Anda di halaman 1dari 11

SIG

1. Definisi SIG
= sistem informasi yang didasarkan pada kerja komputer yang memasukkan,
mengelola, memanipulasi dan menganalisa data serta memberi uraian.

~ Aronoff 1989, SIG adalah system yang berbasis komputer yang digunakan untuk
menyimpan dan memanipulasi informasi-informasi geografi.

2. Komponen SIG

a. Perangkat keras (Hardware)


Perangkat keras yang sering dipergunakan untuk SIG adalah komputer (PC), mouse,
digitizer, printer, plotter, dan scanner.
b. Perangkat lunak (Software)
SIG merupakan system perangkat lunak yang tersusun secara modular di mana
basisdata memegang peranan kunci.
Contoh : MapInfo, Arc/Gis, ArcView
c. Data dan informasi geografi
SIG dapat mengumpulkan dan menyimpan data dan informasi yang diperlukan.
Cara kerja SIG berdasarkan pada 2 tipe data, yaitu :
- Data Vektor : titik, garis(Jalan&sungai),polygon(daerah hutan & Persawahan) yg
disimpan dalam bentuk koordinat x,y
- Data Raster : diperoleh dari Inderaja
d. Manajemen (Brainware)
Suatu proyek SIG akan berhasil jika dimanage dengan baik dan dikerjakan oleh
orang-orang memiliki kehlian yang tepat pada semua tingkatan.

3. Subsistem SIG
SIG dapat dibagikan kedalam beberapa sub-sistem yaitu :
a. Input Data
Subsistem ini berperan untuk memasukkan data dan mengubah data asli ke bentuk
yang dapat diterima dan dipakai dalam SIG. Semua data dasar geografi diubah dulu
menjadi data digital, sebelum dimasukkan ke komputer. Data digital memiliki
kelebihan dibandingkan dengan peta (garis, area) karena jumlah data yang disimpan
lebih banyak dan pengambilan kembali lebih cepat. Ada dua macam data dasar
geografi, yaitu data spasial dan data atribut.
b. Output Data
Subsistem ini menampilkan atau menghasilkan keluaran seluruhnya, atau sebagian
basisdata baik dalam bentuk softcopy maupun hardcopy. Subsistem output data
berfungsi menayangkan informasi geografi sebagai hasil analisis data dalam proses
SIG. Informasi tersebut ditayangkan dalam bentuk peta, tabel, bagan, gambar, grafik
dan hasil perhitungan
c. Manajemen data
Subsistem ini bertugas mengorganisasi baik data spasial maupun atribut ke dalam
sebuah basisdata sedemikian rupa sehingga mudah dipanggil, di update, dan diedit.
d. Manipulasi dan analisa data
Subsistem ini menentukan informasi-informasi yang dapat dihasilkan oleh SIG.
Selain itu subsistem ini juga melakukan manipulasi dan pemodelan data untuk
menghasilkan informasi yang diharapkan.

4. Tahapan SIG
a. Data Masukan (Input Data)
Tahapan ini merupakan suatu tahapan dalam SIG yang dapat digunakan untuk
memasukkan dan mengubah data asli ke dalam bentuk yang dapat diterima oleh
komputer.
Tahapan kerja data masukan meliputi 2 proses :
1. Proses pencarian sumber data, meliputi data :
- Data Lapangan (teristis)
- Data Peta
- Data Penginderaan Jauh
- Data Statistik
2. Proses pemasukan data dengan cara digitasi data-data spasial, scanning data-data
spasial dan mentransfer data-data digital
b. Manipulasi dan Analisis Data
Tahapan yang berfungsi menyimpan,menimbun,menarik kembali, memanipulasi,
dan menganalisis data yang telah tersimpan dalam komputer.
Kegiatan dalam tahapan Manipulasi Data :
1. Editing memperbaiki kesalahan pada hasil digitasi
2. Konversi penyesuaian koordinat, antara koordinat peta dan astronomis
bumi (lintang dan bujur) atau koordinat utara yang sesungguhnya
3. Anotasi pemberian nama pada objek hasil digitasi. Misal : nama kota,
gunung, sungai dll
4. Labeling tahap pemberian label/identitas pada objek
Tahapan Analisis Data:
1. Analisis Lebar : analisis yang dapat menghasilkan gambaran daerah tepian
sungai dengan lebar tertentu
kegunaan : perencanaan pembangunan jembatan dan bendungan
2. Analisis Penjumlahan Aritmatika : analisis yang mengasilkan peta dengan
klarifikasi baru.
kegunaan : untuk perencanaan wilayah (wilayah pemukiman, industri,
konservasi dan pertanian)
3. Analisis Garis dan Bidang : digunakan untuk menentukan wilayah dalam
radius tertentu
kegunaan : menentukan daerah rawan bencana
c. Data Keluaran (output data)
Data yang sudah dianalisis oleh SIG akan memberikan informasi pada pengguna
data sehingga dapat dipakai sebagai dasar dalam pengambilan keputusan.
Keluaran SIG dapat berupa peta cetakan (hard copy), rekaman soft copy dan
tayangan (display)

5. Sumber data dan Basis Sistem informasi Geografis


a. Data Spasial
Adalah data geografis (lokasi, jarak, luas) yang terikat dengan sistem koordinat.
Data spasial meliputi 2 informasi : Informasi Spasial dan Informasi Atribut.
b. Model Data
Model Data dalam SIG ada 2 jenis :
~ Data Raster: data yang memiliki tampilan berupa grid atau pixel. Diperoleh dari
Inderaja.
~ Data Vektor : data yang memiliki tampilan bentuk titik,garis, dan Polygon. Kelebihan
data Vektor yaitu datanya mudah diperbaiki/diubah.
c.Sumber Data
1. Peta Analog
2. Data Citra Inderaja
3. Data Hasil Survey Lapangan
4. Data GPS
5. Data Sekunder
d. Institusi Data SIG
# Penyedia Data
- BIG
- LAPAN
- Badan Pertahanan Nasional
- Departemen Kelautan dan Kehutanan
- Bappeda
- Badan Pusat Statistik

# Pengguna Data
Penguna data dapat dari kalangan pemerintah,swasta pendidikan, lembaga Dunia,
Lembaga Sawadaya Masyarakat dan Pribadi.

6.Pemodelan Spasial dalam SIG


Sistem Informasi Geografis membantu proses pemodelan dengan beberapa cara yaitu
:
1. SIG sebagai alat yang dapat digabungkan dengan sumber data yang berbeda, semua
sumber data dapat ditampilkan bersama
2. Model yang dibuat dapat berupa vektor atau raster
3. Perbedan vektor dan raster tidak menghalagi penggunaan SIG
4. Pemodelan SIG dalam satu program dapat dihubungkan dengan software komputer
lainnya.

5 model dalam SIG


- Model Binner : model yang paling sederhana, yg didasarkan atas logika binner
(boolean ligic)
- Model Indeks: model yang mengunakan skor pada setiap kategori
- Model Regresi : model yang menggunakan persamaan regresi untuk menunjukan
kecenderungan fenomena tertentu yang biasanya digunankan pada data raster
- Model Proses : model penyerderhanaan kenyataan di lapangan melalui persamaan-
persamaan atau rumus .
- Model Jaringan : model yang hanya dapat digunakan pada data vektor

WILAYAH DAN PERWILAYAHAN


1. Pengertian Wilayah
Wilayah (region) merupakan ruang dari permukaan bumi yang memiliki ciri atau
karakteristik tersendiri yang membedakan diri wilayah-wilayah lain di sekitarnya.

Menurut para ahli :


Imanuel Kant (Mutaali, 2006) wilayah adalah suatu ruang di muka bumi yang
mempunyai spesifik dan dalam aspek tertentu yang membedakan antara 2 titik
dalam garis lurus

Hartshorn (Mutaali, 2006) wilayah adalah suatu area dengan lokal spesifik dan
dalam aspek tertentu yang berbeda dengan area lainnya(yang berupa mozaik)

Bintarto dan Hadisumarno mengemukakan bahwa wilayah adalah bagian


permukaan bumi yang dapat dibedakan dalam hal hal tertentu dari daerah di
sekitarnya.

2. Wilayah Formal dan Fungsional


a. Wilayah Formal (Formal Region)
Suatu wilayah di permukaan bumi yang dicirikan berdasarkan keseragaman
(homogenitas) tertentu.
Umumnya didasarkan pada kesamaan : topografis, jenis batuan, iklim dan
vegetasi
Ditandai dengan adanya asosiasi areal yang bersifat fisik atau biotik
Misalnya :
-. Provinsi NAD merupakan wilayah formal dengan batas batas yang jelas dan
sesuai UU yang berlaku
-. Daerah Pertanian kesamaan berdasarkan pada jenis tanaman dan pengolahan
lahan
-. Daerah Pegunungan
-. Daerah Hutan

b. Wilayah Fungsional (Nodal Region)


Suatu wilayah yang dicirikan dengan adanya kegiatan yang saling
berhubungan diantara beberapa pusat kegiatan secara fungsional .
Ditandai dengan interaksi keruangan.
Misalnya :
-. Daerah Konservasi, didasarkan pada fungsi atau peruntukkannya bahwa
daerah tersebut sebagai daerah yang harus dipertahankan fungsinya
-. Kota Satelit, didasarkan pada fungsi daerah tsb sbg Penyangga agar
penduduk dan kegiatannya dapat disebar ke kota-kota kecil
-. Zona Penyangga
-. Daerah Resapan

3. Pewilayahan
Pewilayahan(Regionalisasi) adalah suatu pendefinisian wilayah pada tingkat
pemerintahan dan administrasi baru. Secara geografis merupakan klasifikasi
berdasarkan gejala gejala atau objek geografis dalm hubungannya dengan letak
suatu tempat di permukaan bumi seperti interaksi penduduk dengan
lingkungan,vegetasi,iklim dan budaya

Penggolongan wilayah terbagi menjadi lima bagian, yaitu sbb:


a. Natural Region
Hanya didasarkan pada kriteria alamiah.
spt : hutan dan pegunungan
b. Wilayah kenampakan Tunggal (Single Feature Region)
Hanya di dasarkan pada satu jenis kenampakan
spt : Jenis vegetasi atau Iklim atau Hewan
c. Wilayah Berdasarkan Jenisnya (Generic Region)
Menekannkan pada jenis (kriteria) tertentu.
spt : gurun hanya bisa tumbuh tanaman kaktus
d. Wilayah Spesifik atau Khusus (Spesific Region)
Berdasarkan pada ciri-ciri geografi yang khas, terutama di tentukan oleh
lokasi, adat istiadat, dan kependudukan.
e. Wilayah Analisis Faktor (Factor Analysis Region)
Didasarkan pada metode statistik, deskriptif, atau metode statistik analitik.

KUTUB DAN PUSAT PERTUMBUHAN WILAYAH


1. Teori Tempat Sentral (Central Place Theory)
Central Place theory dikemukakan oleh Walter Christaller pada 1933. Teori ini
menyatakan bahwa suatu lokasi dapat melayani berbagai kebutuhan yang terletak
pada suatu tempat yang disebutnya sebagai tempat sentral. Tempat sentral tersebut
memiliki tingkatan-tingkatan tertentu sesuai kemampuannya melayani kebutuhan
wilayah tersebut. Bentuk pelayanan tersebut digambarkan dalam segi
enam/heksagonal. Teori ini dapat berlaku apabila memiliki karakteristik sebagai
berikut
1. wilayahnya datar dan tidak berbukit
2. tingkat ekonomi dan daya beli penduduk relatif sama
3. penduduk memiliki kesempatan yang sama untuk bergerak ke berbagai arah

Secara hierarki Central Place Theory dibagi menjadi 3 tingkatan pelayanan


1. Herarkri K 3
Merupakan pusat pelayanan pasar optimum dimana tempat sentral tersebut selalu
menyediakan kebutuhan barang-barang pasar untuk daerah disekitarnya.
2. Hierarki K 4
Merupakan pusat lalu lintas/transportasi maksimum dimana tempat sentral tersebut
menyediakan sarana dan prasarana lalu-lintas yang optimal.

3. Hierarki K 7
Merupakan pusat pemerintahan optimum dimana tempat sentral tersebut merupakan sebuah
pusat pemerintahan

2. Teori Sektor
Losch mengatakan bahwa lokasi penjual berpengaruh terhadap jumlah konsumen
yang dapat dijaringnya. Makin jauh dari pasar, konsumen enggan membeli karena
biaya transportasi (semakin jauh tempat penjualan) semakin mahal. Produsen
harus memilih lokasi yang menghasilkan penjualan terbesar. Losch menyarankan
lokasi produksi ditempatkan di dekat pasar
Teori Losch berasumsi suatu daerah yang homogen dengan distribusi sumber
bahan mentah dan sarana angkutan yang merata serta selera konsumen yang sama.
Kegiatan ekonomi yang terdapat di daerah tersebut merupakan pertanian berskala
kecil yang pada dasarnya ditujukan bagi pemenuhan kebutuhan petani masing-
masing. Perdagangan baru terjadi bila terdapat kelebihan produksi. Untuk
mencapai keseimbangan, ekonomi ruang Losch harus memenuhi beberapa syarat
sebagai berikut :
a. Setiap lokasi industri harus menjamin keuntungan maksimum bagi penjual
maupun pembeli.
b. Terdapat cukup banyak usaha pertanian dengan penyebaran cukup merata
sehingga seluruh permintaan yang ada dapat dilayani.
c. Terdapat free entry dan tidak ada petani yang memperoleh super-normal prpfit
sehingga tidak ada rangsangan bagi petani dari luar untuk masuk dan menjual
barang yang sama di daerah tersebut.
d. Daerah penawaran adalah sedemikian hingga memungkinkan petani yang ada
untuk mencapai besar optimum.
e. Konsumen bersikap indifferent terhadap penjual manapun dan satu-satunya
pertimbangan untuk membeli adalah harga yang rendah.
3. Teori Kutub Pertumbuhan
Teori Kutub Pertumbuhan (Growth Poles Theory)disebut juga sebagai Teori Pusat
Pertumbuhan (Growth Centres Theory). Teori ini dikemukakan oleh Perroux pada
tahun 1955.
Dalam teori ini dinyatakan bahwa pembangunan kota atau wilayah di mana
pun bukan merupakan suatu proses yang terjadi secara serentak, tetapi mucul
di tempat-tempat tertentu dengan kecepatan dan intensitas yang berbeda-beda.
Tempat-tempat atau kawasan yang menjadi pusat pembangunan tersebut
dinamakan pusat-pusat atau kutub-kutub pertumbuhan.

4. Teori Gravitasi
5. Teori Titik Henti
Syarat Penggunaan teori ini dalam menentukan titik henti adalah sebagai berikut :
a. Kondisi ekonomi penduduk hampir atau relatif sama
b. Topografi wilayah yang landai dan datar
c. Daya beli masyarakat yang sama
d. Sarana Transportasi yang memadai
6. Teori Grafik

Anda mungkin juga menyukai