Anda di halaman 1dari 24

NILAI BUDAYA

DAN
ETIKA ORGANISASI
Anggota Kelompok
1. Christian Widodo (8105145124)
2. Eka Agustina (8105142732)
3. Hana Mufida Naufal (8105145110)
4. Nurul Amaliah (8105145128)
1
5. Rizky Abqari (8105145067)

PENGERTIAN
Budaya Organisasi adalah nilai dan
keyakinan bersama yang mendasari
identitas organisasi/perusahaan.
Budaya Organisasi adalah seperangkat
nilai-nilai pokok, asumsi, pemahaman dan
cara berfikir yang dimiliki bersama oleh
anggota organisasi dan diajarkan kepada
anggota baru.
2

Budaya Organisasi merupakan Nilai-nilai dan norma yang


dianut dan dijalankan oleh sebuah organisasi terkait dengan
lingkungan di mana organisasi tersebut menjalankan
kegiatannya

Budaya organisasi merupakan apa yang dirasakan, apa yang


diyakini, dan apa yang dijalani oleh sebuah organisasi.

TIGA TINGKAT BUDAYA ORGANISASI


Budaya Organisasi ada 3 tingkat :
1. Budaya Organisasi yg tampak (Visible) cara
berpakaian, simbol-simbol fisik,
perayaan/seremonial, dan tata ruang kantor.
2. Budaya Organisasi yg tidak tampak (Invisible)
disiplin dan makna prestasi.
3. Keyakinan yg paling dalam atau asumsi-asumsi yg
tersembunyi adanya keyakinan bahwa atasan tdk
pernah salah-anak buah selalu salah atau konsumen
adalah raja.
4

TIGA KONSEP NILAI


1. NILAI
Keyakinan yang dipegang teguh dan tampil dalam tingkah
laku.
2. NILAI YG MENDUKUNG (Espaused Values)
Nilai dan norma yang telah dibuat oleh organisasi.
(Mis: Keanekragaman, rasa hormat, dan integritas...)
3. NILAI YG DIPERANKAN (Enacted Values)
Nilai dan norma yang dimiliki karyawan.
(Mis : Sejauhmana nilai rasa hormat tercermin dalam
perilaku setiap karyawan...)
5

Keyakinan yang dipegang teguh dan tampil dalam


tingkah laku.

5 komponen penting definisi nilai :

Nilai adalah kepercayaan

Mengenai perilaku yang dikehendaki

Keadaan yang amat penting

Pedoman menyeleksi/mengevaluasi kejadian dan


perilaku

Urut dari yang paling relatif penting

Nilai-nilai organisasi : Dasar Budaya


Organisasi

TAHAP SOSIALISASI

Sosialisasi Antisipasi
Akomodasi
Manajemen Peran

FAKTOR PENENTU BUDAYA ORGANISASI

Pengalaman Organisasi (Organizational Experiences)


merupakan faktor penentu utama terciptanya
sebuah Budaya Organisasi tertentu.
Pengalaman Organisasi dapat berupa keberhasilan
maupun kegagalan yang dialami organisasi dalam
menjalani kegiatannya dari waktu ke waktu.
Prinsip, Norma, Keyakinan, juga dapat menjadi faktor
penentu terbentuknya sebuah Budaya Organisasi.
Prinsip, Norma, dan keyakinan tertentu nilainilainya diadopsi sehingga menentukan sebuah
budaya organisasi.
8

FUNGSI UTAMA BUDAYA


ORGANISASI
SEBAGAI PROSES INTEGRASI INTERNAL
Budaya organisasi berfungsi sebagai pemersatu
setiap komponen internal organisasi
SEBAGAI PROSES ADAPTASI EKSTERNAL
Budaya organisasi berfungsi sebagai sarana
untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan luar
organisasi
9

EMPAT FUNGSI BUDAYA


ORGANISASI SECARA INTERNAL

1. Memberikan identitas organisasi kepada


Karyawannya
2. Memudahkan komitmen kolektif
3. Mendukung stabilitas sistem (hubungan)
Sosial antar personal
4. Memudahkan karyawan memahami tujuan
Organisasi
10

SIFAT BUDAYA ORGANISASI


BUDAYA ORGANISASI YG ADAPTIF
Budaya organisasi yang mampu menyesuaikan
dengan lingkungan luar organisasi
BUDAYA ORGANISASI YG TIDAK ADAPTIF
Budaya organisasi yang tidak mampu menyesuaikan dengan lingkungan luar organisasi
11

BAGAIMANA BUDAYA DITANAMKAN DALAM


ORGANISASI ?

1. Menggunakan filosofi, visi, misi, nilai-nilai dan material


organisasi dalam rekruitmen, seleksi, dan sosialisasi.
2. Mendesain ruang kantor, lingkungan dan bangunan
3. Menggunakan slogan, bahasa, akronim, dan perkataan
4. Sistem penghargaan, simbol status dan kriteria promosi
5. Cerita, legenda dan mitos mengenai peristiwa atau orang-orang
penting
6. Melalui program pelatihan dan pengajaran oleh para manajer
dan supervisor
7. Teladan sikap pimpinan
8. Melalui sistem dan prosedur organisasi
9. Melalui tujuan-tujuan organisasi yg ingin dicapai.
12

JENIS BUDAYA ORGANISASI

Budaya communal

Budaya networked

Anggota diperlakukan sebagai teman dan keluarga

Budaya mercenary

Memberikan rasa memiliki bagi anggota

Fokus langsung pada tujuan

Budaya fragmented

Rasa memiliki sangat rendah

13

MENCIPTAKAN BUDAYA
ORGANISASI

14

ETIKA ORGANISASI
Pada pengertian yang paling dasar, etika adalah sistem nilai
pribadi yang digunakan memutuskan apa yang benar, atau apa
yang paling tepat, dalam suatu situasi tertentu; memutuskan apa
yang konsisten dengan sistem nilai yang ada dalam organisasi
dan diri pribadi.
Hakikat Etika :
1. Merupakan konsep tata nilai dan pengukuran terhadap sikap,
perilaku atau ucapan yang dianggap baik, lazim dan patut
untuk dilakukan;
2. Refleksi mengenai nilai-nilai dan norma moral yang
dipedomani seseorang atau kelompok dalam mengatur pola
sikap, perilaku ataupun ucapannya.
15

Norma Etika :
1.Jujur
2.Adil
3.Tepati Janji
4.Taat Aturan
5.Tanggung jawab
6.Responsif
7.Hati-hati
8.Sopan santun
16

MENGEMBANGKAN ETIKA DI
TEMPAT KERJA
1. Menerapkan tingkah laku etis
(pemimpin/manajer sebagai model peran)
2. Penyaringan karyawan dalam seleksi awal
3. Mengembangkan kode etik
4. Menyediakan pelatihan etika
5. Memberikan dukungan terhadap perilaku etis
6. Menerapkan etika dalam praktek sehari-hari
17

ETIKA KERJA
( INDIVIDU DALAM ORGANISASI )
Mengatur hubungan individu dalam organisasi
bersikap, berperilaku, berinteraksi dan melakukan
proses kerja dengan pihak-pihak di dalam dan di
luar perusahaan dalam membangun budaya kerja
dan budaya perusahaan

18

LINGKUP ETIKA KERJA


1. Sikap individu dalam perusahaan
2. Sikap individu dalam perusahaan dengan
wewenang dan jabatan
3. Hubungan individu dalam perusahaan dengan
atasan dan bawahannya
4. Hubungan antar sesama individu dalam
perusahaan
5. Hubungan individu dalam perusahaan dengan
individu stakeholder lainnya
6. Hal-hal yang dilarang oleh perusahaan bagi
setiap individu dalam perusahaan

19

INTERAKSI INDIVIDU DALAM ORGANISASI


1. Menghargai setiap individu dalam perusahaan, menunjukkan sikap
sopan santun serta membangun penghargaan pribadi.
2. Membangun komitmen dan menunjukkan perlakuan yang sama
kepada semua individu dalam perusahaan tanpa melihat ras, warna
kulit, agama, asal-usul, hambatan fisik atau mental, gender dan usia.
3. Meyakinkan para individu dalam perusahaan untuk menyampaikan
opininya tentang kebijakan dan praktek-praktek perusahaan dengan
berkomunikasi secara terbuka.
4. Menyediakan dan memelihara lingkungan dan tempat kerja yang
kondusif, sehat dan teratur.

20

5. Membuat para individu dalam perusahaan mendapatkan


informasi tentang kebijakan, rencana dan kemajuan
perusahaan lewat komunikasi yang teratur.
6. Memberi peluang yang rasional kepada individu dalam
perusahaan, konsisten dengan misi dan visi perusahaan
untuk mengikuti pelatihan agar menjadi individu yang
kompeten pada pekerjaannya.
7. Mengusahakan promosi yang konsisten dengan kebutuhan
perusahaan setiap saat, sehingga tersedia sdm dengan
kualifikasi kompetensi sesuai kebutuhan.

21

8. Memberikan kompensasi dan manfaat yang jelas


dan menarik serta memberi imbalan dan
mempertahankan individu yang berkualitas.
9. Tidak boleh memaksa, mempengaruhi dan atau
melarang keterlibatan individu memberikan kontribusi
dalam proses politik selama dilakukan secara wajar
serta tidak bertentangan dengan peraturan
perusahaan yang berlaku.

22

SUMBER REFERENSI
https://
innsn.wordpress.com/2012/09/22/etika-dan-buday
a-dalam-organisasi/
Ivancevich, John. M., Robert Konopaske dan
Micahael T. Mateson, 2006, Perilaku dan
Manajemen Organisasi, edisi 1 dan 7, Jakarta:
Eirlangga

23

Thank You For Attention

Merci Bien

GRACIAS
24

Anda mungkin juga menyukai