PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bangsa yang besar merupakan bangsa yang dapat menghargai
perjuangan para pahlawan bangsanya sendiri. Kalimat ini dikatakan untuk
mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk menjunjung tinggi nilai-nilai
patriotisme di dalam jiwa dan raga sebagai wujud menghargai perjuangan
para pahlawan nasional untuk merebut kemerdekaan negara Indonesia.
Cinta tanah air dan bangsa sangat penting untuk di tanamkan dalam
jiwa generasi muda sekarang. Hal ini dimaksudkan agar generasi muda
khususnya mahasiswa dapat mengetahui pentingnya memahami nilai-nilai
perjuangan atau patriotisme para pendahulu saat ingin merebut kemerdekaan
Indonesia. Sikap patriotisme bukan hanya cinta tanah air saja, tetapi juga
cinta kepada bangsa dan negara, seperti mengutamakan persatuan dan
kesatuan serta keselamatan bangsa dan negara diatas kepentingan pribadi
maupun golongan, rela berkorban demi kepentingan nusa dan bangsa, serta
mempunyai jiwa pantang menyerah.
Penghayatan nilai-nilai patriotisme dan cinta tanah air dan bangsa ini
sangat wajib di terapkan melihat banyaknya para generasi muda khususnya
para mahasiswa sudah melupakan atau tidak lagi menjujung tinggi nilai-nilai
patriotisme di dalam kehidupan mereka sehari-hari. Nilai patriotisme menjadi
sangat penting karena dalam perkembangan dunia yang mengglobal,
tantangan kehidupan berbangsa dan bernegara semakin mudah dipengaruhi
oleh budaya luar yang lebih banyak telah menggerogoti nilai-nilai patriotisme.
Kemampuan berpikir kritis dan kreatif sangat diperlukan dalam
mengamalkan nilai-nilai patriotisme, mengingat bahwa dewasa ini ilmu
pengetahuan dan teknologi telah berkembang sangat pesat dan
memungkinkan siapa saja bisa memperolah informasi secara cepat dan
mudah dengan melimpah dari berbagai sumber dan tempat manapun di
dunia. Hal ini mengakibatkan cepatnya perubahan tatanan hidup serta
perubahan global dalam kehidupan. Jika tidak dibekali dengan kemampuan
berpikir kritis dan kreatif maka tidak akan mampu mengolah, menilai dan
megambil informasi yang dibutuhkan untuk menghadapi tantangan tersebut.
1
2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis merumuskan masalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana penerapan nilai-nilai patriotisme di lingkungan Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta?
2. Kendala apakah yang dihadapi oleh mahasiswa Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta dalam menerapkan nilai-nilai
patriotisme?
3. Apa penyebab yang membuat pudarnya nilai-nilai patriotisme dalam diri
mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta?
4. Mengapa penerapan nilai-nilai patriotisme penting dalam hidup berbangsa
dan bernegara?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka
tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Memenuhi syarat untuk mengikuti ujian akhir bahasa Indonesia semester
gasal 2017/2018
2. Untuk mengetahui pentingnya penerapan nilai-nilai patriotisme dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara
3. Untuk mengetahui pengaruh era globalisasi terhadap penerapan nilai-nilai
patriotisme
4. Untuk mengetahui cara untuk meningkatkan semangat dan jiwa
patriotisme
D. Manfaat Penelitian
Dengan telah di jelaskan tujuan penelitian ini, maka penelitian ini
diharapkan dapat memberikan manfaat kepada pihak, diantara berupa
manfaat teoritis dan manfaat praktis.
1. Manfaat Teoretis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk
pengembangan penerapan nilai-nilai patriotisme di kalangan mahasiswa
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta.
4
2. Manfaat Praktis
Berdasarkan tujuan penelitian, maka penelitian ini diharapkan dapat
memberikan manfaat kepada pihak-pihak yang berkepentingan, antara
lain :
a. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperluas wawasan dan
pengetahuan khususnya mengenai penerapan nilai-nilai patriotisme di
kalangan mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”
Jakarta
b. Bagi Mahasiswa dan Civitas Akademik
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi
tambahan, menambah ilmu pengetahuan, serta dapat menjadi acuan
atau kajian bagi penulisan yang akan datang.
c. Bagi Masyarakat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan semangat
dan jiwa patriotisme serta cinta tanah air dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
Landasan teori adalah rujukan teori yang relevan yang digunakan
untuk menjelaskan tentang variabel yang akan diteliti, sebagai dasar untuk
memberi jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang diajukan
(hipotesis) dan penyusunan instrument penelitian. Teori yang digunakan
bukan sekedar pendapat dari pengarang atau pendapat lain, tetapi teori yang
benar-benar telah teruji kebenarannya.1 Teori yang akan menjadi dasar
dalam penelitian ini adalah pengertian patriotisme, ciri-ciri dan sikap dalam
penerapan nilai-nilai patriotisme. Karena pada teori ini menjelaskan tentang
dasar penerapan nilai-nilai patriotisme.
Berikut ini akan dijelaskan teori-teori yang menjadi dasar dalam
penelitian hakikat nilai-nilai, patriotisme, ciri-ciri dan sikap dalam penerapan
nilai-nilai patriotisme.
1. Hakikat Nilai
Nilai adalah alat yang menunjukkan alasan dasar bahwa cara
pelaksanaan atau keadaan akhir tertentu lebih disukai
secara sosial dibandingkan cara pelaksanaan atau keadaan akhir yang
berlawanan, Nilai memuat elemen pertimbangan yang membawa ide-ide
seorang individu mengenai hal-hal yang benar, baik, atau diinginkan.2
2. Hakikat Patriotisme
a. Patriotisme menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
Patriotisme berasal dari bahasa Yunani yaitu patris yang berarti
tanah air. Istilah patriotisme berarti rasa kecintaan dan kesetiaan
seseorang pada tanah air dan bangsanya. Patriotisme juga dapat
diartikan sebagai rasa kekaguman pada adat kebiasaan bangsanya,
kebanggaan terhadap sejarah dan kebudayaannya serta sikap
5
6
3. Ciri-ciri Patriotisme
Beberapa ciri patriotisme sebagai berikut :
a. Patriotisme adalah solider secara bertanggung jawab atas seluruh
bangsa. Artinya, patriotisme membuat seseorang mampu mencintai
bangsa dan negaranya tanpa menjadikannnya sebagai tujuan untuk
dirinya sendiri. Patriotisme menciptakan suatu bentuk solidaritas
untuk mencapai kesejahteraan seluruh warga bangsa dan negara.
b. Patriotisme adalah realistis. Artinya, patriotisme mau dan mampu
melihat kekuatan bangsanya dan daya-daya yang dapat merusak
bangsanya dan bangsa lain.
c. Patriotisme bermodalkan nilai-nilai dan budaya rohani bangsa,
berjuang pada masa kini, untuk menuju cita-cita yang ditetapkan.
d. Patriotisme adalah rasa memiliki identitas diri. Artinya, mau melihat,
menerima, dan mengembangkan watak dan kepribadian bangsa
sendiri.
e. Patriotisme bersifat terbuka. Artinya, melihat bangsanya dalam
konteks hidup dunia, mau terlibat di dalamnya dan bersedia belajar
dari bangsa-bangsa lain demi kemajuan bangsa.
4. Sikap Patriotisme
Sikap patriotisme dapat diwujudkan dalam semangat cinta tanah air
dengan beberapa cara sebagai berikut:
a. Faktor Pendukung
1) Adanya penguatan peran lembaga-lembaga sosial
kemasyarakatan dalam ikut membangun semangat nasionalisme
dan patriotisme, terutama di kalangan generasi muda. Sebagai
contoh: Gerakan Pramuka. Generasi muda adalah elemen
strategis di masa depan. Mereka sepertinya menyadari bahwa
dalam era globalisasi, generasi muda dapat berperan sebagai
subjek maupun objek.
b. Faktor Penghambat
1) Masih banyak pelajar atau mahasiswa yang bolos sekolah atau
kuliah, serta tidak belajar sungguh-sungguh, padahal mereka
adalah generasi muda yang berpotensi besar untuk masa depan
bangsa.
2) Banyak yang tidak mencintai produk dalam negeri karena semakin
berkembangnya zaman dan teknologi yang semakin canggih yang
mempermudah banyak hal, seperti bertransaksi secara online yang
menyebabkan perilaku konsumtif dan lebih memilih barang luar
negeri.
3) Coretan-coretan kotor dimana-mana yang merusak keindahan
lingkungan.
4) Masih banyak orang yang tidak mentaati peraturan atau tata tertib
yang berlaku.
5) Maraknya perkelahian antar pelajar.8
B. Penelitian Relevan
1. Andita Trias Nur Azizah Pawito. Universitas Sebelas Maret Surakarta.10
Judul : PERBANDINGAN NILAI-NILAI PATRIOTISME DALAM FILM
(Analisis Isi Perbandingan Nilai-Nilai Patriotisme dalam Film Sang
Pencerah (2010) dan Film Sang Kiai (2013))
Dari data yang berhasil diperoleh serta analisis yang telah dilakukan,
penelitian ini menyimpulkan bahwa film Sang Pencerah (2010) karya
sutradara Hanung Bramantyo dan film Sang Kiai (2013) karya sutradara
Rako Prijanto sama-sama merupakan film yang sarat dengan nilai-nilai
patriotisme. Hal tersebut dapat dilihat dari kenyataan bahwa nilai-nilai
patriotisme mendominasi (lebih dari separuh) isi atau kandungan dari
kedua film tersebut. Dari segi kategori nilai-nilai patriotisme, terdapat
perbedaan signifikan antara frekuensi kemunculan dan durasi nilai-nilai
patriotisme kedua film tersebut. Dalam film Sang Pencerah (2010) kategori
nilai-nilai patriotisme yang mendominasi adalah kesetiakawanan sosial.
Sedangkan dalam film Sang Kiai (2013) kategori nilai-nilai patriotisme
yang mendominasi adalah kategori keberanian. Ini berarti film Sang
Pencerah (2010) lebih menekankan nilai kesetiakawanan sosial sebagai
nilai patriotisme yang ditampilkan dalam film sedangkan film Sang Kiai
(2013) lebih menekankan nilai keberanian sebagai nilai patriotisme.
Perbedaan lainnya dapat dilihat dari perbedaan proporsi tiap kategori
nilainilai patriotisme dalam film Sang Pencerah (2010) dan film Sang Kiai
(2013). Berdasarkan frekuensi kemunculan kategori nilai-nilai patriotisme,
perbedaan mencolok terdapat pada kategori toleransi, kesetiakawanan
sosial, keberanian dan rela berkorban. Sementara berdasarkan lama
durasi kategori nilai-nilai patriotisme terdapat perbedaan mencolok antara
kedua film, yaitu pada kategori keberanian, rela berkorban, percaya diri
dan toleransi. Dari segi kategori tokoh pelaku patriotisme, terdapat
perbedaan signifikan antara kedua film tersebut. Pada film Sang Pencerah
(2010) tokoh yang paling sering menampilkan nilai-nilai patriotisme adalah
tokoh utamanya yaitu KH. Ahmad Dahlan. Sedangkan pada film Sang Kiai
10 Andita Trias Nur Azizah Pawito. 2015. “Perbandingan Nilai-Nilai Patriotisme dalam film (Analisis Isi
Perbandingan Nilai-Nilai Patriotisme dalam Film Sang Pencerah (2010) dan Film Sang Kiai (2013))”. Surakarta:
Universitas Sebelas Maret. hlm. 17 - 18
13
11 Marwanto. 2012. “Aspek Patriotisme Novel Sebelas Patriot Karya Andrea Hirata : Kajian Sosiologi Sastra Dan
Implementasinya Sebagai Bahan Ajar Sastra Di Sma”. Surakarta : Universitas Muhammadiyah Surakarta.
hlm 18 - 19
14
C. Kerangka pemikiran
Nilai adalah suatu hal yang mempunyai makna penting dimana hal
tersebut memiliki standar yang menunjukkan tata cara atau kualitas dari
elemen yang terdapat pada hal tersebut. Nilai juga merupakan sebuah
pembanding di dalam kehidupan sosial, dimana nilai menjadi dasar acuan
atau arahan dalam melakukan suatu tindakan untuk mencapai tujuan yang
memiliki kualitas, bobot, dan manfaat.
Patriotisme adalah rasa cinta dan kagum terhadap tanah air, bangsa,
negara serta para pahlawan negaranya. Patriotisme juga merupakan
tanggung jawab yang dimiliki warga negara dalam membela tanah airnya.
Penerapan sikap patriotisme sangat penting diwujudkan oleh warga negara
Indonesia dalam kehidupan sehari-hari karena dengan adanya semangat dan
jiwa patriotisme maka dapat terwujudnya persatuan dan kesatuan bangsa.
