• Menjadi tua adalah sesuatu hal yang pasti terjadi pada manusia manapun. Layaknya sebuah mobil baru yang kita beli lalu dikendarai setiap hari, berhari-hari, berbulan-bulan, bertahun- tahun sampai pada akhirnya terjadi kerusakan dan pada akhirnya mobil tersebut tak berfungsi lagi. • Seorang dosen zoologi bernama Steven Austad mengatakan bahwa ” Ciri yang paling mendasar yang dimiliki makhluk hidup adalah kemampuan mereka untuk memperbaiki diri”. Sel-sel pada tubuh kita bekerja siang dan malam melakukan pembaharuan tak henti-hentinya dan seiring berjalannya waktu bertambahnya usia kemampuan pembaharuan sel-sel ini menurun dan berdampak terhadap bagian tubuh kita. Contohnya, rambut berwarna hitam lama kelamaan berubah menjadi putih dan kulit yang kencang berubah menjadi keriput. PSIKOLOGI LANSIA ADALAH..... psikologi lansia pada dasarnya adalah ilmu yang mempelajari permasalahan-permasalahan psikologis,tingkah laku dan kebiasaan yang terjadi ketika seseorang mencapai tahapan usia yang memasuki kategori lanjut usia seperti yang telah dijelaskan pada definisi lansia diatas. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LANSIA • 1. Penurunan Kondisi Fisik • Semakin tua seseorang maka semakin jelas pula perubahan fisik yang terlihat, misalnya energi yang berkurang, kulit semakin keriput, gigi yang yang mulai rontok ataupun tulang yang semakin rapuh. Penurunan kualitas fisik secara drastis akan terjadi ketika sesorang memasuki masa lansia. Hal ini dapat berpengaruh terhadap kondisi psikologik maupun sosial dan menyebabkan kebiasaan ketergantungan pada orang lain. 2. PENURUNAN FUNGSI SEKSUALITAS • Penurunan fungsi sexualitas berhubungan dengan gangguan fisik seperti gangguan jantung, gangguan metabolisme, seperti diabetes, militus, vaginitis, kekurangan gizi yang dikarenakan permasalahan pencernaan yang menyebabkan menurunnya nafsu makan. • Erikson (2002) mengungkapkan bahwa permasalahan psikologi pada orang yang mencapai tahapan lanjut usia akan terlihat dari gejala penurunan fisik yang sejalan dengan aspek psikologisnya. Bagi pria fase lanjut usia ditandai dengan memasuki fase klimakterium, sedangkan wanita ditandai dengan fase menopause yang berdampak pada ketidakseimbangan fisiologis yang mengakibatkan terganggunya keseimbangan emosi, seperti stres dan depresi. • Faktor penurunan fungsi seksualitas lansia lainya antara lain : 1. Rasa malu jika mempertahankan kehidupan seksual pada masa senja. 2. Kelelahan atau rasa bosan dikarenakan kurangnya variasi dalam kehidupannya. 3. Pasangan hidup telah meninggal. 4. Disfungsi seksual karena perubahan hormon atau masalah kesehatan jiwa seperti setres atau pikun. 3. PERUBAHAN ASPEK PSIKOSOSIAL • Pemicu perubahan aspek psikososial pada lansia adalah menurunya fungsi kognitif dan psikomotor. Fungsi kognitif yang merupakan proses belajar, pemahaman ataupun perhatian sehingga menyebabkan reaksi dan prilaku lansia melambat. Sedangkan psikomotorik adalah dorongan kehendak meliputi, gerakan, tindakan, dan koordinasi yang berakibat lansia menjadi kurang cekatan. Dengan berubahnya kedua aspek tersebut akan berdampak pada perubahan aspek psikososial yang berkaitan dengan kepribadian lansia. 4. PERUBAHAN PERAN SOSIAL DI MASYARAKAT • Dengan semakin lanjut usia, biasanya lansia akan melepaskan diri dari kehidupan sosialnya dikarenakan segala keterbatasan yang ia miliki. Keadaan ini berdampak pada menurunnya interaksi sosial para lansia, baik secara kualitas maupun kuantitas. Hal tersebut mengakibatkan hilangnya peran ditengah masyarakat dikarenakan kualitas fisik yang menurun sehingga para lansia merasa tidak dibutuhkan lagi karena energi nya sudah melemah. Penyesuaian diri yang buruk akan timbul karena adanya konsep diri yang negatif yang disebabkan oleh sikap sosial yang negatif berdampak pada kesehatan psikologis para lansia. Demensia Seseorang yang mengalami demensia, lebih sering disebut “pikun” oleh lingkungannya. Demensia ini merupakan sindrom yang disebabkan penyakit atau gangguan otak yang bersifat kronis. Berarti ada gangguan pada fungsi otak yang berkaitan dengan kemampuan mengingat, berpikir, menerima informasi, berhitung, mempelajari sesuatu, berbahasa, dan menilai sesuatu. Seorang lansia disebut mengalami demensia jika kemampuan mengingat dan berpikirnya mengalami penurunan minimal selama enam bulan, sehingga mengganggu aktivitas hariannya seperti; mandi,makan, dan berpakaian. PERMASALAH DI USIA LANSIA • Kesepian, kehilangan pasangan hidup atau berada jauh dengan anak-anak yang telah mempunyai kesibukannya masing-masing kadang membuat para lansia merasa kesepian. Namun ada juga lansia yang memiliki aktivitas sosial yang tinggi tidak merasa kesepian ketika ditinggal atau berada jauh dengan orang yang dicintainya. • Duka cita, duka cita akibat kehilangan orang yang dicintai adalah hal yang dapat menimbulkan depresi yang sangat mendalam pada lansia sehingga memicu gangguan fisik dan kesehatannya. Depresi dikarenakan duka cita biasanya bersifat self limiting • Depresi, beragam permasalahan hidup seperti kemiskinan, penyakit yang tak kunjung membaik, kematian pasangan, keturunan yang tidak bisa merawatnya dapat menyebabkan depresi. • Kecemasan yang berlebihan, gangguan kecemasan biasanya terjadi karena depresi, efek samping obat ataupun penghentian konnsumsi suatu obat. • Parafenia, merupakan suatu bentuk scizofenia yang berbentuk pada rasa curiga yang berlebihan. Hal ini terjadi pada lansia yang terisolasi atau menarik diri dari kehidupan sosial. • Sindroma diganose, keadaan dimana seorang lansia menunjukan tingkah atau prilaku yang mengganggu seperti bermain-main dengan urin atau menumpuk barang-barangnya dengan tidak teratur. CARA MENYIKAPI PERUBAHAN PSIKOLOGI LANSIA • Hal penting dalam menyikapi perubahan psikologi yang dialami lansia adalah peran penting keluarga dalam membina kondisi psikisnya. Pada umumnya lansia yang masih memiliki keluarga masih sangat beruntung karena masih memiliki keluarga yang merawat dan memperhatikan dengan penuh kesabaran. Namun, pada lansia yang sudah tidak punya pasangan hidup, anak-anak atau kerabat dan ada pula yang memang memilih membujang sepanjang hidupnya seringkali menjadi terlantar karena tidak ada yang merawatnya. YANG BISA DILAKUKAN KELUARGA LANSIA • Keluarga harus menyediakan waktu untuk mengajak lansia berbicara dari hati ke hati sehingga lansia tersebut tidak merasa kesepian dan mengungkapkan segala keluh kesahnya. • Memberikan perhatian, kasih sayang yang tulus dan rasa aman serta motivasi. • Memahami apa yang mereka rasakan dan mencari penyebab permasalahannya. • Keluarga harus dapat memberi penjelasan agar lansia tersebut menerima perubahan dirinya dengan lapang dada dan dengan senang hati memasuki tinkatan kehidupan yang baru. • Berusaha meningkatkan rasa percaya diri mereka dengan membuat dirinya bermanfaat bagi orang lain. • Apabila lansia menghadapi masalah gangguan mental yang cukup menggangu diharapkan segera dikonsultasikan kepada ahli. • Hal penting dalam menyikapi perubahan psikologi yang dialami lansia adalah peran penting keluarga dalam membina kondisi psikisnya. Pada umumnya lansia yang masih memiliki keluarga masih sangat beruntung karena masih memiliki keluarga yang merawat dan memperhatikan dengan penuh kesabaran. Namun, pada lansia yang sudah tidak punya pasangan hidup, anak-anak atau kerabat dan ada pula yang memang memilih membujang sepanjang hidupnya seringkali menjadi terlantar karena tidak ada yang merawatnya. • Pada intinya perubahan psikis yang terjadi pada lansia semata-mata hanya karena mereka merasa kesepian dan ingin mendapatkan perhatian dari orang-orang terdekat yang dicintainya. Maka sebagai anak atau kerabat, luangkanlah waktu untuk merawat mereka dengan kasih sayang dan perhatian yang tulus seperti mereka merawat kita sejak kecil. Dengan kasih sayang dan perhatian mereka akan mendapatkan kebahagian hidup di masa senjanya. IBU ADALAH PEMBOHONG
• 1. Saat makan, jika makanan kurang, Ia akan
memberikan makanan itu kepada anaknya dan berkata, “Cepatlah makan, Ibu tidak lapar.” 2. Waktu makan, Ia selalu menyisihkan ikan dan daging untuk anaknya dan berkata, “Ibu tidak suka daging, makanlah, Nak..” 3. Tengah malam saat dia sedang menjaga anaknya yang sakit, Ia berkata, “Istirahatlah Nak, Ibu masih belum ngantuk..” IBU ADALAH PEMBOHONG
• 4. Saat anaknya sudah tamat sekolah, bekerja,
mengirimkan uang untuk ibu. Ia berkata, “Simpanlah untuk keperluanmu Nak, Ibu masih punya uang.” 5. Saat anak sudah sukses, menjemput ibunya untuk tinggal di rumah besar, Ia lantas berkata, “Rumah tua kita sangat nyaman, Ibu tidak terbiasa tinggal di sana.” 6. Saat menjelang tua, ibu sakit keras, anaknya menangis, tetapi Ibu masih bisa tersenyum sambil berkata, “Jangan menangis, Ibu tidak apa apa.\” Ini adalah kebohongan terakhir yang dibuat seorang Ibu.” • Tidak peduli seberapa kaya kita, seberapa dewasanya kita, IBU slalu menganggap kita anak kecilnya. Ia selalu mengkhawatirkan diri kita tetapi tidak pernah sedikitpun membiarkan kita mengkhawatirkan dirinya.
Semoga semua anak di dunia ini
bisa menghargai setiap kebohongan seorang Ibu, karena Beliaulah malaikat nyata yang dikirim TUHAN untuk menjaga kita YA ALLAH YA RABBI mudahkan kami dalam MENDAMPINGI ORANGTUA KAMI