Anda di halaman 1dari 39

MATERI :

TEKNOLOGI TERKINI KB dan Informasi


tentang KB PASCA PERSALINAN
Informasi yang Perlu disampaikan Pada Klien
Tantangan Di lapangan dan Alur Pelayanan
KB/KBPP
TUJUAN PEMBELAJARAN
• Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu
menjelaskan teknologi terkini keluarga berencana
beserta cara kerjanya , kontra indikasi dan
efektifitasnya.
• Motivator mampu memahami bagaimana menjawab
dan menjelaskan informasi yang benar mengenai
Mitos atau Rumor seputar KB,

2
• Mampu memahami bagaimana menjawab dan menjelaskan
informasi yang benar mengenai Mitos atau Rumor seputar
KB,
• Mampu Memotivasi Ibu dan Ibu hamil untuk mencari tempat
pelayanan KB dan KBPP.
• Mampu menjelaskan manfaat Ber KB dan KBPP sebelum
pulang dari fasilitas
Mitos seputar KB
• Berasal dari informasi yang kurang
tepat, atau di pahami berbeda.
• Kurangnya paparan informasi yang
benar untuk mengubah rumor dan
mitos yang berkembang
• Terbatasnya sumber informasi yang
dapat memberikan penjelasan yang
dibutuhkan klien.
• Sering menjadi alasan untuk menolak
KB
Contoh Mitos dan rumor

Mitos: ber-KB dapat menyebabkan


Kemandulan
Fakta: Tidak benar! Berhenti
menggunakan KB dapat subur kembali.

Mitos: IUD atau implan biasa berpindah


tempat setelah dipasang.
Fakta: IUD atau implan tidak dapat
berpindah tempat, namun mungkin
bergeser sedikit dari sejak waktu
pemasangan.
Contoh Mitos dan rumor

Mitos: KB Hormonal ( implant, suntik, pil) bikin


gemuk, jerawat atu tulang rapuh

Fakta: Tidak benar! Karena kandungan


hormon berdosis rendah sehingga tidak akan
membuat berat badan naik. Bahkan estrogen
dapat memperhalus kulit dan tdk
menyebebkan rapuh tulang

Coba berikan Contoh Mitos yg sering


Muncul !!!!
Mengatasi Mitos
• Memberi Pemahaman bahwa semua
metode KB sudah di Uji kelayakan
penggunaan nya secara Medis.
• Menjelaskan secara sederhana bagaimana
memanfaatkan metode yang dipilih dan
bagaimana metode KB tersebut Bekerja
• Menjelaskan efek samping mungkin terjadi
namun biasanya dalam batas normal, bila
ada keluhan segera ke tenaga kesehatan
terdekat
Metode KB
1. Metode Implan
2. Metode IUD
3. Metode Tubektomi
4. Metode Vasektomi
5. Metode MAL
6. Metode Suntikan
7. Metode Pil
8. Metode barrier (kondom)
8
TEHNIK MENYAMPAIKAN MATERI
• Fasilitator membagi peserta menjadi 4 kelompok
• Setelah dibagi menjadi 4 kelompok (@ 2 orang perkelompok)
• Setiap kelompok diberikan flipchart yang sudah ada metode
Kbnya (1 flipchart 2 metde KB :
• Fasilitator menyampaikan bahwa setiap kelompok
mendiskusikan apa yang diketahui tentang alat kontrasepsi
yang didapat
• Diskusi dilakukan selama 5 menit
• Pleno perkelompok
• Fasilitator mengambil kesimpulan
• Fasilitator menyampaikan PPT secara singkat
METODE BARRIER (KONDOM)

• Menghalangi sperma masuk ke dan penularan infeksi


• Tidak menganggu ASI
• Metode kontrasepsi sementara bila kontrasepsi lainnya harus
ditunda
• Dipasang saat ereksi
• Penggunaan secara umum 15 kehamilan per 100 ibu (15%)

11
Metode Amenore Laktasi
MAL harus Memenuhi 3 persyaratan
1. Belum haid setelah melahirkan.
2. ASI Ekslusive ( asi saja )
3. Bayi berusia kurang dari 6 bulan.
• MAL merupakan metode KB sementara untuk
digunakan setelah persalinan.
• Ibu harus memikirkan metode KB yang akan digunakan
setelah MAL tidak lagi melindungi
• Efek samping kepekaan pada payudara & puting pecah-
pecah
• Secara Umum 2 kehamilan per 100 ibu (2%)
PIL Progestin

• Aman untuk ibu menyusui, dapat mulai segera sebelum ibu


meninggalkan fasilitas kesehatan
• Dapat menyebabkan haid tidak teratur
• Efek samping dapat menyebabkan sakit kepala, pusing,
kepekaan pada payudara, perubahan suasana hati
• Penggunaan secara umum sampai 10 kehamilan per 100 ibu
(10%).
• Untuk ibu menyusui — 1 kehamilan per 100 ibu (1%)
Kontrasepsi Oral Kombinasi (Pil
Kombinasi)
Tidak untuk ibu menyusui bayi berusia kurang dari 6 bulan
Dapat Menimbulkan rasa tidak nyaman di payudara dan
kadang menimbulkan rasa mual, menstruasi yang lebih sedikit,
atau tidak menstruasi
Terdapat banyak merek.
Penggunaan secara umum 8 kehamilan per 100 ibu (8%)
Suntikan DMPA 3 Bulanan
• Ibu dapat memperoleh suntikan setiap 2 atau 3 bulan,
tergantung pada jenisnya
• Aman untuk ibu yang menyusui setelah 6 minggu setelah
melahirkan
• Dapat menyebabkan haid tidak teratur atau tidak
mendapat haid
• Kesuburan kembali lebih lambat ketika berhenti
menggunakan
• Efek samping yang mungkin terjadi kenaikan berat badan,
sakit kepala, pusing, dan efek samping
• Penggunaan secara umum 3 kehamilan per 100 ibu (3%)
Kontrasepsi Suntik Kombinasi

• Suntikan diberikan setiap 4 Minggu (30 hari) untuk


mencegah kehamilan
• Haid lebih teratur daripada dengan suntikan DMPA (3 bln)
• Kembalinya kesuburan setelah ibu menghentikan metode
lambat. rata-rata sekitar 1 bulan lebih lambat
• Dapat digunakan oleh ibu menyusui Ketika bayi berusia
enam bulan atau lebih
• Efeksamping mengalami kenaikan berat badan, mengalami
sakit kepala, pusing, atau kepekaan pada payudara
• Penggunaan secara umum 3 Kehamilan per 100 ibu (3%)
Implan
• Batang Kecil ( 2 buah) dipasang di bawah kulit.
• Melindungi jangka panjang terhadap kehamilan sampai 4
tahun
• Aman untuk ibu menyusui dan bayi. dapat di gunakan
segera setelah melahirkan sebelum pulang.
• Dapat menyebabkan perubahan pada haid bulanan.sakit
• Kepala, nyeri perut, rasa tidak nyaman pada payudara
• Efektivitas dalam mencegah kehamilan:
• Kurang dari 1 kehamilan per 100 ibu (0,05%).
• Metode Keluarga Berencana paling efektif yang tersedia
AKDR
• Memberikan perlindungan jangka hingga 12 tahun.
• Merupakan alat kecil, fleksibel, plastik, dan terbuat dari
tembaga
• Metode yang aman dan efektif untuk hampir semua
perempuan
• Dapat di gunakan oleh semua Ibu setelah melahirkan, dan
sebelum pulang setelah melahirkan
• Angka kehamilannya, kurang dari 1 kehamilan per 100 ibu
(0.8%)
Tubektomi
• Metode permanen untuk pasangan yang TIDAK ingin punya
anak lagi.
• Melibatkan prosedur pembedahan.
• Melindungi dari kehamilan segera setelah prosedur.
• Memiliki resiko sesui prosedur pembedahan.
• Angka kehamilan setelah prosedur Kurang dari 1 kehamilan
per 100 ibu (0.5%)
Vasektomi
• Metode permanen dan aman untuk pasangan yang TIDAK
ingin punya anak lagi.
• Prosedur pembedahan minor yang Aman.
• TIDAK mempengaruh hasrat seksual laki-laki. Semen tetap
di hasilkan walau tanpa Sperma.
• TIDAK segera melindungi dari kehamilan.
• Terdapat jeda 3 bulan sebelum berfungsi, baik di lakukan
bersamaan setelah ibu melahirkan untuk menunggu kembali
berhubungan (gunakan metode lain 3 bulan pertama)
• Lebih efektif dari pada tubektomi atau MOW
• kurang dari 1 kehamilan pada 100 ibu (0,15%)
Informasi KB di Masyarakat.
Kegitan Motivator KB ( penggunaan Tablet
Pilihanku)
Diskusi kesehatan di desa melalui kegitan :
 Kelempok pengajian
 Kelas Ibu di Posyandu
Motivator dapat bekerjasama dengan petugas
kesehatan dan fasilitas kesehatan setempat
merencanakan sesi pertemuan di masyarakat.
Mengatasi Mitos dan Rumor, Mempromosikan
KB dan KBPP.
Pentingnya KB dan KBPP

Upaya untuk menjarangkan atau


merencanakan jumlah anak dan jarak
kehamilan dengan sehat,
Pasangan usia Produktif dapat Ber-KB
segera
Ibu dalam Masa hamil / akan
melahirkan dapat merencanakan KB-
Pasca Persalinan ( KBPP)
Meningkatkan kesehatan ibu dan bayi
Menjarangkan kehamilan dengan sehat
• Menunggu setidaknya 2 tahun setelah
kelahiran terakhir sebelum hamil kembali
• Setelah keguguran, pasangan harus
menunggu setidaknya 6 bulan sebelum
hamil kembali
• Juga Jarak kehamilan- kelahiran
berikutnya sebaiknya < 5 tahun
• Remaja harus menunggu sampai usia
mereka setidaknya 18 tahun sebelum
hamil pertama kali
Mengarahkan Klien untuk mencari
konseling danPelayanan KB
• Memotivasi klien untuk mendapatkan Konseling
tentang KB maupun KB Pasca Persalinan bagi
ibu hamil dan akan melahirkan.
• Konseling dan pelayanan KB dapat di berikan
oleh Petugas kesehatan terlatih di fasilitas
kesehatan
• Konseling KB mengarahkan klien memilih jenis
kontrasepsi yang tepat sesuai kebutuhan
• Menginformasikan pada klien, petugas atau
fasilitas mana yang dpt memberikan KB/KBPP
KB-Pasca Persalinan
• Mencegah Kehamilan yang tidak di inginkan
terjadi setelah ibu melahirkan
• Pelayanan KB-Pasca Persalinan di berikan di
fasilitas kesehatan segera setelah ibu
melahirkan sebelum kembali ke rumah
• Ibu Hamil dan yang akan segera melahirkan
mendapatkan konseling KB-Pasca persalinan
pada fasilitas yang telah dilatih
• Ibu pasca melahir kan yang pulang tampa
berKB dapat di motivasi untuk segera kembali
ke petugas agar mendapatkan pelayanan KB.
Metode KB
1. Metode Implan
2. Metode IUD
3. Metode Tubektomi
4. Metode Vasektomi
5. Metode MAL
6. Metode Suntikan
7. Metode Pil
8. Metode barrier (kondom)
26
TEHNIK MENYAMPAIKAN MATERI
• Fasilitator membagi peserta menjadi 4 kelompok
• Setelah dibagi menjadi 4 kelompok (@ 2 orang perkelompok)
• Setiap kelompok diberikan flipchart yang sudah ada metode
Kbnya (1 flipchart 2 metde KB :
• Fasilitator menyampaikan bahwa setiap kelompok
mendiskusikan apa yang diketahui tentang alat kontrasepsi
yang didapat
• Diskusi dilakukan selama 5 menit
• Pleno perkelompok
• Fasilitator mengambil kesimpulan
• Fasilitator menyampaikan PPT secara singkat
METODE BARRIER (KONDOM)

• Menghalangi sperma masuk ke dan penularan infeksi


• Tidak menganggu ASI
• Metode kontrasepsi sementara bila kontrasepsi lainnya harus
ditunda
• Dipasang saat ereksi
• Penggunaan secara umum 15 kehamilan per 100 ibu (15%)

29
Metode Amenore Laktasi
MAL harus Memenuhi 3 persyaratan
1. Belum haid setelah melahirkan.
2. ASI Ekslusive ( asi saja )
3. Bayi berusia kurang dari 6 bulan.
• MAL merupakan metode KB sementara untuk
digunakan setelah persalinan.
• Ibu harus memikirkan metode KB yang akan digunakan
setelah MAL tidak lagi melindungi
• Efek samping kepekaan pada payudara & puting pecah-
pecah
• Secara Umum 2 kehamilan per 100 ibu (2%)
PIL Progestin

• Aman untuk ibu menyusui, dapat mulai segera sebelum ibu


meninggalkan fasilitas kesehatan
• Dapat menyebabkan haid tidak teratur
• Efek samping dapat menyebabkan sakit kepala, pusing,
kepekaan pada payudara, perubahan suasana hati
• Penggunaan secara umum sampai 10 kehamilan per 100 ibu
(10%).
• Untuk ibu menyusui — 1 kehamilan per 100 ibu (1%)
Kontrasepsi Oral Kombinasi (Pil
Kombinasi)
Tidak untuk ibu menyusui bayi berusia kurang dari 6 bulan
Dapat Menimbulkan rasa tidak nyaman di payudara dan
kadang menimbulkan rasa mual, menstruasi yang lebih sedikit,
atau tidak menstruasi
Terdapat banyak merek.
Penggunaan secara umum 8 kehamilan per 100 ibu (8%)
Suntikan DMPA 3 Bulanan
• Ibu dapat memperoleh suntikan setiap 2 atau 3 bulan,
tergantung pada jenisnya
• Aman untuk ibu yang menyusui setelah 6 minggu setelah
melahirkan
• Dapat menyebabkan haid tidak teratur atau tidak
mendapat haid
• Kesuburan kembali lebih lambat ketika berhenti
menggunakan
• Efek samping yang mungkin terjadi kenaikan berat badan,
sakit kepala, pusing, dan efek samping
• Penggunaan secara umum 3 kehamilan per 100 ibu (3%)
Kontrasepsi Suntik Kombinasi

• Suntikan diberikan setiap 4 Minggu (30 hari) untuk


mencegah kehamilan
• Haid lebih teratur daripada dengan suntikan DMPA (3 bln)
• Kembalinya kesuburan setelah ibu menghentikan metode
lambat. rata-rata sekitar 1 bulan lebih lambat
• Dapat digunakan oleh ibu menyusui Ketika bayi berusia
enam bulan atau lebih
• Efeksamping mengalami kenaikan berat badan, mengalami
sakit kepala, pusing, atau kepekaan pada payudara
• Penggunaan secara umum 3 Kehamilan per 100 ibu (3%)
Implan
• Batang Kecil ( 2 buah) dipasang di bawah kulit.
• Melindungi jangka panjang terhadap kehamilan sampai 4
tahun
• Aman untuk ibu menyusui dan bayi. dapat di gunakan
segera setelah melahirkan sebelum pulang.
• Dapat menyebabkan perubahan pada haid bulanan.sakit
• Kepala, nyeri perut, rasa tidak nyaman pada payudara
• Efektivitas dalam mencegah kehamilan:
• Kurang dari 1 kehamilan per 100 ibu (0,05%).
• Metode Keluarga Berencana paling efektif yang tersedia
AKDR
• Memberikan perlindungan jangka hingga 12 tahun.
• Merupakan alat kecil, fleksibel, plastik, dan terbuat dari
tembaga
• Metode yang aman dan efektif untuk hampir semua
perempuan
• Dapat di gunakan oleh semua Ibu setelah melahirkan, dan
sebelum pulang setelah melahirkan
• Angka kehamilannya, kurang dari 1 kehamilan per 100 ibu
(0.8%)
Tubektomi
• Metode permanen untuk pasangan yang TIDAK ingin punya
anak lagi.
• Melibatkan prosedur pembedahan.
• Melindungi dari kehamilan segera setelah prosedur.
• Memiliki resiko sesui prosedur pembedahan.
• Angka kehamilan setelah prosedur Kurang dari 1 kehamilan
per 100 ibu (0.5%)
Vasektomi
• Metode permanen dan aman untuk pasangan yang TIDAK
ingin punya anak lagi.
• Prosedur pembedahan minor yang Aman.
• TIDAK mempengaruh hasrat seksual laki-laki. Semen tetap
di hasilkan walau tanpa Sperma.
• TIDAK segera melindungi dari kehamilan.
• Terdapat jeda 3 bulan sebelum berfungsi, baik di lakukan
bersamaan setelah ibu melahirkan untuk menunggu kembali
berhubungan (gunakan metode lain 3 bulan pertama)
• Lebih efektif dari pada tubektomi atau MOW
• kurang dari 1 kehamilan pada 100 ibu (0,15%)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai