Anda di halaman 1dari 64

GURU PROFESIONAL BERKARAKTER

Dr. H. AMKA, M.Si.

WORKSHOP GURU PKLK-BIDANG DIKSUS DISDIKBUD KALSEL


TGL. 8-10 NOVEMBER, HOTEL AMARIS BANJARMASIN
KOMPETENSI
Karakteristika dasar manusia yang dari bukti-bukti
pengalaman nyata ditemukan mempengaruhi, atau
dapat digunakan untuk memperkirakan prestasi kerja
di tempat kerja atau kemampuan mengatasi persoalan
pada suatu situasi tertentu
Spencer (1993)

MSDM
Karakteristika Kompetensi
1. Motif -- apa yang mendorong, perilaku yang
mengarah dan dipilih terhadap kegiatan atau
tujuan tertentu.
2. Sifat/ciri bawaan -- ciri fisik dan reaksi-reaksi yang
bersifat tetap terhadap situasi atau informasi.
3. Konsep diri -- sikap, nilai atau self image dari
orang-orang.
4. Pengetahuan – informasi yang dimiliki orang-
orang khususnya pada bidang yang spesifik.
5. Keterampilan – kemampuan untuk mampu
melaksanakan tugas-tugas fisik dan mental
tertentu.

MSDM
STANDAR
KOMPETENSI
GURU
UU No. 14/2005 (UUGD)
• Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan
perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru atau
dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalan”.
• Kompetensi guru dapat dimaknai sebagai kebulatan pengetahuan,
keterampilan dan sikap yang berwujud tindakan cerdas dan penuh
tanggung jawab dalam melaksanakan tugas sebagai agen
pembelajaran.
GURU SEBAGAI TENAGA PROFESIONAL

berarti
Pekerjaan guru hanya dapat dilakukan
oleh seseorang yang mempunyai
kualifikasi akademik, kompetensi, dan
sertifikat pendidik sesuai dengan
persyaratan untuk setiap jenis dan
pendidikan tertentu
Syarat menjadi GURU

Guru wajib memiliki:


• Kualifikasi akademik
• Kompetensi
• Sertifikat pendidik
• Sehat jasmani & rohani
• Kemampuan untuk mewujudkan tujuan
pendidikan nasional
Kompetensi Guru sebagai
Agen Pembelajaran

• Kompetensi Pedagogik
• Kompetensi Kepribadian
• Kompetensi Sosial
• Kompetensi Profesional
Kompetensi Pedagogik
1. Pemahaman wawasana atau landasan kependidikan
2. Pemahaman terhadap peserta didik
3. Pengembangan kurikulum/silabus
4. Perancangan pembelajaran
5. Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis
6. Pemanfaatan teknologi pembelajaran
7. Evaluasi hasil belajar
8. Pengembangan peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya
Kompetensi Kepribadian
1. Mantap
2. Berakhlak mulia
3. Arif dan bijaksana
4. Berwibawa
5. Stabil
6. Dewasa
7. Jujur
8. Menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat
9. Secara objektif mengevaluasi kinerja sendiri
10. Mengembangkan diri secara mandiri dan berkelanjutan
Kompetensi Sosial
1. Berkomunikasi lisan, tulisan, isyarat
2. Menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara
fungsional
3. Bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama
pendidik, tenaga kependidikan, pimpinan satuan
pendidikan, orang tua/wali peserta didik
4. Bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar dengan
mengindahkan norma serta sistem nilai yang berlaku
5. Menerapkan prinsip-prinsip persaudaraan sejati dan
semangat kebersamaan
Kompetensi Profesional
• Kemampuan guru dalam pengetahuan isi (content
knowledge)  penguasaan:
1. Materi pelajaran secara luas dan mendalam sesuai
standar isi program satuan pendidikan, mata pelajaran,
atau kelompok mata pelajaran yang diampu
2. Konsep-konsep dan metode disiplin keilmuan, teknologi,
atau seni yang relevan, yang secara konseptual
menaungi atau koheren dengan program satuan
pendidikan, mata pelajaran, atau kelompok mata
pelajaran yang diampu
PERMENDIKNAS NO. 16 TH. 2007  
STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI GURU
(KOMEPETNSI KEPRIBADIAN)

KOMPETENSI INTI GURU KOMPETENSI GURU MATA PELAJARAN


1. Bertindak sesuai dengan norma 1. Menghargai peserta didik tanpa membedakan keyakinan
agama, hukum, sosial, dan yang dianut, suku, adat-istiadat, daerah asal, dan gender.
kebudayaan nasional Indonesia. 2. Bersikap sesuai dengan norma agama yang dianut, hukum
dan sosial yang berlaku dalam masyarakat, dan
kebudayaan nasional Indonesia yang beragam
2. Menampilkan diri sebagai pribadi 1. Berperilaku jujur, tegas, dan manusiawi
yang jujur, berakhlak mulia, dan 2. Berperilaku yang mencerminkan ketakwaan dan akhlak
teladan bagi peserta didik dan mulia.
masyarakat 3. Berperilaku yang dapat diteladan oleh peserta didik dan
anggota masyarakat di sekitarnya
3. Menampilkan diri sebagai pribadi 1. Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap dan stabil.
yang mantap, stabil, 2. Menampilkan diri sebagai pribadi yang dewasa, arif, dan
dewasa, arif, dan berwibawa. berwibawa
PERMENDIKNAS NO. 16 TH. 2007  
STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI GURU
(KOMEPETNSI KEPRIBADIAN)

KOMPETENSI INTI GURU KOMPETENSI GURU MATA PELAJARAN

4. Menunjukkan etos kerja, 1. Menunjukkan etos kerja dan tanggung


tanggung jawab yang tinggi, jawab yang tinggi.
rasa bangga menjadi guru, 2. Bangga menjadi guru dan percaya pada
dan rasa percaya diri diri sendiri
3. Bekerja mandiri secara profesional
5. Menjunjung tinggi kode 1. Memahami kode etik profesi guru
etik profesi guru 2. Menerapkan kode etik profesi guru
3. Berperilaku sesuai dengan kode etik
profesi guru.
KONSEP KARAKTER
BERBAGAI ISTILAH

o KARAKTER
o AKHLAK

o MORAL
PERILAKU
o WATAK

….AKU DIUTUS UNTUK MEMPERBAIKI AKHLAK UMAT …

TUJUAN UTAMA MAPEL/MAKUL AGAMA UNTUK ……

Sumber: Kemdiknas RI
Pasal 3 UU Sisdiknas
• Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan
dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis
serta bertanggung jawab.

5 DARI 8 POTENSI PESERTA DIDIK YG INGIN


DIKEMBANGKAN DEKAT DENGAN KARAKTER
Sumber: Kemdiknas RI
Pengertian Karakter dan
Pendidikan Karakter
• Karakter adalah nilai-nilai yang melandasi
perilaku manusia berdasarkan norma agama,
kebudayaan, hukum/konstitusi, adat istiadat, dan
estetika.
• Pendidikan karakter adalah upaya yang terencana
untuk menjadikan peserta didik mengenal, peduli
dan menginternalisasi nilai-nilai sehingga peserta
didik berperilaku sebagai insan kamil.

Sumber: Dit. PSMP Ditjend Mandikdasmen


PENDIDIKAN KARAKTER
• Pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai perilaku
(karakter) kepada warga sekolah yang meliputi pengetahuan, kesadaran atau
kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai, baik terhadap
Tuhan Yang Maha Esa (YME), diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun
kebangsaan sehingga menjadi insan kamil.

Sumber: Dit. PSMP Ditjend Mandikdasmen


KI HAJAR DEWANTARA
PENDIDIKAN ADALAH DAYA UPAYA UNTUK
MEMAJUKAN BERTUMBUHNYA BUDI PEKERTI
(KEKUATAN BATIN, KARAKTER), PIKIRAN (INTELLECT)
DAN TUBUH ANAK. BAGIAN-BAGIAN ITU TIDAK BOLEH
DIPISAHKAN AGAR KITA DAPAT MEMAJUKAN KESEM-
PURNAAN HIDUP ANAK-ANAK KITA.

PENDIDIKAN KARAKTER MERUPAKAN BAGIAN


INTEGRAL YG SANGAT PENTING DARI
PENDIDIKAN KITA
PENDIDIKAN KARAKTER DLM
4 PILAR PENDIDIKAN UNESCO

AKAN BERPENGARUH
• LEARNING TO KNOW SAAT YBS MELAKUKAN
• LEARNING TO DO 2 PILAR LAINNYA

• LEARNING TO BE
• LEARNING TO LIVE LEBIH DEKAT
TOGETHER DG KARAKTER
LOGIKA RASA
OLAH PIKIR OLAH HATI
FATHONAH SIDDIQ
INTRA- THINKER BELIEVER
PERSONAL IQ SQ
(Bervisi, Cerdas, Kreatif, (Jujur, Ikhlas, Religius,
Terbuka) Adil)

