Anda di halaman 1dari 34

KONTRASEPSI NON

HORMONAL

WENNY NURSA OCTARINA


1520312020

Kontrasepsi non hormonal


Alat kontrasepsi nonhormonal memiliki efek

samping yang lebih rendah dan harga lebih


terjangkau selain itu kontrasepsi
nonhormonal memiliki efek samping minimal
dan hanya bersifat menghambat pembuahan.

Kondom
Kondom merupakan selubung atau sarung

karet yang dapat terbuat dari berbagai


bahan diantaranya lateks (karet), plastik
(vinil) atau bahan alami (produksi hewani)
yang dipasang pada penis saat
berhubungan seksual

Kondom mempunyai tiga fungsi


yaitu
Sebagai alat KB
Mencegah penularan PMS termasuk

HIV/AIDS
Membantu pria atau suami yang
mengalami ejakulasi dini

Kelebihan Kondom
Efektif sebagai alat kontrasepsi bila dipakai

dengan baik dan benar


Murah dan mudah didapat tanpa resep
dokter
Praktis dan dapat dipakai sendiri
Tidak ada efek hormonal
Dapat mencegah kemungkinan penularan
penyakit menular seksual (PMS) termasuk
HIV/AIDS antara suami-isteri
Mudah dibawa

Keterbatasan Kondom
Adanya alergi terhadap bahan karet

kondom
Kondom hanya dapat dipakai satu kali
Secara psychologis kemungkinan
mengganggu kenyamanan
Kondom yang kedaluarsa mudah sobek dan
bocor

Penggunaan Kondom
Bila hubungan seksual dilakukan pada saat isteri sedang

dalam masa subur


Bila isteri tidak cocok dengan semua jenis alat/metode
kontrasepsi
Setelah vasektomi, kondom perlu dipakai sampai 15 kali
ejakulasi
Sementara menunggu penggunaan metode/alat kontrasepsi
lain
Bagi semua yang isterinya calon peserta pil KB sedang
menunggu haid
Apabila lupa minum pil KB dalam jangka waktu lebih dari 36
jam
Apabila salah satu dari pasangan suami-isteri menderita
penyakit menular seksual termasuk HIV/AIDS
Dalam keadaan tidak ada kontrasepsi lain yang tersedia atau
yang dipakai pasangan suami-isteri

Efektivitas Kondom
Kondom efektif sebagai kontrasepsi bila

dipakai dengan baik dan benar


Angka kegagalan teoritis 3%, praktis 5-20%
Sangat efektif jika digunakan pada waktu
isteri dalam periode menyusui

Sanggama Terputus
Metode keluarga berencana tradisional,

dimana pria mengeluarkan alat kelaminnya


(penis) dari vagina sebelum pria mencapai
ejakulasi
Metode ini akan efektif bila dilakukan
dengan baik dan benar.

Kelebihan
Tanpa biaya
Tidak perlu menggunakan alat/obat kontrasepsi
Tidak perlu pemeriksaan medis terlebih dahulu
Tidak berbahaya bagi fisik
Mudah diterima, merupakan cara yang dapat

dirahasiakan pasangan suami-isteri dan tidak


perlu meminta nasihat pada orang lain
Dapat dilakukan setiap saat tanpa
memperhatikan masa subur maupun tidak
subur, jika dilakukan dengan baik dan benar

Keterbatasan
Memerlukan kesiapan mental pasangan suami isteri
Memerlukan penguasaan diri yang kuat
Kemungkinan ada sedikit cairan mengadung sperma

tertumpah dari zakar dan masuk ke dalam vagina,


sehingga dapat terjadi kehamilan
Secara psikologis mengurangi kenikmatan dan
menimbulkan gangguan hubungan seksual
Jika salah satu dari pasangan tersebut tidak
menyetujuinya, dapat menimbulkan ketegangan,
sehingga dapat merusak hubungan seksual. Metode ini
tidak selalu berhasil
Tidak melindungi pasangan dari penyakit menular
seksual termasuk HIV/AIDS

Pantang Berkala
Pantang berkala adalah tidak melakukan

persetubuhan pada masa subur istri.

Sistem Kalender
salah satu cara kontrasepsi alamiah yang

dapat dikerjakan sendiri oleh pasangan


suami-isteri tanpa pemeriksaan medis
Caranya dengan memperhatikan masa
subur isteri melalui perhitungan haid. Masa
berpantang dapat dilakukan pada waktu
yang sama dengan masa subur dimana
saat mulainya dan berakhirnya masa subur
dengan perhitungan kalender.

Kelebihan
Sekali mempelajari metode ini dapat mencegah

kehamilan atau untuk merencanakan ingin punya


anak
Tanpa biaya
Tanpa memerlukan pemeriksaan medis
Dapat diterima oleh pasangan suami-isteri yang
menolak atau putus asa terhadap metode KB lain
Tidak mempengaruhi ASI dan tidak ada efek
samping hormonal
Melibatkan partisipasi suami dalam KB

Keterbatasan
Masa berpantang untuk sanggama sangat

lama sehingga menimbulkan rasa kecewa


dan kadangkadang berakibat pasangan
tersebut tidak bisa mentaati
Tidak tepat untuk ibu-ibu yang mempunyai
siklus haid yang tidak teratur. Memerlukan
waktu 6 sampai 12 kali siklus haid untuk
menentukan masa subur sebenarnya.
Tidak melindungi pasangan dari penyakit
menular seksual termasuk HIV/AIDS

Pengamatan Lendir Vagina


Metode ini merupakan metode pantang

sanggama pada masa subur. Untuk


mengetahui masa subur dilakukan dengan
cara mengamati lendirvagina yang diambil
pada pagi hari

Kelebihan
Tidak memerlukan biaya
Tidak memerlukan pemeriksaan medis
Memungkinkan setiap kehamilan

direncanakan
Dapat diterima oleh pasangan suami-isteri
yang menolak atau putus asa dengan
metode KB lain
Tidak mempengaruhi ASI dan tidak ada
efek samping hormonal, karena tidak
menggunakan alat kontrasepsi atau obat
kimia.

Keterbatasan
Masa berpantang sanggama sangat lama,

sehingga menimbulkan rasa kecewa dan


kadang-kadang berakibat pasangan
tersebut tidak bisa mentaati.
Perlu kesabaran serius dan kemauan dalam
menjalankan metode itu.
Tidak melindungi pasangan dari penyakit
menular seksual termasuk HIV/AIDS.

Pengukuran Suhu Badan


dilakukan dengan cara mengukur suhu

badan. Pengukuran dilakukan pada pagi


hari, saat bangun tidur dan belum
melakukan kegiatan apapun. Cara ini akan
efektif apabila dilakukan secara baik dan
benar

Kelebihan
Tidak memerlukan pemeriksaan medis
Dapat diterima oleh pasangan suami isteri

yang menolak atau putus asa terhadap


cara KB lain
Tidak mempengaruhi produksi ASI dan
tidak ada efek samping hormonal
Melibatkan partisipasi suami dalam KB

Keterbatasan
Tidak selalu berhasil
Beberapa pasangan suami-isteri sukar

untuk memenuhi cara ini


Cara ini membingungkan jika isteri demam
atau infeksi pada kemaluan yang
menyebabkan suhu badan meningkat
Tidak melindungi pasangan dari PMS
termasuk HIV/AIDS

Metode amenore laktasi


(MAL)
Kontrasepsi yang mengandalkan pemberian ASI

secara eksklusif
Cara kerja MAL adalah dengan penundaan/
penekanan ovulasi.
MAL dapat dipakai sebagai kontrasepsi bila ibu
menyusui secara penuh (full breast feeding) dari
kedua payudara, lebih efektif bila pemberian > 8 kali
sehari, bayi menyusu secara langsung, jarak
menyusui tidak lebih dari 4 jam, belum haid, umur
bayi kurang dari 6 bulan. Pemakaian kontrasepsi ini
harus dilanjutkan dengan pemakaian kontrasepsi lain
karena hanya efekfif sampai 6 bulan pasca
persalinan.

Keuntungan kontrasepsi
Efektifitas tinggi (keberhasilan 98% pada 6

bulan pascapersalinan)
Segera efektif
Tidak mengganggu senggama
Tidak ada efek samping secara sistemik
Tidak perlu pengawasan medis
Tidak perlu obat/ alat
Tanpa biaya

Keterbatasan
Perlu peesiapan sejak perawatan kehamilan

agar segera menyusui pascapersalinan


Efektifita tinggi hanya sampai kembalinya
haid atau sampai dengan 6 bulan
Tidak melindungi terhadap IMS termasuk
virus hepatitis B/HBV dan HIV/AIDS

Diafragma
Diagframa merupakan penghalang mekanis

antara sperma dan sel telur. Alat ini


berbentuk kubah, terbuat dari jenis karet
lateks yang lebih tebal dari pada kondom,
dan memiliki pegas logam fleksibel pada
bingkai diagfragma pegas tersebut
memungkinkan penekanan ketika
diagfragma dimasukan sehingga
diagfragma dapat kembali kebentuk seperti
semula dan mengikuti bentuk dalam
jaringan vagina ketika ditempatkan
didalam.

