Anda di halaman 1dari 38

ANALISIS SKL, KI, KD, PERUMUSAN IPK,

PENGEMBANGAN SILABUS, PROGRAM TAHUNAN (PROTA)


DAN PROGRAM SEMESTER (PROSEM)
MATA PELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAH RAGA DAN KESEHATAN (PJOK)

A. RASIONAL

Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan salah satu dari delapan Standar
Nasional Pendidikan sebagaimana yang ditetapkan dalam Pasal 35 Ayat (1) Undang-
Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pengertian
Standar Kompetensi Lulusan adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan
lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

Berdasarkan Permendikbud No 24 tahun 2016, pengertian Kompetensi Inti (KI)


adalah tingkat kemampuan untuk mencapai standar kompetensi lulusan yang harus
dimiliki seorang peserta didik pada setiap tingkat kelas. Kompetensi inti mencakup
didalamnya adalah karakter peserta didik sebagai ruh dari proses pendidikan dan
pembelajaran. Sedangkan Kompetensi Dasar (KD) merupakan kemampuan dan
materi pembelajaran minimal yang harus dicapai peserta didik untuk suatu mata
pelajaran pada masing-masing satuan pendidikan yang mengacu pada kompetensi
inti. Penguatan pendidikan karakter secara terintegrasi ada pada jabaran KD suatu
mata pelajaran. Untuk memudahkan pencapaian KD dalam pembelajaran, maka
diberikan penanda yang berupa Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK).

Sejalan dengan Pasal 1 ayat 1 Permendikbud Nomor 24/2016 yang berbunyi :


Pelaksanaan pembelajaran pada Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI)
dilakukan dengan pendekatan pembelajaran tematik-terpadu, kecuali untuk mata
pelajaran Matematika dan Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK)
sebagai mata pelajaran yang berdiri sendiri untuk kelas IV, V, dan VI; maka saat ini
telah disediakan contoh silabus PJOK yang terpisah dari silabus tematik.

Kemampuan guru dalam memahami SKL, KI, KD, dan IPK menjadi prasyarat untuk
mendesain acuan pembelajaran yang sistematis dalam bentuk silabus, Program
Tahunan (Prota), Program Semester (Prosem) dan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP).
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu mata pelajaran atau tema
tertentu yang mencakup Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, materi pembelajaran,
kegiatan pembelajaran, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar. Silabus
dikembangkan oleh pemerintah, pemerintah daerah, dan satuan pendidikan sesuai
dengan kewenangan masing-masing. Oleh karena itu, silabus harus memiliki
keterkaitan dengan produk pengembangan kurikulum lainnya, yaitu materi dan
pembelajaran yang dapat disesuaikan dengan karakteristik daerah, satuan
pendidikan, dan mata pelajaran.

Dari silabus, guru diharapkan mampu mengembangkan menjadi RPP yang kreatif
dengan memperhatikan kebutuhan peserta didik dan daya dukung yang ada.
Secara khusus, Guru perlu difasilitasi dengan kemampuan dalam mengintegrasikan
penguatan karakter peserta didik.

Nilai-nilai yang dapat dikuatkan adalah 5 nilai utama karakter yang terdiri dari
Nilai Religiusitas, diantaranya beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, taat beribadah, bersyukur, berdoa sebelum dan sesudah beraktivitas. Nilai
Nasionalisme, diantaranya cinta tanah air, semangat kebangsaan, menghargai
kebhinekaan, menghayati lagu nasional dan lagu daerah, cinta produk Indonesia,
cinta damai, rela berkorban, taat hukum. Nilai Kemandirian, diantaranya disiplin,
percaya diri, rasa ingin tahu, tangguh, bekerja keras, mandiri, kreatif-inovatif,
pembelajar sepanjang hayat. Nilai Gotong Royong, diantaranya suka menolong,
bekerjasama, peduli sesama, toleransi, peduli lingkungan, kebersihan dan kerapian,
kekeluargaan, aktif dalam kegiatan kemasyarakatan. Nilai Integritas, diantaranya
jujur, rendah hati, santun, tanggung jawab, keteladanan, komitmen moral, cinta
kebenaran, menepati janji, anti korupsi.

Penguatan nilai tersebut dapat dilakukan melalui kegiatan penguatan pendidikan


karakter berbasis kelas, berbasis budaya sekolah, dan berbasis masyarakat. Diantara
penguatan pendidikan karakter berbasis budaya sekolah adalah kegiatan literasi,
sedangkan diantara penguatan pendidikan karakter berbasis kelas adalah
pembelajaran yang menggunakan kompetensi abad 21- yaitu critical thinking
(kemampuan berpikir kritis), collaboration (kolaborasi), creativity (kreativitas), dan
communication (komunikasi)-serta keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher
order thinking skills/ HOTS).
B. TUJUAN

- Peserta mampu menganalisis keterkaitan SKL, KI, KD, Indikator PJOK dengan
tepat.
- Peserta mampu merumuskan indikator sesuai dengan kompetensi dasar PJOK
dengan tepat.
- Peserta dapat mengembangkan silabus PJOK sesuai dengan Permendikbud
nomor 22 Tahun 2016.
- Peserta mampu merancang prota dan prosem.
- Peserta mampu merancang RPP yang terintegrasi penguatan karakter peserta
didik melalui PPK berbasis kelas, PPK berbasis budaya sekolah, dan PPK berbasis
masyarakat, dengan kegiatan literasi, 4 C dan HOTS menjadi strategi
implementasinya.

C. HASIL YANG DIHARAPKAN

Hasil yang diharapkan dari pelatihan ini adalah guru PJOK dapat meningkatkan
pemahaman dan keterampilan mengenai analisis SKL, KI, KD, indikator, silabus,
prota, prosem, dan RPP yang dijiwai oleh penguatan karakter peserta didik melalui
PPK berbasis kelas, PPK berbasis budaya sekolah, dan PPK berbasis masyarakat
dengan kegiatan literasi, 4 C dan HOTS menjadi strategi implementasinya.
.
D. BAHAN BACAAN

- Dokumen tentang Penguatan Pendidikan Karakter diantaranya Peraturan


Presiden Nomor 87 tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter (PPK).
- Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 20 tahun 2016 tentang
Standar Kompetensi Lulusan.
- Permendikbud No. 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar
dan Menengah.
- Permendikbud No. 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan.
- Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 24 tahun 2016 tentang
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar.
- Dokumen PPK.
- Dokumen Gerakan Literasi Sekolah (GLS).
- Buku teks PJOK sesuai Kepmendikbud nomor 147 Tahun 2016.
- PPT 1.1 (Analisis SKL, KI, KD, dan Perumusan Indkator), PPT 2.1.
(Pengembangan Silabus), PPT 3.1 (Penyusunan Prota dan Prosem), PPT 4.1.
(Penyusunan RPP).

