Anda di halaman 1dari 15

KONSEP AKTIVITAS

DAN LATIHAN
Nama Kelompok :

1. Amelia Septiani 8. Indah Listiana


(201030100059) (201030100039)
2. Andri Saepullah 9. Jihan Najla Azahra
(201030100045) (201030100046)
3. Ardani Tri Putranto 10. Mega Cahya Tsania
(201030100441) (201030100037)
4. Asep Piqri Hidayat 11. Regina Salwa Oktavianty
(201030100064) (201030100040)
5. Dini Arum Alita 12. Salfila Adistya Hermawan
(201030100044) (201030100035)
6. Gusniati Dewi 13. Siti Aisyah Rasyid
(201030100065) (201030100437)
7. Heny Astuti 14. Yasmine Aurellia Azzahra
(201030100057) (201030100056)
KONSEP AKTIVITAS
DAN LATIHAN
PENGERTIAN AKTIVITAS

Aktivitas adalah suatu energi atau


keadaan bergerak dimana manusia
memerlukannya untuk dapat memenuhi
kebutuhan hidup.
PENGERTIAN LATIHAN

Latihan merupakan suatu gerakan tubuh


secara aktif yang dibutuhkan untuk
menjaga kinerja otot dan
mempertahankan postur tubuh. Latihan
dapat memelihara pergerakan dan fungsi
sendi sehingga kondisinya dapat setara
dengan kekuatan dan fleksibilitas otot.
FISIOLOGI AKTIVITAS
Gerakan terjadi melalui kombinasi kerja
system muskuloskeletal dan system saraf.
Tidak hanya terbatas pada gerakan fisik yang
dapat kita lihat. Ini juga meliputi aktivitas
bertahan hidup yang tidak dapat dilihat secara
kasat mata (misalnya pernapasan, pencernaan,
sirkulasi). Komponen kunci dari gerakan
meliputi tulang, otot, sendi, dan saraf.
\KOMPONEN KUNCI DARI GERAKAN ;
Tulang, Otot, Sendi dan Saraf.

01 02 03
Tulang (skeleton) memberikan Sendi adalah titik bertemunya Kontraksi otot dan relaksasi otot
kerangka kerja untuk gerak. tulang. Ada tiga jenis sendi berhubungan dengan tendon
Tulang yang rapuh memiliki berbeda : (struktur berbentuk gelendong
kerangka kerja yang buruk dan 1. Sinartrosis atau sendi serabut kuat yang melekatkan otot pada
dapat memburuk kapan saja dan yang tidak mengizinkan tulang) untuk menghasilkan
selanjutnya dapat menghalangi gerakan (batas tulang gerak. Sama halnya dengan tidak
gerak. tengkorak). dapat bergerak tanpa otot dan
2. Amfiartrosis atau sendi tendon, otot tidak dapat bergerak
kartilago yang mengizinkan tanpa bantuan system saraf pusat
gerakan ringan (tulang (SSP).
belakang)
3. Diartrosis atau sendi synovial
yang mengizinkan gerakan
maksimal.
Jenis latihan antara lain :

01
Latihan fleksibilitas seperti
regang memperbaiki kisaran
gerakan otot dan sendi.

Latihan aerobik seperti


berjalan dan berlari. 02

Latihan aerobik seperti


angkat besi menambah 03
kekuatan otot jangka pendek.
SISTEM TUBUH YANG BERPERAN
DALAM KEBUTUHAN AKTIVITAS

A B C D E
Tulang Otot dan Tendon Ligamen Sistem Saraf Sendi
Organ yang memiliki Otot memiliki Ligamen Terdiri atas system Tempat
berbagai fungsi. kemampuan merupakan bagian saraf pusat dan bertemunya dua
Terdapat tiga jenis berkontraksi yang yang system saraf tepi. tulang atau lebih.
tulang yaitu tulang memungkinkan menghubungkan Setiap saraf
pipih, tulang kuboid tubuh bergerak. tulang dengan memiliki somatic
dan tulang panjang. tulang. Ligamen yang memiliki
bersifat elastic fungsi sensorik dan
sehingga membantu motoric.
fleksibilitas sendi.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
A. Gaya Hidup B. Proses Penyakit atau cedera
Faktor gaya hidup dapat Proses penyakit dapat
mempengaruhi kemampuan mempengaruhi kemampuan
aktivitas seseorang karena aktivitas karena dapat
berdampak pada prilaku kebiasaan mempengaruhi fungsi system
sehari-hari. tubuh.

