Anda di halaman 1dari 1

Mobilisasi adalah kemampuan seseorang untuk bergerak secara bebas, mudah, dan teratur

yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehat. Kehilangan kemampuan untuk
Definisi
bergerak mengakibatkan seseorang menjadi ketergantungan dan membutuhkan tindakan
keperawatan.
Faktor yang
- Tubuh menjadi segar mempengaruhi aktivitas
- Memperbaiki tonus otot
Manfaat - Mengontrol berat badan - Klien mengalami atropi otot
- Merangsang peredaran darah - Nekrosis
AKTIVITAS - Kontraktur
- Mengurangi stress
(MOBILISASI) - Tingkat perkembangan tubuh
- Meningkatkan relaksasi
Koordinasi - Memperlambat penyakit degeneratif - Kesehatan fisik
mekanisme tubuh - Untuk aktualisasi diri - Keadaan nutrisi
- Status mental
Sorkolema (membran serabut otot) - Gaya hidup
Aktivitas fisik untuk lansia

Filamin aktin Filamin miosin


Saling berikatan 1. Durasi minimal 150 menit/minggu (± 30 menit/hari) untuk latihan fisik sedang
atau 17 menit/minggu untuk latihan fisik berat.
Cross bridges
2. Durasi saat praktik berlangsung minimal 10 menit. Jika sudah terbiasa maka
olahraga untuk lansia dalamintensitassedang selama 300 menit atau
Kontraksi otot
intensitasberat selama 150 menit sepekan
Pengkajian 3. Sesi latihankeseimbangan minimal 3 kali seminggu, sedangkan untuk Latihan
Mengkaji tingkat aktivitas klien meliputi : otot minimal 2 kali seminggu. Masalah Keperawatan
(a) tingkat 0: klien mampu merawat diri sendiri secara
penuh - Gangguan mobilitas fisik
(b) tingkat 1: klien memerlukan penggunaan alat - Intoleransi aktivitas
(c) tingkat 2: klien perlu bantuan/pengawasan orang lain - Keletihan
(d) tingkat 3: memerlukan bantuan, pengawasan orang - Resiko intoleransi aktifitas
lain dan peralatan
Intervensi
(e) tingkat 4: Sangat tergantung dan tidak dapat
Keperawatan
melakukan atau berpartisipasi dalam perawatan.
- Gangguan mobilitas fisik
Pemeriksaan Fisik Penatalaksanaan
Intervensi utama :
Untuk mencengah dampak  Dukungan ambulasi
Pemeriksaan ini bertujuan untuk mendapatkan data  Dukungan mobilisasi
adanya indikasi rintangan dan keterbatasan buruk dari immobilisasi, - Intoleransi aktivitas
sehingga klien perlu bantuan perawat meliputi : Intervensi utama :
maka perlu dilakukan
(a) Tingkat kesadaran dan postur/bentuk tubuh
 Manajemen energi
(b) Skoliosis, kiposis, lordosis dan cara berjalan latihan rentang gerak
 Terapi aktivitas
(c) Ekstremitas : kelemahan, gangguan sensorik, (range of motion -ROM) - Keletihan
tonus otot, atropi, tremor, gerakan tak
secara aktif maupun pasif Intervensi utama :
terkendali,
 Edukasi
kekuatan otot, kemampuan jalan, kemampuan dan ambulasi (kegiatan
aktivitas/istirahat
duduk, kemampuan berdiri berjalan)  Manajemen energi
(d) Pergerakan, kemerahan, deformitas, nyeri sendi
- Resiko intoleransi aktifitas
dan kripitasi, suhu sekitar sendi.
SUMBER: Intervensi utama :
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2015. Aktivitas Fisik Untuk Lansia. Retrieved July 10, 2020,
from http://promkes.kemkes.go.id/?p=8816  Manajemen energi
Kasiati & Wayan. 2016. Kebutuhan Dasar Manusia 1. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia  Promosi Latihan fisik
PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia : Definisi dan Tindakan Keperawatan, Edisi 1.
Jakarta : DPP PPNI.
PPNI. 2016. Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia : Definisi dan Indikator Diagnostik, Edisi 1. EKA SARIMA HARDIANI
Jakarta : DPP PPNI. G3A020075

Anda mungkin juga menyukai