Anda di halaman 1dari 36

ETIKA

BERORGANISASI
TITIN HARGYATNI - STEKOM
ORGANISASI
•Organisasi adalah sistem hubungan yang terstruktur yang
mengoordinasikan suatu usaha individu atau kelompok orang untuk
mencapai tujuan tertentu.
•Organisasi juga dapat dipandang sebagai koordinasi rasional kegiatan
sejumlah orang untuk mencapai beberapa tujuan umum melalui pembagian
pekerjaan dan fungsi berdasarkan hierarki otoritas dan tanggung jawab.
•Dengan demikian, organisasi dapat dipandang sebagai entitas sosial yang
terkoordinasi dengan batas-batas yang relatif dapat diidentifikasi dan relatif
berfungsi secara kontinyu untuk mencapai tujuan bersama.
Eksploitatif Manipulatif

4 Jenis
Organisasi
Holistik Seimbang
Eksploitatif
Organisasi dengan masalah ekonomi dan
etika yang rendah disebut organisasi
eksploitatif. Organisasi-organisasi ini
memanfaatkan pekerja dan pekerja anak
dibawah umur dan menggunakan sumber
daya untuk memaksimalkan keuntungan
mereka secara sewenang – sewenang.
Organisasi dengan masalah kinerja
ekonomi tinggi dan masalah etika
rendah disebut organisasi
manipulatif. Organisasi-organisasi
ini menggunakan undang-undang
Manipulatif perpajakan, undang-undang
perburuhan dan pemimpin serikat
pekerja untuk memaksimalkan
keuntungan.
Holistik

Organisasi dengan masalah etika


tinggi dan masalah ekonomi rendah
disebut organisasi holistik.
Organisasi-organisasi ini
menghabiskan uang mereka untuk
tujuan sosial dan lingkungan.
Balance
Organisasi seimbang memiliki masalah etika
dan ekonomi yang tinggi. Jenis organisasi ini
mendapat untung serta bekerja untuk
tujuan sosial dan lingkungan.
•Pola sikap dan perilaku yang
diharapkan dari setiap individu
dan kelompok dalam organisasi,

ETIKA •yang akan membentuk budaya


organisasi
ORGANISASI
•yang sejalan dengan tujuan,
visi, dan misi organisasi
ETIKA BERORGANISASI
- Menjunjung tinggi prinsip “loyalitas”, karena
tanpa loyalitas yang tinggi suatu organisasi tidak
dapat melaksanakan program kegiatan yang
direncanakan
- Tidak membedakan antara pengurus organisasi
dengan anggota yang diurus.
- Menjunjung tinggi “rasa turut”, yaitu :

Rasa turut memiliki (sense of belonging)


Rasa turut berperan serta (sense of participation)
Rasa turut bertanggung jawab (sense of
responsibility)
• Etika Organisasi digunakan untuk
mempertimbangkan masalah
moralitas dan rasionalitas dalam
organisasi
• Etika Organisasi berbeda dari etika
manajemen.
Dalam Etika • Etika Manajemen berfokus pada
kualitas etika dari keputusan dan
berorganisasi tindakan yang diambil manajer dalam
organisasi.
• Etika manajemen berkaitan dengan
individu-individu dalam organisasi
• Etika Organisasi berkaitan dengan
semua kegiatan organisasi.
•Etika organisasi biasanya tumbuh
dan berkembang sejalan dengan
perkembangan organisasi.
•Kode etik atau yanag sejenis
tumbuh dari misi, visi, strategi,
Dalam Etika dan nilai-nilai organisasi.
•Kode etik organisasi yang
berorganisasi dipikirkan dengan seksama dan
efektif berfungsi sebagai pedoman
dalam pengambilan setiap
keputusan organisasi yang etik
dengan menyeimbangkan semua
kepentingan yang beragam.
•Kode etik atau norma
berperilaku haruslah menjadi
pedoman dalam praktik aktual
setiap kegiatan keseharian
organisasi
Dalam Etika •penerapannya secara konsisten
didorong oleh pimpinan
organisasi.
Berorganisasi •Pimpinan harus menunjukkan
perilaku yang dapat diteladani.
•Tidak ada toleransi atas perilaku
yang tidak etik dalam organisasi.
•Perbuatan tidak etik yang dilakukan oleh
pimpinan dapat dipandang sebagai
pembolehan untuk melakukan hal yang
sama di level bawah.
•Pimpinan senior perlu menjunjung tinggi
standar perilaku yang tinggi sebelum mereka
menuntut hal yang sama kepada bawahan.
•Pimpinan yang berkomitmen tinggi :
–tidak mentoleransi perilaku yang tidak etik
Dalam Etika di kalangan rekan sejawat dan secara aktif
berusaha menjadi model bagi standar
kejujuran, keterbukaan, dan keandalan
Berorganisasi •Itu sebabnya, sangat besar manfaatnya
bagi setiap organisasi mengumumkan kode
etiknya secara terbuka sehingga dapat
diketahui oleh setiap orang.
Tiga tingkatan Masalah Etika Organisasi

MISI PERUSAHAAN HUBUNGAN KEBIJAKAN DAN PRAKTIK


KONSTITUENSI
Misi Perusahaan

Misi perusahaan mengacu pada


tujuan organisasi yang digunakan
untuk mendefinisikan tanggung
jawab etisnya. Misi perusahaan juga
mencerminkan ambisi dan harapan
karyawan. Karyawan harus
diintegrasikan dengan cara yang
baik untuk mencapai misi
perusahaan.
Hubungan
Konstituensi

Hubungan konstituensi
menentukan tanggung jawab unsur-
unsur organisasi. Elemen-elemen
organisasi dapat berupa karyawan,
pelanggan, pemasok, pemegang
saham, dan masyarakat umum.
Tanggung jawab ini harus ditangani
dengan benar untuk mengelola
perilaku bisnis yang etis.
Kebijakan Dan Praktik

• Etika organisasi juga dapat


digunakan untuk
mengevaluasi kebijakan dan
praktik organisasi. Komitmen
publik terhadap prinsip-
prinsip etika dapat memberi
jalan bagi praktik bisnis dan
administrasi.
Menerapkan tingkah laku etis (pemimpin/mgr
sebagai model peran)

Penyaringan karyawan dalam seleksi awal


Mengembangkan kode etik
MENGEMBANGKAN
ETIKA DI TEMPAT
KERJA Menyediakan pelatihan etika

Memberikan dukungan terhadap perilaku etis

Menerapkan etika dalam praktek sehari-hari


Sikap individu dalam perusahaan
LINGKUP dengan wewenang dan jabatan
ETIKA Hubungan individu dalam perusahaan
KERJA dengan atasan dan bawahannya
Sikap Hubungan antar sesama individu
individu dalam perusahaan
dalam Hubungan individu dalam perusahaan
perusahaan dengan individu stakeholder lainnya

Hal-hal yang dilarang oleh perusahaan


bagi setiap individu dalam perusahaan
Unsur-Unsur Moralitas
pribadi Kepemimpinan
Keberhasilan pegawai
bersangkutan;
yang bermutu;

Perwujudan
Etika
Organisasi Kondisi-kondisi Diskusikan
sistemik.
Berdasarkan atas asas :

•keindahan,

•persamaan,
PRINSIP ETIKA •kebaikan,
BERORGANISASI
•keadilan,

•kebebasan,

•dan kebenaran.
•Prinsip ini mendasari segala sesuatu
yang mencakup penikmatan rasa
senang terhadap keindahan.

ASAS •Berdasarkan prinsip ini, manusia


memperhatikan nilai-nilai keindahan
KEINDAHAN dan ingin menampakkan sesuatu
yang indah dalam perilakunya.

•Misalnya dalam berpakaian,


penataan ruang, dan sebagainya
sehingga membuatnya lebih
bersemangat untuk bekerja.
•Setiap manusia pada hakikatnya memiliki hak
dan tanggung jawab yang sama,

•sehingga muncul tuntutan terhadap


ASAS persamaan hak antara laki-laki dan
perempuan, persamaan ras, serta persamaan
PERSAMAAN dalam berbagai bidang lainnya.

•Prinsip ini melandasi perilaku yang tidak


diskriminatif atas dasar apapun.
•Prinsip ini mendasari perilaku individu
untuk selalu berupaya berbuat
kebaikan dalam berinteraksi dengan
lingkungannya.

•Prinsip ini biasanya berkenaan


ASAS dengan nilai-nilai kemanusiaan seperti
hormat menghormati, kasih sayang,
KEBAIKAN membantu orang lain, dan sebagainya.

•Manusia pada hakikatnya selalu ingin


berbuat baik, karena dengan berbuat
baik dia akan dapat diterima oleh
lingkungannya.
•Pengertian keadilan adalah
kemauan yang tetap dan kekal
untuk memberikan kepada
setiap orang apa yang
semestinya mereka peroleh.
ASAS
KEADILAN •Oleh karena itu, prinsip ini
mendasari seseorang untuk
bertindak adil dan proporsional
serta tidak mengambil sesuatu
yang menjadi hak orang lain.
•Kebebasan dapat diartikan sebagai
keleluasaan individu untuk bertindak
atau tidak bertindak sesuai dengan
pilihannya sendiri.
ASAS
KEBEBASAN •Dalam prinsip kehidupan dan hak
asasi manusia, setiap manusia
mempunyai hak untuk melakukan
sesuatu sesuai dengan kehendaknya
sendiri sepanjang tidak merugikan atau
mengganggu hak-hak orang lain.
•Untuk itu kebebasan individu disini
diartikan sebagai:

–kemampuan untuk berbuat sesuatu


atau menentukan pilihan
… ASAS
–kemampuan yang memungkinkan
KEBEBASAN manusia untuk melaksanakan
pilihannya tersebut
–kemampuan untuk
mempertanggungjawabkan
perbuatannya.
•Kebenaran biasanya
digunakan dalam logika
keilmuan yang muncul dari
hasil pemikiran yang
ASAS logis/rasional.
KEBENARAN
•Kebenaran harus dapat
dibuktikan dan ditunjukkan
agar kebenaran itu dapat
diyakini oleh individu dan
masyarakat.
• Kode etik perusahaan dapat didefinisikan
sebagai standar dan kepercayaan organisasi.
• Standar dan kepercayaan ini dibuat oleh
KODE ETIK manajer organisasi. Kode etik ini dapat
digunakan untuk menyesuaikan pemikiran
PERUSAHAAN dan sikap individu dalam organisasi.
• Kode etik organisasi berbeda dengan aturan
etika. Aturan etis adalah persyaratan yang
sesuai dengan tindakan individu.
Menerapkan kode etik
3 Elemen perusahaan
untuk
Menerapkan
Perilaku Etis Memperkenalkan komite etika
dalam
Organisasi:
Memperkenalkan program
pelatihan manajemen yang
mencakup pelatihan etika.
Kode etik untuk disiplin

Kode berpakaian yang tepat


Contoh Kode
Etik yang Menghindari bahasa atau tindakan kasar

diterapkan di Ketepatan waktu

Organisasi Penilaian kinerja yang adil

Kode etik pribadi dan budaya

Tidak menggunakan properti resmi untuk penggunaan


pribadi
Kode etik dapat digunakan untuk menangani
tekanan dari luar.

Keuntungan Mereka juga dapat digunakan dalam membuat


keputusan strategis secara keseluruhan.

Kode Etik Kode-kode ini dapat digunakan untuk mendefinisikan


dan mengimplementasikan kebijakan organisasi dan
mendistribusikan pekerjaan antara karyawan.

Kode etik dapat digunakan untuk mengoptimalkan


citra publik dan kepercayaan organisasi.
Mereka dapat digunakan untuk
meningkatkan keterampilan dan
pengetahuan individu.

Kode etik juga dapat digunakan untuk


Keuntungan menanggapi berbagai masalah
pemangku kepentingan.
Kode Etik Kode etik ini dapat digunakan untuk
mencegah permintaan yang tidak pantas
dari karyawan.

Mereka juga dapat memperkuat sistem


perusahaan.
Ada Pertanyaan?
Thank you,
see you next week

Anda mungkin juga menyukai