Anda di halaman 1dari 23

PERKEMBANGAN

PSIKOLOGI USIA LANJUT


Oleh:
Ien Maslichah R. J , M.Psi., Psikolog
Curriculum Vitae
2008 – 2011 S2 Magister Profesi Psikologi UMS
2004 – 2008 S1 Psikologi UMS
2001 – 2004 MA Muhammadiyah 01 Weleri

• Owner Ahe inden Group


• Owner + Psikolog, Biro Konsultasi Psikologi , Kencana
Psychology Consulting
• Tutor Universitas Terbuka cab KTT

2015 –
2016
• Dosen Tidak Tetap IAIN Surakarta

• Dosen Tetap Prodi Psikologi Universitas Sahid


2013 –
2016
Surakarta
KENALI
USIA LANJUT?

• Menurut (Effendi, 2009) usia lanjut bukanlah


suatu yang berhubungan dengan penyakit,
namun merupakan tahap lanjut dari proses
kehidupan yang ditandai dengan penurunan
kemamapuan tubuh untuk beradaptasi
dengan lingkungan.
Batasan Usia usia lanjut

Menurut WHO menggolongkan lanjut usia menjadi 4


yaitu:
1. usia pertengahan (middle age) 45-59 tahun
2. lanjut usia (elderly) 60-74 tahun
3. lanjut usia tua (old) 75-90 tahun
4. usia sangat tua (very old) > 90 tahun
Menurut Hurlock (2002)
1. Yaung old 65-74 tahun
2. Old > 75
3. Olderst old >85
KARAKTERISTIK USIA LANJUT
Menurut Hurlock ada 8 karakteristik masa dewasa.
1. Adanya periode penurunan atau kemunduran
2. Perbedaan individu dalam menyikapi efek penuaan
3. Ada stereotip mengenai usia lanjut adalah gambaran
kondisi yang tidak menyenangkan.
4. Sikap sosial terhadap usia lanjut
5. Mempunyai status kelompok minoritas
6. Adanya perubahan peran
7. Penyesuaian diri yang buruk
8. Adanya keinginan untuk muda kembali
5 ASPEK PERKEMBANGAN USIA LANJUT

Fisik
Kognitif
Sosial

Emosional

Spiritual
1. Fisik

• Secara biologis proses penuaan akan


mengalami penurunan daya tahan fisik.
• Semakin rentan terhadap serangan berbagai
penyakit.
• Meski kemampuan fisik menurun , ada
sebagian usia lanjut yang sehat dan aktif serta
berbusana lebih muda.
2. Kognitif
• Menurunnya respon neurologist, kemampuan
belajar dan mengingat.
• Penurunan respon
• Mudah lupa ingatan dan tidak berfungsi
dengan baik
• Ingatan kepada hal-hal semasa muda lebih
baik dari pada hal-hal yang barau terjadi
• Tidak mudah menerima hal-hal atau ide baru
3. Sosial
Menurut santrok (2002) ada 3 yang mendasari perkembangan sosial
1. Teori pemisahan (disangagement theroy)
secara perlahan menarik diri dari masyarakat
2. Teori aktifitas (activity theory)
semakin lanjut usia, aktif dan terlibat dalam kehidupan sosial
semakin kecil merasa renta dan semakin besar kemungkinan
merasa puas dengan kehidupannya
3. Teori rekonstruksi gangguan sosial (social breakdwown
reconstruction teory)
rekonstruksi sosial dapat terjadi dengan merubah pandangan dunia
sosial pada usia lanjut dan menyediakan sistem yang mendukung
mereka.
4. Emosional

• Maturity atau matang secara psikologis.


• Menganggap enteng dan bersandar pada orang lain.
• Armorid : memiliki pribadi yang well adjusted atau
penyesuaian yang baik untuk mengatasi kecemasan-
kecemasan yang ada.
• Angrymen : mudah bermusuhan dan menyalahkan
orang lain.
• Self hater : menyalahkan diri sendiri secara
berlebihan
5. Spiritual

• Beberapa penelitian menunjukan bahwa


seseorang yang telah mencapai tahap usia
lanjut akan lebih dekat dengan agama.
• Kebutuhan spiritual merupakan kebutuhan
untuk mencari arti dan tujuan hidup
5 Jenis Tipe Kepribadian Lansia
1. Tipe kepribadian konstruktif
Biasanya tipe ini tenang tidak banyak
mengalami gejolak sampai tua.
2. Tipe kepribadian mandiri
Kecendrungan mengalami post power
sindrom apabila pada masa usia lanjut tidak
diisi dengan kegiatan yang dapat
memberikan otonomi pada dirinya.
3. Tipe kepribadian tergantung
Pada tipe ini sangat dipengaruhi kehidupan keluarga
apabila kehidupan keluarga selalu harmonis maka
pada masa usia lanjut tidak akan begejolak.
4. Tipe kepribadian bermusuhan
Pada tipe ini setelah memasuki usia lanjut merasa
tidak puas dengan kehidupannya. Banyak keinginan
yang tidak diperhitungkannya.
5. Tipe kepribadian kritik diri
Pada lansia tipe ini umumnya terlihat sengsara, karna
perilakunya sendiri sulit dibantu orang lain atau
cenderung membuat susah dirinya sendiri
KESEPIAN
KECEMASAN
INSOMIA
Permasalahan
Psikologi DEMENSIA
Usia Lanjut DELIRIUM
DIOGENES
DEPRESI

PARAFENIA
KESEPIAN

Kehilangan pasangan hidup atau berada jauh


dengan anak-anak yang telah memiliki
kesibukannya masing-masing.
KECEMASAN

Rasa khawatir yang berlebihan, terjadi hampir


setiap hari selama beberapa minggu atau
bulan. Fisiknya terasa tidak nyaman,
berkeringat, jantung berdebar, keluhan
lambung dll
INSOMIA

• Kualitas tidurnya memburuk selama satu bulan.


• Sulit masuk ke dalam tidur dan sulit tidur kembali
ketika terbangun dari tidur.
• Ketidak puasan kualitas dan kuantitas tidur.

DEMENSIA

• Demensia lebih sering disebut “pikun”


• Sindrom yang disebabkan penyakit atau gangguan
fungsi otak berkaitan dengan kemampuan
mengingat, berpikir dan menerima informasi,
DELIRIUM
• Keadaan yang bersifat sementara dan biasanya terjadi
secara mendadak
• Penderita mengalami penurunan dalam memusatkan
perhatian dan menjadi linglung, mengalami disorentasi
ruan dan waktu serta tidak mampu berfikir secara jernih

DIOGENES

• Gangguan perilaku yang ditandai dengan perilaku


mengabaikan perawatan dirinya sendiri.
• Menarik diri dari lingkungan sosial, akan tetapi tidak
merasa malu
• Menumpuk barang-barang sampai berantakan
DEPRESI

• Orang yang terserang depresi biasanya akan


hilang semangat dan motivasi
• Terus menerus merasa sedih dan gagal
• Kondisi ini berangsur-angsur selama enam
bulan atau lebih

PARAFENIA

• Gejala ini diiringi perasaan paranoid atau


curiga berlebih , demensia atau delirium.
PENUAAN YANG SUKSES
1. Kepuasan hidup yang mengarah pada kesejah teraan
psikologi secara umum
2. Seleksi artinya mengukur kemampuan dan memilah
mana yang boleh ia lakukan
3. Optimis bahwa ada suatu kemungkinan untuk
mempertahankan kemampuan yang terdapat pada
diri usia lanjut
4. Kompensasi suatu tingkat kapasitas potensial
tertentu yang melebihi atau expert
5. Tercapainya integritas pada diri
Capaian kehidupun
Usia Lanjut
APA YANG HARUS
DILAKUKAN KADER
BKL ?

Memandang usia
lanjut sebagai sosok
Masyarakat
yang kompeten dan
menyediakan
penting Kemampuan Usia lanjut
sistem untu
usia lanjut memberi label
mendukung:
dalam dirinya sendiri
dari keluarga,
memecahkan sebagai orang
spiritual,
masalah yang kompeten
Membangun pelayanan
meningkat
label –label positif kesehatan, gizi,
sosial dan
psikologi
Rekonstruksi Sistem yang Perlu
dilaksanakan Kader BKL
• Keluarga: membangun label – label positif sosok usia
lanjut dalam kehidupan keluarga.
• Spiritual: kerjasama dengan depak atau Ustd untuk
menjadwalkan komunitas pengajian atau kegiatan
bernilai religi.
• Pelayanan kesehatan: kerjasama dengan dinas kesehat
membuat pos yandu lansia
• Sosial: Komunitas usia lanjut
• Psikologi: melakukan konseling kelompok atau terapi
tertawa.
MENJADI TUA ITU PASTI
MENJALANI MASA TUA YANG BERKUALITAS
ITU ADALAH PILIHAN

Anda mungkin juga menyukai