b) Evaluasi selektif
Evaluasi selektif adalah evaluasi
yang digunakan untuk memilih
siwa yang paling tepat sesuai
dengan kriteria program kegiatan
tertentu.
c) Evaluasi penempatan
Evaluasi penempatan adalah
evaluasi yang digunakan untuk
menempatkan siswa dalam
program pendidikan tertentu yang
sesuai dengan karakteristik siswa.
d) Evaluasi formatif
Evaluasi formatif adalah evaluasi
yang dilaksanakan untuk
memperbaiki dan meningkatkan
proses belajar dan mengajar.
e) Evaluasi sumatif
Evaluasi sumatif adalah evaluasi
yang dilakukan untuk
menentukan hasil dan kemajuan
belajar siswa.
b) Evaluasi input
Evaluasi yang diarahkan untuk
mengetahui input baik sumber
daya maupun strategi yang
digunakan untuk mencapai
tujuan.
c) Evaluasi proses
Evaluasi yang ditujukan untuk
melihat proses pelaksanaan, baik
mengenai kalancaran proses,
kesesuaian dengan rencana, faktor
pendukung dan faktor hambatan
yang muncul dalam proses
pelaksanaan, dan sejenisnya.
b) Evaluasi transformasi
Evaluasi terhadap unsur-unsur
transformasi proses pembelajaran
antara lain materi, media, metode
dan lain-lain.
c) Evaluasi output
Evaluasi terhadap lulusan yang
mengacu pada ketercapaian hasil
pembelajaran. Berdasarkan subjek:
a) Evaluasi internal
Evaluasi yang dilakukan oleh
orang dalam sekolah sebagai
evaluator, misalnya guru.
b) Evaluasi eksternal
Evaluasi yang dilakukan oleh
orang luar sekolah sebagai
evaluator, misalnya orang tua,
masyarakat.
3. Prinsip-prinsip Evaluasi
Prinsip diperlukan sebagai pemandu
dalam kegiatan evaluasi. Oleh karena itu
evaluasi dapat dikatakan terlaksana
dengan baik apabila dalam
pelaksanaannya senantiasa berpegang
pada prinsip-prinsip berikut ini:
Mendidik
Terbuka atau transparan
Menyeluruh
Terpadu dengan pembelajaran
Obyektif
Sistematis
Berkesinambungan
Evaluasi harus dilakukan secara
terus menerus sepanjang rentang
waktu pembelajaran
Adil
4. Kebijakan Permendikbud Nomor 43
Tahun 2019 dapat disimpulkan
menjadi 4 komponen penting dalam
dimensi penyajian evaluasi, (1)
ujian sekolah berstandar nasional
(USBN) dikembangkan oleh sekolah
masing-masing; (2) Ujian nasional
(UN) berubah menjadi asesmen
kompetensi minimum dan survei
karakter; (3) kebebasan pendidik
untuk mendesain rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP);
dan (4) fleksibilitas dalam peraturan
penerimaan siswa baru (PPSB)
5. Kemajuan teknologi informasi dan
komunikasi (TIK) serta pergeseran
paradigma pendidikan
mempengaruhi metode dan proses
pembelajaran. Elearning merupakan
salah satu bentuk penerapan dari
perubahan proses pembelajaran
tersebut. Dilihat dari sisi fungsi e-
learning memiliki 3(tiga) fungsi
yaitu sebagai suplemen (pelengkap),
komplemen (pelengkap), dan
substitusi (pengganti).
2. Tahapan-Tahapan melaksanakan
PTK dalam Pembelajaran PPKn
langkah-langkah PTK sebagai berikut:
Tahap 1: Tahap Perencanaan;
identifikasi masalah, merumuskan
masalah, pemecahan masalah
Tahap 2: Acting (pelaksanaan)
Tahap 3: Observation (pengamatan)
Tahap 4: Refleksi
Tambahan: Siklus-siklus dalam PTK