Anda di halaman 1dari 17

BUDAYA ORGANISASI

Dr. Sry Rosita, SE.,MM


BUDAYA ORGANISASI
• Adalah mendeskripsikan bagaimana orang-orang didalam organisasi
berpikir (cipta), berperasaan (rasa), dan bertindak (karsa) atau dengan
kata lain sebagai nilai-nilai yang dimiliki, diyakini dan dipatuhi oleh
anggota-anggota organisasi.
TUJUAN DAN MANFAAT
BUDAYA ORGANISASI
1. Identitas organisasi yang membedakan organisasi satu dengan lainnya
2. Perekat kebersamaan dalam hidup multikultur
3. Sarana pencapaian tujuan karena adanya kesamaan pikiran, pendapat,
gerak dan langkah
4. Meningkatkan kesehatan iklim organisasi yang kondusif
5. Meningkatkan mutu produk organisasi
6. Menjelaskan dinamika kultur dalam organisasi
7. Memahami iptek baru yang mempengaruhi dan dipengaruhi organisasi
8. Memahami resistensi budaya terhadap perubahan yang terjadi seperti
pembelajaran organisasional dan perubahan organisasi
NILAI BUDAYA ORGANISASI
1. Nilai budaya yang dianut oleh suatu organisasi berperan sangat penting
terhadap keefektifan dan kefisienan suatu organisasi dalam mencapai tujuan
organisasi tersebut, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
2. Peran nilai budaya adalah untuk menentukan arah organisasi, menggerakkan
apa yang boleh dan tidak boleh untuk dilakukan, mengelola sumber daya yang
dimiliki organisasi tersebut, dan juga sebagai alat menghadapi masalah dan
peluang dari lingkungan internal dan eksternal.
3. Sebuah organisasi mempunyai budaya masing-masing. Ini menjadi salah satu
pembeda antara satu organisasi dengan organisasi lainnya. Perbedaan ini yang
menyebabkan tiap organisasi memiliki karakteristik nya masing – masing.
DIMENSI BUDAYA ORGANISASI
1. Prilaku yang diamati
2. Norma kelompok
3. Nilai-nilai pendukung
4. Filosofi
5. Aturan main
6. Iklim
7. Keterampilan
8. Pola berfikir
9. Simbol-simbol
10. Dll
KARAKTERISTIK
BUDAYA ORGANISASI

1. Inovasi dan keberanian mengambil resiko


2. Perhatian pada hal-hal rinci
3. Orientasi hasil
4. Orientasi orang
5. Orientasi tim
6. Keagresifan
7. Stabilitas
1. Inovasi dan Keberanian
Mengambil Resiko

• yakni sejauh mana karyawan didorong untuk bersikap


inovatif dan berani menambil resiko.
2. Perhatian Pada Hal-Hal Rinci

• yakni sejauh mana karyawan diharapkan menjalankan


presisi, analisis, dan perhatian pada hal-hal detail.
3. Orientasi Hasil

• yakni sejauh mana manajemen berfokus lebih pada hasil


ketimbang pada teknik dan proses yang digunakan untuk
mencapai hasil tersebut.
4. Orientasi Orang

• yakni sejauh mana keputusan-keputusan menajemen mempertimbangkan


efek dari hasil tersebut atas orang yang ada dalam organisasi.
5. Orientasi Tim

• yakni sejauh mana kegiatan-kegiatan kerja diorganisasi


pada tim ketimbang pada individu-individu.
6. Keagresifan

• Yakni sejauh mana orang bersikap agresif dan kompetitif


ketimbang santai.
7. Stabilitas

• Yakni sejauh mana kegiatan-kegiatan organisasi


menekankan dipetahankannya status quo dalam
perbandingannya dengan pertumbuhan.
TINGKATAN
BUDAYA ORGANISASI
1. Artifak (hasil kecerdasan manusia)
2. Nilai-nilai yang didukung
3. Asumsi dasar yang mendasari
Tingkatan kultur (Schein, 1992)

PROSES DAN STRUKTUR ORGANISASI YANG


ARTIFAK TAMPAK

NILAI-NILAI YANG STRATEGI, TUJUAN, DAN FILOSOFI


MENDUKUNG

ASUMSI DASAR
TIDAK SADAR, MENERIMA KEPERCAYAAN,
YANG PERSEPSI, PIKIRAN, DAN PERASAAN
MENDASARI
PENGARUH
BUDAYA ORGANISASI

• Pengaruh budaya organisasi dalam praktik konkrit dapat teramati, dirasakan, dipahami dan
dialami oleh segenap anggota (dikenali oleh orang-orang dari luar lingkungan) dalam bentuk:
1. Keteraturan perilaku
2. Norma-norma
3. Nilai-nilai baku
4. Filsafat
5. Peraturan-peraturan
6. Iklim organisasi
1. Keteraturan perilaku; segenap anggota organisasi berintegrasi satu sama lain dengan menggunakan bahasa,
terminologi, dan tata cara yang berlaku.
2. Norma-norma; standar dan ketentuan perilaku, termasuk petunjuk tentang pekerjaan yang harus dilaksanakan.
3. Nilai-nilai baku; meliputi nilai-nilai yang penting yang hendak ditanamkan, dibangun, dan resapi bersama oleh
segenap anggota organisasi, misalnya kualitas pelayanan, mutu produk, efesiensi, dan lain-lain.
4. Filsafat; kebijakan-kebijakan yang mencerminkan kepercayaan organisasi tentang bagaimana memperlakukan
karyawan dan konsumen.
5. Peraturan-peraturan; Petunjuk tentang bagaimana bergaul dengan organisasinya, apa yang diharapkan
dari seorang anggota organisasi.
6. Iklim organisasi; perasaan secara keseluruhan terhadap tatanan fisik, cara berintegrasi antar anggota, dan
pola bertindak terhadap orang luar.

Anda mungkin juga menyukai