Anda di halaman 1dari 8

BISNIS PENDUKUNG

Sistem Informasi Manajemen


Sistem Informasi Manajemen merupakan sistem yang dapat berjalan
dengan baik apabila semua proses didukung dengan teknologi yang
tinggi, sumber daya yang berkualitas, dan yang terpenting adalah
komitmen dari perusahaan. Selain itu, pengertian dari sistem
informasi manajemen adalah sistem yang terdiri dari manusia dan
mesin yang terpadu untuk mengumpulkan, mengolah, dan
menyajikan informasi yang akan digunakan dalam pengambilan
keputusan manajemen. Sistem ini mempunyai dua fungsi utama, yaitu
pengumpulan data dan pengolahan data. Data yang dikumpulkan
dapat berupa data internal, seperti: laporan penjualan, jumlah
karyawan, jumlah persediaan. Sedangkan data eksternal, seperti: data
pesaing, perilaku konsumen, dan peraturan pemerintah. Data yang
terkumpul tersebut kemudian diolah dengan cara pengklasifikasian,
perhitungan, peringkasan. Hasil dari kedua fungsi tersebut dapat
disajikan dalam berbagai bentuk laporan yang berisi informasi yang
diperlukan untuk pembuatan-pembuatan keputusan bisnis.
Manajemen Risiko
Ahli ekonomi, statistik, dan disiplin ilmu lainnya memiliki konsep
sendiri-sendiri mengenai apa yang dimaksud dengan risiko. Tetapi,
berdasarkan kebiasaan umum yang diterima dalam berbagai bidang
disiplin ilmu, risiko dirumuskan berkaitan dengan ketidakpastian
(uncertainty) (Rejda,2005). Dari keterangan tersebut risiko dapat
didefinisikan sebagai uncertainty concerning the occurance of a loss
(ketidakpastian yang berkaitan dengan terjadinya suatu kerugian).
Sebagai contoh adalah risiko kerugian usaha yang terjadi karena
adanya ketidakpastian usaha dimasa mendatang dan risiko kehilangan

pekerjaan yang terjadi karena adanya ketidakpastian dimasa yang


akan datang. Jika dilihat pengertian risiko dalam bidang manajemen
keuangan sebagai salah satu faktor yang sangat penting dalam
manajemen perusahaan, maka risiko dapat dilihat sebagai variability
of return. Dalam hal ini risiko dapat dilihat dari deviasi yang terjadi
antara (actual return) dengan pembelian yang diharapkan (expected
return), dimana semakin besar dispersi actual return (yang tidak
menguntungkan) dari expected return, maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa risiko usaha tersebut semakin tinggi. Di dalam manajemen
risiko, penyebab terjadinya kerugian disebut sebagai peril. Sebagi
contoh, kenaikan harga bahan baku produk yang diimpor dari luar
negeri dan harus dibayar dengan mata uang Dollar Amerika, menjadi
peril bagi perusahaan-perusahaan di Indonesia yang menggunakan
bahan baku impor dalam jumlah yang besar seperti industri susu, cat,
computer, dan lain sebagainya pada saat krisis moneter melanda
Indonesia di tahun 1998-2000. Risiko dapat diklasifikasikan menjadi
tiga kelompok, yaitu:
1. Risiko murni dan risiko spekulasi
2. Risiko mendasar dan risiko spesifik
3. Risiko perusahaan
Risiko murni dan risiko spekulasi
Risiko murni merupakan suatu situasi dimana dalam situasi tersebut
hanya terdapat satu kemungkinan bagi perusahaan, yaitu mengalami
kerugian atau tidak mengalami kerugian. Contohnya adalah banjir
lumpur PT Lapindo Brantas yang merupakan pure risk karena
perusahaan manapun yang dibanjiri lumpur dan terendam lumpur
hanya akan mengalami kerugian. Berbeda dengan risiko murni, risiko
spekulasi merupakan risiko yang terjadi dalam situasi dimana terdapat
kemungkinan bagi perusahaan untuk mengalami keuntungan maupun
kerugian. Contohnya adalah investor yang membeli saham perusahaan
akan menghadapi risiko spekulasi, yakni ia dapat memperoleh

keuntungan modal apabila harga saham naik atau mengalami kerugian


apabila harga sahamnya turun.

Risiko mendasar dan risiko spesifik


Risiko mendasar merupakan risiko yang mempengaruhi perekonomian
secara keseluruhan atau kelompok individu dalam jumlah besar dalam
suatu negara. Contohnya adalah terjadinya peningkatan inflasi secara
cepat, meningkatnya tingkat pengangguran dalam jumlah yang
signifikan. Hal tersebut merupakan risiko mendasar yang akan
berpengaruh terhadap ekonomi keseluruhan. Sedangkan risiko spesifik
adalah risiko yang berpengaruh hanya kepada individu-individu dalam
jumlah yang kecil atau hanya terhadap satu perusahaan dan tidak
berpengaruh terhadap komunitas ekonomi secara menyeluruh.
Contohnya adalah sebuah bank dapat mengalami kerugian akibat
sistem proteksi yang lemah dalam aktivitas perbankan dengan
menggunakan komputer, sehingga para hacker dapat menerobos
firewall yang digunakan bank untuk memindahkan dana bank dalam
jumlah besar ke rekening hacker tersebut. Kerugian yang dialami bank
ini belum tentu kerugian yang diderita bank secara umum.
Risiko perusahaan
Risiko perusahaan mencakup semua kategori risiko utama yang
dihadapi oleh sebuah perusahaan.
Terdapat empat metode yang dapat digunakan perusahaan untuk
mengelola risiko, yaitu:
1.
2.
3.
4.

Menghindari risiko
Mencegah kerugian
Mengurangi kerugian
Transfer risiko

Menghindari risiko bermakna bahwa kerugian tertentu tidak akan


diperoleh perusahaan karena perusahaan sudah menghindari risiko
tersebut. Contohnya adalah perusahaan tidak akan memperoleh risiko
kerugian yang timbul akibat mempekerjakan manajer yang tidak
berpengalaman karena perusahaan merekrut karyawan yang memiliki
pengalaman kerja. Contoh lainnya adalah perusahaan akan terhindar
dari risiko kebanjiran apabila perusahaan mendirikan pabrik di daerah
yang bebas banjir.
Mencegah kerugian menunjukkan berbagai langkah yang digunakan
perusahaan untuk mencegah timbulnya kerugian. Contohnya adalah
perusahaan dapat mengurangi risiko terjadinya kecelakaan di tempat
kerja dengan menerapkan berbagai aturan yang harus dipatuhi
karyawan di tempat kerja.
Mengurangi kerugian menunjukkan berbagai langkah yang
digunakan perusahaan untuk mengurangi beban kerugian, apabila
kerugian itu benar terjadi. Contohnya adalah minuman berkarbonase
merk HSC yang merupakan private brand Hero kalah bersaing dengan
Coca Cola, maka manajemen perusahaan kemudian menjual produk
yang belum sempat dipasarkan kepada Coca Cola untuk dimusnahkan
dan sebagai konsekuensinya Hero tidak boleh memproduksi HSC.
Transfer risiko adalah metode untuk mengurangi risiko dengan
mentransfer risiko kerugian yang mungkin terjadi kepada perusahaan
asuransi. Contohnya adalah Bank BTPN mengasuransikan para
debitornya yang sebagian di antaranya merupakan para pensiunan
berusia lanjut untuk mengurangi terjadinya risiko kerugian kredit
bermasalah karena debitor meninggal dunia.

Uang dan perbankan

Dalam kegiatan perekonomian ada banyak pihak dan hal yang


terlibat. Dalam hal ini uang dan lembaga perbankan memegang
peranan yang sangat penting. Karena uang merupakan alat
pembayaran yang berlaku sekarang untuk semua transaksi jual-beli
baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Keberadaan uang
menyediakan alternatif transaksi yang lebih mudah daripada barter
yang tidak efisien dan kurang cocok digunakan dalam sistem ekonomi
modern karena membutuhkan orang yang memiliki keinginan yang
sama untuk melakukan pertukaran dan juga kesulitan dalam
penentuan nilai. Efisiensi yang didapatkan dengan menggunakan uang
pada akhirnya akan mendorong perdagangan dan pembagian tenaga
kerja yang kemudian akan meningkatkan produktivitas dan
kemakmuran.
Pada umumnya Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang
kegiatan utamanya adalah menerima simpanan, giro, tabungan dan
deposito. Kemudian bank dikenal juga sebagai tempat untuk
meminjam uang (kredit) bagi masyarakat yang membutuhkannya.
Disamping itu, bank juga dikenal sebagai tempat untuk menukar uang,
atau menerima segala bentuk pembayaran seperti pembayaran listrik,
telepon, air, pajak, uang kuliah dan sebagainya.

Akuntansi
Akuntansi merupakan proses pencatatan, pengklasifikasian,
penafsiran dan pelaporan data/informasi keuangan serta
penginterpretasian data/informasi keuangan yang telah disusun.
Akuntan adalah orang yang melakukan kegiatan akuntansi. Akuntan
mengelola semua informasi keuangan yang berkaitan dengan status
dan operasi perusahaan serta membantu dalam pengambilan
keputusan. Ada empat jenis akuntan, diantaranya adalah akuntan
privat, akuntan public, akuntan pemerintah dan akuntan pendidik.

Akuntan privat adalah akuntan yang bekerja pada suatu


perusahaan atau lembaga tertentu secara penuh dan menjadi
karyawan pada perusahaan tersebut. Akuntansi public adalah
akuntan yang tidak bekerja pada lembaga tertentu tetapi berdiri
sendiri melalui suatu kantor akuntan publik dan bersama para stafnya
memberikan jasa kepada masyarakat dengan imbalan tertentu.
Akuntan pemerintah adalah akuntan yang bekerja pada lembaga
pemerintah, dimana bidang kerjanya antara lain akuntan pajak.
Akuntan pendidik adalah akuntan yang mengabdikan ilmunya
dibidang pendidikan akuntansi, baik secara informal maupun formal.
Kegunaan akuntansi bagi pihak manajemen dalam perusahaan
adalah memberikan informasi keuangan yang akan membantu dalam
memperkirakan hasil-hasil operasi perusahaan, pengawasan
penggunaan fasilitas, dan membantu dalam pembuatan keputusan
bisnis. Bagi para investor dan kreditur akuntansi berguna untuk
mengetahui seberapa jauh perkembangan perusahaan beserta kondisi
keuangannya agar dapat menghindari kesalahan dalam penanaman
modal dan pemberian fasilitas kredit. Sedangkan bagi pihak
pemerintah berguna untuk kepentingan perhitungan dan pembayaran
pajak.
Akuntansi terbagi dalam bidang-bidang, yaitu akuntansi
keuangan, akuntansi pemeriksaan, akuntansi manajemen, akuntansi
biaya, akuntansi perpajakan, akuntansi pemerintahan, sistem informasi
akuntansi, dan akuntansi penganggaran(budgeting).
Dasar Statistik
Pengertian statistik terbagi menjadi dua. Pertama, statistik
adalah kumpulan dari suatu cara dan aturan mengenai pengumpulan
data (keterangan-keterangan mengenai sesuatu), analisis, dan
interpretasi data yang berbentuk angka-angka. Pengertian yang kedua

tentang statistik adalah bilangan-bilangan yang menerangkan


karakteristik dari sekumpulan data (pengamatan). Dari kedua
pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa ilmu statistik adalah
kumpulan dari cara-cara dan aturan-aturan mengenai pengumpulan,
pengolahan, penafsiran, dan penarikan kesimpulan dari data berupa
angka-angka.
Statistik terbagi menjadi dua bagian, yaitu statistik deskriptif dan
statistik induktif. Statistik deskriptif adalah bagian dari statistik yang
membicarakan mengenai penyusunan data ke dalam daftar atau
jadwal, pembuatan grafik, dan lain-lain yang tidak menyangkut
penarikan kesimpulan. Sedangkan statistik induktif adalah bagian
statistik yang mencakup semua aturan dan cara yang dapat dipakai
sebagai salah satu alat di dalam mencoba menarik kesimpulan yang
berlaku umum dari data yang sudah tersusun dan diolah sebelumnya.
Penggunaan statistik, sebagi berikut:
1. Di bidang produksi
- Penentuan standar produk dan pengendaliannya
- Penentuan pola produksi
- Studi gerak dan waktu
- Pengujian terhadap metode produksi baru
2. Di bidang pemasaran
- Penaksiran potensi pasar bagi produk baru
- Mengamati pengaruh iklan terhadap penjualan
- Peramalan penjualan
3. Di bidang keuangan
- Berbagai kemungkinan investasi
- Trend penjualan saham
4. Di bidang personalia/ SDM
- Trend kebutuhan tenaga kerja
- Penelitian tentang perilaku tenaga kerja

5. Di bidang akuntansi
- Angka indeks (untuk penyesuaian harga)
- Time series (perkembangan biaya produksi)
- Auditing

Referensi : - http://amrannet.blogspot.com/2013/06/makalah-uang-danperbankan_302.html
- http://nda-aping.blogspot.com
- Nilasari, Irma & Wiludjeng, Sri. 2006. Pengantar Bisnis. Yogyakarta:
Graha Ilmu.
- Solihin, Ismail.2007. Memahami Business Plan. Jakarta: Salemba
Empat.

Anda mungkin juga menyukai