Anda di halaman 1dari 31

Pengertian

• Budaya organisasi adalah sebuah sistem makna bersama


yang dianut oleh para anggota yang membedakan
suatu organisasi dari organisasi-organisasi lainnya
(Schein, E. H., 1985).
• Sistem makna bersama ini adalah
sekumpulan karakteristik kunci yang dijunjung tinggi oleh
organisasi (Robbins, Stephen P., 2008).
• Budaya organisasi adalah suatu sikap deskriptif, bukan
seperti kepuasan kerja yang lebih bersifat evaluatif.

2
Pengertian
• Budaya organisasi adalah nilai dan keyakinan bersama yang mendasari
identitas organisasi/perusahaan.
• Budaya organisasi adalah seperangkat nilai-nilai pokok, asumsi,
pemahaman, dan cara berfikir yang dimiliki bersama oleh anggota
organisasi dan diajarkan kepada anggota baru.
• Budaya organisasi merupakan nilai-nilai dan norma yang dianut dan
dijalankan oleh sebuah organisasi terkait dengan lingkungan tempat
organisasi tersebut menjalankan kegiatannya.
• Budaya organisasi merupakan “apa yang dirasakan, apa yang diyakini,
dan apa yang dijalani” oleh sebuah organisasi.

3
Tingkatan budaya organisasi
Budaya organisasi terdiri dari 3 tingkat.
1. Budaya organisasi yg tampak (visible).
– Cara berpakaian, simbol-simbol fisik, perayaan/ seremonial, dan tata
ruang kantor.
2. Budaya organisasi yg tidak tampak (invisible).
– Disiplin dan makna prestasi.
3. Keyakinan yang paling dalam atau asumsi-asumsi yang
tersembunyi.
– Adanya keyakinan bahwa atasan tidak pernah salah, anak buah selalu
salah, atau konsumen adalah raja.
4
Nilai organisasi

• Nilai organisasi menjadi dasar budaya organisasi.


• 5 komponen penting definisi nilai:
– Nilai adalah kepercayaan.
– Mengenai perilaku yang dikehendaki.
– Keadaan yang amat penting.
– Pedoman menyeleksi/mengevaluasi kejadian dan perilaku.
– Urut dari yang paling relatif penting.

5
Tiga Konsep NILAI
1. Nilai (values)
– Keyakinan yang dipegang teguh dan tampil dalam tingkah laku.
2. Nilai yang mendukung (espaused values)
– Nilai dan norma yang telah dibuat oleh organisasi, misalnya
keanekragaman, rasa hormat, integritas, dll.
3. Nilai yang diperankan (enacted values)
– Nilai dan norma yang dimiliki karyawan, misalnya sejauh mana
nilai rasa hormat tercermin dalam perilaku setiap karyawan.

6
Faktor penentu Budaya Organisasi
• Pengalaman organisasi (organizational experiences).
– Merupakan faktor penentu utama terciptanya sebuah budaya
organisasi tertentu.
– Pengalaman organisasi dapat berupa keberhasilan maupun kegagalan
yang dialami organisasi dalam menjalani kegiatannya dari waktu ke
waktu.
• Prinsip, norma, dan keyakinan, juga dapat menjadi faktor
penentu terbentuknya sebuah budaya organisasi.
– Prinsip, norma, dan keyakinan tertentu nilai-nilainya diadopsi sehingga
menentukan sebuah budaya organisasi.

7
Fungsi utama budaya organisasi
• Sebagai proses integrasi internal
– Budaya organisasi berfungsi sebagai pemersatu setiap komponen
internal organisasi.
• Sebagai proses adaptasi eksternal
– Budaya organisasi berfungsi sebagai sarana untuk menyesuaikan diri
dengan lingkungan luar organisasi.

8
Empat fungsi budaya organisasi secara internal
1. Memberikan identitas organisasi kepada karyawannya
2. Memudahkan komitmen kolektif.
3. Mendukung stabilitas sistem (hubungan sosial antar
personal).
4. Memudahkan karyawan memahami tujuan organisasi.

9
Sifat budaya organisasi
1. Budaya organisasi yg adaptif
• Budaya organisasi yang mampu
menyesuaikan dengan lingkungan luar
organisasi.
2. Budaya organisasi yg tidak adaptif
• Budaya organisasi yang tidak mampu
menyesuaikan dengan lingkungan luar
organisasi.
10
Bagaimana budaya ditanamkan dalam organisasi ?
1. Menggunakan filosofi, visi, misi, nilai-nilai, dan material organisasi
dalam rekruitmen, seleksi, dan sosialisasi.
2. Mendesain ruang kantor, lingkungan, dan bangunan.
3. Menggunakan slogan, bahasa, akronim, dan perkataan.
4. Sistem penghargaan, simbol status, dan kriteria promosi.
5. Cerita, legenda, dan mitos mengenai peristiwa atau orang-orang penting.
6. Melalui program pelatihan dan pengajaran oleh para manajer dan
supervisor.
7. Teladan sikap pimpinan.
8. Melalui sistem dan prosedur organisasi.
9. Melalui tujuan-tujuan organisasi yang ingin dicapai.
11
Jenis Budaya Organisasi
• Budaya communal
– Memberikan rasa memiliki bagi anggota.
• Budaya networked
– Anggota diperlakukan sebagai teman dan keluarga.
• Budaya mercenary
– Fokus langsung pada tujuan.
• Budaya fragmented
– Rasa memiliki sangat rendah.

12
13
Budaya kerja 5S Jepang

14
Budaya Kerja Kemenag

15
Budaya Kerja BRI

16
17
Etika organisasi
• Pada pengertian yang paling dasar, etika adalah sistem nilai pribadi yang
digunakan untuk memutuskan apa yang benar, atau apa yang paling
tepat, dalam suatu situasi tertentu;
• Etika organisasi digunakan untuk memutuskan apa yang konsisten
dengan sistem nilai yang ada dalam organisasi dan diri pribadi.
Hakikat etika:
1. Merupakan konsep tata nilai dan pengukuran terhadap sikap, perilaku
atau ucapan yang dianggap baik, lazim dan patut untuk dilakukan;
2. Refleksi mengenai nilai-nilai dan norma moral yang dipedomani
seseorang atau kelompok dalam mengatur pola sikap, perilaku ataupun
ucapannya.

18
Norma Etika
1. Jujur (ketulusan hati, keikhlasan, tidak berbohong, tidak curang, dll).
2. Adil (arif, bijak, tenggang rasa, tidak diskriminatif, tidak memihak, dll).
3. Tepat Janji (sumpah, ikrar, komitmen, dll).
4. Taat Aturan (mentaati dan mematuhi peraturan perundang-undangan).
5. Tanggung jawab (tanggung hasil dan resiko, memperbaiki diri, dll).
6. Responsif (cepat tanggap, antisipatif, dan proaktif).
7. Hati-hati (jaga harmonisasi, cegah keresahan/ kerugian masyarakat).
8. Sopan santun (sikap, perilaku, tindakan, dan ucapan secara etis;
bertatakrama, saling hormat, beradab, dan berbudi pekerti dalam
berhubungan dengan orang lain.)

19
Mengembangkan etika di tempat kerja

• Menerapkan tingkah laku etis (pemimpin/ manager sebagai


model peran).
• Penyaringan karyawan dalam seleksi awal.
• Mengembangkan kode etik.
• Menyediakan pelatihan etika.
• Memberikan dukungan terhadap perilaku etis.
• Menerapkan etika dalam praktek sehari-hari.

20
Etika Kerja/ interaksi individu dalam organisasi

• Etika kerja mengatur hubungan individu dalam organisasi


bersikap, berperilaku, berinteraksi, dan melakukan proses
kerja dengan pihak-pihak di dalam dan di luar perusahaan
dalam membangun budaya kerja dan budaya perusahaan.

21
Lingkup Etika Kerja
1. Sikap individu dalam perusahaan.
2. Sikap individu dalam perusahaan dengan wewenang dan
jabatan.
3. Hubungan individu dalam perusahaan dengan atasan dan
bawahannya.
4. Hubungan antar sesama individu dalam perusahaan.
5. Hubungan individu dalam perusahaan dengan individu
stakeholder lainnya.
6. Hal-hal yang dilarang oleh perusahaan bagi setiap individu
dalam perusahaan.
22
Interaksi yang baik
1. Menghargai setiap individu dalam perusahaan, menunjukkan sikap
sopan santun serta membangun penghargaan pribadi.
2. Membangun komitmen dan menunjukkan perlakuan yang sama
kepada semua individu dalam perusahaan tanpa melihat ras, warna
kulit, agama, asal-usul, hambatan fisik atau mental, gender dan usia.
3. Meyakinkan para individu dalam perusahaan untuk menyampaikan
opininya tentang kebijakan dan praktek-praktek perusahaan dengan
berkomunikasi secara terbuka.
4. Menyediakan dan memelihara lingkungan dan tempat kerja yang
kondusif, sehat dan teratur.

23
Interaksi yang baik
5. Membuat para individu dalam perusahaan mendapatkan
informasi tentang kebijakan, rencana, dan kemajuan
perusahaan lewat komunikasi yang teratur.
6. Memberi peluang yang rasional kepada individu dalam
perusahaan, konsisten dengan misi dan visi perusahaan untuk
mengikuti pelatihan agar menjadi individu yang kompeten pada
pekerjaannya.
7. Mengusahakan promosi yang konsisten dengan kebutuhan
perusahaan setiap saat, sehingga tersedia SDM dengan
kualifikasi kompetensi sesuai kebutuhan.
24
Interaksi yang baik

8. Memberikan kompensasi dan manfaat yang jelas dan


menarik serta memberi imbalan dan mempertahankan
individu yang berkualitas.
9. Tidak boleh memaksa, mempengaruhi dan/ atau melarang
keterlibatan individu memberikan kontribusi dalam proses
politik selama dilakukan secara wajar serta tidak
bertentangan dengan peraturan perusahaan yang berlaku.

25
Prinsip-prinsip Etika
1. Prinsip Keindahan
– Prinsip ini mendasari segala sesuatu yang mencakup rasa senang
terhadap keindahan. Berdasarkan prinsip ini, manusia memperhatikan
nilai-nilai keindahan dan ingin menampakkan sesuatu yang indah dalam
perilakunya.
– Misalnya dalam berpakaian, penataan ruang, dan sebagainya sehingga
membuatnya lebih bersemangat untuk bekerja.

26
2. Prinsip Persamaan
– Setiap manusia pada hakikatnya memiliki hak dan tanggung jawab yang
sama, sehingga muncul tuntutan terhadap persamaan hak antara laki-
laki dan perempuan, persamaan ras, serta persamaan dalam berbagai
bidang lainnya.
– Prinsip ini melandasi perilaku yang tidak diskriminatif atas dasar
apapun.

27
3. Prinsip Kebaikan
– Prinsip ini mendasari perilaku individu untuk selalu berupaya berbuat
kebaikan dalam berinteraksi dengan lingkungannya.
– Prinsip ini biasanya berkenaan dengan nilai-nilai kemanusiaan seperti
hormat-menghormati, kasih sayang, membantu orang lain, dan
sebagainya.
– Manusia pada hakikatnya selalu ingin berbuat baik, karena dengan
berbuat baik dia akan dapat diterima oleh lingkungannya.
– Contoh penerapan: penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan
yang diberikan kepada masyarakat sesungguhnya bertujuan untuk
menciptakan kebaikan bagi masyarakat.

28
4. Prinsip Keadilan
– Pengertian keadilan adalah kemauan yang tetap dan kekal
untuk memberikan kepada setiap orang apa yang semestinya
mereka peroleh.
– Oleh karena itu, prinsip ini mendasari seseorang untuk bertindak
adil dan proporsional serta tidak mengambil sesuatu yang menjadi
hak orang lain.

29
5. Prinsip Kebebasan
– Kebebasan dapat diartikan sebagai keleluasaan
individu untuk bertindak atau tidak bertindak sesuai
dengan pilihannya sendiri.
– Dalam prinsip kehidupan dan hak asasi manusia,
setiap manusia mempunyai hak untuk melakukan
sesuatu sesuai dengan kehendaknya sendiri
sepanjang tidak merugikan atau mengganggu hak-hak
orang lain.
• Oleh karena itu, setiap kebebasan harus diikuti dengan
tanggung jawab sehingga manusia tidak melakukan tindakan
yang semena-mena kepada orang lain.
30

Anda mungkin juga menyukai