IUD ( INTRA UTERINE DEVICE)


salah satu alat kontrasepsi modern yang

telah dirancang sedemikian rupa (baik


bentuk, ukuran, bahan, dan masa aktif
fungsi kontrasepsinya), diletakkan dalam
kavum uteri sebagai usaha kontrasepsi,
menghalangi fertilisasi, dan menyulitkan
telur berimplementasi dalam uterus.

Jenis - jenis IUD yang dipakai di


Indonesia antara lain :
Copper-T
Copper-7
Multi load
Lippes loop

Mekanisme Kerja
Menghambat kemampuan sperma untuk

masuk ketuba falopi


Mempengaruhi fertilisasi sebelum ovum
mencapai kavum uteri.
AKDR bekerja terutama mencegah sperma
dan ovum bertemu, walaupun AKDR
membuat sperma sulit masuk kedalam alat
reproduksi perempuan dan mengurangi
kemampuan sperma untuk fertilisasi.
Memungkinkan untuk mencegah implantasi
telur dalam uterus.

Keuntungan
efektifitasnya tinggi
AKDR efektif segera setelah pemasangan.
Metode jangka panjang ( 10 tahun proteksi dari CuT 380A dan

tidak perlu diganti)


Sangat efektif karena tidak perlu lagi mengingat ingat
Tidak mempengaruhi hubungan seksual
Tidak ada efek samping hormonal dengan Cu AKDR ( CuT -380A)
Tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI
Dapat dipasang segera setelah melahirkan atau sesudah
abortus (apabila tidak terjadi infeksi)
Dapat digunakan sampai menopause ( 1 tahun atau lebih
setelah haid terakhir)
Tidak ada interaksi dengan obat obat
Membantu mencegah kehamilan ektopik.

Kerugian
Perubahan siklus haid ( umum pada 3 bulan pertama dan akan

berkurang setelah 3 bulan)


Haid lebih lama dan banyak
Perdarahan ( spotting ) antar menstruasi
Saat haid lebih sakit
Komplikasi Lain: Merasakan sakit dan kejang selama 3 sampai 5 hari
setelah pemasangan, Merasa sakit dan kejang selama 3 5 hari
setelah pemasangan. Perdarahan berat pada waktu haid atau di
antaranya yang memungkinkan penyebab anemia, Perforasi dinding
uteru (sangat jarang apabila pemasangannya benar)
Tidak mencegah IMS termasuk HIV/AIDS
Tidak baik digunakan pada perempuan dengan IMS atau perempuan
yang sering berganti pasangan
Penyakit radang panggul terjadi sesudah perempuan dengan IMS
memakai AKDR. PRP dapat memicu infertilitas
Tidak mencegah terjadinya kehamilan ektopik terganggu karena
fungsi AKDR untuk mencegah kehamilan normal

Kontra Indikasi
Hamil atau diduga hamil
Infeksi leher rahim atau rongga panggul,

termasuk penderita penyakit kelamin


Pernah menderita radang rongga panggul
Penderita perdarahan pervaginam yang
abnormal
Riwayat kehamilan ektopik
Penderita kanker alat kelamin.

Efek samping
Perdarahan ( menoragia atau spotting

menoragia)
Rasa nyeri dan kejang perut
Terganggunya siklus menstruasi (umumnya
terjadi pada 3 bulan pertama pemakaian)
Disminore
Gangguan pada suami (sensasi keberadaan
benang iud darasakan sakit atau mengganggu
bagi pasangan saat melakukan aktifitas
seksual)
Inveksi pelvis dan endometrium

Waktu Penggunaan IUD


Setiap waktu dalam siklus haid, yang dapat

dipastikan klien tidak hamil.


Hari pertama sampai ke-7 siklus haid.
Segera setelah melahirkan, selama 48 jam
pertama atau setelah 4 minggu pasca persalinan;
setelah 6 bulan apabila menggunakan metode
amenorea laktasi (MAL).
Setelah terjadinya keguguran (segera atau dalam
waktu 7 hari) apabila tidak ada gejala infeksi.
Selama 1 sampai 5 hari setelah sanggama yang
tidak dilindungi.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai