2. Komponen Keilmuan
Civics
3. Komponen Pertama Civic Knowledge,
“berkaitan dengan kandungan atau nilai
apa yang seharusnya diketahui oleh
warganegara” Branson (Setiawan dan
Yunita, 2017) . Aspek ini menyangkut
kemampuan akademik keilmuan yang
dikembangkan dan berbagai teori atau
konsep politik, hukum dan moral.
Dengan demikian, mata pelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan
merupakan bidang kajian
multidisipliner.
4. Komponen Kedua, Civic Skill meliputi
keterampilan intelektual (intellectual
skills) dan keterampilan berpartisipasi
(participator), dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara. Contoh
keterampilan intelektual adalah
keterampilan dalam merespon berbagai
persoalan politik, misalnya merancang
dialog dengan DPRD. Dalam contoh
tersebut, keterampilan berpartisipasi
adalah keterampilan menggunakan hak
dan kewajiban di bidang hukum,
misalnya segera melapor kepada polisi
atas terjadinya kejahatan yang diketahui.
5. Komponen Ketiga, civic disposition
(watak-watak kewarganegaraan)
merupakan dimensi yang paling
substantif dan esensial dalam mata
pelajaran PKn. Dimensi watak
kewarganegaraan dapat dipandang
sebagai “muara” dari pengembangan
kedua dimensi sebelumnya. Dengan
memperhatikan visi, misi, dan tujuan
mata pelajaran PKn, karakteristik mata
pelajaran ini ditandai dengan penekanan
pada dimensi watak, karakter, sikap dan
potensi lain yang bersifat afektif.
6. Secara konseptual, PKn memiliki objek
kajian pokok ilmu politik, demokrasi
politik (political democracy) untuk aspek
hak dan kewajiban (duties and rights of
citizen). Dari objek kajian pokok inilah
berkembang yang secara harfiah diambil
dari bahasa latin civicus, yang artinya
warga negara pada zaman Yunani kuno.
Secara praksis, fokus kajian/bidang
telaah PKn adalah perilaku warga
negara. Perilaku warga negara sebagai
pribadi maupun anggota masyarakat
berada dalam lingkup sebuah organisasi,
sebagai pengikat dan sekaligus yang
memberi ruang untuk melakukan
perbuatan.
Perumusan masalah
Perumusan hipotesis
Konseptualisasi
Pengumpulan data
Pengujian dan analisis data
Menguji hipotesis
Memulai inkuiri lagi.