Anda di halaman 1dari 33

MAKALAH KEPERAWATAN KELUARGA MENGENAI

“TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA DENGAN ANAK


PRA SEKOLAH“

DISUSUN OLEH:

1. Meilia cahya Aristiani (2720170077)


2. Mike Ilyatu Sofiya (2720170066)
3. Ellisa Dwi Putri (2720170060)
4. Isnatul Chunaeni (2720170044)
5. Sri WAhyuni Matdoan (2720170033)
6. Dinda Zulva Fauzia (2720170076)
7. Fina Fiona Erlia (2720170071)
8. Muhammad Ali Ridho (2720170003)

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM AS-SYAFI’IYAH

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami uacapkan kehadirat Allah SWt, karena berkat rahmat dan karunianyalah

sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Tahap Perkembangan Keluarga

dengan anak Pra Sekolah“ tepat pada waktunya.

Dalam penyelesaian makalh ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai

pihak, antara lain dosen selaku pembimbing, yang telah banyak memberikan sumbangan,

masukan, dukungan, dalam penyelesaian makalah ini. Untuk itu, pada kesempatan ini penulis

mengucapkan terimaksih yang sebesar – besarnya.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini belum sempurna. Untuk itu, segala

saran dan kritikan yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan dari semua pihak, demi

kesempurnaan bagi penulisan berikutnya.

Semoga dengan adanya makalah seminar ini akan dapat memberikan manfa’at yang besar

bagi penulis khususnya dan bagi pembaca semua pada umumnya.

Jakarta, 22 April 2020

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Asuhan keperawatan adalah suatu proses atau rangkaian kegiatan pada praktik
keperawatan yang langsung diberikan kepada klien pada berbagai tatanan pelayanan
kesehatan , dalam upaya pemenuhan kebutuhan dasar manusia, dengan menggunakan
metodelogi proses keperawatan, berpedomen pada standar praktik keperawatan, dilandasi etik
dan etika keperawatan, dalam lingkup wewenang serta tanggung jawab keperawatan.
Asuhan keperawatan keluarga adalah suatu rangkaian kegiatan yang diberikan melalui
praktik keperawatan dengan sasaran keluarga. Asuhan ini bertujuan untuk menyelesaikan
masalah kesehatan yang dialami keluarga dengan menggunakan pendidikan proses
keperawatan. Secara umum, tujuan keperawatan keluarga adalah ditingkatkannya kemampuan
keluarga dalam mengantasi masalah kesehatan keluarga secara mandiri.
Asuhan keperawatan keluarga pada anak prasekolah adalah suatu rangkaian kegiatan yang
diberikan kepada keluarga dengan anak usia prasekolah. Dimana, pada anak usia inilah yang
rentan dan memiliki masalah tertentu dalam menghadapi proses tumbuh kembangnya. Peran
keluarga sangat dibutuhkan sehingga proses tumbuh dan kembang anak dapat mencapai hasil
yang sesuai dengan yang diharapkan, terutama dalam pola hidup sehat.
Anak merupakan individu yang yang berada dalan satu rentang perubahan perkembangan
yang dimulai dari bayi hingga remaja. Masa anak – anak merupakan masa pertumbuhan dan
perkembangan yang dimulai dar bayi ( 0-1 tahun ), usia bermain/ toddler ( 1-2, 5 tahun ),
prasekolah ( 2,5 – 5 tahun ) usia sekolah ( 5-11 tahun), hingga remaja (11- 18 tahun )
Anak merupakan bagian atau anggota keluarga, sering dikatakan sebagai potret atau gambar
dari orang tuanya saat masih kecil. Namun tidaklah demikian, karena anak merupakan
individu tersendiri yang bertumbuh dan berkembang secara unik dan tidak dapat diulang
setelah usianya bertambah.
Keluarga dengan tahap anak prasekolah atau TK memerlukan perhatian yang khusus
terhadap perkembangan fisik, social , emosional dan kognitif anak. disamping itu keluarga
mempunyai tugas yaitu memenuhi kebutuhan anak rumah rasa aman, membantu unutk
bersosialisasi mempertahankan hubungan yang sehat keluarga intern dan luar, pembagian
tanggung jawab, dan kegiatan untuk menstimulasi perkembangan anak.

B. TUJUAN penulisan
1. Tujuan Umum
Secara umum makalah ini dibuat untuk mempelajari lebih dalam tentang asuhan
keperawatan keluarga terhadap anak usia sekolah. Disamping itu, penulisan juga
bertujuan untuk memenuhi tugas yang bertujuan untuk menerapkan konsep materi
keperawatan keluarga.

2. Tujuan Khusus
tujuan khusus dari penulisan ini adalah untuk mengetahui :
a) Pengertian keluarga
b) Tugas keluarga dibidang kesehatan
c) Pengertian anak prasekolah
d) Ciri fisik anak prasekolah
e) Ciri social anak prasekolah
f) Ciri emosiaonal anak prasekolah
g) Ciri kognitif anak prasekolah

3. Batasan Masalah
Masalah yang dibahas dalam makalah ini yaitu asuhan keperawatan keluarga pada An. R
keluarga Bpk. H terhadap anak usia prasesekolah.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS

A. Definisi Keluarga Dengan Anak Usia Pra Sekolah


Tahap ini dimulai saat anak pertama berusia 2.5 tahun dan berakhir saat anak
berusia 5 tahun {Duvall dan Miller, 1985.
Kehidupan keluarga selama hidup ini sangat penting dan memberi tuntutan bagi
orang tua. Kedua orang tua banyak menggunkan waktu mereka, karena kemungkinan
besar ibu bekerja, baik bekerja paruh waktu maupun dengan waktu penuh. Namun
dengan menyadari bahwa orang tua adalah ‘arsitek keluarga’ maka adalah penting bagi
mereka untuk nenperkokoh kemitraan mereka, agar pernikahan mereka tetap hidup dan
lestari.
Pada tahap anak-anak prasekolah harus banyak belajar, khususnya dalam hal
kemandirian. Mereka harus mencapai otonomi yang cukup dan mampu memenuhi
kebutuhan sendiri agar dapat menangani diri mereka sendiri tanpa campur tangan orang
tua dimana saja dan kapan saja. Pengalaman di kelompok bermain atau program yang
serupa lainnya merupaan cara yang baik untuk membantu perkembangan semacam ini.
Peningkatan yang tajam dalam IQ dan ketrampilan social telah dilaporkan terjadi setelah
anak meyelesaikan sekolah taman kanak-kanak selama 2 tahun {kraft et al, 1968 dalam
friedam,1992}.

B. Tugas keluarga dibidang kesehatan adalah :


Tugas perkembangan pada tahap ini dapat dilihat pada table di bawah ini :
Tahap perkembangan Tugas perkembangan
Keluarga dengan anak pra sekolah a. Memenuhi kebutuhan anggota
keluarga seperti kebutuhan tempat
tinggal, privat dan rasa aman
b. Membantu anak untuk bersosisalisasi
c. Beradaptasi dengan anak yang baru
lahir, sementara kebutuhan anak yang
lain juga harus terpenuhi.
d. Mempertahankan hubungan yang sehat
baik di dalam maupun diluar keluarga
{Keluarga lain dan lingkunagn
sekitar}
e. Pembagian waktu untuk individu,
pasangan dan anak {tahap paling
repot}
f. Pembagian tanggung jawab anggota
keluarga
g. Kegiatan dan waktu untuk stimulasi
tumbuh kembang anak.

C. Definisi Anak usia pra sekolah


anak prasekolah Adalah anak dengan usia 3 – 5 tahun

D. Ciri fisik anak pra sekolah


Penampilan maupun gerak gerik prasekolah mudah dibedakan dengan anak yang berada
dalam tahapan sebelumya :
a. Anak prasekolah umumnya aktif
Mereka telah memiliki penguasaan dan control terhadap tubuhnya dan sangat
menyukai kegiatan yang dilakukan sendiri.
b. Setelah anak melakukan berbagai kegiatan, anak membutuhkan istirahat yang cukup,
sering kali anak tidak menyadari bahwa mereka harus beristirahat cukup.
c. Otot – otot besar pada anak prasekolah lebih berkembang dari control terhadap jari
dan tangan. Olehy karma itu biasanya anak belum terampil, belum biasa melakukan
kegiatan yang rumit misalnya mengikat tali sepatu.
d. Anak masih sering mengalami kesulitan apabila harus memfokuskan pandangannya
pada objek – objek yang kecil ukurannya, itulah sebabnya koordinasi tangan masih
belum sempurna.
e. Walaupun tubuh anak lentur tapi tengkorak kepala yang melindungi otak masih
lunak.
f. Walaupun anak laki – laki lebih besar, anak perempuan lebih terampil dalam tugas
yang bersifat praktis, khusubya dalam tugas motorik halus.

E. Ciri sosial anak prasekolah


a. Umumnya anak oada tahap ini memiliki sati atau dua sahabat, sahabat yang dipilih
biasanya yang sama jenis kelaminnya, tetapi kemudian berkembang sahabat dari jenis
kelamin yang berbeda.
b. Kelompok bermain cenderung kecil dan tida terorganisasi dengan baik, oleh karena
kelompok tersebut cepat berganti – ganti.
c. Anak lebih mudah seringkali bermain bersebelahan dengan anak yang lebih besar.

F. Ciri emosional pada anak prasekolah


a. Anak prasekolah cenderung mengekpresikan emosinya dengan bebas dan terbuka.,
sikap marah sering diperlihatkan oleh anak pada usia tersebut.
b. Iri hati pada anak prasekolah sering terjadi, mereka seringkali memperebutkan
perhatian guru.

G. Ciri kognitif anak prasekolah


a. Anak prasekolah umumnya terampil dalam berbahasa. Sebagian dari merekla senang
berbicara khususnya dalam klelompoknya.
b. Kompetensi anak perlu dikembangkan melalui interaksi minat, kesempatan,
interaksi, mengagumi dan kasih sayang.
H. Cara yang dilakukan agar anak ber5kembang menjadi kompeten dengan cara
sebagai berikut
a. Lakukan interaksi sesering mungkin dan bervariasi dengan anak
b. Tunjukan minat terhadap apa yang dilakukan dan dikatakan anak
c. Berikan kesempatan kepada anak untuk meneliti dan mendapatkan kesempatan dalam
banyak hal
d. Berikan kesempatan dan dorongan untuk melakukan kegiatan secara mandiri
e. Tentukan batas – batas tingkah laku yang diperoleh oleh lingkungannya.
f. Kagumilah apa yang dilakukan anak.