OLAH RASA/KARSA
OLAH RAGA
TABLIGH
AMANAH
NETWORKER
INTER- DOER
EQ
PERSONAL AQ
(Peduli, Demokratis,
(Gigih, Kerja Keras, Disiplin,
Gotongroyong, Suka
Bersih, Bertanggungjawab)
membatu)
ASPEK KARAKTER

OLAH PIKIR OLAH HATI


Cerdas Jujur
Kreatif Bertanggung jawab

OLAH RAGA OLAH RASA dan


(KINESTETIK) KARSA
Bersih Peduli
Kreatif
ASPEK KARAKTER
OLAH PIKIR OLAH HATI
FATHONAH SIDDIQ
THINKER BELIEVER
KECERDASAN KECERDASAN
INTELEKTUAL SPIRITUAL
Cerdas Jujur

OLAHRAGA (KINESTETIK) OLAH RASA


AMANAH TABLIGH
DOER NETWORKER
KECERDASAN SOSIAL KECERDASAN
Bertanggung jawab EMOSIONAL
Peduli dan Kreatif
49 CHARACTER QUALITIES:
(CHARACTER FIRST, 2009)

• Alertness . Diligence . Humanity . Security


• Attentiveness . Discernment . Initiative . Self-control
• Availability . Discretion . Joyfulness . Sensitivity
• Benevolence . Endurance . Justice . Sincerity
• Boldness . Enthusiasm . Loyalty . Thoroughness
• Cautiousness . Faith . Meekness . Thriftiness
• Compassion . Flexibility . Obedience . Tolerance
• Contentment . Forgiveness. Orderliness . Truthfulness
• Creativity . Generosity . Patience . Virtue
• Decisiveness . Gentleness . Persuasiveness . Wisdom
• Deference . Gratefulness . Punctuality
• Dependability . Honor . Resourcefulness
• Determination . Hospitality . Responsibility

MUNGKIN BELUM LENGKAP, TETAPI SEMUA DPT DISETUJUI:


BANYAK ASPEK KARAKTER YG DISETUJUI BERSAMA
INTEGRASI KOMPETENSI
GURU (KOMPETENSI
KEPRIBADIAN)
TERHADAP
PENGEMBANGAN
PENDIDIKAN KARAKTER
DALAM PEMBELAJARAN
DI SEKOLAH
DISAIN INDUK PENDIDIKAN
KARAKTER
Agama, Pancasila, UUD 1945, PROSES PEMBUDAYAAN DAN
UU No. 20/2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional
PEMBERDAYAAN
INTERVENSI BUDAYA

Teori Nilai-nilai
SATUAN KELUARGA MASYARAKAT Perilaku dan
Pendidikan,
Luhur Berkarakter
Psikologi, Nilai, PENDIDIKAN
Unggul
Sosial Budaya

Pengalaman terbaik
(best practices) dan PEMBIASAAN SECARA KULTURAL
praktik nyata
Guru
Berkarakter
PERANGKAT PENDUKUNG
Kebijakan, Pedoman, Sumber Daya,
Lingkungan, Sarana dan Prasarana, Kebersamaan,
Komitmen Pemangku Kepentingan

Diadopsi dari Kemdiknas 2010 27


Habituasi Perilaku Siswa

cerdas, kritis, beriman dan bertakwa,


kreatif, inovatif, jujur, amanah, adil,
ingin tahu, berpikir bertanggung jawab,
terbuka, produktif, berempati, berani
berorientasi Ipteks, OLAH OLAH mengambil resiko,
dan reflektif PIKIR HATI pantang menyerah, rela
berkorban, dan berjiwa
patriotik

ramah, saling
OLAH OLAH menghargai, toleran,
bersih dan sehat, peduli, suka menolong,
RAGA RASA/
disiplin, sportif, gotong royong,
KARSA
tangguh, andal, nasionalis, kosmopolit ,
berdaya tahan, mengutamakan
bersahabat, kepentingan umum,
kooperatif, bangga menggunakan
determinatif, bahasa dan produk
kompetitif, ceria, Indonesia, dinamis,
dan gigih kerja keras, dan beretos
Diadopsi dari Kemdiknas 2010 kerja 28 28
Aspek Nilai Karakter

Dengan Tuhan: Dengan Diri Sendiri:


