Anda di halaman 1dari 35

KELUARGA BERENCANA (KB)

KONTRASEPSI
Ns. Deby Kristiani, M.Sc
What will we discuss?
 Definisi
 Tujuan
 Metode
 Keuntungan dan Kerugian tiap metode
Apa itu kontrasepsi?
Kontrasepsi adalah alat dan
cara untuk mencegah
terjadinya kehamilan.
Apa tujuannya?
Metode
1. Metode Amenorea 5. Kontrasepsi
Laktasi (MAL) progestin:
2. Metode Keluarga suntikan, pil,
Berencana Alamiah implan (susuk)
(KBA) 6. Alat Kontrasepsi
3. Senggama terputus Dalam Rahim
4. Metode barier: (AKDR)
kondom, diafragma, 7. Kontrasepsi
spermisida mantap:
tubektomi,
vasektomi
Kontrasepsi progestin suntikan
 Memiliki efektifitas yang tinggi, apabila penyuntikan
dilakukan secara teratur dan sesuai jadwal.
 Hanya ditemukan 3 kehamilan dari 1000 pengguna per
tahunnya.

Keuntungan
1. Aman dan sangat efektif
2. Merupakan metode pencegahan kehamilan jangka panjang
3. Dapat digunakan oleh semua wanita usia produktif
4. Sesuai untuk masa menyusui karena tidak menekan
produksi ASI
5. Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri
Keterbatasan
1. Sering ditemukan gangguan haid seperti: siklus
haid yang memendek/memanjang, pendarahan yang
banyak atau sedikit, pendarahan yang tidak teratur
atau pendarahan bercak (spotting), tidak haid sama
sekali.
2. Terlambatnya kembali kesuburan setelah
penghentian pemakaian
3. Pada penggunaan jangka panjang, dapat
menimbulkan kekeringan pada vagina, menurunkan
libido atau gairah, gangguan emosi (jarang), sakit
kepala, nervositas, dan jerawat
Lanjutan keterbatasan…
4. Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu sebelum
suntikan berikutnya
5. Sering ditemukan permasalahan berat badan
6. Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan
infeksi menular seksual seperti Hepatitis B atau
HIV
Peringatan !
 Setiap mengalami terlambat haid, harus dipikirkan adanya
kemungkinan kehamilan
 Nyeri perut bawah yang berat kemungkinan merupakan
gejala kehamilan ektopik (diluar kandungan)
 Dapat menimbulkan sakit kepala migrain, sakit kepala
berulang yang berat, atau kaburnya penglihatan
 Ada kemungkinan timbul pendarahan berat yang dua kali
lebih panjang dari masa haid atau dua kali lebih banyak
dalam 1 periode masa haid

Apabila terjadi hal-hal diatas, segera hubungai tenaga kesehatan


terkait
Kontrasepsi pil progestin (minipil)
 Efektifitasnya mencapain 98.5%
 Pada penggunaan minipil, jangan sampai terlupa satu-dua
tablet, atau jangan sampai terjadi gangguan seperti
muntah, diare karena kemungkinan terjadi kehamilan
sangat besar
 Untuk memperoleh hasil yang maksimal, maka:
 jangan sampai ada pil yang lupa diminum
 tablet diminum pada jam yang sama (malam hari)
 hubungan intim sebaiknya dilakukan 3-10 jam setelah
meminum minipil
Keuntungan
 Sangat efektif bila digunakan secara tepat
 Kesuburan akan cepat kembali
 Nyaman dan mudah digunakan
 Tidak mempengaruhi ASI
 Tidak mempengaruhi pada hubungan suami
istri
 Dapat dihentikan setiap saat
 Efek samping sedikit
Keterbatasan
 Hampir 30-60% mengalami gangguan haid
(pendarahan/spotting/amenorea)
 Peningkatan atau penurunan berat badan
 Harus digunakan setiap hari dan pada waktu yang
sama
 Bila lupa meminum 1 pil saja, tingkat kegagalan
akan menjadi lebih besar
 Payudara menjadi tegang, mual, pusing, atau timbul
jerawat
 Risiko kehamilan ektopik cukup tinggi (4 dari 100
kehamilan)
Peringatan !
 Bila beberapa bulan mengalami haid teratur dan
kemungkinan terlambat haid, perlu dipikirkan
kemungkinan telah terjadi kehamilan
 Bila mengeluhkan pendarahan bercak, yang disertai
dengan nyeri perut hebat, maka yang perlu dipikirkan
adalah adanya kemungkinan kehamilan ektopik
 Masalah pada mata (pandangan kabur), nyeri kepala
hebat, perlu dipikirkan kemungkinan terjadinya
hipertensi
 Konsultasikan pada petugas kesehatan apabila
mengalami hal-hal diatas
Alat Kontrasepsi Dalam Rahim
(AKDR)
Yang dapat menggunakan:
 Usia reproduktif atau subur
 Menginginkan menggunakan kontrasepsi jangka panjang
 Menyusui yang menginginkan menggunakan kontrasepsi
 Tidak menghendaki metode hormonal
 Tidak menyukai untuk mengingat-ingat minum pil setiap
hari
 Memiliki efektifitas yang tinggi, 1 kegagalan dari 125-
170 kehamilan
Keuntungan
 AKDR dapat efektif segera setelah pemasangan
 Metode jangka panjang (10 tahun dan tidak perlu
diganti)
 Tidak mempengaruhi hubungan seksual
 Tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI
 Dapat dipasang segera setelah melahirkan
 Dapat digunakan sampai menopause (1 tahun atau
lebih setelah haid terakhir)
Keterbatasan
 Prosedur medis, termasuk pemeriksaan rahim diperlukan
dalam pemasangan AKDR. Sering kali perempuan takut
selama pemasangan
 Sedikit nyeri dan pendarahan terjadi segera setelah
pemasangan AKDR. Biasanya menghilang dalam 1-2 hari
 Klien tidak dapat melepas AKDR oleh dirinya sendiri.
Petugas kesehatan yang terlatih yang harus melepaskan
AKDR
 Mungkin AKDR keluar dari rahim tanpa diketahui (sering
terjadi apabila AKDR dipasang segera setelah melahirkan)
 Perempuan harus memeriksa posisi benang AKDR dari waktu
ke waktu. Untuk itu perempuan harus memasukkan jarinya
kedalam vagina. Sebagian perempuan tidak mau melakukan
ini.
Peringatan !
Efek samping yang umum terjadi:
 Perubahan pada siklus haid (umumnya 3 bulan pertama dan
akan berkurang setelah 3 bulan)
 Haid lebih lama dan banyak
 Pendarahan (spotting) antarmenstruasi
 Saat haid lebih sakit

Komplikasi lain:
 Merasakan sakit dan kejang selama 3 sampai 5 hari setelah
pemasangan
 Pendarahan berat pada waktu haid yang mungkin
menyebabkan anemia
Kondom
Cukup efektif bila dipakai
secara benar pada setiap kali
berhubungan seksual
Angka kegagalan kondom yaitu
2-12 kehamilan per 100
perempuan per tahun
Keuntungan
 Efektif bila digunakan dengan benar
 Tidak mengganggu produksi ASI
 Tidak mengganggu kesehatan klien
 Murah dan dapat dibeli secara umum
 Tidak perlu resep dokter atau pemeriksaan
kesehatan khusus
 Metode kontrasepsi sementara bila metode
kontrasepsi lainnya harus ditunda
Keterbatasan
 Efektifitas tidak terlalu tinggi
 Cara penggunaan sangat mempengaruhi keberhasilan
kontrasepsi
 Agak mengganggu hubungan seksual (mengurangi
sentuhan langsung)
 Harus tersedia setiap kali berhubugnan seksual
 Beberapa klien malu untuk membeli kondom di
tempat umum
Peringatan !
Efek samping atau masalah:
 Kondom rusak atau diperkirakan bocor
(sebelum berhubungan)
 Kondom bocor atau dicurigai ada curahan di
vagina saat berhubungan
 Dicurigai adanya reaksi alergi

 Mengurangi kenikmatan hubungan seksual


Metode Amenorea Laktasi (MAL)
 Adalah kontrasepsi yang mengandalkan pemberian
Air Susu Ibu (ASI)
 MAL sebagai kontrasepsi bila:
- menyusui secara penuh
- belum haid
- umur bayi kurang dari 6 bulan
 Efektif sampai 6 bulan
 Harus dilanjutkan dengan pemakaian metode
kontrasepsi lainnya
Keuntungan
Untuk bayi:
 Mendapatkan kekebalan pasif (mendapatkan antibodi
perlindungan lewat ASI)
 Sumber asupan gizi yang terbaik dan sempurna untuk tumbuh
kembang bayi yang optimal
 Terhindar dari pencemaran dari air, susu lain, atau alat
minum yang dipakai
Untuk ibu:
 Mengurangi perdarahan setelah persalinan
 Mengurangi risiko anemia
 Meningkatkan hubungan psikologis ibu dan bayi
Keterbatasan
 Perlu persiapan sejak perawatan kehamilan agar
segera menyusui 30 menit setelah persalinan
 Mungkin sulit dilaksanakan karena kondisi sosial
 Efektivitas tinggi sampai kembalinya haid atau
sampai dengan 6 bulan
 Tidak melindungi terhadap penyakit menular seksual
termasuk virus hepatitis B dan HIV/AIDS
Perhatian !
 Yang dapat menggunakan MAL: ibu yang menyusui
secara eksklusif, bayinya berumur kurang dari 6
bulan dan belum mendapat haid setelah melahirkan
 Yang seharusnya tidak pakai MAL:
- sudah mendapat haid setelah bersalin
- tidak menyusui secara eksklusif
- bayinya sudah berumur lebih dari 6 bulan
- bekerja dan terpisah dari bayi lebih lama dari 6 jam
Metode Keluarga Berencana Alamiah
(KBA)
 Ibu harus belajar mengetahui kapan masa
suburnya berlangsung
 Efektif bila dipakai dengan tertib
 Tidak ada efek samping
 Mekanisme kerja : menghindari senggama
pada masa subur yaitu pada fase siklus
menstruasi dimana kemungkinan terjadi
kehamilan
Keuntungan
 Dapat digunakan untuk menghindari atau
mencapai kehamilan
 Tidak ada risiko kesehatan yang berhubungan
dengan kontrasepsi
 Tidak ada efek samping sistemik
 Murah atau tanpa biaya
Keterbatasan
 Keefektifan tergantung dari kemauan dan
disiplin pasangan
 Perlu pantang selama masa subur untuk
menghindari kehamilan
 Perlu pencatatan setiap hari
 Tidak terlindung dari penyakit menular
seksual termasuk hepatitis B dan HIV/AIDS
Senggama Terputus
Adalah metode keluarga berencana tradisional,
pria mengeluarkan alat kelaminnya (penis)
dari vagina sebelum pria mencapai ejakulasi

Cara kerja: alat kelamin (penis) dikeluarkan


sebelum ejakulasi sehingga sperma tidak
masuk ke dalam vagina dan kehamilan dapat
dicegah
Keuntungan
 Efektif bila digunakan dengan benar
 Tidak mengganggu produksi ASI
 Dapat digunakan sebagai pendukung metode KB
lainnya
 Tidak ada efek samping
 Dapat digunakan setiap waktu
 Tidak membutuhkan biaya
 Meningkatkan keterlibatan suami dalam KB
 Untuk pasangan memungkinkan hubungan lebih
dekat dan pengertian yang sangat dalam
Keterbatasan
 Efektivitas bergantung pada kesediaan
pasangan untuk melakukan senggama terputus
 Efektivitas akan jauh menurun apabila sperma
dalam 24 jam sejak ejakulasi masih melekat
pada penis
 Memutus kenikmatan dalam berhubungan
seksual
Tidak dapat dipakai untuk:
 Suami dengan pengalaman ejakulasi dini
 Suami yang sulit melakukan senggama terputus
 Suami yang memiliki kelainan fisik atau psikologis
 Ibu yang mempunyai pasangan sulit bekerja sama
 Pasangan yang kurang dapat saling berkomunikasi
 Pasangan yang tidak bersedia melakukan senggama
terputus
Kontrasepsi Implan (susuk)
 Nyaman
 Dapat dipakai oleh semua ibu dalam usia
reproduksi
 Kesuburan segera kembali setelah implan
dicabut
 Efek samping utama berupa perdarahan tidak
teratur, perdarahan bercak, dan amenorea
 Aman dipakai pada masa menyusui
Keuntungan
 Daya guna tinggi
 Perlindungan jangka panjang (sampai 5 tahun)
 Pengembalian tingkat kesuburan yang cepat setelah
pencabutan
 Tidak mengganggu kegiatan senggama
 Tidak mengganggu ASI
 Klien hanya perlu kembali ke klinik bila ada keluhan
 Dapat dicabut setiap saat sesuai dengan kebutuhan
Keterbatasan
Pada kebanyakan klien dapat menyebabkan perubahan pola haid
berupa perdarahan bercak, meningkatnya jumlah darah haid
Keluhan yang mungkin timbul:
 Nyeri kepala
 Peningkatan/penurunan berat badan
 Nyeri payudara
 Perasaan mual
 Pening/pusing kepala
 Perubahan perasaan (mood) tau kegelisahan
 Tidak memberikan perlindungan terhadap penyakit menular
seksual
 Efektivitas menurun jika menggunakan obat-obat flek paru
atau obat epilepsi

Anda mungkin juga menyukai