Anda di halaman 1dari 4

Web of Causation Chronic Kidney Disease (CKD)

Definisi: Insidensi:

Penyakit Ginjal Kronis (Chronic Kidney Disease) merupakan Data Riskesdas menunjukkan prevalensi penyakit gagal ginjal
penyakit ginjal dimana terdapat penurunan fungsi ginjal yang selama kronis meningkat, dari 0,2% (2013) menjadi 0,38% (2018) (Kementrian
periode bulanan hingga tahunan yang ditandai dengan penurunan Kesehatan Republik Indonesia, 2021). Menurut (Hanadian Nurhayati-
glomerulus filtration rate (GFR) secara perlahan dalam periode yang Wolff, 2020) proyeksi jumlah penderita penyakit ginjal kronis
lama. Gagal ginjal kronik adalah kerusakan ginjal baik struktur dan atau diperkirakan akan mencapai sekitar 12,6 juta pada tahun 2024.
fungsinya yang berlangsung selama 3 bulan atau lebih (Herleni Kartika,
2022).

Jenis-jenis: Faktor Penyebab/risiko:

Klasifikasi penyakit ginjal kronis menurut KDIGO pada tahun 2012  Infeksi ginjal berulang
meliputi kriteria penurunan GFR dan peningkatan rasio albuminuria dan  Penyakit autoimun
serum kreatinin. Klasifikasi penyakit ginjal kronis menurut KDIGO  Penyakit ginjal polikistik
bertujuan untuk menentukan penanganan pasien, dan urgensi  Pembesaran prostat
penanganan dari penyakit ginjal kronis tersebut.  Konsumsi obat anti inflamasi non steroid (OAINS) jangka lama dan
tanpa pengawasan
 Sumbatan aliran urin misalnya karena batu di saluran kemih,
 Pembesaran kelenjar prostat atau akibat penyakit keganasan
misalnya kanker rahim.
 Kegemukan,
 Penyakit jantung
 Penyakit hati kronik (Herleni Kartika, 2022).
Glomerulonefritis Obstruksi dan Diabetic kidney disease SLE (nefritis lupus)
Nefritis hipertensi
kronis infeksi

Gangguan tubulus dan


glomerulus

Jaringan ginjal kurang O2 dan nutrisi PK: perdarahan

hemodialisa
Penurunan fungsi nefron Kecemasan

S. Pernapasan Penurunan GFR Kurang


pengetahuan

Penurunan kemampuan Penimbunan BUN dan creatinin meningkat


ginjal mengekskresi H+ sampah S. Saraf
metabolit
CKD

Penumpukan sampah
Ginjal tidak dapat membuang Retensi air dan Na
PePh, HCO3, BE S. Kardiovaskular metabolit
Ureum menumpuk kalium melalui urine
di rongga paru &
pleura Penurunan produksi Toksin
Asidosis metabolik urine menembus sawar
Penurunan produksi hiperkalemia
eritro protein darah otak (BBB)
gg. proses difusi Iritasi saluran kencing
Pernafasan kusmaul Gangguan
Merusak selaput
Masa hidup eritrosit berkurang konduksi jantung Respon hipotalamus,
v myelin
Sesak, nyeri dan jumlah eritrosit menurun pelepasan mediator kimiawi
dada (sitokinin, bradikinin,
Ketidakefektifan Penurunan kesadaran
pola nafas Aritmia
Kelelahan Anemia
Resiko
Gangguan Resiko Penurunan Nyeri akut cedera
pertukaran gas Intoleran aktivitas curah jantung
S. Pencernaan S. Reproduksi
S. muskuloskeletal dan integumen
S. Perkemihan

Penumpukan zat-zat
toksin Penimbunan ureum dan Pengaktifan vit D oleh gg. hormonal
Peningkatan aktivitas kalsium di pori-pori kulit ginjal terganggu
system RAA
Pria Wanita
- Gangguan metabolism Gangguan
protein Kulit kekuningan, gatal, kulit absorbs kalsium
Retensi air dan Na - Foetoruremik kering dan pecah-pecah oleh usus
gg. gg.
spermato oogenesis
genesis
Penurunan produksi hipokalsemia
Kerusakan integritas kulit
urine Anoreksia, nausea,
vomitus
Pe↓ libido, Amenorea,
Merangsang kelenjar impoten infertile
Oliguri, anuri, edema paratiroid untuk
Ketidakseimbangan mengeluarkan PTH
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
 Kelebihan volume cairan  Gangguan pola
Resabsorbsi kalsium
 Gangguan pola eliminasi urin tulang
seksual

Osteoporosis

Resiko cedera
Etiologi: Pemeriksaan Penunjang:

1. Penyakit vaskular, yang dapat melibatkan pembuluh darah besar seperti 1. Pemeriksaan kadar hemoglobin (Hb),
bilateral artery stenosis, dan pembuluh darah kecil seperti nefropati 2. Pemeriksaan kadar ureum,
iskemik, hemolytic-uremic syndrome, dan vasculitis 3. Pemeriksaan kadar kreatinin,
2. Kelainan pada glomerulus yang dapat berupa 4. Pemeriksaan USG tractus geniourinarius, dan penghitungan laju
 Penyakit glomerulus primer seperti nefritis dan focal segmental filtrasi glomerulus (LFG)
glomerulosclerosis 5. Pemeriksaan urin/air seni.
 Penyakit glomerulus sekunder seperti nefropati diabetic dan
lupus nefritis
3. Penyakit bawaan seperti penyakit ginjal polikistik
4. Nefropati obstruktif yang dapat berupa batu ginjal bilateral dan
hyperplasia prostate
5. Infeksi parasite (yang sering berupa enterobiasis) dapat menginfeksi
ginjal dan menyebabkan nefropati

Tatalaksana: Referensi:

1. Hipertensi: pemberian antihipertensi control cairan Hanadian Nurhayati-Wolff. (2020). Indonesia: chronic kidney disease
2. Anemia: pemberian eritropoetin, zat besi, asam folat projection 2017-2024 | Statista.
3. Penyakit tulang: suplemen kalsium dan pengikat fosfat https://www.statista.com/statistics/1052643/indonesia-chronic-kidney-
4. Gagal jantung kongestif dan edema pulmoner: pembatasan cairan, disease-projection/
diet rendah natrium, diuretic, dialysis. Herleni Kartika. (2022, July 27). Gagal Ginjal Kronik dan Penyebabnya.
5. Asidosis metabolic: suplemen natrium bikarbonat, dialysis. Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan.
https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/582/gagal-ginjal-kronik-dan-
penyebabnya
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. (2021). Penyakit Jantung Koroner
Didominasi Masyarakat Kota.
https://www.kemkes.go.id/article/view/21093000002/penyakit-jantung-
koroner-didominasi-masyarakat-kota.html

Anda mungkin juga menyukai