PELAYANAN
REHABILITASI
MEDIK PADA
LANJUT USIA
5
FALSAFAH & TUJUAN REHABILITASI MEDIK
6
6
Hazzard WR. Hazzard’s Geriatric Medicine and Gerontology. 6th ed. McGraw-Hill; 2009.
Hirarki Fungsi Fisik
Keterampilan
goal-oriented
Integration level II
function
( ADL,
IADL)
Integration level I
Gerakan Fisik
(8-foot walk)
Basic component
8
Lingkup Gerak Sendi (LGS)
Definisi: Manfaat:
Lengkung gerakan yang Evaluasi LGS untuk
melalui suatu sendi. mengetahui mobilitas sendi
yang mempengaruhi
fleksibilitas/kelenturan.
LANSIA:
Pada orang tua LGS tidak
selalu harus dalam nilai yang
normal.
Yang terpenting pada orang tua
adalah LGS Fungsional.
9
Deteksi Lingkup Gerak Sendi (LGS)
Pemeriksaan
Lingkup Gerak Flexio
Sendi (LGS) n
Rotas
i
Memiringkan
badan ke
kanan/kiri
11
BAHU
SIKU
KAKI
12
Skala Intensitas Nyeri
Visual Analog Scale (VAS)
13
Tes Kekuatan Otot Manual
Manual Muscle Testing (MMT)
Definisi:
Tes yang dilakukan secara manual oleh kekuatan pemeriksa
terhadap pasien untuk menentukan kekuatan kelompok otot.
(mencatat kemajuan atau kemunduran kekuatan tersebut)
14
Hal-hal yang harus diperhatikan
Nyeri
Konsentrasi
Tempat pemeriksaan
16
Ekstensi Lutut Fleksi Lutut
17
Ekstensi Fleksi
Pergelangan Tangan Pergelangan Tangan
19
AKTIFITAS KEHIDUPAN
2 SEHARI- HARI
20
AKTIVITAS KEHIDUPAN SEHARI-HARI (AKS) /
ACTIVITY OF DAILY LIVING (ADL)
21
Modifikasi Barthel Index
Cara Pelaksanaan:
Pemeriksa menanyakan 10 Kegiatan Sehari-hari yang
tercantum di kuesioner dan memberi skala angka (seperti yang
tertera di bawah ini)
22
23
Modifikasi Barthel Index lanjutan….
24
Instrumental Activities of Daily Living (IADL)
25
IADL
Jenis Kegiatan
Dapat berbelanja 1
Keterangan:
3 = Ketergantungan
2 = Butuh bantuan
1 = Mandiri 25
3
DAMPAK
IMOBILISASI
27
IMOBILISASI
• Gangguan neuromuskuler
• Pemakaian gips dan splintPenyakit akut yang
membutuhkan istirahat di tempat tidur
• Penyakit akut yang membutuhkan istirahat di PENYEBAB
tempat tidur
• Posisi tidur dan duduk yang berkepanjangan
28
Deteksi Efek Samping Imobilisasi
Kontraktur
Efek Samping
berupa: Ulkus
Dekubitus
Sindroma
Dekondisi
Hipotensi
Postural
29
Kontraktur
Dapat disebabkan :
• Nyeri,
• Imbalans otot
• Fibrosis kapsular dan jaringan
periartikular,
• Kerusakan otot primer atau
faktor mekanik.
30
Ulkus Dekubitus
Definisi
Nekrosis selular
yang bersifat lokal,
hampir selalu
terjadi pada tempat
- tempat
penonjolan tulang.
31
32
33
Hipotensi Postural
Definisi:
Ketidakmampuan sistem
sirkulasi untuk beradapatasi
pada perubahan tubuh ke
posisi tegak.
Deteksi :
Tekanan denyut Nadi
Hipotensi bila:
kenaikan denyut nadi > 20 x/menit dan
penurunan tekanan darah sistolik > 20 mmHg
34
PENGATURAN POSISI TUBUH,
MOBILISASI DAN LATIHAN
4 BERPINDAH TEMPAT
(TRANSFER DAN
MODIFIKASINYA)
35
PENGATURAN POSISI TUBUH, MOBILISASI DAN LATIHAN
BERPINDAH TEMPAT (TRANSFER)
Mengurangi nyeri
36
Tidur Terlentang
Biarkan Tumit
Menggantung untuk
mencegh ulkus dekubitus
37
Tidur Miring
Lipat handuk mandi, letakkan di bawah
pinggul orang itusisi lemah
38
Mobilisasi
PENTING :
mengontrol dan menjaga
keseimbangan tubuh
39
Mobilisasi Pasien Berguling dan duduk
40
Transfer Tempat tidur – Kursi roda
1. Dudukkan
ONE PERSON CARRY -pasien
Kunci kursi roda
- Bantu pasien berputar kearah samping,
berhadapan dengan penolong
- Letakkan lengan penolong
dibawah leher dan bahu serta lengan
lain di bawah lutut
- Bantu pasien duduk.
2. Berdirikan pasien
- Pasien berada di tepi tempat tidur
- Letakkan lengan penolong disekeliling
dada dan di belakang punggung pasien
- Support kaki pasien dengan kaki
penolong.
- Pindahkan tumpuan berat badan dan
angkat pasien
40
http://www.montefiore.kramesonline.com/HealthSheets/3,S,82598
ASSISTED TOILET TRANSFER
http://www.karmanhealthcare.com/wheelchair-transfer-techniques/
41
Dudukkan pasien
1. Pindahkan pasien bertumpu pada
kursi roda sebagai porosnya.
2. Pegang erat pasien
3. Transfer pada sisi penolong yang
paling kuat (sisi dominan penolong)
4. Tekuk lutut penolong dan
posisikan lutut penolong lebih
rendah dari posisi pasien
5. Dudukkan pasien di kursi roda.
43
Transfer dari kursi roda ke tempat tidur dengan papan transfer
44
5 LATIHAN PENGGUNAAN
ALAT BANTU JALAN
45
Latihan Alat Bantu Jalan
Tongkat
Walker
46
Tongka
t
Pegang tongkat di sisi tubuh
yang berlawanan dengan sisi
tubuh yang lemah atau terluka
Saat melangkah maka tongkat
dan kaki yang sakit maju
terlebih dahulu
Untuk mengukur ketinggian
tongkat: pasien berdiri tegak dan
ujung tongkat berada sekitar 15
cm dari kaki pasien, tinggi
tongkat disesuaikan hingga saat
memegang tongkat siku dapat
ditekuk hingga 20-30 derajat
47
Kruk (Tongkat Ketiak)
Berdiri tegak dan menempatkan ujung
kedua kruk di lantai, sekitar 15 cm dari
sisi luar masing-masing kaki.
48
Walke
r
49
Alat Bantu Jalan
50
Penggunaan Alat Bantu Jalan Untuk Naik-Turun Tangga
dan Duduk-Berdiri
• Naik tangga, didahului
dengan kaki kuat/sehat
kemudian ikuti dengan
kaki lemah dan alat bantu
jalan.
• Ketika turun tangga, kaki
yang lemah turun lebih
dulu.
• Satu tangan harus
memegang rel tangga
dan sisi lain harus
memegang alat bantu
jalan.
51
Duduk dan Berdiri
52
PENCEGAHAN
6 TERJADINYA JATUH
53
PENCEGAHAN JATUH
54
Pencegahan Jatuh
secara cepat dan mudah dapat digunakan tiga pertanyaan sebagai berikut:
Jika pasien menjawab YA untuk paling tidak satu dari tiga pertanyaan diatas,
memerlukan pemeriksaan lebih lanjut, salah satunya adalah Timed up and go
test (TUG).
55
KONSEP KAPASITAS
7 LOKOMOTOR DAN
STATUS FUNGSIONAL
56
CARA PENILAIAN STATUS
8 FUNGSIONAL DENGAN
ICOPE
57
Instrumen Penilaian Lansia
Kondisi Prioritas Terkait Penurunan Jenis Skrining
Kapasitas Intrinsik
1. Penurunan Kognitif Mini-Cog
2. Keterbatasan Mobilitas o Tes Berdiri dari Kursi
o Short Physical Performance Battery (SPPB)
Skrining
Lansia
Sederhana 3. Malnutrisi o Mini Nutrition Assessment (MNA)
(SKILAS) o Skor R.A.P.U.H (Frailty)
4. Gangguan Penglihatan Tes Penglihatan dengan Bagan Mata
Sederhana WHO
5. Gangguan Pendengaran Tes Bisik atau Audiometri
6. Gejala Depresi Geriatric Depression Scale (GSD-4)
Masing-masing tes memiliki skor penilaian dan nilai akhir SPPB adalah gabungan skor
dari ketiga tes tersebut.
58
Uji Mobilitas
A. Berdiri berdampingan
2. Tes keseimbangan
Bertahan 10 detik 1 poin
Individu yang diperiksa berdiri selama 10 detik Tidak bertahan 10 detik 0 poin
dengan kaki di masing-masing dari tiga posisi Tidak dilakukan 0 poin
berikut. Gunakan jumlah nilai dari tiga posisi Jika tidak dilakukan, hentikan
tes keseimbangan
B. Berdiri semi-tandem
Bertahan 10 detik 1 poin
Tidak bertahan 10 detik 0 poin
Tidak dilakukan 0 poin
Jika tidak dilakukan, hentikan
tes keseimbangan
C. Berdiri tandem
Bertahan 10 detik 2 poin
Bertahan 3 – 9,99 detik 1 poin
A. Berdiri B. Berdiri C. Berdiri Bertahan <3 detik 0 poin
berdampingan semi-tandem tandem Tidak dilakukan 0 poin
61
Uji Mobilitas
Waktu Skor
3. Tes kecepatan berjalan
<4,82 detik 4 poin
Waktu untuk berjalan sejauh empat meter.
4,82 – 6,20 detik 3 poin
6,21 – 8,70 detik 2 poin
>8,70 detik 1 poin
Tidak bisa 0 poin
menyelesaikan
62
Skor SPPB = skor tes 1+ 2 + 3
63
TER IMA
KASIH