Beri salam kepada ibu, tersenyum, perkenalkan diri Anda. Gunakan komunikasi
verbal dan non-verbal sebagai awal interaksi dua arah. Tanya ibu tentang
identitas dan keinginannya pada kunjungan ini.
Tanyakan tujuan ibu berkontrasepsi dan jelaskan pilihan metode yang dapat
diguakan untuk tujuan tersebut. Tanyakan juga apa ibu sudah memikirkan pilihan
metode tertentu.
Tanyakan status kesehatan ibu dan kondisi medis yang dimilikinya. Perhatikan
persyaratan medis penggunaan metode kontrasepsi tertentu di tabel berikut ini.
Keterangan:
1 = Metode dapat digunakan tanpa halangan
2 = Keuntungan pada umumnya lebih besar dari risiko
3 = Metode tidak direkomendasikan kecuali tidak ada metode lain yang lebih
sesuai atau dapat diterima
4 = Metode tidak boleh digunakan
Bantu ibu memilih metode kontrasepsi yang paling aman dan sesuai bagi dirinya.
Beri kesempatan pada ibu untuk mempertimbangkan pilihannya.
5. Jelaskan secara lengkap mengenai metode kontrasepsi yang telah dipilih ibu
Bila ibu ingin memulai pemakaian kontrasepsi saat itu juga, lakukan penapisan
kehamilan dengan menanyakan pertanyaan-pertanyaan di bawah ini:
Apakah Anda mempunyai bayi yang berumur kurang dari 6 bulan DAN
menyusui secara eksklusif DAN tidak mendapat haid selama 6 bulan tersebut?
Apakah Anda pantang senggama sejak haid terakhir atau bersalin?
Apakah haid terakhir dimulai 7 hari terakhir (atau 12 hari terakhir bila klien
ingin menggunakan AKDR)?
Bila ada jawaban YA pada satu atau lebih pertanyaan di atas, metode
kontrasepsi dapat mulai digunakan. Bila semua dijawab TIDAK, ibu harus
melakukan tes kehamilan atau menunggu haid berikutnya.
Rujuk ke konselor yang lebih ahli apabila di klinik KB ini ibu belum mendapat
informasi yang cukup memuaskan, atau rujuk ke fasilitas pelayanan
kontrasepsi/kesehatan yang lebih lengkap apabila klinik KB setempat tidak
mampu mengatasi efek samping/komplikasi atau memenuhi keinginan ibu.
Berikan pelayanan lanjutan setelah ibu dikirim kembali oleh fasilitas rujukan
(kunjungan ulang pasca pemasangan)
Perkosaan
Sanggama tanpa menggunakan kontrasepsi
Efek samping: mual, muntah (bila terjadi dalam 2 jam pertama sesudah minum pil
pertama atau kedua, berikan dosis ulangan), perdarahan/bercak.
Perlu diingat kontrasepsi darurat ini bersifat sementara dan tidak untuk
digunakan secara rutin!
Ibu menyusui secara penuh (full breast feeding) dan sering; lebih efektif
bila pemberian 8 kali sehari
Ibu belum haid
Selain itu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar efektivitas MAL
optimal:
Ibu harus menyusui secara penuh atau hampir penuh (bayi hanya sesekali
diberi 1-2 teguk air/minuman pada upacara adat/agama)
Perdarahan sebelum 56 hari pascasalin dapat diabaikan (belum dianggap
haid)
Menyusui dimulai dari setengah sampai satu jam setelah bayi lahir
Untuk mendukung keberhasilan menyusui dan MAL maka ibu perlu mengerti cara
menyusui yang benar meliputi posisi, perlekatan dan menyusui secara efektif
(lihat bab 2.4). Informasi lebih lanjut mengenai MAL, lihat bab 7.1.
2. KONTRASEPSI MANTAP
Kontrasepsi mantap (sterilisasi) digunakan untuk yang tidak ingin mempunyai
anak lagi. Keterangan lebih lanjut dapat dilihat di bab 7.1.
Namun demikian, terdapat beberapa risiko dan hal-hal yang harus diwaspadai
saat pemasangannya:
AKDR juga dapat dipasang setelah persalinan dengan seksio sesarea. Angka
ekspulsi pada pemasangan setelah seksio sesarea kurang lebih sama dengan
pada pemasangan interval.
4. IMPLAN
Implan berisi progestin, dan tidak mengganggu produksi ASI.
5. SUNTIKAN PROGESTIN
Suntikan progestin tidak mengganggu produksi ASI.
Jika ibu tidak menyusui, suntikan dapat segera dimulai.
Jika ibu tidak menyusui, dan sudah lebih dari 6 minggu pascasalin, atau
sudah dapat haid, suntikan dapat dimulai setelah yakin tidak ada kehamilan.
6. MINIPIL
Minipil berisi progestin dan tidak mengganggu produksi ASI
Pemakaian setiap hari, satu strip untuk 1 bulan. Informasi lebih lanjut,
lihat bab 7.1.
7. KONDOM
Pilihan kontrasepsi untuk pria.
Sebagai kontrasepsi sementara.