Patriotisme juga merupakan perwujudan dari bela negara dimana terdapat
rasa rela berkorban yang tertanam pada nilai-nilai patriotisme itu sendiri. Bila
seseorang mempunyai rasa bangga dan kecintaan yang tinggi terhadap tanah
air, rela berkorban demi bangsa dan negara, dan mengutamakan kepentingan
bangsa serta negara diatas kepentingan pribadi, maka sudah terbentuklah
jiwa patriotisme didalam dirinya.
Penerapan jiwa dan nilai-nilai patriotisme yang sangat penting dan
harus dimiliki oleh warga negara tidak selalu diterapkan dalam konteks
berperang secara fisik, namun bisa dimulai dari hal-hal atau sikap terkecil,
seperti mengikuti upacara bendera, memahami dan menghargai jasa-jasa
para pahlawan, disiplin dalam hal apapun, membuang sampah pada
tempatnya, menegakkan hukum secara adil, serta bersikap tidak rasis atau
tidak mengucilkan suatu kaum, ras dan suku manapun. Dengan terciptanya
jiwa patriotisme seperti itu pada warga negara yang terdiri dari berbagai
macam individu dengan jenis profesi dan bidang yang berbeda-beda, maka
akan terciptanya kesejahteraan yang dapat meningkatkan kualitas dan
martabat diri.
Dalam penerapan nilai-nilai patriotisme tersebut terdapat beberapa
faktor yang mendukung dan juga beberapa yang menghambat. Faktor yang
mendukung penerapan nilai-nilai patriotisme akan membawa dampak positif
kedepannya untuk memajukan kehidupan berbangsa dan bernegara,
17
B. Waktu Penelitian
waktu penelitian ini berlangsung selama kurang lebih 1 bulan, mulai
bulan September sampai dengan Oktober 2017.
C. Metode Penelitian
Metode penelitian adalah cara atau jalan yang ditempuh sehubungan
dengan penelitian yang dilakukan, yang memiliki langkah-langkah sistematis,
penelitian ini berpendekatan kualitatif, berjenis deskriptif.
Metode deskriptif merupakan suatu metode dalam meneliti status
sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran
ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian
deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan secara
sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan
antarfenomena yang diselidiki.12
Metode kualitatif yang bersifat deskriptif cenderung menggunakan
analisis . Proses dan makna (perspektif subjek) lebih ditonjolkan dalam
penelitian kualitatif. Landasan teori sebagai pemandu agar fokus penelitian
sesuai dengan fakta di lapangan. Selain itu landasan teori juga bermanfaat
12
Mohammad Nazir. 1988. Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia. hlm.63
18
untuk memberikan gambaran umum tentang latar penelitian dan sebagai
bahan pembahasan hasil penelitian.13
Dan dikatakan pendekatan kualitatif sebab pendekatan yang
digunakan di dalam usulan penelitian, proses, hipotesis, turun ke lapangan,
analisa data dan kesimpulan data sampai dengan penulisannya penulis
bertolak dari data, memanfaatkan teori yang ada sebagai bahan penjelas, dan
berakhir dengan suatu teori.
Dalam penelitian ini, penulis ingin mengetahui bagaimana penerapan
nilai-nilai patriotisme di lingkungan Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran” Jakarta. Sampel yang digunakan adalah mahasiswa dari berbagai
fakultas yang ada di Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta.
19
20
15 Djarwanto. 1994. Pokok-Pokok Metode Riset dan Bimbingan Teknis Penulisan Skripsi. Yogyakarta:
Liberty. hlm. 42
16 Ibid., hlm. 43
17 Suharsimi Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta. hlm. 112
18 Ibid., hlm. 133
21
19 Suharsimi Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta. hlm. 151
20 http://beta.lecture.ub.ac.id/files/2013/10/BAHAN-UTS-STATISTIKDANPENELITIAN_00151.pdf diunduh pada
tanggal 2 Oktober 2017, pukul 12.59 WIB.
22
adalah seberapa jauh alat dapat mengukur hal atau objek yang ingin
diukur. Reabilitas artinya memiliki sifat yang dapat dipercaya. Suatu alat
ukur dikatakan memiliki reabilitas apabila dipergunakan berkali-kali oleh
peneliti yang sama atau oleh peneliti lain akan tetapi memberikan hasil
yang sama. Jadi reabilitas adalah seberapa jauh konsistensi alat ukur
untuk dapat memberikan hasil yang sama dalam mengukur dalam hal dan
objek yang sama.
3. Metode Wawancara (Interview)
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila
peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan
permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin
mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah
respondennya sedikit atau kecil.21 Pada dasarnya terdapat dua jenis
wawancara yaitu wawancara terstruktur dan wawancara bebas tidak
terstruktur. Wawancara terstrukur yaitu jenis wawancara yang disusun
secara terperinci. Wawancara tidak terstruktur yaitu jenis wawancara
yang hanya memuat garis besar yang akan ditanyakan.
Peneliti akan mewawancarai beberapa mahasiswa Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta untuk mendapatkan data yang
lebih valid.
F. Tahap-Tahap Penelitian
Tahap penelitian secara umum ada empat tahapan meliputi : 1) Tahap
sebelum memasuki lapangan; 2) Tahap saat di lapangan; 3) Tahap
menganalisa data; 4) Tahap pelaporan.22
A. Deskripsi Data
Pada bab ini penulis akan memaparkan fokus dari penelitian ini yaitu
analisis nilai-nilai patriotisme pada mahasiswa di Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Jakarta. Dimana penelitian ini menggunakan metode
penelitian kualitatif dan pendekatan deskriptif. Metode penelitian
kualitatif adalah suatu metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat
postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah
dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, pengambilan sampel sumber
data dilakukan secara purposive, teknik pengumpulan dengan triangulasi,
analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih
menekankan makna daripada generalisasi.Penelitian kualitatif bertumpu pada
latar belakang alamiah secara holistik, memposisikan manusia sebagai alat
penelitian, melakukan analisis secara induktif, lebih mementingkan
prosesdaripada hasilserta hasil penelitian yang dilakukan disepakati oleh
peneliti dan subjek penelitian.23
Dalam penelitian ini penulis telah melakukan 5 wawancara secara acak
dengan mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta
serta menyebarkan 50 angket kuesioner dengan 20 butir pertanyaan dengan
3 pilihan jawaban, yang dibagikan ke 10 orang mahasiswa secara acak di 5
fakultas yang ada di Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta,
yaitu Fakultas Hukum, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Fakultas Kedokteran,
Fakultas Teknik, dan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik.
Metode Penelitian
Observasi
Wawancara
Penyebaaran Kuesioner
25
26
1. Pemilihan Informan
B. Hasil Penelitian
1. Hasil Observasi
Setelah melakukan observasi selama kurang lebih 1 minggu pada
akhir bulan September lalu, ada beberapa aspek yang penulis amati
dengan kriteria sangat baik, baik, cukup, dan kurang. Adapun hasil
observasi yang penulis temukan di lapangan akan diuraikan sebagai
berikut :
1) Menghormati hak satu sama lain, penulis melihat dan menilai bahwa
hal ini sudah cukup diterapkan oleh mahasiswa Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta
2) Ikut serta dalam berbagai kegiatan organisasi baik organisasi internal
maupun organisasi eksternal, peneliti melihat dan menilai hal ini
27
2. Hasil Wawancara
Kemudian dari hasil wawancara yang dilakukan penulis dengan 5
narasumber mahasiswa yang berasal dari 5 fakultas yang berbeda yaitu
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Kedokteran, Teknik, Ilmu Sosial dan Politik,
dan Hukum.
1) Apa yang ada pikirkan mengenai bela negara? Dan apakah hal
tersebut wajib dilakukan oleh mahasiswa seperti anda?
Adapun jawaban yang penulis dapatkan dari 5 narasumber tersebut
antara lain, yaitu:
Menurut Shofia Nur Rahma (Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, jurusan
Komunikasi, angkatan 2017) “Bela negara menurut saya adalah
sebuah sikap cinta tanah air, dan berusaha selalu membela negara
sampai di titik darah penghabisan. Tentu saja bela negara wajib
dilakukan oleh rekan-rekan mahasiswa, jika bela negara tidak
28
4) Menurut anda, manfaat apa yang bisa anda dapatkan jika anda
menerapkan nilai-nilai patriotisme dalam kehidupan sehari-hari?
Menurut Shofia Nur Rahma (Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, jurusan
Komunikasi, angkatan 2017) “menurut saya, penerapan nilai-nilai
patriotisme dapat membantu kita menjadi pribadi yang tegas dan
33
Berikut ini adalah data hasil kuesioner yang telah diisi oleh 50 orang
responden beserta pertanyaannya yang digambarkan dengan grafik
batang :
60
50
40
30
20
10
0
YA TIDAK RAGU
20
15
10
0
YA TIDAK RAGU
40
50
45
40
35
30
25
20
15
10
5
0
YA TIDAK RAGU
40
35
30
25
20
15
10
5
0
YA TIDAK RAGU
41
60
50
40
30
20
10
0
YA TIDAK RAGU
50
40
30
20
10
0
YA TIDAK RAGU
42
35
30
25
20
15
10
0
YA TIDAK RAGU
25
20
15
10
0
YA TIDAK RAGU
43
50
40
30
20
10
0
YA TIDAK RAGU
12. Jika ada salah satu teman anda yang melakukan kecurangan,
apakah anda akan menegurnya?
25
20
15
10
0
YA TIDAK RAGU
50
45
40
35
30
25
20
15
10
5
0
YA TIDAK RAGU
30
25
20
15
10
0
YA TIDAK RAGU
30
25
20
15
10
0
YA TIDAK RAGU
Dari 50 orang responden, sebanyak 21 orang menganggap bahwa
dirinya dapat menyelesaikan masalah yang timbul dari dalam diri
46
50
45
40
35
30
25
20
15
10
5
0
YA TIDAK RAGU
40
35
30
25
20
15
10
5
0
YA TIDAK RAGU
47
45
40
35
30
25
20
15
10
5
0
YA TIDAK RAGU
19. Apakah anda masih suka melanggar tata tertib yang ditetapkan
di UPNVJ? (merokok di area kampus, membuang sampah
sembarangan, menggunakan pakaian yang tidak sesuai,
membully adik tingkat)
25
20
15
10
0
YA TIDAK RAGU
40
35
30
25
20
15
10
5
0
YA TIDAK RAGU
49
C. Pembahasan
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan penelitian dengan tenik observasi, wawancara dan
penyebaran kuesioner pada mahasiswa di Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Jakarta mengenai nilai-nilai patriotisme dapat ditarik
beberapa kesimpulan untuk menjawab rumusan masalah pada Bab I.
Kesimpulan yang dapat penulis jabarkan adalah sebagai berikut :
1. Melalui hasil dari penelitian penulis, bahwa nilai-nilai patriotisme
berpengaruh penting terhadap perilaku mahasiswa Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta. Hal ini tercermin dalam sikap
atau tindakan sehari-hari mahasiswa Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Jakarta. Kebanyakan dari mereka menganggap
penting untuk memperingati hari-hari besar kemerdekaan Indonesia,
menghormati hak satu sama lain antar ras dan agama, dan sebagian
besar sudah mematuhi tata tertib yang berlaku di Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta. Dari sikap tersebut dapat
penulis simpulkan bahwa penerapan nilai-nilai patriotisme dalam
kehidupan mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”
Jakarta sudah cukup baik.
2. Penerapan nilai-nilai patriotisme yang sudah cukup baik di
lingkungan Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta juga di
dukung oleh beberapa faktor diantaranya, yaitu sudah cukup
tersedianya sarana dan prasarana pendukung untuk meningkatkan nilai-
nilai patriotisme mahasiswa seperti himpunan organisasi dan Unit
Kegiatan Mahasiswa, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”
Jakarta juga selalu memperingati hari-hari besar nasional dengan
melaksanakan suatu kegiatan yang melibatkan mahasiswa seperti
kegiatan upacara bendera, setiap pagi dan menjelang sore Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta mengumandangkan lagu
nasional serta setiap hari jumat memberlakukan penggunaan pakaian
batik bagi seluruh mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran” Jakarta.
52
53
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan bahwa terdapat
masalah yang belum dapat terpecahkan, oleh sebab itu peneliti mengajukan
beberapa saran baik itu untuk objek penelitian maupun penulis selanjutnya.
Saran tersebut adalah sebagai berikut :
1. Bagi Objek penelitian
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa penerapan nilai-
nilai patriotisme dalam kehidupan sehar-hari maupun berbangsa dan
bernegara merupakan suatu hal yang penting. Mahasiswa sebagai
individu yang berpendidikan seharusnya sudah dapat membedakan
yang baik dan buruk untuk kehidupannya. Mahasiswa harus bisa
54
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
(1) (2)
(3) (4)
Keterangan :
(1); (2); (3); (4) adalah foto saat penyebaran kuesioner di Plaza Internet, Universitas
Pembangunan Nasional
58
(4) (5)
Keterangan :
(1) Foto bersama Shofia Nur Rahma, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (2017)
KUESIONER
IDENTITAS
Fakultas : ..............................
Angkatan : ..............................