I. Masalah-masalah Kesehatan Yang Timbul Pada Anak Usia Prasekolah


N MASALAH / MANAJEMEN PERTIMBANGAN
O PENYAKIT TERAUPETIK DAN KEPERAWATAN
KOMPLIKASI
1. Diare (Gastroenterologi) Komplikasi : - Memberikan
agen pembuka : bakteri dan  Dehidrasi cairan/
virus  Renjatan diatelik
Sumber: hipovelemik (pemberian
 Makanan basi  Hypocalanta makanan)
 Beracun  Intoleransi laktosa
 Alergi terhadap sekunder
makanan  Kejang
Masa inkubasi :  KEP
Bayi : BAB 3x/24jam Obat :
Anak : BAB 3x/24jam  Anti sekresi
Manifestasi klinis :  Anti spasmolitik
Bayi dan anak menjadi  Pengeras tinja
cengeng , gelisah , suhu  Anti biotika
tubuh meninggi cair dan
mungkin disertai dengan
lender atau darah
2. Variacela (cacar air) Kekhususan : Lakukan isolasi
Agen pembawa: Biasanya tidak ada , agent Ketat dirumah sakit
Variacell zoster anti viral (ocylovir) untuk  Isolasi anak
resiko tinggi anak dirumah
Sumber : sekresi primer terinfeksi , varicella zoster samapi
saluran pernafasan dan immunoglobin (VZIG) vesikel
organ terinfeksi , pada setelah pembukaan pada mengering
tingkatan lesi kulit yang anak yang beresiko tinggi ( biasanya 1
lebih rendah Obat : minggu
 Diphenhidramin setelah
Transmisi :  Hydrokhlorida terinfeksi )
Kontak langsung atau antihistamin dan isolasi
Terkontaminasi oleh objek untuk anak yang
penularan menghilangkan berisiko
Masa inkubasi: gatal : perawatan tinggi
2-3minggu biasanya 13- kulit untuk terinfeksi
17hari. mencegah  Beri
infeksi bakteri perawatan
Masa penularan : kedua. kulit : mandi
Biasanya 1 hari setelah Komplikasi : dan berganti
erupsi lesi (masa awal)  Infeksi pada tahap pakaian
sampai 6 hari setelah kedua setiap hari ,
banyak muncul terbentuk. (bisu,seluritis,pneum beri olesan
Manifestasi klinik : oni , sepsis) lotion :
Tahap awal:  Enchepalitis calamine ;
Demam ringan, malaise ,  Varicella pneumoni potong dan
anorexia , pertama kali  Peredaram varicella berihkan
24jam (perdaraha kecil pada kuku
Ruam dan gatal sekali , veksikel dan ptekia pada  Mengurangi
mulai muncul macula kulit ) gatal gatal
dengan cepat berkembang a. Kronik atau  Hindari
menjadi papula dan transient mengupas
menjadi vesikel (dikelilingi trombositope kulit kerak
oleh dasar eritematosus nia yang
menjadi gelembung , menggosok
mudah pecah dan dan
membentuk (kerak). membuat
Ketiga tahapan iritasi
(papula,vesikel dan kerak
kulit hadir dalam tingkatan
berbeda dalam waktu yang
sama

Distibusi :
Sentripetal , menyebar ke
wajah dan tubuh tapi jarang
pada tungkai dan lengan

Gejala : elevasi suhu dari


limfadenopaty , iritasi dari
gatal-gatal
3. Difhteria  Antitoksin (biasanya  Lakukan
Manifestasi klinik : melalui intravena isolasi ketat
Bervariasi menurut lokasi diawali dengan dirumah
anatomi Pseudomembran. intravena diawali sakit
Nasal: dengan test kulit dan  Berpatisipasi
Menyerupai flu , nasal konjungtiva untuk pada rest
mengeluarkanserosanguine mengetes sensitifitas sensitifitas
ous mucous purulent tanpa terhadap serum beri
gejala-gejala pokok:  Antibiotic (penicillin epineprin
tampak seperti epistaksis atau erythromycin) jika ada
Tonsilar/pharyingeal :  Berdrest total  Beri
Malaise (pencegahan antibiotic,am
,anorexia,tenggorokan miokarditis) ati tanda-
sakit.sedikit demam,pulse  Tracheocostomy tanda
meningkat dari yang di untuk penghambatan sensitifitas
harapkan selama 24jam , jalan udara terhadap
membrane melembut, putih  Perawatan carrier penisilin
atau abu-abu: dan kontak terhadap  Gunakan
Timbulnya limfadenitis orang yang suction jika
jika penyakitnya parah terinfeksi perlu
timbul toximea, septik Komplikasi :  Beri
syok,dan meninggal dalam  Miokarditis (minggu perawatan
6-10 hari kedua) komplit
Lharyngeal :  Neuritis untuk
Demam : serak,batuk memperoleh
,tanpa ada tanda bedrest
awal,potensial  Atur
penghambatan jalan udara , kelembapan
gelisah , cyanosis , retraksi untuk
dyspnieu pencairan
optimum
sekresi
 Amati
respirasi
untuk tanda-
tanda
penghambata
n

J. Peran dan fungsi perawat


melaksanakan keperawatan anak, menurut Hidayat (2012), perawat mempunyai peran
dan fungsi sebagai perawat anak sebagi berikut :

1. Pemberian perawatan (care giver)


peran utama perawat adalah memberikan pelayanan keperawatan anak, sebagai perawat
anak, pemberian pelayanan keperawatan dapat dilakukan dengan memenuhi kebutuhan
asah, asih dan asuh. Contoh pemberian asuhan keperawatan meliputi tindakan yang
membantu klien secara fisik maupun psikologis sambil tetap memelihara martabat klien..

2. Sebagai advokat keluarga


Selain melakukan tugas utama perawat dalam merawat anak, perawat juga mampu
sebagai advokat keluarga sebagai pembela keluarga dalam beberapa hal seperti dalam
menentukan haknya sebagai klien. Dalam peran ini, perawat dapat mewakili kebutuhan
dan harapan klien kepada profesional kesehatan lain. Seperti menyampaikan keinginan
klien mengenai informasi tentang penyakitnya yang diketahui oleh dokter.

3. Pencegahan penyakit
Upaya pencegahan merupakan bagian dari bentuk pelayanan keperawatan sehingga setiap
dalam melakukan asuhan keperawatan harus selalu mengutamakan tindakan pencegahan
terhadap timbulnya masalah baru sebagai dampak dari penyakit atau masalah yang
diderita.

4. Pendidik
Dalam memberikan asuhan keperawatan pada anak, perawat harus mampu berperan
sebagai pendidik, sebab beberapa pesan dan cara mengubah perilaku pada anak atau
keluarga harus selalu dilakukan dengan pendidikan kesehatan khususnya dalam
keperawatan. Melalui pendidikan ini diupayakan anak tidak lagi mengalami gangguan
yang sama dan dapat mengubah perilaku yang tidak sehat

5. Konseling
Merupakan upaya perawat dalam melaksanakan perannya dengan memberikan waktu
untuk berkonsultasi terhadap masalah yang dialami oleh anak maupun keluarga, berbagai
masalah tersebut diharapkan mampu diatasi dengan cepat dan diharapkan pula tidak
terjadi kesenjangan antara perawat, keluarga maupun anak itu sendiri.

6. Kolaborasi
Merupakan tindakan kerja sama dalam menentukan tindakan yang akan dilaksanakan
oleh perawat dengan tim kesehatan lainnya

7. Pengambilan keputusan etik


Dalam mengambil keputusan, perawat mempunyai peran yang sangat penting sebab
perawat selalu berhubungan dengan anak kurang lebih 24 jam selalu disamping anak,
maka peran perawatan sebagai pengambilan keputusan etik dapat dilakukan oleh perawat,
seperti akan melakukan tindakan pelayanan keperawatan

8. Peneliti
Peran perawat ini sangat penting yang harus dimiliki oleh semua perawat anak. Sebagai
peneliti perawat harus melakukan kajian² keperawatan anak, yang dapat dikembangkan
untuk perkembangan teknologi keperawatan
ASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian
Dalam tahap pengkajian, data yang perlu diperoleh oleh perawat yaitu data yang
berhubungan dengan keluarga dan anak.
Pengkajian yang berhubungan dengan keluarga
1. Data Umum
a. Identitas : nama KK, alamat, komposisi keluarga ( nama, seks, hubungan
keluarga, pendidikan, pekerjaan ).
b. Tipe keluarga : mengenai jenis dan tipe keluarga
c. Suku bangsa : mengkaji asal / suku bangsa keluarga.
d. Agama : agama dan kepercayaan keluarga yang dianut yang dapat
mempengaruhi kesehatan.
e. Status social ekonomi keluarga, ditentukan oleh penghasilan seluruh anggota
keluarga
f. Aktivitas rekreasi keluarga.

2. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga


a. Tahap perkembangan keluarga saat ini : tahap perkembangan keluarga
ditentukan oleh usia anak tertua dari keluraga inti.
b. Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi : tugas keluarga yang
belum terpenuhi dan kendala yang dihadapi keluarga.
c. Riwayat kesehatan keluarga inti : riwayat kesehatan keluarga inti. Riwayat
kesehatan masing – masing anggota keluarga, perhatian terhadap upaya
pencegahan penyakit.
d. Riwayat kesehatan keluarga suami istri yang menjelaskan riwayat kesehatan
generasi diatas, tentang riwayat penyakit keturunan , upaya generasi tersebut
tentang upaya penanggulangan penyakit, upaya kesehatan yang diperhatikan
sampai saat ini.

3. Lingkungan
a. Karakteristik rumah : tentang rumah yang dihuni keluarga meliputi luas, tipe,
jumlah ruangan, pemanfaatan ruangan, jumlah ventilasi, perletakan perabot
rumah, sarana pembuangna air limbah dan MCK, sarana air bersih danh minum
yang digunakan.
b. Karakteristik lingkungan : karakteristik dari tetangga, dan komunitas setempat,
yaitu tempat keluarga bertempat tinggal
c. Mobilitas geografis keluarga menggambarkan mobilitas keluarga dan anggita
keluarga, mungkin keluarga sering berpindah tempat.
d. Hubungan keluarga dengan lingkungan : menjelaskan mengenai waktu yang
digunakan keluarga untuk berkumpul serta perkumpulan keluarga yang adadan
sejauh mana keluarga berinteraksi

4. Struktur keluarga
a. Struktur peran yang menjelaskan peran masing – masing anggota keluarga
secara formal maupun informal baik dikeluarga maupun dimasyarakat.
b. Nilai atau norma keluarga yang dianut oleh keluarga.
c. Pola komunikasi keluarga, bagaimana cara keluarga berkomunikasi, siapa
pengambil keputusan utama dan bagaimana peran anggota keluarga dalam
menciptakan komunikasi.
d. Struktur kekuatan keluarga, kemampuan keluarga untuk mempengaruhi dan
mengendalikan anggota keluarga untuk mengubah perilaku yang berhubungan
dengan kesehatan.

5. Fungsi keluarga
a. fungsi afeksi, gambaran diri anggota keluarga, perasaan memiliki dan dimiliki
anggota keluarga , dukunagn anggota keluarga, hubungan psikososial dalam
anggota keluarga, bagaimana keluarga mengembangkan sikap saling
menghargai.
b. Fungsi sosialisasi, hubungan anggota keluarga, sejauh mana anggota keluarga
belajar tentang disiplin, nilai, norma budaya dan perilaku yang berlaku
dikeluarga dan masyarakat.
c. Fungsi perawatan kesehatan, mengetahui kemampuan keluarga untuk
mengenal masalah kesehatan, mengambil keputusan, merawat anggota
keluarga, memodifikasi lingkungan, menggunakan fasilitas pelayanan
kesehatan.

6. Stress dan koping keluarga


a. Stressor jangka pendek dan panjang
b. Stressor jangka pendek adalah stressor yang dialami keluarga dan
penyesuaian lebih kurang 6 bulan. Stressor jangka panjang memerlukan
waktu penyesuaian lebih 6 bulan.
c. Kemamapuan keluarga berespon terhadap stressor
d. Strategi koping
e. Strategi adaptasi disfungsional

7. Pemeriksaan kesehatan

8. Harapan keluarga

9. Pengkajian yang berhubungan dengan anak prasekolah


a. Identitas anak
b. Riwayat kehamulan sampai kelahiran
c. Riwayat kesehatan bayi sampai saat ini
d. Kebiasaan saat ini ( pola perilaku dan kegiatan sehari – hari )
e. Pertumbuhan dan perkembangan saat ini ( termasuk kemampuan yang telah
dicapai ).
f. Periksakan kesehatan

10. Pengkajian fokus anak prasekolah


a. Stimulasi apa yang diberikan oleh keluarga selama dirumah dan adakah sarana
stimulasinya
b. Sudahkah anak dikutkan kegiatan play group
c. Berapa lama waktu yang dimiliki orang tua untuk berkumpul dengan anak
setiap hari
d. Siapakah orang – orang yang setiap hari dengan anak.
e. Kemampuan apa yang telah dimiliki anak saat ini
f. Bagaimana harapan keluarga terhadap anak saat ini
g. Bagaimana pelaksanaan tugas dan fungsi keluarga
BAB III
ASUHAN KEPERAWATN KELUARGA
DENGAN ANAK USIA PRASEKOLAH

A. Data umum
1. Nama Kepala Keluarga : Tn. H
2. Alamat : Jl. Perwira No. G4 Asrama Kodim Belakang Bukit
Tinggi
3. Komposisi Keluarga

Hub Status Imunisasi


Nam Jenis
No dg Umr Pddkn BC Hepatiti
a Kelamin Polio DPT Campak
KK G s
1 Ibu H Perempuan Istri 35 SMA
2 An. Laki – laki Anak 11 SD
A
3 An. Perempuan Anak 5 -
R
4 An. P Perempuan Anak 2 -
bln
4. Tipe Keluarga
Tipe Keluarga Bpk. H adalah keluarga dengan Nuclear Family, dimana dalam
keluarga hanya ada ayah, ibu dan anak.
5. Suku Bangsa
Keluarga Bpk. H adalah suku Jawa. Kebiasaan dalam keluarga apabila ada yang sakit
berobat ke klinik ataupun langsung membeli obat ke apotik

6. Agama
Keluarga menganut agama Islam dan menjalankan kewajiban shalat 5 waktu, semua
aktivitas yang dilakukan tidak boleh bertentangan dengan ajaran agama.

7. Status Sosial Ekonomi Keluarga


Ibu H mengatakan penghasilan suaminya sudah mencukupi untuk kebutuhan sehari –
hari dan setiap bulanannya ibu H mendapat penghasilan tambahan dari bayaran /
sewa kamar kos di rumah yang ditempati. Ibu H dan Bpk H tinggal di perumahan
TNI.
8. Aktivitas rekreasi keluarga
Keluarga tidak mempunyai kebiasaan rutin untuk berekreasi keluar kota,salah satu
disebabkan karma aktifitas suami ibu H yang sibuk sebagai komandan di tempat
kerja. Untuk berkunjung ke keluarga ibu H atau Bpk H jarang di lakukan kecuali ada
acara – acara penting.

B. Riwayat dan Tahapan Perkembangan


1. Tahap Perkembangan Keluarga saat ini
Keluarga dengan anak pra sekolah dengan tugas perkembangan keluarga :
menanamkan nilai dan norma agama, mengatur waktu bermain, bersosialisasi,
menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan. Ibu mengatakan jarak kelahiran
anaknya cukup atau sesuai sehingga mereka jarang berantem dan bisa bermain
serta perhatian yang diberikan cukup oleh kedua orang tua.
2. Riwayat Keluarga Inti
Ibu H mengatakan bahwa dulu ibu H dengan Bpk H adalah pilihan sendiri dan
disetujui oleh orang tua dan akhirnya menikah
3. Riwayat Keluarga sebelumnya
Riwayat orang tua dan pihak suami atau istri tidak mempunyai kebiasaan kawin
cerai, pemabuk ataupun berjudi

C. Lingkungan
1. Karakteristik Rumah
Rumah yang ditempati keluarga Bpk. H adalah rumah dinas TNI dengan
luas 15 x 10 m2. rumah terdiri atas 1 lantai dengan tipe permanent, lantai semen
di lapisi karpet, keadaan bersih. Ventilasi dan pencahayaan rumah baik, keluarga
memiliki kamar mandi dan jamban sendiri, keadaan bersih sumber air dari
PDAM air tidak berasa, berbau dan dalam keadaan bersih
2. Karakteristik Tetangga
Karena tinggal di perumahan dinas TNI tetangga ibu H merupakan
anggota TNI dan Pegawai negri di lingkungan TNI. Kehidupan antar tetangga
dan warga sekitar terjalin baik dan saling mengunjungi
3. Mobilitas Geografis Keluarga
Keluarga Bpk H pada awalnya tinggal di Bandung, kemudian pindah ke
Medan dan terakhir di Bukittinggi, karna penempatan dinas.
4. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat
Tn. H tidak aktif dalam kegiatan warga di wilayahnya karna sibuk bekerja.
Ibu H mengatakan mengikuti kegiatan seperti arisan dan olahraga Volly di
lingkungan tempat tinggal.
5. Sistem Pendukung Keluarga
Keluarga Bpk H tinggal secara mandiri tanpa orang tua, dan menyewakan
kamar untuk kosan. Menurut ibu H bayaran uang kos menambah penghasiulan
keluarganya.

D. Struktur Keluarga
1. Pola Komunikasi Keluarga
Dalam keluarga saling terbuka satu sama lain. Dalam permasalahan yang
dihadapi baik itu masalah keluarga maupun kantor, biasanya Bpk H selalu
membicarakan dengan ibu H.

2. Struktur Kekuatan keluarga


Keluarga Bpk H saling menghargai satu sama lain. Saling membantu, serta
saling mendukung. Bpk H dan Ibu H, mampu untuk merawat diri sendiri dan
memenuhi kebutuhan sehari – hari. Untuk An. R dan An. P masih balita
sehingga untuk pemenuhan kebutuhan sehari – hari ataupun apabila sedang sakit
dirawat oleh ibu H dan dibantu oleh Bpk H. Apabila ada masalah ibu H diskusi
dengan suami dan meminta nasehat kepadanya.

3. Struktur Peran
Tn. H adalah kepala keluarga dan bekerja sebagai Komandan di TNI di
salah satu kesatuan di Bukittinggi. Bpk H bekerja dari hari Senen – Jum’at dan
pada hari libur membantu mengasuh kedua anaknya di rumah
a. Ibu H adalah seorang ibu RT dan merawat kedua anaknya yang masih
balita.
b. Dalam pelaksanaan peran masing – masing tidak ada masalah
4. Nilai atau norma budaya
Keluarga Bpk H menerapkan aturan – aturan sesuai dengan ajaran agama Islam
dan mengharapkan ke tiga anaknya nanti menjadi anak yang taat dalam
menjalankan agama. Dalam keluarga diterapkan hidup bersih seperti mencuci
tangan sebelum makan.

