Anda di halaman 1dari 32

PSIKOLOGI LANSIA

Bunda Rofiah Akbar, S.Psi, M.Psi, Psikolog


• Menjadi tua adalah sesuatu hal yang pasti terjadi pada manusia
manapun. Layaknya sebuah mobil baru yang kita beli lalu
dikendarai setiap hari, berhari-hari, berbulan-bulan, bertahun-
tahun sampai pada akhirnya terjadi kerusakan dan pada akhirnya
mobil tersebut tak berfungsi lagi.
• Seorang dosen zoologi bernama Steven Austad mengatakan
bahwa ” Ciri yang paling mendasar yang dimiliki makhluk hidup
adalah kemampuan mereka untuk memperbaiki diri”. Sel-sel pada
tubuh kita bekerja siang dan malam melakukan pembaharuan tak
henti-hentinya dan seiring berjalannya waktu bertambahnya usia
kemampuan pembaharuan sel-sel ini menurun dan berdampak
terhadap bagian tubuh kita. Contohnya, rambut berwarna hitam
lama kelamaan berubah menjadi putih dan kulit yang kencang
berubah menjadi keriput.
PSIKOLOGI LANSIA
ADALAH.....
psikologi lansia pada dasarnya adalah ilmu yang
mempelajari permasalahan-permasalahan
psikologis,tingkah laku dan kebiasaan yang terjadi
ketika seseorang mencapai tahapan usia yang
memasuki kategori lanjut usia seperti yang telah
dijelaskan pada definisi lansia diatas.
FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI LANSIA
• 1. Penurunan Kondisi Fisik
• Semakin tua seseorang maka semakin jelas pula
perubahan fisik yang terlihat, misalnya energi yang
berkurang, kulit semakin keriput, gigi yang yang
mulai rontok ataupun tulang yang semakin rapuh.
Penurunan kualitas fisik secara drastis akan terjadi
ketika sesorang memasuki masa lansia. Hal ini
dapat berpengaruh terhadap kondisi psikologik
maupun sosial dan menyebabkan kebiasaan
ketergantungan pada orang lain.
2. PENURUNAN FUNGSI
SEKSUALITAS
• Penurunan fungsi sexualitas berhubungan dengan gangguan fisik seperti
gangguan jantung, gangguan metabolisme, seperti diabetes, militus,
vaginitis, kekurangan gizi yang dikarenakan permasalahan pencernaan yang
menyebabkan menurunnya nafsu makan.
• Erikson (2002) mengungkapkan bahwa permasalahan psikologi pada orang
yang mencapai tahapan lanjut usia akan terlihat dari gejala penurunan fisik
yang sejalan dengan aspek psikologisnya. Bagi pria fase lanjut usia ditandai
dengan memasuki fase klimakterium, sedangkan wanita ditandai dengan
fase menopause yang berdampak pada ketidakseimbangan fisiologis yang
mengakibatkan terganggunya keseimbangan emosi, seperti stres dan
depresi.
• Faktor penurunan fungsi seksualitas lansia lainya antara lain :
1. Rasa malu jika mempertahankan kehidupan seksual pada masa senja.
2. Kelelahan atau rasa bosan dikarenakan kurangnya variasi dalam
kehidupannya.
3. Pasangan hidup telah meninggal.
4. Disfungsi seksual karena perubahan hormon atau masalah kesehatan jiwa
seperti setres atau pikun.
3. PERUBAHAN ASPEK
PSIKOSOSIAL
• Pemicu perubahan aspek psikososial pada lansia
adalah menurunya fungsi kognitif dan psikomotor.
Fungsi kognitif yang merupakan proses belajar,
pemahaman ataupun perhatian sehingga
menyebabkan reaksi dan prilaku lansia melambat.
Sedangkan psikomotorik adalah dorongan
kehendak meliputi, gerakan, tindakan, dan
koordinasi yang berakibat lansia menjadi kurang
cekatan. Dengan berubahnya kedua aspek tersebut
akan berdampak pada perubahan aspek psikososial
yang berkaitan dengan kepribadian lansia.
4. PERUBAHAN PERAN
SOSIAL DI MASYARAKAT
• Dengan semakin lanjut usia, biasanya lansia akan
melepaskan diri dari kehidupan sosialnya dikarenakan
segala keterbatasan yang ia miliki. Keadaan ini
berdampak pada menurunnya interaksi sosial para
lansia, baik secara kualitas maupun kuantitas. Hal
tersebut mengakibatkan hilangnya peran ditengah
masyarakat dikarenakan kualitas fisik yang menurun
sehingga para lansia merasa tidak dibutuhkan lagi
karena energi nya sudah melemah. Penyesuaian diri
yang buruk akan timbul karena adanya konsep diri yang
negatif yang disebabkan oleh sikap sosial yang negatif
berdampak pada kesehatan psikologis para lansia.
Demensia
Seseorang yang mengalami demensia, lebih sering
disebut “pikun” oleh lingkungannya. Demensia ini
merupakan sindrom yang disebabkan penyakit atau
gangguan otak yang bersifat kronis. Berarti ada gangguan
pada fungsi otak yang berkaitan dengan kemampuan
mengingat, berpikir, menerima informasi, berhitung,
mempelajari sesuatu, berbahasa, dan menilai sesuatu.
Seorang lansia disebut mengalami demensia jika
kemampuan mengingat dan berpikirnya mengalami
penurunan minimal selama enam bulan, sehingga
mengganggu aktivitas hariannya seperti; mandi,makan,
dan berpakaian.
PERMASALAH DI USIA
LANSIA
• Kesepian, kehilangan pasangan hidup atau berada jauh
dengan anak-anak yang telah mempunyai kesibukannya
masing-masing kadang membuat para lansia merasa
kesepian. Namun ada juga lansia yang memiliki aktivitas
sosial yang tinggi tidak merasa kesepian ketika ditinggal
atau berada jauh dengan orang yang dicintainya.
• Duka cita, duka cita akibat kehilangan orang yang dicintai
adalah hal yang dapat menimbulkan depresi yang sangat
mendalam pada lansia sehingga memicu gangguan fisik
dan kesehatannya. Depresi dikarenakan duka cita biasanya
bersifat self limiting
• Depresi, beragam permasalahan hidup seperti kemiskinan,
penyakit yang tak kunjung membaik, kematian pasangan,
keturunan yang tidak bisa merawatnya dapat
menyebabkan depresi.
• Kecemasan yang berlebihan, gangguan kecemasan
biasanya terjadi karena depresi, efek samping obat
ataupun penghentian konnsumsi suatu obat.
• Parafenia, merupakan suatu bentuk scizofenia yang
berbentuk pada rasa curiga yang berlebihan. Hal ini
terjadi pada lansia yang terisolasi atau menarik diri
dari kehidupan sosial.
• Sindroma diganose, keadaan dimana seorang lansia
menunjukan tingkah atau prilaku yang mengganggu
seperti bermain-main dengan urin atau menumpuk
barang-barangnya dengan tidak teratur.
CARA MENYIKAPI
PERUBAHAN PSIKOLOGI
LANSIA
• Hal penting dalam menyikapi perubahan psikologi
yang dialami lansia adalah peran penting keluarga
dalam membina kondisi psikisnya. Pada umumnya
lansia yang masih memiliki keluarga masih sangat
beruntung karena masih memiliki keluarga yang
merawat dan memperhatikan dengan penuh
kesabaran. Namun, pada lansia yang sudah tidak
punya pasangan hidup, anak-anak atau kerabat dan
ada pula yang memang memilih membujang
sepanjang hidupnya seringkali menjadi terlantar
karena tidak ada yang merawatnya.
YANG BISA DILAKUKAN
KELUARGA LANSIA
• Keluarga harus menyediakan
waktu untuk mengajak lansia
berbicara dari hati ke hati
sehingga lansia tersebut
tidak merasa kesepian dan
mengungkapkan segala keluh
kesahnya.
• Memberikan perhatian, kasih
sayang yang tulus dan rasa
aman serta motivasi.
• Memahami apa yang mereka
rasakan dan mencari
penyebab permasalahannya.
• Keluarga harus dapat
memberi penjelasan agar
lansia tersebut menerima
perubahan dirinya dengan
lapang dada dan dengan
senang hati memasuki
tinkatan kehidupan yang
baru.
• Berusaha meningkatkan rasa
percaya diri mereka dengan
membuat dirinya bermanfaat
bagi orang lain.
• Apabila lansia menghadapi
masalah gangguan mental
yang cukup menggangu
diharapkan segera
dikonsultasikan kepada ahli.
• Hal penting dalam menyikapi
perubahan psikologi yang dialami
lansia adalah peran penting
keluarga dalam membina kondisi
psikisnya. Pada umumnya lansia
yang masih memiliki keluarga
masih sangat beruntung karena
masih memiliki keluarga yang
merawat dan memperhatikan
dengan penuh kesabaran. Namun,
pada lansia yang sudah tidak punya
pasangan hidup, anak-anak atau
kerabat dan ada pula yang
memang memilih membujang
sepanjang hidupnya seringkali
menjadi terlantar karena tidak ada
yang merawatnya.
• Pada intinya perubahan
psikis yang terjadi pada
lansia semata-mata hanya
karena mereka merasa
kesepian dan ingin
mendapatkan perhatian
dari orang-orang terdekat
yang dicintainya. Maka
sebagai anak atau
kerabat, luangkanlah
waktu untuk merawat
mereka dengan kasih
sayang dan perhatian
yang tulus seperti mereka
merawat kita sejak kecil.
Dengan kasih sayang dan
perhatian mereka akan
mendapatkan kebahagian
hidup di masa senjanya.
IBU ADALAH PEMBOHONG

• 1. Saat makan, jika makanan kurang, Ia akan


memberikan makanan itu kepada anaknya dan
berkata, “Cepatlah makan, Ibu tidak lapar.”
2. Waktu makan, Ia selalu menyisihkan ikan dan
daging untuk anaknya dan berkata, “Ibu tidak suka
daging, makanlah, Nak..”
3. Tengah malam saat dia sedang menjaga anaknya
yang sakit, Ia berkata,
“Istirahatlah Nak, Ibu masih belum ngantuk..”
IBU ADALAH PEMBOHONG

• 4. Saat anaknya sudah tamat sekolah, bekerja,


mengirimkan uang untuk ibu. Ia berkata, “Simpanlah
untuk keperluanmu Nak, Ibu masih punya uang.”
5. Saat anak sudah sukses, menjemput ibunya untuk
tinggal di rumah besar, Ia lantas berkata, “Rumah
tua kita sangat nyaman, Ibu tidak terbiasa tinggal di
sana.”
6. Saat menjelang tua, ibu sakit keras, anaknya
menangis, tetapi Ibu masih bisa tersenyum sambil
berkata, “Jangan menangis, Ibu tidak apa apa.\” Ini
adalah kebohongan terakhir yang dibuat seorang
Ibu.”
• Tidak peduli seberapa kaya kita,
seberapa dewasanya kita, IBU slalu
menganggap kita anak kecilnya. Ia
selalu mengkhawatirkan diri kita
tetapi tidak pernah sedikitpun
membiarkan kita mengkhawatirkan
dirinya.

Semoga semua anak di dunia ini


bisa menghargai setiap
kebohongan seorang Ibu, karena
Beliaulah malaikat nyata yang
dikirim TUHAN untuk menjaga kita
YA ALLAH
YA RABBI
mudahkan kami
dalam
MENDAMPINGI ORANGTUA KAMI

Anda mungkin juga menyukai