Anda di halaman 1dari 4

Kanker Serviks Stadium 4: Ini Gejala

dan Pengobatannya
Kanker serviks stadium 4 adalah tingkat keparahan tertinggi dari kanker
serviks. Dalam kondisi ini, kanker serviks sudah masuk dalam tahap stadium
lanjut. Berikut beberapa gejala kanker serviks stadium 4 yang harus Anda
waspadai serta pengobatan yang bisa dilakukan.

Kanker serviks atau kanker leher rahim stadium 4 terbagi dalam dua tahap, yakni
stadium 4A dan stadium 4B. Pada kanker serviks stadium 4A, kanker sudah
menyebar ke bagian kandung kemih hingga rektum (bagian akhir dari usus besar).
Sedangkan pada kanker serviks stadium 4B, kanker sudah menyebar ke organ
tubuh lain yang lebih jauh seperti tulang, hati, paru-paru, dan kelenjar getah
bening di luar panggul. Kondisi ini disebut sebagai metastasis, yang berarti sel
kanker telah menyebar ke organ atau jaringan tubuh yang lain.

Pembagian stadium untuk kanker serviks mengadaptasi sistem FIGO, yang


merupakan federasi internasional dokter spesialis kebidanan dan kandungan.
Sistem ini membagi stadium kanker berdasarkan kedalaman tumor, lebar tumor,
dan sejauh mana kanker telah menyebar. Tingkatan kanker serviks dibagi menjadi
4 stadium dan dituliskan dalam angka romawi, yakni stadium I, II, III, dan IV.
Kemudian setiap stadium dibagi lagi menjadi A dan B. Semakin tinggi stadium,
maka semakin luas penyebaran kankernya.

Gejala Kanker Serviks Stadium 4 yang Perlu Anda Ketahui

Gejala kanker serviks dapat digolongkan menjadi dua, yakni gejala awal dan
gejala lanjutan. Gejala awal kanker serviks biasanya dialami oleh penderita kanker
serviks stadium I dan IIA. Sedangkan gejala kanker serviks stadium lanjut
biasanya dialami oleh penderita kanker serviks stadium IIB sampai dengan IVB,
di mana sel kanker sudah keluar dari serviks dan uterus (rahim).

Umumnya, gejala awal kanker serviks meliputi perubahan jadwal menstruasi,


keputihan yang berbau busuk, dan nyeri saat berhubungan seksual, serta
perdarahan dari vagina di luar siklus menstruasi, setelah melakukan hubungan
seksual, atau setelah menopause.

Pada kanker serviks stadium 4, muncul gejala lanjutan yang meliputi:

Nyeri punggung bawah, perut bagian bawah, atau pada tulang.


Rasa lelah serta tidak bertenaga, kehilangan selera makan, dan penurunan
berat badan.
Pucat karena perdarahan abnormal dari vagina.
Sesak napas karena anemia atau penyebaran kanker ke paru-paru.
Penurunan jumlah urine, urine berdarah, atau inkontinensia urine.
Kebocoran urine atau tinja ke dalam vagina, yang terjadi karena
munculnya saluran abnormal (fistula) antara vagina, kandung kemih, dan
Konstipasi.
Pembengkakan pada salah satu tungkai.

Pada pasien kanker, harapan hidup setelah terdiagnosis digambarkan dalam five
year survival rates secara statistik. Five year survival rates untuk kanker serviks
stadium IV adalah 16% untuk stadium IVA dan 15% untuk stadium IVB, artinya
16 dari 100 orang masih dapat hidup setelah lima tahun terdiagnosis kanker
serviks stadium IVA.

Untuk itu, penting untuk melakukan pemeriksaan skrining atau deteksi dini rutin
seperti pap smear untuk mendeteksi kanker serviks secara dini, juga biopsi serviks
serta serangkaian pemeriksaan lain yang dianjurkan oleh dokter untuk mengetahui
stadium kanker serviks. Stadium kanker ini berkaitan erat dengan 5-year survival
rates dan pengobatannya.

