A. RASIONAL
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan salah satu dari delapan Standar
Nasional Pendidikan sebagaimana yang ditetapkan dalam Pasal 35 Ayat (1)
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Pengertian Standar Kompetensi Lulusan adalah kriteria mengenai kualifikasi
kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Kemampuan guru dalam memahami SKL, KI, KD, dan IPK menjadi prasyarat untuk
mendesain acuan pembelajaran yang sistematis dalam bentuk silabus.
Harapannya, guru mampu menerjemahkan silabus lebih operasional dalam
bentuk RPP.
Saat ini telah disedikan contoh silabus yang dapat dijadikan sebagai salah satu
sumber inspirasi. Guru diharapkan mampu mengembangkan silabus dengan lebih
kreatif memperhatikan kebutuhan peserta didik dan daya dukung yang ada.
Secara khusus, Guru perlu difasilitasi dengan kemampuan dalam
mengintegrasikan penguatan karakter peserta didik.
Nilai-nilai yang dapat dikuatkan adalah 5 (lima) nilai utama karakter yang terdiri
8
dari Nilai Religiusitas, diantaranya: beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, taat beribadah, bersyukur, berdoa sebelum dan sesudah beraktivitas,
dsb. Nilai Nasionalisme, diantaranya: cinta tanah air, semangat kebangsaan,
menghargai kebhinekaan, menghayati lagu nasional dan lagu daerah, cinta produk
Indonesia, cinta damai, rela berkorban, taat hukum, dsb. Nilai Kemandirian,
diantaranya: disiplin, percaya diri, rasa ingin tahu, tangguh, bekerja keras,
mandiri, kreatif-inovatif, pembelajar sepanjang hayat, dsb. Nilai Gotong Royong,
diantaranya: suka menolong, bekerjasama, peduli sesama, toleransi, peduli
lingkungan, kebersihan dan kerapian, kekeluargaan, aktif dalam kegiatan
kemasyarakatan, dsb. Nilai Integritas, diantaranya: jujur, rendah hati, santun,
tanggung jawab, keteladanan, komitmen moral, cinta kebenaran, menepati janji,
anti korupsi, dsb.
B. TUJUAN
1. Peserta mampu menganalisis keterkaitan SKL, KI, KD, Indikator dengan benar.
2. Peserta mampu merumuskan indikator sesuai dengan kompetensi dasar
muatan pelajaran.
3. Peserta dapat memahami perancangan pembelajaran tematik terpadu yang
terintegrasi penguatan karakter peserta didik melalui PPK berbasis kelas, PPK
berbasis budaya sekolah, dan PPK berbasis masyarakat, dengan kegiatan
literasi, 4 C dan HOTS menjadi strategi implementasinya.
8
C. HASIL YANG DIHARAPKAN
Hasil yang diharapkan dari pelatihan ini adalah guru dapat meningkatkan
pemahaman mengenai SKL, KI, KD, dan indikator serta pembelajaran tematik
terpadu yang dijiwai oleh penguatan karakter peserta didik melalui PPK berbasis
kelas, PPK berbasis budaya sekolah, dan PPK berbasis masyarakat dengan
kegiatan literasi, 4 C dan HOTS menjadi strategi implementasinya.
D. BAHAN BACAAN
1. Dokumen tentang Penguatan Pendidikan Karakter diantaranya peraturan
presiden nomer 87 tahun 2017 tentang penguatan pendidikan karakter,
permendikbud terkait PPK dan Kebijakan dan Konsep Dasar tentang PPK.
2. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 20 tahun 2016 tentang
Standar Kompetensi Lulusan.
3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 24 tahun 2016 tentang
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar.
4. Buku Siswa
5. Buku Guru
6. PPT 5.1. tentang SKL, KI, KD, Silabus, dan Pembelajaran Tematik Terpadu
E. DESKRIPSI MATERI
1. Standar Kompetensi Lulusan
Setiap lulusan satuan pendidikan dasar dan menengah diharapkan memiliki
kompetensi pada tiga dimensi, yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Lulusan SD/MI/SDLB/Paket A; SMP/MTs/SMPLB/Paket B; dan SMA/MA/
SMALB/Paket C memiliki kompetensi pada dimensi sikap sebagai berikut.
SD/MI/SDLB/Paket A
Dimensi Rumusan
Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap:
1. beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME,
2. berkarakter, jujur, dan peduli,
3. bertanggungjawab,
4. pembelajar sejati sepanjang hayat, dan
5. sehat jasmani dan rohani
2
SD/MI/SDLB/Paket A
Dimensi Rumusan
sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan
keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan
alam sekitar, bangsa, dan negara.
Pengetahuan Memiliki pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif pada tingkat dasar
berkenaan dengan:
1. ilmu pengetahuan,
2. teknologi,
3. seni, dan
4. budaya.
Mampu mengaitkan pengetahuan di atas dalam
konteks diri sendiri, keluarga, sekolah,
masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa,
dan negara.
Keterampilan Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak:
1. kreatif,
2. produktif,
3. kritis,
4. mandiri,
5. kolaboratif, dan
6. komunikatif
melalui pendekatan ilmiah sesuai dengan tahap
perkembangan anak yang relevan dengan tugas
yang diberikan.
8
vertikal berbagai Kompetensi Dasar pada mata pelajaran yang sama pada
kelas yang berbeda dapat dijaga pula.
3. Indikator
a. Pengertian Indikator Pencapaian Kompetensi
8
3) Pedoman dalam Mengembangkan Bahan Ajar
8
dasar dan kata kerja operasional yang merupakan penanda ketercapaian
kompetensi dasar.
2
5) Membagi jaringan tema menjadi subtema
(contoh pemetaan kelas IV tema 1 subtema 1)
8
6) Membagi jaringan subtema menjadi jaringan harian
Gagasan utama biasanya terletak pada kalimat utama yang biasanya terletak di
awal dan akhir paragraf. Namun ada pula paragraf yang gagasan utamanya
berada di awal dan akhir sekaligus. Kita dapat menyimpulkan gagasan utama
sebuah paragraf dengan terlebih dahulu menentukan kalimat utama. Kalimat
utama biasanya bersifat lebih umum dan memiliki kalimat penjelas.
Cara paling mudah untuk menemukan kalimat utama adalah dengan mencari
kalimat yang diperjelas oleh kalimat-kalimat yang lain.
Untuk menemukan gagasan utama teks, ada dua alternatif cara, yaitu:
dengan cara menemukan ide pokok tiap-tiap paragraf (gagasan utama
paragraf) lebih dulu, lalu menggabungkan gagasan utama tiap-tiap paragraf
tersebut dan menyimpulkannya;
dengan cara memahami maksud pembicaraan seluruh isi teks bacaan
tersebut.
Bunyi adalah sebuah bentuk energi yang dihasilkan oleh getaran. Pada saat
sebuah benda bergetar, maka ia akan menghasilkan pergerakan dalam partikel
udara, pergerakan ini disebut dengan gelombang bunyi. Partikel-partikel ini
akan terus berbenturan hingga mereka kehabisan energi. Apabila kuping kita
berada dalam radius getarannya, maka kita dapat mendengar bunyi yang
dihasilkan.
Bunyi adalah getaran atau gelombang yang bergerak melalui perantara sebuah benda (pa
dan dapat di dengar.
Pernahkah kamu melemparkan batu kedalam air yang tenang? Batu memecah
ketenangan air dan nampak lingkaran riak air dari kecil lama-lama membesar.
Hal yang sama terjadi pada gelombang bunyi. Gelombang bunyi yang tidak
beraturan akan menghasilkan suara, sedangkan gelombang bunyi yang
beraturan dan berulang akan menghasilkan nada. Apabila getarannya cepat, akan
menghasilkan nada tinggi; sedangkan getaran lambat akan menghasilkan nada
rendah.
Bagaimana bunyi
Indonesia tercatat sebagai salah satu negara paling beragam di dunia. Indonesia
memiliki kekayaan ragam budaya, agama, adat istiadat, serta bahasa. Badan
Pusat Statistik menyebutkan bahwa ada 1.128 suku di Indonesia yang tersebar
di lebih dari 17 ribu pulau.
8
KETERPADUAN IPS DAN BAHASA INDONESIA
Penjelasan :
Bacaan dengan judul “Pawai budaya” digunakan untuk membuka kegiatan pembelajaran. Bacaan tersebut m
HOTS
n tentang gagasan pokok dan gagasan pendukung, juga sebagai stimulus untukmenumbuhkan kemampuan berpikir tingkat ting
2
MODUL BIMBINGAN TEKNIS I NSTRUKTUR KURIKULUM 2013 DI
SD
Penjelasan :
Pada kegiatan ini ada tiga langkah yang dilakukan secara berkesinambungan, ketiga langkah
tersebut pada intinya didesain untuk mencapai keterpaduan pencapain kompetensi Bahasa
Indonesia KD 3.1 dan 4. 1 pada indikator 3.1.1 : mengidentifikasikan gagasan pokok dan
gagasan pendukung dan 4.1.1 : menyajikan gagasan utama dan pendukung dari teks tertulis
dalam bentuk peta pikiran
2. Topik pembicaraan dari tiap paragraf yang sudah ditemukan, dipresentasikan oleh
siswa di depan kelas, selain kompetensi pengetahuan yang dicapai melalui kegiatan
ini kompetensi sikap sosial pun dikembangkan. (Keterpaduan Pengetahuan dan
Sikap)
8
HOTS
Penjelasan :
Siswa mencari informasi dengan menanyakan kepada teman sekelasnya tentang daerah asal dan ciri khas d
Dengan menggunakan data tersebut, siswa menjawab pertanyaan yang terkait dengan data yang mereka ha
Butir pertanyaan no 3. digunakan untuk mengukur pemahaman siswa tentang sikap social yang harus ditun
KETERPADUAN
PENGETAHUAN DAN SIKAP
Siswa dibentuk kepeduliannya dalam menunjukkan si
8
HOTS
F. SKENARIO
Silabus Pelatihan : Unit V. Analisis SKL, KI, KD, dan Silabus
Alokasi Waktu : 3 JP @ 45 Menit
Kerja
Kelompo
k (Lk
5.2)
Presentas
i
perwakila
n
kelompok
Penguatan
oleh
fasilitat
or
(gunakan
PPT 5.1,
Kerja
Kelompok (Lk 5.3)
Penutup (Refleksi, kesimpulan, games penyemangat,
Presentasi perwakilan kelompok
salam PPK/tepuk PPK/Mars PPK,Penguatan
Lagu Nasional/Lagu Daerah, motivas
oleh fasilitator (gunakan PPT 5.1, jel
s/d 4
(40’)
8
Langkah-langkah Kegiatan
8
Nomor Uraian Kegiatan Metode Media/Alat Alokasi
/ Bahan Waktu
Pendahuluan
1 Kelas diawali dengan doa 15 menit
2 Dinamika kelompok : Kertas plano
- Perkenalan fasilitator Post it
- Bagilah peserta ke dalam kelompok Spidol
- Setiap kelompok 5-6 orang Isolatif
- Antar anggota kelompok
saling berkenalan
- Pilihlah ketua kelompok
- Bagikan setiap peserta 1
lembar kertas post it
- Mintalah peserta menuliskan 1 ide
kreatif agar pelatihan berlangsung
aktif, kreatif, efektif,
menyenangkan dan penuh
semangat
- Tempelkan kertas plano di depan
kelas. Tuliskan di sisi kiri atas
‘Strategi Pelatihan’, dan di kanan
atas ‘Materi Pelatihan’. Pisahkan
dengan garis tengah
- Persilahkan peserta
menempelkan ide yang ditulis
berdasarkan 2 kriteria tersebut
- Bahaslah dengan para peserta,
sehingga menjadi ‘kontrak
belajar’
- Pilihlah ketua kelas untuk
membantu kelancaran jalannya
pelatihan
3 Fasilitator mengondisikan
peserta dengan motivasi dan ice
breaking
4 Fasilitator menginternalisasi PPK
dalam tugas Guru dengan
mempraktikkan langsung simbol-
simbol PPK antara lain salam PPK/
tepuk PPK/ Mars PPK/Lagu Indonesia
Raya 3 stanza/LaguNasional/Lagu
Daerah
2
MODUL BIMBINGAN TEKNIS INSTRUKTUR KURIKULUM 2013 DI SD
2
Nomor Uraian Kegiatan Metode Media/Alat Alokasi
/ Bahan Waktu
5 Fasilitator menjelaskan tujuan dan
skenario pelatihan (gunakan PPT 5.1.
slide 1 s/d 5)
Inti
1 Pembagian kelompok beranggota 5 Diskusi PPT 5.1. 120
orang Tanya Lk 5.1. menit
jawab Lk 5.2.
Presentasi PPT 5.1. (Fasilitator Praktik Lk 5.2.
menekankan urgensi penguatan langsung
2
penguatan karakter, literasi, 4C (unjuk
dan HOTS). kerja)
3 Diskusi kelompok mengenai SKL, KI,
KD, dan Indikator (Lk 5.1) :
Pengertian
Keterkaitan
Fasilitator menyampaikan penguatan
(gunakan PPT 5.1, slide 6 s/d 12)
4 Fasilitator menginternalisasi
PPK (salam PPK/ tepuk PPK)
8
Nomor Uraian Kegiatan Metode Media/Alat Alokasi
/ Bahan Waktu
2 Fasilitator menyampaikan informasi
kegiatan selanjutnya atau tindak lanjut
yang dapat dilakukan terkait materi
pelatihan
3 Kegiatan ditutup dengan games
penyemangat, motivasi, internalisasi
PPK (salam PPK/tepuk PPK/Lagu
Nasional/Lagu Daerah) dan doa/rasa
syukur
2
Tugas dan Lembar Kerja
Lk. 5.1 :
Tugas : Diskusi keterkaitan SKL-KI-KD
Tujuan : Mampu menganalisis keterkaitan antara SKL, KI, KD, dan indikator
pencapaian kompetensi
Petunjuk : 1. Bukalah Permendikbud No 20 tahun 2016 dan Permendikbud
No 24 tahun 2016.
2. Buatlah contoh keterkaitan SKL-KI- dan KD (1 KD Pengetahuan
dan 1 KD Keterampilan)
Lk. 5.2:
Tugas : Merumuskan Indikator
Tujuan : Mampu merumuskan indikator sesuai dengan KD yang
diberikan Petunjuk : 1. Pilihlah satu pasang KD (dari aspek pengetahuan dan
keterampilan) dari salah satu mata pelajaran di kelas 1 atau 4.
2. Cermati pasangan KD tersebut
3. Rumuskan minimal 2 indikator dari masing-masing
KD tersebut
4. Tukarkan hasil kerja dengan peserta/kelompok lain.
5. Peserta saling memberikan pendapat.
6. Gunakan poin-poin berikut sebagai panduan
dalam memberikan pendapat :
- Apakah penggunaan kata kerja operasional pada
indikator sudah tepat?
- Apakah kata kerja operasional bisa diukur pencapaiannya?
- Apakah pencapaian indikator mengarah pada
pencapaian kompetensi
KD Pengetahuan :
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………
Indikator :
1. ……………………………………………………………………………………..……………………..
8
2. …………………………………………………………………………………………………………….
KD Keterampilan :
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
Indikator :
1. …………………………………………………………………………………………………………………………………………
2. …………………………………………………………………………………………………………………………………………
Lk 5.3 :
Petunjuk : 1. Cermati jaringan harian di salah satu subtema pada tema tertentu
dari kelas I atau IV.
Hasil analisis :
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
8
LAMPIRAN
1 2 3 4 5
Pengertian
Keterkaitan
3. Fasilitator
menyampaikan
penguatan
(gunakan PPT 5.1,
slide 6 s/d 12)
4. Diskusi kelompok
untuk
merumuskan
indikator dari KD
yang terdapat
pada contoh 1 PB
. (Tugas lk 5.2)
5. Fasilitator
menyampaikan
penguatan
(gunakan PPT
5.1 , slide 13 dan
14)
6. Diskusi kelompok
tentang
pembelajaran
tematik terpadu
dan kegiatan
pembelajaran
yang
mengintegrasikan
penguatan
karakter, literasi,
4 C dan HOTS.
(Tugas Lk 5.3)
7. Fasilitator
menginternalisasi
PPK
(salam/tepuk
PPK)
8. Fasilitator
menyampaikan
penguatan
(gunakan PPT
5.1, jelaskan
secara garis
besar slide 15 s/d
45)
Penutup (10 menit)
1. Fasilitator
bersama peserta
merefleksikan dan
menyimpulkan
materi pelatihan
2. Fasilitator
menyampaikan
informasi kegiatan
selanjutnya atau
tindak lanjut yang
dapat dilakukan
terkait materi
pelatihan
8
TUJUAN DESKRIPSI URAIAN METODE MEDIA/A
MATERI KEGIATAN LAT/
BAHAN
1 2 3 4 5
3. Kegiatan ditutup
dengan games
penyemangat,
motivasi,
intenalisasi PPK
(salam PPK, tepuk
PPK, Lagu
Nasional/Lagu
Daerah), dan
doa/rasa syukur
2
ANALISIS SKL, KI, KD, INDIKATOR,
PENGEMBANGAN SILABUS, PROGRAM TAHUNAN (PROTA)
DAN PROGRAM SEMESTER
(PROSEM) MATA PELAJARAN
MATEMATIKA
A. RASIONAL
Matematika merupakan ilmu universal yang berguna bagi kehidupan manusia dan
juga mendasari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi modern, serta
mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin untuk meningkatkan dan
mengembangkan daya pikir manusia. Perkembangan pesat di bidang teknologi
informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh perkembangan matematika di
bidang teori bilangan, aljabar, analisis, teori peluang, dan matematika diskrit. Untuk
menguasai dan mencipta teknologi di masa depan, diperlukan penguasaan dan
pemahaman atas matematika yang kuat sejak dini.
Dengan belajar matematika peserta didik diharapkan akan memperoleh manfaat
sebagai berikut.
a. Mampu berpikir secara sistematis melalui urutan-urutan yang teratur dan
tertentu, terbiasa untuk memecahkan masalah secara sistematis, sehingga dapat
menerapkannya dalam kehidupan nyata, dan bisa menyelesaikan setiap masalah
dengan lebih mudah.
b. Mampu berpikir secara deduktif dan induktif untuk membangun dan
mengembangkan penalaran matematika yang bersifat deduktif.
c. Mampu membentuk sikap yang lebih teliti, cermat, akurat dalam bertindak, taat
pada aturan dan prosedur.
d. Mampu menggunakan dan mengaplikasikan matematika dalam kehidupan nyata.
8
untuk hidup lebih baik pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti, dan sangat
kompetitif. Dalam melaksanakan pembelajaran matematika, diharapkan bahwa
peserta didik harus dapat merasakan kegunaan belajar matematika.
Berdasarkan pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun
2016 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran pada Kurikulum
2013 pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, pasal 1 ayat (3)
dinyatakan bahwa Pelaksanaan pembelajaran pada Sekolah Dasar/Madrasah
Ibtidaiyah (SD/MI) dilakukan dengan pendekatan pembelajaran tematik-terpadu,
kecuali untuk mata pelajaran Matematika dan Pendidikan Jasmani Olahraga dan
Kesehatan
(PJOK) sebagai mata pelajaran yang berdiri sendiri untuk kelas IV, V, dan VI.
Oleh karena itu diperlukan panduan guru dalam memahami Standar Kompetensi
Lulusan (SKL), Kompetensi Inti (KI), dan Kompetensi Dasar (KD), serta
merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) mata pelajaran matematika.
Kemampuan guru dalam memahami SKL, KI, KD, dan IPK merupakan prasyarat
untuk mendesain pembelajaran yang sistematis dalam bentuk silabus dan
menerjemahkan yang lebih operasional dalam bentuk Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) mata pelajaran matematika.
Untuk menghadapi tantangan global dan abad ke 21, pembelajaran matematika
perlu mengintegrasikan pendidikan karakter. Nilai-nilai yang dapat dikuatkan
mencakup lima (5) nilai utama karakter yang terdiri dari Nilai Religiusitas,
diantaranya beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, taat beribadah,
bersyukur, berdoa sebelum dan sesudah beraktivitas. Nilai Nasionalisme,
diantaranya cinta tanah air, semangat kebangsaan, menghargai kebhinekaan,
menghayati lagu nasional dan lagu daerah, cinta produk Indonesia, cinta damai, rela
berkorban, taat hukum. Nilai Kemandirian, diantaranya disiplin, percaya diri, rasa
ingin tahu, tangguh, bekerja keras, mandiri, kreatif-inovatif, pembelajar sepanjang
hayat. Nilai Gotong Royong, diantaranya suka menolong, bekerjasama, peduli
sesama, peduli lingkungan, kebersihan dan kerapian, kekeluargaan, aktif dalam
kegiatan kemasyarakatan. Nilai Integritas, diantaranya jujur, rendah hati, santun,
tanggung jawab, keteladanan, komitmen moral, cinta kebenaran, menepati janji,
anti
korupsi.
Penguatan pendidikan karakter berbasis kelas untuk mata pelajaran matematika
dapat menggunakan kompetensi abad 21, yaitu critical thinking (kemampuan
berpikir kritis), collaboration (kolaborasi), creativity (kreativitas), dan
2
MODUL BIMBINGAN TEKNIS INSTRUKTUR KURIKULUM 2013 DI SD
2
communication (komunikasi)- atau 4C serta keterampilan berpikir tingkat tinggi
(higher order thinking skills/ HOTS).
B. TUJUAN
Tujuan dari pelatihan ini adalah sebagai berikut.
- Peserta mampu menganalisis keterkaitan SKL, KI, KD, Indikator dengan benar.
- Peserta mampu merumuskan IPK sesuai dengan kompetensi dasar muatan
pelajaran.
- Peserta dapat memahami dan menyusun silabus mata pelajaran matematika
terintegrasi penguatan karakter peserta didik melalui PPK berbasis kelas, PPK
berbasis budaya sekolah, dan PPK berbasis masyarakat, dengan kegiatan literasi,
4 C dan HOTS menjadi strategi implementasinya.
- Peserta dapat memahami dan menyusun program tahunan (prota) untuk mata
pelajaran matematika.
- Peserta dapat memahami dan menyusun program semester (prosem) untuk
mata pelajaran matematika.
- Peserta dapat memahami dan menyusun RPP mata pelajaran matematika
terintegrasi penguatan karakter peserta didik melalui PPK berbasis kelas, PPK
berbasis budaya sekolah, dan PPK berbasis masyarakat, dengan kegiatan literasi,
4 C dan HOTS menjadi strategi implementasinya.
8
D. BAHAN BACAAN
- Dokumen tentang Penguatan Pendidikan Karakter diantaranya Peraturan
Presiden nomer 87 tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter,
Permendikbud terkait PPK dan Kebijakan dan Konsep Dasar tentang PPK.
- Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 20 tahun 2016 tentang
Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah.
- Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 22 tahun 2016 tentang
Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah.
- Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 24 tahun 2016 tentang
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran pada Kurikulum 2013 pada
Pendidikan Dasar dan Menengah.
- Buku Siswa
- Buku Guru
- PPT tentang:
a. Analisis SKL, KI, KD, IPK Mata pelajaran Matematika
b. Pengembangan Silabus Matematika,
c. Penyusunan Prota dan Prosem Matematika.
d. Penyusunan RPP Matematika.
E. DESKRIPSI MATERI
1. Standar Kompetensi Lulusan
Sesuai Permendikbud Nomor 24 tahun 2016 tentang Standar Kompetensi
Lulusan (SKL), dinyatakan setiap lulusan satuan pendidikan dasar dan
menengah diharapkan memiliki kompetensi pada tiga dimensi, yaitu sikap,
pengetahuan, dan keterampilan.
Lulusan SD/MI/SDLB/Paket A; SMP/MTs/SMPLB/Paket B; dan SMA/MA/
SMALB/Paket C memiliki kompetensi pada dimensi sikap sebagai berikut.
Istilah pengetahuan Faktual, Konseptual, Prosedural, dan metakognitif pada masing-masing
satuan pendidikan dijelaskan pada matriks berikut.
SD/MI/SDLB/Paket A
Dimensi Rumusan
Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap:
1. beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME,
2. berkarakter, jujur, dan peduli,
3. bertanggungjawab,
2
SD/MI/SDLB/Paket A
Dimensi Rumusan
4. pembelajar sejati sepanjang hayat, dan
5. sehat jasmani dan rohani
sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan
keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam
sekitar, bangsa, dan negara.
Pengetahuan Memiliki pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif pada tingkat dasar
berkenaan dengan:
1. ilmu pengetahuan,
2. teknologi,
3. seni, dan
4. budaya.
Mampu mengaitkan pengetahuan di atas dalam
konteks diri sendiri, keluarga, sekolah,
masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa,
dan negara.
Faktual Pengetahuan dasar berkenaan dengan ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya terkait
dengan diri sendiri, keluarga, sekolah, masyarakat
dan lingkungan alam sekitar, bangsa, dan negara.
Konseptual Terminologi/istilah yang digunakan, klasifikasi,
kategori, prinsip, dan generalisasi berkenaan
dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni
dan budaya terkait dengan diri sendiri,
keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan
Prosedural Pengetahuan tentang cara melakukan sesuatu atau
kegiatan yang berkenaan dengan ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya terkait
dengan diri sendiri, keluarga, sekolah, masyarakat
dan lingkungan alam sekitar, bangsa dan negara.
Metakognitif Pengetahuan tentang kekuatan dan kelemahan diri
sendiri dan menggunakannya dalam mempelajari
ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan budaya
terkait dengan diri sendiri, keluarga, sekolah,
8
SD/MI/SDLB/Paket A
Dimensi Rumusan
masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa
dan negara.
Keterampilan Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak:
1. kreatif,
2. produktif,
3. kritis,
4. mandiri,
5. kolaboratif, dan
6. komunikatif
melalui pendekatan ilmiah sesuai dengan tahap
perkembangan anak yang relevan dengan tugas
yang diberikan.
2
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap
spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi
tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler,
dan/atau ekstrakurikuler. Di dalam kompetensi sikap spiritual dan kompetensi
sikap sosial terkandung lima nilai utama karakter yaitu religiusitas,
nasionalisme, kemandirian, gotong royong, dan integritas.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual, yaitu “Menerima dan menjalankan ajaran
agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial, yaitu
“Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru”. Kedua
kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect
teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi
peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru
dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut. Proses pembelajaran
dengan menumbuhkan dan mengembangkan kompetensi sikap dapat
diintegrasikan dengan lima nilai utama penguatan pendidikan karakter yaitu
nilai religiusitas, nasionalisme, kemandirian, gotong royong dan integritas.
8
b. Fungsi IPK
8
mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi untuk menyelesaikan
masalah dengan berpikir kritis, inovatif, kreatif, serta berkomunikasi secara
efektif dengan berbagai pihak demi kehidupan bersama manusia secara damai
dan harmonis.
2) Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus harus
benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
3) Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi dalam
silabus relevan dengan tingkat perkembangan spiritual, fisik, intelektual,
sosial, dan emosional peserta didik.
4) Komponen-komponen silabus harus sistematis artinya saling berhubungan
secara fungsional dalam mencapai kompetensi yang dipersyaratkan
5) Adanya hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara kompetensi dasar,
indikator, materi pokok, kegiatan pembelajaran dan penilaian, serta sumber
belajar.
6) Cakupan indikator, materi pokok/pembelajaran, pengalaman belajar, sumber
belajar, dan sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapaian kompetensi
dasar.
7) Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan
sistem penilaian memperhatikan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, lingkungan, dan konteks kehidupan sehari-hari.
8) Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi berbagai ragam
kurikulum yang memiliki nilai relevansi dengan tuntutan dan kebutuhan serta
kehidupan peserta didik, masyarakat, pengembang kurikulum daerah, dan
jenjang pendidikan berikutnya.
9) Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi sikap spiritual,
sosial, pengetahuan, dan keterampilan. Komponen silabus mencakup
Kompetensi Dasar, Materi pembelajaran dan Contoh Kegiatan pembelajaran.
Dalam pengembangannya perlu memperhatikan: (a) keselarasan antara ide,
desain, dan pelaksanaan kurikulum, (b) mudah diajarkan/dikelola oleh guru,
(c) mudah dipelajari oleh peserta didik, (d) teramati dan terukur
pencapaiannya, (e) bermakna untuk dipelajari sebagai bekal untuk kehidupan
dan kelanjutan pendidikan peserta didik.
10)Penyusunan silabus memperhatikan alokasi waktu yang disediakan dalam
struktur kurikulum pertahun, persemester, dan alokasi waktu mata pelajaran.
8
didik untuk memperbaiki pembelajaran. Sedangkan penilaian sebagai
pembelajaran (assesment as learning) memungkinkan peserta didik melihat
capaian dan kemajuan belajarnya untuk menentukan target belajar.
Penilaian diarahkan untuk menilai seluruh kompetensi baik sikap,
pengetahuan, maupun keterampilan. Penilaian di tingkat satuan pendidikan
dideskripsikan sesuai dengan mata pelajaran sudah memuat jenis, teknik,
dan instrumen penilaian yang akan digunakan.
e) Menetapkan alokasi waktu tatap muka untuk menyelesaikan ketuntasan
kompetensi dasar baik sikap, pengetahuan, maupun keterampilan sesuai
dengan alokasi waktu yang terdapat dalam struktur kurikulum dengan
mempertimbangkan keluasan, kedalaman, dan tingkat kesulitan.
f) Menentukan sumber belajar dan media pembelajaran yang sesuai dengan
kompetensi dan materi pokok yang dikembangkan dapat berupa buku
(cetak dan digital), media cetak dan elektronik, lingkungan (alam, sosial,
dan budaya) sekitar, atau sumber belajar lain yang relevan.
e. Pengembang Silabus
Pengembangan silabus dapat dilakukan oleh guru secara mandiri atau
berkelompok dalam sebuah sekolah/madrasah atau beberapa sekolah dalam
satu gugus sekolah, tim pengembang kurikulum (TPK) baik di tingkat Pusat dan
Daerah, kelompok kerja guru (KKG), dan Dinas Pendidikan (Kabupaten/Kota).
1. Disusun secara mandiri oleh guru apabila guru yang bersangkutan mampu
mengenali karakteristik peserta didik, kondisi sekolah/madrasah dan
lingkungannya.
2. Di SD/MI semua guru kelas, dari kelas I sampai dengan kelas VI, menyusun
silabus secara bersama.
3. Sekolah/Madrasah yang belum mampu mengembangkan silabus secara
mandiri, dapat mengembangkan secara bersama-sama dengan
sekolah/madrasah lain, atau melalui forum KKG.
4. Dinas Pendidikan dapat menyelenggarakan forum untuk mengembangkan
silabus sesuai dengan tingkat dan jenjang pendidikan yang merupakan
binaannya.
2
MODUL BIMBINGAN TEKNIS INSTRUKTUR KURIKULUM 2013 DI SD
2
tahun pembelajaran. Program tahunan perlu dipersiapkan dan dikembangkan
oleh guru sebelum tahun pelajaran, karena merupakan pedoman bagi
pengembangan program-program berikutnya, yakni Program Semester, dan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.
Langkah-langkah perancangan Program Tahunan:
1. Menelaah jumlah KD dalam satu tahun pada suatu kelas.
2. Menghitung jumlah Minggu Belajar Efektif (MBE) dalam satu tahun.
3. Mendistribusikan alokasi waktu Minggu Belajar Efektif (MBE) untuk seluruh
KD.
Dalam menyusun Program Tahunan, komponen yang harus ada sebagai berikut.
• Identitas (kelas, muatan pelajaran, tahun pelajaran)
• Format isian (Nomor, KD, dan alokasi waktu).
Guru diberikan kebebasan menentukan format yang digunakan.
8
4. Mendistribusikan alokasi waktu yang disediakan untuk semua KD serta
mempertimbangkan waktu untuk ulangan serta review materi.
Program semester berisikan garis-garis besar mengenai hal-hal yang hendak
dilaksanakan dan dicapai dalam semester tersebut. Pada umumnya program
semester ini berisikan:
• Identitas (satuan pendidikan, mata pelajaran, kelas/semester, tahun pelajaran)
• Format isian (KD, alokasi waktu, dan bulan yang terinci per minggu, dan
keterangan yang diisi kapan pelaksanaan pembelajaran berlangsung.
Secara sederhana teknik pengisian program semester sama seperti program
tahunan. Beberapa komponen yang sudah ada dalam program tahunan tinggal
memindah saja (KD). Seperti program tahunan, program semester juga banyak
alternatifnya.
8
11) sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar,
atau sumber belajar lain yang relevan;
12)langkah-langkah pembelajaran dilakukan melalui tahapan pendahuluan, inti,
dan penutup; dan
13)penilaian hasil pembelajaran.
Catatan: Komponen RPP tersebut di atas bersifat minimal, artinya setiap satuan
c. Prinsip - Prinsip
pendidikan Penyusunan
diberikan RPP menambah komponen lain, selama
peluang untuk
Mekanisme pelaksanaan
komponen tersebut pembelajaran
memberikan mencakup
kemudahan perencanaan,
dalam pelaksanaan pelaksanaan
pembelajaran
(termasuk didalamnya kegiatan evaluasi), dan pertimbangan daya dukung.
Tahap pertama, perencanaan pembelajaran yang diwujudkan dengan kegiatan
penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
2
7) Penekanan pada keterkaitan dan keterpaduan antara KD, materi
pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi,
penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar.
8) Penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara terintegrasi,
sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi
d. Langkah – langkah Penyusunan RPP
1) Mengkaji silabus mata pelajaran matematika meliputi: (1) KI dan KD; (2)
materi pembelajaran; (3) proses pembelajaran; (4) penilaian pembelajaran;
(5) alokasi waktu; dan (6) sumber belajar.
2) Merumuskan indikator pencapaian KD.
3) Merumuskan tujuan pembelajaran.
4) Mengembangkan materi pembelajaran. Materi Pembelajaran dapat berasal
dari buku teks pelajaran (buku siswa) dan buku panduan guru, sumber
belajar lain berupa muatan lokal, materi kekinian, konteks pembelajaran
dari lingkungan sekitar yang dikelompokkan menjadi materi untuk
pembelajaran reguler, pengayaan, dan remedial.
5) Menjabarkan kegiatan pembelajaran yang ada pada silabus dalam bentuk
yang lebih operasional berupa pendekatan saintifik disesuaikan dengan
kondisi siswa dan satuan pendidikan termasuk penggunaan media, alat,
bahan, dan sumber belajar.
6) Menentukan alokasi waktu untuk setiap pertemuan berdasarkan alokasi
waktu pada silabus. Selanjutnya dibagi ke dalam kegiatan pendahuluan, inti,
dan penutup.
7) Mengembangkan penilaian pembelajaran dengan cara menentukan lingkup,
teknik, dan instrumen penilaian, serta membuat pedoman penskoran.
8) Menentukan strategi pembelajaran remedial segera setelah dilakukan
penilaian.
9) Menentukan Media, Alat, Bahan, dan Sumber Belajar disesuaikan
dengan yang telah ditetapkan dalam langkah penjabaran proses
pembelajaran.
8
Matematika merupakan ilmu universal yang berguna bagi kehidupan manusia dan
juga mendasari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi modern, serta
mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin untuk meningkatkan dan
mengembangkan daya pikir manusia. Perkembangan pesat di bidang teknologi
informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh perkembangan matematika di
bidang teori bilangan, aljabar, analisis, teori peluang, dan matematika diskrit. Untuk
menguasai dan mencipta teknologi di masa depan, diperlukan penguasaan dan
pemahaman atas matematika yang kuat sejak dini.
NCTM (National Council of Teachers of Mathematics, 2000) menyatakan pentingnya
matematika dengan pernyataan berikut: “In this changing world, those who
understand and can do mathematics will have significantly enhanced opportunities
and options for shaping their futures. Mathematical competence opens doors to
productive futures. A lack of mathematical competence keeps those doors closed.”
Dalam dunia yang terus berubah ini, siapa saja yang memahami dan terampil dalam
matematika akan secara signifikan meningkatkan kesempatan dan pilihan untuk
membentuk masa depannya. Kompetensi matematis membuka pintu masa depan
yang produktif. Ketiadaan kompetensi matematis membiarkan pintu-pintu tersebut
tetap tertutup. Bagi seorang peserta didik keberhasilan mempelajari matematika
akan membuka pintu karir yang cemerlang. Bagi para warga negara, penguasaan
matematika akan menunjang pengambilan keputusan yang tepat. Bagi suatu negara,
kompetensi matematis akan menyiapkan warganya untuk bersaing dan
berkompetisi di bidang ekonomi dan teknologi.
Kurikulum matematika saat ini mendorong agar praktek pembelajaran matematika
beralih dari pembelajaran yang bersifat teacher-centered ke pembelajaran yang
bersifat student-centered, dan mengubah para peserta didik yang sebelumnya
merupakan pembelajar yang pasif (passive learners) menjadi peserta didik
merupakan pembelajar yang aktif (active learners) (NCTM, 1989, 2000). Dalam
pembelajaran matematika, seperti dikemukakan dalam NCTM (1989, 2000)
diharapkan para peserta didik akan meningkat kemampuannya dalam hal
penalaran (reasoning), pemecahan masalah (problem solving), komunikasi
matematis (mathematical communication), koneksi-koneksi matematis
(mathematical connections), dan dalam hal menggunakan representasi
matematis(mathematical representation). Menurut Brownell (dalam Reys, Suydam,
Lindquist, & Smith, 1998),
2
MODUL BIMBINGAN TEKNIS INSTRUKTUR KURIKULUM 2013 DI SD
2
matematika dapat dipandang sebagai suatu sistem yang terdiri atas ide, prinsip, dan
proses sehingga keterkaitan antar aspek-aspek tersebut harus dibangun dengan
penekanan bukan pada memori atau hapalan melainkan pada aspek penalaran atau
intelegensi anak. Untuk terbentuknya kemampuan koneksi matematik tersebut,
dalam NCTM Standards (2000) dijelaskan bahwa pembelajaran matematika harus
diarahkan pada pengembangan kemampuan berikut: (1) memperhatikan serta
menggunakan koneksi matematik antar berbagai ide matematik, (2) memahami
bagaimana ide-ide matematik saling terkait satu dengan lainnya sehingga
terbangun pemahaman menyeluruh, dan (3) memperhatikan serta menggunakan
matematika dalam konteks di luar matematika (Didi Suryadi, 2011).
Studi Trend in International Mathematics and Science Study (TIMSS) dan Program
for International Student Assessment (PISA) telah menjadi standar baru bagi
pembelajaran matematika. Salah satu tujuan studi dari TIMSS dan PISA yaitu
mengetahui kemampuan peserta didik dalam penalaran, mengidentifikasi, dan
memahami, serta menggunakan dasar-dasar matematika yang diperlukan dalam
kehidupan sehari-hari. Atau dengan kata lain, peserta didik harus memiliki literasi
matematika. Konsep tentang literasi matematika dimaksudkan kemampuan
individu untuk memformulasikan, menggunakan, dan menginterpretasikan
matematika dalam berbagai konteks. Hal ini termasuk penalaran matematis dan
menggunakan konsep- konsep matematika, prosedur, fakta, dan peralatan untuk
menggambarkan, menjelaskan, dan memprediksi penomena atau peristiwa (OECD,
2013).
Survei TIMSS yang dilakukan oleh The International Association for the Evaluation
and Educational Achievement (IAE) berkedudukan di Amsterdam, mengambil fokus
pada domain isi matematika dan kognitif siswa. Domain isi meliputi Bilangan,
Aljabar, Geometri, Data dan Peluang, sedangkan domain kognitif meliputi
pengetahuan, penerapan, dan penalaran. Survei dilakukan setiap 4 (empat) tahun
yang diadakan mulai tahun 1999, khusus untuk peserta didik berusia 14 tahun.
Hasil analisis lebih jauh untuk studi TIMSS menunjukkan bahwa soal-soal yang
digunakan untuk mengukur kemampuan peserta didik dibagi menjadi empat
kategori, yaitu: low mengukur kemampuan sampai level knowing , intermediate
mengukur kemampuan sampai level applying, high mengukur kemampuan sampai
level reasoning, dan advance mengukur kemampuan sampai level
reasoning with incomplete
8
information. Sedangkan studi PISA, yang diselenggarakan oleh Organization for
Economic Cooperation and Development (OECD) sebuah badan PBB yang
berkedudukan di Paris, bertujuan untuk mengetahui literasi matematika siswa.
Fokus studi PISA adalah kemampuan peserta didik dalam mengidentifikasi dan
memahami serta menggunakan dasar-dasar matematika yang diperlukan dalam
kehidupan sehari-hari. Studi dilakukan setiap 3 (tiga) tahun yang dilakukan mulai
tahun 2000, untuk peserta didik berusia 15 tahun. Berdasarkan analisis hasil PISA
2009, ditemukan bahwa dari 6 (enam) level kemampuan yang dirumuskan di dalam
studi PISA, hampir semua peserta didik Indonesia hanya mampu menguasai
pelajaran sampai level 3 (tiga) saja, sementara negara lain yang terlibat di dalam
studi ini banyak yang mencapai level 4 (empat), 5 (lima), dan 6 (enam).
Indonesia telah empat kali mengikuti TIMSS pada tahun 1999, 2003, 2007, dan
2011 dan beberapa kali mengikuti PISA (Sri Whardani, 2011). Laporan hasil studi
TIMSS dan PISA secara umum menyimpulkan bahwa:
a) Peserta didik belum mampu mengembangkan kemampuan berpikirnya secara
optimum dalam mata pelajaran matematika di sekolah.
b) Proses pembelajaran matematika belum mampu menjadikan peserta didik
mempunyai kebiasaan membaca sambil berpikir dan bekerja agar dapat
memahami informasi esensial dan strategis dalam menyelesaikan soal.
c) Dari penyelesaian soal-soal yang dibuat siswa, tampak bahwa dosis mekanistik
masih terlalu besar dan dosis penalaran masih rendah.
d) Mata pelajaran matematika bagi peserta didik belum menjadi “sekolah
berpikir”. Peserta didik masih cenderung “menerima” informasi kemudian
melupakannya sehingga mata pelajaran matematika belum mampu membuat
peserta didik cerdik, cerdas, dan cekatan.
e) Hasil studi TIMSS (Trends in International Mathematics and Science Study)
menunjukkan peserta didik Indonesia berada pada rangking amat rendah
dalam kemampuan (1) memahami informasi yang komplek, (2) teori, analisis
dan pemecahan masalah, (3) pemakaian alat, prosedur dan pemecahan masalah
dan (4) melakukan investigasi. Hasil-hasil ini menunjukkan perlu ada
perubahan orientasi kurikulum, yaitu tidak membebani peserta didik dengan
konten namun mengutamakan pada aspek kemampuan esensial yang
diperlukan semua warga negara untuk berperan serta dalam membangun
negaranya pada abad 21.
Kelemahan pembelajaran matematika saat ini para peserta didik tidak dapat
menghubungkan konsep-konsep matematika di sekolah dengan pengalaman
mereka sehari-hari. Pembelajaran matematika terlalu formal, kurang mengkaitkan
dengan makna, pemahaman, dan aplikasi dari konsep-konsep matematika, serta
gagal dalam memberikan perhatian yang cukup terhadap kemampuan penalaran
dan pemecahan masalah (NCTM, 2014). Sementara Callison (2013) menyebutkan
bahwa para peserta didik membutuhkan pengembangan kemampuan praktis
matematika seperti pemecahan masalah, membuat hubungan, memahami berbagai
representasi dari ide-ide matematika, mengkomunikasikan proses pemikiran
mereka, dan menjelaskan penalaran penalaran yang mereka lakukan.
8
mengembangkan pembelajaran matematika. Peserta didik membangun sendiri
pengetahuan melalui proses investigasi tersebut. Guru tidak memberikan jawaban
langsung, tetapi dengan keahliannya membimbing peserta didik dalam membangun
pengetahuan dengan menyediakan aktivitas yang mendukung penyusunan
pengetahuan oleh siswa. Oleh karena itu, guru harus ahli dalam membuat
pertanyaan-pertanyaan dan memotivasi peserta didik dalam refleksi kognisi yang
diperlukan untuk membangun pengetahuan yang diinginkan (Fast dan Hankes,
2011).
Dengan belajar matematika peserta didik diharapkan akan memperoleh manfaat
sebagai berikut.
a) Mampu berpikir secara sistematis melalui urutan-urutan yang teratur dan
tertentu, terbiasa untuk memecahkan masalah secara sistematis, sehingga
dapat menerapkannya dalam kehidupan nyata, dan bisa menyelesaikan setiap
masalah dengan lebih mudah.
b) Mampu berpikir secara deduktif dan induktif untuk membangun dan
mengembangkan penalaran matematika yang bersifat deduktif.
c) Mampu membentuk sikap yang lebih teliti, cermat, akurat dalam bertindak, taat
pada aturan dan prosedur.
d) Mampu menggunakan dan mengaplikasikan matematika dalam kehidupan
nyata.
b. Tujuan
2
Setelah mempelajari matematika peserta didik diharapkan dapat:
1) Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan
menggunakan konsep secara luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan
masalah. Indikator-indikator pencapaian kecakapan ini, meliputi:
a) Menafsirkan konsep yang telah dipelajari dalam bahasa atau pengetahuan
sebelumnya,
b) mengklasifikasikan objek-objek berdasarkan atribut-atribut penting yang
bersesuaian dengan suatu konsep,
c) mengidentifikasi sifat-sifat konsep,
d) menerapkan konsep secara logis,
e) memberikan contoh atau contoh penyangkal (bukan contoh) konsep yang
dipelajari,
f) menyajikan konsep dalam berbagai macam bentuk representasi matematis
(tabel, grafik, diagram, model matematika, atau cara lainnya),
g) mengaitkan berbagai konsep dalam matematika maupun di luar matematika,
h) mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup suatu konsep.
8
pemecahan masalah dalam konteks matematika maupun di luar matematika
(kehidupan nyata, ilmu, dan teknologi) yang meliputi kemampuan memahami
masalah, membangun model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan
solusi yang diperoleh termasuk dalam rangka memecahkan masalah nyata dalam
kehidupan sehari-hari. Indikator-indikator pencapaian kecakapan ini, meliputi:
a) memahami masalah,
b) mengorganisasi data dan mengidentifikasi informasi yang relevan dalam
masalah,
c) merumuskan masalah secara matematis dalam berbagai bentuk,
d) memilih atau mengembangkan pendekatan dan strategi yang tepat untuk
memecahkan masalah,
e) menafsirkan dan mengevaluasi solusi yang diperoleh.
4) Mampu mengomunikasikan gagasan, penalaran serta mampu menyusun bukti
matematika dengan menggunakan kalimat lengkap, simbol, tabel, diagram, atau
representasi lain untuk memperjelas keadaan atau masalah. Indikator-indikator
pencapaian kecakapan ini, meliputi:
a) memberikan alasan atau bukti terhadap kebenaran suatu pernyataan,
b) menduga dan memeriksa kebenaran dugaan (conjecture),
c) memeriksa kesahihan atau kebenaran suatu argumen dengan penalaran
induktif atau deduktif,
d) menurunkan atau membuktikan rumus dengan penalaran deduktif,
e) menduga dan memeriksa kebenaran dugaan.
5) Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu
memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika,
serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.Indikator-indikator
pencapaian kecakapan ini, meliputi:
a) memiliki rasa ingin tahu yang tinggi,
b) bersikap penuh perhatian dalam belajar matematika,
c) bersikap antusias dalam belajar matematika,
d) bersikap gigih dalam menghadapi permasalahan,
e) memiliki penuh percaya diri dalam belajar dan menyelesaikan masalah.
6) Memiliki sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai dalam matematika
dan pembelajarannya, seperti taat azas, konsisten, menjunjung tinggi
kesepakatan, toleran, menghargai pendapat orang lain, santun, demokrasi, ulet,
tangguh, kreatif, menghargai kesemestaan (konteks, lingkungan), kerjasama,
adil, jujur, teliti, cermat, bersikap luwes dan terbuka, memiliki kemauan berbagi
rasa
dengan orang lain
7) Melakukan kegiatan–kegiatan motorik yang menggunakan pengetahuan
matematika
2
MODUL BIMBINGAN TEKNIS INSTRUKTUR KURIKULUM 2013 DI SD
2
8) Menggunakan alat peraga sederhana maupun hasil teknologi untuk melakukan
kegiatan-kegiatan matematika. Kecakapan atau kemampuan-kemampuan
tersebut saling terkait erat, yang satu memperkuat sekaligus membutuhkan yang
lain. Sekalipun tidak dikemukakan secara eksplisit, kemampuan berkomunikasi
muncul dan diperlukan di berbagai kecakapan, misalnya untuk menjelaskan
gagasan, menyajikan rumusan dan penyelesaian masalah, atau mengemukakan
argumen pada penalaran.
c. Ruang Lingkup
Dalam setiap aspek kehidupan, manusia perlu menyediakan berbagai kebutuhan
dengan jumlah tertentu, yang berkaitan dengan aktivitas menghitung dan mengarah
pada konsep aritmetika (studi tentang bilangan) serta aktivitas mengukur yang
mengarah pada konsep geometri (studi tentang bangun, ukuran dan posisi).
Saat ini, banyak ditemukan kaidah atau aturan untuk memecahkan masalah-
masalah yang berhubungan dengan pengukuran, yang biasanya ditulis dalam rumus
atau formula matematika, dan ini dipelajari dalam geometri dan pengukuran.
Pengukuran dapat dilakukan secara langsung misal panjang atau lebar kertas,
kebun, atau ruang kelas serta proses pengukuran yang dilakukan secara tak
langsung seperti pengukuran peta dengan menggunakan skala.
8
Ruang lingkup dan peta materi matematika SD/MI digambarkan sebagai berikut.
8
Langkah-langkah Kegiatan
Media/Alat Alokasi
Nomor Uraian Kegiatan Metode
/ Bahan Waktu
Pendahuluan
1 Kelas diawali dengan doa 15
2 Dinamika kelompok : Kertas plano menit
1. Perkenalan fasilitator Post it
2. Bagilah peserta ke Spidol
dalam kelompok Isolatif
3. Setiap kelompok 5-6 orang
4. Antar anggota kelompok
saling berkenalan
5. Pilihlah ketua kelompok
6. Bagikan setiap peserta 1
lembar kertas post it
7. Mintalah peserta menuliskan 1
ide kreatif agar pelatihan
berlangsung aktif, kreatif, efektif,
menyenangkan dan penuh
semangat
8. Tempelkan kertas plano di
depan kelas. Tuliskan di sisi kiri
atas ‘Strategi Pelatihan’, dan di
kanan atas ‘Materi Pelatihan’.
Pisahkan dengan garis tengah
9. Persilahkan peserta
menempelkan ide yang ditulis
berdasarkan 2 kriteria
tersebut
10. Bahaslah dengan para peserta,
sehingga menjadi ‘kontrak
belajar’
11. Pilihlah ketua kelas untuk
membantu kelancaran jalannya
pelatihan
3 Fasilitator mengondisikan
peserta dengan motivasi dan ice
breaking
4 Fasilitator menginternalisasi PPK
dalam tugas Guru dengan
mempraktikkan langsung simbol-
simbol PPK antara lain salam PPK/
tepuk PPK/ Mars PPK/Lagu Indonesia
Raya 3 stanza/LaguNasional/Lagu
Daerah
2
MODUL BIMBINGAN TEKNIS INSTRUKTUR KURIKULUM 2013 DI SD
2
Media/Alat Alokasi
Nomor Uraian Kegiatan Metode
/ Bahan Waktu
Inti
1 Pembagian kelompok beranggota 5 Diskusi PPT 1.1 120
orang Tanya Lk 1.1. menit
jawab Lk 1.2.
Presentasi PPT 1.1 (Fasilitator
Praktik
menekankan urgensi penguatan
2 langsung
penguatan karakter, literasi, 4C
(unjuk
dan HOTS).
kerja)
3 Diskusi kelompok mengenai SKL, KI,
KD, dan Indikator (Lk 1.1) :
Pengertian
Keterkaitan
Fasilitator menyampaikan penguatan
(gunakan PPT 1.1)
4 Fasilitator menginternalisasi
PPK (salam PPK/ tepuk PPK)
8
Tugas dan Lembar Kerja
LK. 1.1 :
Tugas : Diskusi keterkaitan SKL-KI-KD
Tujuan : Mampu menganalisis keterkaitan antara SKL, KI, KD, dan IPK
Petunjuk : 6. Bukalah Permendikbud No 20 tahun 2016 dan Permendikbud
No 24 tahun 2016.
7. Buatlah contoh keterkaitan SKL-KI- dan KD (1 KD Pengetahuan
dan 1 KD Keterampilan)
LK. 1.2:
Tugas : Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
Tujuan : Mampu merumuskan indikator sesuai dengan KD yang diberikan
Petunjuk : 7. Pilihlah satu pasang KD Matematika kelas IV/V/VI (dari
aspek
pengetahuan dan keterampilan)
8. Cermati pasangan KD tersebut
9. Rumuskan indikator dari masing-masing KD tersebut
10. Tukarkan hasil kerja dengan peserta/kelompok lain.
11. Peserta saling memberikan pendapat.
12. Gunakan poin-poin berikut sebagai panduan
dalam memberikan pendapat :
- Apakah penggunaan kata kerja operasional pada
indikator sudah tepat?
- Apakah kata kerja operasional bisa diukur pencapaiannya?
- Apakah pencapaian indikator mengarah pada
pencapaian kompetensi
KD Pengetahuan :
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
MODUL BIMBINGAN TEKNIS INSTRUKTUR KURIKULUM 2013 DI SD
………………………………………………………………………………………………………………………
Indikator :
3. ……………………………………………………………………………………..……………………..
4. …………………………………………………………………………………………………………….
2
KD Keterampilan :
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
Indikator :
3. ………………………………………………………………………………………………………
4. ………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
Pendahuluan
(Doa,
Diskusi kelompok Penguatan
penyampaian : atas hasil
tujuan, motivasi, Tentang Silabus diskusi
penjelasan (20’) Presenta
skenario si PPT
pelatihan, ice 2.1
breaking)
8
Langkah-langkah Kegiatan
Media/Alat Alokasi
Nomor Uraian Kegiatan Metode
/ Bahan Waktu
Pendahuluan
1 Kelas diawali dengan doa
Fasilitator mengondisikan
2
peserta dengan motivasi dan ice 10 menit
breaking
Fasilitator menjelaskan tujuan dan
3
skenario pelatihan
Inti
Penutup
Fasilitator bersama peserta
1 merefleksikan dan
menyimpulkan materi pelatihan
2
MODUL BIMBINGAN TEKNIS INSTRUKTUR KURIKULUM 2013 DI SD
2
LK 2.1. Pengembangan Silabus
8
SILABUS
Kompetensi Inti :
1. ……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
2. ……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
Pendahuluan
(Doa,
Diskusi Penguatan
penyampaian kelompok : atas hasil
tujuan, motivasi, Kendala dan solusi diskusi
penjelasan dalam menyusun Presenta
skenario prota, prosem dan si PPT
pelatihan, ice pemetaan KD 3.1
breaking)
2
Langkah-langkah Kegiatan
Media/Alat Alokasi
Nomor Uraian Kegiatan Metode / Bahan Waktu
Pendahuluan
1 Kelas diawali dengan doa
Fasilitator mengondisikan
2 10
peserta dengan motivasi dan ice
menit
breaking
Fasilitator menjelaskan tujuan dan
3
skenario pelatihan
Inti
Penutup
8
LK. 3.1. Penyusunan Prota
Alokasi
NO KD Waktu
(1 JP = 35')
Menjelaskan pecahan-pecahan senilai dengan gambar
3.1
dan model konkret (T2) 24
Mengidentifikasi pecahan-pecahan senilai dengan
4.1
gambar dan model konkret
… …
Dan seterusnya, dilanjutkan untuk seluruh KD
…
Matematika kelas IV
2
LK. 3.2. Penyusunan Prosem
8
PROGRAM SEMESTER MATEMATIKA
Satuan Pendidikan : SD ………………………………..
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : IV (Empat) / I (Satu)
Tahun Pelajaran : 2017/2018
Penutup
(Refleksi,
kesimpulan, games
penyemangat, Telaah RPP Finalisasi
salam PPK/tepuk Presentas RPP yang
PPK/Mars PPK, Lagu i hasil telah dibuat
Nasional/Lagu telaah hari
Daerah,
MODUL motivasi,
BIMBINGAN DIPenguata
TEKNIS INSTRUKTUR KURIKULUM 2013 SD sebelumnya
rencana tindak lanjut n (85’) (30’)
dan doa/rasa
syukur) (15’)
2
Langkah-langkah Kegiatan
Media/Alat/ Alokasi
Nomor Uraian Kegiatan Metode
Bahan Waktu
Pendahuluan
1 Kelas diawali dengan doa 10 menit
2 Fasilitator mengondisikan
peserta dengan dengan motivasi
dan ice breaking
3 Fasilitator menginternalisasi PPK
dalam tugas Guru dengan
mempraktikkan langsung
simbol- simbol PPK antara lain
salam PPK/ tepuk PPK/ Mars
PPK/Lagu Indonesia Raya 3
stanza/LaguNasional/Lagu
Daerah
4 Fasilitator menjelaskan tujuan
dan skenario pelatihan
Inti
1 Peserta menelaah contoh RPP Diskusi PPT 4.1 165
PJOK yang ada di suplemen Tanya LK 4.1 menit
modul dan mengaitkannya jawab Kertas
dengan penguatan karakter, Presentasi flipchart
literasi, 4 C dan HOTS Tugas Spidol
mandiri
2 Fasilitator memberikan
penguatan atas hasil telaah RPP
3 Fasilitator menginternalisasi
PPK (salam PPK/ tepuk PPK)
4 Presentasi PPT 4.1
5 Tugas mandiri : masing-masing
peserta memfinalisasi RPP yang
telah disusun pada hari
sebelumnya
6 Narasumber menekankan agar
para peserta memfokuskan untuk
mengintegrasikan PPK, Literasi, 4
C dan HOTS dalam RPP
8
Media/Alat/ Alokasi
Nomor Uraian Kegiatan Metode
Bahan Waktu
7 Peserta saling menukarkan RPP
yang telah difinalisasi dan
ditelaah dengan LK. 4.1
8 Perwakilan peserta
mempresentasikan hasil
telaah yang telah dilakukan
9 Fasilitator menyampaikan
penguatan
Penutup
1 Fasilitator bersama peserta 15 menit
merefleksikan dan
menyimpulkan materi
pelatihan
2 Fasilitator menekankan kembali
pentingnya integrasi PPK,
Literasi, 4 C dan HOTS dalam
pembelajaran
3 Fasilitator menyampaikan
informasi kegiatan selanjutnya
atau tindak lanjut yang dapat
dilakukan terkait materi
pelatihan
4 Kegiatan ditutup dengan games
penyemangat, motivasi,
internalisasi PPK (salam
PPK/tepuk PPK/Lagu
Nasional/Lagu Daerah) dan
doa/rasa syukur
Tujuan:
Peserta mampu :
Langkah Kerja:
1. Kerjakan tugas ini secara berpasangan.
2. Tukarkan RPP antar peserta. Lakukan penelaahan Pelajari LK telaah RPP ini Cermati
maksud dari setiap aspek dalam format.
3. Cermati RPP peserta lain yang akan ditelaah.
4. Isilah LK sesuai dengan petunjuk pada format telaah RPP.
5. Berikan catatan khusus atau alasan Anda memberi skor pada suatu aspek pada
RPP.
6. Berikan masukan atau rekomendasi secara umum sebagai saran perbaikan RPP
pada kolom yang tersedia.
8
Petunjuk:
1. Berilah tanda cek (√) pada kolom “Ya” dan “Tidak” pada tiap aspek pengamatan!
Berikan catatan atau saran untuk perbaikan RPP sesuai penilaian Anda!
2. Fokuskan telaah RPP pada perencanaan penguatan karakter peserta didik melalui
literasi, kompetensi abad 21 (4C) dan HOTS.
3. Identitas RPP yang ditelaah:
Nama : ....................................................................................
Institusi : ....................................................................................
Saran
Aspek yang Diamati Ada Tidak Catatan
Perbaikan
A. Identitas
1. Nama Sekolah
2. Mata Pelajaran
3. Kelas/Semester
4. Materi Pokok
5. Alokasi Waktu
B. Kompetensi Inti
1. Terdapat KI-1, KI-2, KI-3, dan KI-4
C. Kompetensi Dasar
1. Kompetensi Dasar Pengetahuan
(KD dari KI-3)
2. Kompetensi Dasar Pengetahuan
(KD dari KI-4)
D. Indikator
1. Indikator dari Kompetensi Dasar
Pengetahuan (KD dari KI-3)
2. Indikator dari Kompetensi Dasar
Pengetahuan (KD dari KI-4)
E. Perumusan Tujuan Pembelajaran
1. Tujuan realistik, dapat dicapai melalui
proses pembelajaran
2. Relevan antara KI, kompetensi dasar dan
indikator
3. Mencakup pengembangan sikap,
pengetahuan dan keterampilan
4. Mengandung unsur proses dan hasil
pembelajaran.
5. Karakter siswa secara eksplisit dirumuskan
dalam tujuan pembelajaran
F. Materi Pembelajaran
1. Materi dikaitkan dengan pengetahuan lain
yang relevan, perkembangan Iptek, dan
2
Saran
Aspek yang Diamati Ada Tidak Catatan
Perbaikan
kehidupan nyata
2. Materi disusun secara sistematis (dari
mudah ke sulit, dari konkrit ke abstrak)
G. Materi Pembelajaran
1. Materi dikaitkan dengan pengetahuan lain
yang relevan, perkembangan Iptek , dan
kehidupan nyata
2. Materi disusun secara sistematis (dari
mudah ke sulit, dari konkrit ke abstrak)
H.Media/alat, bahan, dan sumber belajar
1. Memuat jenis media pembelajaran yang
relevan
2. Memuat jenis sumber belajar yang relevan
I.Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Memuat aktivitas penyiapan fisik dan
psikis siswa dengan sapaan, doa dan
pemberian salam
b. Memuat aktivitas penyampaian
kompetensi yang akan dicapai
c. Memuat aktivitas pengajuan pertanyaan
menantang untuk memotivasi
d. Memuat aktivitas penyampaian manfaat
mempelajari materi pembelajaran
e. Memuat aktivitas penyampaian aspek yang
akan dinilai selama proses pembelajaran
f. Memuat aktivitas penyampaian rencana/
langkah-langkah kegiatan (misalnya:
kerja individual, kerja kelompok, diskusi,
melakukan observasi, dll.)
g. Memuat kegiatan penguatan
karakter siswa dalam bentuk
kegiatan
brainstorming
2. Kegiatan Inti
a. Memuat rancangan pembelajaran yang
sesuai dengan kompetensi yang akan
dicapai
b. Memuat aktivitas yang menumbuhkan
partisipasi aktif siswa dalam
pembelajaran
c. Tercermin langkah-langkah dalam
pendekatan saintifik/ pendekatan/
model lain yang relevan
8
Saran
Aspek yang Diamati Ada Tidak Catatan
Perbaikan
d. Memuat berbagai aktivitas pembelajaran
secara individu/ kelompok
3. Penutup pembelajaran
a. Memuat aktivitas siswa untuk
menyimpulkan atau merangkum materi
pembelajaran
b. Memuat aktivitas siswa untuk merefleksi
proses dan materi pembelajaran
c. Memuat aktivitas tindak lanjut,
khusus bagi peserta didik yang
membutuhkan pelayanan khusus
diberikan bantuan psiko-edukasi, dan
remedial /
pengayaan;
d. Memuat aktivitas siswa untuk
penumbuhan nilai karakter (doa,
menyanyikan lagu wajib, lagu daerah,
menguatkan kembali sikap spiritual dan
sosial)
H. Penilaian
1. Terdapat teknik dan instrumen
penilaian sikap yang sesuai
2. Terdapat teknik dan instrumen
penilaian pengetahuan yang sesuai
3. Terdapat teknik dan instrumen
penilaian keterampilan yang sesuai
Skor yang diperoleh … …
2
MODUL BIMBINGAN TEKNIS INSTRUKTUR KURIKULUM 2013 DI SD
2
Masukan terhadap RPP secara umum:
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................
......................................................................
8
ANALISIS SKL, KI, KD, PERUMUSAN IPK,
PENGEMBANGAN SILABUS, PROGRAM TAHUNAN (PROTA)
DAN PROGRAM SEMESTER (PROSEM)
MATA PELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAH RAGA DAN KESEHATAN
(PJOK)
A. RASIONAL
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan salah satu dari delapan Standar
Nasional Pendidikan sebagaimana yang ditetapkan dalam Pasal 35 Ayat (1) Undang-
Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pengertian
Standar Kompetensi Lulusan adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan
lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Kemampuan guru dalam memahami SKL, KI, KD, dan IPK menjadi prasyarat untuk
mendesain acuan pembelajaran yang sistematis dalam bentuk silabus, Program
Tahunan (Prota), Program Semester (Prosem) dan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP).
2
MODUL BIMBINGAN TEKNIS INSTRUKTUR KURIKULUM 2013 DI SD
2
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu mata pelajaran atau tema
tertentu yang mencakup Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, materi pembelajaran,
kegiatan pembelajaran, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar. Silabus
dikembangkan oleh pemerintah, pemerintah daerah, dan satuan pendidikan sesuai
dengan kewenangan masing-masing. Oleh karena itu, silabus harus memiliki
keterkaitan dengan produk pengembangan kurikulum lainnya, yaitu materi dan
pembelajaran yang dapat disesuaikan dengan karakteristik daerah, satuan
pendidikan, dan mata pelajaran.
Dari silabus, guru diharapkan mampu mengembangkan menjadi RPP yang kreatif
dengan memperhatikan kebutuhan peserta didik dan daya dukung yang ada.
Secara khusus, Guru perlu difasilitasi dengan kemampuan dalam
mengintegrasikan penguatan karakter peserta didik.
Nilai-nilai yang dapat dikuatkan adalah 5 nilai utama karakter yang terdiri dari
Nilai Religiusitas, diantaranya beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, taat beribadah, bersyukur, berdoa sebelum dan sesudah beraktivitas. Nilai
Nasionalisme, diantaranya cinta tanah air, semangat kebangsaan, menghargai
kebhinekaan, menghayati lagu nasional dan lagu daerah, cinta produk Indonesia,
cinta damai, rela berkorban, taat hukum. Nilai Kemandirian, diantaranya disiplin,
percaya diri, rasa ingin tahu, tangguh, bekerja keras, mandiri, kreatif-inovatif,
pembelajar sepanjang hayat. Nilai Gotong Royong, diantaranya suka menolong,
bekerjasama, peduli sesama, toleransi, peduli lingkungan, kebersihan dan
kerapian, kekeluargaan, aktif dalam kegiatan kemasyarakatan. Nilai Integritas,
diantaranya jujur, rendah hati, santun, tanggung jawab, keteladanan, komitmen
moral, cinta kebenaran, menepati janji, anti korupsi.
8
B. TUJUAN
- Peserta mampu menganalisis keterkaitan SKL, KI, KD, Indikator PJOK dengan
tepat.
- Peserta mampu merumuskan indikator sesuai dengan kompetensi dasar PJOK
dengan tepat.
- Peserta dapat mengembangkan silabus PJOK sesuai dengan Permendikbud
nomor 22 Tahun 2016.
- Peserta mampu merancang prota dan prosem.
- Peserta mampu merancang RPP yang terintegrasi penguatan karakter peserta
didik melalui PPK berbasis kelas, PPK berbasis budaya sekolah, dan PPK berbasis
masyarakat, dengan kegiatan literasi, 4 C dan HOTS menjadi strategi
implementasinya.
D. BAHAN BACAAN
- Dokumen tentang Penguatan Pendidikan Karakter diantaranya Peraturan
Presiden Nomor 87 tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter (PPK).
- Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 20 tahun 2016 tentang
Standar Kompetensi Lulusan.
- Permendikbud No. 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan
Menengah.
- Permendikbud No. 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan.
- Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 24 tahun 2016 tentang
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar.
- Dokumen PPK.
- Dokumen Gerakan Literasi Sekolah (GLS).
- Buku teks PJOK sesuai Kepmendikbud nomor 147 Tahun 2016.
2
- PPT 1.1 (Analisis SKL, KI, KD, dan Perumusan Indkator), PPT 2.1.
(Pengembangan Silabus), PPT 3.1 (Penyusunan Prota dan Prosem), PPT 4.1.
(Penyusunan RPP).
E. DESKRIPSI MATERI
1. Standar Kompetensi Lulusan
Setiap lulusan satuan pendidikan dasar dan menengah diharapkan memiliki
kompetensi pada tiga dimensi, yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Lulusan SD/MI/SDLB/Paket A; diharapkan memiliki kompetensi pada dimensi
sikap sebagai berikut.
SD/MI/SDLB/Paket A
Dimensi Rumusan
Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap:
1. beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME,
2. berkarakter, jujur, dan peduli,
3. bertanggungjawab,
4. pembelajar sejati sepanjang hayat, dan
5. sehat jasmani dan rohani
8
2. produktif,
3. kritis,
4. mandiri,
5. kolaboratif, dan
6. komunikatif
melalui pendekatan ilmiah sesuai dengan tahap
perkembangan anak yang relevan dengan tugas
yang diberikan.
8
3) Pedoman dalam Mengembangkan Materi Pembelajaran
4. Silabus
a. Pengertian
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu mata pelajaran atau tema
tertentu yang mencakup Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, materi
pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian, alokasi waktu, dan sumber
belajar. Silabus dikembangkan oleh pemerintah, pemerintah daerah, dan satuan
pendidikan sesuai dengan kewenangan masing-masing. Oleh karena itu, silabus
harus memiliki keterkaitan dengan produk pengembangan kurikulum lainnya,
yaitu materi dan pembelajaran yang dapat disesuaikan dengan karakteristik
daerah, satuan pendidikan, dan mata pelajaran.
8
7) Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan
sistem penilaian memperhatikan perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, lingkungan, dan konteks kehidupan sehari-hari.
8) Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi berbagai ragam
kurikulum yang memiliki nilai relevansi dengan tuntutan dan kebutuhan
serta kehidupan peserta didik, masyarakat, pengembang kurikulum
daerah, dan jenjang pendidikan berikutnya.
9) Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi sikap
spiritual, kompetensi sikap sosial, kompetensi pengetahuan, dan
kompetensi keterampilan. Komponen silabus mencakup Kompetensi
Dasar, Materi pembelajaran dan Contoh Kegiatan pembelajaran. Dalam
pengembangannya perlu memperhatikan: (a) keselarasan antara ide,
desain, dan pelaksanaan kurikulum, (b) mudah diajarkan/dikelola oleh
guru, (c) mudah dipelajari oleh peserta didik, (d) teramati dan terukur
pencapaiannya, (e) bermakna untuk dipelajari sebagai bekal untuk
kehidupan dan kelanjutan pendidikan peserta didik.
d. Pengembang Silabus
1) Pengembangan silabus dapat dilakukan oleh guru secara mandiri atau
berkelompok dalam sebuah sekolah/madrasah atau beberapa sekolah,
tim pengembang kurikulum (TPK) baik di tingkat Pusat dan Daerah,
kelompok musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) atau kelompok
kegiatan guru (KKG), dan Dinas Pendidikan (Provinsi/Kabupaten/Kota).
2) Disusun secara mandiri oleh guru apabila guru yang bersangkutan
mampu mengenali karakteristik peserta didik, kondisi sekolah/madrasah
dan lingkungannya.
8
menilai seluruh kompetensi baik sikap, pengetahuan, maupun
keterampilan.
Penilaian di tingkat Pemerintah hanya berisi penilaian yang bersifat umum
yang dideskripsikan sesuai dengan karakteristik mata pelajaran. Penilaian
di tingkat Daerah dideskripsikan sesuai dengan mata pelajaran
ditambahkan khas daerah (kalau ada). Penilaian di tingkat satuan
pendidikan dideskripsikan sesuai dengan mata pelajaran dengan memuat
jenis, teknik, dan instrumen penilaian yang akan digunakan.
6) Menetapkan alokasi waktu tatap muka untuk menyelesaikan ketuntasan
kompetensi dasar baik sikap, pengetahuan, maupun keterampilan sesuai
dengan alokasi waktu yang terdapat dalam struktur kurikulum dengan
mempertimbangkan keluasan, kedalaman, dan tingkat kesulitan.
7) Menentukan sumber belajar dan media pembelajaran yang sesuai dengan
kompetensi dan materi pokok yang dikembangkan dapat berupa buku
(cetak dan digital), media cetak dan elektronik, lingkungan (alam, sosial,
dan budaya) sekitar, atau sumber belajar lain yang relevan.
Dalam menyusun Program Tahunan, komponen yang harus ada sebagai berikut.
• Identitas (kelas, mata pelajaran, tahun pelajaran)
• Format isian ( KD dan alokasi waktu).
8
• Identitas (satuan pendidikan, mata pelajaran, kelas/semester, tahun
pelajaran)
• Format isian (KD, alokasi waktu, dan bulan yang terinci per minggu,
dan keterangan yang diisi tanggal pelaksanaan pembelajaran
berlangsung).
2
Catatan: Komponen RPP tersebut di atas bersifat minimal, artinya setiap satuan
pendidikan diberikan peluang untuk menambah komponen lain, selama
komponen tersebut memberikan kemudahan dalam pelaksanaan pembelajaran
8
3. Langkah – langkah Penyusunan RPP
a. Mengkaji silabus PJOK meliputi: (1) KI dan KD; (2) materi pembelajaran;
(3) proses pembelajaran; (4) penilaian pembelajaran; (5) alokasi waktu;
dan (6) sumber belajar.
b. Merumuskan indikator pencapaian KD.
c. Merumuskan tujuan pembelajaran.
d. Mengembangkan materi pembelajaran. Materi Pembelajaran dapat
berasal dari buku teks pelajaran (buku siswa) dan buku panduan guru,
sumber belajar lain berupa muatan lokal, materi kekinian, konteks
pembelajaran dari lingkungan sekitar yang dikelompokkan menjadi
materi untuk pembelajaran reguler, pengayaan, dan remedial.
e. Menjabarkan kegiatan pembelajaran yang ada pada silabus dalam
bentuk yang lebih operasional berupa pendekatan saintifik disesuaikan
dengan kondisi siswa dan satuan guruan termasuk penggunaan media,
alat, bahan, dan sumber belajar.
f. Menentukan alokasi waktu untuk setiap pertemuan berdasarkan alokasi
waktu pada silabus. Selanjutnya dibagi ke dalam kegiatan pendahuluan,
inti, dan penutup.
g. Mengembangkan penilaian pembelajaran dengan cara menentukan
lingkup, teknik, dan instrumen penilaian, serta membuat pedoman
penskoran.
h. Menentukan strategi pembelajaran remedial segera setelah dilakukan
penilaian.
i. Menentukan Media, Alat, Bahan, dan Sumber Belajar disesuaikan
dengan yang telah ditetapkan dalam langkah penjabaran proses
pembelajaran.
Tidak ada pendidikan yang tidak mempunyai sasaran pedagogik, dan tidak ada
pendidikan yang lengkap tanpa adanya pendidikan jasmani, karena gerak
sebagai aktivitas fisik adalah dasar bagi manusia untuk mengenal dunia dan
dirinya sendiri yang berkembang secara alamiah, berkembang searah dengan
kemajuan zaman. Melalui pendidikan jasmani, anak didik akan memperoleh
pengalaman untuk mengembangkan kreativitas, inovasi, keterampilan, dan
kebugaran jasmani, kebiasaan hidup sehat, memiliki pengetahuan dan
pemahaman terhadap gerak manusia.
Harapannya kurikulum PJOK ini juga memberikan kesempatan bagi siswa untuk
mengembangkan keterampilan sosial dan kesejahteraan emosional. Demikian
juga pengaruh dari pendidikan jasmani dari sisi kesehatan, di mana siswa akan
8
belajar keterampilan yang dibutuhkan untuk sukses dalam hidup aktif dan
warga yang bertanggung jawab secara sosial.
Aktivitas jasmani dan olahraga yang dimaksud adalah seluruh gerak tubuh yang
dihasilkan oleh kontraksi otot-otot rangka yang secara nyata meningkatkan
pengeluaran energi (energy expendicture) di atas level kebutuhan dasar (Wuest
and Bucher; 2009; hal. 11). Atau secara sederhana dapat pula diartikan sebagai
seluruh gerak tubuh yang melibatkan kelompok otot besar dan memerlukan
suplai energi. Artinya, ketika anak diinstruksikan bergerak, gerak yang dilakukan
seharusnya melibatkan kelompok otot besar dan menyebabkan mereka
mengolah energi melalui metabolisme otot yang terlibat.
Bermain adalah bentuk aktivitas jasmani lainnya yang memiliki makna aktivitas
yang digunakan sebagai hiburan. Kita mengartikan bermain sebagai hiburan
yang bersifat fisikal yang tidak kompetitif, meskipun bermain tidak harus selalu
bersifat fisik. Bermain bukanlah berarti olahraga dan pendidikan jasmani,
meskipun elemen dari bermain dapat ditemukan di dalam keduanya.
Dari kata bermain lalu lahir kata benda permainan, yang dengan tetap
mengelompokkannya ke dalam garis lurus yang bersifat fisikal, permainan
diartikan sebagai “aktivitas fisik yang di dalamnya sudah mengandung unsur-
unsur yang menyenangkan.” Unsur ini dapat berupa kompetisi, imaginasi atau
fantasi, termasuk adanya modifikasi aturan.
Olahraga di pihak lain adalah suatu bentuk bermain yang terorganisir dan
bersifat kompetitif (Freeman, 2001). Olahraga adalah aktivitas jasmani yang
3. Tujuan
Tujuan mata pelajaran PJOK untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah
adalah sebagai berikut:
a. Mendidik anak untuk mencapai kedewasaan yang memadai menjadi warga
negara yang baik, produktif, memiliki karakter positif, serta bertaqwa atas
dasar keimanan yang kuat kepada Tuhan Yang Maha Esa.
b. Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai-
nilai disiplin,percaya diri, sportif, jujur, bertanggungjawab, kerjasama dalam
melakukan aktivitas jasmani.
c. Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam pengembangan dan
pemeliharaan kebugaran jasmani, kesehatan dan kesejahteraan.
d. Memahami konsep gerak dan menerapkannya dalam berbagai aktivitas
jasmani.
e. Mengembangkan pola gerak dasar dan keterampilan untuk diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari, suasana kompetitif, dan rekreasional.
f. Mengembangkan kesadaran tentang arti penting aktivitas fisik untuk
mencapai pertumbuhan dan perkembangan tubuh serta gaya hidup aktif
sepanjang hayat.
4. Ruang Lingkup
Ruang lingkup materi mata pelajaran PJOK SD/MI adalah sebagai berikut:
8
a. Pola Gerak Dasar, meliputi: a) pola gerak dasar lokomotor atau gerakan
berpindah tempat, misalnya; berjalan, berlari, melompat, berguling, b) pola
gerak non-lokomotor atau bergerak di tempat, misalnya; membungkuk,
meregang, berputar, mengayun, mengelak, berhenti, c) Pola gerak
manipulatif atau mengendalikan/mengontrol objek, misalnya; melempar
bola, menangkap bola, memukul bola menggunakan tongkat, menendang
bola.
b. Aktivitas Permainan Bola Besar misalnya: sepakbola, bolavoli, bolabasket,
bolatangan dan/atau permainan tradisonal dan sederhana lainnya.
c. Aktivitas Permainan Bola Kecil misalnya: rounders, kasti, softball, dan/atau
permainan tradisonal dan sederhana lainnya.
d. Aktivitas Atletik misalnya: jalan, lari, lompat, dan lempar, dan/atau
permainan tradisonal dan sederhana lainnya.
e. Aktivitas Beladiri misalnya: seni beladiri pencak silat, karate, taekwondo,
dan/atau beladiri lainnya.
f. Aktivitas Pengembangan Kebugaran Jasmani, meliputi sikap tubuh,
pengembangan komponen kebugaran berkaitan dengan kesehatan dan
keterampilan, serta pengukurannya secara sederhana.
g. Aktivitas Senam meliputi: pola gerak dominan dengan dan tanpa alat.
h. Aktivitas Gerak Berirama meliputi: pola gerak dasar langkah, gerak dan
ayunan lengan, musikalitas serta apresiasi terhadap kualitas estetika
gerakan.
i. Aktivitas Air, meliputi: pengenalan air, keselamatan dan pertolongan di air,
dan beberapa gaya renang.
j. Kesehatan, meliputi; bagian-bagian tubuh, manfaat pemanasan dan
pendinginan, kebersihan lingkungan, manfaat istirahat dan pengisian waktu
luang, makanan bergizi dan jajanan sehat, jenis cidera dan cara
penanggulangannya, perilaku terpuji, kebersihan alat reproduksi, NAPZA,
pemeliharaan diri dan orang lain dari penyakit menular dan tidak menular.
F. SKENARIO Kerja
Kelompo
k (Lk 1.
Kegiatan 1 : Analisis SKL, KI, KD, dan Perumusan 2)
Presentas
Indkator Alokasi Waktu : 3 JP @ 45 Menit i
perwakila
n
kelompok
Penguatan
oleh
MODUL BIMBINGAN TEKNIS INSTRUKTUR KURIKULUM 2013 DI SD fasilitat
21 or
(gunakan
PPT 1.1)
Pendahuluan Kerja Kelompok (Lk 1.1)
(Doa, dinamika Presentasi perwakilan kelompok
kelompok, Penguatan oleh fasilitator
penyampaian (gunakan PPT 1.1)
tujuan, motivasi, (50’)
penjelasan
skenario pelatihan
(gunakan PPT), ice
breaking, salam
PPK/tepuk PPK/
Mars PPK, Lagu
Nasional/Lagu
Daerah)
(15’)
Langkah-langkah Kegiatan
Penutup
Nomor Uraian Kegiatan Metode (ReMfleedkisai, uAlalnosi
/kAelsaitmp ka u
gam/ es ngWata
Bpaenhyaenmakt
salam PPK/tepuk
Pendahuluan PPK/Mars PPK, Lagu
Nasional/Lagu Daerah,
1 Kelas diawali dengan doa 1n5a t
motivasi, rencameni
tindak lanjut dan
doa/rasa syukur)
(10’)
8
2 Dinamika kelompok : Kertas plano
- Perkenalan fasilitator Post it
- Bagilah peserta ke dalam kelompok Spidol
- Setiap kelompok 5-6 orang Isolatif
- Antar anggota kelompok
saling berkenalan
- Pilihlah ketua kelompok
- Bagikan setiap peserta 1
lembar kertas post it
- Mintalah peserta menuliskan 1 ide
kreatif agar pelatihan berlangsung
aktif, kreatif, efektif,
menyenangkan dan penuh
semangat
- Tempelkan kertas plano di depan
kelas. Tuliskan di sisi kiri atas
‘Strategi Pelatihan’, dan di kanan
atas ‘Materi Pelatihan’. Pisahkan
dengan garis tengah
- Persilahkan peserta
menempelkan ide yang ditulis
berdasarkan 2 kriteria tersebut
- Bahaslah dengan para peserta,
sehingga menjadi ‘kontrak
belajar’
- Pilihlah ketua kelas untuk
membantu kelancaran jalannya
pelatihan
3 Fasilitator mengondisikan
peserta dengan motivasi dan ice
breaking
4 Fasilitator menginternalisasi PPK
dengan mempraktikkan simbol-
simbol PPK antara lain salam PPK/
tepuk PPK/ Mars PPK/Lagu Indonesia
Raya 3 stanza/LaguNasional/Lagu
Daerah
5 Fasilitator menjelaskan tujuan dan
skenario pelatihan (gunakan PPT 1.1)
Inti
1 Pembagian kelompok beranggota 5 Diskusi PPT 1.1 120
orang Tanya LK 1.1. menit
jawab LK 1.2.
2 Presentasi PPT 1.1 (Fasilitator Praktik
menekankan urgensi penguatan langsung
penguatan karakter, literasi, 4C (unjuk
dan HOTS). kerja)
2
MODUL BIMBINGAN TEKNIS INSTRUKTUR KURIKULUM 2013 DI SD
2
3 Diskusi kelompok mengenai SKL, KI,
KD, dan Indikator (LK 1.1) :
Pengertian
Keterkaitan
Fasilitator menyampaikan penguatan
(gunakan PPT 1.1)
4 Fasilitator menginternalisasi
PPK (salam PPK/ tepuk PPK)
8
Tugas dan Lembar Kerja
LK. 1.1 :
LK. 1.2:
KD Pengetahuan :
…………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………
Indikator :
5. ……………………………………………………………………………………..……………………………....
MOD UL BIMBINGAN TEKNIS INSTRUKTUR KURIKULUM 2013 DI
SD 6. ……………………………………………………………………………………………………………………..
7. ……………………………………………………………………………………………………………………...
KD Keterampilan :
…………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………
Indikator :
5. …………………………………………………………………………………………………………………………..
6. ………………………………………………………………………………………………………………………….
7. ………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………….
8
Kurikulum 2013.
Petunjuk : 1. Bacalah bahan bacaan, deskripsi mataeri dam suplemen modul PJOK bagian
SIlabus.
2. Gunakan 1 pasang KD yang telah digunakan pada LK 1.2.
3. Kembangkan KD tersebut menjadi silabus dengan komponen yang
sesuai dengan Permendikbud No. 22/2016.
4. Format di bawah ini dapat dijadikan inspirasi.
SILABUS
Kompetensi Inti :
1. ……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
2. ……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
3. ……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
4. ……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
Pendahuluan Diskusi
(Doa, Penguatan
kelompok :
penyampaian atas hasil
Kendala dan
tujuan, motivasi, diskusi
solusi dalam
penjelasan Presenta
menyusun prota,
skenario si PPT
prosem dan
pelatihan, ice 3.1
pemetaan KD
breaking) (30’)
Setiap kelompok
Penutup ditugaskan
(Refleksi, menyusun
Langkah-langkah Kegiatan
kesimpulan, prota (LK 3.1)
games dan prosem
penyemangat, (LK
motivasi, Media/Alat 3.2) Alokasi
Nomor Uraian Kegiatan rencana tindakMetode Diskusi dan
/ Bahan Waktu
lanjut dan penguatan
Pendahuluan
oleh
doa/rasa
1 Kelas diawali dengan doa syukur) (15’) fasilitator
Fasilitator mengondisikan
2
peserta dengan motivasi dan ice 15 menit
breaking
Fasilitator menjelaskan tujuan dan
3
skenario pelatihan
Inti
1 Fasilitator memandu diskusi tentang Diskusi PPT 3.1 195
kendala dan solusi dalam menyusun Tanya LK .3.1 menit
prota, prosem, dan strategi jawab LK 3.2
pegintegrasian PPK, Literasi, 4 C dan Praktik
HOTS langsun
8
Media/Alat Alokasi
Nomor Uraian Kegiatan Metode
/ Bahan Waktu
Fasilitator memberikan
2
penguatan atas hasil diskusi
3 Presentasi PPT 3.1.
g (unjuk
Setiap kelompok ditugaskan kerja)
4 menyusun prota (LK 3.1) dan prosem
(LK 3.2)
5 Diskusi dan penguatan oleh fasilitator
Penutup
2
LK. 3.1. Penyusunan Prota
PROGRAM TAHUNAN
Alokasi
NO KD Waktu (JP)
/1 JP = 35'
Memahami variasi dan kombinasi gerak dasar lokomotor, non-
lokomotor, dan manipulatif sesuai dengan konsep tubuh, ruang,
3.1
usaha, dan keterhubungan dalam permainan bola besar sederhana
dan atau tradisional*
16
Mempraktikkan variasi gerak dasar lokomotor, non-lokomotor, dan
manipulatif sesuai dengan konsep tubuh, ruang, usaha, dan
4.1
keterhubungan dalam permainan bola besar sederhana dan atau
tradisional*
… …
8
LK. 3.2. Penyusunan Prosem
2
MODUL BIMBINGAN TEKNIS INSTRUKTUR KURIKULUM 2013 DI SD
2
PROGRAM SEMESTER
Penutup
(Refleksi,
kesimpulan, games Telaah RPP
penyemangat, Presentasi hasil telaah Finalisasi
salam PPK/tepuk Penguatan (85’) RPP yang
PPK/Mars PPK, Lagu telah dibuat
Nasional/Lagu hari
Daerah, motivasi, 8 sebelumnya
rencana tindak lanjut (30’)
dan doa/rasa
syukur) (15’)
Langkah-langkah Kegiatan
2
6 Fasilitator menekankan agar para
peserta memfokuskan untuk
mengintegrasikan PPK, Literasi, 4
C dan HOTS dalam RPP
7 Peserta saling menukarkan RPP
yang telah difinalisasi dan
ditelaah dengan LK. 4.1
8 Perwakilan peserta
mempresentasikan hasil
telaah yang telah dilakukan
9 Fasilitator menyampaikan
penguatan
Penutup
1 Fasilitator bersama peserta 15 menit
merefleksikan dan
menyimpulkan materi
pelatihan
2 Fasilitator menekankan kembali
pentingnya integrasi PPK,
Literasi, 4 C dan HOTS dalam
pembelajaran
3 Fasilitator menyampaikan
informasi kegiatan selanjutnya
atau tindak lanjut yang dapat
dilakukan terkait materi
pelatihan
4 Kegiatan ditutup dengan games
penyemangat, motivasi,
internalisasi PPK (salam
PPK/tepuk PPK/Lagu
Nasional/Lagu Daerah) dan
doa/rasa syukur
8
Tugas dan Lembar Kerja
Langkah Kerja:
1. Kerjakan tugas ini secara berpasangan.
2. Tukarkan RPP antar peserta. Lakukan penelaahan.
3. Pelajari LK telaah RPP ini, cermati maksud dari setiap aspek dalam format.
4. Isilah LK sesuai dengan petunjuk pada format telaah RPP.
5. Berikan catatan khusus atau alasan Anda memberi skor pada suatu aspek pada RPP.
6. Berikan masukan atau rekomendasi secara umum sebagai saran perbaikan RPP
pada kolom yang tersedia.
Petunjuk:
1. Berilah tanda cek (√) pada kolom “Ya” dan “Tidak” pada tiap aspek pengamatan.
Berikan catatan atau saran untuk perbaikan RPP sesuai penilaian Anda.
2. Fokuskan telaah RPP pada perencanaan penguatan karakter peserta didik melalui
literasi, kompetensi abad 21 (4C) dan HOTS.
Nama : ....................................................................................
Institusi : ....................................................................................
2
Saran
Aspek yang Diamati Ada Tidak Catatan
Perbaikan
A. Identitas
1. Nama Sekolah
2. Kelas/Semester
3. Materi Pokok
4. Alokasi Waktu
B. Kompetensi Inti
1. Terdapat KI-1, KI-2, KI-3, dan KI-4
C. Kompetensi Dasar
1. Kompetensi Dasar Pengetahuan
(KD dari KI-3)
2. Kompetensi Dasar Keterampilan
(KD dari KI-4)
D. Indikator
1. Indikator dari Kompetensi Dasar
Pengetahuan (KD dari KI-3)
2. Indikator dari Kompetensi Dasar
Keterampilan (KD dari KI-4)
E. Perumusan Tujuan Pembelajaran
1. Tujuan realistik, dapat dicapai melalui
proses pembelajaran
2. Relevan antara KI, KD dan IPK
3. Mencakup pengembangan sikap,
pengetahuan dan keterampilan
4. Mengandung unsur proses dan hasil
pembelajaran.
5. Karakter siswa secara eksplisit dirumuskan
dalam tujuan pembelajaran
F. Materi Pembelajaran
1. Materi dikaitkan dengan pengetahuan
lain yang relevan, perkembangan Iptek ,
dan kehidupan nyata
2. Materi disusun secara sistematis (dari
mudah ke sulit, dari konkrit ke abstrak)
H. Media dan sumber belajar
1. Memuat jenis media pembelajaran yang
relevan
2. Memuat jenis sumber belajar yang
relevan
I. Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Memuat aktivitas penyiapan fisik dan
psikis siswa dengan sapaan, doa dan
pemberian salam
8
Saran
Aspek yang Diamati Ada Tidak Catatan
Perbaikan
b. Memuat aktivitas penyampaian
kompetensi yang akan dicapai
c. Memuat aktivitas pengajuan pertanyaan
menantang untuk memotivasi
d. Memuat aktivitas penyampaian manfaat
mempelajari materi pembelajaran
e. Memuat aktivitas penyampaian aspek
yang akan dinilai selama proses
pembelajaran
f. Memuat aktivitas penyampaian
rencana/langkah-langkah kegiatan
(misalnya: kerja individual, kerja
kelompok, diskusi, melakukan
observasi,
dll.)
g. Memuat kegiatan penguatan
karakter siswa dalam bentuk
kegiatan
brainstorming
2. Kegiatan Inti
a. Memuat rancangan pembelajaran yang
sesuai dengan kompetensi yang akan
dicapai
b. Memuat aktivitas yang
menumbuhkan partisipasi aktif siswa
dalam pembelajaran
c. Tercermin langkah-langkah dalam
pendekatan saintifik/
pendekatan/model lain yang relevan
d. Memuat berbagai aktivitas
pembelajaran secara
individu/ kelompok
3. Penutup pembelajaran
a. Memuat aktivitas siswa untuk
menyimpulkan atau merangkum materi
pembelajaran
b. Memuat aktivitas siswa untuk
merefleksi proses dan materi
pembelajaran
c. Memuat aktivitas tindak lanjut,
khusus bagi peserta didik yang
membutuhkan pelayanan khusus
diberikan bantuan psiko-edukasi,
dan
2
remedial / pengayaan;
2
Saran
Aspek yang Diamati Ada Tidak Catatan
Perbaikan
d. Memuat aktivitas siswa untuk
penumbuhan nilai karakter (doa,
menyanyikan lagu wajib, lagu daerah,
menguatkan kembali sikap spiritual dan
sosial)
H. Penilaian
1. Terdapat teknik dan instrumen
penilaian sikap yang sesuai
2. Terdapat teknik dan instrumen
penilaian pengetahuan yang sesuai
3. Terdapat teknik dan instrumen
penilaian keterampilan yang sesuai
Skor yang diperoleh … …
Nilai = x 100 = ….
Masukan terhadap RP3P6secara umum:
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................
......................................................................