Anda di halaman 1dari 129

ANALISIS SKL, KI, KD, INDIKATOR,

SILABUS, DAN PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU

A. RASIONAL
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan salah satu dari delapan Standar
Nasional Pendidikan sebagaimana yang ditetapkan dalam Pasal 35 Ayat (1)
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Pengertian Standar Kompetensi Lulusan adalah kriteria mengenai kualifikasi
kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

Berdasarkan Permendikbud No 24 tahun 2016, pengertian Kompetensi Inti (KI)


adalah tingkat kemampuan untuk mencapai standar kompetensi lulusan yang
harus dimiliki seorang peserta didik pada setiap tingkat kelas. Kompetensi inti
mencakup didalamnya adalah karakter peserta didik sebagai ruh dari proses
pendidikan dan pembelajaran. Sedangkan Kompetensi Dasar (KD) merupakan
kemampuan dan materi pembelajaran minimal yang harus dicapai peserta didik
untuk suatu mata pelajaran pada masing-masing satuan pendidikan yang
mengacu pada kompetensi inti. Penguatan pendidikan karakter secara
terintegrasi ada pada jabaran KD suatu mata pelajaran. Untuk memudahkan
pencapaian KD dalam pembelajaran, maka diberikan penanda yang berupa
Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK).

Kemampuan guru dalam memahami SKL, KI, KD, dan IPK menjadi prasyarat untuk
mendesain acuan pembelajaran yang sistematis dalam bentuk silabus.
Harapannya, guru mampu menerjemahkan silabus lebih operasional dalam
bentuk RPP.

Saat ini telah disedikan contoh silabus yang dapat dijadikan sebagai salah satu
sumber inspirasi. Guru diharapkan mampu mengembangkan silabus dengan lebih
kreatif memperhatikan kebutuhan peserta didik dan daya dukung yang ada.
Secara khusus, Guru perlu difasilitasi dengan kemampuan dalam
mengintegrasikan penguatan karakter peserta didik.

Nilai-nilai yang dapat dikuatkan adalah 5 (lima) nilai utama karakter yang terdiri

8
dari Nilai Religiusitas, diantaranya: beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, taat beribadah, bersyukur, berdoa sebelum dan sesudah beraktivitas,
dsb. Nilai Nasionalisme, diantaranya: cinta tanah air, semangat kebangsaan,
menghargai kebhinekaan, menghayati lagu nasional dan lagu daerah, cinta produk
Indonesia, cinta damai, rela berkorban, taat hukum, dsb. Nilai Kemandirian,
diantaranya: disiplin, percaya diri, rasa ingin tahu, tangguh, bekerja keras,
mandiri, kreatif-inovatif, pembelajar sepanjang hayat, dsb. Nilai Gotong Royong,
diantaranya: suka menolong, bekerjasama, peduli sesama, toleransi, peduli
lingkungan, kebersihan dan kerapian, kekeluargaan, aktif dalam kegiatan
kemasyarakatan, dsb. Nilai Integritas, diantaranya: jujur, rendah hati, santun,
tanggung jawab, keteladanan, komitmen moral, cinta kebenaran, menepati janji,
anti korupsi, dsb.

Penguatan nilai tersebut dapat dilakukan melalui kegiatan penguatan pendidikan


karakter berbasis kelas, berbasis budaya sekolah, dan berbasis masyarakat.
Diantara penguatan pendidikan karakter berbasis budaya sekolah adalah kegiatan
literasi, sedangkan diantara penguatan pendidikan karakter berbasis kelas adalah
pembelajaran tematik yang menggunakan kompetensi abad 21, terutama 4C yaitu
kemampuan berpikir kritis (critical thinking), kolaborasi (collaboration),
kreativitas (creativity), dan komunikasi (communication) -serta keterampilan
berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills/ HOTS).

B. TUJUAN
1. Peserta mampu menganalisis keterkaitan SKL, KI, KD, Indikator dengan benar.
2. Peserta mampu merumuskan indikator sesuai dengan kompetensi dasar
muatan pelajaran.
3. Peserta dapat memahami perancangan pembelajaran tematik terpadu yang
terintegrasi penguatan karakter peserta didik melalui PPK berbasis kelas, PPK
berbasis budaya sekolah, dan PPK berbasis masyarakat, dengan kegiatan
literasi, 4 C dan HOTS menjadi strategi implementasinya.

8
C. HASIL YANG DIHARAPKAN
Hasil yang diharapkan dari pelatihan ini adalah guru dapat meningkatkan
pemahaman mengenai SKL, KI, KD, dan indikator serta pembelajaran tematik
terpadu yang dijiwai oleh penguatan karakter peserta didik melalui PPK berbasis
kelas, PPK berbasis budaya sekolah, dan PPK berbasis masyarakat dengan
kegiatan literasi, 4 C dan HOTS menjadi strategi implementasinya.

D. BAHAN BACAAN
1. Dokumen tentang Penguatan Pendidikan Karakter diantaranya peraturan
presiden nomer 87 tahun 2017 tentang penguatan pendidikan karakter,
permendikbud terkait PPK dan Kebijakan dan Konsep Dasar tentang PPK.
2. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 20 tahun 2016 tentang
Standar Kompetensi Lulusan.
3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 24 tahun 2016 tentang
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar.
4. Buku Siswa
5. Buku Guru
6. PPT 5.1. tentang SKL, KI, KD, Silabus, dan Pembelajaran Tematik Terpadu

E. DESKRIPSI MATERI
1. Standar Kompetensi Lulusan
Setiap lulusan satuan pendidikan dasar dan menengah diharapkan memiliki
kompetensi pada tiga dimensi, yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Lulusan SD/MI/SDLB/Paket A; SMP/MTs/SMPLB/Paket B; dan SMA/MA/
SMALB/Paket C memiliki kompetensi pada dimensi sikap sebagai berikut.

SD/MI/SDLB/Paket A
Dimensi Rumusan
Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap:
1. beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME,
2. berkarakter, jujur, dan peduli,
3. bertanggungjawab,
4. pembelajar sejati sepanjang hayat, dan
5. sehat jasmani dan rohani

MODUL BIMBINGAN TEKNIS INSTRUKTUR KURIKULUM 2013 DI SD

2
SD/MI/SDLB/Paket A
Dimensi Rumusan
sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan
keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan
alam sekitar, bangsa, dan negara.
Pengetahuan Memiliki pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif pada tingkat dasar
berkenaan dengan:
1. ilmu pengetahuan,
2. teknologi,
3. seni, dan
4. budaya.
Mampu mengaitkan pengetahuan di atas dalam
konteks diri sendiri, keluarga, sekolah,
masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa,
dan negara.
Keterampilan Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak:
1. kreatif,
2. produktif,
3. kritis,
4. mandiri,
5. kolaboratif, dan
6. komunikatif
melalui pendekatan ilmiah sesuai dengan tahap
perkembangan anak yang relevan dengan tugas
yang diberikan.

2. Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD)


Kompetensi Inti Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI) merupakan
tingkat kemampuan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang
harus dimiliki seorang peserta didik SD/MI pada setiap tingkat kelas.
Kompetensi Inti dirancang untuk setiap kelas/usia tertentu. Melalui
Kompetensi Inti, sinkronisasi horisontal berbagai Kompetensi Dasar antar
mata pelajaran pada kelas yang sama dapat dijaga. Selain itu sinkronisasi

8
vertikal berbagai Kompetensi Dasar pada mata pelajaran yang sama pada
kelas yang berbeda dapat dijaga pula.

Rumusan Kompetensi Inti menggunakan notasi sebagai berikut:


1. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk Kompetensi Inti sikap spiritual;
2. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk Kompetensi Inti sikap sosial;
3. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk Kompetensi Inti pengetahuan; dan
4. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk Kompetensi Inti keterampilan.
Kompetensi dasar merupakan kemampuan dan materi pembelajaran minimal
yang harus dicapai peserta didik untuk suatu mata pelajaran pada masing-
masing satuan pendidikan yang mengacu pada kompetensi inti.

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap


spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi
tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler,
dan/atau ekstrakurikuler. Di dalam kompetensi sikap spiritual dan
kompetensi sikap sosial terkandung lima nilai utama karakter yaitu
religiusitas, nasionalisme, kemandirian, gotong royong, dan integritas.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual, yaitu “Menerima dan menjalankan


ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial,
yaitu “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli,
dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru”. Kedua
kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect
teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi
peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang


proses pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan
guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut. Proses
pembelajaran dengan menumbuhkan dan mengembangkan kompetensi sikap
dapat diintegrasikan dengan lima nilai utama penguatan pendidikan karakter

MODUL BIMBINGAN TEKNIS INSTRUKTUR KURIKULUM 2013 DI SD


2
yaitu nilai Religiusitas, Nasionalisme, Kemandirian, Gotong Royong Dan
Integritas.

3. Indikator
a. Pengertian Indikator Pencapaian Kompetensi

Indikator pencapaian kompetensi (IPK) merupakan penanda pencapaian KD


yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur. IPK dikembangkan
sesuai dengan karakteristik siswa, mata pelajaran, satuan pendidikan, potensi
daerah, dan dirumuskan dalam kata kerja operasional yang terukur dan/atau
dapat diobservasi.

Dalam mengembangkan IPK perlu dipertimbangkan: (a) tuntutan kompetensi


yang dapat dilihat melalui kata kerja yang digunakan dalam KD; (b)
karakteristik mata pelajaran, siswa, dan sekolah; (c) potensi dan kebutuhan
siswa, masyarakat, dan lingkungan/daerah.

b. Fungsi Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

IPK memiliki kedudukan yang sangat strategis dalam mengembangkan


pencapaian kompetensi dasar. IPK berfungsi sebagai berikut:

1) Pedoman dalam Mengembangkan Materi Pembelajaran


Pengembangan materi pembelajaran harus sesuai dengan indikator yang
dikembangkan. IPK yang dirumuskan secara cermat dapat memberikan arah
dalam pengembangan materi pembelajaran yang efektif sesuai dengan
karakteristik mata pelajaran, potensi dan kebutuhan siswa, sekolah, serta
lingkungan.

2) Pedoman dalam Mendesain Kegiatan Pembelajaran

Pengembangan desain pembelajaran hendaknya sesuai dengan IPK yang


dikembangkan, karena IPK dapat memberikan gambaran kegiatan
pembelajaran yang efektif untuk mencapai kompetensi. IPK yang menuntut
kompetensi dominan pada aspek prosedural menunjukkan agar kegiatan
pembelajaran dilakukan tidak dengan strategi ekspositori melainkan lebih
tepat dengan strategi discovery-inquiry.

8
3) Pedoman dalam Mengembangkan Bahan Ajar

Bahan ajar perlu dikembangkan oleh guru guna menunjang pencapaian


kompetensi siswa. Pemilihan bahan ajar yang efektif harus sesuai tuntutan IPK
sehingga dapat meningkatkan pencapaian kompetensi secara maksimal.

4) Pedoman dalam Merancang dan Melaksanakan Penilaian Hasil Belajar

Indikator menjadi pedoman dalam merancang, melaksanakan, serta


mengevaluasi hasil belajar. Rancangan penilaian memberikan acuan dalam
menentukan bentuk dan jenis penilaian, serta pengembangan indikator
penilaian.

c. Mekanisme Pengembangan Indikator Pencapaian Kompetensi

Pengembangan IPK harus mengakomodasi kompetensi yang tercantum dalam


KD. IPK dirumuskan dalam bentuk kalimat dengan menggunakan kata kerja
operasional. Rumusan IPK sekurang-kurangnya mencakup dua hal yaitu
tingkat kompetensi dan materi yang menjadi media pencapaian kompetensi,
termasuk didalamnya karakter siswa.
Dalam merumuskan indikator yang harus diperhatikan adalah:
a. menggunakan kata kerja operasioal yang sesuai, sehingga dapat
diukur/diamati
b. kata kunci setiap kompetensi dasar.

4. Pedoman Perancangan Pembelajaran Tematik Terpadu


a. Langkah- Langkah Merancang Pembelajaran Tematik Terpadu
1) Menentukan Tema dalam Satu Tahun Ajaran
Pembelajaran Tematik Terpadu dilaksanakan dengan menggunakan prinsip
pembelajaran terpadu. Pembelajaran terpadu menggunakan tema sebagai
pemersatu kegiatan pembelajaran yang memadukan beberapa mata pelajaran
sekaligus dalam satu kali tatap muka, untuk memberikan pengalaman yang
bermakna bagi peserta didik. Karena peserta didik dalam memahami berbagai
konsep yang mereka pelajari selalu melalui pengalaman langsung dan
menghubungkannya dengan konsep lain yang telah dikuasainya.

MODUL BIMBINGAN TEKNIS INSTRUKTUR KURIKULUM 2013 DI SD


2
Pelaksanaan pembelajaran Tematik Terpadu berawal dari tema yang telah
dipilih/dikembangkan oleh guru yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
Jika dibandingkan dengan pembelajaran konvensional pembelajaran tematik
ini tampak lebih menekankan pada tema sebagai pemersatu berbagai mata
pelajaran yang lebih diutamakan pada makna belajar, dan keterkaitan
berbagai konsep mata pelajaran. Keterlibatan peserta didik dalam belajar
lebih diprioritaskan dan pembelajaran yang bertujuan mengaktifkan peserta
didik, memberikan pengalaman langsung serta tidak tampak adanya
pemisahan antar mata pelajaran satu dengan lainnya.

Menentukan tema dalam satu tahun ajaran merupakan langkah pertama


dalam merancang pembelajaran tematik. Tema dapat ditetapkan oleh
pengambil kebijakan, guru, atau ditetapkan bersama dengan peserta didik.

Dalam menentukan tema ada beberapa pertimbangan yang harus dipegang,


antara lain adalah :
a) Tema hendaknya tidak terlalu luas dan dapat dengan mudah digunakan
untuk memadukan banyak bidang studi, mata pelajaran, atau disiplin ilmu.
b) Tema yang dipilih dapat memberikan bekal bagi peserta didik untuk
belajar lebih lanjut.
c) Tema disesuaikan dengan tingkat perkembangan peserta didik.
d) Tema harus mampu mewadahi sebagian besar minat anak.
e) Tema mencerminkan karakter peserta didik yang dikembangkan.
f) Tema harus mempertimbangkan peristiwa-peristiwa otentik yang terjadi
dalam rentang waktu belajar.
g) Tema yang dipilih sesuai dengan kurikulum yang berlaku.
h) Tema yang dipilih sesuai dengan ketersediaan sumber belajar.

2) Merumuskan Indikator pada Setiap Kompetensi Dasar dari setiap mata


pelajaran
Sebelum Kompetensi Dasar dipetakan ditiap tema dalam satu tahun ajaran,
indikator setiap kompetensi dasar tersebut perlu dirumuskan terlebih dahulu.
Indikator dirumuskan dengan memperhatikan kata kunci pada kompetensi

8
dasar dan kata kerja operasional yang merupakan penanda ketercapaian
kompetensi dasar.

3) Memetakan kompetensi dasar dari semua mata pelajaran dalam satu


tahun pelajaran.

Contoh pemetaan KD Matematika kelas 1 semester 1


No Muatan KD Tema 1 Tema 2 Tema 3 Tema 4
ST ST ST ST ST ST ST ST ST ST ST ST ST ST ST ST
Pelajaran
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Matematika 3.1 V V V V
3.2 V V V V
3.3 V V V V
3.4 V V V V
Dan seterusnya

4) Membuat Jaringan Tema

MODUL BIMBINGAN TEKNIS INSTRUKTUR KURIKULUM 2013 DI SD

2
5) Membagi jaringan tema menjadi subtema
(contoh pemetaan kelas IV tema 1 subtema 1)

8
6) Membagi jaringan subtema menjadi jaringan harian

3.1 Menunjukkan gagasan pokok dan gagasan


7) Menyiapkan Materi Pembelajaran
pendukung yang diperoleh dari teks lisan, tulis,
atau visual.
Materi Muatan Pelajaran Bahasa
3.1.1 Mengidentifikasi
Indonesia gagasan pokok dan
gagasan pendukung setiap paragraf dari
teks tulis.
MOD
4.1 Menata informasi yang didapat dari teks
berdasarkan keterhubungan antar gagasan kedalam
Gagasan utama atau gagasan pokok adalah pernyatan yang menjadi inti dari
sebuah pembahasan. Atau dengan bahasa lain gagasan utama adalah gagasan
yang menjadi dasar pengembangan sebuah paragraf.

Gagasan utama biasanya terletak pada kalimat utama yang biasanya terletak di
awal dan akhir paragraf. Namun ada pula paragraf yang gagasan utamanya
berada di awal dan akhir sekaligus. Kita dapat menyimpulkan gagasan utama
sebuah paragraf dengan terlebih dahulu menentukan kalimat utama. Kalimat
utama biasanya bersifat lebih umum dan memiliki kalimat penjelas.

Gagasan penjelas adalah gagasan yang menjelaskan gagasan utama, gagasan


penjelas paragraf terdapat di dalam kalimat penjelas. Cara paling
mudah menemukan gagasan utamaparagraf adalah dengan menemukan kalimat
utamanya lebih dulu.

Cara paling mudah untuk menemukan kalimat utama adalah dengan mencari
kalimat yang diperjelas oleh kalimat-kalimat yang lain.
Untuk menemukan gagasan utama teks, ada dua alternatif cara, yaitu:
 dengan cara menemukan ide pokok tiap-tiap paragraf (gagasan utama
paragraf) lebih dulu, lalu menggabungkan gagasan utama tiap-tiap paragraf
tersebut dan menyimpulkannya;
 dengan cara memahami maksud pembicaraan seluruh isi teks bacaan
tersebut.

Materi Muatan Pelajaran IPA

3.6 Memahami sifat-sifat bunyi dan


keterkaitannya dengan indera pendengaran
3.6.1 Menjelaskan cara menghasilkan bunyi

4.6 Menyajikan laporan hasil pengamatan


dan/atau percobaan tentang sifat-sifat
bunyi 8
4.6.1 Menyajikan laporan
Apa itu bunyi?

Bunyi adalah sebuah bentuk energi yang dihasilkan oleh getaran. Pada saat
sebuah benda bergetar, maka ia akan menghasilkan pergerakan dalam partikel
udara, pergerakan ini disebut dengan gelombang bunyi. Partikel-partikel ini
akan terus berbenturan hingga mereka kehabisan energi. Apabila kuping kita
berada dalam radius getarannya, maka kita dapat mendengar bunyi yang
dihasilkan.

Bunyi adalah getaran atau gelombang yang bergerak melalui perantara sebuah benda (pa
dan dapat di dengar.

Pernahkah kamu melemparkan batu kedalam air yang tenang? Batu memecah
ketenangan air dan nampak lingkaran riak air dari kecil lama-lama membesar.

Hal yang sama terjadi pada gelombang bunyi. Gelombang bunyi yang tidak
beraturan akan menghasilkan suara, sedangkan gelombang bunyi yang
beraturan dan berulang akan menghasilkan nada. Apabila getarannya cepat, akan
menghasilkan nada tinggi; sedangkan getaran lambat akan menghasilkan nada
rendah.

Bagaimana bunyi

dihasilkan? Alat musik tiup

MODUL BIMBINGAN TEKNIS INSTRUKTUR KURIKULUM 2013 DI SD


21
Untuk alat-alat musik tiup seperti seruling, getaran udaralah yang menghasilkan
bunyi. Partikel-partikel udara bergerak maju mundur secara beraturan
membentuk gelombang bunyi.

Alat musik gesek


Alat musik gesek dimainkan dengan cara menekan jari-jari tangan pada senar.
Perubahan tekanan pada senar membuatnya bergetar pada frekuensi yang
berbeda dan menghasilkan suara yang berbeda pula. Bunyi atau suara adalah
gelombang longitudinal yang merambat melalui medium, yang dihasilkan oleh
getaran. Sumber bunyi sebagai sumber getar memancarkan gelombang-
gelombang longitudinal ke segala arah.

Gelombang bunyi sebenarnya terdiri dari molekul-molekul udara yang bergetar


maju mundur. Pada saat molekul-molekul tersebut berdesakan di beberapa
tempat, wilayah tersebut menghasilkan tekanan tinggi. Sedangkan di tempat lain
merenggang dan menghasilkan wilayah tekanan rendah. Gelombang bertekanan
tinggi dan rendah secara bergantian bergerak di udara menyebar dari sumber
bunyi. Itulah alasannya mengapa gelombang bunyi merupakan gelombang
longitudinal.

3.2 Memahami keragaman sosial, ekonomi, budaya, etnis dan agama


di provinsi setempat sebagai identitas bangsa Indonesia.
3.2.1 Mengidentifikasi keragaman budaya ,etnis, dan agama dari
teman- teman di kelas sebagai identitas bangsa Indonesia
3.2.2 Keragaman sosial dan budaya provinsi setempat sebagai
MateriIndonesia
identitas bangsa Muatan Pelajaran
secara tertulis dan lisan
IPS
4.2 Menceritakan keragaman sosial, ekonomi, budaya, etnis dan agama
di provinsi setempat sebagai identitas bangsa Indonesia.
4.2.1 Mengomunikasikan secara lisan dan tulisan keragaman budaya,
etnis, dan agama dari teman-teman di kelas sebagai identitas
4.2.2 Menjelaskan Menyajikan keragaman sosial dan budaya provinsi
setempat sebagai identitas bangsa Indonesia secara tertulis dan
lisan
Tanggal 21 Mei diperingati sebagai Hari Dialog dan Keragaman Budaya di
seluruh dunia? Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) menetapkan 21 Mei sebagai Hari
Dunia untuk Keragaman Budaya untuk Dialog dan Pembangunan sejak 2002.
Peringatan ini berawal saat UNESCO telah mengeluarkan Deklarasi Universal
tentang Keragaman Budaya. Melalui Resolusi PBB Nomor 57/249, ditetapkanlah
21 Mei sebagai hari untuk merayakan keragaman di seluruh dunia.

