Anda di halaman 1dari 46

ALAT PELINDUNG DIRI DAN

PERLENGKAPAN K3 DI
LABORATORIUM MEDIS
ZUHANA HAYUN
 Alat Pelindung Diri (APD) merupakan peralatan
pelindung yang digunakan oleh seorang pekerja
untuk melindungi dirinya dari kontaminasi
lingkungan.
 APD dalam bahasa Inggris dikenal dengan
sebutan Personal Protective Equipment (PPE).
Dengan melihat kata "personal" pada kata PPE
tersebut, maka setiap peralatan yang
dikenakan harus mampu memperoteksi si
pemakainya.
 Sebagai contoh, proteksi telinga (hearing
protection) yang melindungi telinga
pemakainya dari transmisi kebisingan, masker
dengan filter yang menyerap dan menyaring
kontaminasi udara, dan jas laboratorium yang
memberikan perlindungan pemakainya dari
kontaminisasi bahan kimia.
 Pemakaian alat APD dimaksudkan untuk
mengurangi atau minimalkan resiko dan
bahaya di tempat kerja.

 Hal-hal yang harus diperhatikan saat


menggunakan APD:
1. Memastikan pakaian pelindung pas
dengan ukuran tubuh, dan sesuaikan
posisi APD agar merasa nyaman saat
bekerja.
2.  Memastikan APD bekerja dengan baik
dan benar, jika tidak segera laporkan.
3. Jika menggunakn 2 atau lebih APD
secara bersamaan pastikan mereka
kompatibel dan tidak mengurangi
keefektifan masing-masing APD.
4. Melaporkan gejala  timbulnya rasa
sakit atau tidak nyaman secepatnya.
5. Menginformasikan kepada pihak
yang bertanggungjawab bila
diperlukan pelatihan khusus.
1. PERLINDUNGAN MATA DAN WAJAH
 Proteksi mata dan wajah merupakan
persyaratan yang mutlak yang harus
dikenakan oleh pemakai dikala bekerja
dengan bahan kimia. Hal ini dimaksud untuk
melindungi mata dan wajah dari kecelakaan
sebagai akibat dari tumpahan bahan kimia,
uap kimia, dan radiasi.
Gambar 1. pelindung mata
Gambar 2. Goggle
Gambar 3. Pelindung Wajah
Gambar 4. Face Shield
Face shield 
Digunakan pada operasi peleburan
logam,percikan bahan kimia ,atau
parkel yang melayang.
2. PERLINDUNGAN BADAN
Baju yang dikenakan selama bekerja di
laboratorium, yang dikenal dengan sebutan jas
laboratorium ini, merupakan suatu perlengkapan
yang wajib dikenakan sebelum memasuki
laboratorium.
Jas laboratorium yang kerap sekali dikenal oleh
masyarakat pengguna bahan kimia ini terbuat dari
katun dan bahan sintetik.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika
menggunakan jas laboratorium: kancing jas
laboratorium tidak boleh dikenakan dalam kondisi
tidak terpasang dan ukuran dari jas laboratorium
pas dengan ukuran badan pemakainya.
 Jas laboratorium merupakan pelindung badan Anda
dari tumpahan bahan kimia dan api sebelum
mengenai kulit pemakainya. Jika jas laboratorium
terkontaminasi oleh tumpahan bahan kimia,
lepaslah jas tersebut secepatnya.
Gambar 5. Jas Laboratorium
Selain jas laboratorium, perlindungan badan lainnya
adalah Apron dan Jumpsuits. Apron sering kali
digunakan untuk memproteksi diri dari cairan yang
bersifat korosif dan mengiritasi. Perlengkapan yang
berbentuk seperti celemek ini biasanya terbuat dari
karet atau plastik. Untuk apron yang terbuat dari
plastik, perlu digaris bawahi, bahwa tidak dikenakan
pada area larutan yang mudah terbakar dan bahan-
bahan kimia yang dapat terbakar yang dipicu oleh
elektrik statis, karena apron jenis ini dapat
mengakumulasi loncatan listrik statis.
Jumpsuits atau dikenal dengan sebutan baju parasut
ini direkomendasikan untuk dipakai pada kondisi
beresiko tinggi (misalnya ketika menangani bahan
kimia yang bersifat karsinogenik dalam jumlah yang
sangat banyak). Baju parasut ini terbuat dari
material yang dapat didaur ulang. Bahan dari
peralatan perlindungan badan ini haruslah mampu
memberi perlindungan kepada pekerja laboratorium
dari percikan bahan kimia, panas, dingin, uap
lembab, dan radiasi.
3. PERLINDUNGAN TANGAN
Kontak pada kulit tangan merupakan permasalahan
yang sangat penting apabila terpapar bahan kimia
yang korosif dan beracun. Sarung tangan menjadi
solusi bagi Anda. Tidak hanya melindungi tangan
terhadap karakteristik bahaya bahan kimia tersebut,
sarung tangan juga dapat memberi perlindungan
dari peralatan gelas yang pecah atau rusak,
permukaan benda yang kasar atau tajam, dan
material yang panas atau dingin.
Gambar 6a. Sarung tangan
Gambar 6b. Sarung Tangan
Gambar 6c. Sarung tangan
Sarung tangan harus secara periodik diganti
berdasarkan frekuensi pemakaian dan permeabilitas
bahan kimia yang ditangani.
Jenis sarung tangan yang sering dipakai di
laboratorium, diantaranya, terbuat dari bahan karet,
kulit dan pengisolasi (asbestos) untuk temperatur
tinggi. Jenis karet yang digunakan pada sarung
tangan, diantaranya adalah karet butil atau alam,
neoprene, nitril, dan PVC (Polivinil klorida).
4.  PERLINDUNGAN PERNAFASAN
Kontaminasi bahan kimia yang paling sering masuk ke
dalam tubuh manusia adalah lewat pernafasan.
Banyak sekali partikel-partikel udara, debu, uap dan
gas yang dapat membahayakan pernafasan.
Laboratorium merupakan salah satu tempat kerja
dengan bahan kimia yang memberikan efek
kontaminasi tersebut. Oleh karena itu, para pekerjanya
harus memakai perlindungan pernafasan, atau yang
lebih dikenal dengan sebutan masker, yang sesuai.
Pemilihan masker yang sesuai didasarkan pada jenis
kontaminasi, kosentrasi, dan batas paparan.
Beberapa jenis perlindungan pernafasan dilengkapi
dengan filter pernafasan yang berfungsi untuk
menyaring udara yang masuk.
Filter masker tersebut memiliki masa pakai. Apabila
tidak dapat menyaring udara yang terkontaminasi
lagi, maka filter tersebut harus diganti.
Alat Pelindung Pernafasan berguna untuk
melindungi pernafasan terhadap gas, uap, debu, atau
udara yang terkontaminasi di tempat kerja yang
dapat bersifat racun, korosi ataupun rangsangan.
Masker untuk melindungi debu / partikel-partikel
yang lebih besar yang masuk kedalam pernafasan,
dapat terbuat dari kain dengan ukuran pori-pori
tertentu.
Gambar 7. Masker
Gambar 8. Respirator Pemurni
Udara
Respirator pemurni udara
Membersihkan udara dengan cara menyaring atau
menyerap kontaminan dengan toksinitas rendah
sebelum memasuki sistem pernafasan, alat
pembersihnya terdiri dari filter untuk menangkap
debu dari udara atau tabung kimia yang dapat
menyerap gas, uap dan kabut.
Gambar 9. Kanister
Jenis fiter atau kanister yang dipakai bergantung
pada jenis kontaminan yang ada. Kontaminan debu
dapat disaring dengan fiter mekanik. Semakin halus
filter, semakin kecil ukuran debu yang dapat
diambil.
Untuk asap dan uap beracun dipakai kanister yang
dapat menyerap gas-gas tersebut secara kimia atau
fisika.
Gambar 10. Respirator pemasok
udara
Respirator dengan Pemasok Udara
Peralatan ini mirip peralatan pernapasan untuk para
penyelam, dimana disediakan udara/oksigen untuk
pernapasan. Alat pelindung demikian diperlukan untuk
bekerja dalam ruang yang mungkin berkadar oksigen
rendah seperti ruang tertutup atau ruang terpolusi berat,
seperti adanya gas aspiksian (N2 metan CO2) atau
aspiksian kimia (NH3, CO, HCN) pada kosentrasi tinggi.
Pemasok udara pernapasan berupa udara tekan, dapat
dipakai selama 30 menit sampai 1 jam dan udara atau
oksigen cair untuk perlindungan antara 1-2 jam.
5.  PELINDUNG KEPALA
Kepala adalah bagian yang mudah terluka oleh
tumbukan. Perlindungan kepala ditujukan untuk
menyediakan perlindungan bagi tumbukan mekanis,
terluka, dan terjebaknya rambut di dlam mesin yang
bergerak (scalping).
Contoh kegiatan, dimana APD yang berfungsi melindungi kepala
diperlukan:
Pekerjaan pada tangga, dibawahnya atau didekat tangga.
Pekerjaan konstruksi pada gedung, menara, bangunan besar dan
pabrik.
Bekerja disaluran, parit, terowongan, dibawah tanah, persiapan
mineral.
Aktivitas transportasi dengan resiko kejatuhan benda, mengendarai
truk pengangkut (fork lift), atau bekerja digudang dan tempat
penyimpanan.
Aktivitas dengan bahaya yang bersumber dari benda yang
tergantung, pengait yang tajam, permukaan hambatan yang rendah.
6. PELINDUNG KAKI
Proteksi kaki untuk melindungi kaki kemungkinan
tumpahan bahan kimia korosif/beracun, sepatu
biasa yang tidak licin dan bertumit rendah dapat
dipakai.
Pemakaian sandal atau sepatu yang terbuka perlu
dihindarkan.
 Sepatu Latex/Karet
Sepatu ini tahan bahan kimia dan memberikan daya tarik
extra pada permukaan licin.
Sepatu Buthyl
Sepatu Buthyl yang melindungi kaki terhadap ketone,
aldehyde, alcohol, asam, garam, dan basa. 
Sepatu Vinyl
Tahan terhadap pelarut, asam, basa, garam, air, pelumas dan
darah. 
Sepatu Nitrile
Sepatu nitrile tahan terhadap lemak hewan, oli, dan bahan
kimia.
8.  PERLINDUNGAN TELINGA
Pelindung Telinga tidak boleh dianggap enteng
terutama untuk praktikan yang bekerja di tempat
yang berkondisi bising baik itu dari gesekan benda-
benda keras ataupun bunyi-bunyi keras dari mesin. 
Alat Pelindung yang digunakan untuk kondisi seperti
ini antara lain:
1)    Ear Phone, system kerja alat Earphone ini yaitu
meredam suara.
2)    Sumbat Telinga (Ear plugs )
Sumbat telinga yang baik adalah menahan frekuensi
Daya atenuasi (daya lindung) : 25-30 dB, sedangkan
frekuensi untuk bicara biasanya (komunikasi) tak
terganggu
3)    Tutup Telinga (Ear muff )
Frekuensi 2800–4000 Hz sampai 42 dB (35–45
dB)Untuk frekuensi biasa 25-30 dB.Untuk keadaan
khusus dapat dikombinasikan antara tutup telinga
dan sumbat telinga sehingga dapat atenuasi yang
lebih tinggi; tapi tak lebih dari 50 dB,karena
hantaran suara melalui tulang masih ada.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai