Anda di halaman 1dari 64

MATERI INTI

PELAYANAN
REHABILITASI
MEDIK PADA
LANJUT USIA

Pelatihan Bagi Pelatih (TOT) Pelayanan


Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri
untuk Petugas Puskesmas

Direktorat Kesehatan Usia Produktif dan Lanjut Usia


KEMENTERIAN KESEHATAN
MATERI
DASAR
PELAYANAN REHABILITASI MEDIK PADA
LANJUT USIA

Disampaikan oleh : dr. Mira, Sp.KFR


TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti materi ini, UMUM
peserta mampu melakukan pelayanan rehabilitasi medik pada lanjut usia di
Puskesmas

TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS


Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu
1. Melakukan deteksi dan tatalaksana gangguan gerak

2. Melakukan penilaian kemampuan Aktifitas Kehidupan Sehari-hari (AKS)

3. Menjelaskan dampak Immobilisasi

4. Menjelaskan pengaturan posisi tubuh, mobilisasi dan latihan berpindah


tempat (transfer dan modifikasinya)

5. Menjelaskan penggunaan alat bantu jalan

6. Melakukan pencegahan terjadinya jatuh

7. Menjelaskan konsep kapasitas lokomotor dan status fungsional pada lanjut


usia
8. Melakukan cara penilaian status fungsional dengan 2
ICOPE
1. Deteksi Dan Tatalaksana Gangguan Gerak
2. Penilaian Kemampuan Aktifitas Kehidupan
Sehari-hari (AKS)
3. Dampak Immobilisasi
4. Pengaturan Posisi Tubuh, Mobilisasi Dan
Latihan Berpindah Tempat (Transfer Dan
POKOK Modifikasinya)
BAHASAN 5. Penggunaan Alat Bantu Jalan
6. Pencegahan Terjadinya Jatuh
7. Konsep Kapasitas Lokomotor Dan Status
Fungsional Pada Lanjut Usia
8. Cara Penilaian Status Fungsional dengan
ICOPE
DETEKSI DAN
1 TATALAKSANA
GANGGUAN GERAK

5
FALSAFAH & TUJUAN REHABILITASI MEDIK

Meningkatkan Kemampuan Fungsional seseorang


Sesuai dengan Potensi yang dimiliki

Untuk mempertahankan dan atau meningkatkan Kualitas Hidup


Dengan mencegah / mengurangi Impairment, Disability dan
Handicap semaksimal mungkin

6
6
Hazzard WR. Hazzard’s Geriatric Medicine and Gerontology. 6th ed. McGraw-Hill; 2009.
Hirarki Fungsi Fisik

Integration level III Fungsi


Peran

Keterampilan
goal-oriented
Integration level II
function
( ADL,
IADL)
Integration level I
Gerakan Fisik
(8-foot walk)
Basic component

Koordinasi Keseim- Kekuatan Fleksibili-


Enduran
motorik bangan otot tas

8
Lingkup Gerak Sendi (LGS)

Definisi: Manfaat:
Lengkung gerakan yang Evaluasi LGS untuk
melalui suatu sendi. mengetahui mobilitas sendi
yang mempengaruhi
fleksibilitas/kelenturan.

LANSIA:
Pada orang tua LGS tidak
selalu harus dalam nilai yang
normal.
Yang terpenting pada orang tua
adalah LGS Fungsional.
9
Deteksi Lingkup Gerak Sendi (LGS)

Sukar menggerakan lengan,


tungkai, badan atau leher?

Pertanyaan Merasa lengan, tungkai, badan


atau leher lemah?

Merasa nyeri sekali pada


lengan, tungkai, badan atau
leher?

≥ 1 jawaban dari pertanyaan diatas yang


menyatakan “ya”, maka harus dilakukan tes
lebih lanjut.
10
Extensio
n

Pemeriksaan
Lingkup Gerak Flexio
Sendi (LGS) n
Rotas
i

Memiringkan
badan ke
kanan/kiri

11
BAHU

SIKU

PERGELANGAN TANGAN DAN JARI

KAKI

12
Skala Intensitas Nyeri
Visual Analog Scale (VAS)

13
Tes Kekuatan Otot Manual
Manual Muscle Testing (MMT)

Definisi:
Tes yang dilakukan secara manual oleh kekuatan pemeriksa
terhadap pasien untuk menentukan kekuatan kelompok otot.
(mencatat kemajuan atau kemunduran kekuatan tersebut)

14
Hal-hal yang harus diperhatikan

Nyeri

• Pasien atau kelompok otot yang akan dilakukan tes harus


bebas dari rasa sakit.

Konsentrasi

• Suasana ruang periksa sebaiknya tenang.

Tempat pemeriksaan

Alas sebaiknya padat, tidak terlalu empuk.


15
Fleksi Panggul Ekstensi Panggul

16
Ekstensi Lutut Fleksi Lutut

17
Ekstensi Fleksi
Pergelangan Tangan Pergelangan Tangan

Hoppenfeld S, Physical Examination of The Spine and Extremities. 18


Cara Mudah Menginterpretasikan Kekuatan Otot

0 Tidak ada kontraksi otot yang dapat


dilihat ataupun dirasakan

INGAT! 3 Gerak sendi dapat melawan


gravitasi

5 Gerak sendi dapat melawan


gravitasi dan dapat melawan
tahanan penuh

19
AKTIFITAS KEHIDUPAN
2 SEHARI- HARI

20
AKTIVITAS KEHIDUPAN SEHARI-HARI (AKS) /
ACTIVITY OF DAILY LIVING (ADL)

Tingkat kemandirian dalam Aktivitas Kehidupan


Definisi Sehari-hari (AKS) dapat diukur salah satunya
dengan Modifikasi Barthel Index

Melihat kemajuan pasien dengan penyakit


kronis sebelum dan setelah terapi
Fungsi
Menentukan berapa besar perawatan
yang dibutuhkan oleh pasien.

21
Modifikasi Barthel Index

Cara Pelaksanaan:
Pemeriksa menanyakan 10 Kegiatan Sehari-hari yang
tercantum di kuesioner dan memberi skala angka (seperti yang
tertera di bawah ini)

22
23
Modifikasi Barthel Index lanjutan….

Skor Barthel Index (Nilai AKS/ADL):


20 : Mandiri
12 – 19 : Ketergantungan ringan
9 – 11 : Ketergantungan sedang
5–8 : Ketergantungan berat
0-4 : Ketergantungan total

24
Instrumental Activities of Daily Living (IADL)

Sekumpulan aktifitas sehari-hari yang lebih komplek dan mengarah pada


Definisi
kemampuan lansia dalam berinteraksi dengan lingkungan dan komunitasnya

Domain utama dari IADL meliputi:


1. Memasak
2. Membersihkan rumah
3. Transportasi
4. Mencuci pakaian
5. Mengelola keuangan

25
IADL
Jenis Kegiatan

Dapat menggunakan telepon 1

Mampu pergi ke suatu tempat 2

Dapat berbelanja 1

Dapat menyiapkan makanan 1

Dapat melakukan pekerjaan RT 2

Dapat melakukan pekerjaan tangan 1

Dapat mencuci pakaian 2

Dapat mengatur obat - obatan 1

Dapat mengatur keuangan 1

Keterangan:
3 = Ketergantungan
2 = Butuh bantuan
1 = Mandiri 25
3
DAMPAK
IMOBILISASI

27
IMOBILISASI

Keterbatasan gerak fisik, dapat bersifat


DEFINISI segmental ataupun seluruh tubuh.

• Gangguan neuromuskuler
• Pemakaian gips dan splintPenyakit akut yang
membutuhkan istirahat di tempat tidur
• Penyakit akut yang membutuhkan istirahat di PENYEBAB
tempat tidur
• Posisi tidur dan duduk yang berkepanjangan

28
Deteksi Efek Samping Imobilisasi
Kontraktur

Efek Samping
berupa: Ulkus
Dekubitus
Sindroma
Dekondisi

Hipotensi
Postural
29
Kontraktur

• Terbatasnya lingkup gerak sendi (LGS) baik secara


aktif/pasif; akibat keterbatasan sendi, jaringan lunak
Definisi ataupun otot.

Dapat disebabkan :
• Nyeri,
• Imbalans otot
• Fibrosis kapsular dan jaringan
periartikular,
• Kerusakan otot primer atau
faktor mekanik.
30
Ulkus Dekubitus

Definisi

Nekrosis selular
yang bersifat lokal,
hampir selalu
terjadi pada tempat
- tempat
penonjolan tulang.

31
32
33
Hipotensi Postural
Definisi:
Ketidakmampuan sistem
sirkulasi untuk beradapatasi
pada perubahan tubuh ke
posisi tegak.

Deteksi :
Tekanan denyut Nadi
Hipotensi bila:
kenaikan denyut nadi > 20 x/menit dan
penurunan tekanan darah sistolik > 20 mmHg

34
PENGATURAN POSISI TUBUH,
MOBILISASI DAN LATIHAN
4 BERPINDAH TEMPAT
(TRANSFER DAN
MODIFIKASINYA)

35
PENGATURAN POSISI TUBUH, MOBILISASI DAN LATIHAN
BERPINDAH TEMPAT (TRANSFER)

Manfaat pengaturan posisi tubuh antara lain:

Membantu pasien merasa lebih nyaman

Mengurangi nyeri

Membantu agar fungsi tubuh lebih efisien

Mencegah komplikasi: kontraktur dan ulkus dekubitus.

36
Tidur Terlentang
Biarkan Tumit
Menggantung untuk
mencegh ulkus dekubitus

Tempatkan bantal kecil di bawah Bantal kecil memanjang di


kepala dan bahu hingga bokong bawah pergelangan kaki, betis
pasien dan lutut.

37
Tidur Miring
Lipat handuk mandi, letakkan di bawah
pinggul orang itusisi lemah

Letakkan lengan lemah dan siku di atas bantal.


Posisilengan harus lebih tinggi dari jantung

38
Mobilisasi

Berorientasi pada keselamatan


pasien dan pencegahan cedera
pada pelaku rawat atau tenaga
kesehatan.

PENTING :
mengontrol dan menjaga
keseimbangan tubuh

39
Mobilisasi Pasien Berguling dan duduk

40
Transfer Tempat tidur – Kursi roda
1. Dudukkan
ONE PERSON CARRY -pasien
Kunci kursi roda
- Bantu pasien berputar kearah samping,
berhadapan dengan penolong
- Letakkan lengan penolong
dibawah leher dan bahu serta lengan
lain di bawah lutut
- Bantu pasien duduk.

2. Berdirikan pasien
- Pasien berada di tepi tempat tidur
- Letakkan lengan penolong disekeliling
dada dan di belakang punggung pasien
- Support kaki pasien dengan kaki
penolong.
- Pindahkan tumpuan berat badan dan
angkat pasien
40
http://www.montefiore.kramesonline.com/HealthSheets/3,S,82598
ASSISTED TOILET TRANSFER

http://www.karmanhealthcare.com/wheelchair-transfer-techniques/
41
Dudukkan pasien
1. Pindahkan pasien bertumpu pada
kursi roda sebagai porosnya.
2. Pegang erat pasien
3. Transfer pada sisi penolong yang
paling kuat (sisi dominan penolong)
4. Tekuk lutut penolong dan
posisikan lutut penolong lebih
rendah dari posisi pasien
5. Dudukkan pasien di kursi roda.

43
Transfer dari kursi roda ke tempat tidur dengan papan transfer

44
5 LATIHAN PENGGUNAAN
ALAT BANTU JALAN

45
Latihan Alat Bantu Jalan

Tongkat

Pengukuran dan Cara Kruk


Berjalan dengan Alat
bantu jalan (Tongkat ketiak)

Walker

46
Tongka
t
Pegang tongkat di sisi tubuh
yang berlawanan dengan sisi
tubuh yang lemah atau terluka
Saat melangkah maka tongkat
dan kaki yang sakit maju
terlebih dahulu
Untuk mengukur ketinggian
tongkat: pasien berdiri tegak dan
ujung tongkat berada sekitar 15
cm dari kaki pasien, tinggi
tongkat disesuaikan hingga saat
memegang tongkat siku dapat
ditekuk hingga 20-30 derajat

47
Kruk (Tongkat Ketiak)
Berdiri tegak dan menempatkan ujung
kedua kruk di lantai, sekitar 15 cm dari
sisi luar masing-masing kaki.

Lengan beristirahat dengan nyaman di


sisi Anda, sesuaikan ketinggian kruk
hingga terdapat jarak 5 cm (sekitar tiga
jari) antara ketiak Anda dan ujung atas
kruk. Setelah kruk diukur untuk
ketinggian yang tepat, ketinggian
pegangan tangan disesuaikan hingga
pergelangan tangan ekstensi/lurus 300
dan siku fleksi/menekuk 20-300.

48
Walke
r

Berdiri dengan tumit sejajar


dengan bagian belakang
walker. Sesuaikan
ketinggiannya sehingga
pegangan tangan sejajar
dengan pergelangan tangan.

49
Alat Bantu Jalan

50
Penggunaan Alat Bantu Jalan Untuk Naik-Turun Tangga
dan Duduk-Berdiri
• Naik tangga, didahului
dengan kaki kuat/sehat
kemudian ikuti dengan
kaki lemah dan alat bantu
jalan.
• Ketika turun tangga, kaki
yang lemah turun lebih
dulu.
• Satu tangan harus
memegang rel tangga
dan sisi lain harus
memegang alat bantu
jalan.

51
Duduk dan Berdiri

52
PENCEGAHAN
6 TERJADINYA JATUH

53
PENCEGAHAN JATUH

• perpindahan tubuh ke bawah, ke tanah


Jatuh atau benda lain, secara tiba- tiba, tidak
terkendali, tidak disengaja.

• kehilangan keseimbangan secara tiba-tiba

Nyaris yang tidak mengakibatkan jatuh atau cedera


lainnya.
• Hal ini dapat mencakup orang yang

jatuh tergelincir atau tersandung tetapi mampu


mendapatkan kembali kontrol sebelum
jatuh.

54
Pencegahan Jatuh

secara cepat dan mudah dapat digunakan tiga pertanyaan sebagai berikut:

• Riwayat jatuh tahun dalam 1 tahun terakhir?


• Jika YA tanyakan: - Berapa kali? Dan Apakah Anda terluka?
• Merasa goyah ketika berdiri atau berjalan?
• Apakah pasien merasa khawatir/takut jatuh?

Jika pasien menjawab YA untuk paling tidak satu dari tiga pertanyaan diatas,
memerlukan pemeriksaan lebih lanjut, salah satunya adalah Timed up and go
test (TUG).

55
KONSEP KAPASITAS
7 LOKOMOTOR DAN
STATUS FUNGSIONAL

56
CARA PENILAIAN STATUS
8 FUNGSIONAL DENGAN
ICOPE

57
Instrumen Penilaian Lansia
Kondisi Prioritas Terkait Penurunan Jenis Skrining
Kapasitas Intrinsik
1. Penurunan Kognitif Mini-Cog
2. Keterbatasan Mobilitas o Tes Berdiri dari Kursi
o Short Physical Performance Battery (SPPB)
Skrining
Lansia
Sederhana 3. Malnutrisi o Mini Nutrition Assessment (MNA)
(SKILAS) o Skor R.A.P.U.H (Frailty)
4. Gangguan Penglihatan Tes Penglihatan dengan Bagan Mata
Sederhana WHO
5. Gangguan Pendengaran Tes Bisik atau Audiometri
6. Gejala Depresi Geriatric Depression Scale (GSD-4)

Status Fungsional Activity Daily Living (ADL) Barthel


Lanjutan
Skrining Sarkopenia Kuesioner SARC-Calf 57
Uji Mobilitas

Short Physical Performance Battery (SPPB)


Terdiri dari:
1. Tes berdiri dari kursi (chair rise test)
2. Tes keseimbangan - berdiri selama 10 detik di
masing-masing tiga posisi kaki
3. Tes kecepatan berjalan - berapa lama waktu
yang dibutuhkan untuk berjalan
sejauh empat meter.

Masing-masing tes memiliki skor penilaian dan nilai akhir SPPB adalah gabungan skor
dari ketiga tes tersebut.
58
Uji Mobilitas

1. Tes Berdiri dari Kursi


Petunjuk: Tanyakan, "Apakah Anda pikir akan aman
bagi Anda untuk mencoba berdiri dari kursi lima kali
tanpa menggunakan lengan Anda?" (Contohkan gerakan
kepada orang tersebut).
Jika YA, minta mereka untuk:
• Duduk di tengah kursi
Waktu Skor
• Silangkan dan letakkan tangan mereka di atas dada <11,19 detik 4 poin
• Naik ke posisi berdiri sempurna dan kemudian duduk lagi 11,2 – 13,69 detik 3 poin
• Ulangi lima kali secepat mungkin tanpa berhenti 13,7 – 16,69 detik 2 poin
duduk di tengah kursi 16,7 – 59,9 detik 1 poin
>60 detik atau tidak bisa 0 poin
Hitung waktu yang dibutuhkan - penilaian lebih lanjut
diperlukan jika seseorang tidak dapat berdiri lima kali menyelesaikan
dalam waktu 14 detik.
59
Uji Mobilitas

A. Berdiri berdampingan
2. Tes keseimbangan
Bertahan 10 detik 1 poin
Individu yang diperiksa berdiri selama 10 detik Tidak bertahan 10 detik 0 poin
dengan kaki di masing-masing dari tiga posisi Tidak dilakukan 0 poin
berikut. Gunakan jumlah nilai dari tiga posisi Jika tidak dilakukan, hentikan
tes keseimbangan
B. Berdiri semi-tandem
Bertahan 10 detik 1 poin
Tidak bertahan 10 detik 0 poin
Tidak dilakukan 0 poin
Jika tidak dilakukan, hentikan
tes keseimbangan
C. Berdiri tandem
Bertahan 10 detik 2 poin
Bertahan 3 – 9,99 detik 1 poin
A. Berdiri B. Berdiri C. Berdiri Bertahan <3 detik 0 poin
berdampingan semi-tandem tandem Tidak dilakukan 0 poin

61
Uji Mobilitas

Waktu Skor
3. Tes kecepatan berjalan
<4,82 detik 4 poin
Waktu untuk berjalan sejauh empat meter.
4,82 – 6,20 detik 3 poin
6,21 – 8,70 detik 2 poin
>8,70 detik 1 poin
Tidak bisa 0 poin
menyelesaikan

62
Skor SPPB = skor tes 1+ 2 + 3

0-9 : Mobilitas terbatas


10-12 : Mobiltas baik

63
TER IMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai