Seseorang dalam
Ber-organisasi
Apa itu?
MAHASISWA
Mahasiswa merupakan kaum intelektual yang
diharapkan mampu memberikan kontribusi
yang besar dalam kelangsungan dan
perkembangan hidup bangsa. Karena itu,
mereka diwajibkan memiliki kesiapan mental
dan fisik dalam menghadapi berbagai
hambatan dan rintangan. Untuk melatih dan
mengembangkan bakat serta kreativitas yang
mereka miliki, maka diperlukan suatu wadah
ataupun organisasi bagi para mahasiswa
01 Dalam organisasi yang tidak nampak di permukaan,
yaitu perilaku individu-individu dalam organisasi
02
Pemahaman tentang perilaku organisasi akan sangat
membantu pimpinan dalam menjalankan roda-roda
organisasi. Setidak-tidaknya dengan memahami
perilaku organisasi akan membantu pemimpin
dalam memahami dan mengelola perilaku
anggotanya, baik sebagai individu maupun sebagai
kelompok dalam organisasi.
Pola perilaku manusia dalam organisasi sangatlah
4
Faktor-faktor penentu kepribadian
1. Faktor keturunan
Berfokus pd penyokong genetis dari perilaku dan temperamen anak-anak
(malu, takut, dan agresif dapat dikaitkan dgn karakteristik genetis bawaan).
Berfokus pada anak-anak kembar yg dipisahkan sejak lahir.
(Kepribadian anak kembar yg dibesarkan di keluarga yg berbeda ternyata lebih
mirip dgn saudara kembarnya).
5
Faktor-faktor penentu kepribadian …
2. Faktor lingkungan
Lingkungan adalah di mana tempat kita tumbuh dan dibesarkan ; norma dalam
keluarga, teman-teman, dan kelompok sosial; dan pengaruh lain yang kita alami.
Budaya membentuk norma, sikap, dan nilai yang diwariskan dari satu generasi
ke generasi berikutnya.
Faktor keturunan membekali seseorang dengan sifat dan kemampuan bawaan,
tetapi potensi penuhnya ditentukan oleh seberapa baik dia menyesuaikan diri
dgn lingkungan.
6
7
Sifat-sifat kepribadian
• Karakteristik yg sering ditunjukkan dlm berbagai situasi disebut sifat-sifat
kepribadian. Pada umumnya berupa ; malu, patuh, malas, ambisius, setia,
dan takut.
• Sifat-sifat kepribadian telah menjadi hal yang mendapatkan perhatian yang
cukup besar mengapa ?
Karena sifat-sifat kepribadian dapat membantu proses seleksi anggota,
menyesuaikan bidang (departemen) dengan individu, dan memandu
keputusan pengembangan karier.
8
MBTI adalah instrumen penilaian kepribadian yang paling sering digunakan utk
mengetahui bagaimana individu akan merasa atau bertindak dalam situasi tertentu.
Hasilnya sebagai berikut;
• Ekstraver vs Introver
▫ individu dengan karakteristik ekstraver digambarkan sebagai individu
ramah, suka bergaul, dan tegas; sedangkan introver digambarkan sbg
individu yg pendiam dan pemalu
• Sensitif vs Intuitif
▫ individu dgn karakteristik sensitif digambarkan individu yang praktis dan
lebih menyukai rutinitas dan urutan (detail); sedangkan intuitif
mengandalkan proses-proses tidak sadar dan melihat “gambaran umum”
9
10
Menilai kepribadian
Alasan paling penting mengapa pemimpin perlu mengetahui cara
menilai kepribadian adalah karena penelitian menunjukkan bahwa tes-
tes kepribadian sangat berguna dalam membuat keputusan
perekrutan.
Terdapat tiga cara utama untuk menilai kepribadian:
Survei mandiri;
Survei peringkat oleh pengamat
11
Pentingnya nilai
12
Kesesuaian individu-bidang organisasi
Teori kesesuaian kepribadian-pekerjaan (personality-job fit theory)
didasarkan pada pendapat tentang kesesuaian antara karakteristik
kepribadian seseorang individu dengan pekerjaannya. (bidang)
Realistis usaha dan kewirausahaan, kaderisasi anggota
Investigatif penelitian dan pengembangan karier, minat dan bakat
Sosial kegiatan sosial dan kerohanian, aspirasi, hubungan eksternal
Konvensional media, komunikasi informasi, sekretariatan,
kewirausahaan
Giat keolahragaan, pengembangan minat dan karier,
Artistik media, dan pembuatan karya
13
Kepribadian dan Nilai di tempat kerja
14
Kesesuaian Individu – Organisasi
Organisasi menghadapi lingkungan yang dinamis dan berubah-ubah serta
membutuhkan anggota yang siap mengubah tugas dan bergerak secara mudah
dalam tim
Kepribadian para anggota harus sesuai dengan keseluruhan kultur organisasi
daripada hanya dengan karakteristik dari bidang tertentu.
Kesesuaian antara nilai anggota dgn kultur organisasi menjadi dasar kepuasan
kerja, komitmen terhadap organisasi, dan tingkat perputaran anggota yang lebih
rendah.
15
KESIMPULAN