Jujur, Bertanggungjawab, Bergaya
Bertaqwa/Religius Hidup Sehat, Disiplin, Kerja Keras,
Percaya Diri, Berjiwa Wirausaha,
Kreatif, Inovatif, Mandiri,
Mempunyai Rasa Ingin Tahu

Nilaidan
Budaya
Dengan Sesama Nilai Karakter
Karakter Nilai Kebangsaan:
dan Lingkungan: Nasionalisme dan Menghargai
Sadar hak dan kewajiban, Patuh Keberagaman, Pemahaman
pada aturan sosial, Menghargai
terhadap budaya dan ekonomi
karya orang lain, Santun dan
demokratis, Peduli sosial dan
lingkungan

Diadopsi dari Kemdiknas 2010 29


Tahapan Pembentukan Karakter Bagi Siswa

6
Memper-
tahankan
5 Melakukan
sesuai 1,2,3,4
Siswa
4 Meyakini Berkarakter
Terpuji
3 Membiasakan

2 Memahami

1
Mengetahui

Keteladanan; Pemberdayaan, Habituasi,


Pembudayaan; Pembelajaran; Penguatan 30
Nilai-Nilai Karakter untuk Siswa
TUHAN Y M E

Nilai-
Nilai-
Nilai
Nilai
Moral
Knowing

DIRI SENDIRI SESAMA

KARAKTER

Nilai-
Nilai-
Moral Moral Nilai
Nilai
Action Feeling

KEBANGSAAN LINGKUNGAN

Nilai-
Nilai
Sumber: Dit. PSMP Ditjend Mandikdasmen
Skema Pendidikan Karakter Sekolah
Agama, Pancasila,
UUD 1945,
PROSES PEMBUDAYAAN DAN PEMBERDAYAAN
UU No. 20/2003 ttg
Sisdiknas INTERVENSI

MANAJEMEN
Teori EKSTRA PEMBELAJARAN
Pendidikan,
Nilai-nilai Perilaku
Psikologi, Karakter KURIKULER Berkarakter
Nilai, Sosial
Budaya

Standar HABITUASI
Kompetensi
Lulusan (SKL) dan
best practices

PERANGKAT PENDUKUNG
Kebijakan, Pedoman, Sumber Daya,
Lingkungan, Sarana dan Prasarana,
Kebersamaan, Komitmen pemangku
kepentingan.
Sumber: Kemdiknas 32
Pendidikan Karakter melalui Pembelajaran

• Perencanaan
• Penyusunan Silabus
• RPP
• Bahan Ajar
Siswa
Nilai-Nilai Berka-
Karakter • Pelaksanaan rakter
• Kegiatan Pembelajaran
(CTL)

• Evaluasi

Sumber: Dit. PSMP Ditjend Mandikdasmen


Pelaksanaan Pembelajaran
INTERVENSI
C o n t ex t u a l Te a c h i n g a n d L e a r n i n g

Kegiatan Inti:
Pendahuluan
• Eksplorasi
Penutup
• Elaborasi
• Konfirmasi

HABITUASI

Sumber: Dit. PSMP Ditjend Mandikdasmen


Evaluasi melalui Authentic Assessment
Teknik Penilaian Bentuk Instrumen
Tes Tertulis  Pilihan ganda  Pilihan singkat
 Benar-salah  Uraian
 Menjodohkan
Tes Lisan  Daftar pertanyaan
Tes Kinerja  Tes tulis keterampilan  Tes simulasi
 Tes identifikasi  Tes uji petik kerja
Penugasan individual  Pekerjaan rumah
atau kelompok  Proyek
Observasi  Lembar observasi/lembar pengamatan
Penilaian portofolio  Lembar penilaian portofolio
Jurnal  Buku catatan jurnal
Penilaian diri  Lembar penilaian diri/kuesioner
Penilaian antarteman  Lembar penilaian antarteman

Sumber: Dit. PSMP Ditjend Mandikdasmen


Pembinaan Karakter Melalui MBS
• Perencanaan
• Perencanaan
• Pelaksanaan
• Pelaksanaan.
• Supervisi, & ME

• Kemandirian • SI, SKL,


• Kemitraan/ Pembelajaran
Kerjasama Siswa
Nilai-Nilai • Pendidik & Berka-
• Partisipasi
Karakter Tng rakter
• Transparansi
• Akuntabilitas
Kependdkan
• Sarana dan
prasarana
• Kesiswaan
• Pendanaan

Sumber: Dit. PSMP Ditjend Mandikdasmen


Pembinaan Karakter melalui Ekstrakurikuler

• Pembiasaan Akhlak Mulia


• MOS, OSIS,
• Tatakrama dan Tata Tertib
Kehidupan Sosial Sekolah
• Kepramukaan
• Upacara Bendera
• Pendidikan Pendahuluan Siswa
Nilai-Nilai Berka-
Karakter Bela Negara
rakter
• Pendidikan Berwawasan
Kebangsaan
• UKS
• PMR
• Pencegahan
Penyalahgunaan Narkoba

Sumber: Dit. PSMP Ditjend Mandikdasmen


KOGNITIVISME : BRUNER

 Terjadinya proses belajar lebih ditentukan oleh cara


kita mengatur materi pelajaran
 Proses belajar terjadi melalui tahap-tahap :
 enaktif (aktivitas siswa untuk memahami
lingkungan melalui observasi langsung realitas kehidupan)
 ikonik (siswa mengobservasi realitas tidak secara
langsung, tetapi melalui sumber sekunder , misalnya
melalui gambar-gambar atau tulisan)
 simbolik (siswa membuat abstraksi berupa teori,
penafsiran, analisis terhadap realitas yang telah
diamati dan alami) – teori lain menyebutnya HOTS
38
Sumber: Teori Belajar dan Motivasi, No Author
APLIKASI TEORI KOGNITIF
BRUNER
Menentukan tujuan-tujuan instruksional
Memilih materi pelajaran
Menentukan topik yang bisa dipelajari secara induktif oleh mahasiswa
Mencari contoh, tugas, ilustrasi, dsb.nya
Mengatur topik-topik mulai dari yang paling konkret ke abstrak, dari yang
sederhana ke kompleks, dari tahap enaktif, ikonik ke simbolik, dsb.nya
Mengevaluasi proses dan hasil belajar

39
Sumber: Teori Belajar dan Motivasi, No Author
IMAN TAQWA ----- AKHLAK MULIA

Akhlak mulia mendasari kecerdasan hati, pikir, rasa,


raga.
 Olah hati : jujur, respek (hormat/peduli),
tanggungjawab, membela kebenaran, rela
berkorban, santun, disiplin
 Olah pikir: cerdas, kreatif, analitis, kritis, problem
solving
 Olah rasa: cinta (orangtua, tanah air), sayang,
semangat, rasa kebangsaan, estetika (rasa
keindahan), etis, tegar, kerja keras
 Olah raga (kinestetik): sehat, bersih, menarik,
Keempat olah di atas masing-masing mempunyai
kecerdasan
www.themegallery.com
STRATEGI MIKRO DI SEKOLAH

Integrasi ke dalam KBM Pembiasaan dalam kehidupan


pada setiap Mapel keseharian di satuan pendidikan

BUDAYA SEKOLAH: KEGIATAN KEGIATAN


KBM DI (KEGIATAN/KEHIDUPAN EKSTRA KESEHARIAN
KESEHARIAN DI
KELAS KURIKULER DI RUMAH
SATUAN PENDIDIKAN)

Integrasi ke dalam kegiatan


Ektrakurikuler Pramuka,
Olahraga, Karya Tulis, Dsb. Penerapan pembiasaan
kehidupan keseharian di
rumah yang sama dengan
di satuan pendidikan 41
PILAR KELUARGA
KARAKTER UTAMA INTERVENSI HABITUASI

 Jujur, bertanggung- Tujuan: Tujuan:


jawab • Seluruh anggota keluarga memiliki persepsi, • Terbiasanya perilaku
sikap, dan pola tindak yang sama dalam yang berkarakter
pengembangan karakter dalam kehidupan
sehari-hari
 Cerdas Strategi:
Orangtua kepada anak: Strategi:
• Penegakan tata tertib dan etiket/budi pekerti • Keteladanan orang tua
dalam keluarga • Penguatan oleh
• Penguatan perilaku berkarakter keluarga
 Sehat dan bersih • Pembelajaran kepada anak • Komunikasi antar
Sekolah kepada keluarga: anggota keluarga
• Pertemuan orangtua
• Kunjungan ke rumah
• Buku penghubung
• Pelibatan orang tua dalam kegiatan sekolah
 Peduli dan kreatif Pemerintah terhadap keluarga:
• Fasilitasi pemerintah untuk keluarga

Sumber: Grand Design Pendidikan Karakter, Kemndiknas 42


PILAR SEKOLAH
KARAKTER UTAMA INTERVENSI HABITUASI

 Jujur, Tujuan Tujuan


bertanggung- Terbentuknya karakter peserta didik melalui • Terbiasanya perilaku yang
jawab berbagai kegiatan sekolah berkarakter di sekolah

Strategi: Strategi:
 Cerdas Sekolah terhadap siswa • Keteladanan KS, Pendidik,
• Intra dan kokurikuler secara terintegrasi pada tenaga kependidikan
semua mata pelajaran • Budaya sekolah yang bersih,
 Sehat dan bersih • Ekstrakurikuler melalui berbagai kegiatan sehat, tertib, disiplin, dan indah
antara lain: KIR, pramuka, kesenian, olahraga, • Menggalakkan kembali berbagai
dokter kecil, PMR tradisi yang membangun
• Budaya sekolah dengan menciptakan suasana karakter seperti: hari krida,
sekolah yang mencerminkan karakter upacara, piket kelas, ibadah
 Peduli dan kreatif Pemerintah terhadap sekolah bersama, doa (perenungan),
• Kebijakan hormat orang tua, hormat guru,
• Pedoman hormat bendera, program 5 S,
• Penguatan cerita kepahlawanan
• Pelatihan

Sumber: Grand Design Pendidikan Karakter, Kemndiknas


43
PILAR MASYARAKAT
KARAKTER UTAMA INTERVENSI HABITUASI

 Jujur, Tujuan: Tujuan:


bertanggung- • Terbangunnya kerangka sistemik perencanaan, pelaksanaan dan • Terciptanya
jawab penilaian pendidikan karakter scr nasional suasana yang
• Terciptanya suasana kondusif dlm masyarakat yang mencerminkan kondusif dlm
kepekaan kesadaran kemauan dan tanggungjawab untuk masyarakat yang
 Cerdas membangun karakter utama mencerminkan
koherensi
Strategi: pembangunan
Dari pemerintah: karakter secara
• Pengembangan grand design pendidikan karakter nasional
 Sehat dan bersih • Pencanangan nasional pendidikan karakter • Tumbuhnya
• Pengembangan perangkat pendukung pendidikan karakter, al: keteladanan dalam
iklan layanan masyarakat, sajian multimedia (poster, siaran tv, masyarakat
siaran radio)
Dalam masyarakat: Strategi:
• Pengembangan peranan komite sekolah dlm pembangunan • Keteladan dan
karakter melalui MBS penguatan dalam
 Peduli dan kreatif • Perintisan berbagai kegiatan kemasyarakatan, pengabdian kepada kehidupan
masyarakat yg melibatkan peserta didik masyarakat
• Pelibatan semua komponen bangsa dalam pendidikan karakter, al:
media massa

Sumber: Grand Design Pendidikan Karakter, Kemndiknas


44
AKTUALITA KARAKTER UTAMA SEBAGAI HASIL PENDIDIKAN

Tingkat Individu
 Perilaku jujur,cerdas, bertanggungjawab,
peduli dan kreatif dalam berbagai konteks secara konsisten

Tingkat Masyarakat, Bangsa, dan Negara


 Kesadaran nasional karakter bangsa
 Keteladanan tokoh tingkat sekolah, daerah, maupun nasional
 Situasi masyarakat dalam berbagai lapisan yang semakin berkarakter

www.themegallery.com 45
Sasaran Pendidikan Karakter
TERBENTUKNYA
MENGAJAR PARADIGMA

IQ
TRANSFER OF
KNOWLEDGE SIKAP
EQ &
TRANFORMATION PERILAKU
OF VALUES SQ
AQ
INTERNALISASI
MENDIDIK NILAI-NILAI
46
Strategi Implementasinya?
KEGEMBIRAAN BARU, BUKAN BEBAN
BARU
MULAI DENGAN YANG MUDAH,
MURAH DAN MENGEMBIRAKAN
MULAI DARI DIRI SENDIRI
BERBAGI DAN BERBAGI
APRESIASI DAN APRESIASI

Sumber: Dit PTK Dikmen 47


5 Keseimbangan antara sikap, keterampilan dan
pengetahuan untuk membangun soft skills dan
hard skills1

PT

SMA/K Knowledge Skill Attitude

SMP

SD

Sumber: Marzano (1985), Bruner (1960).


48
PEMBISAAN KARAKTER UNGGUL – UNTUK SISWA
beriman dan bertakwa,
cerdas, kritis, kreatif, jujur, amanah, adil,
inovatif, ingin tahu, bertanggung jawab,
berpikir terbuka, berempati, berani
produktif, berorientasi OLAH OLAH mengambil resiko, pantang
Ipteks, dan reflektif PIKIR HATI menyerah, rela berkorban,
dan berjiwa patriotik

bersih dan sehat,


disiplin, sportif, ramah, saling menghargai,
tangguh, andal, toleran, peduli, suka
berdaya tahan, OLAH OLAH menolong, gotong royong,
bersahabat, kooperatif, RAGA RASA/ nasionalis, kosmopolit ,
determinatif, KARSA mengutamakan
kompetitif, ceria, dan kepentingan umum,
gigih bangga menggunakan
bahasa dan produk
Indonesia, dinamis, kerja
keras, dan beretos kerja

ASPEK DAN PARAMETER


49
Sumber: Kemdiknas 2010 yang diperkaya
Pendidikan Karakter dan Keunggulan Siswa
Siswa memiliki sifat Negatif karena PROSES PEMBIASAAN BERORIENTASI:
tidak memiliki values (karakter)
1. Ketaqwaan
• Apathetic, Listless, Uninterested people 2. Nasionalisme
• Then there are the flighty people


Extreme uncertainty P 3. Quality learning + problem based learning
related to leadership and entrepreneurship
Then there are very inconsistent people


Others might aptly be called drifters K 4.
5.
Character building
Kesehatan jiwa raga
A large number are overconformers 6. Transfer of training
• Some are overdissenters 7. Transfer of principles and attitudes
• A group of poseurs or role players
Sumber: Rath, Harmin, dan Simon (1978)
8. Pembelajaran yang seimbang untuk otak
kanan dan otak kiri

Lulusan memiliki sifat:


Generasi penerus bangsa yang berjiwa
religius, nasionalisme, kewirausahaan dan Inovatif, Kreatif, Leadership, Fleksibel,
dapat menyesuaikan dengan Imaginatif, Pengambil Resiko Terukur, Pekerja
perkembangan zaman serta siap untuk Keras, Percaya Diri, Siddiq, Amanah, Fathonah,
membangun bangsa Tabligh, Bersih, Sehat Disiplin, Peduli, Suka
Menolong, Tangguh, Kompetitif, Toleransi, Dll

Warga Negara yang Sejahtera •Personal Values/Character


• Good Family Life
dan Bahagia • Good Job
• Good Friendship and Community
50
W.I.S.E. MODEL – Map for the Process of change
W.I.S.E. Model – Wholistic Integrated Science & Education Research Institute
Learning to Transform
Learning To Lead Learning To Be
Strategic Thinking Reflective Thinking
PRINCIPLES AWARENESS
8
Learning To Know
Learning To Create
Critical Thinking
Creative Thinking
KNOWLEDGE
VISION
1
7
Learning To Learn 2
Grow, Develop Learning To Care
Constructive Thinking Relational Thinking
ETHICS 6 3 UNDERSTANDING

5 4
Learning To Do Learning To Live Together
Applied Thinking Harmonious Thinking
SKILLS VALUES
Alur Pikir Pembangunan Karakter Bangsa
PERMASALAHAN BANGSA
BANGSA DAN NEGARA BERKARAKTER

1. Disorientasi dan belum Tangguh,


dihayatinya nilai-nilai kompetitif,
Pancasila.
2. Keterbatasan perangkat
berakhlak mulia,
kebijakan terpadu dalam bermoral, BANGSA YANG
mewujudkan nilai-nilai R A N: + bertoleran, MERDEKA,
Pancasila. Pembagunan bergotong royong, BERSATU,
3. Bergesernya nilai etika POLHUKAM,
Karakter Bangsa patriotik, dinamis, BERDAULAT,
dalam kehidupan KESRA,
PEREKONOMIAN
berbudaya, dan ADIL DAN
berbangsa dan bernegara.
4. Memudarnya kesadaran berorientasi Ipteks MAKMUR
terhadap nilai-nilai budaya berdasarkan
bangsa. Pancasila dan
5. Ancaman disintegrasi dijiwai oleh iman
bangsa
STRATEGI:
1.Sosialisasi/ dan takwa kepada
6. Melemahnya kemandirian
bangsa. Penyadaran Tuhan Yang Maha
2.Pendidikan Esa
3.Pemberdayaan
4.Pembudayaan
5.Kerjasama KONSENSUS
LINGKUNGAN NASIONAL
STRATEGIS 1. PANCASILA
Global, 2. UUD 45
Regional, 3. Bhineka
Nasional Tunggal Ika
4. NKRI
52
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 87 TAHUN 2017
TENTANG 
PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER

53
• Pasal 3

• PPK dilaksanakan dengan menerapkan nilai-nilai Pancasila


dalam pendidikan karakter terutama meliputi nilai-nilai religius,
jujur, toleran, disiplin, bekerja keras, kreatif, mandiri, demokratis,
rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai
prestasi, komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli
lingkungan, peduli sosial, dan bertanggungjawab.

