Anda di halaman 1dari 38

Rosita, Amd.Keb.,S.KM.,M.

KM
Metode Amenorea Laktasi (MAL)
• Mal adalah kontrasepsi yang
mengandalkan pemberian Air Susu Ibu
(ASI) secara ekslusif, artinya hanya
diberikan Asi tanpa tambahan makanan
atau minuman apapun lainnya.
• MAL dapat dipakai sebagai kontrasepsi
bila :
– Menyusui secara penuh (full breast
feeding) ; lebih efektif bila
pemberian asi >8x sehari
– Belum haid
– Umur bayi kurang dari 6 bulan
• Efektif sampai 6 bulan
• Harus dilanjutkan dengan pemakaian
metode kontrasepsi lainnya.
• Efektifitas tinggi (keberhasilan
98% pada enam bulan pasca
persalinan)
• Segera efektif
• Tidak mengganggu senggama
• Tidak ada efek samping
secara sistemik
• Tidak perlu pengawasan
medis
• Tidak perlu obat atau alat
• Tanpa biaya
• Untuk Bayi
– Mendapatkan kekebalan pasif (mendapatkan
antibody perlindungan lewat ASI)
– Sumber asupan gizi yang terbaik dan sempurna
untuk tumbuh kembang bayi yang optimal
– Terhindar dari keterpaparan terhadap
kontaminasi dari air, susu lain atau formula atau
alat minum yang dipakai
• Untuk Ibu
– Mengurangi perdarahan pascapersalinan
– Mengurangi masalah anemia
– Meningkatkan hubungan psikologik ibu dan bayi
• Perlu persiapan sejak perawatan kehamilan
agar segera menyusui dalam waktu 30 menit
pascapersalinan
• Mungkin sulit dilaksanakan karena kondisi
sosial
• Efektivitas tinggi hanya sampai kembalinya
haid atau sampai dengan 6 bulan
• Tidak melindungi dari IMS termasuk virus Hep
B dan HIV-AIDS
• Ibu yang menyusui secara ekslusif, bayinya
berumur kurang dari 6 bulan dan belum
mendapat haid setelah melahirkan
• Sudah mendapatkan haid setelah bersalin
• Tidak menyusui ekslusif
• Bayinya sudah berumur lebih dari 6 bulan
• Bekerja dan terpisah dari bayi lebih lama dari
6 jam
• Seberapa sering harus menyusui
• Waktu antara pengosongan payudara tidak lebih dari 4
jam
• Hisapan bayi
• Menyusui pada malam hari
• Penyimpanan ASI
• Pemberian makanan pendamping ASI
• Makanan atau minuman pengganti ASI
• Haid
• Untuk kontrasepsi dan kesehatan
• kapan dilakukan dan berhenti
• Ketika mulai memberikan
makanan pendamping
secara teratur
(menggantikan satu kali
menyusui)
• Ketika Haid sudah kembali
• Bayi menghisap susu tidak
sering (on de-mind) atau
jika < 8x Sehari
• Bayi berumur 6 bulan atau
lebih
METODE KELUARGA BERENCANA ALAMIAH
(KBA) / NATURAL FAMILY PLANNING
Metode pengendalian kelahiran yang
tidak membutuhkan alat, bahan kimia
maupun obat-obatan (metode
hormonal). Bagi wanita maupun
pasangan yang ingin menghindari efek
samping dari penggunaan
alat kontrasepsi sederhana dengan alat
maupun kontrasepsi modern, maka
lebih memilih cara KB alami.
Metode kalender atau pantang berkala
(Calendar method or periodic abstinence)
Metode suhu basal tubuh
(Basal body temperature method)
Metode mukosa serviks
(Cervical mucous method or ovulasi billings)
Metode simptothermal
(Method simptothermal yaitu perpaduan suhu tubuh
basal dan ovulasi billings)
1. Untuk mencegah kehamilan, bila digunakan
dengan benar.
2. Membantu untuk mencapai kehamilan, bila
pasangan menginginkan kehamilan.
3. Tidak ada efek samping sistemik.
4. Murah atau tanpa biaya.
1.Meningkatkan keterlibatan suami
dalam keluarga berencana.
2.Menambah wawasan dan pengetahuan
tentang kesehatan reproduksi.
3.Mempererat tanggung jawab dan
kerjasama antar pasangan.
4.Menjalin komunikasi antara pasangan.
1. Tidak cukup efektif sebagai 6. Perlu pencatatan setiap hari
metode kontrasepsi (angka (tentang mukus, suhu basal, dan
kegagalan 9-20 kehamilan per gejala biologis lainnya).
100 perempuan selama tahun 7. Gangguan (misal infeksi vagina)
pertama pemakaian). akan menyulitkan interpretasi
2. Tingkat efektifitas tergantung lendir serviks.
dari ketaatan dan konsistensi 8. Memerlukan termometer khusus
dalam mengikuti instruksi. untuk metode suhu tubuh basal.
3. Memerlukan konseling bahkan 9. Tidak memberikan perlindungan
pelatihan untuk dapat terhadap penyakit menular
menggunakan dengan benar. seksual termasuk HBV maupun
4. Memerlukan mediator atau HIV/AIDS.
tenaga terlatih untuk
kesinambungan informasi
dan komunikasi.
5. Mampu mengendalikan hasrat
untuk tidak melakukan
senggama pada saat masa subur
(agar tidak hamil).
Metode keluarga berencana tradisional/alamiah,
dimana pria mengeluarkan alat kelaminnya
(penis) dari vagina sebelum mencapai ejakulasi.
• Alat kelamin (penis) • Metode coitus interuptus
dikeluarkan sebelum akan efektif apabila
ejakulasi sehingga sperma dilakukan dengan benar
tidak masuk ke dalam dan konsisten. Angka
vagina, maka tidak ada kegagalan 4-27 kehamilan
pertemuan antara sperma per 100 perempuan per
dan ovum sehingga tahun. Pasangan yang
kehamilan dapat dicegah. mempunyai pengendalian
Ejakulasi di luar vagina diri yang besar,
untuk mengurangi pengalaman, dan
kemungkinan air mani kepercayaan dapat
mencapai rahim. menggunakan metode ini
menjadi lebih efektif.
• Alamiah. • Adanya peran serta suami
• Efektif bila dilakukan dalam keluarga berencana
dengan benar. dan kesehatan reproduksi.
• Tidak mengganggu produksi • Menanamkan sifat saling
ASI. pengertian.
• Tidak ada efek samping. • Tanggung jawab bersama
• Tidak membutuhkan biaya. dalam ber-KB.
• Tidak memerlukan
persiapan khusus.
• Dapat dikombinasikan
dengan metode kontrasepsi
lain.
• Dapat digunakan setiap
waktu.
• Sebelum melakukan hubungan seksual, pasangan harus
saling membangun kerjasama dan pengertian terlebih
dahulu. Keduanya harus mendiskusikan dan sepakat untuk
menggunakan metode senggama terputus.
• Sebelum melakukan hubungan seksual, suami harus
mengosongkan kandung kemih dan membersihkan ujung
penis untuk menghilangkan sperma dari ejakulasi
sebelumnya.
• Apabila merasa akan ejakulasi, suami segera mengeluarkan
penisnya dari vagina pasangannya dan mengeluarkan
sperma di luar vagina.
• Pastikan tidak ada tumpahan sperma selama senggama.
• Pastikan suami tidak terlambat melaksanakannya
Profil
• Kondom tidak hanya mencegah kehamilan, tetapi juga
mencegah IMS dan HIV AIDS
• Efektif jika dipakai dengan benar

Cara Kerja
• Kondom menghalangi terjadinya pertemuan sperma dan
sel telur dengan cara mengemas sperma di ujung selubung
karet yang dipasang di penis sehingga sperma tersebut
tidak curah ke dalam saluran reproduksi perempuan
• Mencegah penularan mikroorganisme dari satu pasangan
ke pasangan yang lain
Efektifitas
• Kondom cukup efektif bila dipakai secara
benar pada setiap kali berhubungan seksual.

Manfaat
• Efektif jika digunakan secara benar
• Tidak mengganggu produksi ASI
• Tidak mengganggu kesehatan klien
• Murah dan dapat dibeli secara umum
Keterbatasan
• Efektifitas tidak terlalu tinggi
• Cara penggunaanya sangat mempengaruhi
keberhasilan kontrasepsi
• Harus selalu tersedia setiap kali berhubungan
• Agak mengganggu hubungan seksual
• Beberapa klien malu untuk membeli kondom
di tempat umum
Barier Intra Vaginal
Menghalangi masuknya spermatozoa ke dalam
traktus genitalia interna wanita dan
immobilisasi/mematikan spermatozoa oleh
spermisidnya.
Keuntungan Metode Barier Intra-vaginal
• Mencegah kehamilan
• Mengurangi insidens penyakit akibat hubungan
seks

Kerugian Metode Barier Intra-vaginal


• Angka kegagalan relatif tinggi
• Aktivitas hubungan seks harus dihentikan
sementara untuk memasang alatnya
• Perlu dipakai secara konsisten, hati-hati dan
terus-menerus pada setiap sanggama
Diafragma (Diaphragma)
Kap Serviks (Cervical cap)
Spons (Sponge)
• Untuk mendapatkan efektivitas yang lebih tinggi,
metode Barier Intra-vaginal harus dipakai bersama
dengan spermisida.
• Faktor yang dapat mempengaruhi efektifitas metode
ini, antara lain:
1. Paritas
2. Frekuensi sanggama
3. Kemampuan untuk memakainya dengan benar
4. Kebiasaan-kebiasaan akseptor
5. Motivasi akseptor dalam pencegahan kehamilan
• Ada satu hal sangat penting kemungkinan
timbulnya Sindrom SyokToksik (Toxic Shock
Syndrom) (TSS) bila terjadi kelalaian dalam
pemakaiannya.
• Sindrom Syok Toksik disebabkan oleh toksin
yang dihasilkan bakteri Staphylococcus aureus.
• Sindrom ini sering terjadi pada wanita yang
memakai tampon (intra-vaginal) selama haid.

Anda mungkin juga menyukai