Anda di halaman 1dari 25

PENGANTAR

KEWIRAUSAHAAN
Wirausaha (entrepreneur) adalah :
mereka yang mendirikan, mengelola, mengembangkan,
dan melembagakan perusahaan miliknya sendiri.

Wirausaha adalah :
mereka yang dapat menciptakan kerja bagi orang lain
dengan berswadaya.

Definisi ini mengandung asumsi bahwa setiap orang


yang mempunyai kemampuan normal, dapat menjadi
wirausaha asal mau dan mempunyai kesempatan untuk
belajar dan berusaha.
An Entrepreneur is…
Someone who starts a project without
having the full resources or knowledge
Estimate, guess and gut feel
Risk taking
Market risk
Technology risk
Financial risk
Value accrues as risk lessens
Guesses replaced by justified facts
What is an Entrepreneur?
One who creates a new business in the face
of risk and uncertainty for the purpose of
achieving profit and growth by identifying
opportunities and assembling the
necessary resources to capitalize on them.
Seorang wirausaha termotivasi untuk
melakukan kegiatan usaha dengan berbagai
alasan, yaitu:
Independensi, pengembangan diri,
alternatif unggul terhadap pekerjaan
yang tidak memuaskan, penghasilan dan
keamanan.
Entrepreneurship Learning

Adakah model pembelajaran yang handal


dalam menciptakan entrepreneur sejati ?
Entrepreneurship Learning Focus

Pembelajaran entrepreneurship bukan hanya bersifat ‘transfer


of entrepreneur knowledge and skill’

Pembelajaran entrepneurship seharusnya dimulai dari aspek yang


paling mendasar yaitu aspek trait sehingga pembelajarannya
harus lebih bersifat ‘entrepreneur trait development’
Kepribadian Entrepreneur

Seseorang yang memilih menjadi entrepreneur sesungguhnya


orang yang berkarakter unik dan melawan arus, mengingat
sebagian besar orang justru memilih menjadi seorang
peagawai yang diupah secara tetap.
Keunikan tersebut pastinya ditunjang oleh trait yang unik pula,
yang disebut sebagai trait (kepribadian/karakter) entrepreneur.
Entrepreneurship Traits
Dr.Iman Santoso

1. Tingkah laku luwes dalam bergaul: untuk memperluas jangkauannya, dia


selalu aktif bergaul dengan siapa saja, membina kenalan-kenalannya,
mencari kenalan baru dan berusaha menyesuaikan diri dalam berbagai
situasi.

2. Tingkah laku kerja keras: selalu terlibat dalam situasi kerja, serta tidak
mudah menyerah sebelum pekerjaan selesai.

3. Tingkah laku percaya diri: penuh optimisme, tidak ragu-ragu, bergairah


untuk terlibat langsung dalam kegiatan kongkrit.

4. Tingkah laku personal control: menentukan apa yang harus dilakukan dan
bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri.

5. Tingkah laku mandiri: keberhasilan atau kegagalan dikaitkan dengan


tindakan-tindakan pribadinya, serta lebih menyukai kebebasan dalam
mengambil keputusan untuk bertindak dan tidak mau bergantung pada
orang lain.
Entrepreneurship Traits
Dr.Iman Santoso

6. Tingkah laku instrumental: selalu tanggap terhadap peluang dan


kesempatan berusaha maupun yang berkaitan dengan perbaikan
kinerjanya.

7. Tingkah laku prestatif: selalu berusaha memperbaiki prestasi,


menggunakan umpan balik, menyukai tantangan dan berupaya agar hasil
kerjanya selalu lebih baik dari sebelumnya.

8. Tingkah laku pengambil risiko: tidak khawatir menghadapi situasi yang


tidak pasti, tidak takut gagal, dan selalu membuat perhitungan yang cermat
untuk mengantisipasi kegagalan.

9. Tingkah laku inovatif: selalu mencari cara-cara baru untuk memperbaiki


kinerjanya dengan membuka diri terhadap segala gagasan, penemuan
baru, dan tidak terpaku pada masa lampau, serta berpandangan ke depan.
Lingkungan Ekonomi & Bisnis

Praktek Bisnis
Konsep Manajemen & Sense Bisnis

Trait Entrepreneur Trait Trait Entrepreneur


Entrepreneur : Karakter Ortu
Orang Tua Anak
Trait A Pola Asuh
Trait B Karakter Anak Ortu &
Trait C Keluarga
Trait D Lingkungan
….

Intervensi Sosial
Pengaruh Lingkungan

Hendharto, 2003

Lingkungan Sosial
Learning Method
Coaching : secara langsung memperlihatkan
bagaimana suatu pekerjaan yang bersifat jangka
pendek harus dilakukan agar efektif hasilnya, jika
terdapat kesalahan dalam pengerjaannya maka segera
diperlihatkan bagaimana cara memperbaikinya
melalui tutoring atau instruksi

Mentoring : melibatkan dalam kegiatan pekerjaan


secara langsung, memperkenalkan pengoperasian
suatu bisnis dan dibelajarkan dengan keterampilan
bekerja secara jangka panjang
Learning Method
Modeling : secara langsung memperlihatkan bagaimana suatu
pemikiran, sikap dan tindakan yang benar untuk suatu
kegiatan agar hasilnya optimal, dimaksudkan sebagai suri
teladan

Case Study : melibatkan dalam kegiatan pemaparan dan diskusi


secara langsung dengan mengambil satu atau lebih peristiwa
yang relevan dan menarik sebagai fokus bahasan dan analisis,
dimaksudkan agar ikut berpikir dan memetik knowledege,
insight, sense, dan wisdom
One ‘G’ Entrepreneur

POLA ASUH:
• Kebebasan ENTREPRENEUR
ENTREPRENEUR TRAITS ANAK :
·Partisipatif
TRAITS ORANG TUA 1
·Saling
Instrumental
2 Prestatif
Menghargai Kuat :
• Kesabaran 1 Pandai Bergaul
3 Pandai Bergaul
·Kasih Sayang 2 Kerja Keras
4 Kerja Keras
5 Percaya Diri 3 Percaya Diri
6 Risk Taker 4 Personal Control
ORANG TUA
7 Personal Control 5 Kemandirian
8 Inovatif
9 Kemandirian METODE PEM-
BELAJARAN : Lemah :
• Coaching 1 Instrumental
• Mentoring 2 Prestatif
• Modeling 3 Risk Taker
• Studi Kasus
4 Inovatif
Hendharto, 2003
Karakter & Perilaku

Perbedaan
Perilaku

Perbedaan
Karakter Manusia

Perbedaan Struktur
Komposisi Otak
Business Behavior is
the Top of the Iceberg
Business Behavior

E
N
T Vision, Mission,
R Culture, Operations
E
P
R
E
N
E
U
R

S
O
U Entrepreneur
L Traits
Kepribadian
Sebagian melihat kepribadian sebagai satu kesatuan dan lainnya
fokus pada ciri spesifik. Luasnya variasi sudut pandang membuat
cukup sulit untuk sampai pada satu definisi umum. Namun
demikian, didefinisikan bahwa kepribadian merupakan karakteristik
psikologis dalam diri yang mendeterminasi dan merefleksi
bagaimana orang merespon lingkunganya.

Studi kepribadian telah banyak dibahas oleh para teoretisi dengan


berbagai cara. Sebagian menekankan pada pengaruh heredity
(genetik) dan pengalaman masa kecil yang membentuk
kepribadian; yang lain menekan pada hubungan sosial dan
lingkungan dan juga kenyataan bahwa kepribadian terus
berkembang seiring waktu.
3 Sifat Kepribadian
 Kepribadian yang merefleksi perbedaan
individu
 Kepribadian yang konsisten
dan berdaya tahan
 Kepribadian yang dapat berubah
Pola Asuh

Kunci membangun karakter adalah dengan mengembangkan


struktur otak secara optimal (sebaiknya) sejak usia dini

Pendidikan, lingkungan dan pola asuh orang tua berdampak pada


struktur otak secara permanen

Diperlukan pola asuh yang ramah otak (brain based parenting)


Dongeng Entrepreneurship
 Dongeng yang pengaruhnya buruk, misalnya orang tua yang terlalu
banyak memberikan dongeng-dongeng yang berbau mistis atau
yang bersifat 'mentalitas menerabas' seperti istilah antropolog
Koentjaraningrat. Misalnya, hanya dengan membaca semacam
ayat-ayat tertentu, rapalan-rapalan tertentu, semua keinginan
kontan bisa tercapai. Dari segi pandang pembentukan mental,
dongeng yang instan seperti itu jelaslah buruk. Akibatnya, anak-
anak mempunyai pandangan yang keliru tentang etos kerja, etos
berusaha, sehingga ikhtiarnya kurang.

 Di Cina, misalnya, orang dilatih kungfu dalam waktu panjang,


sampai luka-luka dan baru dia menguasai ilmu kungfu. Demikian
juga pada cerita Oshin dari Jepang yang sukses di masa tuanya,
semasa kecil bekerja keras, menghadapi banyak tantangan. Para
Nabi pun begitu berusaha keras dalam hidupnya.
Dongeng Entrepreneurship

 Menurut sosiolog David McLelland, cerita yang baik itu setidaknya


menanamkan tiga prinsip kehidupan. Yakni, kemauan untuk berprestasi,
kemauan untuk bertahan hidup, dan kemauan untuk berkreasi.
 Kisah-kisah seperti karya HC Anderson menimbulkan Sindrom Cinderella.
Yakni, bermimpi suatu saat akan ada pangeran yang lewat. Apalagi
menawarkan mimpi-mimpi yang berkonotasi ke arah perjodohan.
 Lewat dongeng, anak-anak berlatih berimajinasi. Imajinasi itu bisa banyak
hal misalnya imajinasi ke masa lalu, ke dunia lain seperti binatang atau
imajinasi yang sifatnya futuristik. Misalnya, anak-anak diajak bercerita tahun
3000 dengan membayangkan teknologi yang memungkinkan kita bisa
bertamasya ke dasar lautan.
 Yang tak boleh dilupakan adalah mendongengkan tentang cerita yang
memperkenalkan nilai baik dan buruk. Harus digambarkan hitam-putih,
maksudnya kalau baik ya baik dan kalau jelek ya jelek, jangan digambarkan
abu-abu
Spiritual Entrepreneur
Stakeholders kehidupan kita yaitu Tuhan, umat manusia dan alam
memiliki hak atas eksistensi kita sebagai manusia.

Bisnis, sosial dan ibadah adalah suatu senyawa, tidak bisa


dipisahkan satu sama lain.

Bila bisnis disinergikan dengan niat ibadah dan sosial maka akan
menghasilkan bisnis yang berkah dan berkelanjutan.
W
O
R
S Gaps in the

CO
NC
H consistency

N
I

TE

SIS
S IS
P* triangle are red

T EN
flags
N

CY
CO

BLESSED
& SUSTAINED
BUSINESS
PUBLIC BUSINESS
INTEREST EXECELLENCE

CONSISTENCY

*Ibadah dalam arti luas


Spiritual Entrepreneurship

Siapa saja yang bangun pagi hari dan ia hanya memperhatikan


urusan dunianya saja, orang tersebut tidak berguna apa-apa
di sisi Allah; dan barangsiapa yang tidak memperhatikan
urusan ummat ia tidak termasuk golongan mereka.”
(HR Thabrani)

“Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain”


(Al Hadits)
KISAH SEORANG PENDOA
Ketika
Kumohon kepada Allah kekuatan,
Allah memberiku kesulitan agar aku menjadi kuat.
Ketika
Kumohon kepada Allah kebijaksanaan,
Allah memberiku masalah untuk dipecahkan.
Ketika
Kumohon kepada Allah kesejahteraan,
Allah memberiku akal untuk berfikir.
Ketika
Kumohon kepada Allah keberanian,
Allah memberikan kondisi bahaya untuk diatasi.
Ketika
Kumohon kepada Allah sebuah cinta,
Allah memberiku orang-orang bermasalah untuk ditolong.
Ketika
Kumohon kepada Allah bantuan,
Allah memberiku kesempatan

Aku tak pernah menerima apa yg kupinta, tetapi…


Aku menerima segala yang kubutuhkan,
Do’aku terjawab sudah...

Anda mungkin juga menyukai