54
• Pasal 5
• PPK sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, dilakukan dengan
menggunakan prinsip sebagai berikut:
• a. berorientasi pada berkembangnya potensi Peserta Didik
secara menyeluruh dan terpadu;
• b. keteladanan dalam penerapan pendidikan karakter pada
masing-rnasing lingkungan pendidikan; dan
• c. berlangsung melalui pembiasaan dan sepanjang waktu dalam
kehidupan sehari-hari.

55
• Pasal 6
• ( 1) Penyelenggaraan PPK pada Satuan Pendidikan jalur Pendidikan
Formal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf a angka 1
dilakukan secara terintegrasi dalam kegiatan:
• a. Intrakurikuler;
• b. Kokurikuler; dan
• c. Ekstrakurikuler.

56
• Intrakurikuler adalah kegiatan pembelajaran untuk pemenuhan beban
belajar dalam kurikulum sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
• Kokurikuler adalah kegiatan yang dilaksanakan untuk penguatan,
pendalaman, dan/ atau pengayaan kegiatan Intrakurikuler.
• Ekstrakurikuler adalah kegiatan pengembangan karakter dalam
rangka perluasan potensi, bakat, minat, kemampuan, kepribadian,
kerja sama, dan kemandirian peserta didik secara optimal.

57
• Pasal 7
• ( 1) Penyelenggaraan PPK dalam kegiatan Intrakurikuler
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat ( 1) huruf a merupakan
penguatan nilai-nilai karakter melalui kegiatan penguatan materi
pembelajaran, metode pembelajaran sesuai dengan muatan
kurikulum berdasarkan ketentuan peraturan perundang• undangan.
• (2) Penyelenggaraan PPK dalam kegiatan Kokurikuler sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 6 ayat ( 1) huruf b merupakan penguatan nilai-
nilai karakter yang dilaksanakan untuk pendalaman dan/atau
pengayaan kegiatan Intrakurikuler sesuai muatan kurikulum.

58
• (3) Penyelenggaraan PPK dalam kegiatan Ekstrakurikuler
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) huruf c merupakan
penguatan nilai-nilai karakter dalam rangka perluasan potensi,
bakat, minat, kemampuan, kepribadian, kerja sama, dan
kemandirian Peserta Didik secara optimal.
• (4) Kegiatan Ekstrakurikuler sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
meliputi kegiatan krida, karya ilmiah, latihan olah bakat/ olah
minat, dan kegiatan keagamaan, serta kegiatan penghayat
kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.

59
• (5) Kegiatan keagamaan sebagaimana dimaksud pada ayat (4)
dapat dilaksanakan paling sedikit melalui pesantren kilat, ceramah
keagamaan, katekisasi, retreat, dan/ atau baca tulis Al Quran dan
kitab suci lainnya.

60
Survei Karakter

Survei karakter digunakan untuk mengetahui :


• Karakter anak di sekolah
• Menjadi tolok ukur supaya sekolah-sekolah memberikan
umpan balik bagi kegiatan pembelajarannya.
• Mengetahui ekosistem di sekolahnya bagaimana
implementasi gotong royong. Apakah level toleransinya
sehat, apakah well-being atau kebahagiaan anak itu sudah
mapan, apakah ada bullying terjadi?,“ (Nadim Makarim)
REFLEKSI :

MANFAAT APA YANG DIPEROLEH DARI MATERI INI?

RENCANA APA YANG SAUDARA LAKUKAN SETELAH


SELESAI MENGIKUTI KEGIATAN INI UNTUK MEMBUAT
SEKOLAH MENJADI LEBIH BAIK TERUTAMA TERHADAP
PELAYANAN PEMBELAJARAN YANG PROFESIONAL
BERKARAKTER (BERPUSAT PADA MURID-STUDENT
WELLBEING-PPK) ?
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai