Anda di halaman 1dari 38

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Keselarasan Kurikulum
dengan
Asesmen Nasional

PUSAT KURIKULUM DAN PERBUKUAN


BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAN PERBUKUAN

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


Landasan Teori
Kurikulum 2013  Pendidikan berdasarkan standar
dikembangkan menetapkan adanya standar nasional
atas teori sebagai kualitas minimal warganegara
“pendidikan yang dirinci menjadi standar kompetensi
berdasarkan lulusan, standar isi, standar proses,
standar” standar penilaian pendidikan, standar
(standard- pendidik dan tenaga kependidikan,
based standar sarana dan prasarana, standar
pengelolaan, dan standar pembiayaan.
education), dan
teori kurikulum  Kurikulum berbasis kompetensi dirancang
berbasis untuk memberikan pengalaman belajar
kompetensi seluas-luasnya bagi peserta didik dalam
(competency- mengembangkan kemampuan untuk
bersikap, berpengetahuan,
based berketerampilan, dan bertindak.
curriculum)
PENGERTIAN

Kompetensi:
 Kompetensi diartikan sebagai
pengetahuan, keterampilan, dan
nilai-nilai dasar yang direfleksikan
dalam kebiasaan berfikir dan
bertindak
COMPETENCY Filosofi Dasar
BASED
 Gagasan bahwa “human
competence” merupakan
kemampuan yang benar-benar
terlihat. Pengetahuan, sikap , dan
keterampilan.
 Filosofi kedua “mastery learning”
menyebutkan bahwa hampir semua
orang dapat mempelajari semua hal
dengan baik, apabila mendapatkan
pengajaran yang berkualitas serta
waktu yang mencukupi
Kerangka Pengembangan Kurikulum
Kompetensi Abad 21
Kemampuan Belajar Literasi
Kecakapan Hidup
dan Berinovasi Digital

• Berpikir Kritis dan • Literasi • Fleksibilitas dan Adaptabilitas


Penyelesaian Masalah Informasi • Inisiatif dan Mandiri
• Kreativitas dan Inovasi • Literasi • Interaksi Lintas Sosial-Budaya
• Komunikasi Media • Produktivitas dan Akuntabilitas
• Kolaborasi • Literasi • Kepemimpinan dan Tanggung
Teknologi Jawab

Karakter
Ketaqwaan/religius, cinta tanah air, toleran, menghormati keberagaman, jujur, adil,
empati, penyayang, rasa hormat, kesederhanaan, pengampun, rendah hati, integritas,
disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, menghargai prestasi, bersahabat/komunikatif, cinta damai, gemar
membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggungjawab, kerja keras, sederhana,
berani, peduli dll. 5
Kerangka Pengembangan Kurikulum 2013
Berbasis Kompetensi
SKL Struktur Mata Pelajaran

Kompetensi Inti
Standar Isi & Standar
Kompetensi Dasar
Penilaian
Silabus

Standar Proses RPP

Standar Pendidik & Standar Sarana Standar Pengelolaan Standar Pembiayaan


Tenaga Prasarana Pendidikan
Kependidikan
SKL

SKL
Permendikbud Nomor 20 Tahun 2016

Standar Kompetensi Lulusan adalah


PENGERTIAN kriteria mengenai kualifikasi kemampuan
lulusan yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan
SKL SMA/MA/SMALB/ Paket C
Dimensi Rumusan
Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap:
1. beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME,
2. berkarakter, jujur, dan peduli,
3. bertanggungjawab,
4. pembelajar sejati sepanjang hayat, dan
5. sehat jasmani dan rohani
sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan keluarga, sekolah,
masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan
regional, dan internasional.
SKL SMA/MA/SMALB/ Paket C
Dimensi Rumusan
Pengetahuan Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks
berkenaan dengan:
1. ilmu pengetahuan,
2. teknologi,
3. seni,
4. budaya, dan
5. humaniora.
Mampu mengaitkan pengetahuan di atas dalam konteks diri sendiri,
keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa,
negara, serta kawasan regional dan internasional.
SKL SMA/MA/SMALB/ Paket C
Dimensi Rumusan
Keterampilan Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak:
1. kreatif,
2. produktif,
3. kritis,
4. mandiri,
5. kolaboratif, dan
6. komunikatif
melalui pendekatan ilmiah sebagai pengembangan dari yang dipelajari
di satuan pendidikan dan sumber lain secara mandiri
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR

Kompetensi Inti Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI)


merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai Standar
Kompetensi Lulusan (SKL) yang harus dimiliki seorang peserta
didik SD/MI pada setiap tingkat kelas. Kompetensi Inti
dirancang untuk setiap kelas/usia tertentu

Melalui Kompetensi Inti, sinkronisasi horisontal berbagai


Kompetensi Dasar antar mata pelajaran pada kelas yang sama
dapat dijaga. Selain itu sinkronisasi vertikal berbagai
Kompetensi Dasar pada mata pelajaran yang sama pada kelas
yang berbeda dapat dijaga pula
Tingkat Kelas X-XII SMA/MA/SMALB/PAKET C
Kompetensi Inti Rumusan
Sikap Spiritual Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
(KI – 1)

Sikap Sosial Menghayati dan mengamalkan perilaku


(KI – 2) a. jujur,
b. disiplin,
c. santun,
d. peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai),
e. bertanggung jawab,
f. responsif, dan
g. pro-aktif,
Dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak
di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam
sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan internasional.
Tingkat Kelas X-XII SMA/MA/SMALB/PAKET C
Kompetensi Inti Rumusan
Pengetahuan Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi
(KI – 3) pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif pada
tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang
a. ilmu pengetahuan,
b. teknologi,
c. seni,
d. budaya, dan
e. humaniora
Dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
Tingkat Kelas X-XII SMA/MA/SMALB/PAKET C
Kompetensi Inti Rumusan
Keterampilan Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara:
(KI 4) a. efektif,
b. kreatif,
c. produktif,
d. kritis,
e. mandiri,
f. kolaboratif,
g. komunikatif, dan
h. solutif,
Dalam ranah konkret dan abstrak terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu menggunakan metoda
sesuai dengan kaidah keilmuan.
KOMPETENSI
KOMPETENSI DASAR
INTI DAN KOMPETENSI DASAR

Kompetensi Dasar
Inti Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI)
Kompetensi dasar merupakan kemampuan dan materi
pembelajaran minimal yang harus dicapai peserta didik untuk
suatu mata pelajaran pada masing-masing satuan pendidikan
yang mengacu pada kompetensi inti.

Kompetensi dasar pada kurikulum 2013 berisi kemampuan dan


materi pembelajaran untuk suatu mata pelajaran pada masing-
masing satuan pendidikan yang mengacu pada kompetensi inti
STANDAR PROSES
Sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan, sasaran pembelajaran mencakup
pengembangan ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dielaborasi untuk setiap
satuan pendidikan.

Sikap Pengetahuan Keterampilan


Menerima Mengingat Mengamati
Menjalankan Memahami Menanya

Menghargai Menerapkan Mencoba


Menghayati Menganalisis Menalar

Dan Mengamalkan Mengevaluasi Menyaji


Mencipta
Penumbuhan Karakter

Bahasa
Indonesia

Ekonomi, Nilai-
Matematika
, dan lain- Nilai PPKn
lain Karakter

1. Pembelajaran yang bermakna


Pendidika 2. Ekosistem dan budaya sekolah yang sehat
n Agama 3. Guru sebagai panutan
dan Budi 4. Lingkungan keluarga dan masyarakat yang
Pekerti
memperkuat penumbuhan nilai-nilai karakter dan
budi pekerti anak
Pembiasaan & Peneladanan Kemudian Pembudayaan

