Anda di halaman 1dari 5

UPAYA MENGEMBANGKAN KECERDASAN VISUAL SISWA PADA PEMBELAJARAN

FISIKA KELAS VIII DI SMPN 22 KOTA TANGERANG

A. Deksripsi Teoritis

Mengembangkan kecerdasan visual siswa melalui mind mapping, deskripsi teorinya sebagai

berikut :

Metode pembelajaran mind mapping merupakan temuan Tony Buzan. Menurut Tony Buzan,

2010 bahwa “metode pembelajaran mind mapping adalah sistem penyimpanan, penarikan data,

dan akses yang luar biasa untuk perpustakaan raksasa, yang sebenarnya ada dalam otak manusia

yang menajubkan”.

Menurut Gardner dalam Udin S Winataputra (2008) bahwa, “pendekatan yang digunakan

pada penilaian berbeda pada setiap intelegensi, pada intelegensi visual-spasial maka

menggunakan pendekatan penilaian visual-spasial yaitu penilaian berupa peta konsep atau peta

pemikiran yang dapat mengungkapkan apa yang diketahui siswa sebelum, selama atau proses

pembelajaran serta setelah mengikuti kegiatan pembelajaran”. Jika menggunakan mind mapping,

siswa tidak perlu melihat catetan-catetan teks yang panjang untuk dibaca, tetapi dapat dengan

mudah melihat sejumlah besar data. Kreativitas siswa terasah dan tidak membosankan dipandang

mata.

Menurut Doni Swadarma (2013) bahwa “mind mapping adalah teknik pemanfaatan

keseluruhan otak dengan menggunakan citra visual untuk membentuk kesan. Sedangkan

keunggulan mind mapping adalah menarik dan mudah tertangkap mata (eye cathing); dapat

melihat sejumlah besar data dengan mudah; meningkatkan kinerja manajemen pengetahuan;
memaksimalkan sistem kerja otak; saling berhubungan satu sama lain sehingga makin banyak

ide dan informasi yang dapat disajikan; memacu kreativitas; sederhana dan mudah dikerjakan.

Menurut H Douglas Brown (2008) bahwa “kecerdasan visual-spasial adalah kemampuan

menemukan jalan yang harus dilalui di sebuah lingkungan, membentuk gambaran mental

realitas, dan mentransformasikan gambaran itu dengan mudah.”

Menurut May Lwin (2008) bahwa “kecerdasan visual-spasial adalah kemampuan untuk

melihat dengan tepat gambaran visual di sekitar mereka dan memperhatikan rincian kecil yang

kebanyakan orang lain mungkin tidak memperhatikan. Kecerdasan ini dimiliki oleh arsitek,

insinyur, mesin, seniman, fotografer, pilot, navigator, pemahat dan penemu.

B. Definisi Operasional

Mind mapping adalah metode pembelajaran yang berpusat pada siswa (student center),

terutama untuk mengatasi permasalahan yang ditemukan guru dalam mengaktifkan siswa,

dengan cara pemberian tugas, bisa mandiri ataupun kelompok. Mind Mapping (peta pikiran) atau

juga sering disebut peta konsep. Mind Mapping adalah pembelajaran cooperatif yang

menekankan pada mencatat dengan memetakan pikiran dari inti pelajaran menggunakan

kombinasi warna, gambar dan cabang-cabang melengkung sebagai satu cara yang dipilih dan

digunakan seorang pengajar untuk lebih memudahkan proses belajar mengajar dan mencapai

tujuan pembelajaran. Penerapan Mind Mapping diharapkan dapat mendukung peningkatan

pencapaian hasil belajar IPA, serta memberikan akibat positif lain, seperti mengembangkan

hubungan antar kelompok, meningkatkan daya ingat, dan meningkatkan rasa percaya diri siswa.
C. Kisi-Kisi Instrumen Non – Tes

Teknik Pengumpulan Data


No Deskripsi / Indikator Keterangan
(Lembar Observasi Siswa)
Butir Soal Jumlah Butir
1 Proses Pembelajaran 1,2,3 3
2 Media Pembelajaran 4,5,6,7,8,9 6
3 Evaluasi Pembelajaran 10 1

Teknik Pengumpulan Data


No Deskripsi / Indikator Keterangan
(Wawancara )
Butir Soal Jumlah Butir
1 Kesulitan dalam Belajar 3 1
2 Media Pembelajaran 2,4,5 3
3 Proses Pembelajaran 1 1

D. Instrumen Non-Tes

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA

PEMBELAJARAN DENGAN MIND MAPPING

Skor Penilaian
No Aspek Pengamatan
1 2 3
Persiapan Pembelajaran
1 Siswa membekali diri dengan belajar materi yang akan diajarkan
Skor 3 : jika siswa telah belajar sebelum pembelajaran dimulai
Skor 2 : jika siswa hanya membaca buku sekilas saja
Skor 1 : jika siswa belum belajar sama sekali
2 Siswa sudah mempersiapkan diri untuk mengikuti pembelajaran
Skor 3 : jika siswa tenang dan mempersiapkan diri untuk mengikuti
pembelajaran
Skor 2 : jika siswa yang masih bermain atau bicara sendiri ketika
guru masuk kelas
Skor 1 : jika ada siswa yang masih bermain dan belum masuk kelas
3 Siswa merespon motivasi atau apersepsi yang diberikan guru
Skor 3 : jika siswa merespon dengan baik motivasi yang diberikan
oleh guru
Skor 2 : jika siswa kurang merespon motivasi yang disampaikan oleh
guru
Skor 1 : jika siswa tidak memberikan respon motivasi yang
disampaikan guru
Pelaksanaan Pembelajaran
4 Suasana ruang kelas saat pembelajaran berlangsung
Skor 3 : jika ruang kelas tertata rapih dan kondisi bersih
Skor 2 : jika kondisi kelas bersih, namun belum tertata dengan rapih
Skor 1 : jika ruangan kelas berantakan dan kotor
5 Siswa memperhatikan penjelasan guru
Skor 3 : jika siswa memperhatikan dengan seksama dan tenang
Skor 2 : jika siswa tidak memperhatikan penjelasan namun tenang
Skor 1 : jika siswa sama sekali tidak memperhatikan dan tidak tenang
6 Siswa mencatat penjelasan guru
Skor 3 : jika siswa rajin mencatat materi pelajaran tanpa disuruh oleh
guru
Skor 2 : jika siswa mencatat pelajaran jika disuruh oleh guru
Skor 1 : jika siswa tidak mencatat
7 Siswa aktif bertanya kepada guru
Skor 3 : jika siswa mau bertanya tanpa ada dorongan dari guru
Skor 2 : jika siswa mau bertanya setelah mendapat dorongan dari
guru
Skor 1 : jika siswa tidak mau bertanya meski sudah ada dorongan dari
guru
8 Siswa aktif menjawab pertanyaan yang diajukan guru
Skor 3 : jika siswa mau menjawab pertanyaan tanpa ada dorongan
dari guru
Skor 2 : jika siswa mau menjawab pertanyaan setelah ada dorongan
dari guru
Skor 1 : jika siswa tidak mau menjawab pertanyaan meski ada
dorongan dari guru
9 Pendapat siswa mengenai pembelajaran yang dilakukan
Skor 3 : jika siswa mau mengajukan pendapat tanpa ada dorongan
dari guru
Skor 2 : jika siswa mau mengajukan pendapat setelah ada dorongan
dari guru
Skor 1 : jika siswa tidak mau mengajukan pendapat meski ada
dorongan dari guru
Evaluasi Pembelajaran
10 Kemampuan siswa dalam mengerjakan soal evaluasi
Skor 3 : jika siswa mengerjakan sendiri tanpa bantuan orang lain
Skor 2 : jika siswa mengerjakan dengan bertanya kepada teman
sebelahnya
Skor 1 : jika siswa tidak mengerjakan dan mengganggu teman
sebelanya

INSTRUMEN WAWANCARA

1. Bagaimana pendapatmu, mengenai proses pembelajaran fisika dengan pembuatan

visualisasi dan mind mapping ?


2. Apakah ada kesulitan ketika membuat visualisasi dan mind mapping ?
3. Apa yang kamu lakukan untuk mengurangi kesulitan yang dihadapi ?
4. Manfaat apa yang kamu rasakan dari tugas pembuatan visualisasi dan mind mapping

dalam pembelajaran fisika ?


5. Apa yang kamu usulkan, agar pembuatan visualisasi dan mind mapping tampak lebih dari

tugas sebelumnya ?

Anda mungkin juga menyukai