Galuh Anggita R. Andreas Bordes F. Nella Carina Estantina Shinta D. Rossaline Sofia Mahlevi Marcella A. Lumanto | 30111002 | 30111004 | 30111012 | 30111016 | 30111017 |
hanya dari faktor genitk namun faktor lingkungan dan psikologi eksternal dapat menjadi pemicu. Stres seperti peristiwa kehidupan, penyalahgunaan obat-obatn (kokain,ekstasi), dan kurang tidur. Gangguan bipolar membutuhkan pengobatan jangka panjang dan psikiaterAda empat jenis episode mood pada gangguan bipolar: 1. Mania Suatu tahap emosi dimana peningkatan mood secara ekstrim dimana individu merasa sangat optimis, kreativitas, perasaan energi yang tinggi. Adanya mood dimana individu udah marah atau tersinggung secara terus-menerus meningkat. Berikut beberapa karakteristiknya: Terjadi peningkatan aktifitas. Self-esteem meningkat-keyakinan memiliki kemampuan,kekuasaan atau bakat tertentu. Penurunan kebutuhan tidur. Banyak berbicara & bicaranya cepat. Idenya banyak bermunculan, perhatian mudah terpecah/terbagi-bagi. Keterlibatan yang berlebihan dalam aktifitas yang berdampak negatif seperti berbelanja berlebihan 2. Hipomania adalah suatu tahap dimana terjadi peningkatan mood namun dalam taraf yang rendah. 3. Depresi bipolar memiliki suasan hati yang gampang berubah, lebih cepat marah, merasa bersalah dan gelisah. Gejala umum depresi bipolar adalah: Merasa sangat sedih Gangguan tidur (insomnia) Gangguan selera makan Merasa tidak berguna atau merasa bersalah yang berlebihan Keinginan untuk mati atau bunuh diri Konsentrasi dan masalah memori
penyakit Anoreksia. Perempuan yang mengalami anoreksia memiliki kadar protein BDNF yang rendah dalam darahnya dibandingkan dengan perempuan sehat atau yang telah pulih dari anoreksia. Perempuan dengan kadar BDNF rendah juga memiliki kepercayaan atau citra diri yang rendah, menderita akibat rasa cemas dan depresi serta memiliki kemampuan kognitif seperti berpikir, mengingat atau belajar yang tidak terlalu bagus. Pengobatan yang dianggap sangat efektif adalah terapi perilaku kognitif. Jenis pengobatan ini mencoba untuk mengajari pasien pora perilaku sehat dan memberikan mereka kemampuan diet normal yang sehat. Terapi keluarga juga efektif untuk merajut kedekatan keluarga kena penderita dapat membangun relasi yang baik karena adanya dukungan dari keluarga.
Gangguan identitas disosiatif adalah suatu kondisi dimana seseorang memiliki minimal dua atau lebih kondisi ego yang berganti-ganti, yang satu sama lain bertindak bebas. Menurut DSM-IV-TR, diagnosis gangguan disosiatif (GID) dapat ditegakkan bila seseorang memiliki sekurang-kurangnya dua kondisi ego yang terpisah, atau berubah-ubah, kondisi yang berbeda dalam keberadaan, perasaan dan tindakan yang satu sama lain tidak saling mempengaruhi dan yang muncul serta memegang kendali pada waktu yang berbeda. Kriteria DSM-IV-TR untuk gangguan identitas disosiatif ialah: Keberadaan dua atau lebih kepribadian atau identitas Sekurang-kurangnya dua kepribadian mengendalikan perilaku secara berulang Ketidakmampuan untuk mengingat informasi pribadi yang penting.
Preokupasi pada Hipokondriasis dapat berkaitan dengan fungsi tubuh, misalnya debaran jantung, berkeringat, atau kelainan fisik yang kecil seperti luka kecil atau batuk-batuk. Individu menginterpretasi tanda-tanda tersebut sebagai bukti terdapatnya penyakit yang parah. Gangguan ini sering terjadi dalam masa remaja, sering pula pada pria usia 30-an maupun wanita di usia 40-an. Secara umum, pendekatan cognitive-behavioral terbukti efektif dalam mengurangi hipokondriasis.
Daftar Pustaka: Ardani, T (2011). Psikologi Abnormal. Bandung: Lubuk Agung Butcher, J (2010). Abnormal Psychology. Boston: Pearson Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa di Indonesia II (1985)