Anda di halaman 1dari 16

PERAN KADER DI DESA DALAM PENCEGAHAN

DAN PENANGANAN STUNTING

OLEH:
PENYULUH KELUARGA BERENCANA
Kecamatan Walenrang Utara
2
DAMPAK STUNTING
Dampak Kesehatan Dampak Pertumbuhan Dampak Ekonomi
Penduduk
Jumlah
Jumlah
Penduduk 2010 Penduduk: 2030 Potensi kerugian ekonomi setiap
: 238,5 296,4 Juta
Juta tahunnya: 2-3% dari GDP

201,8 juta Jika PDB Indonesia


penduduk Rp Rp 13.000 Triliun
usia
produktif
(15-64 Potensi Kerugian
tahun)
Perkembangan Otak Anak Perkembangan Otak Anak Rp 260-390 Triliun/tahun
Stunting Sehat
Perempuan Laki-laki Perempuan Laki-laki
Rasio ketergantungan: Rasio ketergantungan:
50,5 46,9

Sumber: Proyeksi Penduduk, 2010-2045 The Worldbank, 2016


Gagal tumbuh (berat lahir rendah, kecil,
pendek, kurus)
Stunting pada Balita:
Hambatan perkembangan kognitif dan • 15 tahun mendatang menjadi generasi penduduk usia Potensi keuntungan
motorik produktif
• Menurunkan produktivitas SDM ekonomi dari investasi
Gangguan metabolik pada saat dewasa  risiko
penyakit tidak menular (diabetes, obesitas, • Bonus Demografi tidak termanfaatkan dengan baik penurunan stunting di Indonesia:
stroke, jantung) 48 kali lipat
Perbaikan kualitas SDM:

Sumber: • investasi pendidikan dan kesehatan pada anak 


• Kakietek, Jakub, Julia Dayton Eberwein, Dylan Walters, and Meera Shekar.
pencegahan stunting
2017. Unleashing Gains in Economic Productivity with Investments in Hoddinott, et al, 2013
Nutrition. Washington, DC: World Bank Group International Food Policy Research
• www.GlobalNutritionSeries.org • peningkatan kesehatan perempuan
Institute
Pertumbuhan cepat pada 1000 hari pertama kehidupan
Bukan semata-mata stunting-nya
yang menjadi masalah
Yang lebih penting adalah:
proses terjadinya stunting bersamaan dengan proses terjadinya hambatan
pertumbuhan dan perkembangan semua organ lainnya seperti Otak,
Jantung, Ginjal dan Pankreas

 Periode didalam kandungan dan dalam 2 tahun


pertama usia anak: 1000 HPK

dikutip dari slides Prof. Endang Ahadi


Periode terjadinya gangguan tumbuh

Stunting dapat terjadi sejak dalam kandungan dan dapat


berlanjut umumnya sampai 2 tahun pertama setelah lahir

Periode dari saat konsepsi sampai anak berusia 2 tahun


(1000 hari pertama) telah teridentifikasi merupakan masa
yang paling kritis dalam kesempatan untuk memberi
intervensi
Status Kehamilan

No Kehamilan Sehat Kehamilan Kehamilan Berisiko


Patologis Stunting
- Usia 20–35 tahun Memiliki - Status Anemia :
Riwayat Hb < 11g/dl
- Status Anemia Hb Penyakit : - LILa<23,5 cm
> 11 g/dl - Taksiran Berat
- Hipertensi Janin : Tidak
- Diabetes Sesuai Umur
- Hipertiroid Kehamilan
-Penyakit - 4T (Terlalu Muda,
Jantung Terlalu Tua,
-TBC Terlalu Banyak,
Terlalu Dekat)
KONDISI BALITA BERESIKO STUNTING (Usia 0 – 59 Bulan)

Kondisi Beresiko Stunting


1. lahir kurang dari 2500 gram
2. lahir kurang dari 48 cm
Pendampinga
3. tidak mendapatkan Asi Esklusif
4.tidak mendapatkan imunisasi
n
dasar lengkap 1.Penyuluha
5. tidak mendapatkan MPASI n (KIE,
6.mengalami infeksi kronis pemantauan
(ISPA, kecacingan, diare)
dan
7. mengalami gizi buruk stimulasi)
8. mengalami gizi kurang
9. mengalami infeksi kronis 2.Fasilitas
(ISPA, i
kecacingan, diare) Pelayanan
10. mengalami gizi buruk Rujukan
11. mengalami gizi kurang 3. Fasilitas
12.berat badan dan panjang i
badan/ t inggi badan tidak sesuai
usia Bantuan
13. perkembangan tidak sesuai usia Sosial
KONSEP PENANGGULANGAN
STUNTING

PENCEGAHAN PENANGANAN

STIMULASI –
1000 HARI
PENGASUHAN dan
PERTAMA
PENDIDIKAN
KEHIDUPAN (HPK)
BERKELANJUTAN

9
PENYELAMATAN MELALUI 1000
HARI PERTAMA KEHIDUPAN (HPK)

730 hari kehidupan


270 hari selama pertama bayi
kehamilan setelah dilahirkan

 Periode kritis dalam pembentukan masa emas (golden period) bagi pertumbuhan dan
perkembangan tubuh dan organ tubuh anak yang sehat daan cerdas
 terjadi malnutrition pada periode ini akibatnya berjangka panjang
 Perubahan yang terjadi pada 1000 HPK bersifat permanen 10
PENCEGAHAN STUNTING PEMBERDAYAAN ORANG
TERDEKAT (SUAMI, ORANG TUA,
GURU, REMAJA PUTRA)
Program 1000 HPK

HOLISTIK LINTAS GENERASI


INTERVENSI SOSIAL :
INTERVENSI SENSITIF : KUALITAS REMAJA PUTRI 1. Penggerakan Toma (Tokoh Masyarakat) untuk
1. Penyediaan akses dan ketersediaan air bersih serta INTERVENSI PENDIDIKAN : mensosialisasikan Keluarga Berencana
sarana sanitasi (jamban sehat) di keluarga
1. Pendidikan Kespro di Sekolah 2. Penyediaan Bantuan Sosial dari Pemda untuk
2. Pelaksanaan fortifikasi bahan pangan Keluarga Tidak Mampu (Keluarga Miskin)
2. Pemberian edukasi gizi remaja
3. Pendidikan dan KIE Gizi Masyarakat 3. Pembentukan konselor sebaya untuk
TERSIER

INTEGRASI KEGIATAN
4. Pemberian Pendidikan dan Pola Asuh dalam Keluarga membahas seputar perkembangan remaja
5. Pemantapan Akses dan Layanan KB PEMBERDAYAAN ORANG TERDEKAT
6. Penyediaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan (SUAMI, ORANG TUA, GURU, REMAJA
Jaminan Persalinan PUTRA)
7. Pemberian Edukasi Kespro SEKUNDER INTERVENSI KESEHATAN :
PRIMER KUALITAS REMAJA PUTRI 1. Konsultasi perencanaan kehamilan dengan
melibatkan suami dan keluarga (orang tua)
PROGRAM 1000 HPK INTERVENSI KESEHATAN : 2. Pelayanan kontrasepsi bagi Suami untuk
1. Suplementasi Tablet Tambah Darah pada Remaja Putri penundaan kehamilan
INTERVENSI SPESIFIK : 2. Pemberian obat cacing pada Remaja Putri 3. Bimbingan konseling ke Bidan bersama
1. Suplementasi Tablet Besi Folat pada Bumil 3. Promosi Gizi Seimbang dengan suami untuk penentuan tempat dan
2. Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Bumil KEK 4. Pemberian Suplementasi Zink penolong persalinan
3. Promosi dan Konseling IMD dan ASI Eksklusif 5. Penyediaan akses PKPR (Pelayanan Kesehatan Peduli 4. Pendidikan Kespro bagi Remaja Putra
4. Pemberian Makanan Bayi dan Anak (PMBA) Remaja) di Puskesmas
5. Mempersiapkan konseling Calon Pengantin
5. Pemantauan Pertumbuhan di Posyandu
6. Pemberian Imunisasi
7. Pemberian Makanan Tambahan Balita Gizi Kurang
8. Pemberian Vitamin A
9. Pemberian Taburia pada Baduta
10. Pemberian Obat Cacing pada Bumil
11
BAGAIMANA PERAN KADER DI DESA?

1. KADER PKK
2. KADER KB dan KADER POKTAN BKB
3. KADER POSYANDU
4. KADER TPK
PEMBAGIAN TUGAS---SASARAN IBU HAMIL

BIDAN DESA KADER PKK KADER KB dan BKB

Ibu Hamil: a. Memastikan dan memfasilitasi a. Memastikan dan memfasilitasi


a. Melakukan skrining awal terhadap kondisi ibu hamil melakukan ANC dan ibu hamil mendapatkan
kesehatan dan kehamilan. memiliki buku KIA. pemeriksaan oleh dokter saat
b. Melakukan pemeriksaan kesehatan b. Memastikan kepatuhan ibu hamil TRIMESTER 1 (K1) dan
kehamilan (ANC) dan Memberikan terhadap saran dokter, bidan dan TRIMESTER 3 (K5).
pengetahuan tentang kehamilan sehat. tenaga kesehatan lainnya b. Memastikan asupan gizi ibu
c. Memastikan ibu hamil yang berisiko stunting c. Memastikan pemenuhan asupan hamil.
mendapatkan penanganan. gizi ibu hamil. c. Memberikan pengetahuan
d. Memfasilitasi rujukan dan koordinasi d. Memberikan pengetahuan tentang gizi, kesehatan
dengan tim pelayanan ANC terpadu tentang gizi dan kesehatan reproduksi dan KB
Ibu Bersalin: reproduksi. Pascapersalinan (utamakan
e. Melakukan deteksi dini faktor resiko e. Koordinasi dengan keluarga ibu MKJP).
f. Melakukan pertolongan persalinan hamil untuk melakukan
g. Melakukan rujukan jika diperlukan dan persiapan persalinan
melakukan pendampingan pada kasus
rujukan
PEMBAGIAN TUGAS---SASARAN IBU PASCA MELAHIRKAN

BIDAN DESA KADER PKK KADER KB


Ibu Bersalin
a. Melakukan deteksi dini faktor resiko
b. Melakukan pertolongan persalinan a. KIE tentang pemberian ASI a. Pendampingan pelayanan
c. Melakukan rujukan jika diperlukan dan melakukan pendampingan Ekslusif KBPP MKJP
pada kasus rujukan
b. KIE tentang 1.000 Hari Pertama b. KIE tentang 1000 HPK;
Ibu Pasca Persalinan Kehidupan (HPK) c. KIE dan komunikasi antar
a. Melakukan kunjungan nifas dan kunjungan neonatal
b. Memastikan ibu pasca salin sudah menggunakan KBPP MKJP c. Membantu penyaluran program pribadi/konseling tentang KBPP
c. Melakukan deteksi dini faktor risiko dan komplikasi masa nifas. bansos stunting tepat sasaran. (terutama MKJP).
d. Melakukan rujukan jika diperlukan dan pendampingan pada kasus
rujukan d. KIE tentang KBPP (utamakan
e. Melakukan KIE dan Komunikasi Antar Pribadi/Konseling serta MKJP).
pelayanan KBPP (utamakan MKJP)

Bayi Baru Lahir – 23 bulan


a. Melakukan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir
b. Melakukan skrining awal faktor risiko stunting pada bayi.
c. Melakukan pendampingan tumbuh kembang bayi pada usia 0 – 23
bulan, melakukan penyuluhan (KIE, pemantauan, stimulasi), fasilitasi
rujukan jika diperlukan
Kader Posyandu
a) Memastikan setiap ibu Hamil di Desa memeriksakan
kehamilannya
b) Memastikan setiap keluarga yang memiliki Balita memantau
perkembangan balitanya
c) Memastikan bayi mendapatkan PMT
d) Memberikan penyuluhan stunting kepada ibu hamil dan ibu
yang memiliki bayi
f) Melakukan koordinasi dengan Bidan dan Kader PKK
Jika ada keluarga yang beresiko stunting
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai