PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mekanika tubuh merupakan usaha koordinasi dari muskuloskeletal untuk
mempertahankan keseimbangan tubuh. Prinsip mekanika tubuh, pergerakan
dasar dalam mekanika tubuh merupakan kebutuhan mekanika tubuh dan
ambulasi. Untuk menilai kemampuan pasien dalam penggunaan mekanika
tubuh dengan baik, penggunaan alat bantu gerak, cara menggapai benda,
naik/turun dan berjalan adalah dengan cara melakukan proses keeprawatan
pada pasien melalui pengkajian, diagnosa, intervensi dan tindakan
keperawatan. Dengan adanya proses keperawatan pada pasien dengan
gangguan ambulasi ditujukan untuk menjaga keamanan ambulasi,
meningkatkan kekuatan otot dan mobilitas, mencegah komplikasi dari
imobilitas dan meningkatkan harga diri serta kemandirian.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengkajian Keperawatan
Pengkajian keperawatan pada masalah mekaika tubuh dan ambulasi,
antara lain menilai adanya kemampuan dan keterbatasan dalam bergerak
dengan cara bangkit dari posisi berbaring ke posisi duduk, kemudian bangkit
dari kursi ke posisi berdiri, atau perubahan posisi. Selanjutnya, menilai adanya
kelainan dalam mekanika tubuh pada saat duduk, beraktivitas atau saat pasien
mengalami bergerakan serta pengkajian terhadap status ambulasinya.
Kemudian, menilai gaya berjalan pasien (mantap atau tegak lurus), ayunan
lengan atas (pantas atau tidak), kaki ikut siap pada saat ayunan atau tidak,
langkah jatuh jauh dari garis gravitasi atau tidak serta berjalan apakah diawali
dan diakhiri dengan mudah atau tidak.
B. Diagnosis Keperawatan
Diagnosis keperawatan yang dapat terjadi pada masalah mekanika tubuh
dan ambulasi, antara lain :
1. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan adanya kelemahan akibat
spasme muskuloskeletal pada ekstremitas, nyeri akibat peradangan sendi,
atau penggunaan alat bantu dalam waktu lama.
2. Resiko cedera berhubungan dengan adanya paralisis, gaya berjalan tidak
stabil, atau penggunaan tongkat yang tidak benar.
3. Kurangnya perawatan diri berhubungan dengan kelemahan fisik secara
umum.
C. Perencanaan Keperawatan
1. Tujuan :
a. Memperbaiki penggunaan mekanika tubuh pada saat melakukan
aktivitas sehari-hari.
b. Memulihkan dan memperbaiki ambulasi
c. Mencegah terjadinya cedera akibat jatuh
Perencanaan :
a. Terapi latihan : Mobilitas Sendi : pergerakan tubuh aktif atau pasif
untuk mempertahankan atau memperbaiki fleksibilitas sendi.
b. Penaturan Posisi : tempatkan pasien yang sesuai untuk meningkatkan
kenyamanan, meningkatkan integritas kulit, dan mendukung
kemandirian.
c. Berikan penguatan positif selama aktivitas
d. Dukung pasien / keluarga untuk memandang keterbatasan secara
realistis.
e. Monitor keterbatasan aktivitas, kelemahan saat aktivitas
f. Bantu pasien dalam melakukan aktivitas sendiri
g. Catat tanda vital sebelum dan sesudah aktivitas
h. Kolaborasi dengan dokter dan fisioterapi dalam katihan aktivitas
i. Lakukan istirahat yang adekuat setelah latihan dan aktivitas
j. Berikan diet yang adekuat dengan kolaborasi ahli diet
k. Berikan pendidikan kesehatan tentang :
a) Perubahan gaya hidup untuk menyimpan energy
b) Penggunaan alat bantu pergerakan
A. Kesimpulan
Pengkajian keperawatan pada masalah mekanika tubuh dan ambulasi,
antara lain menilai adanya kemampuan dan keterbatasan dalam bergerak
dengan cara bangkit dari posisi berbaring ke posisi duduk, kemudian bangkit
dari kursi ke posisi berdiri, atau perubahan posisi.
Diagnosis keperawatan yang dapat terjadi pada masalah mekanika tubuh
dan ambulasi antara lain :
1. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan adanya kelemahan akibat
spasme muskolosketal pada ekstrimitas, nyeri akibat paradangan sendi, atau
penggunaan alat bantu dalam waktu lama.
2. Risiko cedera berhubungan dengan adanya pasalisis, gaya berjalan tidak
stabil, atau penggunaan tongkat yang tidak benar.
3. Kurangnya perawatan diri berhubungan dengan kelemahan fisik secara
umum.
Perencanaan keperawatan diantaranya
1. Terapi latihan : molibitas sendi
2. Pengaturan posisi
3. Berikan penguatan positif selama aktivitas
4. Dukung pasien untuk memandang keterbatasan secara realistis
5. Monitor keterbatasan aktivitas, kelemahan saat aktivitas
6. Bantu pasien dalam melakukan aktivitas sendiri
7. Catat tanda vital sebelum dan sesudah aktivitas
8. Kolaborasi dengan dokter dan fisioterapi dalam latihan aktivitas
9. Lakukan istirahat yang adekuat setelah latihan dan aktivitas
10. Lakukan diet yang adekuat dengan kolaborasi ahli diet
11. Berikan pendidikan kesehatan
Pelaksanaan / tindakan keperawatan dengan
1. Latihan ambulasi
2. Membantu ambulasi dengan memindahkan pasien
Evaluasi keperawatan yang diharapkan dari hasil tindakan keperawatan
untuk mengatasi masalah mekanika tubuh dan ambulasi adalah untuk
menilai kemampuan pasien dalam penggunaan mekanika tubuh dengan
baik.
B. Saran
1. Agar mahasiswa memahami arti ambulasi dan kebutuhan mekanika tubuh
dengan baik.
2. Agar mahasiswa dapat menyusun rencana asuhan keperawatan yang benar
bagi pasien dengan gangguan ambulasi.
3. Agar mahasiswa bisa mengaplikasikan rencana asuhan keperawatan pada
pasien kelak di lapangan.
DAFTAR PUSTAKA