Anda di halaman 1dari 15

LK 0.

1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul Modul 6 :Pengembangan


evaluasi berbasis ICT dan
pemanfaatn hasil PTK dalam
pembelajaran PPKN

Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. pengembangan Evaluasi


berbasis ICTdan
pemanfaatan hasil PTK
dalam pembelajaran PPKN

No Butir Refleksi Respon/Jawaban


1 Garis besar materi yang 1) Jenis evaluasi berdasarkan tujuan
dipelajari dibedakan atas lima jenis evaluasi:
a) Evaluasi diagnostik
Evaluasi diagnostik adalah
evaluasi yang ditujukan untuk
menelaah kelemahan-kelemahan
siswa beserta faktor-faktor
penyebabnya.

b) Evaluasi selektif
Evaluasi selektif adalah evaluasi
yang digunakan untuk memilih
siwa yang paling tepat sesuai
dengan kriteria program kegiatan
tertentu.

c) Evaluasi penempatan
Evaluasi penempatan adalah
evaluasi yang digunakan untuk
menempatkan siswa dalam
program pendidikan tertentu yang
sesuai dengan karakteristik siswa.
d) Evaluasi formatif
Evaluasi formatif adalah evaluasi
yang dilaksanakan untuk
memperbaiki dan meningkatkan
proses belajar dan mengajar.
e) Evaluasi sumatif
Evaluasi sumatif adalah evaluasi
yang dilakukan untuk
menentukan hasil dan kemajuan
belajar siswa.

2) Jenis evaluasi berdasarkan sasaran:


a) Evaluasi konteks
Evaluasi yang ditujukan untuk
mengukur konteks program baik
mengenai rasional tujuan, latar
belakang program, maupun
kebutuhan-kebutuhan yang
muncul dalam perencanaan

b) Evaluasi input
Evaluasi yang diarahkan untuk
mengetahui input baik sumber
daya maupun strategi yang
digunakan untuk mencapai
tujuan.

c) Evaluasi proses
Evaluasi yang ditujukan untuk
melihat proses pelaksanaan, baik
mengenai kalancaran proses,
kesesuaian dengan rencana, faktor
pendukung dan faktor hambatan
yang muncul dalam proses
pelaksanaan, dan sejenisnya.

d) Evaluasi hasil atau produk


Evaluasi yang diarahkan untuk
melihat hasil program yang dicapai
sebagai dasar untuk menentukan
keputusan akhir, diperbaiki,
dimodifikasi, ditingkatkan atau
dihentikan.
e) Evaluasi outcome atau lulusan
Evaluasi yang diarahkan untuk
melihat hasil belajar siswa lebih
lanjut, yakni evaluasi lulusan
setelah terjun ke masyarakat.
3) Jenis evalusi berdasarkan lingkup
kegiatan pembelajaran:
a) Evaluasi program
pembelajaran

Evaluasi yang mencakup terhadap


tujuan pembelajaran, isi program
pembelajaran, strategi
belajar mengajar,
aspek-aspek program
pembelajaran yang lain.
b) Evaluasi proses pembelajaran
Evaluasi yang mencakup
kesesuaian antara proses
pembelajaran dengan garis-garis
besar program pembelajaran yang
ditetapkan, kemampuan guru
dalam melaksanakan proses
pembelajaran, kemampuan siswa
dalam mengikuti proses
pembelajaran.

c) Evaluasi hasil pembelajaran


Evaluasi hasil belajar mencakup
tingkat penguasaan siswa terhadap
tujuan pembelajaran yang
ditetapkan, baik umum maupun
khusus, ditinjau dalam aspek
kognitif, afektif, psikomotorik.

4) Jenis evaluasi berdasarkan objek dan


subjek evaluasi Berdasarkan objek: a)
Evaluasi input
Evaluasi terhadap siswa mencakup
kemampuan kepribadian, sikap,
keyakinan.

b) Evaluasi transformasi
Evaluasi terhadap unsur-unsur
transformasi proses pembelajaran
antara lain materi, media, metode
dan lain-lain.

c) Evaluasi output
Evaluasi terhadap lulusan yang
mengacu pada ketercapaian hasil
pembelajaran. Berdasarkan subjek:
a) Evaluasi internal
Evaluasi yang dilakukan oleh
orang dalam sekolah sebagai
evaluator, misalnya guru.

b) Evaluasi eksternal
Evaluasi yang dilakukan oleh
orang luar sekolah sebagai
evaluator, misalnya orang tua,
masyarakat.

2. Evaluasi adalah proses


mendeskripsikan, mengumpulkan
dan menyajikan suatu informasi
yang bermanfaat untuk
pertimbangan dalam pengambilan
keputusan. Evaluasi pembelajaran
merupakan evaluasi dalam bidang
pembelajaran. Tujuan evaluasi
pembelajaran adalah untuk
menghimpun informasi yang
dijadikan dasar untuk mengetahui
taraf kemajuan, perkembangan,
dan pencapaian belajar peserta
didik, serta keefektifan pengajaran
guru.

3. Prinsip-prinsip Evaluasi
Prinsip diperlukan sebagai pemandu
dalam kegiatan evaluasi. Oleh karena itu
evaluasi dapat dikatakan terlaksana
dengan baik apabila dalam
pelaksanaannya senantiasa berpegang
pada prinsip-prinsip berikut ini:
 Mendidik
 Terbuka atau transparan
 Menyeluruh
 Terpadu dengan pembelajaran
 Obyektif
 Sistematis
 Berkesinambungan
 Evaluasi harus dilakukan secara
terus menerus sepanjang rentang
waktu pembelajaran
 Adil
4. Kebijakan Permendikbud Nomor 43
Tahun 2019 dapat disimpulkan
menjadi 4 komponen penting dalam
dimensi penyajian evaluasi, (1)
ujian sekolah berstandar nasional
(USBN) dikembangkan oleh sekolah
masing-masing; (2) Ujian nasional
(UN) berubah menjadi asesmen
kompetensi minimum dan survei
karakter; (3) kebebasan pendidik
untuk mendesain rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP);
dan (4) fleksibilitas dalam peraturan
penerimaan siswa baru (PPSB)
5. Kemajuan teknologi informasi dan
komunikasi (TIK) serta pergeseran
paradigma pendidikan
mempengaruhi metode dan proses
pembelajaran. Elearning merupakan
salah satu bentuk penerapan dari
perubahan proses pembelajaran
tersebut. Dilihat dari sisi fungsi e-
learning memiliki 3(tiga) fungsi
yaitu sebagai suplemen (pelengkap),
komplemen (pelengkap), dan
substitusi (pengganti).

KB Keterampilan Guru PPKn dalam


pembelajaran
1. Menurut (Hamalik, 2009), Lembaga
Pendidikan Guru (LPG) merupakan
salah satu cara untuk
mengembangkan kompetensi guru
karena lembaga pendidikan guru
merupakan suatu lembaga yang
selalu mendapatkan perhatian, baik
oleh para ahli pendidikan maupun
oleh para administrator pendidikan
dalam berbagai tingkat wewenang
dan tanggung jawab dalam sektor
pendidikan. Perhatian itu wajar
diberikan mengingat pentingnya
peranan lembaga pendidikan guru,
baik pre-service maupun in-service,
dalam rangka mempersipkan dan
menyediakan calon-calon guru
dalam berbagai jenjang
persekolahan, sejak dari Taman
Kanak-kanak sampai dengan
pendidikan tingkat menengah.
Sementara (Djamarah, 1994)
menggambarkan kompetensi
sebagai suatu tugas yang menandai
atau pemilikan pengetahuan,
keterampilan dan kemampuan yang
dituntut oleh jabatan seseorang.

-guru PPKn haruslah mampu


menjadi sosok yang profesional
berdasarkan:

 Apersepsi dan motivasi, guru PPKn


melakukan persiapan pembelajaran,
yaitu guru mengaitkan materi
pelajaran dengan materi
pembelajaran sebelumnya,
mengajukan pertanyaan yang
menantang dan menyampaikan
tujuan pembelajaran,
menyampaikan gambaran umum
tentang materi yang akan diajarkan,
sehingga siswa termotivasi terhadap
materi yang akan dipelajari.
 Menyampaikan kompetensi dan
rencana kegiatan pembelajaran, guru
menyampaikan kompetensi yang
akan dicapai dan menyampaikan
rencana kegiatan sesuai Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
berdasarkan standar kompetensi,
kompetensi dasar dan tujuan
pembelajaran sehingga siswa dapat
memahami materi pembelajaran.
 Penguasaan materi pelajaran,
kemampuan guru PPKn dalam
penguasaan materi pada suatu
proses pembelajaran, berpengaruh
terhadap tingkat pemahaman siswa
untuk memahami materi yang akan
diajarkan.
 Penerapan strategi pembelajaran
yang mendidik, guru memilihkan
strategi pembelajaran yang tepat
sehingga tujuan pembelajaran
tercapai.
 Pendekatan scientific, guru PPKn
memahami dan menerapkan
pendekatan scientific dalam
pembelajaran
 Penerapan pembelajaran tematik
terpadu, penyajian materi
pembelajaran sesuai dengan tema,
berdasarkan kurikulum, memuat
komponen karakteristik, dan
penyajian yang bernuansa aktif dan
menyenangkan.
 Pemanfaatan sumber belajar dan
media dalam pembelajaran
 Melibatkan peserta didik di
pembelajaran. Guru menumbuhkan
partisipasi aktif peserta didik melalui
interaksi guru, peserta didik, sumber
belajar, guru merespon positif
partisipasi peserta didik, guru
menunjukan sikap terbuka terhadap
respons peserta didik, guru
menunjukan hubungan terbuka
terhadap pribadi yang kondusif, dan
menumbuhkan keceriaan atau
antusiasme peserta didik dalam
belajar.
 Penggunaan bahasa yang benar dan
tepat dalam pembelajaran, guru
PPKn dalam pembelajaran yaitu
menggunakan bahasa lisan maupun
tulisan secara jelas dan lancar dan
yang baik dan benar.
 Menutup pembelajaran, guru PPKn
dalam melaksanakan kegiatan
menutup pembelajaran yaitu dengan
menyimpulkan materi, refleksi,
pengayaan dan evaluasi.

2. Keterampilan membuka dan


menutup pembelajaran merupakan
keterampilan guru dalam
menyiapkan mental dan
menimbulkan perhatian siswa agar
terpusat pada materi yang akan
dipelajari (Bahri, 2000). Sejalan
dengan pendapat tersebut,
(Mulyasa, 2013) berpendapat bahwa
membuka dan menutup
pembelajaran merupakan dua
kegiatan rutin yang dilakukan guru
untuk memulai dan mengakhiri
pembelajaran. Sementara menurut
(Mulyadi, 2009) kegiatan membuka
dan menutup pembelajaran adalah
kegiatan awal dan akhir yang
dilakukan guru untuk menyiapkan
siswa dalam memulai dan
mengakhiri pembelajaran yang
telah diikuti.
3. Prinsip-prinsip penerapan
membuka dan menutup pelajaran
menurut (Marno dan Idris, 2008)
yaitu:

a. Prinsip bermakna. Penerapan


prinsip bermakna adalah
mempunyai nilai tercapainya tujuan
penggunaan keterampilan
membuka pelajaran. Artinya, cara
guru dalam memilih dan
menerapkan komponen
keterampilan membuka pelajaran
mempunyai nilai yang sangat tepat
bagi siswa dalam mengkondisikan
kesiapan dan ketertarikan siswa
untuk mengikuti pelajaran.
b. Kontinu (berkesinambungan).
Antara gagasan pembukaan dengan
pokok bahasan tidak terjadi garis
pemisah. Oleh karena itu, gagasan
pembukaan dengan pokok bahasan
dari segi materi harus ada
relevansinya. Pengurutan materi
pokok sangat membantu
kesinambungan materi
pembelajaran dan terutama
kesinambungan membuka
pelajaran.
c. Fleksibel (penggunaan secara
luwes). Berarti penggunaan yang
tidak kaku, tidak terputus-putus
atau lancar. Fluency (kelancaran)
dalam susunan gagasan, ide, atau
cerita dapat memudahkan peserta
didik dalam mengonsepsi keutuhan
konsep pembuka dan dapat pula
dengan mudah mengantisipasi
pokok bahasan yang akan
dipelajari.
4. Antusiasme dan kehangatan dalam
mengomunikasikan gagasan.
Antusiasme menandai kadar
motivasi yang tinggi dan hasil ini
akan berpengaruh pada motivasi
yang tinggi pula pada peserta didik.
Dengan antusiasme guru dalam
mengomunikasikan gagasan
pembuka, mendorong anak untuk
menilai bahwa pokok bahasan yang
akan dipelajari mempunyai arti
yang sangat penting. Dengan
demikian, peserta didik akan tinggi
perhatian dan minatnya, yang pada
gilirannya akan mempengaruhi
tingginya aktivitas belajar.
5. Kreativitas guru PPKn tersebut
dapat dilaksanakan dalam proses
belajar mengajar untuk
mendapatkan hasil yang efisien
sehingga siswa mampu memahami
apa yang ingin dicapai dari proses
belajar mengajar yang
dilaksanakan. Variasi dalam
kegiatan belajar mengajar tersebut
berupa perubahan kegiatan yang
bertujuan untuk meningkatkan
motivasi para siswa serta
mengurangi kejenuhan dan
kebosanan. Keterampilan
mengadakan variasi ini dapat juga
dipakai untuk penggunaan
keterampilan mengajar yang lain,
seperti dalam menggunakan
keterampilan bertanya memberi
penguatan, menjelaskan dan
sebagainya (Saud, 2009)
6. proses pembelajaran guru PPKn
diharapkan mampu memberikan
penguatan atau reinforcement
dikarenakan hal tersebut
merupakan salah satu bentuk
penciptaan suasana belajar yang
menyenangkan kepada siswa
dengan tujuan agar frekuensi
tingkah laku positif siswa dapat
meningkat. Karena pada dasarnya
di dalam proses belajar mengajar
seorang guru dan peserta didik
haruslah mampu saling
berinteraksi satu dengan yang lain
agar tercipta suasana yang
menyenangkan. Proses belajar
mengajar yang menyenangkan akan
meningkatkan semangat kepada
siswa dalam mendengarkan guru
didalam menerangkan bahan ajar
yang sudah dipersiapkan.

KB Model – model pembelajaran yang


inovatif dan kreatif berdasarkan materi
pembelajaran PPKN berbasis ICT

1. Pembelajaran inovatif adalah


pembelajaran yang lebih bersifat
student centered. Artinya,
pembelajaran yang lebih
memberikan peluang kepada
peserta didik untuk
mengkonstruksi pengetahuan
secara mandiri (self directed) dan
dimediasi oleh teman sebaya (peer
mediated instruction). Pembelajaran
inovatif mendasarkan diri pada
paradigma konstruktivistik.
2. untuk dapat mengaplikasi model
pembelajaran kreatif dan inovatif
dalam bidang studi PPKn, maka
guru PPKn harus memiliki
kemampuan, antara lain:

1) Kemampuan memahami konsep


kreatif dan produktf, antara lain:
a. Makna kreativitas dalam
pembelajaran
b. Tahap-tahap proses kreatif.

2) Kemampuan akademik dan teknis


dalam proses belajar mengajar,
antara lain:
a. Analisis materi ajar
b. Konsep motivasi belajar
c. Pemahaman perbedaan
individual siswa.
1. Pembelajaran model kreatif dan
inovatif ini mendasarkan pada Teori
Belajar Kognitif, salah satunya Teori
Belajar menurut Piaget. Guru PPKn
dapat mengaplikasikan
kemampuannya tersebut kedalam
tahap-tahap proses kreatif dari
Graham Wallas dalam bentuk dalam
langkah-langkah pembelajaran
menurut Piaget sebagai berikut:
 Menentukan tujuan pembelajaran
 Memilih materi pelajaran
 Menentukan topik-topik yang dapat
dipelajari siswa secara aktif
 Menentukan kegiatan belajar sesuai
dengan topik-topik
tersebut(misalnya penelitian,
memecahkan masalah, diskusi,
simulasi).
 Mengembangkan metode
pembelajaran untuk merangsang
kreatifitas dan cara berfikir siswa.
 Melakukan penilaian proses dan
hasil belajar peserta didik
2. Selain e-learning, potensi TIK dalam
pembelajaran di sekolah dapat juga
memanfaatkan e-laboratory dan e-
library. Adanya laboratorium virtual
(virtual lab) memungkinkan guru dan
siswa dapat belajar menggunakan
alatalat laboratorium atau praktikum
tidak di laboratorium secara fisik,
tetapi dengan menggunakan media
computer. Perpustakaan elektronik
(elibrary)sekarang ini sudah
menjangkau berbagai sumber buku
yang tak terbatas untuk bisa diakses
tanpa harus membeli buku/sumber
belajar tersebut
KB PTK dalam pembelajaran PKN

1. Pelaksanaan PTK merupakan cara


yang efektif dalam mengidentifikasi
masalah belajar siswa sehingga
solusi atas permasalahan tersebut
juga dapat secara tepat diberikan
kepada siswa. PTK juga mampu
menjadi sarana bagi guru untuk
dapat segera mengambil tindakan
secara menyeluruh terkait
permasalahan siswa baik secara
akademik maupun non akademik.

2. Tahapan-Tahapan melaksanakan
PTK dalam Pembelajaran PPKn 
langkah-langkah PTK sebagai berikut: 
 Tahap 1: Tahap Perencanaan;
identifikasi masalah, merumuskan
masalah, pemecahan masalah 
 Tahap 2: Acting (pelaksanaan) 
 Tahap 3: Observation (pengamatan) 
 Tahap 4: Refleksi 
 Tambahan: Siklus-siklus dalam PTK

3. Sistematika laporan hasil PTK 


a. Bagian Awal; Bagian awal laporan
penelitian hasil PTK terdiri
dari:Adapun yang disajikan pada
bagian awal, yakni: 1. Sampul 2.
Halaman judul 3. Halaman motto dan
persembahan 4. Abstrak 5. Prakata 6.
Daftar isi 7. Daftar tabel, gambar dan
lampiran 
b. Bagian Pokok; Pada bagian pokok
laporan penelitian terdiri dari 5 BAB,
yaitu BAB I pendahuluan, BAB II
kajian pustaka, BAB III metode
penelitian tindakan kelas, BAB IV
pelaksanaan dan hasil penelitian
tindakan kelas serta pembahasan,
BAB V penutup. Adapun yang
menjadi pokok tiap BAB yaitu sebagai
berikut 
1) BAB I Pendahuluan; Bagian ini adalah
bab pertama laporan penelitian yang
mengantarkan pembaca untuk mengetahui
ihwal topik penelitian, 27 alasan dan
pentingnya penelitian (Wahidmurni, 2008).
Oleh karena itu, bab pendahuluan memuat
uraian tentang a. Latar belakang masalah b.
Identifikasi masalah c. Rumusan masalah d.
Tujuan penelitian e. Kegunaan penelitian 
2) BAB II Kajian Pustaka; Pada bagian ini
materi dari proposal diperluas dan
dipertajam lagi sehingga kajian penelitian
yang relevan, teori, kerangka berpikir dan
hipotesis tindakan menjadi lebih sempurna.
Uraikan dengan lebih jelas lagi kajian
pustaka dan teori yang benarbenar
mendasari rancangan penelitian tindakan.
Tunjukkan adanya dukungan temuan dan
bahan penelitian lain terhadap pilihan
tindakan untuk mengatasi permasalahan
penelitian. Dengan begitu kerangka berpikir
atau kerangka konsep yang digunakan
dalam penelitian makin kokoh. Demikian
juga hipotesis tindakan yang
menggambarkan indikator keberhasilan
tindakan yang diharapkan/diantisipasi. Dan
isi pada bagian ini berupa; a. Kajian teori b.
Kajian hasil-hasil penelitian yang relevan c.
Kerangka pikir d. Hipotesis
tindakan/penelitian 
3) BAB III Metode Penelitian; Dalam metode
penelitian ini dipaparkan berupa; a. Setting
dan karakteristik subjek penelitian b.
Variabel yang diselidiki c. Prosedur
penelitian d. Data dan cara
pengumpulannya 
4) BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan;
Pada hasil penelitian dan pembahasan ini
haruslah sesuai judulnya, memaparkan
uraian pelaksanaan masing-masing siklus
dengan data lengkap, mulai dari 
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan
refleksi yang berisi penjelasan tentang aspek
keberhasilan dan kelemahan yang terjadi.
Kemudian perlu ditonjolkan hal yang
mendasar yaitu hasil penelitian yang sesuai
dengan tujuan yang tercermin dari
perubahan (kemajuan) pada diri peserta
didik, lingkungan, guru sendiri, motivasi
dan aktivitas belajar, situasi kelas, hasil
belajar dan lain sebagainya. Kemukakan
grafik dan/ tabel secara optimal, hasil
analisis data yang menunjukkan perubahan
yang terjadi disertai pembahasan secara
sistematik dan jelas. Pada BAB IV ini
terdapat beberapa hal yakni; a. Pelaksanaan
tindakan b. Hasil analisis data c.
Pembahasan 
5) BAB V Kesimpulan dan Saran;
Menyimpulkan adalah mengikhtisarkan atau
memberi pendapat berdasarkan apa-apa
yang diuraikan sebelumnya. Sejalan dengan
itu, kesimpulan atau simpulan adalah
kesudahan pendapat atau pendapat terakhir
yang dibuat berdasarkan uraian
sebelumnya. Dalam kaitan dengan PTK,
simpulan harus disusun secara singkat,
padat, dan jelas; sesuai dengan uraian, dan
mengacu kepada pertanyaan
penelitian/tujuan perbaikan. Di samping itu,
simpulan harus disusun secara sistematis
sesuai dengan urutan pertanyaan
penelitian/tujuan perbaikan c. Bagian Akhir;
Bagian akhir dari format laporan penelitian
terdiri dari Daftar Pustaka dan lampiran-
lampiran. Ada dua hal yang berkaitan
dengan Daftar Pustaka/acuan, yaitu: 1)
Petunjuk pengacuan pada teks, dan 2)
Penyusunan Daftar Pustaka. Tuliskanlah
semua bacaan atau referensi yang dimuat
dalam bagian pokok laporan ini.

2 Daftar materi yang sulit 1. Pembuatan Penelitian tindakan kelas


dipahami di modul ini

3 Daftar materi yang sering 1. Model pembelajaran pear teaching


mengalami miskonsepsi

Anda mungkin juga menyukai