Indonesia tercatat sebagai salah satu negara paling beragam di dunia. Indonesia
memiliki kekayaan ragam budaya, agama, adat istiadat, serta bahasa. Badan
Pusat Statistik menyebutkan bahwa ada 1.128 suku di Indonesia yang tersebar
di lebih dari 17 ribu pulau.

Suku-suku yang tersebar tersebut mempunyai identitas masing-masing. Mereka


juga terikat akan budaya dan bahasa masing-masing. Perbedaan suku bangsa
satu dengan suku bangsa yang lain di suatu daerah dapat terlihat dari ciri-ciri
berikut ini:
a. Bahasa yang dipergunakan, misalnya Bahasa Padang, Bahasa Jawa, Bahasa
Madura, dan lain-lain.
b. Adat istiadat, misalnya pakaian adat, upacara perkawinan, dan upacara
kematian.
c. Kesenian daerah, misalnya Tari Merak, Tari Janger, dan Tari Serimpi.
d. Ikatan kekerabatan, misalnya patrilineal(sistem keturunan menurut garis
ayah) dan matrilineal(sistem keturunan menurut garis ibu).
e. Mata pencaharian, misalnya suku Madura mata pencahariannya bertani dan
berkebun.

MODUL BIMBINGAN TEKNIS INSTRUKTUR KURIKULUM 2013 DI SD


21
f. Batasan fisik lingkungan, misalnya Suku Melayu Laut yang tinggal di
Kepulauan Riau, Suku Tengger yang tinggal di Jawa Timur, atau Suku Banjar
yang tinggal di Kalimantan Tengah.

Bangsa Indonesia memiliki semboyan dan simbol yang digunakan untuk


menyatukan bangsa ini. Kita memiliki semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
Semboyan ini merupakan simbol persatuan dan kesatuan yang akan menyatukan
keanekaragaman. Walaupun kita terdiri atas berbagai suku yang beranekaragam
budaya daerahnya, namun kita tetap satu bangsa Indonesia. Kita memiliki
bahasa dan tanah air yang sama, yaitu bahasa Indonesia dan tanah air Indonesia.
Selain itu, kita juga mempunyai bendera kebangsaan merah putih. Bendera ini
digunakan sebagai lambang identitas bangsa. Kita pun juga mempunyai
pedoman dan dasar nilai hidup yaitu Pancasila. Pancasila digunakan sebagai
pedoman nilai hidup bangsa kita.

Perbedaan budaya yang seharusnya menjadi sumber kekayaan bukan


perpecahan. Dialog antar budaya juga harus ditingkatkan, agar tiap kelompok
dapat saling memahami. Dialog dapat menghilangkan kesalahpahaman dan
membangun perdamaian.

Tindakan sederhana mensyukuri keberagaman budaya antara lain dengan mau


mempelajari budaya lain. Misalnya mengunjungi pameran kebudayaan,
mendengarkan musik dari kebudayaan yang berbeda atau menonton film yang
berkisah seputar budaya lain. Mau berteman dengan siapa saja dengan cara
mengundang tetangga beda agama atau suku untuk makan bersama.
Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan. Caranya dengan
saling menghargai perbedaaan pendapat, walaupun berasal dari suku budaya
yang berbeda. Tindakan sederhana di atas merupakan wujud syukur kita kepada
tuhan Yang Maha Esa atas keberagaman yang kita miliki.
b. Merancang Kegiatan Pembelajaran Harian Berdasarkan Materi yang disiapkan
(Mengacu pada kegiatan siswa di Buku Siswa kelas IV tema 1 PB 1)

8
KETERPADUAN IPS DAN BAHASA INDONESIA

Bacaan “Pawai Budaya” digunakan untuk memadukan IPS (Keragaman so

Penjelasan :

Bacaan dengan judul “Pawai budaya” digunakan untuk membuka kegiatan pembelajaran. Bacaan tersebut m

HOTS

n tentang gagasan pokok dan gagasan pendukung, juga sebagai stimulus untukmenumbuhkan kemampuan berpikir tingkat ting

2
MODUL BIMBINGAN TEKNIS I NSTRUKTUR KURIKULUM 2013 DI
SD
Penjelasan :

Pada kegiatan ini ada tiga langkah yang dilakukan secara berkesinambungan, ketiga langkah
tersebut pada intinya didesain untuk mencapai keterpaduan pencapain kompetensi Bahasa
Indonesia KD 3.1 dan 4. 1 pada indikator 3.1.1 : mengidentifikasikan gagasan pokok dan
gagasan pendukung dan 4.1.1 : menyajikan gagasan utama dan pendukung dari teks tertulis
dalam bentuk peta pikiran

1. Dari bacaan yang disajikan, siswa mengidentifikasikan topik pembicaraan pada


tiap paragraf , identifikasi topik tiap paragraf ini melatih siswa untuk terampil
dalam memahami isi bacaan yang disajikan.

2. Topik pembicaraan dari tiap paragraf yang sudah ditemukan, dipresentasikan oleh
siswa di depan kelas, selain kompetensi pengetahuan yang dicapai melalui kegiatan
ini kompetensi sikap sosial pun dikembangkan. (Keterpaduan Pengetahuan dan
Sikap)

3. Siswa menunjukkan pemahamannya tentang gagasan pokok dan gagasan


utama melalui peta pikiran yang dibuatnya. Kegiatan ini memadukan
ketercapaian kompetensi pengetahuan dan keterampilan Bahasa Indonesia.

8
HOTS

Siswa menggunakan keterampil


pertanyaan

Penjelasan :

Siswa mencari informasi dengan menanyakan kepada teman sekelasnya tentang daerah asal dan ciri khas d

Siswa menuliskan data yang dia dapatkan dalam bentuk tabel.

Dengan menggunakan data tersebut, siswa menjawab pertanyaan yang terkait dengan data yang mereka ha
Butir pertanyaan no 3. digunakan untuk mengukur pemahaman siswa tentang sikap social yang harus ditun

KETERPADUAN
PENGETAHUAN DAN SIKAP
Siswa dibentuk kepeduliannya dalam menunjukkan si

Kegiatan ini memadukan pencapaian pemahaman pe


sikap sosial

MODUL BIMBINGAN TEKNIS INSTRUKTUR KURIKULUM 2013 DI SD


21
KETERPADUAN
ANTARA IPS DAN IPA
Kegiatan ini memadukan pencapaian kompetensi

8
HOTS

Siswa distimulus ke`mampuan berpikir tingkat tingginya melalui kegia

KETERPADUAN PENGETAHUAN DAN SIKAP SPIRITUAL

KETERPADUAN PENGETAHUAN DAN SIKAP SOSIAL

F. SKENARIO
Silabus Pelatihan : Unit V. Analisis SKL, KI, KD, dan Silabus
Alokasi Waktu : 3 JP @ 45 Menit

MODUL BIMBINGAN TEKNIS INSTRUKTUR KURIKULUM 2013 DI SD


2
Pendahuluan Kerja Kelompok (Lk 5.1)
(Doa, dinamika Presentasi perwakilan kelompok
kelompok, Penguatan oleh fasilitator
penyampaian (gunakan PPT 5.1,
tujuan, motivasi, slide 6 s/d 12)
penjelasan (30’)
skenario pelatihan
(gunakan PPT 5.1,
slide 1 s/d
5), ice breaking,
salam PPK/tepuk
PPK/ Mars PPK,
Lagu
Nasional/Lagu
Daerah)

 Kerja
Kelompo
k (Lk
5.2)
 Presentas
i
perwakila
n
kelompok
 Penguatan
oleh
fasilitat
or
(gunakan
PPT 5.1,

Kerja
Kelompok (Lk 5.3)
Penutup (Refleksi, kesimpulan, games penyemangat,
Presentasi perwakilan kelompok
salam PPK/tepuk PPK/Mars PPK,Penguatan
Lagu Nasional/Lagu Daerah, motivas
oleh fasilitator (gunakan PPT 5.1, jel
s/d 4
(40’)

8
Langkah-langkah Kegiatan

8
Nomor Uraian Kegiatan Metode Media/Alat Alokasi
/ Bahan Waktu
Pendahuluan
1 Kelas diawali dengan doa 15 menit
2 Dinamika kelompok :  Kertas plano
- Perkenalan fasilitator  Post it
- Bagilah peserta ke dalam kelompok  Spidol
- Setiap kelompok 5-6 orang  Isolatif
- Antar anggota kelompok
saling berkenalan
- Pilihlah ketua kelompok
- Bagikan setiap peserta 1
lembar kertas post it
- Mintalah peserta menuliskan 1 ide
kreatif agar pelatihan berlangsung
aktif, kreatif, efektif,
menyenangkan dan penuh
semangat
- Tempelkan kertas plano di depan
kelas. Tuliskan di sisi kiri atas
‘Strategi Pelatihan’, dan di kanan
atas ‘Materi Pelatihan’. Pisahkan
dengan garis tengah
- Persilahkan peserta
menempelkan ide yang ditulis
berdasarkan 2 kriteria tersebut
- Bahaslah dengan para peserta,
sehingga menjadi ‘kontrak
belajar’
- Pilihlah ketua kelas untuk
membantu kelancaran jalannya
pelatihan
3 Fasilitator mengondisikan
peserta dengan motivasi dan ice
breaking
4 Fasilitator menginternalisasi PPK
dalam tugas Guru dengan
mempraktikkan langsung simbol-
simbol PPK antara lain salam PPK/
tepuk PPK/ Mars PPK/Lagu Indonesia
Raya 3 stanza/LaguNasional/Lagu
Daerah

2
MODUL BIMBINGAN TEKNIS INSTRUKTUR KURIKULUM 2013 DI SD

2
Nomor Uraian Kegiatan Metode Media/Alat Alokasi
/ Bahan Waktu
5 Fasilitator menjelaskan tujuan dan
skenario pelatihan (gunakan PPT 5.1.
slide 1 s/d 5)
Inti
1 Pembagian kelompok beranggota 5  Diskusi  PPT 5.1. 120
orang  Tanya  Lk 5.1. menit
jawab  Lk 5.2.
Presentasi PPT 5.1. (Fasilitator  Praktik  Lk 5.2.
menekankan urgensi penguatan langsung
2
penguatan karakter, literasi, 4C (unjuk
dan HOTS). kerja)
3 Diskusi kelompok mengenai SKL, KI,
KD, dan Indikator (Lk 5.1) :
 Pengertian
 Keterkaitan
Fasilitator menyampaikan penguatan
(gunakan PPT 5.1, slide 6 s/d 12)
4 Fasilitator menginternalisasi
PPK (salam PPK/ tepuk PPK)

5 Diskusi kelompok untuk


merumuskan indikator dari KD yang
terdapat pada contoh 1 PB . (Tugas Lk
5.2) Fasilitator menyampaikan
penguatan
(gunakan PPT 5.1, slide 13 dan 14)
6
Diskusi kelompok tentang
pembelajaran tematik terpadu dan
kegiatan pembelajaran yang
mengintegrasikan penguatan karakter,
literasi, 4 C dan HOTS. (tugas Lk 5.3)
Fasilitator menyampaikan penguatan
(gunakan PPT 5.1, jelaskan secara
garis besar slide 15 s/d 45)
Penutup
1 Fasilitator bersama peserta 10 menit
merefleksikan dan
menyimpulkan materi pelatihan

8
Nomor Uraian Kegiatan Metode Media/Alat Alokasi
/ Bahan Waktu
2 Fasilitator menyampaikan informasi
kegiatan selanjutnya atau tindak lanjut
yang dapat dilakukan terkait materi
pelatihan
3 Kegiatan ditutup dengan games
penyemangat, motivasi, internalisasi
PPK (salam PPK/tepuk PPK/Lagu
Nasional/Lagu Daerah) dan doa/rasa
syukur

MODUL BIMBINGAN TEKNIS INSTRUKTUR KURIKULUM 2013 DI SD

2
Tugas dan Lembar Kerja

Lk. 5.1 :
Tugas : Diskusi keterkaitan SKL-KI-KD
Tujuan : Mampu menganalisis keterkaitan antara SKL, KI, KD, dan indikator
pencapaian kompetensi
Petunjuk : 1. Bukalah Permendikbud No 20 tahun 2016 dan Permendikbud
No 24 tahun 2016.
2. Buatlah contoh keterkaitan SKL-KI- dan KD (1 KD Pengetahuan
dan 1 KD Keterampilan)

Lk. 5.2:
Tugas : Merumuskan Indikator
Tujuan : Mampu merumuskan indikator sesuai dengan KD yang
diberikan Petunjuk : 1. Pilihlah satu pasang KD (dari aspek pengetahuan dan
keterampilan) dari salah satu mata pelajaran di kelas 1 atau 4.
2. Cermati pasangan KD tersebut
3. Rumuskan minimal 2 indikator dari masing-masing
KD tersebut
4. Tukarkan hasil kerja dengan peserta/kelompok lain.
5. Peserta saling memberikan pendapat.
6. Gunakan poin-poin berikut sebagai panduan
dalam memberikan pendapat :
- Apakah penggunaan kata kerja operasional pada
indikator sudah tepat?
- Apakah kata kerja operasional bisa diukur pencapaiannya?
- Apakah pencapaian indikator mengarah pada
pencapaian kompetensi

KD yang dipilih dari mata pelajaran ……………………… Kelas ……………………….

KD Pengetahuan :
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………

Indikator :
1. ……………………………………………………………………………………..……………………..
8
2. …………………………………………………………………………………………………………….
KD Keterampilan :
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………

Indikator :
1. …………………………………………………………………………………………………………………………………………
2. …………………………………………………………………………………………………………………………………………

Pendapat peserta lain tentang indikator yang dirumuskan :


………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………

Lk 5.3 :

Tugas : Menyusun kegiatan pembelajaran tematik terpadu yang


terintegrasi penguatan karakter melalui literasi, 4 C dan HOTS.

Tujuan : Mampu membuat contoh kegiatan pembelajaran tematik terpadu


yang terintegrasi penguatan karakter melalui literasi, 4 C dan HOTS.

Petunjuk : 1. Cermati jaringan harian di salah satu subtema pada tema tertentu
dari kelas I atau IV.

MODUL BIMBINGAN TEKNIS INSTRUKTUR KURIKULUM 2013 DI SD


2
2. Cermati kegiatan pembelajaran yang disajikan di buku pada hari itu.
3. Analisislah keterkaitan jaringan harian dengan kegiatan yang
disajikan pada buku.
4. Desainlah kegiatan pembelajaran yang berbeda dengan buku dengan
tetap mengacu pada jaringan harian tersebut.
5. Integrasikan penguatan karakter, literasi, 4 C dan HOTS dalam
kegiatan pembelajaran.

Kelas……Tema…...................................... Subtema……………………… PB ……..


Mata Pelajaran KD Indikator

Kegiatan pembelajaran pada buku siswa:

Hasil analisis :
………………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………

Desainlah kegiatan pembelajaran (yang berbeda dengan yang disajikan


pada buku siswa) :
………………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………

8
LAMPIRAN

Silabus Pelatihan : Unit V. Analisis SKL, KI, KD, Indikator, dan

Silabus Alokasi Waktu : 3 JP @ 45 Menit

TUJUAN DESKRIPSI URAIAN METODE MEDIA/A


MATERI KEGIATAN LAT/
BAHAN
1 2 3 4 5

-Peserta mampu Pendahuluan (15


menganalisis menit)

MODUL BIMBINGAN TEKNIS INSTRUKTUR KURIKULUM 2013 DI SD


2
TUJUAN DESKRIPSI URAIAN METODE MEDIA/A
MATERI KEGIATAN LAT/
BAHAN

1 2 3 4 5

keterkaitan SKL, -Analisis 1. Awali kelas dengan


KI, KD dengan keterkaitan doa
benar SKL, KI, KD 2. Dinamika
kelompok
-Peserta mampu -Perumusan :
merumuskan indikator - Perkenalan
indikator sesuai fasilitator
dengan -Rancangan - Bagilah peserta
kompetensi pembelajara ke dalam
dasar n tematik kelompok
muatan pelajaran terpadu - Setiap kelompok
yang 5- 6 orang
-Peserta dapat terintegrasi - Antar anggota
memahami dengan kelompok saling
perancangan penguatan berkenalan
pembelajaran karakter, - Pilihlah
tematik terpadu literasi, 4 C ketua
yang terintegrasi dan HOTS kelompok
penguatan - Bagikan setiap
karakter peserta peserta 1 lembar
didik melalui kertas post it
kegiatan literasi, - Mintalah peserta
4 C dan HOTS menuliskan 1 ide
agar pelatihan
berlangsung aktif,
kreatif, efektif,
menyenangkan dan
penuh semangat
- Tempelkan kertas
plano di depan
kelas. Tuliskan di
sisi kiri atas
‘Strategi Pelatihan’,
dan di kanan atas
‘Materi Pelatihan’.
Pisahkan dengan
garis tengah
- Persilahkan peserta
menempelkan ide
yang ditulis
berdasarkan 2
kriteria tersebut
- Bahaslah dengan
para peserta,
sehingga menjadi
‘kontrak belajar’
- Pilihlah ketua kelas
8
TUJUAN DESKRIPSI URAIAN METODE MEDIA/A
MATERI KEGIATAN LAT/
BAHAN
1 2 3 4 5

 Pengertian
 Keterkaitan
3. Fasilitator
menyampaikan
penguatan
(gunakan PPT 5.1,
slide 6 s/d 12)

4. Diskusi kelompok
untuk
merumuskan
indikator dari KD
yang terdapat
pada contoh 1 PB
. (Tugas lk 5.2)
5. Fasilitator
menyampaikan
penguatan
(gunakan PPT
5.1 , slide 13 dan
14)

MODUL BIMBINGAN TEKNIS INSTRUKTUR KURIKULUM 2013 DI SD


2
TUJUAN DESKRIPSI URAIAN METODE MEDIA/A
MATERI KEGIATAN LAT/
BAHAN
1 2 3 4 5

6. Diskusi kelompok
tentang
pembelajaran
tematik terpadu
dan kegiatan
pembelajaran
yang
mengintegrasikan
penguatan
karakter, literasi,
4 C dan HOTS.
(Tugas Lk 5.3)
7. Fasilitator
menginternalisasi
PPK
(salam/tepuk
PPK)
8. Fasilitator
menyampaikan
penguatan
(gunakan PPT
5.1, jelaskan
secara garis
besar slide 15 s/d
45)
Penutup (10 menit)

1. Fasilitator
bersama peserta
merefleksikan dan
menyimpulkan
materi pelatihan
2. Fasilitator
menyampaikan
informasi kegiatan
selanjutnya atau
tindak lanjut yang
dapat dilakukan
terkait materi
pelatihan

8
TUJUAN DESKRIPSI URAIAN METODE MEDIA/A
MATERI KEGIATAN LAT/
BAHAN
1 2 3 4 5

3. Kegiatan ditutup
dengan games
penyemangat,
motivasi,
intenalisasi PPK
(salam PPK, tepuk
PPK, Lagu
Nasional/Lagu
Daerah), dan
doa/rasa syukur

MODUL BIMBINGAN TEKNIS INSTRUKTUR KURIKULUM 2013 DI SD

2
ANALISIS SKL, KI, KD, INDIKATOR,
PENGEMBANGAN SILABUS, PROGRAM TAHUNAN (PROTA)
DAN PROGRAM SEMESTER
(PROSEM) MATA PELAJARAN
MATEMATIKA

A. RASIONAL
Matematika merupakan ilmu universal yang berguna bagi kehidupan manusia dan
juga mendasari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi modern, serta
mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin untuk meningkatkan dan
mengembangkan daya pikir manusia. Perkembangan pesat di bidang teknologi
informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh perkembangan matematika di
bidang teori bilangan, aljabar, analisis, teori peluang, dan matematika diskrit. Untuk
menguasai dan mencipta teknologi di masa depan, diperlukan penguasaan dan
pemahaman atas matematika yang kuat sejak dini.
Dengan belajar matematika peserta didik diharapkan akan memperoleh manfaat
sebagai berikut.
a. Mampu berpikir secara sistematis melalui urutan-urutan yang teratur dan
tertentu, terbiasa untuk memecahkan masalah secara sistematis, sehingga dapat
menerapkannya dalam kehidupan nyata, dan bisa menyelesaikan setiap masalah
dengan lebih mudah.
b. Mampu berpikir secara deduktif dan induktif untuk membangun dan
mengembangkan penalaran matematika yang bersifat deduktif.
c. Mampu membentuk sikap yang lebih teliti, cermat, akurat dalam bertindak, taat
pada aturan dan prosedur.
d. Mampu menggunakan dan mengaplikasikan matematika dalam kehidupan nyata.

Kecakapan atau kemahiran matematika merupakan bagian dari kecakapan hidup


yang harus dimiliki peserta didik terutama dalam pengembangan penalaran,
komunikasi, dan pemecahan masalah yang dihadapi dalam kehidupan peserta didik
sehari-hari. Oleh karena itu mata pelajaran Matematika perlu diberikan kepada
semua peserta didik mulai dari Sekolah Dasar, untuk membekali peserta didik
dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, inovatif dan kreatif,
serta kemampuan bekerjasama. Kompetensi tersebut diperlukan agar peserta didik
dapat memiliki kemampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi

8
untuk hidup lebih baik pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti, dan sangat
kompetitif. Dalam melaksanakan pembelajaran matematika, diharapkan bahwa
peserta didik harus dapat merasakan kegunaan belajar matematika.
Berdasarkan pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun
2016 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran pada Kurikulum
2013 pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, pasal 1 ayat (3)
dinyatakan bahwa Pelaksanaan pembelajaran pada Sekolah Dasar/Madrasah
Ibtidaiyah (SD/MI) dilakukan dengan pendekatan pembelajaran tematik-terpadu,
kecuali untuk mata pelajaran Matematika dan Pendidikan Jasmani Olahraga dan
Kesehatan
(PJOK) sebagai mata pelajaran yang berdiri sendiri untuk kelas IV, V, dan VI.
Oleh karena itu diperlukan panduan guru dalam memahami Standar Kompetensi
Lulusan (SKL), Kompetensi Inti (KI), dan Kompetensi Dasar (KD), serta
merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) mata pelajaran matematika.
Kemampuan guru dalam memahami SKL, KI, KD, dan IPK merupakan prasyarat
untuk mendesain pembelajaran yang sistematis dalam bentuk silabus dan
menerjemahkan yang lebih operasional dalam bentuk Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) mata pelajaran matematika.
Untuk menghadapi tantangan global dan abad ke 21, pembelajaran matematika
perlu mengintegrasikan pendidikan karakter. Nilai-nilai yang dapat dikuatkan
mencakup lima (5) nilai utama karakter yang terdiri dari Nilai Religiusitas,
diantaranya beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, taat beribadah,
bersyukur, berdoa sebelum dan sesudah beraktivitas. Nilai Nasionalisme,
diantaranya cinta tanah air, semangat kebangsaan, menghargai kebhinekaan,
menghayati lagu nasional dan lagu daerah, cinta produk Indonesia, cinta damai, rela
berkorban, taat hukum. Nilai Kemandirian, diantaranya disiplin, percaya diri, rasa
ingin tahu, tangguh, bekerja keras, mandiri, kreatif-inovatif, pembelajar sepanjang
hayat. Nilai Gotong Royong, diantaranya suka menolong, bekerjasama, peduli
sesama, peduli lingkungan, kebersihan dan kerapian, kekeluargaan, aktif dalam
kegiatan kemasyarakatan. Nilai Integritas, diantaranya jujur, rendah hati, santun,
tanggung jawab, keteladanan, komitmen moral, cinta kebenaran, menepati janji,
anti
korupsi.
Penguatan pendidikan karakter berbasis kelas untuk mata pelajaran matematika
dapat menggunakan kompetensi abad 21, yaitu critical thinking (kemampuan
berpikir kritis), collaboration (kolaborasi), creativity (kreativitas), dan
2
MODUL BIMBINGAN TEKNIS INSTRUKTUR KURIKULUM 2013 DI SD

2
communication (komunikasi)- atau 4C serta keterampilan berpikir tingkat tinggi
(higher order thinking skills/ HOTS).

B. TUJUAN
Tujuan dari pelatihan ini adalah sebagai berikut.
- Peserta mampu menganalisis keterkaitan SKL, KI, KD, Indikator dengan benar.
- Peserta mampu merumuskan IPK sesuai dengan kompetensi dasar muatan
pelajaran.
- Peserta dapat memahami dan menyusun silabus mata pelajaran matematika
terintegrasi penguatan karakter peserta didik melalui PPK berbasis kelas, PPK
berbasis budaya sekolah, dan PPK berbasis masyarakat, dengan kegiatan literasi,
4 C dan HOTS menjadi strategi implementasinya.
- Peserta dapat memahami dan menyusun program tahunan (prota) untuk mata
pelajaran matematika.
- Peserta dapat memahami dan menyusun program semester (prosem) untuk
mata pelajaran matematika.
- Peserta dapat memahami dan menyusun RPP mata pelajaran matematika
terintegrasi penguatan karakter peserta didik melalui PPK berbasis kelas, PPK
berbasis budaya sekolah, dan PPK berbasis masyarakat, dengan kegiatan literasi,
4 C dan HOTS menjadi strategi implementasinya.

C. HASIL YANG DIHARAPKAN


Hasil yang diharapkan dari pelatihan ini adalah peserta dapat meningkatkan
pemahaman tentang SKL, KI, KD, dan IPK serta pembelajaran matematika
terintegrasi penguatan karakter peserta didik melalui PPK berbasis kelas, PPK
berbasis budaya sekolah, dan PPK berbasis masyarakat dengan kegiatan literasi, 4 C
dan HOTS menjadi strategi implementasinya.

8
D. BAHAN BACAAN
- Dokumen tentang Penguatan Pendidikan Karakter diantaranya Peraturan
Presiden nomer 87 tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter,
Permendikbud terkait PPK dan Kebijakan dan Konsep Dasar tentang PPK.
- Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 20 tahun 2016 tentang
Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah.
- Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 22 tahun 2016 tentang
Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah.
- Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 24 tahun 2016 tentang
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran pada Kurikulum 2013 pada
Pendidikan Dasar dan Menengah.
- Buku Siswa
- Buku Guru
- PPT tentang:
a. Analisis SKL, KI, KD, IPK Mata pelajaran Matematika
b. Pengembangan Silabus Matematika,
c. Penyusunan Prota dan Prosem Matematika.
d. Penyusunan RPP Matematika.

E. DESKRIPSI MATERI
1. Standar Kompetensi Lulusan
Sesuai Permendikbud Nomor 24 tahun 2016 tentang Standar Kompetensi
Lulusan (SKL), dinyatakan setiap lulusan satuan pendidikan dasar dan
menengah diharapkan memiliki kompetensi pada tiga dimensi, yaitu sikap,
pengetahuan, dan keterampilan.
Lulusan SD/MI/SDLB/Paket A; SMP/MTs/SMPLB/Paket B; dan SMA/MA/
SMALB/Paket C memiliki kompetensi pada dimensi sikap sebagai berikut.
Istilah pengetahuan Faktual, Konseptual, Prosedural, dan metakognitif pada masing-masing
satuan pendidikan dijelaskan pada matriks berikut.
SD/MI/SDLB/Paket A
Dimensi Rumusan
Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap:
1. beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME,
2. berkarakter, jujur, dan peduli,
3. bertanggungjawab,

MODUL BIMBINGAN TEKNIS INSTRUKTUR KURIKULUM 2013 DI SD

2
SD/MI/SDLB/Paket A
Dimensi Rumusan
4. pembelajar sejati sepanjang hayat, dan
5. sehat jasmani dan rohani
sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan
keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam
sekitar, bangsa, dan negara.
Pengetahuan Memiliki pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif pada tingkat dasar
berkenaan dengan:
1. ilmu pengetahuan,
2. teknologi,
3. seni, dan
4. budaya.
Mampu mengaitkan pengetahuan di atas dalam
konteks diri sendiri, keluarga, sekolah,
masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa,
dan negara.
Faktual Pengetahuan dasar berkenaan dengan ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya terkait
dengan diri sendiri, keluarga, sekolah, masyarakat
dan lingkungan alam sekitar, bangsa, dan negara.
Konseptual Terminologi/istilah yang digunakan, klasifikasi,
kategori, prinsip, dan generalisasi berkenaan
dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni
dan budaya terkait dengan diri sendiri,
keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan
Prosedural Pengetahuan tentang cara melakukan sesuatu atau
kegiatan yang berkenaan dengan ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya terkait
dengan diri sendiri, keluarga, sekolah, masyarakat
dan lingkungan alam sekitar, bangsa dan negara.
Metakognitif Pengetahuan tentang kekuatan dan kelemahan diri
sendiri dan menggunakannya dalam mempelajari
ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan budaya
terkait dengan diri sendiri, keluarga, sekolah,

8
SD/MI/SDLB/Paket A
Dimensi Rumusan
masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa
dan negara.
Keterampilan Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak:
1. kreatif,
2. produktif,
3. kritis,
4. mandiri,
5. kolaboratif, dan
6. komunikatif
melalui pendekatan ilmiah sesuai dengan tahap
perkembangan anak yang relevan dengan tugas
yang diberikan.

2 Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar


Menurut Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar pelajaran pada kurikulum 2013 pada pendidikan dasar dan
pendidikan menengah, Pasal 2 ayat (1) Kompetensi inti pada kurikulum 2013
merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai standar kompetensi lulusan
yang harus dimiliki seorang peserta didik pada setiap tingkat kelas. Melalui
Kompetensi Inti, sinkronisasi horisontal berbagai Kompetensi Dasar antar mata
pelajaran pada kelas yang sama dapat dijaga. Selain itu sinkronisasi vertikal
berbagai Kompetensi Dasar pada mata pelajaran yang sama pada kelas yang
berbeda dapat dijaga pula.
Rumusan Kompetensi Inti menggunakan notasi sebagai berikut:
5. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk Kompetensi Inti sikap spiritual;
6. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk Kompetensi Inti sikap sosial;
7. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk Kompetensi Inti pengetahuan; dan
8. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk Kompetensi Inti keterampilan.
Pada ayat (2) dinyatakan bahwa Kompetensi Dasar merupakan kemampuan dan
materi pembelajaran minimal yang harus dicapai peserta didik untuk suatu mata
pelajaran pada masing-masing satuan pendidikan yang mengacu pada
kompetensi inti.

MODUL BIMBINGAN TEKNIS INSTRUKTUR KURIKULUM 2013 DI SD

2
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap
spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi
tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler,
dan/atau ekstrakurikuler. Di dalam kompetensi sikap spiritual dan kompetensi
sikap sosial terkandung lima nilai utama karakter yaitu religiusitas,
nasionalisme, kemandirian, gotong royong, dan integritas.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual, yaitu “Menerima dan menjalankan ajaran
agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial, yaitu
“Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru”. Kedua
kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect
teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi
peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru
dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut. Proses pembelajaran
dengan menumbuhkan dan mengembangkan kompetensi sikap dapat
diintegrasikan dengan lima nilai utama penguatan pendidikan karakter yaitu
nilai religiusitas, nasionalisme, kemandirian, gotong royong dan integritas.

3. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


a. Pengertian IPK

Indikator pencapaian kompetensi (IPK) merupakan penanda pencapaian KD


yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur. IPK dikembangkan
sesuai dengan karakteristik siswa, mata pelajaran, satuan pendidikan, potensi
daerah, dan dirumuskan dalam kata kerja operasional (KKO) yang terukur
dan/atau dapat diobservasi.

Dalam mengembangkan IPK perlu dipertimbangkan: (a) tuntutan kompetensi


yang dapat dilihat melalui kata kerja yang digunakan dalam KD; (b) karakteristik
mata pelajaran, siswa, dan sekolah; (c) potensi dan kebutuhan siswa,
masyarakat, dan lingkungan/daerah.

8
b. Fungsi IPK

IPK memiliki kedudukan yang sangat strategis dalam mengembangkan


pencapaian kompetensi dasar. IPK berfungsi sebagai berikut:

2) Pedoman dalam mengembangkan materi pembelajaran


Pengembangan materi pembelajaran harus sesuai dengan indikator yang
dikembangkan. IPK yang dirumuskan secara cermat dapat memberikan arah
dalam pengembangan materi pembelajaran yang efektif sesuai dengan
karakteristik mata pelajaran, potensi dan kebutuhan siswa, sekolah, serta
lingkungan.

2) Pedoman dalam mendesain kegiatan pembelajaran


Pengembangan desain pembelajaran hendaknya sesuai dengan IPK yang
dikembangkan, karena IPK dapat memberikan gambaran kegiatan
pembelajaran yang efektif untuk mencapai kompetensi. IPK yang menuntut
kompetensi dominan pada aspek prosedural menunjukkan agar kegiatan
pembelajaran dilakukan tidak dengan strategi ekspositori melainkan lebih
tepat dengan strategi discovery-inquiry.

MODUL BIMBINGAN TEKNIS INSTRUKTUR KURIKULUM 2013 DI SD


2
3) Pedoman dalam mengembangkan bahan ajar
Bahan ajar perlu dikembangkan oleh guru guna menunjang pencapaian
kompetensi siswa. Pemilihan bahan ajar yang efektif harus sesuai tuntutan IPK
sehingga dapat meningkatkan pencapaian kompetensi secara maksimal.
4) Pedoman dalam merancang dan melaksanakan penilaian hasil belajar

Indikator menjadi pedoman dalam merancang, melaksanakan, serta


mengevaluasi hasil belajar. Rancangan penilaian memberikan acuan dalam
menentukan bentuk dan jenis penilaian, serta pengembangan indikator
penilaian.

c. Mekanisme Pengembangan IPK

Pengembangan IPK harus mengakomodasi kompetensi yang tercantum dalam


KD. IPK dirumuskan dalam bentuk kalimat dengan menggunakan kata kerja
operasional. Rumusan IPK sekurang-kurangnya mencakup dua hal yaitu tingkat
kompetensi dan materi yang menjadi media pencapaian kompetensi, termasuk
didalamnya karakter siswa.
Dalam merumuskan indikator yang harus diperhatikan adalah:
a. menggunakan kata kerja operasioal yang sesuai, sehingga dapat
diukur/diamati
b. kata kunci setiap kompetensi dasar.

4. Pedoman Pengembangan Silabus


a. Pengertian
Silabus adalah rencana pembelajaran pada mata pelajaran atau tema tertentu
yang mencakup Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, materi pembelajaran,
kegiatan pembelajaran, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar. Silabus
dikembangkan oleh pemerintah, pemerintah daerah, dan satuan pendidikan
sesuai dengan kewenangan masing-masing.

b. Prinsip Pengembangan Silabus


Dalam mengembangkan silabus, baik oleh Pemerintah, pemerintah Daerah,
maupun satuan pendidikan, perlu memperhatikan prinsip berikut:
1) Kompetensi yang dikembangkan hendaknya memberi penekanan bahwa
pembelajaran merupakan proses pencapaian kompetensi yang dapat

8
mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi untuk menyelesaikan
masalah dengan berpikir kritis, inovatif, kreatif, serta berkomunikasi secara
efektif dengan berbagai pihak demi kehidupan bersama manusia secara damai
dan harmonis.
2) Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus harus
benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
3) Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi dalam
silabus relevan dengan tingkat perkembangan spiritual, fisik, intelektual,
sosial, dan emosional peserta didik.
4) Komponen-komponen silabus harus sistematis artinya saling berhubungan
secara fungsional dalam mencapai kompetensi yang dipersyaratkan
5) Adanya hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara kompetensi dasar,
indikator, materi pokok, kegiatan pembelajaran dan penilaian, serta sumber
belajar.
6) Cakupan indikator, materi pokok/pembelajaran, pengalaman belajar, sumber
belajar, dan sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapaian kompetensi
dasar.
7) Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan
sistem penilaian memperhatikan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, lingkungan, dan konteks kehidupan sehari-hari.
8) Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi berbagai ragam
kurikulum yang memiliki nilai relevansi dengan tuntutan dan kebutuhan serta
kehidupan peserta didik, masyarakat, pengembang kurikulum daerah, dan
jenjang pendidikan berikutnya.
9) Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi sikap spiritual,
sosial, pengetahuan, dan keterampilan. Komponen silabus mencakup
Kompetensi Dasar, Materi pembelajaran dan Contoh Kegiatan pembelajaran.
Dalam pengembangannya perlu memperhatikan: (a) keselarasan antara ide,
desain, dan pelaksanaan kurikulum, (b) mudah diajarkan/dikelola oleh guru,
(c) mudah dipelajari oleh peserta didik, (d) teramati dan terukur
pencapaiannya, (e) bermakna untuk dipelajari sebagai bekal untuk kehidupan
dan kelanjutan pendidikan peserta didik.
10)Penyusunan silabus memperhatikan alokasi waktu yang disediakan dalam
struktur kurikulum pertahun, persemester, dan alokasi waktu mata pelajaran.

MODUL BIMBINGAN TEKNIS INSTRUKTUR KURIKULUM 2013 DI SD


2
11)Implementasi pembelajaran persemester menggunakan penggalan silabus
sesuai dengan kompetensi dasar mata pelajaran dengan alokasi waktu sesuai
struktur kurikulum.
c. Komponen Silabus
Silabus merupakan acuan penyusunan kerangka pembelajaran untuk setiap
bahan kajian mata pelajaran. Silabus paling sedikit memuat:
1) Identitas mata pelajaran (Untuk mata pelajaran yang berdiri sendiri);
2) Identitas sekolah meliputi nama satuan pendidikan dan kelas;
3) Kompetensi inti, merupakan gambaran secara kategorial mengenai
kompetensi dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang harus
dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran;
4) Kompetensi dasar, merupakan kemampuan spesifik yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang terkait muatan atau mata pelajaran;
5) materi pokok, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan
ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian
kompetensi;
6) pembelajaran, yaitu kegiatan yang dilakukan oleh pendidik dan peserta didik
untuk mencapai kompetensi yang diharapkan;
7) penilaian, merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk
menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik;
8) alokasi waktu sesuai dengan jumlah jam pelajaran dalam struktur kurikulum
untuk satu semester atau satu tahun; dan
9) sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar
atau sumber belajar lain yang relevan.
d. Langkah-Langkah Pengembangan Silabus
1) Menuliskan identitas sekolah, mata pelajaran, pada kelas dan semester tertentu
2) Mengkaji:
a) KD pengetahuan dan keterampilan mata pelajaran Matematika
sebagaimana tercantum pada dokumen KI/KD (Permendikbud No. 24
tahun
2016 tentang KI/KD).
b) Mengidentifikasi materi pokok yang tercantum pada rumusan KD termasuk
keluasan dan kedalamannya sesuai dengan konstruk keilmuan.
c) Merancang kegiatan pembelajaran sesuai dengan kompetensi dasar yang
dipersyaratkan.
d) Merancang kegiatan penilaian yang terintegrasi dengan kegiatan
pembelajaran. Penilaian atas pembelajaran (assesment of learning)
dilakukan untuk mengukur capaian peserta didik terhadap kompetensi
yang telah ditetapkan. Penilaian untuk pembelajaran (assesment for
learning) memungkinkan pendidik menggunakan informasi kondisi peserta

8
didik untuk memperbaiki pembelajaran. Sedangkan penilaian sebagai
pembelajaran (assesment as learning) memungkinkan peserta didik melihat
capaian dan kemajuan belajarnya untuk menentukan target belajar.
Penilaian diarahkan untuk menilai seluruh kompetensi baik sikap,
pengetahuan, maupun keterampilan. Penilaian di tingkat satuan pendidikan
dideskripsikan sesuai dengan mata pelajaran sudah memuat jenis, teknik,
dan instrumen penilaian yang akan digunakan.
e) Menetapkan alokasi waktu tatap muka untuk menyelesaikan ketuntasan
kompetensi dasar baik sikap, pengetahuan, maupun keterampilan sesuai
dengan alokasi waktu yang terdapat dalam struktur kurikulum dengan
mempertimbangkan keluasan, kedalaman, dan tingkat kesulitan.
f) Menentukan sumber belajar dan media pembelajaran yang sesuai dengan
kompetensi dan materi pokok yang dikembangkan dapat berupa buku
(cetak dan digital), media cetak dan elektronik, lingkungan (alam, sosial,
dan budaya) sekitar, atau sumber belajar lain yang relevan.
e. Pengembang Silabus
Pengembangan silabus dapat dilakukan oleh guru secara mandiri atau
berkelompok dalam sebuah sekolah/madrasah atau beberapa sekolah dalam
satu gugus sekolah, tim pengembang kurikulum (TPK) baik di tingkat Pusat dan
Daerah, kelompok kerja guru (KKG), dan Dinas Pendidikan (Kabupaten/Kota).
1. Disusun secara mandiri oleh guru apabila guru yang bersangkutan mampu
mengenali karakteristik peserta didik, kondisi sekolah/madrasah dan
lingkungannya.
2. Di SD/MI semua guru kelas, dari kelas I sampai dengan kelas VI, menyusun
silabus secara bersama.
3. Sekolah/Madrasah yang belum mampu mengembangkan silabus secara
mandiri, dapat mengembangkan secara bersama-sama dengan
sekolah/madrasah lain, atau melalui forum KKG.
4. Dinas Pendidikan dapat menyelenggarakan forum untuk mengembangkan
silabus sesuai dengan tingkat dan jenjang pendidikan yang merupakan
binaannya.

5. Pedoman Pengembangan Prota dan Prosem


a. Program Tahunan (Prota)
Program Tahunan merupakan rencana umum pelaksanaan pembelajaran
tematik terpadu atau mata pelajaran yang berisi rencana penetapan alokasi
waktu satu

2
MODUL BIMBINGAN TEKNIS INSTRUKTUR KURIKULUM 2013 DI SD

2
tahun pembelajaran. Program tahunan perlu dipersiapkan dan dikembangkan
oleh guru sebelum tahun pelajaran, karena merupakan pedoman bagi
pengembangan program-program berikutnya, yakni Program Semester, dan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.
Langkah-langkah perancangan Program Tahunan:
1. Menelaah jumlah KD dalam satu tahun pada suatu kelas.
2. Menghitung jumlah Minggu Belajar Efektif (MBE) dalam satu tahun.
3. Mendistribusikan alokasi waktu Minggu Belajar Efektif (MBE) untuk seluruh
KD.
Dalam menyusun Program Tahunan, komponen yang harus ada sebagai berikut.
• Identitas (kelas, muatan pelajaran, tahun pelajaran)
• Format isian (Nomor, KD, dan alokasi waktu).
Guru diberikan kebebasan menentukan format yang digunakan.

b. Program Semester (Prosem)

Program semester (Prosem) merupakan penjabaran dari program tahunan


sehingga program tersebut tidak dapat disusun sebelum tersusun program
tahunan.
Langkah-langkah perancangan program semester:
1. Menelaah kalender pendidikan dan ciri khas satuan pendidikan berdasarkan
kebutuhan tingkat satuan pendidikan.
2. Menandai hari-hari libur, permulaan tahun pelajaran, minggu pembelajaran
efektif, dan waktu pembelajaran efektif (per minggu). Hari-hari libur
meliputi:
 Jeda tengah semester
 Jeda antar semester
 Libur akhir tahun pelajaran
 Hari libur keagamaan
 Hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional
 Hari libur khusus
3. Menghitung jumlah Hari Belajar Efektif (HBE) dan Jam Belajar Efektif (JBE)
setiap bulan dan semester dalam satu tahun.

8
4. Mendistribusikan alokasi waktu yang disediakan untuk semua KD serta
mempertimbangkan waktu untuk ulangan serta review materi.
Program semester berisikan garis-garis besar mengenai hal-hal yang hendak
dilaksanakan dan dicapai dalam semester tersebut. Pada umumnya program
semester ini berisikan:
• Identitas (satuan pendidikan, mata pelajaran, kelas/semester, tahun pelajaran)
• Format isian (KD, alokasi waktu, dan bulan yang terinci per minggu, dan
keterangan yang diisi kapan pelaksanaan pembelajaran berlangsung.
Secara sederhana teknik pengisian program semester sama seperti program
tahunan. Beberapa komponen yang sudah ada dalam program tahunan tinggal
memindah saja (KD). Seperti program tahunan, program semester juga banyak
alternatifnya.

MODUL BIMBINGAN TEKNIS INSTRUKTUR KURIKULUM 2013 DI SD


2
6. Pedoman Pengembangan RPP Mata Pelajaran Matematika
a. Pengertian
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan pembelajaran
tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan dari silabus
untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai
Kompetensi Dasar (KD). Setiap pendidik pada satuan pendidikan berkewajiban
menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung
secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, efisien, memotivasi
peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi
prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan
perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. RPP disusun berdasarkan KD
atau subtema yang dilaksanakan kali pertemuan atau lebih. (Permendikbud No.
22 tahun 2016)
b. Komponen RPP
Komponen RPP sesuai Permendikbud Nomor 22 tahun 2016 terdiri atas:
1) identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan;
2) identitas mata pelajaran atau tema/subtema;
3) kelas/semester;
4) materi pokok;
5) alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan
beban belajar dengan mempertimbangkan jumlah jam pelajaran yang tersedia
dalam silabus dan KD yang harus dicapai;
6) tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD, dengan menggunakan
kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan;
7) kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi;
8) materi pembelajaran, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang
relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator
ketercapaian kompetensi;
9) metode pembelajaran, digunakan oleh pendidik untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai KD yang
disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan KD yang akan dicapai;
10)media pembelajaran, berupa alat bantu proses pembelajaran
untuk menyampaikan materi pelajaran;

8
11) sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar,
atau sumber belajar lain yang relevan;
12)langkah-langkah pembelajaran dilakukan melalui tahapan pendahuluan, inti,
dan penutup; dan
13)penilaian hasil pembelajaran.

Catatan: Komponen RPP tersebut di atas bersifat minimal, artinya setiap satuan
c. Prinsip - Prinsip
pendidikan Penyusunan
diberikan RPP menambah komponen lain, selama
peluang untuk
Mekanisme pelaksanaan
komponen tersebut pembelajaran
memberikan mencakup
kemudahan perencanaan,
dalam pelaksanaan pelaksanaan
pembelajaran
(termasuk didalamnya kegiatan evaluasi), dan pertimbangan daya dukung.
Tahap pertama, perencanaan pembelajaran yang diwujudkan dengan kegiatan
penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

Dalam menyusun RPP hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip sebagai


berikut:

1) Penguatan karakter siswa melalui PPK berbasis kelas, berbasis budaya


sekolah dan berbasis masyarakat diperkaya dengan literasi, kompetensi
abad 21 (4C) dan HOTS. Integrasi ini dapat dilakukan pada indikator, tujuan,
kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, kegiatan penutup maupun penilaian.
2) Perbedaan individual siswa antara lain kemampuan awal, tingkat
intelektual, bakat, potensi, minat, motivasi belajar, kemampuan sosial,
emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang
budaya, norma,
nilai, dan/atau lingkungan siswa.
3) Partisipasi aktif siswa.
4) Berpusat pada siswa untuk mendorong semangat belajar, motivasi, minat,
kreativitas, inisiatif, inspirasi, inovasi dan kemandirian.
5) Pengembangan budaya membaca dan menulis yang dirancang untuk
mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan
berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan.
6) Pemberian umpan balik dan tindak lanjut RPP memuat rancangan program
pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan remedi.

MODUL BIMBINGAN TEKNIS INSTRUKTUR KURIKULUM 2013 DI SD

2
7) Penekanan pada keterkaitan dan keterpaduan antara KD, materi
pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi,
penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar.
8) Penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara terintegrasi,
sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi
d. Langkah – langkah Penyusunan RPP
1) Mengkaji silabus mata pelajaran matematika meliputi: (1) KI dan KD; (2)
materi pembelajaran; (3) proses pembelajaran; (4) penilaian pembelajaran;
(5) alokasi waktu; dan (6) sumber belajar.
2) Merumuskan indikator pencapaian KD.
3) Merumuskan tujuan pembelajaran.
4) Mengembangkan materi pembelajaran. Materi Pembelajaran dapat berasal
dari buku teks pelajaran (buku siswa) dan buku panduan guru, sumber
belajar lain berupa muatan lokal, materi kekinian, konteks pembelajaran
dari lingkungan sekitar yang dikelompokkan menjadi materi untuk
pembelajaran reguler, pengayaan, dan remedial.
5) Menjabarkan kegiatan pembelajaran yang ada pada silabus dalam bentuk
yang lebih operasional berupa pendekatan saintifik disesuaikan dengan
kondisi siswa dan satuan pendidikan termasuk penggunaan media, alat,
bahan, dan sumber belajar.
6) Menentukan alokasi waktu untuk setiap pertemuan berdasarkan alokasi
waktu pada silabus. Selanjutnya dibagi ke dalam kegiatan pendahuluan, inti,
dan penutup.
7) Mengembangkan penilaian pembelajaran dengan cara menentukan lingkup,
teknik, dan instrumen penilaian, serta membuat pedoman penskoran.
8) Menentukan strategi pembelajaran remedial segera setelah dilakukan
penilaian.
9) Menentukan Media, Alat, Bahan, dan Sumber Belajar disesuaikan
dengan yang telah ditetapkan dalam langkah penjabaran proses
pembelajaran.

7. Inspirasi Pembelajaran Mata Pelajaran Matematika


a. Pendahuluan

8
Matematika merupakan ilmu universal yang berguna bagi kehidupan manusia dan
juga mendasari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi modern, serta
mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin untuk meningkatkan dan
mengembangkan daya pikir manusia. Perkembangan pesat di bidang teknologi
informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh perkembangan matematika di
bidang teori bilangan, aljabar, analisis, teori peluang, dan matematika diskrit. Untuk
menguasai dan mencipta teknologi di masa depan, diperlukan penguasaan dan
pemahaman atas matematika yang kuat sejak dini.
NCTM (National Council of Teachers of Mathematics, 2000) menyatakan pentingnya
matematika dengan pernyataan berikut: “In this changing world, those who
understand and can do mathematics will have significantly enhanced opportunities
and options for shaping their futures. Mathematical competence opens doors to
productive futures. A lack of mathematical competence keeps those doors closed.”
Dalam dunia yang terus berubah ini, siapa saja yang memahami dan terampil dalam
matematika akan secara signifikan meningkatkan kesempatan dan pilihan untuk
membentuk masa depannya. Kompetensi matematis membuka pintu masa depan
yang produktif. Ketiadaan kompetensi matematis membiarkan pintu-pintu tersebut
tetap tertutup. Bagi seorang peserta didik keberhasilan mempelajari matematika
akan membuka pintu karir yang cemerlang. Bagi para warga negara, penguasaan
matematika akan menunjang pengambilan keputusan yang tepat. Bagi suatu negara,
kompetensi matematis akan menyiapkan warganya untuk bersaing dan
berkompetisi di bidang ekonomi dan teknologi.
Kurikulum matematika saat ini mendorong agar praktek pembelajaran matematika
beralih dari pembelajaran yang bersifat teacher-centered ke pembelajaran yang
bersifat student-centered, dan mengubah para peserta didik yang sebelumnya
merupakan pembelajar yang pasif (passive learners) menjadi peserta didik
merupakan pembelajar yang aktif (active learners) (NCTM, 1989, 2000). Dalam
pembelajaran matematika, seperti dikemukakan dalam NCTM (1989, 2000)
diharapkan para peserta didik akan meningkat kemampuannya dalam hal
penalaran (reasoning), pemecahan masalah (problem solving), komunikasi
matematis (mathematical communication), koneksi-koneksi matematis
(mathematical connections), dan dalam hal menggunakan representasi
matematis(mathematical representation). Menurut Brownell (dalam Reys, Suydam,
Lindquist, & Smith, 1998),

2
MODUL BIMBINGAN TEKNIS INSTRUKTUR KURIKULUM 2013 DI SD

2
matematika dapat dipandang sebagai suatu sistem yang terdiri atas ide, prinsip, dan
proses sehingga keterkaitan antar aspek-aspek tersebut harus dibangun dengan
penekanan bukan pada memori atau hapalan melainkan pada aspek penalaran atau
intelegensi anak. Untuk terbentuknya kemampuan koneksi matematik tersebut,
dalam NCTM Standards (2000) dijelaskan bahwa pembelajaran matematika harus
diarahkan pada pengembangan kemampuan berikut: (1) memperhatikan serta
menggunakan koneksi matematik antar berbagai ide matematik, (2) memahami
bagaimana ide-ide matematik saling terkait satu dengan lainnya sehingga
terbangun pemahaman menyeluruh, dan (3) memperhatikan serta menggunakan
matematika dalam konteks di luar matematika (Didi Suryadi, 2011).
Studi Trend in International Mathematics and Science Study (TIMSS) dan Program
for International Student Assessment (PISA) telah menjadi standar baru bagi
pembelajaran matematika. Salah satu tujuan studi dari TIMSS dan PISA yaitu
mengetahui kemampuan peserta didik dalam penalaran, mengidentifikasi, dan
memahami, serta menggunakan dasar-dasar matematika yang diperlukan dalam
kehidupan sehari-hari. Atau dengan kata lain, peserta didik harus memiliki literasi
matematika. Konsep tentang literasi matematika dimaksudkan kemampuan
individu untuk memformulasikan, menggunakan, dan menginterpretasikan
matematika dalam berbagai konteks. Hal ini termasuk penalaran matematis dan
menggunakan konsep- konsep matematika, prosedur, fakta, dan peralatan untuk
menggambarkan, menjelaskan, dan memprediksi penomena atau peristiwa (OECD,
2013).

Survei TIMSS yang dilakukan oleh The International Association for the Evaluation
and Educational Achievement (IAE) berkedudukan di Amsterdam, mengambil fokus
pada domain isi matematika dan kognitif siswa. Domain isi meliputi Bilangan,
Aljabar, Geometri, Data dan Peluang, sedangkan domain kognitif meliputi
pengetahuan, penerapan, dan penalaran. Survei dilakukan setiap 4 (empat) tahun
yang diadakan mulai tahun 1999, khusus untuk peserta didik berusia 14 tahun.
Hasil analisis lebih jauh untuk studi TIMSS menunjukkan bahwa soal-soal yang
digunakan untuk mengukur kemampuan peserta didik dibagi menjadi empat
kategori, yaitu: low mengukur kemampuan sampai level knowing , intermediate
mengukur kemampuan sampai level applying, high mengukur kemampuan sampai
level reasoning, dan advance mengukur kemampuan sampai level
reasoning with incomplete

8
information. Sedangkan studi PISA, yang diselenggarakan oleh Organization for
Economic Cooperation and Development (OECD) sebuah badan PBB yang
berkedudukan di Paris, bertujuan untuk mengetahui literasi matematika siswa.
Fokus studi PISA adalah kemampuan peserta didik dalam mengidentifikasi dan
memahami serta menggunakan dasar-dasar matematika yang diperlukan dalam
kehidupan sehari-hari. Studi dilakukan setiap 3 (tiga) tahun yang dilakukan mulai
tahun 2000, untuk peserta didik berusia 15 tahun. Berdasarkan analisis hasil PISA
2009, ditemukan bahwa dari 6 (enam) level kemampuan yang dirumuskan di dalam
studi PISA, hampir semua peserta didik Indonesia hanya mampu menguasai
pelajaran sampai level 3 (tiga) saja, sementara negara lain yang terlibat di dalam
studi ini banyak yang mencapai level 4 (empat), 5 (lima), dan 6 (enam).

Indonesia telah empat kali mengikuti TIMSS pada tahun 1999, 2003, 2007, dan
2011 dan beberapa kali mengikuti PISA (Sri Whardani, 2011). Laporan hasil studi
TIMSS dan PISA secara umum menyimpulkan bahwa:
a) Peserta didik belum mampu mengembangkan kemampuan berpikirnya secara
optimum dalam mata pelajaran matematika di sekolah.
b) Proses pembelajaran matematika belum mampu menjadikan peserta didik
mempunyai kebiasaan membaca sambil berpikir dan bekerja agar dapat
memahami informasi esensial dan strategis dalam menyelesaikan soal.
c) Dari penyelesaian soal-soal yang dibuat siswa, tampak bahwa dosis mekanistik
masih terlalu besar dan dosis penalaran masih rendah.
d) Mata pelajaran matematika bagi peserta didik belum menjadi “sekolah
berpikir”. Peserta didik masih cenderung “menerima” informasi kemudian
melupakannya sehingga mata pelajaran matematika belum mampu membuat
peserta didik cerdik, cerdas, dan cekatan.
e) Hasil studi TIMSS (Trends in International Mathematics and Science Study)
menunjukkan peserta didik Indonesia berada pada rangking amat rendah
dalam kemampuan (1) memahami informasi yang komplek, (2) teori, analisis
dan pemecahan masalah, (3) pemakaian alat, prosedur dan pemecahan masalah
dan (4) melakukan investigasi. Hasil-hasil ini menunjukkan perlu ada
perubahan orientasi kurikulum, yaitu tidak membebani peserta didik dengan
konten namun mengutamakan pada aspek kemampuan esensial yang
diperlukan semua warga negara untuk berperan serta dalam membangun
negaranya pada abad 21.

MODUL BIMBINGAN TEKNIS INSTRUKTUR KURIKULUM 2013 DI SD


2
Studi TIMSS dan PISA tersebut intinya terletak pada kekuatan penalaran
matematis peserta didik serta kemampuan menerapkannya dalam kehidupan
sehari-hari. Hal ini menunjukkan kelemahan peserta didik dalam menghubungkan
konsep-konsep matematika yang bersifat formal dengan permasalahan dalam
dunia nyata. Memperhatikan rendahnya kemampuan peserta didik Indonesia
dalam survei tersebut, Pemerintah Indonesia, dalam hal ini Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan sebenarnya telah mengantisipasinya dengan
melakukan beberapa perubahan kurikulum.

Kelemahan pembelajaran matematika saat ini para peserta didik tidak dapat
menghubungkan konsep-konsep matematika di sekolah dengan pengalaman
mereka sehari-hari. Pembelajaran matematika terlalu formal, kurang mengkaitkan
dengan makna, pemahaman, dan aplikasi dari konsep-konsep matematika, serta
gagal dalam memberikan perhatian yang cukup terhadap kemampuan penalaran
dan pemecahan masalah (NCTM, 2014). Sementara Callison (2013) menyebutkan
bahwa para peserta didik membutuhkan pengembangan kemampuan praktis
matematika seperti pemecahan masalah, membuat hubungan, memahami berbagai
representasi dari ide-ide matematika, mengkomunikasikan proses pemikiran
mereka, dan menjelaskan penalaran penalaran yang mereka lakukan.

Standar kurikulum matematika seharusnya menekankan hubungan (connection)


sebagai salah satu proses penting dalam pembelajaran matematika. Pembelajaran
harus membuat peserta didik dapat mengenal dan menggunakan dalam konteks di
luar matematika. Hal ini termasuk membuat hubungan terhadap“dunia nyata”,
yaitu dunia di luar kelas. Oleh karena itu, menurut Chapman (2012) guru
diharapkan menyiapkan sistuasi dunia real dan konteksnya untuk peserta didik
guna membuat ide-ide matematika masuk akal, bisa diterima siswa. Dengan
demikian akan memberikan kesempatkan kepada peserta didik untuk mengenal
dan mengapresiasi hubungan matematika dengan kehidupannya. Guru sekarang
didorong untuk membantu siswanya membuat hubungan yang lebih realistis
antara matematika dengan kehidupan sehingga membuat matematika lebih
bermakna. Tetapi menghubungkan matematika dengan kehidupan sehari-hari
tidak selalu mudah. Hal ini berarti para guru juga membutuhkan kemampuan
untuk dapat mengenali dan memahami tentang hubungan dan aplikasi matematika,
yang dapat digunakan untuk

8
mengembangkan pembelajaran matematika. Peserta didik membangun sendiri
pengetahuan melalui proses investigasi tersebut. Guru tidak memberikan jawaban
langsung, tetapi dengan keahliannya membimbing peserta didik dalam membangun
pengetahuan dengan menyediakan aktivitas yang mendukung penyusunan
pengetahuan oleh siswa. Oleh karena itu, guru harus ahli dalam membuat
pertanyaan-pertanyaan dan memotivasi peserta didik dalam refleksi kognisi yang
diperlukan untuk membangun pengetahuan yang diinginkan (Fast dan Hankes,
2011).
Dengan belajar matematika peserta didik diharapkan akan memperoleh manfaat
sebagai berikut.
a) Mampu berpikir secara sistematis melalui urutan-urutan yang teratur dan
tertentu, terbiasa untuk memecahkan masalah secara sistematis, sehingga
dapat menerapkannya dalam kehidupan nyata, dan bisa menyelesaikan setiap
masalah dengan lebih mudah.
b) Mampu berpikir secara deduktif dan induktif untuk membangun dan
mengembangkan penalaran matematika yang bersifat deduktif.
c) Mampu membentuk sikap yang lebih teliti, cermat, akurat dalam bertindak, taat
pada aturan dan prosedur.
d) Mampu menggunakan dan mengaplikasikan matematika dalam kehidupan
nyata.

Kecakapan atau kemahiran matematika merupakan bagian dari kecakapan hidup


yang harus dimiliki peserta didik terutama dalam pengembangan penalaran,
komunikasi, dan pemecahan masalah yang dihadapi dalam kehidupan peserta
didik sehari-hari. Oleh karena itu mata pelajaran Matematika perlu diberikan
kepada semua peserta didik mulai dari Sekolah Dasar, untuk membekali peserta
didik dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, inovatif dan
kreatif, serta kemampuan bekerjasama. Kompetensi tersebut diperlukan agar
peserta didik dapat memiliki kemampuan memperoleh, mengelola, dan
memanfaatkan informasi untuk hidup lebih baik pada keadaan yang selalu
berubah, tidak pasti, dan sangat kompetitif. Dalam melaksanakan pembelajaran
matematika, diharapkan bahwa peserta didik harus dapat merasakan kegunaan
belajar matematika.

b. Tujuan

MODUL BIMBINGAN TEKNIS INSTRUKTUR KURIKULUM 2013 DI SD

2
Setelah mempelajari matematika peserta didik diharapkan dapat:
1) Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan
menggunakan konsep secara luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan
masalah. Indikator-indikator pencapaian kecakapan ini, meliputi:
a) Menafsirkan konsep yang telah dipelajari dalam bahasa atau pengetahuan
sebelumnya,
b) mengklasifikasikan objek-objek berdasarkan atribut-atribut penting yang
bersesuaian dengan suatu konsep,
c) mengidentifikasi sifat-sifat konsep,
d) menerapkan konsep secara logis,
e) memberikan contoh atau contoh penyangkal (bukan contoh) konsep yang
dipelajari,
f) menyajikan konsep dalam berbagai macam bentuk representasi matematis
(tabel, grafik, diagram, model matematika, atau cara lainnya),
g) mengaitkan berbagai konsep dalam matematika maupun di luar matematika,
h) mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup suatu konsep.

Termasuk dalam kecakapan ini adalah menggunakan algoritma atau prosedur,


yaitu kompetensi yang ditunjukkan saat bekerja dan menerapkan konsep-
konsep matematika seperti melakukan operasi hitung, melakukan operasi
aljabar, melakukan manipulasi aljabar, dan keterampilan melakukan pengukuran
dan melukis/menggambarkan/merepresentasikan konsep keruangan.
Indikator-
indikator pencapaian kecakapan ini meliputi:
a) menggunakan, memanfaatkan dan memilih prosedur/algoritma,
b) memodifikasi atau memperhalus prosedur,
c) mengembangkan prosedur,
d) menggunakan matematika dalam konteks matematika seperti melakukan
operasi matematika yang standar ataupun tidak standar (manipulasi aljabar)
dalam menyelesaikan masalah matematika.
2) Menggunakan pola sebagai dugaan dalam penyelesaian masalah, dan mampu
membuat generalisasi berdasarkan fenomena atau data yang ada. Indikator-
indikator pencapaian kecakapan ini, meliputi:
a) menemukan beberapa contoh atau data dan pola hubungan di antaranya,
b) mengajukan dugaan (conjecture) tentang pola hubungan,
c) memverifikasi kebenaran dugaan pola hubungan,
d) menggeneralisasi pola hubungan yang telah diverifikasi kebenarannya.
3) Menggunakan penalaran pada sifat, melakukan manipulasi matematika baik
dalam penyederhanaan, maupun menganalisis komponen yang ada dalam

8
pemecahan masalah dalam konteks matematika maupun di luar matematika
(kehidupan nyata, ilmu, dan teknologi) yang meliputi kemampuan memahami
masalah, membangun model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan
solusi yang diperoleh termasuk dalam rangka memecahkan masalah nyata dalam
kehidupan sehari-hari. Indikator-indikator pencapaian kecakapan ini, meliputi:
a) memahami masalah,
b) mengorganisasi data dan mengidentifikasi informasi yang relevan dalam
masalah,
c) merumuskan masalah secara matematis dalam berbagai bentuk,
d) memilih atau mengembangkan pendekatan dan strategi yang tepat untuk
memecahkan masalah,
e) menafsirkan dan mengevaluasi solusi yang diperoleh.
4) Mampu mengomunikasikan gagasan, penalaran serta mampu menyusun bukti
matematika dengan menggunakan kalimat lengkap, simbol, tabel, diagram, atau
representasi lain untuk memperjelas keadaan atau masalah. Indikator-indikator
pencapaian kecakapan ini, meliputi:
a) memberikan alasan atau bukti terhadap kebenaran suatu pernyataan,
b) menduga dan memeriksa kebenaran dugaan (conjecture),
c) memeriksa kesahihan atau kebenaran suatu argumen dengan penalaran
induktif atau deduktif,
d) menurunkan atau membuktikan rumus dengan penalaran deduktif,
e) menduga dan memeriksa kebenaran dugaan.
5) Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu
memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika,
serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.Indikator-indikator
pencapaian kecakapan ini, meliputi:
a) memiliki rasa ingin tahu yang tinggi,
b) bersikap penuh perhatian dalam belajar matematika,
c) bersikap antusias dalam belajar matematika,
d) bersikap gigih dalam menghadapi permasalahan,
e) memiliki penuh percaya diri dalam belajar dan menyelesaikan masalah.
6) Memiliki sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai dalam matematika
dan pembelajarannya, seperti taat azas, konsisten, menjunjung tinggi
kesepakatan, toleran, menghargai pendapat orang lain, santun, demokrasi, ulet,
tangguh, kreatif, menghargai kesemestaan (konteks, lingkungan), kerjasama,
adil, jujur, teliti, cermat, bersikap luwes dan terbuka, memiliki kemauan berbagi
rasa
dengan orang lain
7) Melakukan kegiatan–kegiatan motorik yang menggunakan pengetahuan
matematika

2
MODUL BIMBINGAN TEKNIS INSTRUKTUR KURIKULUM 2013 DI SD

2
8) Menggunakan alat peraga sederhana maupun hasil teknologi untuk melakukan
kegiatan-kegiatan matematika. Kecakapan atau kemampuan-kemampuan
tersebut saling terkait erat, yang satu memperkuat sekaligus membutuhkan yang
lain. Sekalipun tidak dikemukakan secara eksplisit, kemampuan berkomunikasi
muncul dan diperlukan di berbagai kecakapan, misalnya untuk menjelaskan
gagasan, menyajikan rumusan dan penyelesaian masalah, atau mengemukakan
argumen pada penalaran.
c. Ruang Lingkup
Dalam setiap aspek kehidupan, manusia perlu menyediakan berbagai kebutuhan
dengan jumlah tertentu, yang berkaitan dengan aktivitas menghitung dan mengarah
pada konsep aritmetika (studi tentang bilangan) serta aktivitas mengukur yang
mengarah pada konsep geometri (studi tentang bangun, ukuran dan posisi).

Saat ini, banyak ditemukan kaidah atau aturan untuk memecahkan masalah-
masalah yang berhubungan dengan pengukuran, yang biasanya ditulis dalam rumus
atau formula matematika, dan ini dipelajari dalam geometri dan pengukuran.
Pengukuran dapat dilakukan secara langsung misal panjang atau lebar kertas,
kebun, atau ruang kelas serta proses pengukuran yang dilakukan secara tak
langsung seperti pengukuran peta dengan menggunakan skala.

Berdasarkan deskripsi pentingnya materi matematika tersebut, ruang lingkup


matematika untuk Sekolah Dasar adalah sebagai berikut.
a) Konsep, operasi dan pola bilangan, meliputi: bilangan cacah, bulat dan pecahan,
bilangan prima, bilangan berpangkat dan bilangan akar pangkat dua dan tiga,
bilangan negatif, lambang bilangan, urutan bilangan, operasi bilangan
(penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian).
b) Geometri dan pengukuran, meliputi: bangun datar dan ruang sederhana serta
sifat dan ciri-cirinya, pengubinan, letak, posisi dan jarak, pola barisan bangun
datar dan bangun ruang, ruas garis, keliling dan luas bangun datar, simetri lipat
dan putar, volume bangun ruang, satuan baku dan tidak baku (panjang, berat,
waktu, luas, dan volume), pengukuran sudut.
c) Statistika dan peluang, meliputi: data tunggal, pengumpulan dan penyajian data
tunggal (diagram batang), penafsiran data, ukuran pemusatan data tunggal
(mean, median, modus).

8
Ruang lingkup dan peta materi matematika SD/MI digambarkan sebagai berikut.

Gambar diagram cakupan materi matematika

MODUL BIMBINGAN TEKNIS INSTRUKTUR KURIKULUM 2013 DI SD


2
F. SKENARIO

Kegiatan 1 : Analisis SKL, KI, KD, dan Perumusan


IPK Alokasi Waktu : 3 JP @ 45 Menit

Pendahuluan Kerja Kelompok (Lk 1.1)


(Doa, dinamika  Kerja
Presentasi perwakilan kelompok Kelompo
kelompok, Penguatan oleh fasilitator k (Lk 1.
penyampaian (gunakan PPT 1.1) 2)
tujuan, motivasi, (50’)  Presentas
penjelasan i
skenario pelatihan perwakila
(gunakan PPT n
1.1), ice kelompok
breaking,  Penguatan
salam oleh
PPK/tepuk fasilitat
PPK/ Mars or
PPK, Lagu (gunakan
Nasional/Lagu PPT 1.1)

Penutup (Refleksi, kesimpulan, games pe


salam PPK/tepuk PPK/Mars PPK, Lagu N

8
Langkah-langkah Kegiatan

Media/Alat Alokasi
Nomor Uraian Kegiatan Metode
/ Bahan Waktu
Pendahuluan
1 Kelas diawali dengan doa 15
2 Dinamika kelompok :  Kertas plano menit
1. Perkenalan fasilitator  Post it
2. Bagilah peserta ke  Spidol
dalam kelompok  Isolatif
3. Setiap kelompok 5-6 orang
4. Antar anggota kelompok
saling berkenalan
5. Pilihlah ketua kelompok
6. Bagikan setiap peserta 1
lembar kertas post it
7. Mintalah peserta menuliskan 1
ide kreatif agar pelatihan
berlangsung aktif, kreatif, efektif,
menyenangkan dan penuh
semangat
8. Tempelkan kertas plano di
depan kelas. Tuliskan di sisi kiri
atas ‘Strategi Pelatihan’, dan di
kanan atas ‘Materi Pelatihan’.
Pisahkan dengan garis tengah
9. Persilahkan peserta
menempelkan ide yang ditulis
berdasarkan 2 kriteria
tersebut
10. Bahaslah dengan para peserta,
sehingga menjadi ‘kontrak
belajar’
11. Pilihlah ketua kelas untuk
membantu kelancaran jalannya
pelatihan
3 Fasilitator mengondisikan
peserta dengan motivasi dan ice
breaking
4 Fasilitator menginternalisasi PPK
dalam tugas Guru dengan
mempraktikkan langsung simbol-
simbol PPK antara lain salam PPK/
tepuk PPK/ Mars PPK/Lagu Indonesia
Raya 3 stanza/LaguNasional/Lagu
Daerah

5 Fasilitator menjelaskan tujuan dan


skenario pelatihan (gunakan PPT 1. 1)

2
MODUL BIMBINGAN TEKNIS INSTRUKTUR KURIKULUM 2013 DI SD

2
Media/Alat Alokasi
Nomor Uraian Kegiatan Metode
/ Bahan Waktu
Inti
1 Pembagian kelompok beranggota 5  Diskusi  PPT 1.1 120
orang  Tanya  Lk 1.1. menit
jawab  Lk 1.2.
Presentasi PPT 1.1 (Fasilitator
 Praktik
menekankan urgensi penguatan
2 langsung
penguatan karakter, literasi, 4C
(unjuk
dan HOTS).
kerja)
3 Diskusi kelompok mengenai SKL, KI,
KD, dan Indikator (Lk 1.1) :
 Pengertian
 Keterkaitan
Fasilitator menyampaikan penguatan
(gunakan PPT 1.1)
4 Fasilitator menginternalisasi
PPK (salam PPK/ tepuk PPK)

5 Diskusi kelompok untuk


merumuskan indikator dari KD yang
terdapat pada contoh 1 PB . (Tugas Lk
1.2) Fasilitator menyampaikan
penguatan
(gunakan PPT 1.1)
Penutup
1 Fasilitator bersama peserta 10 menit
merefleksikan dan
menyimpulkan materi pelatihan
2 Fasilitator menyampaikan informasi
kegiatan selanjutnya atau tindak lanjut
yang dapat dilakukan terkait materi
pelatihan
3 Kegiatan ditutup dengan games
penyemangat, motivasi, internalisasi
PPK (salam PPK/tepuk PPK/Lagu
Nasional/Lagu Daerah) dan doa/rasa
syukur

8
Tugas dan Lembar Kerja
LK. 1.1 :
Tugas : Diskusi keterkaitan SKL-KI-KD
Tujuan : Mampu menganalisis keterkaitan antara SKL, KI, KD, dan IPK
Petunjuk : 6. Bukalah Permendikbud No 20 tahun 2016 dan Permendikbud
No 24 tahun 2016.
7. Buatlah contoh keterkaitan SKL-KI- dan KD (1 KD Pengetahuan
dan 1 KD Keterampilan)

LK. 1.2:
Tugas : Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
Tujuan : Mampu merumuskan indikator sesuai dengan KD yang diberikan
Petunjuk : 7. Pilihlah satu pasang KD Matematika kelas IV/V/VI (dari
aspek
pengetahuan dan keterampilan)
8. Cermati pasangan KD tersebut
9. Rumuskan indikator dari masing-masing KD tersebut
10. Tukarkan hasil kerja dengan peserta/kelompok lain.
11. Peserta saling memberikan pendapat.
12. Gunakan poin-poin berikut sebagai panduan
dalam memberikan pendapat :
- Apakah penggunaan kata kerja operasional pada
indikator sudah tepat?
- Apakah kata kerja operasional bisa diukur pencapaiannya?
- Apakah pencapaian indikator mengarah pada
pencapaian kompetensi

KD yang dipilih dari mata pelajaran ……………………… Kelas ……………………….

KD Pengetahuan :
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
MODUL BIMBINGAN TEKNIS INSTRUKTUR KURIKULUM 2013 DI SD
………………………………………………………………………………………………………………………
Indikator :

3. ……………………………………………………………………………………..……………………..

4. …………………………………………………………………………………………………………….

2
KD Keterampilan :
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………

Indikator :

3. ………………………………………………………………………………………………………

4. ………………………………………………………………………………………………………

Pendapat peserta lain tentang indikator yang dirumuskan :

…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………

Kegiatan 2 : Pengembangan Silabus


Alokasi Waktu : 3 JP @ 45 Menit

Pendahuluan
(Doa,
Diskusi kelompok  Penguatan
penyampaian : atas hasil
tujuan, motivasi, Tentang Silabus diskusi
penjelasan (20’)  Presenta
skenario si PPT
pelatihan, ice 2.1
breaking)

Penutup  Setiap kelompok


ditugaskan
(Refleksi, kesimpulan,
menyusun Silabus
games penyemangat,
Matematika (LK
motivasi, rencana 2.1) Diskusi dan penguatan
tindak oleh fasilitator
lanjut dan (65’)
doa/rasa syukur)
(10’)

8
Langkah-langkah Kegiatan

Media/Alat Alokasi
Nomor Uraian Kegiatan Metode
/ Bahan Waktu
Pendahuluan
1 Kelas diawali dengan doa

Fasilitator mengondisikan
2
peserta dengan motivasi dan ice 10 menit
breaking
Fasilitator menjelaskan tujuan dan
3
skenario pelatihan
Inti

Fasilitator memandu diskusi


1 tentang Silabus, dan strategi
pegintegrasian PPK, Literasi, 4 C  Diskusi
dan HOTS  Tanya
Fasilitator memberikan jawab
2
penguatan atas hasil diskusi  Praktik  PPT 2.1 115
 LK .2.1 menit
langsun
3 Presentasi PPT 2.1. g (unjuk
Setiap kelompok ditugaskan kerja)
4
menyusun (LK 2.1)
5 Diskusi dan penguatan oleh fasilitator

Penutup
Fasilitator bersama peserta
1 merefleksikan dan
menyimpulkan materi pelatihan

Fasilitator menyampaikan informasi


2 kegiatan selanjutnya atau tindak 10 menit
lanjut yang dapat dilakukan terkait
materi pelatihan
Kegiatan ditutup dengan games
3 penyemangat, motivasi, dan doa/rasa
syukur

2
MODUL BIMBINGAN TEKNIS INSTRUKTUR KURIKULUM 2013 DI SD

2
LK 2.1. Pengembangan Silabus

Tugas : Pengembangan Silabus


Tujuan : Mampu menyusun silabus sesuai dengan ketentuan yang ada
pada Kurikulum 2013.
Petunjuk : 1. Bacalah bahan bacaan, deskripsi mataeri dam suplemen modul Matematika
bagian Silabus.
2. Gunakan 1 pasang KD yang telah digunakan pada LK 1.2.
3. Kembangkan KD tersebut menjadi silabus dengan komponen yang
sesuai dengan Permendikbud No. 22/2016.
4. Format di bawah ini dapat dijadikan inspirasi.

8
SILABUS

Mata Pelajaran : Matematika


Nama Sekolah : SD ………………………………
Kelas/Semester : IV (Empat) / 1

Kompetensi Inti :

1. ……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………

2. ……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………

Kompetensi Materi Kegiatan Alokasi


Penilaian Sumber PPK
Dasar Pokok Pembelajaran Waktu
Belajar
… … … … … … …

Kegiatan 3 : Penyusunan Prota dan Prosem


Alokasi Waktu : 5 JP @ 45 Menit

Pendahuluan
(Doa,
Diskusi  Penguatan
penyampaian kelompok : atas hasil
tujuan, motivasi, Kendala dan solusi diskusi
penjelasan dalam menyusun  Presenta
skenario prota, prosem dan si PPT
pelatihan, ice pemetaan KD 3.1
breaking)

Penutup  Setiap kelompok


ditugaskan
(Refleksi, kesimpulan,
menyusun
games penyemangat,
prota (LK 3.1) dan prosesm
motivasi,
MODUL BIMBINGAN TEKNIS INSTRUKTUR rencana
KURIKULUM 2013 DI SD (LK 3.2)
tindak  Diskusi dan penguatan
lanjut dan oleh fasilitator
doa/rasa syukur) (75’)
(10’)

2
Langkah-langkah Kegiatan

Media/Alat Alokasi
Nomor Uraian Kegiatan Metode / Bahan Waktu
Pendahuluan
1 Kelas diawali dengan doa

Fasilitator mengondisikan
2 10
peserta dengan motivasi dan ice
menit
breaking
Fasilitator menjelaskan tujuan dan
3
skenario pelatihan
Inti

Fasilitator memandu diskusi tentang


kendala dan solusi dalam menyusun
1 prota, prosem, dan strategi
pegintegrasian PPK, Literasi, 4 C dan
HOTS  Diskusi
 Tanya
 PPT 3.1
Fasilitator memberikan jawab
2  LK .3.1 115
penguatan atas hasil diskusi  Praktik
 LK 3.2 menit
langsung
3 Presentasi PPT 3.1 (unjuk
Setiap kelompok ditugaskan kerja)
4 menyusun prota (LK 3.1) dan prosem
(LK 3.2)
5 Diskusi dan penguatan oleh fasilitator

Penutup

Fasilitator bersama peserta


1 merefleksikan dan
menyimpulkan materi pelatihan
Fasilitator menyampaikan informasi 10
2 kegiatan selanjutnya atau tindak menit
lanjut yang dapat dilakukan terkait
materi pelatihan
Kegiatan ditutup dengan games
3 penyemangat, motivasi, dan doa/rasa
syukur

8
LK. 3.1. Penyusunan Prota

Tugas : Penyusunan Prota


Tujuan : Mampu menyusun program tahunan mata pelajaran
Matematika Petunjuk :
1. Kerjakan tugas ini secara kelompok.
2. Cermatilah Kalender Pendidikan yang dimiliki.
3. Hitunglah minggu belajar efektif dan hari belajar efektif.
4. Cermatilah seluruh KD Matematika.
5. Penyusunan prota.
6. Susunlah Prota. Format di bawah ini dapat dijadikan inspirasi.

PROGRAM TAHUNAN MATEMATIKA

Satuan Pendidikan : SD ………………………………..


Kelas : IV (Empat)
Mapel : Matematika
Tahun Pelajaran : 2017/2018

Alokasi
NO KD Waktu
(1 JP = 35')
Menjelaskan pecahan-pecahan senilai dengan gambar
3.1
dan model konkret (T2) 24
Mengidentifikasi pecahan-pecahan senilai dengan
4.1
gambar dan model konkret
… …
Dan seterusnya, dilanjutkan untuk seluruh KD

Matematika kelas IV

MODUL BIMBINGAN TEKNIS INSTRUKTUR KURIKULUM 2013 DI SD

2
LK. 3.2. Penyusunan Prosem

Tugas : Penyusunan Prosem


Tujuan : Mampu menyusun program semester mata pelajaran
Matematika Petunjuk :
1. Kerjakan tugas ini secara kelompok.
2. Bacalah suplemen modul Matematika bagian Prosem.
3. Telaah kalender pendidikan dan ciri khas satuan pendidikan
berdasarkan kebutuhan tingkat satuan pendidikan.
4. Tandai hari-hari libur, permulaan tahun pelajaran, minggu
pembelajaran efektif, dan waktu pembelajaran efektif (per minggu).
Hari-hari libur meliputi:
 Jeda tengah semester
 Jeda antar semester
 Libur akhir tahun pelajaran
 Hari libur keagamaan
 Hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional
 Hari libur khusus
5. Menghitung jumlah Hari Belajar Efektif (HBE) dan Jam Belajar Efektif
(JBE) setiap bulan dan semester dalam satu tahun.
6. Mendistribusikan alokasi waktu yang disediakan untuk seluruh KD
pengetahuan dan keterampilan. Pertimbangkan waktu untuk ulangan
serta review materi.
7. Susunlah Prosem. Format di bawah ini dapat dijadikan inspirasi.

8
PROGRAM SEMESTER MATEMATIKA
Satuan Pendidikan : SD ………………………………..
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : IV (Empat) / I (Satu)
Tahun Pelajaran : 2017/2018

Kegiatan 4 : Penyusunan Rencana Program Pembelajaran (RPP)


Alokasi Waktu : 4 JP @ 45 Menit
RPP Peserta menelaah contoh RPP kelas I dan IV yang ada di modul dan mengaitkannya dengan penguatan karakter,
Pendahuluan
(15’)
(Doa, penyampaian Penguatan atas hasil telaah RPP
tujuan, motivasi, Presentasi
penjelasan skenario PPT 4.1
pelatihan, ice
breaking, salam (25’)
PPK/tepuk PPK/
Mars PPK, Lagu
Nasional/Lagu
Daerah)
(10’)

Penutup
(Refleksi,
kesimpulan, games
penyemangat,  Telaah RPP Finalisasi
salam PPK/tepuk  Presentas RPP yang
PPK/Mars PPK, Lagu i hasil telah dibuat
Nasional/Lagu telaah hari
Daerah,
MODUL motivasi,
BIMBINGAN  DIPenguata
TEKNIS INSTRUKTUR KURIKULUM 2013 SD sebelumnya
rencana tindak lanjut n (85’) (30’)
dan doa/rasa
syukur) (15’)

2
Langkah-langkah Kegiatan
Media/Alat/ Alokasi
Nomor Uraian Kegiatan Metode
Bahan Waktu
Pendahuluan
1 Kelas diawali dengan doa 10 menit
2 Fasilitator mengondisikan
peserta dengan dengan motivasi
dan ice breaking
3 Fasilitator menginternalisasi PPK
dalam tugas Guru dengan
mempraktikkan langsung
simbol- simbol PPK antara lain
salam PPK/ tepuk PPK/ Mars
PPK/Lagu Indonesia Raya 3
stanza/LaguNasional/Lagu
Daerah
4 Fasilitator menjelaskan tujuan
dan skenario pelatihan
Inti
1 Peserta menelaah contoh RPP  Diskusi  PPT 4.1 165
PJOK yang ada di suplemen  Tanya  LK 4.1 menit
modul dan mengaitkannya jawab  Kertas
dengan penguatan karakter,  Presentasi flipchart
literasi, 4 C dan HOTS  Tugas  Spidol
mandiri
2 Fasilitator memberikan
penguatan atas hasil telaah RPP
3 Fasilitator menginternalisasi
PPK (salam PPK/ tepuk PPK)
4 Presentasi PPT 4.1
5 Tugas mandiri : masing-masing
peserta memfinalisasi RPP yang
telah disusun pada hari
sebelumnya
6 Narasumber menekankan agar
para peserta memfokuskan untuk
mengintegrasikan PPK, Literasi, 4
C dan HOTS dalam RPP

8
Media/Alat/ Alokasi
Nomor Uraian Kegiatan Metode
Bahan Waktu
7 Peserta saling menukarkan RPP
yang telah difinalisasi dan
ditelaah dengan LK. 4.1
8 Perwakilan peserta
mempresentasikan hasil
telaah yang telah dilakukan
9 Fasilitator menyampaikan
penguatan
Penutup
1 Fasilitator bersama peserta 15 menit
merefleksikan dan
menyimpulkan materi
pelatihan
2 Fasilitator menekankan kembali
pentingnya integrasi PPK,
Literasi, 4 C dan HOTS dalam
pembelajaran
3 Fasilitator menyampaikan
informasi kegiatan selanjutnya
atau tindak lanjut yang dapat
dilakukan terkait materi
pelatihan
4 Kegiatan ditutup dengan games
penyemangat, motivasi,
internalisasi PPK (salam
PPK/tepuk PPK/Lagu
Nasional/Lagu Daerah) dan
doa/rasa syukur

MODUL BIMBINGAN TEKNIS INSTRUKTUR KURIKULUM 2013 DI SD


2
Tugas dan Lembar Kerja

LEMBAR KERJA 4.1.


TELAAH RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Nama Penelaah : .......................................................................


Institusi : .......................................................................

Tujuan:

Peserta mampu :

1. Mengembangkan keterampilan dalam menyusun RPP yang menguatkan karakter


siswa, kemampuan literasi, serta pengembangan kompetensi abad 21 sesuai
dengan Kurikulum 2013.
2. Meningkatkan keterampilan dalam merencanakan program/aktivitas
pembelajaran dengan mensinergikan tiga pusat pendidikan (sekolah, keluarga,
masyarakat) dan tiga jalur pendidikan (formal, informal, nonformal) dengan
menggali dan memanfaatkan sumber-sumber belajar yang ada di sekitarnya.

Langkah Kerja:
1. Kerjakan tugas ini secara berpasangan.
2. Tukarkan RPP antar peserta. Lakukan penelaahan Pelajari LK telaah RPP ini Cermati
maksud dari setiap aspek dalam format.
3. Cermati RPP peserta lain yang akan ditelaah.
4. Isilah LK sesuai dengan petunjuk pada format telaah RPP.
5. Berikan catatan khusus atau alasan Anda memberi skor pada suatu aspek pada
RPP.
6. Berikan masukan atau rekomendasi secara umum sebagai saran perbaikan RPP
pada kolom yang tersedia.

8
Petunjuk:
1. Berilah tanda cek (√) pada kolom “Ya” dan “Tidak” pada tiap aspek pengamatan!
Berikan catatan atau saran untuk perbaikan RPP sesuai penilaian Anda!
2. Fokuskan telaah RPP pada perencanaan penguatan karakter peserta didik melalui
literasi, kompetensi abad 21 (4C) dan HOTS.
3. Identitas RPP yang ditelaah:
Nama : ....................................................................................
Institusi : ....................................................................................

Saran
Aspek yang Diamati Ada Tidak Catatan
Perbaikan
A. Identitas
1. Nama Sekolah
2. Mata Pelajaran
3. Kelas/Semester
4. Materi Pokok
5. Alokasi Waktu
B. Kompetensi Inti
1. Terdapat KI-1, KI-2, KI-3, dan KI-4
C. Kompetensi Dasar
1. Kompetensi Dasar Pengetahuan
(KD dari KI-3)
2. Kompetensi Dasar Pengetahuan
(KD dari KI-4)
D. Indikator
1. Indikator dari Kompetensi Dasar
Pengetahuan (KD dari KI-3)
2. Indikator dari Kompetensi Dasar
Pengetahuan (KD dari KI-4)
E. Perumusan Tujuan Pembelajaran
1. Tujuan realistik, dapat dicapai melalui
proses pembelajaran
2. Relevan antara KI, kompetensi dasar dan
indikator
3. Mencakup pengembangan sikap,
pengetahuan dan keterampilan
4. Mengandung unsur proses dan hasil
pembelajaran.
5. Karakter siswa secara eksplisit dirumuskan
dalam tujuan pembelajaran
F. Materi Pembelajaran
1. Materi dikaitkan dengan pengetahuan lain
yang relevan, perkembangan Iptek, dan

MODUL BIMBINGAN TEKNIS INSTRUKTUR KURIKULUM 2013 DI SD

2
Saran
Aspek yang Diamati Ada Tidak Catatan
Perbaikan
kehidupan nyata
2. Materi disusun secara sistematis (dari
mudah ke sulit, dari konkrit ke abstrak)
G. Materi Pembelajaran
1. Materi dikaitkan dengan pengetahuan lain
yang relevan, perkembangan Iptek , dan
kehidupan nyata
2. Materi disusun secara sistematis (dari
mudah ke sulit, dari konkrit ke abstrak)
H.Media/alat, bahan, dan sumber belajar
1. Memuat jenis media pembelajaran yang
relevan
2. Memuat jenis sumber belajar yang relevan
I.Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Memuat aktivitas penyiapan fisik dan
psikis siswa dengan sapaan, doa dan
pemberian salam
b. Memuat aktivitas penyampaian
kompetensi yang akan dicapai
c. Memuat aktivitas pengajuan pertanyaan
menantang untuk memotivasi
d. Memuat aktivitas penyampaian manfaat
mempelajari materi pembelajaran
e. Memuat aktivitas penyampaian aspek yang
akan dinilai selama proses pembelajaran
f. Memuat aktivitas penyampaian rencana/
langkah-langkah kegiatan (misalnya:
kerja individual, kerja kelompok, diskusi,
melakukan observasi, dll.)
g. Memuat kegiatan penguatan
karakter siswa dalam bentuk
kegiatan
brainstorming
2. Kegiatan Inti
a. Memuat rancangan pembelajaran yang
sesuai dengan kompetensi yang akan
dicapai
b. Memuat aktivitas yang menumbuhkan
partisipasi aktif siswa dalam
pembelajaran
c. Tercermin langkah-langkah dalam
pendekatan saintifik/ pendekatan/
model lain yang relevan

8
Saran
Aspek yang Diamati Ada Tidak Catatan
Perbaikan
d. Memuat berbagai aktivitas pembelajaran
secara individu/ kelompok
3. Penutup pembelajaran
a. Memuat aktivitas siswa untuk
menyimpulkan atau merangkum materi
pembelajaran
b. Memuat aktivitas siswa untuk merefleksi
proses dan materi pembelajaran
c. Memuat aktivitas tindak lanjut,
khusus bagi peserta didik yang
membutuhkan pelayanan khusus
diberikan bantuan psiko-edukasi, dan
remedial /
pengayaan;
d. Memuat aktivitas siswa untuk
penumbuhan nilai karakter (doa,
menyanyikan lagu wajib, lagu daerah,
menguatkan kembali sikap spiritual dan
sosial)
H. Penilaian
1. Terdapat teknik dan instrumen
penilaian sikap yang sesuai
2. Terdapat teknik dan instrumen
penilaian pengetahuan yang sesuai
3. Terdapat teknik dan instrumen
penilaian keterampilan yang sesuai
Skor yang diperoleh … …

Skor yang diperoleh


Nilai = x 100
Skor maksimal

Nilai = x 100 = ….
41

2
MODUL BIMBINGAN TEKNIS INSTRUKTUR KURIKULUM 2013 DI SD

2
Masukan terhadap RPP secara umum:

...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................

......................................................................

8
ANALISIS SKL, KI, KD, PERUMUSAN IPK,
PENGEMBANGAN SILABUS, PROGRAM TAHUNAN (PROTA)
DAN PROGRAM SEMESTER (PROSEM)
MATA PELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAH RAGA DAN KESEHATAN
(PJOK)

A. RASIONAL
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan salah satu dari delapan Standar
Nasional Pendidikan sebagaimana yang ditetapkan dalam Pasal 35 Ayat (1) Undang-
Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pengertian
Standar Kompetensi Lulusan adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan
lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

Berdasarkan Permendikbud No 24 tahun 2016, pengertian Kompetensi Inti (KI)


adalah tingkat kemampuan untuk mencapai standar kompetensi lulusan yang harus
dimiliki seorang peserta didik pada setiap tingkat kelas. Kompetensi inti mencakup
didalamnya adalah karakter peserta didik sebagai ruh dari proses pendidikan dan
pembelajaran. Sedangkan Kompetensi Dasar (KD) merupakan kemampuan dan
materi pembelajaran minimal yang harus dicapai peserta didik untuk suatu mata
pelajaran pada masing-masing satuan pendidikan yang mengacu pada kompetensi
inti. Penguatan pendidikan karakter secara terintegrasi ada pada jabaran KD suatu
mata pelajaran. Untuk memudahkan pencapaian KD dalam pembelajaran, maka
diberikan penanda yang berupa Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK).

Sejalan dengan Pasal 1 ayat 1 Permendikbud Nomor 24/2016 yang berbunyi :


Pelaksanaan pembelajaran pada Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI)
dilakukan dengan pendekatan pembelajaran tematik-terpadu, kecuali untuk mata
pelajaran Matematika dan Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK)
sebagai mata pelajaran yang berdiri sendiri untuk kelas IV, V, dan VI; maka saat ini
telah disediakan contoh silabus PJOK yang terpisah dari silabus tematik.

Kemampuan guru dalam memahami SKL, KI, KD, dan IPK menjadi prasyarat untuk
mendesain acuan pembelajaran yang sistematis dalam bentuk silabus, Program
Tahunan (Prota), Program Semester (Prosem) dan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP).

2
MODUL BIMBINGAN TEKNIS INSTRUKTUR KURIKULUM 2013 DI SD

2
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu mata pelajaran atau tema
tertentu yang mencakup Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, materi pembelajaran,
kegiatan pembelajaran, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar. Silabus
dikembangkan oleh pemerintah, pemerintah daerah, dan satuan pendidikan sesuai
dengan kewenangan masing-masing. Oleh karena itu, silabus harus memiliki
keterkaitan dengan produk pengembangan kurikulum lainnya, yaitu materi dan
pembelajaran yang dapat disesuaikan dengan karakteristik daerah, satuan
pendidikan, dan mata pelajaran.
Dari silabus, guru diharapkan mampu mengembangkan menjadi RPP yang kreatif
dengan memperhatikan kebutuhan peserta didik dan daya dukung yang ada.
Secara khusus, Guru perlu difasilitasi dengan kemampuan dalam
mengintegrasikan penguatan karakter peserta didik.

Nilai-nilai yang dapat dikuatkan adalah 5 nilai utama karakter yang terdiri dari
Nilai Religiusitas, diantaranya beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, taat beribadah, bersyukur, berdoa sebelum dan sesudah beraktivitas. Nilai
Nasionalisme, diantaranya cinta tanah air, semangat kebangsaan, menghargai
kebhinekaan, menghayati lagu nasional dan lagu daerah, cinta produk Indonesia,
cinta damai, rela berkorban, taat hukum. Nilai Kemandirian, diantaranya disiplin,
percaya diri, rasa ingin tahu, tangguh, bekerja keras, mandiri, kreatif-inovatif,
pembelajar sepanjang hayat. Nilai Gotong Royong, diantaranya suka menolong,
bekerjasama, peduli sesama, toleransi, peduli lingkungan, kebersihan dan
kerapian, kekeluargaan, aktif dalam kegiatan kemasyarakatan. Nilai Integritas,
diantaranya jujur, rendah hati, santun, tanggung jawab, keteladanan, komitmen
moral, cinta kebenaran, menepati janji, anti korupsi.

Penguatan nilai tersebut dapat dilakukan melalui kegiatan penguatan pendidikan


karakter berbasis kelas, berbasis budaya sekolah, dan berbasis masyarakat.
Diantara penguatan pendidikan karakter berbasis budaya sekolah adalah kegiatan
literasi, sedangkan diantara penguatan pendidikan karakter berbasis kelas adalah
pembelajaran yang menggunakan kompetensi abad 21- yaitu critical thinking
(kemampuan berpikir kritis), collaboration (kolaborasi), creativity (kreativitas),
dan communication (komunikasi)-serta keterampilan berpikir tingkat tinggi
(higher order thinking skills/ HOTS).

8
B. TUJUAN
- Peserta mampu menganalisis keterkaitan SKL, KI, KD, Indikator PJOK dengan
tepat.
- Peserta mampu merumuskan indikator sesuai dengan kompetensi dasar PJOK
dengan tepat.
- Peserta dapat mengembangkan silabus PJOK sesuai dengan Permendikbud
nomor 22 Tahun 2016.
- Peserta mampu merancang prota dan prosem.
- Peserta mampu merancang RPP yang terintegrasi penguatan karakter peserta
didik melalui PPK berbasis kelas, PPK berbasis budaya sekolah, dan PPK berbasis
masyarakat, dengan kegiatan literasi, 4 C dan HOTS menjadi strategi
implementasinya.

C. HASIL YANG DIHARAPKAN


Hasil yang diharapkan dari pelatihan ini adalah guru PJOK dapat meningkatkan
pemahaman dan keterampilan mengenai analisis SKL, KI, KD, indikator, silabus,
prota, prosem, dan RPP yang dijiwai oleh penguatan karakter peserta didik melalui
PPK berbasis kelas, PPK berbasis budaya sekolah, dan PPK berbasis masyarakat
dengan kegiatan literasi, 4 C dan HOTS menjadi strategi implementasinya.

D. BAHAN BACAAN
- Dokumen tentang Penguatan Pendidikan Karakter diantaranya Peraturan
Presiden Nomor 87 tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter (PPK).
- Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 20 tahun 2016 tentang
Standar Kompetensi Lulusan.
- Permendikbud No. 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan
Menengah.
- Permendikbud No. 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan.
- Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 24 tahun 2016 tentang
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar.
- Dokumen PPK.
- Dokumen Gerakan Literasi Sekolah (GLS).
- Buku teks PJOK sesuai Kepmendikbud nomor 147 Tahun 2016.

MODUL BIMBINGAN TEKNIS INSTRUKTUR KURIKULUM 2013 DI SD

2
- PPT 1.1 (Analisis SKL, KI, KD, dan Perumusan Indkator), PPT 2.1.
(Pengembangan Silabus), PPT 3.1 (Penyusunan Prota dan Prosem), PPT 4.1.
(Penyusunan RPP).

E. DESKRIPSI MATERI
1. Standar Kompetensi Lulusan
Setiap lulusan satuan pendidikan dasar dan menengah diharapkan memiliki
kompetensi pada tiga dimensi, yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Lulusan SD/MI/SDLB/Paket A; diharapkan memiliki kompetensi pada dimensi
sikap sebagai berikut.
SD/MI/SDLB/Paket A
Dimensi Rumusan
Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap:
1. beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME,
2. berkarakter, jujur, dan peduli,
3. bertanggungjawab,
4. pembelajar sejati sepanjang hayat, dan
5. sehat jasmani dan rohani

sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan


keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam
sekitar, bangsa, dan negara.
Pengetahuan Memiliki pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif pada tingkat dasar
berkenaan dengan:
1. ilmu pengetahuan,
2. teknologi,
3. seni, dan
4. budaya.
Mampu mengaitkan pengetahuan di atas dalam
konteks diri sendiri, keluarga, sekolah, masyarakat
dan lingkungan alam sekitar, bangsa, dan negara.
Keterampilan Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak:
1. kreatif,

8
2. produktif,
3. kritis,
4. mandiri,
5. kolaboratif, dan
6. komunikatif
melalui pendekatan ilmiah sesuai dengan tahap
perkembangan anak yang relevan dengan tugas
yang diberikan.

2. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar


Kompetensi Inti Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI) merupakan tingkat
kemampuan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang harus
dimiliki seorang peserta didik SD/MI pada setiap tingkat kelas. Kompetensi Inti
dirancang untuk setiap kelas/usia tertentu. Melalui Kompetensi Inti, sinkronisasi
horisontal berbagai Kompetensi Dasar antar mata pelajaran pada kelas yang
sama dapat dijaga. Selain itu sinkronisasi vertikal berbagai Kompetensi Dasar
pada mata pelajaran yang sama pada kelas yang berbeda dapat dijaga pula.

Rumusan Kompetensi Inti menggunakan notasi sebagai berikut:


1. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk Kompetensi Inti sikap spiritual;
2. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk Kompetensi Inti sikap sosial;
3. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk Kompetensi Inti pengetahuan; dan
4. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk Kompetensi Inti keterampilan.
Kompetensi dasar merupakan kemampuan dan materi pembelajaran minimal
yang harus dicapai peserta didik untuk suatu mata pelajaran pada masing-
masing satuan pendidikan yang mengacu pada kompetensi inti.

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap


spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi
tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler,
dan/atau ekstrakurikuler. Di dalam kompetensi sikap spiritual dan kompetensi
sikap sosial terkandung lima nilai utama karakter yaitu religiusitas,
nasionalisme, kemandirian, gotong royong, dan integritas.

MODUL BIMBINGAN TEKNIS INSTRUKTUR KURIKULUM 2013 DI SD


2
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual, yaitu “Menerima dan menjalankan ajaran
agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial, yaitu
“Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru”. Kedua
kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect
teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi
peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses


pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru
dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut. Proses pembelajaran
dengan menumbuhkan dan mengembangkan kompetensi sikap dapat
diintegrasikan dengan lima nilai utama penguatan pendidikan karakter yaitu
nilai religiusitas, nasionalisme, kemandirian, gotong royong dan integritas.

3. Perumusan IPK (Indikator Pencapaian Kompetensi)


a. Pengertian Indikator Pencapaian Kompetensi

Indikator pencapaian kompetensi (IPK) merupakan penanda pencapaian KD


yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur. IPK dikembangkan
sesuai dengan karakteristik siswa, mata pelajaran, satuan pendidikan, potensi
daerah, dan dirumuskan dalam kata kerja operasional yang terukur dan/atau
dapat diobservasi.

Dalam mengembangkan IPK perlu dipertimbangkan: (a) tuntutan kompetensi


yang dapat dilihat melalui kata kerja yang digunakan dalam KD; (b) karakteristik
mata pelajaran, siswa, dan sekolah; (c) potensi dan kebutuhan siswa,
masyarakat, dan lingkungan/daerah.

b. Fungsi Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

IPK memiliki kedudukan yang sangat strategis dalam mengembangkan


pencapaian kompetensi dasar. IPK berfungsi sebagai berikut:

8
3) Pedoman dalam Mengembangkan Materi Pembelajaran

Pengembangan materi pembelajaran harus sesuai dengan indikator yang


dikembangkan. IPK yang dirumuskan secara cermat dapat memberikan arah
dalam pengembangan materi pembelajaran yang efektif sesuai dengan
karakteristik mata pelajaran, potensi dan kebutuhan siswa, sekolah, serta
lingkungan.

2) Pedoman dalam Mendesain Kegiatan Pembelajaran

Pengembangan desain pembelajaran hendaknya sesuai dengan IPK yang


dikembangkan, karena IPK dapat memberikan gambaran kegiatan pembelajaran
yang efektif untuk mencapai kompetensi. IPK yang menuntut kompetensi
dominan pada aspek prosedural menunjukkan agar kegiatan pembelajaran
dilakukan tidak dengan strategi ekspositori melainkan lebih tepat dengan strategi
discovery-inquiry.

3) Pedoman dalam Mengembangkan Bahan Ajar


Bahan ajar perlu dikembangkan oleh guru guna menunjang pencapaian
kompetensi siswa. Pemilihan bahan ajar yang efektif harus sesuai tuntutan IPK
sehingga dapat meningkatkan pencapaian kompetensi secara maksimal.

5) Pedoman dalam Merancang dan Melaksanakan Penilaian Hasil Belajar

Indikator menjadi pedoman dalam merancang, melaksanakan, serta


mengevaluasi hasil belajar. Rancangan penilaian memberikan acuan dalam
menentukan bentuk dan jenis penilaian, serta pengembangan indikator
penilaian.

c. Mekanisme Pengembangan Indikator Pencapaian Kompetensi

Pengembangan IPK harus mengakomodasi kompetensi yang tercantum dalam


KD. IPK dirumuskan dalam bentuk kalimat dengan menggunakan kata kerja
operasional. Rumusan IPK sekurang-kurangnya mencakup dua hal yaitu tingkat
kompetensi dan materi yang menjadi media pencapaian kompetensi, termasuk
didalamnya karakter siswa.
Dalam merumuskan indikator yang harus diperhatikan adalah:
a. menggunakan kata kerja operasioal yang sesuai, sehingga dapat

MODUL BIMBINGAN TEKNIS INSTRUKTUR KURIKULUM 2013 DI SD


2
diukur/diamati
b. kata kunci setiap kompetensi dasar.

4. Silabus
a. Pengertian
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu mata pelajaran atau tema
tertentu yang mencakup Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, materi
pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian, alokasi waktu, dan sumber
belajar. Silabus dikembangkan oleh pemerintah, pemerintah daerah, dan satuan
pendidikan sesuai dengan kewenangan masing-masing. Oleh karena itu, silabus
harus memiliki keterkaitan dengan produk pengembangan kurikulum lainnya,
yaitu materi dan pembelajaran yang dapat disesuaikan dengan karakteristik
daerah, satuan pendidikan, dan mata pelajaran.

b. Prinsip Pengembangan Silabus


Dalam mengembangkan silabus, baik oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah,
maupun satuan pendidikan, perlu memperhatikan prinsip berikut:
1) Kompetensi yang dikembangkan hendaknya memberi penekanan bahwa
pembelajaran merupakan proses pencapaian kompetensi yang dapat
mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi untuk menyelesaikan
masalah dengan berpikir kritis, inovatif, kreatif, serta berkomunikasi
secara efektif dengan berbagai pihak demi kehidupan bersama manusia
secara damai dan harmonis.
2) Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus
harus benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
3) Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi
dalam silabus relevan dengan tingkat perkembangan spiritual, fisik,
intelektual, sosial, dan emosional peserta didik.
4) Komponen-komponen silabus harus sistematis artinya saling berhubungan
secara fungsional dalam mencapai kompetensi yang dipersyaratkan
5) Adanya hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara kompetensi
dasar, indikator, materi pokok, kegiatan pembelajaran dan penilaian, serta
sumber belajar.
6) Cakupan indikator, materi pokok/pembelajaran, pengalaman belajar,
sumber belajar, dan sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapaian
kompetensi dasar.

8
7) Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan
sistem penilaian memperhatikan perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, lingkungan, dan konteks kehidupan sehari-hari.
8) Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi berbagai ragam
kurikulum yang memiliki nilai relevansi dengan tuntutan dan kebutuhan
serta kehidupan peserta didik, masyarakat, pengembang kurikulum
daerah, dan jenjang pendidikan berikutnya.
9) Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi sikap
spiritual, kompetensi sikap sosial, kompetensi pengetahuan, dan
kompetensi keterampilan. Komponen silabus mencakup Kompetensi
Dasar, Materi pembelajaran dan Contoh Kegiatan pembelajaran. Dalam
pengembangannya perlu memperhatikan: (a) keselarasan antara ide,
desain, dan pelaksanaan kurikulum, (b) mudah diajarkan/dikelola oleh
guru, (c) mudah dipelajari oleh peserta didik, (d) teramati dan terukur
pencapaiannya, (e) bermakna untuk dipelajari sebagai bekal untuk
kehidupan dan kelanjutan pendidikan peserta didik.

c. Unit Waktu Silabus


1) Penyusunan silabus memperhatikan alokasi waktu yang disediakan dalam
struktur kurikulum pertahun, persemester, dan alokasi waktu mata
pelajaran.
2) Implementasi pembelajaran persemester menggunakan penggalan silabus
sesuai dengan kompetensi dasar mata pelajaran dengan alokasi waktu
sesuai struktur kurikulum.

d. Pengembang Silabus
1) Pengembangan silabus dapat dilakukan oleh guru secara mandiri atau
berkelompok dalam sebuah sekolah/madrasah atau beberapa sekolah,
tim pengembang kurikulum (TPK) baik di tingkat Pusat dan Daerah,
kelompok musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) atau kelompok
kegiatan guru (KKG), dan Dinas Pendidikan (Provinsi/Kabupaten/Kota).
2) Disusun secara mandiri oleh guru apabila guru yang bersangkutan
mampu mengenali karakteristik peserta didik, kondisi sekolah/madrasah
dan lingkungannya.

MODUL BIMBINGAN TEKNIS INSTRUKTUR KURIKULUM 2013 DI SD


2
3) Di SD/MI semua guru kelas, dari kelas I sampai dengan kelas VI,
menyusun silabus secara bersama. Di SMP/MTs untuk mata pelajaran IPA
dan IPS terpadu disusun secara bersama oleh guru yang terkait.
4) Sekolah/Madrasah yang belum mampu mengembangkan silabus secara
mandiri, dapat mengembangkan secara bersama-sama dengan
sekolah/madrasah lain, atau melalui forum MGMP dan/atau KKG.
5) Dinas Pendidikan dapat menyelenggarakan forum untuk
mengembangkan silabus sesuai dengan tingkat dan jenjang pendidikan
yang merupakan binaannya.

e. Langkah-Langkah Pengembangan Silabus


1) Menuliskan identitas sekolah, mata pelajaran, pada kelas dan semester
tertentu.
2) Mengkaji Kompetensi dasar pengetahuan, dan keterampilan pada mata
pelajaran PJOK.
3) Mengidentifikasi materi pokok yang tercantum pada rumusan kompetensi
dasar termasuk keluasan dan kedalamannya sesuai dengan konstruk
keilmuan.
4) Merancang kegiatan pembelajaran yang menginspirasi silabus di tingkat
daerah dan sekolah sesuai dengan kompetensi dasar yang dipersyaratkan.
Di tingkat Pemerintah, prinsip pembelajaran menerapkan nilai-nilai dengan
memberi keteladanan (ing ngarso sung tulodo), membangun kemauan (ing
madyo mangun karso), dan mengembangkan kreativitas peserta didik
dalam proses pembelajaran (tut wuri handayani). Di tingkat daerah,
pembelajaran dikaitkan dengan konteks daerah, sedangkan di tingkat
satuan pendidikan, pembelajaran dikaitkan dengan konteks daerah dan
sekolah.
5) Merancang kegiatan penilaian yang terintegrasi dengan kegiatan
pembelajaran maupun setelah kegiatan pembelajaran. Penilaian atas
pembelajaran dilakukan untuk mengukur capaian peserta didik terhadap
kompetensi yang telah ditetapkan. Penilaian untuk pembelajaran
memungkinkan pendidik menggunakan informasi kondisi peserta didik
untuk memperbaiki pembelajaran. Sedangkan penilaian sebagai
pembelajaran memungkinkan peserta didik melihat capaian dan kemajuan
belajarnya untuk menentukan target belajar. Penilaian diarahkan untuk

8
menilai seluruh kompetensi baik sikap, pengetahuan, maupun
keterampilan.
Penilaian di tingkat Pemerintah hanya berisi penilaian yang bersifat umum
yang dideskripsikan sesuai dengan karakteristik mata pelajaran. Penilaian
di tingkat Daerah dideskripsikan sesuai dengan mata pelajaran
ditambahkan khas daerah (kalau ada). Penilaian di tingkat satuan
pendidikan dideskripsikan sesuai dengan mata pelajaran dengan memuat
jenis, teknik, dan instrumen penilaian yang akan digunakan.
6) Menetapkan alokasi waktu tatap muka untuk menyelesaikan ketuntasan
kompetensi dasar baik sikap, pengetahuan, maupun keterampilan sesuai
dengan alokasi waktu yang terdapat dalam struktur kurikulum dengan
mempertimbangkan keluasan, kedalaman, dan tingkat kesulitan.
7) Menentukan sumber belajar dan media pembelajaran yang sesuai dengan
kompetensi dan materi pokok yang dikembangkan dapat berupa buku
(cetak dan digital), media cetak dan elektronik, lingkungan (alam, sosial,
dan budaya) sekitar, atau sumber belajar lain yang relevan.

f. Pengembangan Silabus Berkelanjutan


Silabus di tingkat daerah dan satuan pendidikan senantiasa dinamis, oleh
karena itu harus selalu dikaji dan dikembangkan secara berkelanjutan dengan
memperhatikan kondisi faktual pembelajaran. Dalam implementasinya,
silabus menjadi rujukan dalam mengembangkan rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP).

5. Program Tahunan (Prota) dan Program Semester (Prosem)


a. Program Tahunan (Prota)
Program Tahunan merupakan rencana umum pelaksanaan pembelajaran
yang berisi rencana penetapan alokasi waktu satu tahun pembelajaran.
Program tahunan perlu dipersiapkan dan dikembangkan oleh guru sebelum
tahun pelajaran.

Langkah-langkah perancangan Program Tahunan:


1) Menelaah kalender pendidikan dan ciri khas satuan pendidikan
berdasarkan kebutuhan tingkat satuan pendidikan.

MODUL BIMBINGAN TEKNIS INSTRUKTUR KURIKULUM 2013 DI SD


2
2) Menelaah jumlah KD Pengetahuan dan Keterampilan PJOK.
3) Menghitung jumlah Minggu Belajar Efektif (MBE) dalam satu tahun.
4) Mendistribusikan alokasi waktu Minggu Belajar Efektif (MBE) ke dalam
seluruh KD.

Dalam menyusun Program Tahunan, komponen yang harus ada sebagai berikut.
• Identitas (kelas, mata pelajaran, tahun pelajaran)
• Format isian ( KD dan alokasi waktu).

b. Program Semester (Prosem)


Program semester merupakan penjabaran dari program tahunan sehingga
program tersebut tidak bisa disusun sebelum tersusun program tahunan.
Langkah-langkah perancangan program semester:
1. Menelaah kalender pendidikan dan ciri khas satuan pendidikan
berdasarkan kebutuhan tingkat satuan pendidikan.
2. Menandai hari-hari libur, permulaan tahun pelajaran, minggu
pembelajaran efektif, dan waktu pembelajaran efektif (per minggu). Hari-
hari libur meliputi:
 Jeda tengah semester
 Jeda antar semester
 Libur akhir tahun pelajaran
 Hari libur keagamaan
 Hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional
 Hari libur khusus
3. Menghitung jumlah Hari Belajar Efektif (HBE) dan Jam Belajar Efektif
(JBE) setiap bulan dan semester dalam satu tahun.
4. Mendistribusikan alokasi waktu yang disediakan untuk KD Pengetahuan
dan Keterampilan dengan mempertimbangkan waktu untuk penilaian
harian dan review materi.

Program semester berisikan garis-garis besar mengenai hal-hal yang hendak


dilaksanakan dan dicapai dalam semester tersebut. Pada umumnya program
semester ini berisikan:

8
• Identitas (satuan pendidikan, mata pelajaran, kelas/semester, tahun
pelajaran)
• Format isian (KD, alokasi waktu, dan bulan yang terinci per minggu,
dan keterangan yang diisi tanggal pelaksanaan pembelajaran
berlangsung).

6. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)


1. Komponen RPP merujuk pada Permendikbud No. 22 Tahun 2016,
terdiri atas:

a. identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan;


b. identitas mata pelajaran
c. kelas/semester;
d. materi pokok;
e. alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD
dan beban belajar dengan mempertimbangkan jumlah jam pelajaran yang
tersedia dalam silabus dan KD yang harus dicapai;
f. tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD, dengan
menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang
mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan;
g. kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi, materi
pembelajaran, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan,
dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator
ketercapaian kompetensi; metode pembelajaran, digunakan oleh pendidik
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa
mencapai KD yang disesuaikan dengan karakteristik siswa dan KD yang
akan dicapai;
h. media pembelajaran, berupa alat bantu proses pembelajaran untuk
menyampaikan materi pelajaran;
i. sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam
sekitar, atau sumber belajar lain yang relevan;
j. langkah-langkah pembelajaran dilakukan melalui tahapan pendahuluan,
inti, dan penutup;
k. penilaian hasil pembelajaran.

MODUL BIMBINGAN TEKNIS INSTRUKTUR KURIKULUM 2013 DI SD

2
Catatan: Komponen RPP tersebut di atas bersifat minimal, artinya setiap satuan
pendidikan diberikan peluang untuk menambah komponen lain, selama
komponen tersebut memberikan kemudahan dalam pelaksanaan pembelajaran

2. Prinsip - Prinsip Penyusunan RPP


Mekanisme pelaksanaan pembelajaran mencakup perencanaan, pelaksanaan
(termasuk didalamnya kegiatan evaluasi), dan pertimbangan daya dukung.
Tahap pertama, perencanaan pembelajaran yang diwujudkan dengan
kegiatan penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

Dalam menyusun RPP hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip sebagai


berikut:

1) Penguatan karakter siswa melalui PPK berbasis kelas, berbasis budaya


sekolah dan berbasis masyarakat diperkaya dengan literasi, kompetensi
abad 21 (4C) dan HOTS. Integrasi ini dapat dilakukan pada indikator,
tujuan, kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, kegiatan penutup maupun
penilaian.
2) Perbedaan individual siswa antara lain kemampuan awal, tingkat
intelektual, bakat, potensi, minat, motivasi belajar, kemampuan sosial,
emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang
budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan siswa.
3) Partisipasi aktif siswa.
4) Berpusat pada siswa untuk mendorong semangat belajar, motivasi,
minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, inovasi dan kemandirian.
5) Pengembangan budaya membaca dan menulis yang dirancang untuk
mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan,
dan berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan.
6) Pemberian umpan balik dan tindak lanjut RPP memuat rancangan
program pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan
remedi.
7) Penekanan pada keterkaitan dan keterpaduan antara KD, materi
pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi,
penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar.
8) Penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara terintegrasi,
sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan

8
3. Langkah – langkah Penyusunan RPP
a. Mengkaji silabus PJOK meliputi: (1) KI dan KD; (2) materi pembelajaran;
(3) proses pembelajaran; (4) penilaian pembelajaran; (5) alokasi waktu;
dan (6) sumber belajar.
b. Merumuskan indikator pencapaian KD.
c. Merumuskan tujuan pembelajaran.
d. Mengembangkan materi pembelajaran. Materi Pembelajaran dapat
berasal dari buku teks pelajaran (buku siswa) dan buku panduan guru,
sumber belajar lain berupa muatan lokal, materi kekinian, konteks
pembelajaran dari lingkungan sekitar yang dikelompokkan menjadi
materi untuk pembelajaran reguler, pengayaan, dan remedial.
e. Menjabarkan kegiatan pembelajaran yang ada pada silabus dalam
bentuk yang lebih operasional berupa pendekatan saintifik disesuaikan
dengan kondisi siswa dan satuan guruan termasuk penggunaan media,
alat, bahan, dan sumber belajar.
f. Menentukan alokasi waktu untuk setiap pertemuan berdasarkan alokasi
waktu pada silabus. Selanjutnya dibagi ke dalam kegiatan pendahuluan,
inti, dan penutup.
g. Mengembangkan penilaian pembelajaran dengan cara menentukan
lingkup, teknik, dan instrumen penilaian, serta membuat pedoman
penskoran.
h. Menentukan strategi pembelajaran remedial segera setelah dilakukan
penilaian.
i. Menentukan Media, Alat, Bahan, dan Sumber Belajar disesuaikan
dengan yang telah ditetapkan dalam langkah penjabaran proses
pembelajaran.

6. Inspirasi Pembelajaran Mata Pelajaran PJOK


Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK) pada hakikatnya adalah
proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas fisik untuk menghasilkan
perubahan holistik (menyeluruh) dalam kualitas individu, baik dalam hal fisik,
mental, serta emosional. PJOK memperlakukan anak sebagai satu kesatuan yang

MODUL BIMBINGAN TEKNIS INSTRUKTUR KURIKULUM 2013 DI SD


2
utuh, daripada hanya menganggapnya sebagai seseorang yang terpisah kualitas
fisik dan mentalnya.

PJOK merupakan media untuk mendorong pertumbuhan fisik, perkembangan


psikis, keterampilan motorik, pengetahuan dan penalaran, penghayatan nilai-
nilai (sikap spiritual-sosial-mental-emosional), serta pembiasaan pola hidup
sehat yang bermuara untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan
kualitas fisik dan psikis yang seimbang.

Tidak ada pendidikan yang tidak mempunyai sasaran pedagogik, dan tidak ada
pendidikan yang lengkap tanpa adanya pendidikan jasmani, karena gerak
sebagai aktivitas fisik adalah dasar bagi manusia untuk mengenal dunia dan
dirinya sendiri yang berkembang secara alamiah, berkembang searah dengan
kemajuan zaman. Melalui pendidikan jasmani, anak didik akan memperoleh
pengalaman untuk mengembangkan kreativitas, inovasi, keterampilan, dan
kebugaran jasmani, kebiasaan hidup sehat, memiliki pengetahuan dan
pemahaman terhadap gerak manusia.

PJOK membantu siswa mengembangkan pemahaman tentang apa yang mereka


perlukan untuk membuat komitmen seumur hidup tentang arti penting hidup
sehat, aktif dan mengembangkan kapasitas untuk menjalani kehidupan yang
memuaskan dan produktif.

Penelitian telah menunjukkan keterkaitan antara peningkatan aktivitas fisik dan


prestasi akademik yang lebih baik, kualitas konsentrasi, serta kualitas perilaku
kelas dalam proses belajar. Manfaat lain termasuk perbaikan dalam
kesejahteraan psikologis, kemampuan fisik, konsep-diri, dan kemampuan untuk
mengatasi stres.

Harapannya kurikulum PJOK ini juga memberikan kesempatan bagi siswa untuk
mengembangkan keterampilan sosial dan kesejahteraan emosional. Demikian
juga pengaruh dari pendidikan jasmani dari sisi kesehatan, di mana siswa akan

8
belajar keterampilan yang dibutuhkan untuk sukses dalam hidup aktif dan
warga yang bertanggung jawab secara sosial.

PJOK yang diajarkan di sekolah memiliki peranan sangat penting, yaitu


memberikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat langsung dalam berbagai
pengalaman belajar melalui aktivitas jasmani dan olahraga yang terpilih yang
dilakukan secara sistematis. Pembekalan pengalaman belajar itu diarahkan
untuk membina pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik,
sekaligus membentuk pola hidup sehat dan bugar sepanjang hayat.

Aktivitas jasmani dan olahraga yang dimaksud adalah seluruh gerak tubuh yang
dihasilkan oleh kontraksi otot-otot rangka yang secara nyata meningkatkan
pengeluaran energi (energy expendicture) di atas level kebutuhan dasar (Wuest
and Bucher; 2009; hal. 11). Atau secara sederhana dapat pula diartikan sebagai
seluruh gerak tubuh yang melibatkan kelompok otot besar dan memerlukan
suplai energi. Artinya, ketika anak diinstruksikan bergerak, gerak yang dilakukan
seharusnya melibatkan kelompok otot besar dan menyebabkan mereka
mengolah energi melalui metabolisme otot yang terlibat.

Bermain adalah bentuk aktivitas jasmani lainnya yang memiliki makna aktivitas
yang digunakan sebagai hiburan. Kita mengartikan bermain sebagai hiburan
yang bersifat fisikal yang tidak kompetitif, meskipun bermain tidak harus selalu
bersifat fisik. Bermain bukanlah berarti olahraga dan pendidikan jasmani,
meskipun elemen dari bermain dapat ditemukan di dalam keduanya.

Dari kata bermain lalu lahir kata benda permainan, yang dengan tetap
mengelompokkannya ke dalam garis lurus yang bersifat fisikal, permainan
diartikan sebagai “aktivitas fisik yang di dalamnya sudah mengandung unsur-
unsur yang menyenangkan.” Unsur ini dapat berupa kompetisi, imaginasi atau
fantasi, termasuk adanya modifikasi aturan.

Olahraga di pihak lain adalah suatu bentuk bermain yang terorganisir dan
bersifat kompetitif (Freeman, 2001). Olahraga adalah aktivitas jasmani yang

MODUL BIMBINGAN TEKNIS INSTRUKTUR KURIKULUM 2013 DI SD


2
sudah benar-benar terorganisir dan tingkat kompetisinya tinggi serta didukung
oleh peraturan yang mengaturnya. Peraturan menetapkan standar-standar
kompetisi dan situasi sehingga individu atlet dapat bertanding scara fair dan
mencapai sasaran yang spesifik. Olahraga juga menyediakan kesempatan untuk
mendemostrasikan kompetensi seseorang dan menantang batas-batas
kemampuan maksimal.

Bermain, olahraga dan aktivitas jasmani lainnya melibatkan bentuk-bentuk


gerakan untuk tujuan pendidikan. Olahraga dan bermain dapat eksis meskipun
secara murni untuk kepentingan kesenangan, pendidikan, atau untuk kombinasi
keduanya. Kesenangan dan pendidikan tidak harus dipisahkan secara eksklusif,
keduanya dapat dan harus beriringan bersama.

3. Tujuan
Tujuan mata pelajaran PJOK untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah
adalah sebagai berikut:
a. Mendidik anak untuk mencapai kedewasaan yang memadai menjadi warga
negara yang baik, produktif, memiliki karakter positif, serta bertaqwa atas
dasar keimanan yang kuat kepada Tuhan Yang Maha Esa.
b. Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai-
nilai disiplin,percaya diri, sportif, jujur, bertanggungjawab, kerjasama dalam
melakukan aktivitas jasmani.
c. Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam pengembangan dan
pemeliharaan kebugaran jasmani, kesehatan dan kesejahteraan.
d. Memahami konsep gerak dan menerapkannya dalam berbagai aktivitas
jasmani.
e. Mengembangkan pola gerak dasar dan keterampilan untuk diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari, suasana kompetitif, dan rekreasional.
f. Mengembangkan kesadaran tentang arti penting aktivitas fisik untuk
mencapai pertumbuhan dan perkembangan tubuh serta gaya hidup aktif
sepanjang hayat.

4. Ruang Lingkup
Ruang lingkup materi mata pelajaran PJOK SD/MI adalah sebagai berikut:

8
a. Pola Gerak Dasar, meliputi: a) pola gerak dasar lokomotor atau gerakan
berpindah tempat, misalnya; berjalan, berlari, melompat, berguling, b) pola
gerak non-lokomotor atau bergerak di tempat, misalnya; membungkuk,
meregang, berputar, mengayun, mengelak, berhenti, c) Pola gerak
manipulatif atau mengendalikan/mengontrol objek, misalnya; melempar
bola, menangkap bola, memukul bola menggunakan tongkat, menendang
bola.
b. Aktivitas Permainan Bola Besar misalnya: sepakbola, bolavoli, bolabasket,
bolatangan dan/atau permainan tradisonal dan sederhana lainnya.
c. Aktivitas Permainan Bola Kecil misalnya: rounders, kasti, softball, dan/atau
permainan tradisonal dan sederhana lainnya.
d. Aktivitas Atletik misalnya: jalan, lari, lompat, dan lempar, dan/atau
permainan tradisonal dan sederhana lainnya.
e. Aktivitas Beladiri misalnya: seni beladiri pencak silat, karate, taekwondo,
dan/atau beladiri lainnya.
f. Aktivitas Pengembangan Kebugaran Jasmani, meliputi sikap tubuh,
pengembangan komponen kebugaran berkaitan dengan kesehatan dan
keterampilan, serta pengukurannya secara sederhana.
g. Aktivitas Senam meliputi: pola gerak dominan dengan dan tanpa alat.
h. Aktivitas Gerak Berirama meliputi: pola gerak dasar langkah, gerak dan
ayunan lengan, musikalitas serta apresiasi terhadap kualitas estetika
gerakan.
i. Aktivitas Air, meliputi: pengenalan air, keselamatan dan pertolongan di air,
dan beberapa gaya renang.
j. Kesehatan, meliputi; bagian-bagian tubuh, manfaat pemanasan dan
pendinginan, kebersihan lingkungan, manfaat istirahat dan pengisian waktu
luang, makanan bergizi dan jajanan sehat, jenis cidera dan cara
penanggulangannya, perilaku terpuji, kebersihan alat reproduksi, NAPZA,
pemeliharaan diri dan orang lain dari penyakit menular dan tidak menular.

F. SKENARIO  Kerja
Kelompo
k (Lk 1.
Kegiatan 1 : Analisis SKL, KI, KD, dan Perumusan 2)
 Presentas
Indkator Alokasi Waktu : 3 JP @ 45 Menit i
perwakila
n
kelompok
 Penguatan
oleh
MODUL BIMBINGAN TEKNIS INSTRUKTUR KURIKULUM 2013 DI SD fasilitat
21 or
(gunakan
PPT 1.1)
Pendahuluan Kerja Kelompok (Lk 1.1)
(Doa, dinamika Presentasi perwakilan kelompok
kelompok, Penguatan oleh fasilitator
penyampaian (gunakan PPT 1.1)
tujuan, motivasi, (50’)
penjelasan
skenario pelatihan
(gunakan PPT), ice
breaking, salam
PPK/tepuk PPK/
Mars PPK, Lagu
Nasional/Lagu
Daerah)
(15’)

Langkah-langkah Kegiatan
Penutup
Nomor Uraian Kegiatan Metode (ReMfleedkisai, uAlalnosi
/kAelsaitmp ka u
gam/ es ngWata
Bpaenhyaenmakt
salam PPK/tepuk
Pendahuluan PPK/Mars PPK, Lagu
Nasional/Lagu Daerah,
1 Kelas diawali dengan doa 1n5a t
motivasi, rencameni
tindak lanjut dan
doa/rasa syukur)
(10’)

8
2 Dinamika kelompok :  Kertas plano
- Perkenalan fasilitator  Post it
- Bagilah peserta ke dalam kelompok  Spidol
- Setiap kelompok 5-6 orang  Isolatif
- Antar anggota kelompok
saling berkenalan
- Pilihlah ketua kelompok
- Bagikan setiap peserta 1
lembar kertas post it
- Mintalah peserta menuliskan 1 ide
kreatif agar pelatihan berlangsung
aktif, kreatif, efektif,
menyenangkan dan penuh
semangat
- Tempelkan kertas plano di depan
kelas. Tuliskan di sisi kiri atas
‘Strategi Pelatihan’, dan di kanan
atas ‘Materi Pelatihan’. Pisahkan
dengan garis tengah
- Persilahkan peserta
menempelkan ide yang ditulis
berdasarkan 2 kriteria tersebut
- Bahaslah dengan para peserta,
sehingga menjadi ‘kontrak
belajar’
- Pilihlah ketua kelas untuk
membantu kelancaran jalannya
pelatihan
3 Fasilitator mengondisikan
peserta dengan motivasi dan ice
breaking
4 Fasilitator menginternalisasi PPK
dengan mempraktikkan simbol-
simbol PPK antara lain salam PPK/
tepuk PPK/ Mars PPK/Lagu Indonesia
Raya 3 stanza/LaguNasional/Lagu
Daerah
5 Fasilitator menjelaskan tujuan dan
skenario pelatihan (gunakan PPT 1.1)
Inti
1 Pembagian kelompok beranggota 5  Diskusi  PPT 1.1 120
orang  Tanya  LK 1.1. menit
jawab  LK 1.2.
2 Presentasi PPT 1.1 (Fasilitator  Praktik
menekankan urgensi penguatan langsung
penguatan karakter, literasi, 4C (unjuk
dan HOTS). kerja)

2
MODUL BIMBINGAN TEKNIS INSTRUKTUR KURIKULUM 2013 DI SD

2
3 Diskusi kelompok mengenai SKL, KI,
KD, dan Indikator (LK 1.1) :
 Pengertian
 Keterkaitan
Fasilitator menyampaikan penguatan
(gunakan PPT 1.1)
4 Fasilitator menginternalisasi
PPK (salam PPK/ tepuk PPK)

5 Diskusi kelompok untuk


merumuskan indikator dari KD yang
terdapat pada contoh 1 PB . (Tugas
LK 1.2) Fasilitator menyampaikan
penguatan
(gunakan PPT 1.1)
Penutup
1 Fasilitator bersama peserta 10 menit
merefleksikan dan
menyimpulkan materi pelatihan
2 Fasilitator menyampaikan informasi
kegiatan selanjutnya atau tindak lanjut
yang dapat dilakukan terkait materi
pelatihan
3 Kegiatan ditutup dengan games
penyemangat, motivasi, internalisasi
PPK (salam PPK/tepuk PPK/Lagu
Nasional/Lagu Daerah) dan doa/rasa
syukur

8
Tugas dan Lembar Kerja

LK. 1.1 :

Tugas : Diskusi keterkaitan SKL-KI-KD


Tujuan : Mampu menganalisis keterkaitan antara SKL, KI, KD, dan indikator
pencapaian kompetensi
Petunjuk : 8. Bukalah Permendikbud No 20 tahun 2016 dan Permendikbud
No 24 tahun 2016.
9. Buatlah contoh keterkaitan SKL-KI- dan KD (1 KD Pengetahuan
dan 1 KD Keterampilan).

LK. 1.2:

Tugas : Merumuskan IPK.


Tujuan : Mampu merumuskan indikator sesuai dengan KD yang diberikan.
Petunjuk : 13. Pilihlah satu pasang KD PJOK kelas IV/V/VI (dari aspek
pengetahuan dan keterampilan) .
14. Cermati pasangan KD tersebut.
15. Rumuskan minimal 2 indikator dari masing-masing
KD tersebut.
16. Tukarkan hasil kerja dengan peserta/kelompok lain.
17. Peserta saling memberikan pendapat.
18. Gunakan pertanyaan berikut sebagai panduan
dalam memberikan pendapat :
- Apakah penggunaan kata kerja operasional pada
indikator sudah tepat?
- Apakah kata kerja operasional bisa diukur pencapaiannya?
- Apakah pencapaian indikator mengarah pada
pencapaian kompetensi
KD PJOK Kelas ……

KD Pengetahuan :
…………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………
Indikator :

5. ……………………………………………………………………………………..……………………………....
MOD UL BIMBINGAN TEKNIS INSTRUKTUR KURIKULUM 2013 DI
SD 6. ……………………………………………………………………………………………………………………..
7. ……………………………………………………………………………………………………………………...
KD Keterampilan :
…………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………

Indikator :

5. …………………………………………………………………………………………………………………………..
6. ………………………………………………………………………………………………………………………….
7. ………………………………………………………………………………………………………………………….

Pendapat peserta lain tentang indikator yang dirumuskan :

…………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………….

Kegiatan 2 : Pengembangan Silabus


Alokasi Waktu : 3 JP @ 45 Menit

LK 2.1. Pengembangan Silabus


Tugas : Pengembangan Silabus
Tujuan : Mampu merumuskan silabus sesuai dengan ketentuan yang ada pada

8
Kurikulum 2013.
Petunjuk : 1. Bacalah bahan bacaan, deskripsi mataeri dam suplemen modul PJOK bagian
SIlabus.
2. Gunakan 1 pasang KD yang telah digunakan pada LK 1.2.
3. Kembangkan KD tersebut menjadi silabus dengan komponen yang
sesuai dengan Permendikbud No. 22/2016.
4. Format di bawah ini dapat dijadikan inspirasi.

SILABUS

Nama Sekolah : SD ………………………………


Mata Pelajaran : PJOK
Kelas/Semester : IV (Empat) / 1

Kompetensi Inti :

1. ……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
2. ……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
3. ……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
4. ……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………

Kompetensi Materi Kegiatan Alokasi


Penilaian Sumber PPK
Dasar Pokok Pembelajaran Waktu Belajar
… … … … … … …

MODUL BIMBINGAN TEKNIS INSTRUKTUR KURIKULUM 2013 DI SD


2
Kegiatan 3 : Penyusunan Prota dan Prosem
Alokasi Waktu : 5 JP @ 45 Menit

Pendahuluan Diskusi
(Doa,  Penguatan
kelompok :
penyampaian atas hasil
Kendala dan
tujuan, motivasi, diskusi
solusi dalam
penjelasan  Presenta
menyusun prota,
skenario si PPT
prosem dan
pelatihan, ice 3.1
pemetaan KD
breaking) (30’)

 Setiap kelompok
Penutup ditugaskan
(Refleksi, menyusun
Langkah-langkah Kegiatan
kesimpulan, prota (LK 3.1)
games dan prosem
penyemangat, (LK
motivasi, Media/Alat 3.2) Alokasi
Nomor Uraian Kegiatan rencana tindakMetode  Diskusi dan
/ Bahan Waktu
lanjut dan penguatan
Pendahuluan
oleh
doa/rasa
1 Kelas diawali dengan doa syukur) (15’) fasilitator

Fasilitator mengondisikan
2
peserta dengan motivasi dan ice 15 menit
breaking
Fasilitator menjelaskan tujuan dan
3
skenario pelatihan
Inti
1 Fasilitator memandu diskusi tentang  Diskusi  PPT 3.1 195
kendala dan solusi dalam menyusun  Tanya  LK .3.1 menit
prota, prosem, dan strategi jawab  LK 3.2
pegintegrasian PPK, Literasi, 4 C dan  Praktik
HOTS langsun

8
Media/Alat Alokasi
Nomor Uraian Kegiatan Metode
/ Bahan Waktu
Fasilitator memberikan
2
penguatan atas hasil diskusi
3 Presentasi PPT 3.1.
g (unjuk
Setiap kelompok ditugaskan kerja)
4 menyusun prota (LK 3.1) dan prosem
(LK 3.2)
5 Diskusi dan penguatan oleh fasilitator

Penutup

Fasilitator bersama peserta


1 merefleksikan dan
menyimpulkan materi pelatihan
Fasilitator menyampaikan informasi
2 kegiatan selanjutnya atau tindak 15 menit
lanjut yang dapat dilakukan terkait
materi pelatihan
Kegiatan ditutup dengan games
3 penyemangat, motivasi, dan doa/rasa
syukur

MODUL BIMBINGAN TEKNIS INSTRUKTUR KURIKULUM 2013 DI SD

2
LK. 3.1. Penyusunan Prota

Tugas : Penyusunan Prota


Tujuan : Mampu menyusun Prota Mata Pelajaran
PJOK Petunjuk :
1. Kerjakan tugas ini secara kelompok.
2. Cermatilah Kalender Pendidikan yang dimiliki.
3. Hitunglah minggu belajar efektif dan hari
belajar efektif.
4. Cermatilah seluruh KD PJOK.
5. Penyusunan Prota.
6. Susunlah Prota. Format di bawah ini
dapat dijadikan inspirasi.

PROGRAM TAHUNAN

Satuan Pendidikan : SD ………………………………..


Mapel : PJOK
Kelas IV
Tahun Pelajaran : 2017/2018

Alokasi
NO KD Waktu (JP)
/1 JP = 35'
Memahami variasi dan kombinasi gerak dasar lokomotor, non-
lokomotor, dan manipulatif sesuai dengan konsep tubuh, ruang,
3.1
usaha, dan keterhubungan dalam permainan bola besar sederhana
dan atau tradisional*
16
Mempraktikkan variasi gerak dasar lokomotor, non-lokomotor, dan
manipulatif sesuai dengan konsep tubuh, ruang, usaha, dan
4.1
keterhubungan dalam permainan bola besar sederhana dan atau
tradisional*

… …

… Dan seterusnya, dilanjutkan untuk seluruh KD PJOK kelas IV

8
LK. 3.2. Penyusunan Prosem

Tugas : Penyusunan Prosem


Tujuan : Mampu menyusun Prosem Mata Pelajaran
PJOK Petunjuk :
1. Kerjakan tugas ini secara kelompok.
2. Bacalah suplemen modul PJOK bagian Prosem.
3. Telaah kalender pendidikan dan ciri khas satuan
pendidikan berdasarkan kebutuhan tingkat satuan
pendidikan.
4. Tandai hari-hari libur, permulaan tahun pelajaran, minggu
pembelajaran efektif, dan waktu pembelajaran efektif (per
minggu). Hari-hari libur meliputi:
 Jeda tengah semester
 Jeda antar semester
 Libur akhir tahun pelajaran
 Hari libur keagamaan
 Hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional
 Hari libur khusus
5. Menghitung jumlah Hari Belajar Efektif (HBE) dan Jam Belajar Efektif
(JBE) setiap bulan dan semester dalam satu tahun.
6. Mendistribusikan alokasi waktu yang disediakan untuk seluruh KD
pengetahuan dan keterampilan. Pertimbangkan waktu untuk ulangan
serta review materi.
7. Susunlah Prosem. Format di bawah ini dapat dijadikan inspirasi.

2
MODUL BIMBINGAN TEKNIS INSTRUKTUR KURIKULUM 2013 DI SD

2
PROGRAM SEMESTER

Satuan Pendidikan : SD ………………………………..


Mapel : PJOK
Kelas/Semester : IV/1
Tahun Pelajaran : 2017/2018

Kegiatan 4 : Penyusunan Rencana Program Pembelajaran (RPP)


Alokasi Waktu : 4 JP @ 45 Menit
ontoh RPP Peserta menelaah contoh RPP IV yang ada di modul dan mengaitkannya dengan penguatan karakter, litera
Pendahuluan
(15’)
(Doa, penyampaian Penguatan atas hasil telaah RPP
tujuan, motivasi, Presentasi
penjelasan skenario PPT 4.1
pelatihan, ice
breaking, salam (25’)
PPK/tepuk PPK/
Mars PPK, Lagu
Nasional/Lagu
Daerah)
(10’)

Penutup
(Refleksi,
kesimpulan, games Telaah RPP
penyemangat, Presentasi hasil telaah Finalisasi
salam PPK/tepuk Penguatan (85’) RPP yang
PPK/Mars PPK, Lagu telah dibuat
Nasional/Lagu hari
Daerah, motivasi, 8 sebelumnya
rencana tindak lanjut (30’)
dan doa/rasa
syukur) (15’)
Langkah-langkah Kegiatan

Nomor Uraian Kegiatan Metode Media/Alat/ Alokasi


Bahan Waktu
Pendahuluan
1 Kelas diawali dengan doa 10 menit
2 Fasilitator mengondisikan
peserta dengan dengan motivasi
dan ice breaking
3 Fasilitator menginternalisasi PPK
dengan mempraktikkan simbol-
simbol PPK antara lain salam
PPK/ tepuk PPK/ Mars PPK/Lagu
Indonesia Raya 3
stanza/LaguNasional/Lagu
Daerah
4 Fasilitator menjelaskan tujuan
dan skenario pelatihan
Inti
1 Peserta menelaah contoh RPP  Diskusi  PPT 4.1 165
PJOK yang ada di suplemen  Tanya  LK 4.1 menit
modul dan mengaitkannya jawab  Kertas
dengan penguatan karakter,  Presentasi flipchart
literasi, 4 C dan HOTS  Tugas  Spidol
mandiri
2 Fasilitator memberikan
penguatan atas hasil telaah RPP
3 Fasilitator menginternalisasi
PPK (salam PPK/ tepuk PPK)
4 Presentasi PPT 4.1
5 Tugas mandiri : masing-masing
peserta memfinalisasi RPP yang
telah disusun pada hari
sebelumnya

MODUL BIMBINGAN TEKNIS INSTRUKTUR KURIKULUM 2013 DI SD

2
6 Fasilitator menekankan agar para
peserta memfokuskan untuk
mengintegrasikan PPK, Literasi, 4
C dan HOTS dalam RPP
7 Peserta saling menukarkan RPP
yang telah difinalisasi dan
ditelaah dengan LK. 4.1
8 Perwakilan peserta
mempresentasikan hasil
telaah yang telah dilakukan
9 Fasilitator menyampaikan
penguatan
Penutup
1 Fasilitator bersama peserta 15 menit
merefleksikan dan
menyimpulkan materi
pelatihan
2 Fasilitator menekankan kembali
pentingnya integrasi PPK,
Literasi, 4 C dan HOTS dalam
pembelajaran
3 Fasilitator menyampaikan
informasi kegiatan selanjutnya
atau tindak lanjut yang dapat
dilakukan terkait materi
pelatihan
4 Kegiatan ditutup dengan games
penyemangat, motivasi,
internalisasi PPK (salam
PPK/tepuk PPK/Lagu
Nasional/Lagu Daerah) dan
doa/rasa syukur

8
Tugas dan Lembar Kerja

LEMBAR KERJA 4.1.


TELAAH RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Nama Penelaah : .......................................................................


Institusi : .......................................................................
Tujuan:
Peserta mampu :

1. Mengembangkan keterampilan dalam menyusun RPP yang menguatkan karakter


siswa, kemampuan literasi, serta pengembangan kompetensi abad 21 sesuai dengan
Kurikulum 2013.
2. Meningkatkan keterampilan dalam merencanakan program/aktivitas pembelajaran
dengan mensinergikan tiga pusat pendidikan (sekolah, keluarga, masyarakat) dan
tiga jalur pendidikan (formal, informal, nonformal) dengan menggali dan
memanfaatkan sumber-sumber belajar yang ada di sekitarnya.

Langkah Kerja:
1. Kerjakan tugas ini secara berpasangan.
2. Tukarkan RPP antar peserta. Lakukan penelaahan.
3. Pelajari LK telaah RPP ini, cermati maksud dari setiap aspek dalam format.
4. Isilah LK sesuai dengan petunjuk pada format telaah RPP.
5. Berikan catatan khusus atau alasan Anda memberi skor pada suatu aspek pada RPP.
6. Berikan masukan atau rekomendasi secara umum sebagai saran perbaikan RPP
pada kolom yang tersedia.

Petunjuk:

1. Berilah tanda cek (√) pada kolom “Ya” dan “Tidak” pada tiap aspek pengamatan.
Berikan catatan atau saran untuk perbaikan RPP sesuai penilaian Anda.

2. Fokuskan telaah RPP pada perencanaan penguatan karakter peserta didik melalui
literasi, kompetensi abad 21 (4C) dan HOTS.

3. Identitas RPP yang ditelaah:

Nama : ....................................................................................

Institusi : ....................................................................................

MODUL BIMBINGAN TEKNIS INSTRUKTUR KURIKULUM 2013 DI SD

2
Saran
Aspek yang Diamati Ada Tidak Catatan
Perbaikan
A. Identitas
1. Nama Sekolah
2. Kelas/Semester
3. Materi Pokok
4. Alokasi Waktu
B. Kompetensi Inti
1. Terdapat KI-1, KI-2, KI-3, dan KI-4
C. Kompetensi Dasar
1. Kompetensi Dasar Pengetahuan
(KD dari KI-3)
2. Kompetensi Dasar Keterampilan
(KD dari KI-4)
D. Indikator
1. Indikator dari Kompetensi Dasar
Pengetahuan (KD dari KI-3)
2. Indikator dari Kompetensi Dasar
Keterampilan (KD dari KI-4)
E. Perumusan Tujuan Pembelajaran
1. Tujuan realistik, dapat dicapai melalui
proses pembelajaran
2. Relevan antara KI, KD dan IPK
3. Mencakup pengembangan sikap,
pengetahuan dan keterampilan
4. Mengandung unsur proses dan hasil
pembelajaran.
5. Karakter siswa secara eksplisit dirumuskan
dalam tujuan pembelajaran
F. Materi Pembelajaran
1. Materi dikaitkan dengan pengetahuan
lain yang relevan, perkembangan Iptek ,
dan kehidupan nyata
2. Materi disusun secara sistematis (dari
mudah ke sulit, dari konkrit ke abstrak)
H. Media dan sumber belajar
1. Memuat jenis media pembelajaran yang
relevan
2. Memuat jenis sumber belajar yang
relevan
I. Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Memuat aktivitas penyiapan fisik dan
psikis siswa dengan sapaan, doa dan
pemberian salam

8
Saran
Aspek yang Diamati Ada Tidak Catatan
Perbaikan
b. Memuat aktivitas penyampaian
kompetensi yang akan dicapai
c. Memuat aktivitas pengajuan pertanyaan
menantang untuk memotivasi
d. Memuat aktivitas penyampaian manfaat
mempelajari materi pembelajaran
e. Memuat aktivitas penyampaian aspek
yang akan dinilai selama proses
pembelajaran
f. Memuat aktivitas penyampaian
rencana/langkah-langkah kegiatan
(misalnya: kerja individual, kerja
kelompok, diskusi, melakukan
observasi,
dll.)
g. Memuat kegiatan penguatan
karakter siswa dalam bentuk
kegiatan
brainstorming
2. Kegiatan Inti
a. Memuat rancangan pembelajaran yang
sesuai dengan kompetensi yang akan
dicapai
b. Memuat aktivitas yang
menumbuhkan partisipasi aktif siswa
dalam pembelajaran
c. Tercermin langkah-langkah dalam
pendekatan saintifik/
pendekatan/model lain yang relevan
d. Memuat berbagai aktivitas
pembelajaran secara
individu/ kelompok
3. Penutup pembelajaran
a. Memuat aktivitas siswa untuk
menyimpulkan atau merangkum materi
pembelajaran
b. Memuat aktivitas siswa untuk
merefleksi proses dan materi
pembelajaran
c. Memuat aktivitas tindak lanjut,
khusus bagi peserta didik yang
membutuhkan pelayanan khusus
diberikan bantuan psiko-edukasi,
dan

2
remedial / pengayaan;

MODUL BIMBINGAN TEKNIS INSTRUKTUR KURIKULUM 2013 DI SD

2
Saran
Aspek yang Diamati Ada Tidak Catatan
Perbaikan
d. Memuat aktivitas siswa untuk
penumbuhan nilai karakter (doa,
menyanyikan lagu wajib, lagu daerah,
menguatkan kembali sikap spiritual dan
sosial)
H. Penilaian
1. Terdapat teknik dan instrumen
penilaian sikap yang sesuai
2. Terdapat teknik dan instrumen
penilaian pengetahuan yang sesuai
3. Terdapat teknik dan instrumen
penilaian keterampilan yang sesuai
Skor yang diperoleh … …

Skor yang diperoleh


Nilai =
x 100
Skor maksimal

Nilai = x 100 = ….
Masukan terhadap RP3P6secara umum:
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................

......................................................................

Anda mungkin juga menyukai