Kepemimpinan, Etika,

dan Nilai
Nama Kelompok 5 :
Cyntia Yulia Pah (2103020007)
Epifania Jelien Funay (2103020010)
Julia M.A Messakh (2103020018)
Maria Defrina Nesa Naga (2103020021)
Maria Salvi Vanessa Ngodho (2103020024)
Paulista Kornelia Kotan (2103020031)
Pokok Bahasan

Kepempinan Etika dan Peran Nilai dan

dan “bertindak Pendekatan Berasas Etika dalam
benar” Nilai tentang Kepemimpinan
Kepemimpinan Organisasi
1. Kepemimpinan & “Bertindak benar”
Pemimpin yang secara pribadi saja tidak menghargai kebenaran tidak akan menginspirasi
orang lain untuk menghargai kebenaran. Pemimpin yang lebih peduli pada kesejahteraan
dirinya sendiri tidak akan menginspirasi orang untuk berkorban demi orang lain. Pemimpin
harus memiliki serangkaian etika yang Teguh prinsip-prinsip tindakan yang benar atau
suatu sistem nilai moral.
Apapun arti dari “kepemimpinan sejati” Kebanyakan orang setuju bahwa setidaknya
konsep tersebut dicirikan dengan adanya derajat kepercayaan yang tinggi antara pemimpin
dan pengikutnya. Bengis da Goldsmith menggambarkan 4 kualitas kepemimpinan yang
menghasilkan kepercayaan :
• Visi
• Empati
• Konsistensi
• Integritas
 Nilai, Etika, &
Moral
Nilai adalah “konstruk yang mewakili perilaku atau keadaan umum yang dianggap penting oleh individu.
”

Nilai memerankan penting dalam karakter psikologi seseorang yang dapat mempengaruhi perilaku
dalam berbagai situasi. Di tempat kerja, nilai dapat mempengaruhi perilaku mengikuti sebuah organisasi,
komitmen dalam berorganisasi, hubungan dengan rekan kerja, serta keputusan keluar dari organisasi
Secara teknis, etika adalah sebuah cabang filosofi yang berurusan dengan prinsip-prinsip bertindak
benar. Secara historis, etika berfokus pada penggunaan akal untuk menemukan prinsip-prinsip atau
aturan yang layak untuk mengarahkan kita dalam bertindak, sementara moralitas lebih berkenaan
dengan cara berbagai aturan dalam bertindak diterapkan pada perilaku. Memang perbedaan antara etika
dan moralitas seperti itu antara pikiran dan hati mungkin tampak dibuat-buat bagi kebanyakan orang..
Adakah perbedaan generasi
menyangkut nilai
Banyak peneliti yang menyatakan pengaruh
kuat dari berbagai hal seperti tren dan
kejadian besar dalam sejarah, perubahan
teknologi, dan keadaan ekonomi cenderung
menciptakan sistem nilai bersama antara
orang-orang yang tumbuh pada masa tertentu
yang membedakan mereka dari orang-orang
yang tubuh pada masa yang berbeda.
 Penalaran serta tindakan Moral dan Etis

Penalaran moral mengacu pada proses yang digunakan pemimpin untuk

memuat keputusan mengenai perilaku etis dan tidak etis, penalaran moral
tidak mengacu pada moralitas dari individu itu sendiri, maupun pada nilai-nilai
yang mereka percayai melainkan lebih pada Sikap mereka dalam
menyelesaikan masalah moral. Nilai memainkan peran kunci dalam penalaran
moral karena perbedaan nilai antar individu seringkali menghasilkan penilaian
berbeda menyangkut perilaku etis dan tidak etis
 Mengapa orang baik melakukan hal
buruk?
Aspek penting dari perilaku etis melibatkan pola mental ketika orang dapat
melepaskan hubungan antara pemikiran moral dengan tindakan mereka. Lebih jauh
tindakan moral seseorang tidak selalu sejalan dengan nilai-nilai yang ia yakini.
Darley mengatakan bahwa saat yang tepat bagi individu untuk memunculkan isi
moral adalah ketika ia merasakan adanya tekanan untuk menggadaikan
akuntabilitas moral untuk bertindak salah, karena tuntutan sistem. Dan intervensi
bisa ditunjukkan pada sistem, dengan secara jujur menggugat desainnya. Bagi
mereka yang dikendalikan dengan sistem pengukuran kinerja, penting untuk
senantiasa menjaga kewaspadaan moral dan ini Paling diperlukan oleh mereka
yang berada di posisi kepemimpinan.
 Avolio dan rekan-rekan yang menjelaskan bahwa kepemimpinan
etis memiliki dua komponen inti, yaitu orang bermoral dan
manager bermoral. Orang bermoral dimaksudkan sebagai
2. Etika dan pengambil keputusan yang ber prinsip yang peduli pada orang
lain dan masyarakat yang lebih luas diperlakukan seperti ini
pendekatan menunjukkan bahwa mereka berusaha melakukan hal yang
benar secara pribadi dan secara profesional dan mereka dapat
berasas nilai didirikan sebagai orang yang jujur, adil, dan terbuka. Selain itu
pemimpin etis memiliki standar etika yang jelas yang mereka
tentang anut saat berhadapan dengan tekanan untuk melakukan hal

kepemimpinan sebaliknya. Tidak sekedar menjadi orang bermoral pemimpin

etis adalah manager bermoral yang menjadikan etika sebagai
bagian utama dari agenda kepemimpinan dengan
mengkomunikasikan pesan pesan tentang etika dan nilai-nilai
dengan terang dan semuanya memberikan teladan perilaku
beretika..
Ada 2 pendekatan dalam gerakan ini yang diterangk, yaitu sebagai berikut :
 Kepemimpinan sejati,
didasarkan pada prinsip yang ditemukan dalam berbatas filsafat Yunani, “jujurlah
pada dirimu sendiri.” Kepemimpinan sejati memberangkatkan konsistensi antara
nilai-nilai, kepercayaan, dan tindakan mereka. Kepemimpinan sejati juga berakar
pada berbagai ekspresi gerakan humanistik dalam psikologi, termasuk turi
aktualisasi diri maslow dan konsep pribadi yang berfungsi maksimal dari Carl
Rogers. Ide utamanya adalah bahwa individu dapat mengembangkan mode
pemahaman dan interaksi dengan lingkungan sosialnya hingga benar-benar
terbebas dari ekspektasi orang lain (individu kelompok maupun budaya) terhadap
diri mereka sendiri dan lebih dipandu oleh aturan dan ajaran kebenaran
universal.
 Kepemimpinan abdi,
peran utama pemimpin dapat dipahami sebagai melakukan apapun yang
diperlukan untuk memastikan segalanya berjalan lancar, tugas-tugas terlaksana,
dan target-target tercapai ini melibatkan pendekatan kepemimpinan yang
hierarkis. Sementara dari perspektif kepemimpinan abdi, peran pemimpin benar-
benar untuk melayani orang lain.
 3. Peran nilai dan etika dalam
kepemimpinan organisasi

Sama seperti individu yang memiliki

serangkaian nilai pribadi, organisasi juga
memiliki nilai-nilai dominan. Sering kali
nilai-nilai ini ditampilkan secara menonjol
dalam laporan tahunan, situs Internet,
dan poster perusahaan. Nilai-nilai ini
mewakili prinsip-prinsip yang memandu
karyawan dalam bekerja dan berperilaku
terhadap sesama karyawan, pelanggan,
dan penjual.
 Pemimpin melalui teladan : yang baik, yang buruk, dan yang
jelek
Salah satu prinsip kepemimpinan yang baik yang paling dikenal adalah “kepemimpinan melalui
teladan”.
Dalam sebuah studi, orang-orang dari berbagai organisasi diwawancarai mengenai seseorang
yang bagi mereka merupakan teladan dalam etika di tempat kerja. Tidak semua teladan etika
menunjukkan kualitas sama, tetapi ada empat kategori umum sikap dan perilaku yang sepertinya
mencirikan kelompok tersebut :
• Perilaku antarpribadi : Mereka menunjukkan kepedulian, minat, dan kasih sayang bagi sesama.
• Keadilan dasar: Salah satu kualitas perilaku antarpribadi mereka diwujudkan dalam sikap adil
kepada orang lain.
• Tindakan beretika dan ekspektasi terhadap diri sendiri: Mereka menetapkan standar etika yang
tinggi untuk diri mereka sendiri dan berperilaku sesuai dengan itu baik dalam kehidupan publik
maupun pribadi.
• Menyatakan standar etika dengan jelas: Mereka memberikan visi etika yang konsisten dan tidak
mau berkompromi tentang visi tersebut dan etika standar tinggi yang terangkum di dalamnya.
 Beberapa bentuk tindakan kepemimpinan diperlukan untuk
menciptakan iklim organisasi yang beretika
• Kebijakan dan prosedur formal yang beretika
Menciptakan dan • Ideologi inti: Ideologi inti pada dasarnya adalah jantung
dan jiwa dari sebuah organisasi, la mewakili tujuan, prinsip
menjaga panduan, identitas dasar dan nilai-nilai
yang paling penting dari organisasi tersebut.
keberlangsugan iklim • Integritas : Integritas organisasi menggambarkan sebuah
organisasi yang pernyataannya sejalan dengan tindakan-
beretika tindakan yang dilakukan di setiap level di dalamnya.
• Penguatan struktural: Struktur dan sistem sebuah
organisasi dapat dirancang untuk mendorong kinerja etis
yang lebih baik dan menghindarkan kinerja tidak etis.
• Fokus pada proses: Kepedulian terhadap proses juga
diperlukan, tidak hanya pencapaian tujuan individu,
kelompok, maupun organisasi.
!! TERIMA KASIH !!