E. Fungsi Keluarga
1. Fungsi Afektif
Semua Anggota keluarga Bpk H saling menyayangi satu sama lain. Dan apabila
ada yang sakit mereka saling membantu
2. Fungsi Sosialisasi
Keluarga Bpk H menekankan perlunya berhubungan dengan orang lain. Mereka
membiasakan anak – anak mareka bermain denga temannya.

3. Fungsi Perawatan Kesehatan


Ibu. H mengatakan An, R serng demam dan batuk. Apabila demam biasanya
dikompres dan bila kondisi panas tidak turun maka Ibu H menebus obat penurun
panas yang diresepkan dokter.
Ibu mengatakan An R sudah diimunisasi lengkap pada waktu bayi. Ibu H
mengatakan An P belum lengkap imunisasinya. Imunisasi yang belum adalah,
hepatitis B3, campak, BCG. Ibu mengatakan An P pernah dibawa keklinik karna
sedang demam, sehingga tidak jadi imunisasi dan hanya diberi obat. Ibu
mengakui sejak itu tidak jadi membawa anaknya lagi untuk diimunisasi dengan
alasan takut. Ibu H mengatakan belum mengetahui secara jelas manfaat imunisasi.
Ibu H mengatakan bahwa Bpk H pernah mengalami kecelakaan dan tangan
Bpk H patah. Ibu mengatakan bapak berobat ke tukang urut karena Bpk H takut
dengan tindakan medis seperti injeksi, tetapi Bpk H mau minum obat.

F. Stress dan koping keluarga


1. Stress jangka pendek dan jangka panjang
Ibu H mengatakan ingin sekali sering berkumpul dengan keluarga di pulau
Jawa, hal itu di rasa agak sulit di wujudkan karena kondisi pekerjaan / dinas bpk
H yang tidak memungkinkan sering cuti lama.
Kemampuan keluarga Jika ada masalah dalam keluarga biasanya
didiskusikan bersama suami. Keluarga bisanya mencoba mandiri dan
menyelesaikan masalah tanpa melibatkan keluarga di kampung halaman karna ibu
H dan Bpk H tidak mau membuat resah keluarga dengan keadaan mereka di
rantau.
2. Strategi Koping
Ibu H mengatakan jika ada masalah selalau mendiskusikan dengan Bpk H
sehingga masukan satu sama lain dapat membantu menyelesaikan masalahnya.

3. Strategi adaptasi fungsional


Dari hasil pengkajian tidak didapatkan adanya cara – cara keluarga
mengatasi masalah secara mal adaptif

G. Harapan keluarga
Keluarga menyatakan merasa sangat senang dengan kehadiran perawat dan
berharap sangat membantu keluarga mencegah penyakit keluarga.
Pengkajian yang berhubungan dengan anak prasekolah
1. Identitas anak
Nama : An. R
2. Riwayat kehamilan sampai kelahiran
Trimester I & II : ibu mengalami mual dan muntah, dari wawancara ibu
mengatakan selama kehamilan ibu jarang memakan nasi, kalaupun ada dalam
porsi sedikit itupun terkadang disertai mual dan muntah.
3. Riwayat Kesehatan bayi sampai saat sekarang
Bayi R lahir dengan berat 3,8 Kg dan panjang 49 cm di rumah dibantu dengan
bidan. An. R mendapatkan imunisasi lengkap saat bayi. Perkembangan An. R
lebih cepat dan lincah disbanding dengan An A,
4. Kebiasaan Saat ini
An. R bangun jam 7 pagi, biasanya bermain bersama teman di rumah atau asrama
tempat Ayahnya bekerja, An. R mempunyai kebiasaan susah untuk di suruh tidur
siang,
5. Pertumbuhan dan perkembangan saat ini
Untuk pertumbuhan An R setiap posyandu mengalami kenaikan BB sesuai
dengan bertambahnya usia, untuk perkembangan dan kemampuan yang dicapai
An R sama dengan anak se usianya bisa menggambar dan berhitung 1 – 15

Pengkajian fokus anak prasekolah


a) Stimulasi yang diberikan oleh keluarga selama dirumah
Keluarga tidak memberikan stimulasi dan tidak menyediakan sarana
stimulasi untuk An. R, keluarga mengatakan pada saat sekolah nanti anak akan
mendapatkan stimulasi dan prasarana di sekolahnya nanti.
b) Sudahkah anak diikutkan kegiatan play group
Ibu H mengatakan An. R tidak diikutkan kegiatan play group, karena ibu
H yang hanya ibu RT jadi ibu H merasa An. R cukup di rumah saja
c) Berapa lama waktu yang dimiliki orang tua untuk berkumpul dengan anak setiap
hari
Karena ibu H yang hanya ibu RT jadi waktu ibu H ada 24 jam, kecuali
apabila ibu sedang mengikuti kegiatan di kantor suami, itupun hanya 2 – 3 dalam
1 bln. Untuk Bpk H biasanya hanya memliki waktu pada malam hari sepulang
kerja dan pada hari libur
d) Siapakah Orang – orang yang setiap hari dengan anak
Orang yang terdekat dengan anak – anak adalah ibu H yang seharian
berada di rumah, karena sekarang memiliki kosan, anak – anak kos juga menjadi
orang – orang yang dekat dengan An. R selain orang tua
e) Bagaimana harapan keluarga terhadap anak saat ini
Ibu H mengatakan ingin melihat anaknya berhasil, dan disaat mulai
sekolah nanti, ibu H hanya ingin anaknya menjadi anak yang selalu patuh dan
rajin belajar.
f) Bagaimana pelaksanaan tugas dan fungsi keluarga
Ibu H mengatakan tugas dan fungsi keluarga sudah sesuai dengan
peranannya masing - masing

H. Data tambahan
a) Nutrisi
Keluarga mengkonsumsi makanan 3x sehari, menu makanan nasi sayuran
seperti bayam, sop, sayur asam, lauk pauk seperti ikan, telor,tahu, tempe, dan
buah. Untuk An r dan An P ditambah dengan susu. Minuman yang dikonsumsi
teh manis, air putih. Cara pengolahan makanan dicuci dulu baru dipotong. Porsi
makanan setiap anggota keluarga sudah memenuhi makanan.
b) Eliminasi
Dalam keluarga tidak ada keluhan dalam buang air kecil dan buang air
besar
c) Istrirahat tidur
Dalam keluarga tidak ada keluhan dalam istirahat tidur.
d) Aktivitas sehari –hari
Bpk H bekerja dari pagi sampai sore, dan ibu H membereskan rumah dan
menjaga anak – anak. An R bermain dirumah atau bersama anak – anak
sesusianya diluar rumah.
e) Merokok
Bpk H mempunyai kebiasaan merokok ± 1 bungkus perhari. Ibu H
mengatakan suaminya juga suka merokok dirumah, dan ibu sering merasa
terganggu karena suaminya merokok terutama di depan anak.
J. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaa An. R An. P Ibu. H Bpk. H

n
Kepala Tidak ada Rambut lebat, Rambut lebat, Rambut lebat,
benjolan, hitam, ikal, hitam, ikal, , hitam, ikal,
kulit kepala LK : 35 cm, bersih dan tidak bersih dan tidak
bersih, bersih dan tidak ada benjolan ada benjolan
rambut ikal ada benjolan

Tanda – N = 80 x/I N = 100 x/i TD = 120/ 90 TD = 140/ 80


tanda vital R = 24 x/i R = 30 x/i N = 80 x/i N = 80 x/i
S = 360C S = 36,50C R = 23 x/i R = 23 x/i
S = 36,50C S = 360C
BB, TB, PJ BB = 16 kg BB = 5,2 kg BB = 56 kg BB = 68 kg
PJ = 100 cm, PJ = 80 cm, PJ = 160 cm, PJ = 170 cm,
kondisi normal kondisi normal kondisi normal kondisi normal
Mata mata tidak mata tidak mata tidak mata tidak
anemis, secret anemis, secret anemis anemis
tidak ada tidak ada

Hidung Tidak Bersekret Tidak Tidak ada


bersekret, tidak warna bening, bersekret, tidak kelainan
ada kelainan ada kelainan penciuman
penciuman penciuman

Mulut Mukosa Mukosa Mukosa Mukosa


lembab, lembab, lembab, lembab,
kesulitan kesulitan kesulitan kesulitan
menelen = - menelen = - menelen = - menelen = -
Leher Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
benjolan, tidak benjolan, tidak benjolan, tidak benjolan, tidak
ada pembesaran ada pembesaran ada pembesaran ada pembesaran
kelenjar linfe kelenjar linfe kelenjar linfe kelenjar linfe
Dada Bunyi jantung Bunyi jantung Bunyi jantung Bunyi jantung
dan paru dan paru dan paru dan paru
normal normal normal normal
Abdomen Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
kembung kembung kembung kembung
Tangan Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembengkakan, pembengkakan, pembengkakan, pembengkakan,
turgor baik. turgor baik. turgor baik. turgor baik.
LLA = 15 cm LLA = 10 cm
Kaki Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembengkakan, pembengkakan, pembengkakan, pembengkakan,
turgor baik turgor baik turgor baik turgor baik
Keluhan Rewel
umum

Analisa Data
No Data Masalah
1. Data subjektif Kesiapan peningkatan pengetahuan
- Bapak H mengatakan mempunyai
kebiasaan merokok 1 bungkus perhari
- Ibu H mengatakan suaminya suka
merokok dirumah
- Ibu merasa terganggu saat suaminya
merokok
- Keluarga mengatakan minat dalam
belajar (mengenai kesehatan)
Data objektif
- Saat dikaji klien sedang merokok
- keluarga mudah memahami penjelasan
perawat
2. Data subjektif Resiko terjadinya penyakit yang bisa
- ibu mengatakan An. P belum lengkap dicegah dengan imunusasi pada An. P
imunisasinya ( 3 bln ) dikeluarga Tn. H berhubungan
- imunisasi yang belum didapat adalah dengan KMK memutuskan pemberian
hepatitis, BCG, campak imunisasi pada An. P ( 3 bln ).
- ibu tidak membawa lagi anaknya
imunisasi dengan alasan pernah membawa
anaknya tapi tidak jadi imunisasi karena
An. P demam.
- Ibu belum tahu manfaat imunisasi

Diagnosa keperawatan dan scoring


Diagnosa keperawatan yang muncul antara lain :
1. Kesiapan peningkatan pengetahuan
No Kriteria Score Pembenaran
1. Sifat masalah aktual 3/3 x 1 Bpk H mempunyai kebiasaan merokok 1
bungkus perhari dan suka merokok di rumah jika
tidak ditangani akan berlanjut keinfeksi
pernafasan
2. Kemungkinan 2/2 x 2 Keluarga mau tahu tentang kesehatan dan dilihat
masalah untuk dari jangkauan ke fasilitas pelayanan kesehatan
diubah : mudah

 mudah

3. Potensial masalah 2/3 x 1 Masalah masih bias dicegah agar tidak berlanjut
untuk dicegah : mengingat kemauan keluarga dalam kesehatan

 cukup

4. Menonmjolnya ½x1 Masalah merokok pada An. R dirasakan betul


masalah : oleh keluarga tetapi keluerga tidak ingin masalah
tersebut segera diatasi.
 tidak segera
diatasi

Total 41/6

2. Resiko terjadinya penyakit yang bisa dicegah dengan imunusasi pada An. P ( 3 bln )
dikeluarga Tn. H berhubungan dengan KMK memutuskan pemberian imunisasi pada
An. P ( 3 bln ).

No Kriteria Score Pembenaran


1. Sifat masalah : 2/3 x 1 Masalah belum terjadi namun terdapat bahwa
resiko tinggi An. P belum diimunisasi polio, DPT 3, dan
campak. Bila kelurga tidak dimotivasi An. P
untuk diimunisasi maka waktu yang tepat untuk
diimunisasi terlewat.
2. Kemungkinan ½x2 Masalah dapat diubah sebagian dilihat dari
masalah untuk sumber dana , jarak klinik dekat. Namun
diubah : cukup pemahaman keluarga beranggapan bahwa bila
anak setelah diimunisasi rewel maka keluarga
tidak mendukung untuk diimunisasi.
3. Potensial masalah 3/3 x 1 Dengan pemberian tentang imunisasi masalah
untuk dicegah : sangat tinggi untuk dicegah sehingga keluarga
tinggi mendukung serta kooperatif unutk kelengkapan
imunisasi.
4. Menonjolnya ½x1 Keluarga merasakan bahwa bila tidak
masalah : masalh diimunisasi An. P akan terjangkit berbagai
dirasakan tapi penyakit terkait dengan tidak lengkapnya
tidak segera imunisasi, tapi keluarga tidak ingin segera
ditangani. mengatasi

Prioritas diagnosa keperawatan


1. Kesiapan peningkatan kesehatan
2. Resiko terjadinya penyakit yang bisa dicegah dengan imunusasi pada An. P ( 3
bln ) dikeluarga Tn. H berhubungan dengan KMK memutuskan pemberian
imunisasi pada An. P ( 3 bln ).

INTERVENSI

Diagnosa TUJUAN EVALUASI INTERVENSI


TUM TUK KRITE STANDAR
Keperawata
RIA
n
Kesiapan Selama 3x 1. Selama 1 x Perilaku Bpk H bisa 1. Identifikasi
peningkatan kunjungan 60 menit , sesui mengurangi/ kesiapan dan
kesehatan pengetahuan kunjungan dengan berhenti kemampuan
klien keluarga kesehata merokok dan menerima
menunjukan mampu n jangan merokok informasi
peningkatan memahamib dirumah 2. Sediakan materi
perilaku ahaya dan media
kesehatan merokok edukasi
yang baik terutama 3. Edukasi:
dan bagi anak a. Jelaskan
pengetahuan bahaya rokok
klien Dengan cara : b. Jelaskan
meningkat 1. Menyebutkan bahaya merokok
penyakit di depan anak
yang timbul (penyakit yang
karena timbul untuk
merokok perokok pasif)
2. Bahaya c. Jelaskan
perokok pasif gejala berhenti
dan aktif merokok (mis.
(terutama Mulut kering,
bagi anak) batuk dan gatal
3. Mengetahui tenggorokan)
cara berhenti d. Informasikan
merokok produk
pengganti
nikotin (mis.
Permen karet,
semprotan
hidung, inhaler
e. Ajarkan cara
berhenti rokok

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Tujuan Hari/ Implementasi Evaluasi


tanggal
Peningkatan 1. MengIdentifikasi kesiapan S :
perilaku kesehatan dan kemampuan menerima
yang baik dan informasi - Keluarga dapat
pengetahuan klien 2. Menyediakan materi dan memahami informasi
meningkat media edukasi
3. Memberikan edukasi - Bpk. H mulai
a. Menjelaskan bahaya mengurangi rokok
rokok
b. Menjelaskan bahaya - Bpk. H tidak merokok
merokok di depan anak depan anak dan istri
(penyakit yang timbul
untuk perokok pasif) O:
c. Menjelaskan gejala - Bpk. H mampu
berhenti merokok (mis. menyebutkan bahaya
Mulut kering, batuk dan rokok
gatal tenggorokan)
d. Menginformasikan - Bpk. H mampu
produk pengganti nikotin menjelaskan bahaya
(mis. Permen karet, merokok di depan anak
semprotan hidung, inhaler
e. Ajarkan cara berhenti - Bpk. H tidak merokok
rokok dirumah

A:
Masalah teratasi sebagian

P:
- Informasikan produk
pengganti nikotin
- jelaskan gejala berhenti
merokok

BAB IV
PENUTUP
Setelah menguraikan berbagai hal asuhan keperawatan kelurarga pada AN. R keluarga
Bpk. H mulai dari pengkajian perencanaan, palaksanaan dan evaluasi maka penulis dapat
memberikan kesimpulan dan saran.

A. Kesimpulan
1. Pengkajian
Dengan adanya pengkajian maka dapat pula dilakukan pengumpulan data, kemidian data
tersebut dianalisa dan dikelompokan untuk menegakan diagnosa keperawatan
2. Perencanaan
Perencanaan merupakan penyusunan rencana tindakan sesuai masalah yang ditemukan
pada saat melakukan pengkajian. Rencana tindakan dilakukan unutk mengurangi gejala
dan keluhan pada pasien dan dapat memberikan rasa aman dan nyaman.
3. Implementasi
Implementasi adallah pelaksanaan tiindakan keperawatan secara nyata pada pasien,
dengan perencanaan yang telah dibuat.
4. Evaluasi
Evaluasi keperawatan terhadap klien dengan diagnosa ISPA . dilakukan sejauh mana
criteria dan tujuan yang telah dapat dicapai. Adanya kerjasama keluarga, perawat dan
tenaga medis lainnya ternyata tindakan keperawtan dapat dilakukan dengan utjuan dan
criteria yang ada pada perencanaan dapat dicapai. Hasil evaluasi An. P sembuh.
B. Saran
1. Keluarga perlu diberikan pendidikan kesehatan tentang penyakit klien dengan tujuan
kecemasan keluarga dapat berkurang dan keluarga tahu tentang proses penyakit yang
diderita klien.
2. Kepada teman – teman apabila melakukan perawatan keluarga dapat berpedoman pada
proses keperawatan. Dengan memeperhatikan aspek bio, psiko, dan spiritual.

Anda mungkin juga menyukai