E. DESKRIPSI MATERI

1. Standar Kompetensi Lulusan

Setiap lulusan satuan pendidikan dasar dan menengah diharapkan memiliki


kompetensi pada tiga dimensi, yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Lulusan SD/MI/SDLB/Paket A; diharapkan memiliki kompetensi pada dimensi
sikap sebagai berikut.
SD/MI/SDLB/Paket A
Dimensi Rumusan
Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap:
1. beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME,
2. berkarakter, jujur, dan peduli,
3. bertanggungjawab,
4. pembelajar sejati sepanjang hayat, dan
5. sehat jasmani dan rohani

sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan


keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan
alam sekitar, bangsa, dan negara.
Pengetahuan Memiliki pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif pada tingkat dasar
berkenaan dengan:
1. ilmu pengetahuan,
2. teknologi,
3. seni, dan
4. budaya.
Mampu mengaitkan pengetahuan di atas dalam
konteks diri sendiri, keluarga, sekolah, masyarakat
dan lingkungan alam sekitar, bangsa, dan negara.
Keterampilan Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak:
1. kreatif,
2. produktif,
3. kritis,
4. mandiri,
5. kolaboratif, dan
6. komunikatif
melalui pendekatan ilmiah sesuai dengan tahap
perkembangan anak yang relevan dengan tugas
yang diberikan.

2. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar

Kompetensi Inti Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI) merupakan tingkat


kemampuan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang harus
dimiliki seorang peserta didik SD/MI pada setiap tingkat kelas. Kompetensi Inti
dirancang untuk setiap kelas/usia tertentu. Melalui Kompetensi Inti, sinkronisasi
horisontal berbagai Kompetensi Dasar antar mata pelajaran pada kelas yang
sama dapat dijaga. Selain itu sinkronisasi vertikal berbagai Kompetensi Dasar
pada mata pelajaran yang sama pada kelas yang berbeda dapat dijaga pula.

Rumusan Kompetensi Inti menggunakan notasi sebagai berikut:


1. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk Kompetensi Inti sikap spiritual;
2. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk Kompetensi Inti sikap sosial;
3. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk Kompetensi Inti pengetahuan; dan
4. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk Kompetensi Inti keterampilan.
Kompetensi dasar merupakan kemampuan dan materi pembelajaran minimal
yang harus dicapai peserta didik untuk suatu mata pelajaran pada masing-
masing satuan pendidikan yang mengacu pada kompetensi inti.

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap


spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi
tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler,
dan/atau ekstrakurikuler. Di dalam kompetensi sikap spiritual dan kompetensi
sikap sosial terkandung lima nilai utama karakter yaitu religiusitas,
nasionalisme, kemandirian, gotong royong, dan integritas.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual, yaitu “Menerima dan menjalankan ajaran


agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial, yaitu
“Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru”. Kedua
kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect
teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi
peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses


pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru
dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut. Proses pembelajaran
dengan menumbuhkan dan mengembangkan kompetensi sikap dapat
diintegrasikan dengan lima nilai utama penguatan pendidikan karakter yaitu
nilai religiusitas, nasionalisme, kemandirian, gotong royong dan integritas.

3. Perumusan IPK (Indikator Pencapaian Kompetensi)

a. Pengertian Indikator Pencapaian Kompetensi

Indikator pencapaian kompetensi (IPK) merupakan penanda pencapaian KD


yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur. IPK dikembangkan
sesuai dengan karakteristik siswa, mata pelajaran, satuan pendidikan, potensi
daerah, dan dirumuskan dalam kata kerja operasional yang terukur dan/atau
dapat diobservasi.

Dalam mengembangkan IPK perlu dipertimbangkan: (a) tuntutan kompetensi


yang dapat dilihat melalui kata kerja yang digunakan dalam KD; (b) karakteristik
mata pelajaran, siswa, dan sekolah; (c) potensi dan kebutuhan siswa,
masyarakat, dan lingkungan/daerah.

b. Fungsi Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

IPK memiliki kedudukan yang sangat strategis dalam mengembangkan


pencapaian kompetensi dasar. IPK berfungsi sebagai berikut:

1) Pedoman dalam Mengembangkan Materi Pembelajaran

Pengembangan materi pembelajaran harus sesuai dengan indikator yang


dikembangkan. IPK yang dirumuskan secara cermat dapat memberikan arah
dalam pengembangan materi pembelajaran yang efektif sesuai dengan
karakteristik mata pelajaran, potensi dan kebutuhan siswa, sekolah, serta
lingkungan.

2) Pedoman dalam Mendesain Kegiatan Pembelajaran

Pengembangan desain pembelajaran hendaknya sesuai dengan IPK yang


dikembangkan, karena IPK dapat memberikan gambaran kegiatan pembelajaran
yang efektif untuk mencapai kompetensi. IPK yang menuntut kompetensi
dominan pada aspek prosedural menunjukkan agar kegiatan pembelajaran
dilakukan tidak dengan strategi ekspositori melainkan lebih tepat dengan strategi
discovery-inquiry.

3) Pedoman dalam Mengembangkan Bahan Ajar

Bahan ajar perlu dikembangkan oleh guru guna menunjang pencapaian


kompetensi siswa. Pemilihan bahan ajar yang efektif harus sesuai tuntutan IPK
sehingga dapat meningkatkan pencapaian kompetensi secara maksimal.

4) Pedoman dalam Merancang dan Melaksanakan Penilaian Hasil Belajar


Indikator menjadi pedoman dalam merancang, melaksanakan, serta
mengevaluasi hasil belajar. Rancangan penilaian memberikan acuan dalam
menentukan bentuk dan jenis penilaian, serta pengembangan indikator
penilaian.

c. Mekanisme Pengembangan Indikator Pencapaian Kompetensi

Pengembangan IPK harus mengakomodasi kompetensi yang tercantum dalam KD.


IPK dirumuskan dalam bentuk kalimat dengan menggunakan kata kerja
operasional. Rumusan IPK sekurang-kurangnya mencakup dua hal yaitu tingkat
kompetensi dan materi yang menjadi media pencapaian kompetensi, termasuk
didalamnya karakter siswa.
Dalam merumuskan indikator yang harus diperhatikan adalah:
a. menggunakan kata kerja operasioal yang sesuai, sehingga dapat
diukur/diamati
b. kata kunci setiap kompetensi dasar.

4. Silabus

4.1. Pengertian
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu mata pelajaran atau tema
tertentu yang mencakup Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, materi
pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian, alokasi waktu, dan sumber
belajar. Silabus dikembangkan oleh pemerintah, pemerintah daerah, dan
satuan pendidikan sesuai dengan kewenangan masing-masing. Oleh karena
itu, silabus harus memiliki keterkaitan dengan produk pengembangan
kurikulum lainnya, yaitu materi dan pembelajaran yang dapat disesuaikan
dengan karakteristik daerah, satuan pendidikan, dan mata pelajaran.

4.2. Prinsip Pengembangan Silabus


Dalam mengembangkan silabus, baik oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah,
maupun satuan pendidikan, perlu memperhatikan prinsip berikut:
1. Kompetensi yang dikembangkan hendaknya memberi penekanan bahwa
pembelajaran merupakan proses pencapaian kompetensi yang dapat
mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi untuk menyelesaikan
masalah dengan berpikir kritis, inovatif, kreatif, serta berkomunikasi
secara efektif dengan berbagai pihak demi kehidupan bersama manusia
secara damai dan harmonis.
2. Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus
harus benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
3. Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi
dalam silabus relevan dengan tingkat perkembangan spiritual, fisik,
intelektual, sosial, dan emosional peserta didik.
4. Komponen-komponen silabus harus sistematis artinya saling
berhubungan secara fungsional dalam mencapai kompetensi yang
dipersyaratkan
5. Adanya hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara kompetensi
dasar, indikator, materi pokok, kegiatan pembelajaran dan penilaian, serta
sumber belajar.
6. Cakupan indikator, materi pokok/pembelajaran, pengalaman belajar,
sumber belajar, dan sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapaian
kompetensi dasar.
7. Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan
sistem penilaian memperhatikan perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, lingkungan, dan konteks kehidupan sehari-hari.
8. Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi berbagai ragam
kurikulum yang memiliki nilai relevansi dengan tuntutan dan kebutuhan
serta kehidupan peserta didik, masyarakat, pengembang kurikulum
daerah, dan jenjang pendidikan berikutnya.
9. Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi sikap
spiritual, kompetensi sikap sosial, kompetensi pengetahuan, dan
kompetensi keterampilan. Komponen silabus mencakup Kompetensi
Dasar, Materi pembelajaran dan Contoh Kegiatan pembelajaran. Dalam
pengembangannya perlu memperhatikan: (a) keselarasan antara ide,
desain, dan pelaksanaan kurikulum, (b) mudah diajarkan/dikelola oleh
guru, (c) mudah dipelajari oleh peserta didik, (d) teramati dan terukur
pencapaiannya, (e) bermakna untuk dipelajari sebagai bekal untuk
kehidupan dan kelanjutan pendidikan peserta didik.

4.3. Unit Waktu Silabus


1. Penyusunan silabus memperhatikan alokasi waktu yang disediakan dalam
struktur kurikulum pertahun, persemester, dan alokasi waktu mata
pelajaran.
2. Implementasi pembelajaran persemester menggunakan penggalan silabus
sesuai dengan kompetensi dasar mata pelajaran dengan alokasi waktu
sesuai struktur kurikulum.

4.4. Pengembang Silabus


Pengembangan silabus dapat dilakukan oleh guru secara mandiri atau
berkelompok dalam sebuah sekolah/madrasah atau beberapa sekolah, tim
pengembang kurikulum (TPK) baik di tingkat Pusat dan Daerah, kelompok
musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) atau kelompok kegiatan guru
(KKG), dan Dinas Pendidikan (Provinsi/Kabupaten/Kota).
1. Disusun secara mandiri oleh guru apabila guru yang bersangkutan mampu
mengenali karakteristik peserta didik, kondisi sekolah/madrasah dan
lingkungannya.
2. Di SD/MI semua guru kelas, dari kelas I sampai dengan kelas VI, menyusun
silabus secara bersama. Di SMP/MTs untuk mata pelajaran IPA dan IPS
terpadu disusun secara bersama oleh guru yang terkait.
3. Sekolah/Madrasah yang belum mampu mengembangkan silabus secara
mandiri, dapat mengembangkan secara bersama-sama dengan
sekolah/madrasah lain, atau melalui forum MGMP dan/atau KKG.
4. Dinas Pendidikan dapat menyelenggarakan forum untuk mengembangkan
silabus sesuai dengan tingkat dan jenjang pendidikan yang merupakan
binaannya.

4.5. Langkah-Langkah Pengembangan Silabus


1. Menuliskan identitas sekolah, mata pelajaran, pada kelas dan semester
tertentu.
2. Mengkaji Kompetensi dasar pengetahuan, dan keterampilan pada mata
pelajaran PJOK.
3. Mengidentifikasi materi pokok yang tercantum pada rumusan kompetensi
dasar termasuk keluasan dan kedalamannya sesuai dengan konstruk
keilmuan.
4. Merancang kegiatan pembelajaran yang menginspirasi silabus di tingkat
daerah dan sekolah sesuai dengan kompetensi dasar yang dipersyaratkan.
Di tingkat Pemerintah, prinsip pembelajaran menerapkan nilai-nilai dengan
memberi keteladanan (ing ngarso sung tulodo), membangun kemauan (ing
madyo mangun karso), dan mengembangkan kreativitas peserta didik
dalam proses pembelajaran (tut wuri handayani). Di tingkat daerah,
pembelajaran dikaitkan dengan konteks daerah, sedangkan di tingkat
satuan pendidikan, pembelajaran dikaitkan dengan konteks daerah dan
sekolah.
5. Merancang kegiatan penilaian yang terintegrasi dengan kegiatan
pembelajaran maupun setelah kegiatan pembelajaran. Penilaian atas
pembelajaran dilakukan untuk mengukur capaian peserta didik terhadap
kompetensi yang telah ditetapkan. Penilaian untuk pembelajaran
memungkinkan pendidik menggunakan informasi kondisi peserta didik
untuk memperbaiki pembelajaran. Sedangkan penilaian sebagai
pembelajaran memungkinkan peserta didik melihat capaian dan kemajuan
belajarnya untuk menentukan target belajar. Penilaian diarahkan untuk
menilai seluruh kompetensi baik sikap, pengetahuan, maupun
keterampilan.
Penilaian di tingkat Pemerintah hanya berisi penilaian yang bersifat umum
yang dideskripsikan sesuai dengan karakteristik mata pelajaran. Penilaian
di tingkat Daerah dideskripsikan sesuai dengan mata pelajaran
ditambahkan khas daerah (kalau ada). Penilaian di tingkat satuan
pendidikan dideskripsikan sesuai dengan mata pelajaran dengan memuat
jenis, teknik, dan instrumen penilaian yang akan digunakan.
6. Menetapkan alokasi waktu tatap muka untuk menyelesaikan ketuntasan
kompetensi dasar baik sikap, pengetahuan, maupun keterampilan sesuai
dengan alokasi waktu yang terdapat dalam struktur kurikulum dengan
mempertimbangkan keluasan, kedalaman, dan tingkat kesulitan.
7. Menentukan sumber belajar dan media pembelajaran yang sesuai dengan
kompetensi dan materi pokok yang dikembangkan dapat berupa buku
(cetak dan digital), media cetak dan elektronik, lingkungan (alam, sosial,
dan budaya) sekitar, atau sumber belajar lain yang relevan.

4.6. Pengembangan Silabus Berkelanjutan


Silabus di tingkat daerah dan satuan pendidikan senantiasa dinamis, oleh karena
itu harus selalu dikaji dan dikembangkan secara berkelanjutan dengan
memperhatikan kondisi faktual pembelajaran. Dalam implementasinya, silabus
menjadi rujukan dalam mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP).

5. Program Tahunan (Prota) dan Program Semester (Prosem)

5.1. Program Tahunan (Prota)


Program Tahunan merupakan rencana umum pelaksanaan pembelajaran
yang berisi rencana penetapan alokasi waktu satu tahun pembelajaran.
Program tahunan perlu dipersiapkan dan dikembangkan oleh guru sebelum
tahun pelajaran.

Langkah-langkah perancangan Program Tahunan:


1. Menelaah kalender pendidikan dan ciri khas satuan pendidikan
berdasarkan kebutuhan tingkat satuan pendidikan.
2. Menelaah jumlah KD Pengetahuan dan Keterampilan PJOK.
3. Menghitung jumlah Minggu Belajar Efektif (MBE) dalam satu tahun.
4. Mendistribusikan alokasi waktu Minggu Belajar Efektif (MBE) ke dalam
seluruh KD.

Dalam menyusun Program Tahunan, komponen yang harus ada sebagai berikut.
• Identitas (kelas, mata pelajaran, tahun pelajaran)
• Format isian ( KD dan alokasi waktu).
5.2. Program Semester (Prosem)
Program semester merupakan penjabaran dari program tahunan sehingga
program tersebut tidak bisa disusun sebelum tersusun program tahunan.

Langkah-langkah perancangan program semester:


1. Menelaah kalender pendidikan dan ciri khas satuan pendidikan berdasarkan
kebutuhan tingkat satuan pendidikan.
2. Menandai hari-hari libur, permulaan tahun pelajaran, minggu pembelajaran
efektif, dan waktu pembelajaran efektif (per minggu). Hari-hari libur
meliputi:
 Jeda tengah semester
 Jeda antar semester
 Libur akhir tahun pelajaran
 Hari libur keagamaan
 Hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional
 Hari libur khusus
3. Menghitung jumlah Hari Belajar Efektif (HBE) dan Jam Belajar Efektif (JBE)
setiap bulan dan semester dalam satu tahun.
4. Mendistribusikan alokasi waktu yang disediakan untuk KD Pengetahuan dan
Keterampilan dengan mempertimbangkan waktu untuk penilaian harian
dan review materi.

Program semester berisikan garis-garis besar mengenai hal-hal yang hendak


dilaksanakan dan dicapai dalam semester tersebut. Pada umumnya program
semester ini berisikan:
• Identitas (satuan pendidikan, mata pelajaran, kelas/semester, tahun
pelajaran)
• Format isian (KD, alokasi waktu, dan bulan yang terinci per minggu, dan
keterangan yang diisi tanggal pelaksanaan pembelajaran berlangsung).
6. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

6.1 Komponen RPP merujuk pada Permendikbud No. 22 Tahun 2016, terdiri
atas:

a. identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan;


b. identitas mata pelajaran
c. kelas/semester;
d. materi pokok;
e. alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD
dan beban belajar dengan mempertimbangkan jumlah jam pelajaran yang
tersedia dalam silabus dan KD yang harus dicapai;
f. tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD, dengan
menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang
mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan;
g. kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi, materi
pembelajaran, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan,
dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator
ketercapaian kompetensi; metode pembelajaran, digunakan oleh pendidik
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa
mencapai KD yang disesuaikan dengan karakteristik siswa dan KD yang
akan dicapai;
h. media pembelajaran, berupa alat bantu proses pembelajaran untuk
menyampaikan materi pelajaran;
i. sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam
sekitar, atau sumber belajar lain yang relevan;
j. langkah-langkah pembelajaran dilakukan melalui tahapan pendahuluan,
inti, dan penutup;
k. penilaian hasil pembelajaran.

Catatan: Komponen RPP tersebut di atas bersifat minimal, artinya setiap satuan
pendidikan diberikan peluang untuk menambah komponen lain, selama komponen
tersebut memberikan kemudahan dalam pelaksanaan pembelajaran
6.2. Prinsip - Prinsip Penyusunan RPP

Mekanisme pelaksanaan pembelajaran mencakup perencanaan, pelaksanaan


(termasuk didalamnya kegiatan evaluasi), dan pertimbangan daya dukung.
Tahap pertama, perencanaan pembelajaran yang diwujudkan dengan kegiatan
penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

Dalam menyusun RPP hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip sebagai


berikut:

a. Penguatan karakter siswa melalui PPK berbasis kelas, berbasis budaya


sekolah dan berbasis masyarakat diperkaya dengan literasi, kompetensi
abad 21 (4C) dan HOTS. Integrasi ini dapat dilakukan pada indikator,
tujuan, kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, kegiatan penutup maupun
penilaian.
b. Perbedaan individual siswa antara lain kemampuan awal, tingkat
intelektual, bakat, potensi, minat, motivasi belajar, kemampuan sosial,
emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang
budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan siswa.
c. Partisipasi aktif siswa.
d. Berpusat pada siswa untuk mendorong semangat belajar, motivasi, minat,
kreativitas, inisiatif, inspirasi, inovasi dan kemandirian.
e. Pengembangan budaya membaca dan menulis yang dirancang untuk
mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan
berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan.
f. Pemberian umpan balik dan tindak lanjut RPP memuat rancangan program
pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan remedi.
g. Penekanan pada keterkaitan dan keterpaduan antara KD, materi
pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi,
penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar.
h. Penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara terintegrasi,
sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan

6.3. Langkah – langkah Penyusunan RPP

a. Mengkaji silabus PJOK meliputi: (1) KI dan KD; (2) materi pembelajaran;
(3) proses pembelajaran; (4) penilaian pembelajaran; (5) alokasi waktu;
dan (6) sumber belajar.
b. Merumuskan indikator pencapaian KD.
c. Merumuskan tujuan pembelajaran.
d. Mengembangkan materi pembelajaran. Materi Pembelajaran dapat
berasal dari buku teks pelajaran (buku siswa) dan buku panduan guru,
sumber belajar lain berupa muatan lokal, materi kekinian, konteks
pembelajaran dari lingkungan sekitar yang dikelompokkan menjadi
materi untuk pembelajaran reguler, pengayaan, dan remedial.
e. Menjabarkan kegiatan pembelajaran yang ada pada silabus dalam
bentuk yang lebih operasional berupa pendekatan saintifik disesuaikan
dengan kondisi siswa dan satuan guruan termasuk penggunaan media,
alat, bahan, dan sumber belajar.
f. Menentukan alokasi waktu untuk setiap pertemuan berdasarkan alokasi
waktu pada silabus. Selanjutnya dibagi ke dalam kegiatan pendahuluan,
inti, dan penutup.
g. Mengembangkan penilaian pembelajaran dengan cara menentukan
lingkup, teknik, dan instrumen penilaian, serta membuat pedoman
penskoran.
h. Menentukan strategi pembelajaran remedial segera setelah dilakukan
penilaian.
i. Menentukan Media, Alat, Bahan, dan Sumber Belajar disesuaikan
dengan yang telah ditetapkan dalam langkah penjabaran proses
pembelajaran.

7. Inspirasi Pembelajaran Mata Pelajaran PJOK

Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK) pada hakikatnya adalah proses
pendidikan yang memanfaatkan aktivitas fisik untuk menghasilkan perubahan
holistik (menyeluruh) dalam kualitas individu, baik dalam hal fisik, mental, serta
emosional. PJOK memperlakukan anak sebagai satu kesatuan yang utuh, daripada
hanya menganggapnya sebagai seseorang yang terpisah kualitas fisik dan
mentalnya.

PJOK merupakan media untuk mendorong pertumbuhan fisik, perkembangan psikis,


keterampilan motorik, pengetahuan dan penalaran, penghayatan nilai-nilai (sikap
spiritual-sosial-mental-emosional), serta pembiasaan pola hidup sehat yang
bermuara untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan kualitas fisik dan
psikis yang seimbang.

Tidak ada pendidikan yang tidak mempunyai sasaran pedagogik, dan tidak ada
pendidikan yang lengkap tanpa adanya pendidikan jasmani, karena gerak sebagai
aktivitas fisik adalah dasar bagi manusia untuk mengenal dunia dan dirinya sendiri
yang berkembang secara alamiah, berkembang searah dengan kemajuan zaman.
Melalui pendidikan jasmani, anak didik akan memperoleh pengalaman untuk
mengembangkan kreativitas, inovasi, keterampilan, dan kebugaran jasmani,
kebiasaan hidup sehat, memiliki pengetahuan dan pemahaman terhadap gerak
manusia.

PJOK membantu siswa mengembangkan pemahaman tentang apa yang mereka


perlukan untuk membuat komitmen seumur hidup tentang arti penting hidup sehat,
aktif dan mengembangkan kapasitas untuk menjalani kehidupan yang memuaskan
dan produktif.

Penelitian telah menunjukkan keterkaitan antara peningkatan aktivitas fisik dan


prestasi akademik yang lebih baik, kualitas konsentrasi, serta kualitas perilaku kelas
dalam proses belajar. Manfaat lain termasuk perbaikan dalam kesejahteraan
psikologis, kemampuan fisik, konsep-diri, dan kemampuan untuk mengatasi stres.
Harapannya kurikulum PJOK ini juga memberikan kesempatan bagi siswa untuk
mengembangkan keterampilan sosial dan kesejahteraan emosional. Demikian juga
pengaruh dari pendidikan jasmani dari sisi kesehatan, di mana siswa akan belajar
keterampilan yang dibutuhkan untuk sukses dalam hidup aktif dan warga yang
bertanggung jawab secara sosial.
PJOK yang diajarkan di sekolah memiliki peranan sangat penting, yaitu memberikan
kesempatan kepada siswa untuk terlibat langsung dalam berbagai pengalaman
belajar melalui aktivitas jasmani dan olahraga yang terpilih yang dilakukan secara
sistematis. Pembekalan pengalaman belajar itu diarahkan untuk membina
pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik, sekaligus membentuk
pola hidup sehat dan bugar sepanjang hayat.

Aktivitas jasmani dan olahraga yang dimaksud adalah seluruh gerak tubuh yang
dihasilkan oleh kontraksi otot-otot rangka yang secara nyata meningkatkan
pengeluaran energi (energy expendicture) di atas level kebutuhan dasar (Wuest and
Bucher; 2009; hal. 11). Atau secara sederhana dapat pula diartikan sebagai seluruh
gerak tubuh yang melibatkan kelompok otot besar dan memerlukan suplai energi.
Artinya, ketika anak diinstruksikan bergerak, gerak yang dilakukan seharusnya
melibatkan kelompok otot besar dan menyebabkan mereka mengolah energi
melalui metabolisme otot yang terlibat.

Bermain adalah bentuk aktivitas jasmani lainnya yang memiliki makna aktivitas
yang digunakan sebagai hiburan. Kita mengartikan bermain sebagai hiburan yang
bersifat fisikal yang tidak kompetitif, meskipun bermain tidak harus selalu bersifat
fisik. Bermain bukanlah berarti olahraga dan pendidikan jasmani, meskipun elemen
dari bermain dapat ditemukan di dalam keduanya.

Dari kata bermain lalu lahir kata benda permainan, yang dengan tetap
mengelompokkannya ke dalam garis lurus yang bersifat fisikal, permainan diartikan
sebagai “aktivitas fisik yang di dalamnya sudah mengandung unsur-unsur yang
menyenangkan.” Unsur ini dapat berupa kompetisi, imaginasi atau fantasi, termasuk
adanya modifikasi aturan.

Olahraga di pihak lain adalah suatu bentuk bermain yang terorganisir dan bersifat
kompetitif (Freeman, 2001). Olahraga adalah aktivitas jasmani yang sudah benar-
benar terorganisir dan tingkat kompetisinya tinggi serta didukung oleh peraturan
yang mengaturnya. Peraturan menetapkan standar-standar kompetisi dan situasi
sehingga individu atlet dapat bertanding scara fair dan mencapai sasaran yang
spesifik. Olahraga juga menyediakan kesempatan untuk mendemostrasikan
kompetensi seseorang dan menantang batas-batas kemampuan maksimal.

Bermain, olahraga dan aktivitas jasmani lainnya melibatkan bentuk-bentuk gerakan


untuk tujuan pendidikan. Olahraga dan bermain dapat eksis meskipun secara murni
untuk kepentingan kesenangan, pendidikan, atau untuk kombinasi keduanya.
Kesenangan dan pendidikan tidak harus dipisahkan secara eksklusif, keduanya
dapat dan harus beriringan bersama.

1. Tujuan
Tujuan mata pelajaran PJOK untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah
adalah sebagai berikut:
a. Mendidik anak untuk mencapai kedewasaan yang memadai menjadi warga
negara yang baik, produktif, memiliki karakter positif, serta bertaqwa atas
dasar keimanan yang kuat kepada Tuhan Yang Maha Esa.
b. Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai-
nilai disiplin,percaya diri, sportif, jujur, bertanggungjawab, kerjasama dalam
melakukan aktivitas jasmani.
c. Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam pengembangan dan
pemeliharaan kebugaran jasmani, kesehatan dan kesejahteraan.
d. Memahami konsep gerak dan menerapkannya dalam berbagai aktivitas
jasmani.
e. Mengembangkan pola gerak dasar dan keterampilan untuk diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari, suasana kompetitif, dan rekreasional.
f. Mengembangkan kesadaran tentang arti penting aktivitas fisik untuk
mencapai pertumbuhan dan perkembangan tubuh serta gaya hidup aktif
sepanjang hayat.

2. Ruang Lingkup
Ruang lingkup materi mata pelajaran PJOK SD/MI adalah sebagai berikut:
a. Pola Gerak Dasar, meliputi: a) pola gerak dasar lokomotor atau gerakan
berpindah tempat, misalnya; berjalan, berlari, melompat, berguling, b) pola
gerak non-lokomotor atau bergerak di tempat, misalnya; membungkuk,
meregang, berputar, mengayun, mengelak, berhenti, c) Pola gerak
manipulatif atau mengendalikan/mengontrol objek, misalnya; melempar
bola, menangkap bola, memukul bola menggunakan tongkat, menendang
bola.
b. Aktivitas Permainan Bola Besar misalnya: sepakbola, bolavoli, bolabasket,
bolatangan dan/atau permainan tradisonal dan sederhana lainnya.
c. Aktivitas Permainan Bola Kecil misalnya: rounders, kasti, softball, dan/atau
permainan tradisonal dan sederhana lainnya.
d. Aktivitas Atletik misalnya: jalan, lari, lompat, dan lempar, dan/atau
permainan tradisonal dan sederhana lainnya.
e. Aktivitas Beladiri misalnya: seni beladiri pencak silat, karate, taekwondo,
dan/atau beladiri lainnya.
f. Aktivitas Pengembangan Kebugaran Jasmani, meliputi sikap tubuh,
pengembangan komponen kebugaran berkaitan dengan kesehatan dan
keterampilan, serta pengukurannya secara sederhana.
g. Aktivitas Senam meliputi: pola gerak dominan dengan dan tanpa alat.
h. Aktivitas Gerak Berirama meliputi: pola gerak dasar langkah, gerak dan
ayunan lengan, musikalitas serta apresiasi terhadap kualitas estetika
gerakan.
i. Aktivitas Air, meliputi: pengenalan air, keselamatan dan pertolongan di air,
dan beberapa gaya renang.
j. Kesehatan, meliputi; bagian-bagian tubuh, manfaat pemanasan dan
pendinginan, kebersihan lingkungan, manfaat istirahat dan pengisian waktu
luang, makanan bergizi dan jajanan sehat, jenis cidera dan cara
penanggulangannya, perilaku terpuji, kebersihan alat reproduksi, NAPZA,
pemeliharaan diri dan orang lain dari penyakit menular dan tidak menular.
F. SKENARIO PELATIHAN

Kegiatan 1 : Analisis SKL, KI, KD, dan Perumusan Indkator


Alokasi Waktu : 3 JP @ 45 Menit

Pendahuluan
(Doa, dinamika  Kerja Kelompok  Kerja
Kelompok
kelompok, (Lk 1.1)
(Lk 1. 2)
penyampaian  Presentasi  Presentasi
tujuan, motivasi, perwakilan perwakilan
penjelasan skenario kelompok kelompok
pelatihan (gunakan  Penguatan oleh  Penguatan
PPT), ice breaking, fasilitator oleh
salam PPK/tepuk (gunakan PPT 1.1) fasilitator
PPK/ Mars PPK, (50’) (gunakan
Lagu Nasional/Lagu PPT 1.1)
Daerah) (60’)
(15’)

Penutup
(Refleksi, kesimpulan,
games penyemangat,
salam PPK/tepuk
PPK/Mars PPK, Lagu
Nasional/Lagu Daerah,
motivasi, rencana
tindak lanjut dan
doa/rasa syukur)
(10’)
Langkah-langkah Kegiatan

Nomor Uraian Kegiatan Metode Media/ Alokasi


Alat/ Waktu
Bahan

Pendahuluan

1 Kelas diawali dengan doa 15 menit

2 Dinamika kelompok :  Kertas plano


- Perkenalan fasilitator  Post it
- Bagilah peserta ke dalam kelompok Spidol
- Setiap kelompok 5-6 orang Isolatif
- Antar anggota kelompok saling
berkenalan
- Pilihlah ketua kelompok
- Bagikan setiap peserta 1 lembar
kertas post it
- Mintalah peserta menuliskan 1 ide
kreatif agar pelatihan berlangsung
aktif, kreatif, efektif, menyenangkan
dan penuh semangat
- Tempelkan kertas plano di depan
kelas. Tuliskan di sisi kiri atas
‘Strategi Pelatihan’, dan di kanan
atas ‘Materi Pelatihan’. Pisahkan
dengan garis tengah
- Persilahkan peserta menempelkan
ide yang ditulis berdasarkan 2
kriteria tersebut
- Bahaslah dengan para peserta,
sehingga menjadi ‘kontrak belajar’
- Pilihlah ketua kelas untuk
membantu kelancaran jalannya
pelatihan
3 Fasilitator mengondisikan peserta
dengan motivasi dan ice breaking

4 Fasilitator menginternalisasi PPK


dengan mempraktikkan simbol-simbol
PPK antara lain salam PPK/ tepuk
PPK/ Mars PPK/Lagu Indonesia Raya
3 stanza/LaguNasional/Lagu Daerah

5 Fasilitator menjelaskan tujuan dan


skenario pelatihan (gunakan PPT 1.1)

Inti

1 Pembagian kelompok beranggota 5  Diskusi  PPT 1.1 120


orang  Tanya  LK 1.1. menit
jawab  LK 1.2.
2 Presentasi PPT 1.1 (Fasilitator
 Praktik
menekankan urgensi penguatan
langsung
penguatan karakter, literasi, 4C dan
(unjuk
HOTS).
kerja)
3 Diskusi kelompok mengenai SKL, KI,
KD, dan Indikator (LK 1.1) :

 Pengertian
 Keterkaitan
Fasilitator menyampaikan penguatan
(gunakan PPT 1.1)

4 Fasilitator menginternalisasi PPK


(salam PPK/ tepuk PPK)

5 Diskusi kelompok untuk merumuskan


indikator dari KD yang terdapat pada
contoh 1 PB . (Tugas LK 1.2)
Fasilitator menyampaikan penguatan
(gunakan PPT 1.1)
Penutup

1 Fasilitator bersama peserta 10 menit


merefleksikan dan menyimpulkan
materi pelatihan

2 Fasilitator menyampaikan informasi


kegiatan selanjutnya atau tindak
lanjut yang dapat dilakukan terkait
materi pelatihan
3 Kegiatan ditutup dengan games
penyemangat, motivasi, internalisasi
PPK (salam PPK/tepuk PPK/Lagu
Nasional/Lagu Daerah) dan doa/rasa
syukur
Tugas dan Lembar Kerja

LK. 1.1 :

Tugas : Diskusi keterkaitan SKL-KI-KD


Tujuan : Mampu menganalisis keterkaitan antara SKL, KI, KD, dan indikator
pencapaian kompetensi
Petunjuk : 1. Bukalah Permendikbud No 20 tahun 2016 dan Permendikbud
No 24 tahun 2016.
2. Buatlah contoh keterkaitan SKL-KI- dan KD (1 KD Pengetahuan
dan 1 KD Keterampilan).

LK. 1.2:

Tugas : Merumuskan IPK.


Tujuan : Mampu merumuskan indikator sesuai dengan KD yang diberikan.
Petunjuk : 1. Pilihlah satu pasang KD PJOK kelas IV/V/VI (dari aspek
pengetahuan dan keterampilan) .
2. Cermati pasangan KD tersebut.
3. Rumuskan minimal 2 indikator dari masing-masing KD
tersebut.
4. Tukarkan hasil kerja dengan peserta/kelompok lain.
5. Peserta saling memberikan pendapat.
6. Gunakan pertanyaan berikut sebagai panduan dalam
memberikan pendapat :
- Apakah penggunaan kata kerja operasional pada indikator
sudah tepat?
- Apakah kata kerja operasional bisa diukur pencapaiannya?
- Apakah pencapaian indikator mengarah pada pencapaian
kompetensi
KD PJOK Kelas ……

KD Pengetahuan :
…………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………
Indikator :

1. ……………………………………………………………………………………..……………………………....
2. ……………………………………………………………………………………………………………………..
3. ……………………………………………………………………………………………………………………...

KD Keterampilan :
…………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………

Indikator :

1. …………………………………………………………………………………………………………………………..
2. ………………………………………………………………………………………………………………………….
3. ………………………………………………………………………………………………………………………….

Pendapat peserta lain tentang indikator yang dirumuskan :

…………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………….

Kegiatan 2 : Pengembangan Silabus


Alokasi Waktu : 3 JP @ 45 Menit

LK 2.1. Pengembangan Silabus


Tugas : Pengembangan Silabus
Tujuan : Mampu merumuskan silabus sesuai dengan ketentuan yang ada pada
Kurikulum 2013.
Petunjuk : 1. Bacalah bahan bacaan, deskripsi mataeri dam suplemen modul PJOK
bagian SIlabus.
2. Gunakan 1 pasang KD yang telah digunakan pada LK 1.2.
3. Kembangkan KD tersebut menjadi silabus dengan komponen yang sesuai
dengan Permendikbud No. 22/2016.
4. Format di bawah ini dapat dijadikan inspirasi.

SILABUS

Nama Sekolah : SD ………………………………


Mata Pelajaran : PJOK
Kelas/Semester : IV (Empat) / 1

Kompetensi Inti :

1. ……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
2. ……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
3. ……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
4. ……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………

Kompetensi Materi Kegiatan Alokasi


Penilaian Sumber PPK
Dasar Pokok Pembelajaran Waktu
Belajar
… … … … … … …
Kegiatan 3 : Penyusunan Prota dan Prosem
Alokasi Waktu : 5 JP @ 45 Menit

Pendahuluan Diskusi
 Penguatan atas
(Doa, penyampaian kelompok :
tujuan, motivasi, hasil diskusi
Kendala dan solusi
penjelasan skenario  Presentasi
dalam menyusun
pelatihan, ice breaking) PPT 3.1
prota, prosem dan
(15’) pemetaan KD (30’)
(30’)

 Setiap kelompok
Penutup ditugaskan
(Refleksi, menyusun prota
kesimpulan, (LK 3.1) dan
games prosem
penyemangat, (LK 3.2)
motivasi, rencana  Diskusi dan
tindak lanjut dan penguatan oleh
doa/rasa syukur) fasilitator
(15’) (135’)
 Praktik Peer

Langkah-langkah Kegiatan

Media/
Alokasi
Nomor Uraian Kegiatan Metode Alat/
Waktu
Bahan
Pendahuluan

1 Kelas diawali dengan doa

Fasilitator mengondisikan peserta


2
dengan motivasi dan ice breaking 15 menit

Fasilitator menjelaskan tujuan dan


3
skenario pelatihan

Inti

1 Fasilitator memandu diskusi tentang  Diskusi  PPT 3.1 195


kendala dan solusi dalam menyusun  Tanya  LK .3.1 menit
prota, prosem, dan strategi
Media/
Alokasi
Nomor Uraian Kegiatan Metode Alat/
Waktu
Bahan
pegintegrasian PPK, Literasi, 4 C dan
HOTS

Fasilitator memberikan penguatan jawab


2
atas hasil diskusi  Praktik
 LK 3.2
3 Presentasi PPT 3.1. langsun
g (unjuk
Setiap kelompok ditugaskan kerja)
4 menyusun prota (LK 3.1) dan prosem
(LK 3.2)
5 Diskusi dan penguatan oleh fasilitator

Penutup

Fasilitator bersama peserta


1 merefleksikan dan menyimpulkan
materi pelatihan

Fasilitator menyampaikan informasi


2 kegiatan selanjutnya atau tindak 15 menit
lanjut yang dapat dilakukan terkait
materi pelatihan
Kegiatan ditutup dengan games
3 penyemangat, motivasi, dan doa/rasa
syukur
LK. 3.1. Penyusunan Prota

Tugas : Penyusunan Prota


Tujuan : Mampu menyusun Prota Mata Pelajaran PJOK
Petunjuk :
1. Kerjakan tugas ini secara kelompok.
2. Cermatilah Kalender Pendidikan yang dimiliki.
3. Hitunglah minggu belajar efektif dan hari belajar
efektif.
4. Cermatilah seluruh KD PJOK.
5. Penyusunan Prota.
6. Susunlah Prota. Format di bawah ini dapat
dijadikan inspirasi.

PROGRAM TAHUNAN

Satuan Pendidikan : SD ………………………………..


Mapel : PJOK
Kelas : IV
Tahun Pelajaran : 2017/2018

Alokasi
NO KD Waktu (JP)
/1 JP = 35'
Memahami variasi dan kombinasi gerak dasar lokomotor, non-
lokomotor, dan manipulatif sesuai dengan konsep tubuh, ruang,
3.1
usaha, dan keterhubungan dalam permainan bola besar sederhana
dan atau tradisional*
16
Mempraktikkan variasi gerak dasar lokomotor, non-lokomotor, dan
manipulatif sesuai dengan konsep tubuh, ruang, usaha, dan
4.1
keterhubungan dalam permainan bola besar sederhana dan atau
tradisional*

… …

… Dan seterusnya, dilanjutkan untuk seluruh KD PJOK kelas IV


LK. 3.2. Penyusunan Prosem

Tugas : Penyusunan Prosem


Tujuan : Mampu menyusun Prosem Mata Pelajaran PJOK
Petunjuk :
1. Kerjakan tugas ini secara kelompok.
2. Bacalah suplemen modul PJOK bagian Prosem.
3. Telaah kalender pendidikan dan ciri khas satuan pendidikan
berdasarkan kebutuhan tingkat satuan pendidikan.
4. Tandai hari-hari libur, permulaan tahun pelajaran, minggu
pembelajaran efektif, dan waktu pembelajaran efektif (per minggu).
Hari-hari libur meliputi:
 Jeda tengah semester
 Jeda antar semester
 Libur akhir tahun pelajaran
 Hari libur keagamaan
 Hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional
 Hari libur khusus
5. Menghitung jumlah Hari Belajar Efektif (HBE) dan Jam Belajar Efektif
(JBE) setiap bulan dan semester dalam satu tahun.
6. Mendistribusikan alokasi waktu yang disediakan untuk seluruh KD
pengetahuan dan keterampilan. Pertimbangkan waktu untuk ulangan
serta review materi.
7. Susunlah Prosem. Format di bawah ini dapat dijadikan inspirasi.
PROGRAM SEMESTER

Satuan Pendidikan : SD ………………………………..


Mapel : PJOK
Kelas/Semester : IV/1
Tahun Pelajaran : 2017/2018

Kegiatan 4 : Penyusunan Rencana Program Pembelajaran (RPP)


Alokasi Waktu : 4 JP @ 45 Menit

Pendahuluan Telaah contoh RPP


(Doa, penyampaian Peserta menelaah
tujuan, motivasi, contoh RPP IV yang  Penguatan
penjelasan skenario ada di modul dan atas hasil
pelatihan, ice breaking, mengaitkannya telaah RPP
salam PPK/tepuk dengan penguatan  Presentasi
PPK/ Mars PPK, Lagu karakter, literasi, 4 C PPT 4.1
Nasional/Lagu dan HOTS
Daerah) (15’) (25’)
(10’)

Penutup
(Refleksi, kesimpulan,
games penyemangat,
salam PPK/tepuk  Telaah RPP Finalisasi RPP
PPK/Mars PPK, Lagu  Presentasi yang telah
Nasional/Lagu Daerah, hasil telaah dibuat hari
motivasi, rencana  Penguatan sebelumnya
tindak lanjut dan (85’) (30’)
doa/rasa syukur)
(15’)
Langkah-langkah Kegiatan

Nomor Uraian Kegiatan Metode Media/Alat/ Alokasi


Bahan Waktu

Pendahuluan

1 Kelas diawali dengan doa 10 menit

2 Fasilitator mengondisikan
peserta dengan dengan motivasi
dan ice breaking
3 Fasilitator menginternalisasi PPK
dengan mempraktikkan simbol-
simbol PPK antara lain salam
PPK/ tepuk PPK/ Mars PPK/Lagu
Indonesia Raya 3
stanza/LaguNasional/Lagu
Daerah

4 Fasilitator menjelaskan tujuan


dan skenario pelatihan
Inti

1 Peserta menelaah contoh RPP  Diskusi  PPT 4.1 165


PJOK yang ada di suplemen  Tanya  LK 4.1 menit
modul dan mengaitkannya jawab  Kertas
dengan penguatan karakter,  Presentasi flipchart
literasi, 4 C dan HOTS  Tugas  Spidol
mandiri
2 Fasilitator memberikan
penguatan atas hasil telaah RPP

3 Fasilitator menginternalisasi PPK


(salam PPK/ tepuk PPK)

4 Presentasi PPT 4.1

5 Tugas mandiri : masing-masing


peserta memfinalisasi RPP yang
telah disusun pada hari
sebelumnya
6 Fasilitator menekankan agar para
peserta memfokuskan untuk
mengintegrasikan PPK, Literasi,
4 C dan HOTS dalam RPP

7 Peserta saling menukarkan RPP


yang telah difinalisasi dan
ditelaah dengan LK. 4.1

8 Perwakilan peserta
mempresentasikan hasil telaah
yang telah dilakukan

9 Fasilitator menyampaikan
penguatan

Penutup

1 Fasilitator bersama peserta 15 menit


merefleksikan dan
menyimpulkan materi pelatihan

2 Fasilitator menekankan kembali


pentingnya integrasi PPK,
Literasi, 4 C dan HOTS dalam
pembelajaran

3 Fasilitator menyampaikan
informasi kegiatan selanjutnya
atau tindak lanjut yang dapat
dilakukan terkait materi
pelatihan
4 Kegiatan ditutup dengan games
penyemangat, motivasi,
internalisasi PPK (salam
PPK/tepuk PPK/Lagu
Nasional/Lagu Daerah) dan
doa/rasa syukur

Tugas dan Lembar Kerja

LEMBAR KERJA 4.1.


TELAAH RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nama Penelaah : .......................................................................
Institusi : .......................................................................
Tujuan:
Peserta mampu :

1. Mengembangkan keterampilan dalam menyusun RPP yang menguatkan karakter


siswa, kemampuan literasi, serta pengembangan kompetensi abad 21 sesuai
dengan Kurikulum 2013.
2. Meningkatkan keterampilan dalam merencanakan program/aktivitas
pembelajaran dengan mensinergikan tiga pusat pendidikan (sekolah, keluarga,
masyarakat) dan tiga jalur pendidikan (formal, informal, nonformal) dengan
menggali dan memanfaatkan sumber-sumber belajar yang ada di sekitarnya.

Langkah Kerja:
1. Kerjakan tugas ini secara berpasangan.
2. Tukarkan RPP antar peserta. Lakukan penelaahan.
3. Pelajari LK telaah RPP ini, cermati maksud dari setiap aspek dalam format.
4. Isilah LK sesuai dengan petunjuk pada format telaah RPP.
5. Berikan catatan khusus atau alasan Anda memberi skor pada suatu aspek pada
RPP.
6. Berikan masukan atau rekomendasi secara umum sebagai saran perbaikan RPP
pada kolom yang tersedia.
Petunjuk:

1. Berilah tanda cek (√) pada kolom “Ya” dan “Tidak” pada tiap aspek pengamatan.
Berikan catatan atau saran untuk perbaikan RPP sesuai penilaian Anda.

2. Fokuskan telaah RPP pada perencanaan penguatan karakter peserta didik melalui
literasi, kompetensi abad 21 (4C) dan HOTS.

3. Identitas RPP yang ditelaah:

Nama : ....................................................................................

Institusi : ....................................................................................

Saran
Aspek yang Diamati Ada Tidak Catatan
Perbaikan
A. Identitas
Saran
Aspek yang Diamati Ada Tidak Catatan
Perbaikan
1. Nama Sekolah
2. Kelas/Semester
3. Materi Pokok
4. Alokasi Waktu
B. Kompetensi Inti
1.Terdapat KI-1, KI-2, KI-3, dan KI-4
C. Kompetensi Dasar
1. Kompetensi Dasar Pengetahuan
(KD dari KI-3)
2. Kompetensi Dasar Keterampilan
(KD dari KI-4)
D. Indikator
1. Indikator dari Kompetensi Dasar
Pengetahuan (KD dari KI-3)
2. Indikator dari Kompetensi Dasar
Keterampilan (KD dari KI-4)
E.Perumusan Tujuan Pembelajaran
1. Tujuan realistik, dapat dicapai melalui
proses pembelajaran
2. Relevan antara KI, KD dan IPK
3. Mencakup pengembangan sikap,
pengetahuan dan keterampilan
4. Mengandung unsur proses dan hasil
pembelajaran.
5. Karakter siswa secara eksplisit
dirumuskan dalam tujuan pembelajaran
F. Materi Pembelajaran
1. Materi dikaitkan dengan pengetahuan lain
yang relevan, perkembangan Iptek , dan
kehidupan nyata
2. Materi disusun secara sistematis (dari
mudah ke sulit, dari konkrit ke abstrak)
H. Media dan sumber belajar
1. Memuat jenis media pembelajaran yang
relevan
2. Memuat jenis sumber belajar yang
relevan
I. Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Memuat aktivitas penyiapan fisik dan
psikis siswa dengan sapaan, doa dan
Saran
Aspek yang Diamati Ada Tidak Catatan
Perbaikan
pemberian salam
b. Memuat aktivitas penyampaian
kompetensi yang akan dicapai
c. Memuat aktivitas pengajuan pertanyaan
menantang untuk memotivasi
d. Memuat aktivitas penyampaian manfaat
mempelajari materi pembelajaran
e. Memuat aktivitas penyampaian aspek
yang akan dinilai selama proses
pembelajaran
f. Memuat aktivitas penyampaian
rencana/langkah-langkah kegiatan
(misalnya: kerja individual, kerja
kelompok, diskusi, melakukan observasi,
dll.)
g. Memuat kegiatan penguatan karakter
siswa dalam bentuk kegiatan
brainstorming
2. Kegiatan Inti
a. Memuat rancangan pembelajaran yang
sesuai dengan kompetensi yang akan
dicapai
b. Memuat aktivitas yang
menumbuhkan partisipasi aktif siswa
dalam pembelajaran
c. Tercermin langkah-langkah dalam
pendekatan saintifik/
pendekatan/model lain yang relevan
d. Memuat berbagai aktivitas
pembelajaran secara individu/
kelompok
3. Penutup pembelajaran
a. Memuat aktivitas siswa untuk
menyimpulkan atau merangkum materi
pembelajaran
b. Memuat aktivitas siswa untuk
merefleksi proses dan materi
pembelajaran
c. Memuat aktivitas tindak lanjut,
khusus bagi peserta didik yang
membutuhkan pelayanan khusus
Saran
Aspek yang Diamati Ada Tidak Catatan
Perbaikan
diberikan bantuan psiko-edukasi, dan
remedial / pengayaan;
d. Memuat aktivitas siswa untuk
penumbuhan nilai karakter (doa,
menyanyikan lagu wajib, lagu daerah,
menguatkan kembali sikap spiritual dan
sosial)
H. Penilaian
1. Terdapat teknik dan instrumen
penilaian sikap yang sesuai
2. Terdapat teknik dan instrumen
penilaian pengetahuan yang sesuai
3. Terdapat teknik dan instrumen
penilaian keterampilan yang sesuai
Skor yang diperoleh … …

Skor yang diperoleh


Nilai = x 100
Skor maksimal

Nilai = x 100 = ….
36

Masukan terhadap RPP secara umum:

...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................

......................................................................

Anda mungkin juga menyukai