Anda di halaman 1dari 30

SISTEM ORGANISASI

KEPERAWATAN

NS. DESSY SUSWITHA, S.KEP, M.KES


DEFINISI
proses pengelompokan orang, alat - alat, tugas -
tugas, kewenangan dan tanggung jawab yang
seimbang dan sesuai dengan rencana operasional
sehingga suatu organisasi dapat digerakkan sebagai
suatu kesatuan dalam rangka mencapai tujuan yang
telah ditetapkan ( Subur,2017 )
PROSES PENGORGANISASIAN
• 1.      Memahami tujuan
• 2.      Menetapkan tugas pokok dan merinci kegiatan
• 3.      Mengelompokkan tugas / jabatan
• 4.      Menyusun struktur organisasi dan departementasi
• 5.      Menyusun otoritas organisasi
• 6.      Mengisi jabatan / staffing
• 7.      Fasilitating
TUJUAN DARI PENGORGANISASIAN
ADALAH SEBAGAI BERIKUT:

• Mempermudah pelaksanaan tugas.


• Mempermudah pimpinan melakukan pengendalian.
• Agar kegiatan-kegiatan para bawahan terarah ke
satu tujuan yang telah ditentukan.
• Agar dapat menentukan orang-orang yang tepat
untuk tugas-tugas yang ada.
UNSUR-UNSUR DASAR YANG MEMBENTUK
ORGANISASI YAITU :

• 1. Adanya tujuan bersama


• 2. Adanya kerjasama dua orang atau lebih
• 3. Adanya pembagian tugas
• 4. Adanya kehendak untuk bekerja sama
BEBERAPA PRINSIP POKOK DARI PENGORGANISASIAN ADALAH
SEBAGAI BERIKUT:
TUJUAN ORGANISASI HARUS DIPAHAMI OLEH STAF

• Membagi habis pekerjaan kedalam kegiatan pokok untuk mencapai tujuan


• Mengolompokkan kegiatan pokok ke dalam satuan kegiatan yang lebih operasional
(elemen kegiatan)
• Menetapkan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh staf dan fasilitas pendukungnya.
• Penugasan personel yang cakap.
• Mendelegasikan wewenang
• Dalam pembagian tugas harus diperhatikan keseimbangan antara wewenang dan
tanggung jawab.
ELEMEN KUNCI YANG PERLU DIPERHATIKAN OLEH PARA
MANAGER KETIKA MEREKA HENDAK MENDESAIN STRUKTUR
ORGANISASI

1. spesialisasi kerja,
2. departementalisasi,
3. rantai komando,
4. rentang kendali,
5. sentralisasi, desentralisai dan
6. formalisasi.
1. SPESIALISASI KERJA

• Spesialisasi pekerjaan (work specialization), atau


pembagian kegiatan dalam organisasi dibagi-bagi
menjadi beberapa pekerjaan tersendiri.

• individu mengkhususkan diri dalam melakukan bagian


dari suatu kegiatan ketimbang seluruh kegiatan.
2. DEPARTEMENTALISASI
• Setelah memecah pekerjaan melalui spelisasi, langkah
selanjutnya yaitu mengelompokkannya bersama shg tugas2 yg
sama dpt dikoordinasikan dlm satu basis.
• Departementalisasi berdasarkan fungsi dpt digunakan di
semua jenis organisasi, hanya saja fungsi tersebut bisa
berubah guna mencerminkan tujuan dan aktivitas organisasi.
• Contoh sebuah RS memiliki departemen yg dikhususkan untuk
penelitian, perawatan pasien, pembukuan, dan sebagainya.
3. RANTAI KOMANDO
• chain of command adalah suatu garis wewenang tanpa putus dari
puncak organisasi ke eselon paling bawah dan menjelaskan siapa
bertanggung jawab kpd siapa.

• a. Wewenang (authority)
• mengacu pd hak2 yg melekat dlm sebuah posisi manajerial untuk
memberikan perintah dan berharap bahwa perintah itu dpt dipatuhi.
• Untuk memfasilitasi koordinasi, tiap posisi manajerial diberi sebuah
tempat dlm rantai komando, dan tiap manajer diberi tingkat wewenang
u/ memenuhi tanggung jawabnya.
LANJUTAN
• Kesatuan komando (unity of command)
• Prinsip kesatuan komando yaitu membantu melanggengkan
konsep garis wewenang yg tidak terputus.
• Prinsip ini menyatakan bhs sso hny mempunyai satu&satu-
satunya atasan, yg bertanggung jawab secara langsung.
Jika kesatuan komando putus, seorang karyawan mungkin
harus menghadapi berbagai permintaan atau prioritas yg
saling bertentangan dari beberapa atasan.
4. RENTANG KENDALI
• adalah berapa byk bawahan yg dpt diatur oleh seorang
manajer secara efektif dan efisien. Lingkup kendali sangat
penting karena menentukan tingkatan struktur dan berapa
orang manajer yang dibutuhkan sebuah organisasi. Semakin
luas lingkupnya, semakin efisien organisasi tersebut.
• Namun, dalam keadaan tertentu, rentang yg lebih lebar bisa
mengurangi keefektifan. Yg dpt membuat kinerja karyawan
memburuk
• Sedangkan u/ rentang yg sempit/kecil dg membatasi rentang
kendali pada lima atau enam karyawan, seseorang manajer
dpt mempertahankan kendalinya secara baik.
LANJUTAN

Tetapi rentang yang sempit juga memiliki tiga kelemahan diantaranya:


1. Rentang yang sempit, memiliki biaya yang mahal karena memperbanyak
tingkatan manajemen.
2. Membuat komunikasi vertical dalam organisasi lebih rumit. Tingkat hirarki
tambahan tersebut memperlambat pengambilan keputusan dan cenderung
mengisolasi manajemen atas.
3. Rentang kendali yang sempit mendorong supervise yang terlalu ketat, sehingga
menghambat otonomi karyawan
5. SENTRALISASI DAN DESENTRALISASI
• Sentralisasi mengacu pd derajat mana pembuatan keputusan
dikonsentrasikan pada satu titik dalam organisasi. Dan berlaku
pd manajemen puncak membuat keputusan kunci organisasi dg
sedikit/bahkan tanpa masukan dari tingkatan yg lebih rendah.
• Sebaliknya, desentralisasi adalah jika level lebih bawah diberi
kesempatan u/ memberi masukan bagi pengambilan
keputusan/bahkan diberi kewenangan u/ membuat keputusan.
(Ivancevich, dkk, 2008)
6. FORMALISASI
• Formalisasi mengacu sejauh mana pekerjaan-pekerjaan di
dalam organisasi dibakukan. Jika sebuah pekerjaan sangat
formal, pemangku organisasi pekerjaan akan memiliki sedikit
sekali kebebasan u/ memiliki apa yg harus dikerjakan, kapan
harus dikerjakan, dan bagaimana dikerjakan. Karyawan
diharapkan untuk selalu menangani output yg konsisten dan
seragam
KONSEP ORGANISASI

1. Peran
• Peran diartikan sebagai suatu set perilaku
dan sikap yang diharapkan dari seseorang
oleh mereka yang berinteraksi dengannya
2. Kekuasaan
•Kekuasaan merupakan kemampuan
untuk mempengaruhi orang lain agar
bersikap sesuai dengan harapan
seseorang
Kekuasaan terdiri dari beberapa jenis yaitu:
1. kekuasaan memberikan penghargaan ( Reward power )
adalah kesanggupan u/ memberikan penghargaan thd yg lain,
2. kekuasaan paksaan ( Coercive power ) adalah kesanggupan
u/ menerapkan hukuman kpd yg lain. Menejer perawat dpt
menghukum seorang pegawai melalui penurunan pangkat,
skors, atau pemecatan.
3. Kekuasaan referensi ( Referent power ) adalah kemampuan
mengilhami kebanggaan tertentu pd yg lain sehingga mereka
berharap u/ mengidentifikasikan diri mereka sendiri dg obyek
kekaguman mereka.
4. Kekuasaan ahli ( Expert power ) merupakan kemampuan u/
meyakinkan yg lain supaya seseorang  memiliki derajat
pengetahuan dan keahlian tinggi dalam area spesialisasi.
3. STATUS

• Konsep status berhubungan erat dengan konsep kekuasaan. Status dpt diartikan sbg
urutan penganugerahan suatu kelompok kpd seseorang yg sesuai dg penilaian
mereka atas pekerjaan dan sumbangsihnya.
• Status masing - masing perawat tergantung pada posisi dari departemen kesehatan
dalam tabel organisasi unit kerjanya. Status sebuah kelompok dikaitkan dengan
kemampuannya dalam mendapatkan sumber daya yang dibutuhkan untuk mencapai
tujuan kelompok. Kebanyakan perawat percaya bahwa tujuan keperawatan bagi
perawatan klien dan kesembuhannya sama pentingnya dengan kesejahteraan klien
seperti juga dengan tujuan pengobatan medis atau tujuan administrasi
keuangannya.
4. Wewenang
• Konsep wewenang secara berbelit - belit dihubungkan dg
konsep tanggung jawab. Jabatan pd hierarki keperawatan
puncak dihubungkan dg lapisan atas dari tanggung jawab dan
wewenang.
5. Kepusatan ( Centrality )

• Konsep sentralisasi / kepusatan organisasi mengacu


pada kenyataan bahwa beberapa jabatan ditempatkan
sedemikian rupa dalam struktur organisasi sehingga
melibatkan si pemegang jabatan ke dalam seringnya
komunikasi dengan sejumlah besar pekerja lainnya.
6. Komunikasi ( Communication )
• Semua pekerjaan dalam sebuah kelompok manusia
dilakukan melalui komunikasi antar pekerja.
Komunikasi biasa diartikan sebagai pengiriman
informasi dan opini antar manusia. 
• Ciri-ciri organisasi :

• a.       Terdiri atas sekelompok orang


• b.      Ada kegiatan2 yg berbeda tetapi saling berkaitan
• c.       Tiap anggota mempunyai sumbangan usaha
• d.      Adanya kewenangan, koordinasi, dan pengawasan
• e.       Adanya suatu tujuan
PRINSIP-PRINSIP ORGANISASI

1. Tujuan yang jelas (clear objective)


2. Skala hierarki(the scalar principle)
3. Kesatuan komando/perintah(unity of command)
4. Pelimpahan wewenang (delegation of authority)
5. Pertanggungjawaban (responsibility)
6. Pembagian kerja(division  of works)
7. Rentang kendali(span of control)
8. Fungsionalisasi(fungcionalization)
9. Fleksibilitas/kelenturan(flexibility)
10.Keseimbangan(balance)
11.Kepemimpian(leadership)
12.Pemisah tugas(task separation)
• cara penggambaran bagan struktur
organisasi menurut Henry G. Hodges
dapat digambarkan sebagai berikut :
• 1. Bentuk Piramida
• 2. Bentuk Vertikal
• 3. Bentuk Horizontal
• 4. Bentuk Melingkar
• Bentuk-bentuk organisasi dapat dibedakan atas :
• 1. Organisasi Garis
• Merupakan bentuk organisasi tertua dan paling sederhana,
diciptakan oleh Henry Fayol. Ciri-ciri bentuk organisasi ini
yaitu organisasinya masih kecil, jumlah karyawan sedikit dan
saling mengenal serta spesialisasi kerja belum tinggi.
2 Organisasi Garis dan Staf

• organisasi besar, daerah kerjanya luas dan mempunyai


bidang tugas yang beraneka ragam serta rumit dan
jumlah karyawannya banyak. Staf yaitu orang yang ahli
dalam bidang tertentu tugasnya memberi nasihat dan
saran dalam bidang kepada pejabat pimpinan di dalam
organisasi.
3 Organisasi Fungsional
• Organisasi yg disusun atas dasar yg harus
dilaksanakan. Organisasi ini dipakai pada
perusahaan yg pembagian tugasnya dapat
dibedakan dengan jelas.
4. Organisasi Panitia
• Organisasi dibentuk hanya untuk
sementara waktu saja, setelah tugas
selesai maka selesailah organisasi
tersebut.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai