A. Deksripsi Teoritis
Mengembangkan kecerdasan visual siswa melalui mind mapping, deskripsi teorinya sebagai
berikut :
Metode pembelajaran mind mapping merupakan temuan Tony Buzan. Menurut Tony Buzan,
2010 bahwa “metode pembelajaran mind mapping adalah sistem penyimpanan, penarikan data,
dan akses yang luar biasa untuk perpustakaan raksasa, yang sebenarnya ada dalam otak manusia
yang menajubkan”.
Menurut Gardner dalam Udin S Winataputra (2008) bahwa, “pendekatan yang digunakan
pada penilaian berbeda pada setiap intelegensi, pada intelegensi visual-spasial maka
menggunakan pendekatan penilaian visual-spasial yaitu penilaian berupa peta konsep atau peta
pemikiran yang dapat mengungkapkan apa yang diketahui siswa sebelum, selama atau proses
pembelajaran serta setelah mengikuti kegiatan pembelajaran”. Jika menggunakan mind mapping,
siswa tidak perlu melihat catetan-catetan teks yang panjang untuk dibaca, tetapi dapat dengan
mudah melihat sejumlah besar data. Kreativitas siswa terasah dan tidak membosankan dipandang
mata.
Menurut Doni Swadarma (2013) bahwa “mind mapping adalah teknik pemanfaatan
keseluruhan otak dengan menggunakan citra visual untuk membentuk kesan. Sedangkan
keunggulan mind mapping adalah menarik dan mudah tertangkap mata (eye cathing); dapat
melihat sejumlah besar data dengan mudah; meningkatkan kinerja manajemen pengetahuan;
memaksimalkan sistem kerja otak; saling berhubungan satu sama lain sehingga makin banyak
ide dan informasi yang dapat disajikan; memacu kreativitas; sederhana dan mudah dikerjakan.
menemukan jalan yang harus dilalui di sebuah lingkungan, membentuk gambaran mental
Menurut May Lwin (2008) bahwa “kecerdasan visual-spasial adalah kemampuan untuk
melihat dengan tepat gambaran visual di sekitar mereka dan memperhatikan rincian kecil yang
kebanyakan orang lain mungkin tidak memperhatikan. Kecerdasan ini dimiliki oleh arsitek,
B. Definisi Operasional
Mind mapping adalah metode pembelajaran yang berpusat pada siswa (student center),
terutama untuk mengatasi permasalahan yang ditemukan guru dalam mengaktifkan siswa,
dengan cara pemberian tugas, bisa mandiri ataupun kelompok. Mind Mapping (peta pikiran) atau
juga sering disebut peta konsep. Mind Mapping adalah pembelajaran cooperatif yang
menekankan pada mencatat dengan memetakan pikiran dari inti pelajaran menggunakan
kombinasi warna, gambar dan cabang-cabang melengkung sebagai satu cara yang dipilih dan
digunakan seorang pengajar untuk lebih memudahkan proses belajar mengajar dan mencapai
pencapaian hasil belajar IPA, serta memberikan akibat positif lain, seperti mengembangkan
hubungan antar kelompok, meningkatkan daya ingat, dan meningkatkan rasa percaya diri siswa.
C. Kisi-Kisi Instrumen Non – Tes
D. Instrumen Non-Tes
Skor Penilaian
No Aspek Pengamatan
1 2 3
Persiapan Pembelajaran
1 Siswa membekali diri dengan belajar materi yang akan diajarkan
Skor 3 : jika siswa telah belajar sebelum pembelajaran dimulai
Skor 2 : jika siswa hanya membaca buku sekilas saja
Skor 1 : jika siswa belum belajar sama sekali
2 Siswa sudah mempersiapkan diri untuk mengikuti pembelajaran
Skor 3 : jika siswa tenang dan mempersiapkan diri untuk mengikuti
pembelajaran
Skor 2 : jika siswa yang masih bermain atau bicara sendiri ketika
guru masuk kelas
Skor 1 : jika ada siswa yang masih bermain dan belum masuk kelas
3 Siswa merespon motivasi atau apersepsi yang diberikan guru
Skor 3 : jika siswa merespon dengan baik motivasi yang diberikan
oleh guru
Skor 2 : jika siswa kurang merespon motivasi yang disampaikan oleh
guru
Skor 1 : jika siswa tidak memberikan respon motivasi yang
disampaikan guru
Pelaksanaan Pembelajaran
4 Suasana ruang kelas saat pembelajaran berlangsung
Skor 3 : jika ruang kelas tertata rapih dan kondisi bersih
Skor 2 : jika kondisi kelas bersih, namun belum tertata dengan rapih
Skor 1 : jika ruangan kelas berantakan dan kotor
5 Siswa memperhatikan penjelasan guru
Skor 3 : jika siswa memperhatikan dengan seksama dan tenang
Skor 2 : jika siswa tidak memperhatikan penjelasan namun tenang
Skor 1 : jika siswa sama sekali tidak memperhatikan dan tidak tenang
6 Siswa mencatat penjelasan guru
Skor 3 : jika siswa rajin mencatat materi pelajaran tanpa disuruh oleh
guru
Skor 2 : jika siswa mencatat pelajaran jika disuruh oleh guru
Skor 1 : jika siswa tidak mencatat
7 Siswa aktif bertanya kepada guru
Skor 3 : jika siswa mau bertanya tanpa ada dorongan dari guru
Skor 2 : jika siswa mau bertanya setelah mendapat dorongan dari
guru
Skor 1 : jika siswa tidak mau bertanya meski sudah ada dorongan dari
guru
8 Siswa aktif menjawab pertanyaan yang diajukan guru
Skor 3 : jika siswa mau menjawab pertanyaan tanpa ada dorongan
dari guru
Skor 2 : jika siswa mau menjawab pertanyaan setelah ada dorongan
dari guru
Skor 1 : jika siswa tidak mau menjawab pertanyaan meski ada
dorongan dari guru
9 Pendapat siswa mengenai pembelajaran yang dilakukan
Skor 3 : jika siswa mau mengajukan pendapat tanpa ada dorongan
dari guru
Skor 2 : jika siswa mau mengajukan pendapat setelah ada dorongan
dari guru
Skor 1 : jika siswa tidak mau mengajukan pendapat meski ada
dorongan dari guru
Evaluasi Pembelajaran
10 Kemampuan siswa dalam mengerjakan soal evaluasi
Skor 3 : jika siswa mengerjakan sendiri tanpa bantuan orang lain
Skor 2 : jika siswa mengerjakan dengan bertanya kepada teman
sebelahnya
Skor 1 : jika siswa tidak mengerjakan dan mengganggu teman
sebelanya
INSTRUMEN WAWANCARA
tugas sebelumnya ?