Pengobatan Kanker Serviks Stadium 4 yang Perlu Anda Ketahui

Pengobatan kanker serviks umumnya bergantung dari stadium kanker Anda.


Pengobatan juga bergantung pada jenis kanker, letak kanker, dan kondisi
kesehatan Anda. Adapun penanganan untuk kanker serviks stadium IV ini, adalah:

Stadium IVA
Kanker serviks stadium IIB sampai dengan IVA ditangani dengan terapi
kombinasi antara kemoterapi dan radioterapi. Dalam hal ini, radioterapi eksternal
akan dilakukan setiap hari selama 5 hari dalam seminggu selama 5 minggu.
Setelahnya, Anda perlu menjalani radioterapi internal (brachytherapy) di akhir
pengobatan. Selama menjalani radioterapi, Anda juga harus menjalani kemoterapi
seminggu sekali, atau sekali dalam dua atau tiga minggu. Hal tersebut tergantung
pada obat kemoterapi yang diberikan.

Stadium IVB

Pada kanker serviks stadium IVB dengan metastasis jauh, baik yang baru pertama
ditemukan atau kambuh dari kanker serviks sebelumnya, jarang dapat
disembuhkan. Pilihan terapi yang disarankan adalah kemoterapi atau pengobatan
paliatif, yaitu pengobatan yang ditujukan untuk meringankan gejala kanker dan
efek samping dari pengobatan. Biasanya kemoterapi pada stadium ini juga
merupakan bagian dari terapi paliatif dan bukan bertujuan untuk menyembuhkan.

Pengobatan untuk kanker yang kembali muncul

Kendati telah menjalani serangkaian pengobatan dan kanker telah hilang, kanker
serviks bisa saja kembali muncul. Dan ketika muncul kembali, biasanya akan
mendekati sekitar area di mana kanker pertama kali ditemukan (kambuh lokal),
atau justru muncul lagi di bagian tubuh lainnya (kanker metastasis). Untuk kasus
seperti ini, pengobatannya biasanya tergantung pada beberapa hal, seperti letak
kanker, perawatan yang telah dijalani sebelumnya, kondisi kesehatan pasien, dan
harapan pasien terhadap kesembuhan penyakit.

Jika kanker serviks ini belum menyebar terlalu jauh, operasi pengangkatan rahim
dan serviks atau histerektomi bisa dilakukan. Tak hanya pengangkatan rahim, jika
kanker sudah menyebar ke kelenjar getah bening, sekitar kandung kemih dan
usus, maka prosedur pengangkatan organ atau jaringan tersebut dapat
dilakukan. Seperti diketahui, kelenjar getah bening adalah bagian dari sistem
limfatik, yang merupakan bagian penting dari sistem kekebalan tubuh. Jika sel
kanker keluar dari suatu organ, maka akan terjebak dan tumbuh dalam kelenjar
getah bening di dekat organ tersebut.

Umumnya, pengobatan radioterapi tidak bisa dilakukan kembali kepada pasien


kanker rahim yang telah menjalani radioterapi sebelumnya, karena ada batas
pelaksanaan prosedur radioterapi bagi tubuh. Jadi, pengobatan yang
memungkinkan bisa berupa kemoterapi, baik yang berdiri sendiri maupun yang
dikombinasi dengan operasi.

Untuk mencegah terjadinya kanker rahim, Anda bisa rutin memeriksakan diri ke
dokter melalui prosedur pap smear dan menghindari faktor pemicu kanker serviks.
Selain itu, vaksin kanker serviks yang diperuntukkan bagi wanita usia 11 hingga
26 tahun juga berguna untuk membangun sistem kekebalan tubuh untuk
melindungi diri dari human papillomavirus (HPV) penyebab kanker rahim.
Jika Anda atau kerabat menderita kanker rahim stadium IV, jangan ragu untuk
bertanya kepada dokter mengenai efektivitas pengobatan dan juga efek samping
yang mungkin bisa terjadi.

Anda mungkin juga menyukai