empiris maupun non-
empiris atau yang estetik maupun intuitif.

 Akhirnya kearifan lokal lebih menggambarkan satu


fenomena spesifik yang biasanya akan menjadi ciri khas
komunitas pada masyarakat tertentu.
* *
3. Dimana Ditemukannya LW ?

 Kearifan lokal dapat ditemui dalam nyayian, pepatah,


sasanti, petuah, semboyan, dan kitab2 kuno yg
melekat dlam perilaku sehari-hari.

 Kearifan lokal biasanya tercermin dalam kebiasaan2


hidup masyarakat yang telah berlangsung lama.

* *
4. Bgm LW dapat Hidup terus?

 Keberlangsungan kearifan lokal akan tercermin


dalam nilai-nilai yang berlaku dalam kelompok
masyarakat tertentu.

 Nilai-nilai itu menjadi pegangan kelompok


masyarakat kita yang biasanya akan menjadi bagian
hidup tak terpisahkan yang dapat diamati melalui
sikap dan perilaku mereka sehari-hari.

* *
5. Local Genius
Quaritch Wales
Haryati Soebadio : local genius = cultural identity

• identitas/kepribadian budaya bangsa yang


menyebabkan bangsa tersebut mampu menyerap dan
mengolah kebudayaan asing sesuai watak dan
kemampuan sendiri (Ayatrohaedi, 1986:18-19).

• Moendardjito (dalam Ayatrohaedi, 1986:40-41)


menyatakan bahwa unsur budaya daerah potensial
sebagai local genius karena telah teruji kemampuannya
untuk bertahan sampai sekarang
*
Ciri2 Local Genius

1. Mampu bertahan terhadap budaya luar,


2. Memiliki kemampuan mengakomodasi unsur2
budaya luar,
3. mempunyai kemampuan mengintegrasikan unsur
budaya luar ke dalam budaya asli,
4. mempunyai kemampuan mengendalikan,
5. mampu memberi arah pada perkembangan budaya.

* *
Kearifan Lokal ....
1. Kebenaran yang telah mentradisi dlm suatu daerah
/ajeq (local genius).
2. Merupakan perpaduan antara nilai2 suci firman
Tuhan dan berbagai nilai yang ada.
3. Terbentuk sebagai keunggulan budaya masy
setempat maupun kondisi geografis dlm arti luas.
4. Merupakan produk budaya masa lalu yang patut
secara terus-menerus dijadikan pegangan hidup.
5. Meskipun bernilai lokal tetapi nilai yang terkandung
di dlmnya dianggap sangat universal.
* *
Kearifan Lokal ....

6. kearifan lokal dan keunggulan lokal merupakan


kebijaksanaan manusia yang bersandar pada filosofi
nilai-nilai, etika, cara-cara dan perilaku yang
melembaga secara tradisional.

7. Kearifan lokal adalah nilai yang dianggap baik dan


benar sehingga dapat bertahan dalam waktu yang
lama dan bahkan melembaga.

* *
Kearifan Lokal ....

8. Kearifan (al- ‘addah al-ma’rifah),


Kearifan adat dipahami sebagai segala
sesuatu yang didasari pengetahuan dan
diakui akal serta dianggap baik oleh
ketentuan agama.

al- ‘addah al-ma’rifah >< al-‘addah al-jahiliyyah

* *
6. Perlukah Memahami Local Wisdom?

Kekurangpahaman akan kearifan lokal dapat


menyebabkan pertikaian yang diakhiri dengan
kemelut panjang.

Contoh :
Hal ini terjadi pada pemindahan makam Mbah Priok
pada waktu yang lalu sehingga memakan belasan
orang meninggal dunia.

*
 Adat kebiasaan pada dasarnya teruji secara alamiah dan
niscaya bernilai baik, krn kebiasaan tsb merupakan tindakan
sosial yang berulang2 & mengalami penguatan
(reinforcement).
 Bila suatu tindakan tdk dianggap baik oleh masyarakat maka
ia tidak akan mengalami penguatan secara terus-menerus.
 Pergerakan secara alamiah terjadi secara sukarela karena
dianggap baik atau mengandung kebaikan. Adat yang tidak
baik hanya akan terjadi bila terjadi pemaksaan oleh penguasa.
 Bila demikian maka ia tidak tumbuh secara alamiah tetapi
dipaksakan.

*
Fungsi Local Wisdom

1. Berfungsi untuk konservasi dan pelestarian sumber daya alam


2. Berfungsi untuk pengembangan sumber daya manusia,
3. Berfungsi untuk pengembangan kebudayaan dan ilmu
pengetahuan, misalnya pada upacara saraswati, di bali.
4. Berfungsi sebagai petuah, kepercayaan, sastra dan pantangan.
5. Bermakna sosial misalnya upacara integrasi komunal/kerabat.
6. Bermakna sosial, misalnya pada upacara daur pertanian.
7. Bermakna politik, misalnya upacara kekuasaan patron client
8. bermakna otonom karena memiliki nilai sakral untuk mendorong
daerah menuju masyarakat yang otonom.
9. Bermakna etika dan moral dan meminimalisasi konflik
10. Bermakna agama, krn etika agama menjamin meminimalisasi
konflik.
* *
Contoh Local Wisdom

1. Perilaku :
 Bersikap, Bertutur kata, Disiplin,
 Menegur dg sopan, rendah hati/tidak menya-
 kitkan orang lain;
 Tidak membuang sampah sembarangan, Kebersihan
sebagian dari iman
 Jangan tamak, Jangan korupsi
 Menumbuhkan rasa malu;

* *
Contoh Local Wisdom dlm Konteks
Kebijakan dlm bidang SDM
1. Menciptakan Kebijakan SDM yang mendukung
nilai-nilai LW;
Contoh
a. di Masyarakat Minang; ttg Gebu Minang
b. Masyarakat Bali : udeng, tdk blh ada KP utk
gedung2 tinggi;
c. Retribusi Pasar: di dukung pecalang

2. Menciptakan dan mengawasi Kebijakan SDM yg


*
bertentangan dengan nilai2 LW *
Kesimpulan:
Dimana Peran Institusi SDM

1. Local wisdom akan mampu menahan konflik apabila :


a. Menjadi nilai2/habit pd organisasi kita;
b. Didukung seluruh lapisan organisasi sebagai kharekteristik lokal yg
bernilai tinggi;
c. Pimpinan selalu mendukung

2. Memberikan Jaminan dan memperlihatkan sungguh2 kpd karyawan


bahwa Pimpinan memberikan jaminan terhadap eksistensi LW.
Caranya? :
a. Membuat kebijakan yang mendukung ke arah LW,
b. Krn local wisdom itu ‘bottom-up’, maka pimpinan tinggal hanya
*membuat arahan agar LW mampu mendukung kemajuan organisasi. *
4. Kesimpulan
1. Kompetensi - Kemampuan yang berguna untuk
melaksanakan satu tugas, peran atau tugas;
2. Kompetensi - Kemampuan yang berguna utk
mengintegrasikan pengetahuan, ketrampilan-
ketrampilan, sikap-sikap dan nilai-nilai pribadi;
3. Kemampuan untuk membangun pengetahuan dan
keterampilan yang didasarkan pada pengalaman dan
pembelajaran yang dilakukan;
4. Etos Kerja dibentuk dari Nilai-nilai (Values)
5. Nilai-nilai yang ada pada suatu klp masyarakat
/organisasi dan Sakral disbt “local wisdom”
* *

Anda mungkin juga menyukai