Disusun Oleh :
Hari :
Tanggal :
Mahasiswa
(Mardiana, S.Kep)
Kepala Ruangan
ditentukan.
Ikhfan, 2018).
iii
Latihan dapat memelihara pergerakan dan fungsi sendi sehingga
melakukan aktifitas fisik secara adekuat maka hal tersebut dapat membuat
efektif(Yati, 2019).
2. Fisiologis Pergerakan
sistem skeletal, otot skelet, dan sistem saraf. Karena ketiga sistem ini
tempat melekatnya otot dan tendon, sebagai sumber mineral dan berperan
atau volunter, dan gerak yang tidak disadari atau involunter atau yang
jalur yang panjang mulai dari reseptor, saraf sensorik, kemudian dibawa ke
otak untuk selanjutnya diasosiasi menjadi respons yang akan dibawa oleh
iv
saraf motorik dan efektor. Sedangkan gerakan refleks atau involunter
berjalan dengan sangat cepat dan respons terjadi secara otomatis terhadap
2007)
maksimal 57 %.
-kruk /tongkat/walker 15
-Berpegangan pada 30
benda-benda disekitar
-Gangguan/tidak 20
normal
(pincang/diseret)
6 Status Mental 0
-Pasien meyadari
kondisi dirinya
vi
-Pasien mengalami 15
leterbatasan daya ingat
Total nilai
Keterangan
berfungsi
b. Kesehatan fisik
pergerakan tubuh
c. Keadaan nutrisi
d. Emosi
vii
Rasa aman dan gembira dapat mempengaruhi aktivitas tubuh
f. Pekerjaan
berikut :
a. Kelainan postur
e. Kekakuan otot
a. Perubahan Metabolisme
viii
Terjadinya ketidakseimbangan cairan dan elektrolit sebagai dampak
zat makanan pada tingkat sel menurun, dan tidak bisa melaksanakan
aktivitas metabolisme,
f. Perubahan Kardiovaskular
pembentukan trombus.
ix
1) Gangguan Muskular : menurunnya massa otot sebagai dampak
langsung.
dan osteoporosis.
i. Perubahan Eliminasi
j. Perubahan Perilaku
6. Pathway
Kerusakan otot
(trauma, atrofi otot) Gangguan skeletal Gangguan sistem
(fraktur, radang sendi dan persarafan
kekakuan sendi)
Penurunan
kekuatan otot Gangguan penyampaian
Nyeri akibat adanya impuls
peradangan
Hambatan dalam
bergerak Terjadi
Persepsi takut nyeri kekakuan/pergerakan
bertambah saat bergerak yang tidak terkontrol
Penurunan
aktifitas Kesulitan mencapai
pergerakan sesuai dengan
yang ingin dicapai
Gangguan
pemenuhan ADL
Hambatan Mobilitas Fisik
Kehilangan keseimbangan/
Intoleransi Aktifitas kesulitan mempertahankan
keseimbangan tubuh
Resiko Jatuh
1. Pengkajian
Tanggal Masuk :
Jam :
No.RM :
Tanggal Pengkajian :
Diagnosa Medis :
a. Biodata
Identitas Pasien
- Nama :
- TTL :
- Umur :
- Jenis Kelamin :
- Agama :
- Pendidikan :
- Pekerjaan :
- Suku/bangsa :
xi
- Status :
- Alamat :
- Nama :
- Alamat :
- Hubungan :
- No. HP :
b. Riwayat Kesehatan
imobilitas.
bahu, siku, lengan, panggul, dan kaki dengan derajat rentang gerak
xii
5) Perubahan Intoleransi Aktivitas
7) Perubahan psikologis
8) Pola Kesehatan
a) Aktivitas / Istirahat
yang terkena.
b) Sirkulasi
c) Neurosensori
kesemutan (parestesis).
xiii
d) Nyeri atau Kenyamanan
e) Keamanan
2. Diagnosa Keperawatan
gerakan fisik
xiv
3. Intervensi
xv
tidur-terjaga
Edukasi
Jelaskan pentingnya tidur
cukup selama sakit
Anjurkan menepati
kebiasaan waktu tidur
Anjurkan menghindari
makanan/minuman yang
mengganggu tidur
Anjurkan penggunaan obat
tidur yang tidak
mengandung supresor
terhadap tidur REM
Ajarkan faktor-faktor yang
berkontribusi terhadap
gangguan pola tidur (mis.
psikologis:gaya hidup,
sering berubah shift bekerja)
Ajarkan relaksasi otot
autogenik atau cara
nonfarmakologi lainnya
xvi
3 Gangguan Mobilitas Fisik Dukungan mobilisasi
Mobilitas Fisik Setelah dilakukan tindakan Observasi:
D.0054 keperawatan 3x24 jam diharapkan Identifikasi adanya nyeri atau
Keterbatasan dalam mobilitas fisik meningkat keluhan fisik lainnya
gerakan fisik dari 1. Pergerakan ekstremitas Identifikasi toleransi fisik
suatu atau lebih 2. Kekuatan otot melakukan pergerakan
ekstremitas secara 3. Nyeri Monitor frekuensi jantung dan
mandiri 4. kaku sendi tekanan darah sebelum memulai
5. Gerakan terbatas mobilisasi
6. Kelemahan fisik Monitor kondisi umum selama
melakukan mobilisasi
Terapeutik:
Fasilitasi aktivitas mobilisasi
dengan alat bantu
Fasilitasi melakukan
pergerakan, jika perlu
Libatkan keluarga untuk
membantu pasien dalam
meningkatkan pergerakan
Edukasi
Jelaskan tujuan dan prosedur
mobilisasi
Anjurkan melakukan
mobilisasi dini
Ajarkan mobilisasi sederhana
yang harus dilakukan (mis.
Duduk di tempat tidur)
xvii
DAFTAR PUSTAKA
: BinarupaAaksara.
Salemba Medika.
6, no. 2. Jakarta
Potter & Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan Edisi 4. Jakarta :
EGC
xviii