Anda di halaman 1dari 3

Jenis-Jenis Teknik Fasilitasi

1. Teknik fasilitasi pembuka sesi pembelajaran


Pembukaan dapat diisi dengan melakukan ice breaking, contohnya dengan melakukan
speed dating.1
2. Teknik fasilitasi diskusi dan pemaparan hasil diskusi kelompok
Fasilitator dapat menggali pemahaman awal peserta dengan menggunakan metode
curah pendapat. Curah pendapat merupakan metode diskusi dalam rangka
menghimpun gagasan, pendapat, informasi, pengetahuan, pengalaman, dari semua
peserta. Teknik yang digunakan di antaranya1:
a. Brainstorming (yang berkenan memberi pendapat saja)
b. Round Robin (semua peserta diminta pendapat)
c. Metaplan (menyampaikan pendapat dengan menuliskannya di kertas tempel dan
dipasang di kertas plano atau papan).
Tujuan dari curah pendapat adalah untuk membuat kompilasi atau kumpulan
pendapat, informasi, pengalaman semua peserta yang sama atau berbeda. Hasilnya
kemudian dijadikan peta informasi, peta pengalaman, atau peta gagasan (mind-map)
untuk menjadi pembelajaran bersama.1
Setelah itu, fasilitator dapat membagi peserta ke dalam kelompok-kelompok kecil
untuk melakukan diskusi. Dalam membuat kelompok diskusi ada beberapa cara 2,
misalnya:
a. Mengelompokkan kartu
b. Menggunakan tanggal ulang tahun
c. Memberikan nomor kepada peserta
Diskusi kelompok merupakan pembahasan suatu topik dengan cara tukar pikiran
antara dua orang atau lebih dalam kelompok-kelompok kecil, yang direncanakan
untuk mencapai tujuan tertentu. Metode ini dapat membangun suasana saling
menghargai perbedaan pendapat dan juga meningkatkan partisipasi peserta yang pasif
dalam diskusi yang lebih luas. Beberapa teknik diskusi:
a. Problem based: pembelajaran yang menggunakan masalah sebagai fokus belajar
agar peserta dapat berpikir kritis dan mampu memecahkan masalah.3
b. Asset based thinking: cara berpikir praktis dan konkrit yang bertujuan menemukan
dan mengenali aset atau kekuatan terkait bakat, potensi, kemampuan, keberhasilan
dan energi positif dari dalam diri pribadi, orang lain maupun kelompok.4
c. Snowball throwing: merupakan metode yang mana peserta diajak untuk adu
argument serta saling tukar pikiran melalui tugas yang dibagi perkelompok,
Dalam masing-masing kelompok tersebut menyampaikan pertanyaan ke
kelompok lainnya melalui lembaran kertas yang digulung menyerupai bola salju
untuk kemudian dilempar pada kelompok lain dan hasilnya dijawab oleh
kelompok penerima dan dilempar kembali pada kelompok asal.5
Setelah itu, fasilitator kemudian dapat memberikan kasus kepada peserta untuk
didiskusikan. Lalu, hasil diskusi dapat dipresentasikan dengan teknik Gallery Walk
atau World Café. World café merupakan teknik presentasi hasil diskusi yang mana 2
orang dari tiap perwakilan kelompok diminta untuk berjaga di stand kelompoknya
untuk menjelaskan hasil kerja kelompoknya dan sisa anggota kelompok yang lain
berputar untuk melihat hasil kerja kelompok lain. Kemudian, fasilitator meminta
perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil kunjungan yang sudah dilakukan
dan bersama-sama dengan peserta lain melakukan koreksi dan kemudian menarik
kesimpulan.1
3. Teknik fasilitasi penutup sesi pembelajaran
Penutupan dapat diisi dengan melakukan refleksi atau evaluasi dari proses
pembelajaran yang sudah dilakukan. Tujuan dari tahap refleksi adalah untuk
menjelaskan poin- poin (hasil) yang dicapai dari fasilitasi/workshop dan
mengingatkan kembali pada peserta bahwa yang telah dicapai adalah konsensus
kelompok agar setiap orang memahami makna dari konsensus yang dihasilkan. Selain
itu, fasilitator dapat meminta peserta dapat membuat kesimpulan.6
4. Teknik fasilitasi pemecah es (ice breakers) dan teknik penyegaran (energizers)
Merupakan aktivitas sederhana dapat digunakan untuk menyegarkan dan
membantu peserta untuk lebih bersemangat.2
Beberapa contoh energizer misalnya:
1) Menyanyi (singing in a round)
2) Bernafas pelan-pelan (slow breathing)
3) Menyentuh benda (touching blue)
5. Simulasi
Metode simulasi merupakan metode pelatihan dengan melibatkan peserta
untuk berperan sebagai pihak-pihak tertentu untuk memeragakan pemecahaman
masalah yang sedang dihadapi.1
Sumber:
1. Kemendikbud. 2019. Materi Teknik Fasilitasi Pelatihan Calon Pelatih
Penyelenggaraan Pendidikan Keluarga.
2. Silberman ML. 2005. One Hundred One Way to Make Training Active. San
Fransisco: John Willey & Sons, Inc.
3. Dolmans DHJM, Schmidt HG. What do we know about cognitive and motivational
effects of small group tutorials in problem-based learning? Advances in Health
Sciences Education. 2006;11:321-36.
4. IDSS. Panduan Fasilitator.
5. Muplihun M, Dantes N, & Lasmawan MPPIW. 2015. Pengaruh Penerapan Metode
Diskusi Dan Snowball Throwing Terhadap Prestasi Belajar IPS Ditinjau Dari
Motivasi Belajar Pada Siswa Kelas VII SMPN 3 Selong (Doctoral dissertation,
Ganesha University of Education).
6. Cendekia I, Sudarno R, & Saifullah. 2010. Metode Fasilitasi: Pembuat Keputusan
Partisipatif. Jakarta: PATTIRO dan The Ford Foundation.

Anda mungkin juga menyukai