Permendikbud No. 23
Tahun 2015
Tentang Penumbuhan Budi
Pekerti
ASESMEN NASIONAL
• Program penilaian terhadap mutu setiap sekolah, madrasah, dan program kesetaraan pada jenjang dasar
dan menengah.
• Mutu satuan pendidikan dinilai berdasarkan hasil belajar murid yang mendasar (literasi, numerasi, dan
karakter) serta kualitas proses belajar-mengajar dan iklim satuan pendidikan yang mendukung
pembelajaran.
• Informasi-informasi tersebut diperoleh dari tiga instrumen utama, yaitu Asesmen Kompetensi Minimum
(AKM), Survei Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar. Untuk memantau:
a. perkembangan mutu dari waktu ke waktu, dan
b. kesenjangan antar bagian di dalam sistem pendidikan (misalnya di satuan pendidikan: antara kelompok sosial ekonomi,
di satuan wilayah antara sekolah negeri dan swasta, antar daerah, ataupun antar kelompok berdasarkan atribut
tertentu).
KURIKULUM • Sekolah dan Dinas Pendidikan untuk memfokuskan sumber daya pada perbaikan mutu pembelajaran.
NASIONAL

LITERASI
NUMERASI
KARAKTER

19
PESERTA DAN KELULUSAN
• Asesmen Nasional tidak menentukan kelulusan, tidak memuat skor atau nilai peserta didik
secara individual.
• Penilaian untuk kelulusan peserta didik merupakan kewenangan pendidik dan satuan
pendidikan
• diikuti oleh seluruh satuan pendidikan tingkat dasar dan menengah dan program kesetaraan
yang dikelola oleh PKBM.
• diikuti oleh sebagian peserta didik kelas V, VIII, dan XI yang dipilih secara acak oleh
Pemerintah untuk setiap satuan pendidikan
• Juga diikuti oleh guru dan kepala sekolah di setiap satuan pendidikan.
• Informasi dari peserta didik, guru, dan kepala sekolah diharapkan memberi informasi yang
lengkap tentang kualitas proses dan hasil belajar di setiap satuan pendidikan
• Asesmen Nasional merupakan cara memotret dan memetakan mutu sekolah dan sistem
pendidikan secara keseluruhan sehingga tidak semua siswa mengikuti
• Literasi, numerasi dan karakter merupakan kemampuan mendasar dan diperlukan oleh
semua siswa dan perlu dikembangkan dalam setiap dan lintas mata pelajaran sehingga
mendorong guru semua mata pelajaran untuk berfokus pada pengembangan kompetensi
20
literasi, berpikir logis-sistematis dan penguatan karakter.
21
22
ASESMEN NASIONAL NUMERASI ASESMEN NASIONAL LITERASI
Konten Konten
Bilangan
Teks Informasi
Pengukuran dan Geometri
Teks Sastra
Data dan Ketidakpastian
Aljabar
KOMPONEN ASESMEN Proses Kognitif
KOMPETENSI
MINIMUM
Proses Kognitif Menemukan informasi (2)
Pemahaman (2) Interpretasi dan Integrasi (2,4,5)
Aplikasi (3) Evaluasi dan Refleksi (5)
Penalaran (4,5)

Konteks
Konteks
Personal
Personal
Sosial kultural Sosial Budaya

Saintifik Saintifik

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


KONTEN NUMERASI

Domain Sub-Domain
Representasi
Bilangan Sifat Urutan
Operasi
   
Bangun Geometri
Geometri Dan Pengukuran
Pengukuran
   
Persamaan dan Pertaksamaan
Aljabar Relasi dan Fungsi (termasuk Pola Bilangan)
Rasio dan Proporsi
   
Data dan Representasinya
Data Dan Ketidakpastian
Ketidakpastian dan Peluang

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


LEVEL KOGNITIF NUMERASI

PEMAHAMAN
(KNOWING) 1 3 PENALARAN
(REASONING)

2
APLIKASI
(APPLYING)

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


KNOWING (PEMAHAMAN)
Knowing

Aspek Contoh
Menilai kemampuan Mengingat Mengingat definisi, sifat bilangan,unit
pengukuran, sifat bentuk geometris, notasi
pengetahuan peserta didik bilangan
tentang fakta, proses, konsep, Mengidentifikasi Mengidentifikasi bilangan, ekpresi, kuantitas,
dan prosedur. dan bentuk. Mengidentifikasi identitas yang
secara matematis setara (seperti: desimal,
persentase, pecahan)
Kata kunci: mengingat, Mengklasifikasikan Mengklasifikasikan bilangan, ekspresi, jumlah,
dan bentuk-bentuk yang memiliki sifat yang
mengidentifikasi, serupa
mengklasifikasikan, menghitung, Menghitung Melakukan prosedur algoritma: penambahan,
mengambil/memperoleh, dan pengurangan, perkalian, dan pembagian serta
mengukur. kombinasinya, melakukan prosedur aljabar yang
efektif.
Mengambil/ Mengambil/memperoleh informasi dari bagan,
Memperoleh tabel, teks, atau sumber-sumber yang lain
Mengukur Menggunakan instrumen pengukuran dan
memilih unit yang tepat.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Applying

APPLYING (APLIKASI) Aspek Contoh


Memilih strategi Menentukan operasi, strategi, dan aturan
yang sesuai dan efisien untuk
Kemampuan matematika dalam memecahkan masalah dunia nyata yang
menerapkan pengetahuan dan dapat diselesaikan dengan menggunakan
berbagai metode
pemahaman tentang fakta-fakta,
relasi, proses, konsep, prosedur, Menyatakan/ menyajikan data dalam tabel atau grafik,
dan metode pada konteks situasi membuat model merumuskan persamaan,
nyata untuk menyelesaikan pertidaksamaan, gambar geometris, atau
diagram yang memodelkan suatu
masalah atau menjawab masalah, membangun sebuah
pertanyaan. representasi dari hubungan matematika
yang diberikan.
Menerapkan/ Menerapkan/melaksanakan strategi dan
melaksanakan operasi untuk memecahkan masalah
Kata kunci: dunia nyata yang berkaitan dengan
konsep dan prosedur matematika yang
memilih/menentukan, dikenal.
menyatakan/membuat model, Menafsirkan Memberikan interpretasi atau tafsiran
dan menerapkan/melaksanakan. terhadap penyelesaian masalah yang
. diperoleh.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
REASONING (PENALARAN)
Kemampuan penalaran peserta Reasoning
didik dalam menganalisis data
dan informasi, membuat Aspek Contoh
kesimpulan, dan memperluas Menganalisis menentukan, menggambar, atau
pemahaman mereka dalam menggunakan hubungan dalam bilangan,
situasi baru, meliputi situasi yang ekspresi, jumlah, dan bentuk
tidak diketahui sebelumnya atau Memadukan Menghubungkan elemen, pengetahuan
konteks yang lebih kompleks. yang berbeda, menghubungkan
representasi untuk memecahkan masalah

Kata kunci: menganalisis, Mengevaluasi Menilai strategi pemecahan masalah dan


solusi alternatif
memadukan (mensintesis),
Menyimpulkan Membuat kesimpulan yang valid
mengevaluasi, menyimpulkan, berdasarkan informasi dan fakta-fakta
dan membuat justifikasi. Membuat justifikasi Memberikan argumen matematis untuk
mendukung klaim

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


Konteks AKM Numerasi
AKM 2021, TIDAK
memuat literasi:
Konteks ini berfokus pada aktivitas seseorang,  Digital/teknologi
 
keluarganya, atau kelompok  Finansial/keuangan
 Sains
 Seni dan budaya
Personal
Konteks ini berkaitan masalah komunitas atau
masyarakat (baik itu lokal/daerah,
  nasional,
maupun global).

Sosial Budaya

Konteks ini berkaitan dengan aplikasi matematika


di alam semesta dan isu serta
  topik yang berkaitan
dengan sains dan teknologi.

Saintifik

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


LITERASI MEMBACA
Kompetensi Sub-kompetensi
Mengakses dan mencari informasi dalam teks
Menemukan Informasi
(Access and Retrieve)
Mencari dan memilih informasi yang relevan
Memahami teks secara literal
Memahami (interpret and
integrate) Menyusun inferensi, membuat koneksi dan prediksi baik teks tunggal
maupun teks jamak
Menilai kualitas dan kredibilitas konten pada teks informasi tunggal
maupun jamak
Mengevaluasi dan merefleksi Menilai format penyajian dalam teks
(Evaluate and reflect)
Merefleksi isi wacana untuk pengambilan keputusan, menetapkan
pilihan, dan mengaitkan isi teks terhadap pengalaman pribadi
Kompleksitas
Teks
Format, genre, tema, materi

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


PROFIL PELAJAR PANCASILA
“Pelajar Indonesia merupakan pelajar sepanjang hayat yang
memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai nilai-nilai
Pancasila.”
● Pelajar Indonesia adalah pelajar yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Keimanan dan ● Pelajar Indonesia merupakan pelajar yang
ketakwaannya termanifestasi dalam akhlak yang mulia mandiri. Ia berinisiatif dan siap mempelajari
terhadap diri sendiri, sesama manusia, alam, dan hal-hal baru, serta gigih dalam mencapai
negaranya. tujuannya.
● Pelajar Indonesia memiliki identitas diri ● Pelajar Indonesia gemar dan mampu bernalar
merepresentasikan budaya luhur bangsanya. Ia secara kritis dan kreatif. Ia menganalisis
menghargai dan melestarikan budayanya sembari masalah menggunakan kaidah berpikir
berinteraksi dengan berbagai budaya lainnya. saintifik dan mengaplikasikan alternatif solusi
● Ia peduli pada lingkungannya dan menjadikan secara inovatif. Ia aktif mencari cara untuk
kemajemukan yang ada sebagai kekuatan untuk hidup senantiasa meningkatkan kapasitas diri dan
bergotong royong. Ia bersedia serta terampil bekerja bersikap reflektif agar dapat terus
sama dan saling membantu dengan orang lain dalam mengembangkan diri dan berkontribusi
berbagai kegiatan yang bertujuan mensejahterakan dan kepada bangsa, negara, dan dunia.
membahagiakan masyarakat. ● Keenam elemen ini dilihat sebagai satu
kesatuan yang saling mendukung dan
berkesinambungan satu sama lain.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
PROFIL PELAJAR PANCASILA

Beriman, Bertakwa kepada


Tuhan YME, dan Berakhlak Berkebinekaan global
Mulia

Mandiri PELAJAR Bergotong royong


PANCASILA

Kreatif
Bernalar kritis

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
BENTUK SOAL AKM

30 soal
literasi
30 soal
numerasi

36 soal
literasi
36 soal
numerasi

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


CONTO https://pusmenjar.kemdikbud.go.id/akm
H SOAL 1. Tidak ada kisi-kisi, yang ada indikator kompetensi. Contoh soal AKM ada untuk setiap indikator
2. Peserta Asesmen Nasional adalah seluruh satuan pendidikan terdiri atas: kepala sekolah, seluruh
guru, dan siswa yang dipilih dengan stratifikasi sosial ekonomi oleh Kemdikbud. Jenjang SD/MI,
kelas V maksimal 30 murid, jenjang SMP/MTS, SMA/MA, SMK kelas VIII dan XI maksimal 45
murid setiap satuan pendidikan. Jika jumlah murid kurang dari 30 atau 45, maka semua murid
akan menjadi responden.
3. Peserta AKM adalah semua siswa yang menjadi responden Asesmen Nasional. Guru maupun
kepala sekolah TIDAK mengerjakan AKM . Survei Lingkungan Belajar untuk kepala sekolah dan
guru lebih fleksibel. Pengerjaan angket oleh kepala sekolah maupun guru dilakukan secara daring
tanpa pengawasan

Kelas V Agustus 2021

Kelas VIII dan IX Akhir


Maret 2021

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


PENYIAPAN SISWA MENGHADAPI AKM
1. AKM mengukur kompetensi kecakapan hidup yang merupakan hasil belajar murid lintas beragam
mata pelajaran.
2. keberhasilan di AKM tidak melalui proses drilling soal-soal.
3. Satuan pendidikan diharapkan mewujudkan proses pembelajaran yang mendorong terbangunnya
kompetensi serta karakter murid.
4. Laporan AKM akan memberikan potret level kompetensi murid di setiap satuan pendidikan pada
literasi membaca dan numerasi. Hasil antar tahun dapat diperbandingkan dan dijadikan salah satu
indikasi kemajuan proses belajar di setiap satuan pendidikan
5. Asesmen Nasional digunakan sebagai alat refleksi bagi setiap satuan pendidikan untuk mampu
melakukan langkah perbaikan SEHINGGA TIDAK ADA PEMERINGKATAN, TIDAK ADA SKOR
INDIVIDU
6. Setiap guru dapat memetakan kemampuan muridnya menggunakan instrumen AKM kelas. Hasil
AKM nasional akan melaporkan pada level sekolah, bukan pada level individu
7. fokus penguatan guru adalah menindaklajuti hasil AKM: baik memaknai, memanfaatkan sebagai
umpan balik proses pembelajaran serta penguatan kapasitas guru dalam melakukan pembelajaran
serta merancang asesmen yang berkualitas. Bukan melalui drilling atau bimbel yang menekankan
semata penguasaan pengetahuan atau keterampilan operasional

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


1. Diperlukan desain pembelajaran:
a. Wacana disiapkan guru
b. Wacana disiapkan siswa/kelompok siswa
2. Wacana dapat berupa:
a. Teks
b. Teks gambar komik
c. Teks audio
3. Kompleksitas wacana:
a. Jumlah paragraf
b. Jumlah dan panjang kalimat
c. Konten dan konteks wacana yang harus
sehari-hari
4. Pembelajaran:
a. Menceritakan kembali isi wacana
b. Mendeskripsikan poin-poin isi
c. Mendeskripsikan isi

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


1. Pengembangan desain asesmen
a. Uraian indikator literasi
b. Uraian indikator soal
c. Bentuk soal
2. Penulisan soal
a. Validitas
 relevansi isi, apakah penilaian cocok dengan kompetensi
 keabsahan konstruk, apakah penilaian dirancang sehingga
sasaran yang penting untuk mencapai tujuan belajar, mendapat
penekanan
b. Reliabilitas
 keajegan internal, nilai memberikan hasil yang sama apabila
dikerjakan oleh peserta dengan kemampuan yang sama
 keandalan berulang. peserta didik/warga belajar akan
memperoleh nilai yang sama dalam dua kali penilaian yang
sama apabila (1) prestasinya tak berubah selama selang waktu
dua penilaian tersebut, dan (2) memiliki keandalan berulang
yang tinggi.
 keandalan pemeriksa, yaitu secara konsisten mengikuti kunci
atau pedoman penilaian sehingga nilai tidak dipengaruhi oleh
kapan penilaian diperiksa
 keandalan antar pemeriksa, yaitu nilai tidak dipengaruhi oleh
tutor yang memeriksa

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


Memahami sifat-sifat bangun datar dan hubungan antara bangun datar serta serta dapat  menggunakan 
Teorema Pythagoras
1. Indikator:
a. Memahami sifat-sifat bangun datar dan hubungan antar bangun datar
1) Sifat menurut jumlah atau bentuk sisi
2) Sifat menurut ukuran atau bentuk sudut
3) Sifat menurut simetri cermin atau simetri putar
4) Menyelesaikan masalah sehari-hari dengan menggunakan sifat bangun datar
b. Mengukur dan menemukan rumus atau cara menghitung keliling bangun datar
c. Mengukur dan menemukan rumus atau cara menghitung luas bangun datar
d. Menggambar/melukis/atau membentuk berbagai bangun datar dengan keliling atau luas yang
sama (dengan atau tanpa alat bantu seperti karet, papan paku dsb)
e. Menggunakan teorema Pythagoras
1) Sifat atau ciri segitiga siku-siku
2) Menemukan sifat atau rumus Pythagoras melalui percobaan
3) Menghitung sisi-sisi pada segitiga siku-siku
4) Menyelesaikan masalah sehari-hari dengan menggunakan teorema Pythagoras
2. Desain pembelajaran: dibuat berdasar indikator, sumber belajar dan alat yang diperlukan, dan
penilaian yang sesuai dengan indikator

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Anda mungkin juga menyukai