C. Kebudayaan D. Tingkat Energi


Kemampuan melakukan aktivitas Faktor gaya hidup dapat
dapat juga dipengaruhi mempengaruhi kemampuan
kebudayaan, contohnya orang aktivitas seseorang karena
yang memiliki budaya sering berdampak pada prilaku kebiasaan
berjalan jarak jauh memiliki sehari-hari.
kemampuan aktivitas yang kuat,
sebaliknya ada orang yang E. Usia dan Status Perkembangan
mengalami gangguan aktivitas
(sakit) karena budaya dan adat Kemampuan atau kematangan
dilarang beraktivitas. fungsi alat gerak sejalan dengan
perkembangan usia.
KEBUTUHAN MOBILISASI DAN JENIS MOBILITAS
A B

Kebutuhan Mobilisasi Jenis Mobilitas

Mobilisasi merupakan Jenis mobilitas yaitu mobilitas


kemampuan individu untuk penuh, mobilitas mobilitas
bergerak secara bebas, mudah dan sebagian, mobilitas sebagian
teratur dengan tujuan untuk temporer, dan mobilitas sebagai
memenuhi kebutuhan aktivitas permanen.
guna mempertahankan
kesehatannya.
NILAI-NILAI NORMAL
Kategori tingkat kemampuan aktivitas sebagai berikut :

Tingkat 0
Mampu merawat diri sendiri
secara penuh.

Tingkat 1 Memerlukan penggunaan alat.

Tingkat 2
Memerlukan bantuan atau
pengawasan orang lain.

Memerlukan bantuan,
Tingkat 3 pengawasan orang lain dan
peralatan.

Tingkat 4 Sangat tergantung dan tidak dapat


melakukan atau berpatisipasi
dalam perawatan.
HAL-HAL YANG PERLU DIKAJI PADA KLIEN YANG MENGALAMI
GANGGUAN KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN

1 Tingkat aktivitas sehari_hari


● Pola aktivitas sehari-hari.
● Jenis frekuensi dan lamanya latihan fisik.

2 Tingkat kelelahan
● Aktivitas yang membuat lelah.
● Riwayat sesak nafas.

3 Gangguan pergerakan 4 Pemeriksaan fisik


● Penyebab gangguan pergerakan. ● Tingkat kesadaran.
● Tanda dan gejala ● Postur atau bentuk tubuh (Skoliosis, Kiposis,
● Efek dari gangguan pergerakan. Lordosis, cara berjalan).
● Ekstremitas (Kelemahan, Gangguan Sensorik,
Tonus Otot, Atropi, Tremor).
DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG MUNGKIN
MUNCUL MENURUT NANDA

A B C

Gangguan aktivitas fisik Akut berhubungan dengan Kurangnya perawatan diri


berhubungan dengan cedera fisik (neglected (self care deficit) : toileting,
kehilangan integritas fraktur tibia fibula dekstra). bathing, dressing/grooming.
struktur tulang akibat
fraktur, dan nyeri.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Mekanika
Tubuh dan Pergerakan

D. Situasi dan Kebiasaan


A. Status Kesehatan

E. Gaya Hidup
B. Nutrisi

F. Pengetahuan
C. Emosi
Asuhan Keperawatan Pada Masalah
Postur Tubuh
A. Pengkajian Keperawatan
Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengkaji postur tubuh di antaranya :

a. Posisi Berdiri c. Posisi Berbaring


Pengkajian posisi berdiri Letakkan pasien dengan posisi
dilakukan dengan cara menganjurkan pasien latera, semua bantal dan penyokong posisi
pada posisi berdiri, kepala tegak, dan mata dipindahkan dari tempat tidur. Kemudian
menghadap lurus ke depan. tubuh ditopang dengan kasur yang cukup dan
vertebrata harus lurus dengan alas yang ada.

b. Posisi Duduk
Kepala Pasien harus tegak
lurus dengan leher dan vertebrata kolumna.
Kemudian berat badan bertumpu pada glute
dan paha.
Terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai