Mobilisasi
3. Berat,
mempengaruhi
mekanika tubuh
Pergerakan Dasar Dalam Mekanika Tubuh
1. Gerakan (Ambulatting)
Gerakan yg benar dapat membantu
mempertahankan keseimbangan tubuh.
2. Menahan (Squatting)
Dalam melakukan pergantian pergerakan, posisi
menahan selalu berubah.
3. Menarik (Pulling)
Menarik dengan benar akan memudahkan untuk
memindahkan benda. Hal yg perlu diperhatikan :
ketinggian, letak benda, dan posisi tubuh.
4. Mengangkat (Lifting)
Mengangkat merupakan cara pergerakan
daya tarik. Gunakan otot-otot besar dari
tumit, paha bagian atas dan kaki bagian
bawah,perut dan pinggul untuk mengurangi
rasa sakit pada daerah tubuh bagian belakang.
5. Memutar (Pivoting)
Gerakan untuk memutar anggota tubuh dan
bertumpu pada tulang belakang
Faktor-faktor yang mempengaruhi mekanika
tubuh
1. Status Kesehatan
3. Emosi
Kondisi psikologis mempengaruhi perubahan
dalam perilaku individu sehingga dapat
menjadi penyebab menurunnya kemampuan
mekanika tubuh dan ambulasi yang baik.
4. Situasi dan kebiasaan •Ex : Sering mengangkat benda-benda berat, akan menyebabkan perubahan mekanika tubuh dan ambulasi
5. Gaya Hidup
•Perubahan pola hidup seseroang dpt menyebabkan stres dan kemungkinan besar akan menimbulkan kecerobohan dalm beraktifitas, sehingga
dapat mengganggu koordinasi antara sistem muskuloskeletal dan saraf. Hal tersebut akhirnya akan mengakibatkan perubahan mekanika tubuh.
6. Pengetahuan
•Pengetahuan baik terhadap mekanika tubuh akan mendorong sesorng untuk menggunakanny secara benr , sehingga akan mengurangi energi
yang telah dikeluarkan.
Dampak Mekanika Tubuh
1. Terjadi ketegangan sehingga memudahkan
timbulnya kelelahan dan gangguan dalam
sistem muskuloskletal
2. Resiko terjadinya kecelakaan pada sistem
muskuloskletal
Pengaturan Posisi
1. Posisi Fowler
Posisi setengah duduk atau duduk,
dimana bagian kepala tempat tidur
lebih tinggi atau dinaikkan. Tujuannya
adalah untuk mempertahankan
kenyamanan
dan memfasilitasi fungsi pernapasan
pasien.
2. Posisi Sim
Posisi miring ke kanan atau kekiri. Tujuannya
untuk memberi kenyamanan dan memberikan
obat melalui anus (supositoria).
3. Posisi Trendelenburg
Posisi pasien berbaring di tempat tidur dengan
bagian kepala lebih rendah daripada bagian
kaki. Tujuannya untuk melancarkan peredaran
darah ke otak.
4. Posisi Dorsal Recumbent
Pasien berbaring terlentang dengan kedua lutut
fleksi (ditarik/direnggangkan) diatas tempat
tidur. Tujuannya untuk memeriksa genitalia
serta proses persalinan.
5. Posisi Litotomi
Posisi berbaring terlentang dengan mengangkat
kedua kaki dan menariknya ke atas bagian
perut. Tujuannya untuk memeriksa genitalia
pada proses persalinan dan memasang alat
kontrasepsi.
6. Posisi Genofaktoral
Pada posisi ini pasien menungging dengan
kedua kaki ditekuk dan dada menempel pada
bagian alas tempat tidur. Tujuannya untuk
memeriksa daerah rectum.
Ambulasi Dan Mobilisasi
Ambulasi merupakan upaya seseorang untuk
melakukan latihan jalan atau berpindah tempat
2. Proses Penyakit/injury
3. Kebudayaan
4. Tingkat Energi
Seseorang
1.Status Kesehatan
2. Nutrisi
3. Emosi
4. Gaya Hidup