Anda di halaman 1dari 7

1

CATATAN PEMERIKSAAN PSIKIATRI

HIMPUNAN MAHASISWA KELUARGA BESAR MAHASISWA KEODKTERAN


UNSOED

Gangguan Jiwa
Pengertian :
Gangguan fungsi kognitif, afektif, dan psikomotor yang mengakibatkan distress atau rasa tidak
nyaman, bagi dirinya sendiri atau oranglain, serta menimbulkan disabilitas atau hendaya fungsi
sosial.

Jenis Gangguan Jiwa :


1. Gangguan Jiwa Berat (Psikotik) : Skizofrenia, Skizoafektif, Gangguan Afek
(Depresi/Manik) dengan Psikotik, Gangguan Psikotik Akut, dsb.
2. Gangguan Jiwa Ringan (Non Psikotik. Dahulu disebut Neurotik) : Cemas, Panik, dsb.

Pemeriksaan psikiatri terdiri dari :


1. Kesan Umum 7. Roman Muka
2. Kesadaran 8. Afek
3. Sikap 9. Persepsi
4. Tingkah Laku 10.Perhatian
5. Orientasi 11.Memori
a. Orang 12.Intelegensia
b. Waktu 13.Hubungan Jiwa
c. Tempat 14.Insight
d. Situasi
6. Proses Pikir
a. Bentuk Pikir
b. Isi Pikir
c. Progresi Pikir
2

Kesan Umum
Pengertian :
Kesan secara umum yang dapat dilihat orang umum di tempat umum terhadap pasien meliputi
penampilan, sikap, dan tingkah laku, tanpa ada intervensi dari pemeriksa.

Macam-macam Penilaian Kesan Umum :


1. Tampak sakit jiwa  pada pasien psikotik
2. Tidak tampak sakit jiwa  pada pasien non psikotik

Kesadaran
Macam-macam Penilaian Kesadaran :
1. Compos mentis 4. Delirium
2. Berkabut 5. Sopor
3. Somnolen 6. Comma

Sikap
Macam-macam Penilaian Sikap :
1. Kooperatif 5. Agresif (Hostility)
2. Non Kooperatif 6. Gelisah
3. Merunduk 7. Tegang
4. Grandious

Tingkah Laku
Macam-macam Penilaian Tingkah Laku :
1. Normoaktif
2. Hipoaktif
3. Hiperaktif

Orientasi
Orientasi dapat dinilai “baik” apabila pasien dapat menjawab pertanyaan mengenai orientasi
dengan tepat, dan “buruk” bila tidak tepat. Orientasi menjadi “sulit dinilai” pada pasien yang
tidak memberikan jawaban. Umumnya, pada pasien dengan gangguan jiwa psikotik
orientasinya sulit dinilai.
3

Proses Pikir
a. Bentuk Pikir
Macam-macam Penilaian Bentuk Pikir
1. Realistik  pada pasien non psikotik
2. Non Realistik  pada pasien psikotik

b. Isi Pikir
Waham : Isi pikir yang salah, dipercaya, diyakini, dan dihayati oleh yang bersangkutan dan
tidak bisa dikoreksi oleh orang lain.
Ide : Isi pikir yang salah, tetapi masih dapat dikoreksi oleh orang lain bila dibenturkan
dengan kenyataan yang ada.

Ide dapat terjadi pada pasien non psikotik, contohnya ide bersalah dan/atau ide berdosa pada
pasien dengan depresi sedang. Waham terjadi pada pasien psikotik. Secara umum, terdapat
dua bagian besar waham yaitu waham logis dan waham bizarre (aneh). Waham logis dapat
ditemukan pada berbagai pasien psikotik. Namun, waham bizarre hanya ditemukan pada
pasien skizofrenia dan yang sejenis. Waham bizarre sekaligus menjadi ciri penyakit tersebut.

Waham Bizarre : Kepercayaan yang salah, aneh, dan sangat tidak masuk akal.
Macam-macam Waham Bizarre
1. Thought of Echo 6. Delusion of Influence
2. Thought of Withdrawal 7. Delusion of Passivity
3. Thought of Insertion 8. Delusion of Perception
4. Thought of Broadcasting 9. Idea Of Reference
5. Delusion of Control
Waham Logis : Kepercayaan yang salah tetapi masih dapat masuk akal.
Beberapa macam Waham Logis
1. Waham Bersalah 5. Waham Dikejar
2. Waham Berdosa 6. Waham Diancam
3. Waham Cemburu 7. Waham Dianiaya
4. Waham Curiga 8. Waham Kebesaran, dll

c. Progresi Pikir
Beberapa macam penilaian progresi pikir :
1. Neologisme :
4

Kata-kata baru yang diciptakan oleh pasien.


2. Inkoherensi :
Gabungan kata-kata dalam satu kalimat tanpa tata bahasa sehingga tidak dimengerti
maknanya.
3. Verbigerasi :
Pengulangan kata-kata yang tidak berarti.
4. Ekolali :
Pengulangan kata-kata seseorang tanpa tujuan.
5. Irrelevansi :
Jawaban tidak relevan/ tidak harmonis dengan pertanyaan yang diajukan.
6. Flight Of Ideas :
Bicara melompat-lompat dalam penyampaian isi pikiran.
7. Blocking :
Penyampaian alur pikir yang terputus mendadak sebelum selesai.
8. Remming :
Alur pikir yang diucapkan dengan intonasi pelan, frekuensi lambat, dan kadang tidak
sampai tujuan.
9. Sirkumstansial :
Alur pikir yang melingkar-lingkar sehingga lambat mencapai tujuan.
10.Tangensial :
Alur pikir yang menyebar sehingga tidak pernah mencapai tujuan.
11.Logore :
Bicara banyak sekali, dengan intonasi tinggi, dan sulit diinterupsi.

Pada pasien non psikotik kita dapat menemukan progresi pikir dalam batas normal. Progresi
pikir yang normal tersebut dapat kita nilai dengan istilah “koheren” dan “relevan”.
Roman Muka
Macam-macam Penilaian Roman Muka :
1. Normo Mimik 3. Sedikit Mimik (Hipomimik)
2. Banyak Mimik (Hipermimik) 4. Tegang

Afek
Pengertian :
Ekspresi emosi yang terlihat, mungkin tidak konsisten dengan emosi yang dikatakan pasien.
5

Macam-macam Penilaian Afek :


1. Afek Appropriate 6. Afek Datar
2. Afek Inappropriate 7. Afek Elasi
3. Afek Terbatas 8. Afek Euforia
4. Afek Tumpul 9. Afek Irritable
5. Afek Disforik 10.Afek Labil

Persepsi
Beberapa macam gangguan persepsi
Ilusi : Misinterpretasi terhadap stimulus eksternal yang nyata.
Halusinasi : Penerimaan impuls (persepsi) tanpa ada rangsangan (stimulus eksternal) yang
nyata.

Macam-macam Halusinasi :
1. Halusinasi Auditorik
Seringkali terjadi pada kasus psikotik. Dapat berupa halusinasi auditorik perintah,
ancaman, ejekan, pembicaraan, dan lain-lain.
2. Halusinasi Visual  terjadi pada pasien dengan Gangguan Mental Organik
3. Halusinasi Olfaktori : Halusinasi yang berkaitan dengan indra penghidu
4. Halusinasi Gustatorik : Halusinasi yang berkaitan dengan pengecapan
5. Halusinasi Taktil : Halusinasi sentuhan
6. Halusinasi Hipnagogik : Halusinasi sensorik palsu yang terjadi saat akan tertidur
7. Halusinasi Hipnopompik : Halusinasi sensorik palsu yang terjadi saat bangun dari tidur
Perhatian (Atensi)
Pengertian :
Kemampuan mempertahankan perhatian pada satu aktivitas dan kemampuan berkonsentrasi

Macam-macam Penilaian Perhatian


1. Mudah Ditarik Mudah Dicantum
Pasien mudah untuk dipanggil ketika akan diajak berbincang dan kontak dengan baik
selama berbincang.
2. Mudah Ditarik Sulit Dicantum
Pasien mudah untuk dipanggil ketika akan diajak berbincang tetapi tidak kontak (tidak
fokus/konsentrasi) untuk berbincang.
3. Sulit Ditarik Sulit Dicantum
6

Pasien sulit untuk dipanggil ketika akan diajak berbincang dan tidak kontak (tidak
fokus/konsentrasi) untuk berbincang.

Memori
Fungsi penyimpanan informasi di otak dan selanjutnya diingat kembali ke kesadaran.
Intelegensia
Kemampuan untuk mengerti, mengingat, mengolah, dan menyatukan secara konstruktif
pelajaran sebelumnya dalam menghadapi situasi baru.

Memori dan intelegensia dapat dinilai dengan baik atau buruk sesuai dengan kondisi pasien.

Hubungan Jiwa
Macam-macam Penilaian Hubungan Jiwa
1. Baik
2. Sedang
3. Buruk

Insight (Tilikan Diri)


Definisi :
Kemampuan pasien untuk mengerti penyebab sebenarnya dan arti dari suatu situasi.
Insight cukup dinilai dengan baik atau buruk sesuai kondisi pasien. Dalam literatur lain, insight
juga dapat dinilai dengan menggunakan derajat sebagai berikut :
Derajat I : Sangkal total
Derajat II : Ambivalensi
Derajat III : Menyalahkan faktor lain
Derajat IV : Sadar sakit, tidak tau penyebabnya
Derajat V : Sadar sakit, tidak mau berubah
Derajat VI : Tilikan sehat
7

SINDROM
Setelah membuat status psikiatri, langkah selanjutnya adalah menentukan sindrom apa saja
yang terdapat pada pasien. Sindrom dapat disusun berdasarkan data yang didapat dari
alloanamnesis dan autoanamnesis. Sindrom-sindrom tersebut kemudian disatukan untuk
menentukan diagnosis banding dan diagnosis kerja. Beberapa contoh sindrom sebagai berikut:
1. Sindrom Skizofrenia 4. Sindrom Depresi
- Waham Bizarre (Thought of .....) - Remming
- Halusinasi Auditorik - Blocking
- Inkoherensi/Irelevansi/Neologisme, dll - Disforik
- Anhedonia
2. Sindrom Psikotik - Sulit tidur
- Waham Logis - Mudah kelelahan
- Halusinasi Auditorik - Tidak semangat (tidak bergairah), dll
- Tes Realita (-)
5. Sindrom Paranoid
3. Sindrom Manik - Halusinasi Auditori
- Euforia/Elasi - Waham Curiga
- Hiperaktif - Waham Cemburu
- Logore - Waham Dikejar
- Waham Kebesaran, dll - Waham Dianiaya
- Waham Diancam, dll

6. Sindrom Katatonik
- Command Automatism
- Agitatif
- Stupor, dll

Referensi
Sadock, Benjamin., Sadock, Virginia. 2010. Buku Ajar Psikiatri Klinis Edisi 2. Jakarta : EGC
Setyaningsih, Tri Rini Budi. 2005. Draft Acuan Gangguan Kesehatan Jiwa. Purwokerto : PPD
Unsoed

Anda mungkin juga menyukai