Anda di halaman 1dari 15

MERANCANG ORGANISASI YANG ADAPTIF

Mata kuliah: MANAJEMEN BISNIS (SPBIS 13313)


Dosen pengasuh:1. Dra.Indri Astuti, MM,DM
2. Drs.AnthoniusTalu Popo,M.Si
3. Susana Kana S.sos, M.Si

Oleh: Kelompok 8

No Nama Mahasiswa NIM Dosen Wali


1. Sindri Yunita Tefa 2103020036 Ricky Ekaputra Foeh, S,Pd,
MM

SEMESTER III-A
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur pada Tuhan Yang Maha Esa, penulis dapat
menyelesaikan Makalah berjudul “MERANCANG ORGANISASI YANG ADAPTIF
” dengan lancar. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu Tugas
Manajemen Bisnis. Tim penulis mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah memberikan bantuan dan saran atas
penyusunan makalah ini:

1. Ibu Dra. Indri Astuti, M.M, D.M selaku dosen mata kuiah manajemen
bisnis

2. Semua rekan sekelas Program Studi Administrasi Bisnis Universitas


Nusa Cendana, dan pihak-pihak yang tidak dapat disebutkan namanya
satu persatu.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan


makalah ini, untuk itu penulis mengharapkan saran dan masukan
untuk perbaikan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat baik bagi
penulis maupun para pembaca.

Kupang, 08 Oktober 2021

Tim Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...........................................................................


DAFTAR ISI ……………………………………………………………….
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................
1.1 Latar Belakang ..............................................................................

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................


2.1 Pngelolahan Struktur Vertikal........................................................
2.2 Departemantalisasi ......................................................................
2.3Pengoordinasian untuk koordinasi horizontal……………………………
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ...................................................................................
DAFTAR PUSTAKA

BAB II

iii
PEMBAHASAN

       Pengelolaan adalah penyebaran berbagai sumber daya yang dimiliki sebuah
organisasi untuk meraih tujuan – tujuan strategis.

2.1    PENGELOLAAN STRUKTUR VERTIKAL

Proses pengelolaan nantinya akan menciptakan struktur organisasi, yang


akan menentukan bagaimana tugas – tugas yang akan di bagi dan
sumber daya yang akan di sebarkan. Struktur Organisasi diartikan
sebagai :

1. Seperangkat tugas - tugas formal yang diberikan padaa individu dan


departemen

2. Hubungan pelapooran formal, yang terdiri atas garis wewenang,


tanggung jawab dalam mengambil keputusan, banyaknya tingkatan
hierarkis, dan cakupan pengendalian manajer, serta

3. Rancangan system untuk menjamin terciptanya koordinasi pegawai


yang efektif antar departemen. Karakteristik dari struktur vertikal
ditunjukkan dalam peta organisasi, yaitu representasi visual dari sebuah
struktur organisasi.

a. Peta Organisasi (organization chart) adalah representasi visual dari struktur


organisasi.

b.  Struktur Organisasi adalah kerangka kerja dimana sebuah organisasi menentukan
bagaimana membagi tugas, menggunakan sumberdaya dan mengoordinasikan
departemen-departemen.

A.  Spesialisasi kerja adalah kadar yang digunakan untuk membagi-bagi tugas—
tugas organisasi menjadi pekerjaan yang lebih spesifik
iv
B.  Rantai Perintah (chain of command) adalah garis wewenang yang tidak terputus
dimana menghubungkan semua orang dalam sebuah organisasi dan menunjukkan
posisi orang - orang tersebut. Rantai perintah berhubungan dengan dua
prinsip : kesatuan perintahyang berarti bahwa tiap pegawai menjadi tanggung jawab
seorang supervisor saja, dan prinsip saklar merupakan garis wewenang yang
ditentukan dengan jelas dalam sebuah organisasi yang mencakup semua pegawai.

1     Wewenang ( authory) adalah hak formal dan sah yang dimiliki
seorang manajer untuk mengambil keputusan, memberkan perintah ,
dan mengalokasikan sumber daya guna memperoleh hasil yang
dikehendaki organisasi.Wewenang dibedakan menjadi 3 karakteristik:

1.1 .Wewenang diemban dalam kaitannya dengan jabatan , bukan orang

1.2.    Wewenang berlaku untuk bawahan

1.3.   Wewenang berjalan dari atas ke bawah dalam hierarki vertikal.

·      Tanggung jawab(responsibility) adalah kewajiban untuk menjalankan


tugas atau aktivitas yang diembankan.

·      Akuntabilitas (accountability)adalah orang- orang yang berwenang


dan bertanggung jawab adalah orang – orang yang memberikan
pelaporan dan pembenaran akan hasil dari suatu tugas kepada pihak
yang posisinya dalam rantai perintah lebih tinggi daripada mereka.

·      Delegasi adalah proses yang digunakan manajer untuk mengalihkan


wewenang dan tanggung jawab pada jabatan – jabatan yang lebih
rendah dalam hierarki.

·      Kewenangan lini berarti bahwa orang—orang yang memegang


jabatan dalam manajemen memiliki wewenang resmi untuk
mengarahkan dan mengontrol bawahan secara langsung

·      Kewenangan staf adalah sebuah hubungan komunikasi; staf ahli


memberikan saran manajer dalam area teknis. sifatnya lebih sempit
dan terdiri atas hak untuk memberi nasehat, rekomendasi, dan
koseling dalam era kemampuan para staf ahli.

v
·      Ruang lingkup manajemen adalah jumlah pegawai yang memberikan
laporan pada supervisor

Bagian dibawah ini menggambarkan faktor-faktor yang berhubungan


dengan kecilnya keterlibatan supervisor dan besarnya lingkup
pengendalian :

1.    Pekerjaan yang didelegasikan pada bawahan adalah pekerjaan


yang sifatnya stabil dan rutin

2.    Pekerjaan yang didelegasikan pada bawahan adalah pekerjaan


yang serupa antara satu dan lainnya

3.    Bawahan, jika lebih dari satu orang, ditempatkan satu tempat yang
sama

4.    Bawahan adalah orang yang sangat terlatih dan harus sedikit
diarahkan dalam melaksanakaan tugas

5.    Peraturan dan prosedur yang berkenaan dengan pelaksanaan


tugas haruslah tersedia.

6.    Sistem dan personel pendukung harusah tersedia bagi manajer.

7.    Waktu untuk melakukan supervise terhadap kegiatan yang tidak


perlu di supervise, seperti melakukan koordinasi dengan
departemen lain atau melakukan perancanaan, cukuplah
dialokasikan sedikit saja

8.    Pilihan pribadi serta gaya manajer haruslah terlebih dahulu


menguntungkan banyak bawahan.

·      Struktur Tinggi merupakan suatu struktur manajemen yang dicirikan oleh lingkup
manajemen yang sempit dan cukup banyaknya level hirarki

·      Struktur Dasar merupakan suatu struktur manajemen yang dicirikan oleh lingkup
pengendalian yang luas dan cukup sedikitnya level hirarki

vi
·      Sentralisasi dan Desentralisasi

a)        Sentralisasi (centralization) berarti bahwa wewenang daaalam mengambil


keputusan dipegang oleh jabatan-jabatan tinggi dalam sebuah organisasi

b)        Desentralisasi (decentralization) adalah wewenang dalam mengambil


keputusan diturunkan pada tingkat-tingkat jabatan yang lebih rendah

Faktor-faktor yang biasanya memengaruhi sentralisasi dan desentralisasi adalah


sebagai berikut :

1. Perubahan dan ketidakpastian lingkungan yang lebih besar biasanya dikaitkan


dengan desentraliasasi

2. Jumlah sentralisasi atau desentralisasi harus sesuai dengan strategi perusahaan

3. Pada masa krisis atau saat diujung tanduk, wewenang dapat dipegang dengan
sentralisasi pada jabatan atas

2.2  DEPARTEMENTALISASI

·      Departementalisasi(departementalization) adalah menjadi landasan untuk


mengelompokkan jabatan – jabatan tertentu kedalam departemen – departemen dan
departemen- departemen kedalam organisasi secara keseluruhan.

·         Pendekatan Fungsional Vertikal

Struktur fungsional adalah pengelompokkan jabatan-jabatan kedalam departemen


berdasarkan ketrampilan, keahlian, aktivitas kerja, dan penggunaan sumber daya
yang sama. Manusia, fasilitas, dan sumber daya lainnya yang mewakili suatu fungsi
yang sama dikelompokkan ke dalam satu departemen. Tiap – tiap departemen
funsional ini terkait denga organisasi secara keseluruhan. Misalnya, departemen
pemasaran bertanggung jawab atas semua penjualan dan pemasaran, dan
departemen akuntansi bertugas menangani persoalan keuangan perusahaan secara
keseluruhan. Struktur fungsional adalah desain vertical yang kuat. Aturan dan
prosedur akan membentuk kewajiban dan tanggungjawab tiap pegawai, dan para
pegawai yang berada pada tingkat hierarki bawah akan menerima hak-hak pegawai

vii
yang jabatannya lebih tinggi dari mereka, yaitu hak-hak untuk membuat keputusan
dan memberikan perintah.

·            Pendekatan Divisional

Struktur divisional adalah sebuah struktur organisasi dimana departemen-


departemen dikelompokkan berdasarkan keluaran yang sama dalam suatu
organisasi( departen departemen yang berbeda dikelompokkan untuk menghasilkan
satu keluaran dari organisasi, berupa barang, program, atau jasa pada suatu
pelanggan). Stuktur divisional terkadang disebut struktur produk, struktur program,
atau struktur unit mandiri. Dalam struktur divisional, divisi-divisi diciptakan sebagai
unit-unit mandiri dengan departemen –departemen terpisah untuk tiap divisinya.
Pada struktur fungsional, semua pegawai litbang dikelompokkan bersama dan
mengerjakan semua produk, sedangkan di struktur divisional tiap-tiap divisi memiliki
departemen litbangnya sendiri. Perbedaan utama dari strutur divisional dengan
struktur fungsional adalahh rantai perintahannya yang berada pada bagian bawah
hierarki.

·            Pendekatan matriks

Pendekatan matriks adalah struktur organisasi yang menggunakan rantai perintah


fungsional dan divisional secara serentak dalam bagian yang sama pada organisasi
(menggabungkan aspek- aspek yang ada pada struktur fungsional dan struktur
divisional secara serentak dalam bagian yang sama pada organisasi). Pegawai dan
dua bos yaitu pegawai yang dibawahi dua supervisor sekaligus, harus
menyelesaikan tuntutan-tuntutan yang bertentangan dari bos-bos matriksnya.

·            Pendekatan tim

Pendekatan tim dapat memberikan cara bagi manajer untuk mendelegasikan


wewenang dan memberikan tanggung jawab pada pekerja tingkat yang lebih bawah,
serta menjadi lebih fleksibel dan responsive dalam lingkungan global yang penuh
persaingan. Satu pendekatan untuk menggunakan kerja tim dalam sebuah
organisasi adalah melalui tim lintas-fungsi, yang terdiri atas pegawai dari beragam
departemen fungsional yang harus bertemu sebagai tim dan menyelesaikan
permasalahan bersama. Tim lintas-fungsi digunakan untuk memberikan koordinasi
horizontal yang penting untuk melengkapi struktur divisional atau struktur fungsional
yang sudah ada.

viii
·            Pendekatan jaringan virtual

Pendekatan jaringan virtual adalah struktur organisasi yang memisahkan fungsi-


fungsi besar kedalam perusahaan –perusahaan yang berbeda dimana dihubungkan
oleh sebuah organisasi dengan kantor pusat kecil. Cara kerjanya organisasi dapat
dipandang sebagai pusat yang dikelilingi oleh jaringan para ahli di sekitaranya.
System computer terhubung, peranti lunak kolaboratiff, dan internet memudahkan
organisasi-organisasi untuk bertukar data dan informasi dengan sangat cepat dan
mudah sehingga jaringan pemasok, pelaku manufaktur, perakit, dan distributor yang
tidak tersambungkan dengan baik pun dapat melihaat dan bertindak sebagaimana
sebuah perusahaan berlian.

  .KELEBIHAN DAN KELEMAHAN DARI SETIAP STRUKTUR

a. Pendekatan struktur fungsional


Kelebihan :
1. Penggunaan sumberdaya yang efisien, skala ekonomis
2. Spesialisasi dan pengembangan keterampilan yang mendalam
3. Pengarahan dan pengendalian manajer puncak

Kekurangan :
1. Kurangnya komunikasi di antara departemen – departemen fungsional
2. Respon yang lambat terhadap perubahan eksternal, lambatnya inovasi
3. Keputusan dipusatkan di puncak hierarki, sehungga menciptakan keterlambatan.
b. Pendekatan struktur divisional

Kelebihan :
1. Respon cepat, fleksibilitas dilingkungan yang tidak stabil
2. Memperhatikan kebutuhan pelanggan
3. Koordinasi yang sangat baik di antara departemen-departemen fungsional

Kekurangan :
1. Duplikasi sumberdaya dalam setiap divisi
2. Kurangnya pendalaman dan spesialisasi teknis

ix
3. Kurangnya koordinasi antara divisi-divisi
c. Pendekatan struktur matriks

Kelebihan :
1. Penggunaan sumberdaya yang lebih efisien daripada satu hierarki
2. Fleksibilitas, adaptabilitas terhadap lingkungan yang terus berubah
3. Kerjasama antar fungsi, keahlian tersedia di semua divisi

Kekurangan :
1. Rasa frustasi dan bingung karena adanya rantai perintah rangkap dua
2. Konflik besar antara dua sisi matriks
3. Terlalu banyak rapat, lebih banyak diskusi daripada aksi
d. Pendekatan struktur tim

Kelebihan :
1. Lebih sedikit diantara departemen-departemen
2. Lebih banyak kompromi
3. Lebih cepat memberikan respon an keputusan
4. Moril dan antusiasme pegawai yang lebih baik

Kekurangan :
1. Kesetiaan dan konflik yang berlipat ganda
2. Banyak waktu dan sumber daya yang dihabiskan untuk melakukan rapat-rapat
3. Desentralisasi yang tidak terencana
e. Pendekatan struktur jaringan virtual

Kelebihan :
1. Bias mendapatkan keahlian dari seluruh dunia
2. Sangat fleksibel dan responsive
3. Biaya tambahan dikurangi

Kekurangan :
1. Kurangnya pengendalian, tidak kokohnya batasan-batasan
x
2. Tuntutan yang lebih besar bagi manajer
3. Kesatiaan pegawai makin lemah

2.3. PENGORGANISASIAN UNTUK KOORDINASI HORIZONTAL

Pentingnya koordinasi

Koordinasi adalah mengacu pada kualitas kolaborasi diantara departemen

Gugus tugas dan Manajemen proyek

1)Gugus tugas adalah tim atau komite sementara yang dibuat untuk menyelesaikan
permasalahan jangka pendek yang terdiri atas beberapa departemen

2)Manajer proyek adalah orang yang bertanggung jawab untuk mengoordinasikan


aktivitas beberapa departemen untuk menyelesaikan proyek tertentu

Rekayasa ulang adalah perencanaan ulang proses bisnis yang dilakukan


secara radikal untuk mendapatkan peningkatan harga, kualitas, layanan, dan
kecepatan

Proses adalah kumpulan tugas-tugas dan aktivitas yang berkaitan dan bekerja
bersama untuk mengubah masukan menjadi keluaran dan untuk menciptakan nilai· 

BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Pengelolaan adalah penyebaran berbagai sumber daya yang ada di organisasi
untuk mewujudkan tujuan strategis

PENGELOLAAN STRUKTUR VERTIKAL

xi
 Struktur Organisasi diartikan sebagai :

1. Seperangkat tugas-tugas formal yang diberikan padaa individu dan departemen


2. Hubungan pelapooran formal
3. Rancangan system untuk menjamin terciptanya koordinasi pegawai yang efektif
antar departemen

 Spesialisasi kerja adalah kadar yang digunakan untuk membagi-bagi tugas—tugas


organisasi menjadi pekerjaan yang lebih spesifik

 Rantai perintah adalah garis wewenang yang tidak terputus di mana


menghubungkan semua orang dalam sebuah organisasi dan menunjukkann posisi
orang-orang tersebut.

 Wewenang dibedakan dengan 3 karakteristik:

1. Wewenang diemban dalam kaitannya dengan jabatan, bukan orang


2. Wewenang berlaku untuk bawahan
3. Wewenang berjaalan dari atas ke bawah dalam hierarki vertical

 Tanggung jawab adalah kewajiban untuk menjalankan tugas-tugas atau aktifitas


yang diemban

 Akuntabilitas adalah sebuah mekanisme yang digunakan untuk menyejajarkan


wewenang dan tanggung jawab

 Delegasi adalah proses yang digunakan para manajer untuk mengaalihkan tanggung
jawab dan wewenang mereka pada jabatan-jabatan yang lebih rendah dalam hierarki

 Kewenangan lini berarti bahwa orang—orang yang memegang jabatan dalam


manajemen memiliki wewenang resmi untuk mengarahkan dan mengontrol bawahan
secara langsung

 Kewenangan staf adalah sebuah hubungan komunikasi; staf ahli memberikan saran
manajer dalam area teknis

 Ruang lingkup manajemen adalah jumlah pegawai yang memberikan laporan pada
supervisor

1. Pekerjaan yang didelegasikan pada bawahan adalah pekerjaan yang sifatnya stabil
dan rutin. 

xii
2.  Pekerjaan yang didelegasikan pada bawahan adalah pekerjaan yang serupa antara
satu dan lainnya.
3. Bawahan, jika lebih dari satu orang, ditempatkan satu tempat yang sama. 
4.  Bawahan adalah orang yang sangat terlatih dan harus sedikit diarahkan dalam
melaksanakaan tugas

Sentralisasi berarti bahwa wewenang daaalam mengambil keputusan dipegang oleh


jabatan-jabatan tinggi dalam sebuah organisasi
Desentralisasi adalah wewenang dalam mengambil keputusan diturunkan pada
tingkat-tingkat jabatan yang lebih rendah.
Factor-faktor yang biasanya memengaruhi sentralisasi dan desentralisasi adalah
sbb:
1. Perubahan dan ketidakpastian lingkungan yang lebih besar biasanya dikaitkan
dengan desentraliasasi
2. Jumlah sentralisasi atau desentralisasi harus sesuai dengan strategi perusahaan
3. Pada masa krisis atau saat diujung tanduk, wewenang dapat dipegang dengan
sentralisasi pada jabatan atas

DEPERTEMENTALISASI

Departementalisasi adalah landasan diaman individu dikelompokkan kedalam


departemen-departemen dan departemen-departemen ke dalam organisasi secara
keseluruhan.

PENGORGANISASIAN UNTUK KOORDINASI HORIZONTAL

 Koordinasi adalah kualitas kolaborasi diantara departemen.

 Gugus tugas adalah tim atau komite sementara yang dibuat untuk
menyelesaikan permasalahan jangka pendek yang terdiri atas beberapa
departemen.

 Manajer proyek adalah orang yang bertanggung jawab untuk


mengoordinasikan aktivitas beberapa departemen untuk menyelesaikan
proyek tertentu.

xiii
 Rekayasa ulang adalah perencanaan ulang proses bisnis yang dilakukan
secara radikal untuk mendapatkan peningkatan harga, kualitas, layanan, dan
kecepatan.

 Proses adalah kumpulan tugas-tugas dan aktivitas yang berkaitan dan


bekerja bersama untuk mengubah masukan menjadi keluaran dan untuk
menciptakan nilai

xiv
DAFTAR PUSTAKA

Robins,Stephen P. and marry coulter.2016.manajemen edisi


ketigabelas.Jakarta:PT .Erlangga
https://www.google.com/search?
q=merancang+organisasi+yang+adaptif&client=firefox-b-d&hl
https://www.google.com/url-universitas-katolik-widya-mandala-merancang-
organisasi-yang-adaptif

xv

Anda mungkin juga menyukai